Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jejak dan langkah Tami

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Sebelumnya
Page 3


Hari-hari Tami sedang disibukan dengan launcing produk baru dari Coolcare yang bekerja sama dengan percetakan Andalan tempat Tami bekerja.
“Besok pada dateng jam brapa? Dapet penginapan ngga sih?” tanya Tami pada Anya.

“Enggak Mi. Gue sih dateng pagi, paling jam 3 sore udah balik. Pak Galih kan yang handle dari awal, soal cetak produk baru itu.” balas Anya.

“Iya sih. Mana acaranya di Mall Jakarta Utara. Lumayan cape dari utara ke selatan. Gue coba tanya Ardi deh, mau jemput atau ngga. Kalo ngga, pulang bareng ya An” sambung Tami.

“Bisa diatur. Enaknya yang udah punya suami. Pacar gue blm ada tanda-tanda melamar nih.” Kesal Anya.

“Sabar. Penantian gue juga panjang sampe bisa di pinang Ardi.” Cerita Tami yang sambil menyelesaikan pekerjaannya.
Pak Galih pun datang menghampiri karyawannya, untuk membahas pekerjaannya besok.

“Buat besok, Tami dan Anya datang lebih pagi ya. Memastikan semua spanduk dan banner terpasang. Besok Pak Darwin yang antar kalian sampe Mall. Geri dan Anton tetap di kantor juga Devi.” Ucap Pak Galih.

“Dapet penginapan ngga Pak? Siapa tau aja. Kan lumayan jauh tuh dari sini ke Jakarta Utara.” tanya Tami.

“Launcingnya aja cuma sehari. Bisa dong pulang. Kalau mau nginep ya kas pribadi.” Balas Pak Galih.

“Yaahh... rugi ah pak. Ha... haha.. ha...” sambung Anya tertawa.

“Sampe besok ya, Anya dan Tami. Kalian boleh pulang.” Pamit Pak Galih yang sekalian membolehkan Tami dan Anya pulang lebih cepat.

Jarum jam pun menunjukan pukul 16.00, lebih cepat 1 jam dari jam kerja.
Dan Tami mengabari Ardi kalau ia pulang lebih cepat agar Ardi tidak menjemputnya.
Tiba dirumah, Ardi disambut Tami dengan hangat.
“Seneng banget deh, aku pulang di sambut istri yang masih cantik.” Sapa Ardi sambil mencium kening pipi dan bibir Tami dan Tami menyambut ciuman Ardi.

“Mmuuaahh... memangnya tiap hari aku ngga cantik? Centil ahh..” balas Tami sambil mencubit perut Ardi.

“Aaauu.. geli Yang!”

“Lagian gombal mulu. Mandi dulu ya, aku lagi siapin makan malam buat kamu.” Ucap Tami.

“Kamu menyusul mandi ngga?” tanya Ardi.

“Kalo sudah selesai, aku menyusul ya.” Jawab Tami yang berlalu menuju meja makan melanjutkan persiapan makan malam mereka dan Ardi pun menuju kamar.



Di kamar mandi, Ardi hanya melilitkan handuk di pinggangnya sambil membersihkan bulu kumis dan jenggot yang sudah bertumbuh. Pelan-pelan dicukurnya agar bersih kembali dan terlihat ganteng di depan Tami.
“Loh kok, belum mandi?” tanya Tami yang memasuki kamar mandi.

“Cukuran dulu Yang, sudah pada numbuh ini bulu-bulunya. Kamu pasti kegelian kalo ada bulu kumis dan jenggot saat jimek.” Balas Ardi.

“Sudah hafal ya kesukaan istri. Termasuk jembut ini di cukur juga kan?” elus Tami dari balik handuk lalu melepaskan handuk dari pinggang Ardi.

“Kalo itu kan tugas istri.” Sahut Ardi.

Tami pun memeriksa bulu-bulu di sekitar penis Ardi yang sudah mulai tumbuh, sambil mengelus-elus lembut. Pelan-pelan penis Ardipun mulai terbangun dan mulai ereksi. Tami berlutut dihadapan penis Ardi.
“Adduhhh Yang.. elusannya lembut banget sih.. kamu lagi periksa atau....?” rangsangan Tami membuat Ardi tak tahan.

“Jembutnya belum panjang kok, masih okelah.” Periksa Tami dengan cekatan dari arah luar penis hingga bulu-bulu yang tumbuh di area buah zakarnya.

Lalu...
“Mmmhhh... ssluurrpphh.. ssluurrpphh..” emutan Tami di buah zakar Ardi.

“Yang.... aaahhhh.. kamu curi start ya... ooowwhhh... aku belum beres cukuran ini... aaaarrgghhh... ssshhhh...” desah Ardi yang tidak konsen dengan kuluman dan jilatan Tami di buah zakarnya.

“Ssslluurrpphh.... sslluurrpphhh... mmhhh... i like my balls.... “ kuluman Tami sampai liurnya membasahi buah zakar Ardi.



Ardi bergegas membersihkan foam yang ada di area dagunya, karena semakin tidak tahan dengan perlakuan Tami, membuat desir-desir darahnya mulai naik ke otak Ardi, membuatnya semakin terangsang.
Tami pun terus mengulum buah zakar sambil mengocok penis Ardi yang semakin mengeras. Wajahnya sedikit terbenam di selangkangan Ardi. Tak kuasa Ardi menahan rasa nikmat yang dilakukan Tami.
Ditariknya buah zakar lalu kembali di sedot Tami kuat-kuat.

“Tami istriku... aaaaahhh.. enak banget sayang... terus Yang, sedotanmu nikmat banget... oooohhhhhh.... cintakuu... kulum terus pelermu Yang.... semuanya milikmu... aaaaarrhhhgg... sshiittt.... ssshhhhhh....“ racau Ardi yang semakin tak kuasa.

“Enak Say? Jawab aku Say... enak ngga?” tanya Tami semakin bergairah mengulum buah zakar.

“Eeenaaaaakkkk..... binal banget kamu Yang..... oohhhh...AARRGGHHH... Sepong dong Yang... seepong aakuuu...” teriak Ardi memaksa untuk memasukan penisnya dalam mulut Tami.

“Maaf Say.. aku ngga mau sepong malam ini....” Balas Tami yang melepaskan penis Ardi lalu berdiri dan meninggalkan Ardi.



Ardi langsung menarik Tami yang hendak keluar dari kamar mandi, secepat kilat mendorong Tami menempel di dinding dan mengangkat lingerienya.
“Kamu tidak mau sepong kontol ini... aku akan perkosa kamu malam ini...” geram Ardi penuh nafsu.

Dan penis itu langsung diarahkan pada vagina Tami yang sudah basah itu.
“Ampun Say... aaaaahhh... aku ngga mau Say... aahhhh... oohhh... kenapa kamu masukin kontol kamu??” Tanya Tami sedikit menolak.

“Karena kamu menolak untuk sepong kontolmu ini.. rasakaann kontolku yang keras ini dalam memekmu Yang.. ooohhhh... “ dorongan Ardi dari arah belakang badan Tami.

“Aaahhhhh... aku bilang ngga mau Sayy. Oooh.. aaarrgghhh...” pinta Tami yang terangsang.

“Rasakan Tami, rasakan istriku. Kamu tidak boleh menolak suami yang sedang buas ini... enak sayang...? Kontolku enak kaan?” hentakan demi hentakan yang Ardi lakukan membuat mereka semakin bergairah.

“Ssshiittt.... suamikuu... oohhh... ampuunn.. ampuuunnn... aaahhh... terusss.. perkosa aku sayang... yeess... yeessss... aaarrrhhhh... aku mau keluar Saaay..” desahan Tami semakin menjadi dan mulai orgasme.

“Kluarin semua cairan cintamu... terus.. keluarin yang banyak... basahi semua kontolmu... oohhhh.. nikmatnya memekku... banyak kontol yang sudah kamu icip, tapi masih nikmat buatku... rasakan hujaman kontolmu...” ocehan Ardi yang mempercepat dorongannya, membuat Tami terkunci menempel di tembok, yang hanya bisa mendesah kenikmatan.

“Aku mau keluar Yang, biarkan aku sembur rahimmu dengan peju-peju hangat ini. Aaaarrghh.. aku keluar Yang.. oohhhh....keeluaarrr..... sshhhitt...” erangan Ardi yang mencapai puncaknya.

“Oohhh sayang.. hangat sekali peju kamu dalam rahim aku... jangan di lepas Say, sampai kontolku tertidur di dalam memekku.” Pinta Tami.

Ardi pun langsung memeluk Tami dari belakang dengan penuh rasa cinta serta mencium pundaknya.
“i love you suamiku” ucap Tami.

“i love you too istriku. Jadi mandi ngga nih? Aku mulai laper.” tanya Ardi​


•~ Bersambung ~•
Page 5
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd