Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------oOo-----------------------------------------------

Cerita 63 – Pengalaman Pertama


Anita dan Mbak Yuyun

Sore itu.. waktu masih menunjukkan pukul 15: 00..
sementara itu cuaca di luar sudah terlihat agak mendung.


Entah keberapakalinya Anita menengok ke arah jam dinding..
atau ke lengan kirinya yang terbalut jam tangan emas merek terkenal.

Hari itu Anita mengenakan stelan blazer berwarna hitam.. dipadu dengan rok span..
setinggi di atas lutut dengan belahan yang cukup tinggi..
sehingga sesekali menampakkan pahanya yang putih mulus itu.

Stelan blazer hitam yang dikenakannya begitu kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus itu.
Orang lain yang baru mengenalnya pasti tidak akan mengira..
bahwa wanita ini sudah mencapai usia kepala tiga dan sudah mempunyai dua orang anak.

Akan tetapi garis-garis kematangan yang terlihat di wajah dan tubuhnya yang nampak anggun itu..
semakin menampakan pesona ibu dua anak itu.

Tubuh dengan tinggi semampai, rambutnya yang selalu dipotong sebahu..
dan garis-garis kematangan di wajahnya itu memperlihatkan bahwa ia adalah seorang wanita karir..
terlebih bila melihatnya saat mengenakan stelan kerjanya.

Anita memang telah berkarir di perusahaan pemasaran komputer ini bertahun-tahun lamanya.
Sebagai pegawai marketing, sudah tentu Anita harus selalu berpenampilan menarik.

Sehingga dengan penampilannya yang selalu menarik itu.. tak terlihat bahwa usianya sudah kepala 3.
Sebab di beberapa bagian tubuh masih dapat mengundang mata nakal para lelaki yang bertemu dengannya.

Betis, lengan, leher dan dadanya yang putih mulus itu selalu mengintip..
dan mengundang para lelaki untuk mencuri pandang ke arahnya.

Belum lagi bila melihat buah dadanya berukuran 36c yang mencuat ke atas itu..
pasti akan benar-benar mengundang fantasi setiap pria yang meliriknya..

Dan hanya bisa membayangkan untuk meremasnya dengan lembut..
sambil sesekali menggigit gemas putingnya.

Kehidupan perkawinannya kurang bahagia.
Saat ini adalah keduakalinya ia membina rumah tangga setelah bercerai dengan suami pertamanya.
Dan tetap saja.. kali ini pun ia tidak sebahagia yang telah ia bayangkan dengan suami keduanya.

Dan masalah itulah yang selalu menggantungi pikirannya.
Seperti saat ini, di saat ia akan pulang kantor, menuju rumahnya.

Menit-menit terakhir di kantor inilah yang selalu membuatnya teringat..
saat-saat ia masih belum berkeluarga dulu.

Saat ia dapat tak langsung pulang ke rumah setelah usai jam kantor..
bisa berjalan-jalan dengan teman-temannya terlebih dahulu. Ia kembali merindukan saat-saat seperti dulu.

Lima menit lagi bel tanda pulang berbunyi.. dan itu artinya ia harus pulang ke rumahnya..
bertemu dengan suaminya..
membantu anaknya mengerjakan pekerjaan rumahnya.. dan hal-hal rumah tangga lainnya.

Tiba-tiba lamunannya dipecahkan oleh suara intercom kantor. Dan ia langsung mengangkatnya,
"Halo.. dengan ruang marketing.. Anita di sini.."

"Halo, Anita apakah anda ada acara di rumah..?
Bisakah kamu memeriksa beberapa tugas auditing yang harus saya bawa ke Jakarta besok..?"
Jelas suara di seberang, yang tak lain adalah bosnya sendiri.

Sebenarnya ia memang sedang enggan langsung pulang ke rumahnya, tetapi bukan ini yang diharapkannya.
Walau begitu ia tetap tidak dapat menolak permintaan bosnya itu.
"Baiklah pak, akan segera saya ambil di ruangan bapak..” ujarnya menyanggupi permintaan bosnya itu.

"Tak usah kau ambil.. biar nanti kuminta tolong pesuruh kantor mengantarkannya ke ruanganmu.
O ya.. saya juga sudah meminta tolong pada Yuyun untuk membantu.. sekaligus menemanimu, oke..?
Terimakasih banyak Anita..” ujar bosnya dari seberang telepon.

"Baiklah kalau begitu, terimakasih kembali pak..” jawab Anita sambil menutup intercomnya.

Tak lama kemudian ruangannya diketuk dari luar, yang ternyata tak lain adalah rekan kerjanya..
Mbak Yuyun dan pesuruh kantor yang mengantarkan berkas-berkas yang harus diperiksanya.

Tak lama kemudian kedua wanita itu langsung disibukkan dengan tugas mereka.
"Mbak, untung aku kau temani lho..! Malas juga rasanya kalau lembur sendirian..”
ujar Anita di sela-sela kerja mereka,

"O ya.. sebentar kuambilkan minum ya..? Tapi mungkin cuma ada air mineral atau jus jeruk.."
"Wah, kalau gitu aku mau jus jeruknya aja An.. kayaknya asyik deh..!" Timpal Mbak Yuyun.

"Oke deh kalau gitu..!"
jawab Anita sambil beranjak ke kulkas kecil yang ada di ruangannya yang berada di lantai dua itu.

Tak terasa mereka sudah mengerjakan tugas itu hampir selama 1 jam.
Dan tugas itu pun sudah hampir selesai.

"Ah, akhirnya beres juga ya An..!?" Ujar Mbak Yuyun.
"Iya nih Mbak, untung ditemanin Mbak.." balas Anita.

"Eh.. tapi nggak gratis lho An..! Ha.. ha.. ha.." canda Mbak Yuyun.
"Oke deh Mbak. Mbak mau apa..? Sup kambing Bang udin, sate kambing depan atau seafood..?"
Tanya Anita.

"Ah.. kamu ini. aku kan cuma bercanda..! Jangan dimasukkin ati ah..!" Terang Mbak Yuyun
"Wah.. aku jd enggak enak nih..!" Lanjut Anita..

"Eh.. Mbak harus cepat pulang ya..? Kita ngobrol-ngobrol dulu aja yuk?"
"Mmm boleh, aku juga lagi males pulang nih..” jawab Mbak Yuyun.

Akhirnya mereka pindah ke sofa tempat Anita biasa menerima tamu bisnisnya..
dan mulai ngobrol tentang berbagai hal.

"Mbak, panas nggak sih?" tanya Anita sambil melepas atasan blazernya.
"Iya nih, aku juga kepanasan dari tadi.. tapi nggak kerasa gara-gara serius banget ngerjain tugasnya..”
lanjut Mbak Yuyun sambil ikut membuka pula atasan blazernya.

Saat Mbak Yuyun membuka blazernya..
mata Anita secara tak sengaja mengarah ke dalam blus yang dikenakan Mbak Yuyun.

Walaupun Mbak Yuyun lebih tua beberapa tahun darinya..
tetapi tubuhnya benar-benar masih kencang dan montok.

Garis-garis kematangan di wajahnya sekilas memperlihatkan ketegasan wanita itu..
dan Anita dapat menebak, begitu pula di atas ranjang.

Terlebih buah dadanya yang sepertinya berukuran 36d itu..
benar-benar menggoda orang untuk menatapnya.

Sesaat Mbak Yuyun membuka blazernya.. terciumlah aroma parfumnya..
yang terasa lembut tetapi menantang..
terlebih setelah tercampur dengan aroma ketiaknya dan keringat tubuhnya.

Dan entah mengapa Anita merasakan sesuatu yang aneh saat ia mengalami hal ini.
Perasaan aneh yang baru kali ini ia rasakan.

Perasaan yang perlahan-lahan mulai ia nikmati.
Membuat detak jantungnya tiba-tiba makin tak beraturan.

"Kenapa An, kok bengong gitu?" tanya Mbak Yuyun
"Eh, oh, nggak apa-apa kok Mbak..
Aku cuma kagum aja ama tubuh Mbak yang masih sintal banget itu..” jelas Anita.

"Oh, kukira kenapa. Eh jangan-jangan kamu nafsu ya lihat aku..?"
Selidik Mbak Yuyun sambil tersenyum nakal.

"Hah, ya ampun Mbak Yuyun nih.. emang aku lesbi..?" Terang Anita sambil kaget..
tetapi jujur saja hati kecilnya mengakuinya bahwa ia memang sedang horny saat itu.

Semakin nakal.. hati kecil Anita menginginkan sesuatu yang gila dengan Mbak Yuyun.
"Abis kamu ngeliatin aku kayak gitu banget sih An..!" Goda Mbak Yuyun lagi.

"Eh, tapi jujur aja, aku kok ngerasa hal yang aneh ya barusan..?" Ujar Anita
"Oh ya..? Wah gawat nih..! Coba sini kudengerin detak jantungmu, normal nggak..?"
Tanya Mbak Yuyun sambil telinganya langsung mengarah ke arah dada Anita.

Tubuh Mbak Yuyun yang semakin dekat dengan tubuh Anita..
membuat aroma tubuh Mbak Yuyun makin tercium oleh hidung mancung Anita.

"Wah, An, jantungmu kok nggak beraturan gitu sih detaknya..?
Jangan-jangan kamu emang lagi horny beneran ya..?" Goda Mbak Yuyun.

"Nggak tau nih Mbak.. kok tiba-tiba kayak gini..
padahal aku belum pernah ngerasa gini, terlebih dengan wanita" jelas Anita lagi.

"Coba kudengerin sebelah sini.."
ujar Mbak Yuyun sambil menggeser telinganya ke dada Anita sebelah kanan.
Kemudian pindah ke kiri.

Dan entah disengaja atau tidak.. kepala Mbak Yuyun yang bergeser pindah tempat tadi..
menyenggol buah dada Anita.. yang ternyata sudah mulai mengeras putingnya..
mungkin juga disebabkan karena ac diruangan itu yang dingin sekali.

"Aufhh.. Mbak! Kau apakan sih tadi..”
tanya Anita pada Mbak Yuyun yang masih menempelkan telinganya didada Anita.
Degup jantung Anita semakin tak beraturan, begitu pun degup jantung Mbak Yuyun.

Tetapi Anita mulai menikmati hal ini jadi ia tetap membiarkan Mbak Yuyun..
menempelkan telinganya di dadanya..

Kepala Anita pun sudah mulai disandarkan di sandaran sofa..
matanya pun mulai terpejam menikmati hal aneh tersebut.

Agaknya Mbak Yuyun mulai mengerti apa yang dirasakan oleh mereka berdua..
dan ia tak ingin kehilangan petualangan besar ini.

Telinganya masih tetap ditempelkan di dada Anita, sambil sesekali digeser ke kanan dan ke kiri.
Ia menikmati perpaduan aroma tubuh Anita..
yang telah seharian kerja ditambah parfum lembut yang dipakai Anita.

Yuyun mengangkat kepalanya untuk melihat Anita..
yang ternyata sedang menidurkan kepalanya pada sandaran sofa.

Dan entah akibat desakan dari mana ia mulai mengikuti kata hatinya sendiri..
tak peduli apakah rekan sekantornya itu akan marah..

Ia mempertaruhkan segalanya, sambil kemudian.. Kresshh..!!
Digigitnya lembut puting Anita yang masih terbungkus bra dan blous satinnya.

Dan kemudian diikuti teriakan kecil yang keluar dari bibir Anita.
"Oufhh.. Ssshh.. Mbakhh Yuyunnhh..”

Mata Anita terlihat amat sayu.. Mbak Yuyun menyadari..
pertanda itu bahwa Anita sudah sepenuhnya horny dan teramat ingin dipuaskan.

Menyadari persetujuan tak langsung dari temannya itu..
tanpa ragu lagi Mbak Yuyun mulai menciumi leher jenjang Anita yang putih mulus menantang itu..
sambil tangannya beraksi membuka kancing-kancing blus satin Anita.

Tak lama kemudian.. terpampanglah di depan matanya..
buah dada Anita yang mencuat ke atas dan masih terbungkus bra hitam berenda..
yang menerawang memperlihatkan gumpalan daging putih yang terbungkus di dalamnya.

Walau berukuran 36c tetapi bra itu terlihat kurang cukup membungkus gumpalan putih itu.
Detak jantung Anita makin tak beraturan, sehingga buah dada putih mulus itu makin naik turun.

Melihat hal ini, Yuyun pun makin bernafsu. Akal sehat keduanya mulai tak teratur..
Melihat sesuatu yang menggemaskan di depan matanya..
Ia langsung mengarahkan mulutnya ke arah buah dada Anita.

Kresshh..! Digigitnya lagi puting yang sudah membengkak itu tanpa membuka bungkusnya.
Dipilin-pilinnya puting kanan Anita dengan giginya..

Sehingga antara gigitan gemas Mbak Yuyun dan renda yang membungkus dadanya itu..
menimbulkan sensasi pada putingnya yang membuat raga bagian bawah Anita makin terasa lemas.
"Aaahh mbakhh.. Terusshh.. Oufh..” bisik Anita.

Melihat hal itu, Mbak Yuyun semakin mempergencar serangannya di dada Anita.
Mulutnya menggarap buah dada sebelah kanan milik Anita..
dan tangan kanannya meremas-remas gumpalan putih yang sebelah kiri.

Anita mulai meracau tak jelas. Bintil-bintil sekitar putingnya pun semakin membengkak.
"Mbaakhh.. Terushh mbaakhh.. Janghhannhh berhhentihh.. Aaahh sshh.. Iyaahh dihh situhh shh..!!”
Racau Anita, ang makin membuat Mbak Yuyun terangsang dan mempergencar serangannya.

Menyadari temannya ingin lebih dipuaskan.. tangan kiri Mbak Yuyun mulai mengarah ke bawah.
Ditariknya rok span Anita hingga sebatas pinggul.. dan dirabanya vagina Anita..
yang masih terbungkus celana dalam hitam beranda.

Terasa oleh jemari Yuyun, vagina Anita sudah amat basah.
Tangan Mbak Yuyun mulai mengelus-mengelus jahitan pinggir bagian vagina celana dalam Anita.
Dirabanya naik turun.. ke depan, ke belakang. Terus hingga Anita makin mengelinjang tak karuan.

Tangan Anita mulai menjambaki rambut Mbak Yuyun.. dan menariknya agar pindah dari buah dadanya..
untuk segera mengerjai daerah kemaluannya yang semakin terasa gatal itu.
"Mbaakhh cepat mbakhh.. Auh shh..!!" racau Anita makin liar.

Mbak Yuyun makin menyadari bahwa Anita ingin lebih dipuaskan..
tetapi ia tetap menjaga tempo permainan untuk tetap mempermainkan nafsu Anita.

Ia tak langsung menggeser mulutnya ke arah vagina Anita..
melainkan menciumi perut dan mengisap-isap pusar Anita terlebih dahulu.
Dan ini semakin membakar gairah dan memancing teriakan Anita.

Mbak Yuyun sendiri benar-benar makin tak kuasa menahan nafsunya untuk diri sendiri..
tetapi ia ingin memuaskan Anita terlebih dahulu.

Kemudian Mbak Yuyun mengambil ancang-ancang berdiri dari sofa..
lalu melucuti semua pakaiannya kecuali bra dan celana dalamnya..
yang berwarna merah maroon penuh renda, kontras dengan kulitnya yang kuning langsat.

Melihat hal itu Anita langsung bangun dan mulai menciumi daerah kewanitaan milik Mbak Yuyun..
sambil tangannya menggosok-gosok vaginanya sendiri.

"Ah rupanya kamu sudah nggak sabar ya sayang..?" Tanya Mbak Yuyun..
sambil berjongkok dan mencium lembut bibir Anita..
Kemudian dibalas oleh Anita dengan lumatan yang teramat dalam dan penuh nafsu.

Mbak Yuyun mendorong Anita lagi ke sofanya.. kemudian melucuti pakaian Anita..
termasuk celana dalamnya..
sehingga wanita dihadapannya itu tinggal mengenakan bra hitam berendanya.

Kemudian ia mengangkat kedua kaki Anita.. dan diletakkan di atas bahunya.
Mbak Yuyun mulai mengarah ke arah vagina milik Anita..

Dan tanpa disangka.. Anita langsung menjambak rambut Mbak Yuyun.. dan menarik kepalanya..
mengarahkan ke arah vaginanya.. sambil ia mengayunkan belahan pahanya tepat ke Yuyun itu..

Hingga.. Blesshh..!! Terbenamlah wajah Mbak Yuyun di antara alat kewanitaan Anita..
yang ditumbuhi bulu rambut halus yang lebat.. terpangkas rapi dan beraroma lembut.

Digoyangkannya oleh Anita, pinggul dan jambakan pada rambut Mbak Yuyun..
diikuti teriakan kecil dari bibirnya yang seksi.

Mbak Yuyun pun tak mau kalah, ia menjilati semua relung kewanitaan Anita..
dan tercium olehnya wangi khas lembab dari dalam kemaluan Anita.

Ia semakin menikmati hal ini, dijilatinya, diciuminya, digigitinya labium mayora milik Anita..
sambil sesekali lidahnya mengusap ke arah dalam vagina Anita, diikuti lenguhan kenikmatan Anita.

"Ghhaahh.. Iyahh.. Iyahh.. Sshh terusshh sshaayyaangghh.." erang Anita

Lidah Mbak Yuyun terus beraksi memuaskan nafsu Anita.. tangan kirinya meremasi payudara Anita..
yang masih dibiarkan terbungkus bra hitam berendanya..
Sedangkan tangan kanannya ikut menggarap vagina dan lubang anus Anita.

Dikeluar masukkannya jari telunjuk dan jari tengahnya.. sambil sesekali ditambahi jari manisnya..
kemudian diusapkannya jarinya yang berlumuran lendir kewanitaan itu ke mulut Anita..
yang langsung dijilati dan dikulum dengan penuh nafsu oleh Anita.

Anita benar-benar dimanjakan oleh Mbak Yuyun.. ia benar-benar menikmati hal baru ini..
Seakan-akan tak ingin mengakhirinya.

Tangannya terus menjambaki rambut Mbak Yuyun..
sambil meremas-remas payudara dan memilin putingnya sendiri..

Dan sesekali ikut serta membantu Mbak Yuyun mengocok vaginanya sendiri.
Mereka benar-benar sudah tak mempedulikan lagi siapa atasan atau bawahan.

Giliran Anita memuaskan Mbak Yuyun.. ia turun dari sofanya..
sambil mendorong tubuh Mbak Yuyun agar terlentang dilantai.
Dinginnya lantai itu makin menambah sensasi pada keduanya.

Anita menciumi tubuh Mbak Yuyun dari mulai ujung kaki sampai ujung rambut.
Mbak Yuyun sendiri dengan tak sabar menarik bra Anita..

Hingga keduanya pun akhirnya telanjang bulat, tanpa sehelai benang pun.
Sesekali mereka berciuman dengan begitu nafsunya.

Anita bangun dan berputar.. kemudian menciumi yuyun mulai dari kepala..
terus turun.. hingga bagian kewanitaannya. Sampai akhirnya mereka membentuk posisi 69..
dengan Anita di bagian atas Mbak Yuyun.

Paha mulus Anita mengangkangi wajah Mbak Yuyun dan langsung menindihnya..
yang langsung disambut lagi oleh Mbak Yuyun dengan lumatan dan gigitannya..
pada semua bagian vagina Anita.

Begitu pun Anita.. ia menjilati, menciumi dan menggigiti vagina Mbak Yuyun..
yang juga ditumbuhi bulu yang lebat dengan penuh nafsu.

Ia ingin membalas semua perlakuan Mbak Yuyun terhadap dirinya..
ia ingin memuaskan dan dipuaskan.

Mereka terus bergumul dalam posisi itu sampai kira-kira 10 menit lamanya..
hingga wajah mereka dilumuri cairan dan bau khas dari vagina lawan mainnya.

Kemudian mereka berganti letak..
Anita kali ini berada di bawah dan mereka tetap melakukan posisi itu.

Tak lama kemudian.. Mbak Yuyun berjongkok..
dengan vaginanya masih menempel pada mulut dan wajah Anita..

Ia mengambil posisi berjongkok..
sambil menekan-nekankan vagina dan anusnya pada mulut dan hidung Anita.

Kedua wanita dewasa itu begitu menikmati permainan mereka.
Sampai tak lama kemudian Mbak Yuyun berkata..
"An aku ingin kencing nih..! Aku ke toilet dulu ya..?" Ujarnya.

"Ah, tanggung Mbak.. sudah cuek aja, kencingi aja mukaku..
Aku ingin ngerasain air kencing Mbak langsung dari tempatnya..!" Pinta Anita penuh nafsu.

"Oh ya..? Oke deh klo kamu enggak keberatan..” jawab Mbak Yuyun.
Lalu.. Ssseerr.. keluarlah air kencing Mbak Yuyun dari vaginanya.. tepat di wajah Anita.

Mereka makin menikmati hal ini..
Anita menciumi kemaluan Mbak Yuyun saat mengeluarkan air kencing..
sambil sesekali jari dan lidahnya yang nakal ditusukkan langsung ke dalam vagina Mbak Yuyun.

Mbak Yuyun pun merasakan sensasi yang nikmat saat Anita melakukan hal itu.
Setelah itu Mbak Yuyun bangun.. dan langsung menindih Anita sambil menciuminya..
mencari sisa-sisa air kencing dan lendir kewanitaan miliknya yang melumuri wajah Anita.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh bunyi handphone milik Mbak Yuyun.
"Sebentar ya An, mungkin orang rumah kuatir..” ujarnya.

"Halo, ya disini Yuyun.. Oh kamu.. di mana nih..? Mbak sudah nunggu kamu dari kemarin..”
Ujar Mbak Yuyun pada peneleponnya.

Melihat Mbak Yuyun sedang serius begitu.. Anita langsung mendorong tubuh Mbak Yuyun..
agar menyandar sedikit menungging di sofa..
sedangkan tubuhnya tetap bertumpu pada lututnya di lantai.

Kemudian ia mengangkangkan kaki Mbak Yuyun lebar-lebar..
dan langsung membenamkan wajahnya lagi.

Menyerang vagina dan anus Mbak Yuyun dari arah belakang..
sementara Mbak Yuyun terus berbicara dengan temannya ditelepon.

Otomatis perbuatan Anita ini membuat nada bicara Mbak Yuyun menjadi aneh..
karena kadang agak tertahan dan mendesah-desah.

Tak lama kemudian Mbak Yuyun menutup handphonenya dan membalik ke arah Anita..
sambil berkata.. "Nakal ya kamu.. tunggu sebentar ya, aku punya surprise buat kamu..!"

Dan hal ini membuat bingung Anita.
Namun tak lama kemudian mereka kemudian langsung melanjutkan permainan mereka.

Kali ini mereka tetap melakukan posisi 69.. tetapi dengan tempo yang lebih santai..
dengan Anita kembali berada di atas tubuh sintal Mbak Yuyun.

Anita benar-benar menikmati permainan ini.. sampai-sampai ia tidak menyadari..
Bahwa ada seorang pria masuk ke ruangannya.. sambil melucuti pakaiannya..
dan kemudian menonton kedua wanita itu selama beberapa saat sambil melakukan masturbasi.

Anita yang memang membelakangi pintu.. benar-benar tidak menyadari..
bahwa ia sedang ditonton oleh lelaki lain..
selain kedua suaminya yang pernah melihatnya tanpa busana.

Sampai suatu ketika.. ia dikejutkan oleh adanya tangan lain yang memegang pinggulnya..
yang sedang menindihi wajah Mbak Yuyun..
Dan langsung merasa ada sesuatu yang panas menempel di vaginanya.

Belum habis rasa kagetnya dan belum sepenuhnya ia menyadari..
bahwa di ruangan itu ada orang asing.. ia merasakan ada sesuatu yang seret..
Bbesar.. dan panas.. melesak mendesak masuk ke dalam lubang kewanitaannya.

Bllesspphh..!! “Ngggghhh..!!” Ia pun terkejut setengah mati karena tak menyangka hal itu.
Terutama saat ia menengok ke belakang.. dan melihat ada seorang lelaki muda..

Yang kini tengah memegangi pinggulnya dan mengayun dan menekan kejantanannya..
Membelah dan melesak masuk ke dalam vagina milik Anita.
-------------------------------------------------oOo-----------------------------------------------
CONTIECROTT..!!
 
----------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 63 – Pengalaman Pertama [Part 2]

Tetapi Mbak Yuyun langsung menenangkannya bahwa pria itu adalah temannya..
yang tadi menelponnya.. sambil posisi Mbak Yuyun tetap berada di bawah Anita.

Segalanya sudah kepalang tanggung..
Anita langsung melenguh dan makin mengayun-ayunkan pinggulnya..
menggeser naik pantatnya membentuk posisi doggie style.

Membiarkan dirinya dijadikan budak seks pria yang tak dikenalnya itu.
Mbak Yuyun bangun dan menciumi bibir Anita yang tengah dilanda kenikmatan itu.

"Ghhii..laa kamuu MBHaakk.. ouff.. oughh..!!" Racau Anita terpatah-patah.
"Tapi kamu suka kan sayang..? Hmm..?" Tanya Mbak Yuyun sambil mengecup bibir Anita.
"Hhoo.. Ooohh.. Sshh.." jawab Anita..

"Konthh.. Thollnyahh ghedhhe BHang..Ngethh mmbakhh.. Mhass.. Kkuu aajjaa kallahh.. Aufhh..!!”
Teriak Anita sambil menahan nafasnya.

"Wow, cocok dong sayang..?" Sambung Mbak Yuyun..
"Terus kerjain temanku ini ya To..! Turutin apa maunya..!" Sambungnya pada temannya itu.

"Siip dehh Mbakkhh.. Mhe.. Mekkhhnyahh khenyall bangethh..!"
Balas Anto sambil terus mengayun.. menyodok vagina Anita dari belakang.

"Wah.. padahal sudah pernah kelewatan bayi duakali tuh.. hebat kamu An..!"
Sambung Mbak Yuyun sambil mengambil posisi mengangkang di depan Anita..
dengan vaginanya yang diarahkan ke mulut Anita.

Dan tanpa diperintah lagi. Anita langsung meraup kenikmatan yang terpampang di depan matanya.
Blesshh..!! Lumatlah wajah Anita di antara selangkangan Mbak Yuyun yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu.

Anita langsung menciumi liang kewanitaan itu.. dilumatnya.. dikecupnya.. diisapnya..
digigitinya gumpalan daging yang dilumuri lendir kenikmatan pemiliknya itu.

Anita terus beraksi mengerjai vagina Mbak Yuyun..
sambil terus terayun-ayun oleh tubuh kekar Anto yang terus menggarapnya dari belakang.

Sesekali ia meracau.. sambil menggigiti bibirnya sendiri.
Dikeluar masukkannya lidahnya ke dalam vagina Mbak yuyun..

Sehingga membuat Mbak Yuyun merem melek tak karuan..
sampai terkadang bola matanya seakan hendak berputar ke belakang.
"Ayoh To, iyahh teruss shh..!!" Racau Anita kian ramai.

Anto pun tak kalah sibuknya.. ia terus menggoyangkan pinggul..
dan kontolnya yang besar itu dihujamkannya keluar masuk vagina Anita..
yang semakin lama semakin becek oleh lendir kewanitaannya..

Sehingga menimbulkan bunyi decak dan mengeluarkan harum yang khas..
setiapkali Anto mengayunkan pinggulnya. Clott, clott, clott clokk clokk..!! Anto

terus mengayunkan pinggulnya..
mengeluar-masukan kontolnya yang tegang itu pada liang kenikmatan Anita.

"To, aku ingin ganti posisi nihh..!" Pinta Anita pada Anto.
"Ok deh Mbak.." Jawab Anto.
"Wah, Anita sudah mulai nakal nih! Tapi cepetan ya, aku lagi tanggung nih!" Goda Mbak Yuyun.

Anita pun menghentikan aktivitasnya mengerjai vagina Mbak Yuyun..
ia berdiri dan mendorong tubuh Anto agar tiduran telentang.

Mbak Yuyun langsung menciumi bibir Anita dan Anto secara bergantian.
Tak lama, Anita langsung menggenggam kontol Anto yang tak tegak menantang itu..

Diciuminya.. dijilatinya.. dikulumnya kontol itu dengan penuh nafsu..
digigitinya pula urat-urat yang menegang di pinggiran kontol itu dengan penuh rasa gemas.
sampai-sampai Anto meringis kesakitan.

Dinikmatinya lendir kewanitaan yang melekat dikontol Anto yang berasal dari memeknya sendiri itu.
Anita begitu menikmatinya.

Yang dilakukan Anita ini dilihat oleh Mbak Yuyun.. sehingga menimbulkan gejolak nafsunya..
mendesak untuk melakukannya lebih gila lagi.

Mbak Yuyun langsung mengambil posisi 69 dengan Anto..
ia menindih tubuh kekar Anto dengan brutalnya..

Blepp..!! Ditekannya wajah Anto dengan memeknya yang juga menginginkan untuk dikerjai Anto.
Sementara itu bibirnya berbagi dengan bibir Anita saling melumat dan menjilati kontol Anto..
yang dilumuri lendir kewanitaan dari vagina Anita.

Wajah Anto melesak diantara jepitan selangkangan Mbak Yuyun.
Dan pria itu benar benar menikmati permainan ini.

Diciuminya vagina Mbak Yuyun.. dijilatinya pula lubang anus..
yang letaknya tak jauh dari liang kenikmatan itu dengan sekali sapuan.
Mbak Yuyun mengerang tak jelas sambil sesekali menjambak rambut Anita untuk menciumi bibirnya.

Giliran Anita.. melihat temannya meracau tak tentu seperti itu, nafsunya makin terbakar.
Lendir kewanitaannya semakin membanjir.

Ia pun mendorong tubuh Mbak Yuyun yang sedang melakukan posisi 69 agar menjongkoki wajah Anto..
kemudian Anita berjongkok tepat di atas kontol Anto yang mengacung-acung..
ingin segera mengerjai vagina kedua pasangan mainnya itu.

Lalu.. Blesspphh..!!
Melesaklah kontol Anto ke dalam vagina Anita yang menjongkokinya dengan penuh perasaan.
Kali ini Anitalah yang memegang kendali.

Ia terus mengayun pinggulnya sambil jongkok.. mengeluar masukkan kontol Anto dari memeknya.
Ditekan-tekannya pinggulnya agar kontol Anto semakin melesak masuk ke dalam rahimnya.

Sesekali Anita berteriak sejadi-jadinya setiap kontol besar dan panjang itu mentok di dalam memeknya.
Begitu pun Anto, ia begitu menikmati setiap relung lubang kenikmatan milik Anita.

Karena walau pun sudah punya anak dua.. vagina itu masih terasa kencang.
Terutama saat sesekali Anita mengencangkan urat memeknya untuk menjepit-jepit kontol Anto..
yang sedang bermain di dalamnya.

Vagina itu berdenyut-denyut dengan lembutnya..
sehingga saat kontol Anto yang juga berdenyut-denyut berada di dalamnya..
maka keduanya akan merasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya.

Untunglah ruangan itu dibuat kedap suara.. sehingga mereka tak perlu kuatir..
bila ada orang lain yang mendengar teriakan mereka.

Lagipula karena jam kantor sudah lewat..
Tak ada orang lain selain mereka dan satpam yang berjaga di depan kantor itu.

"Aaahh.. Aaahh.. Ssshh.. Aahh Thhoo.. Akkuu ghhaakk kkuattss.. Ghhaahh oouuffhh..!!"
Teriak Anita sambil meremasi payudaranya sendiri.

Kemudian ia menarik wajah Mbak Yuyun yang sedang merem melek, menjongkoki wajah Anto.
Kedua wanita yang sedang di ayun kenikmatan itu pun saling melumat..

Menjambak dan saling memegang lendir dari memeknya masing-masing..
kemudian disuapkannya satu sama lain.

Anto pun semakin tak kuat menahan sesuatu yang ingin segera meledak dari dalam kontolnya..
Tetapi ia belum ingin mengakhiri permainan itu.

Anita terus meracau tak jelas.. menjepit kontol Anto dengan sekuat tenaga.
Dipaksanya agar tak segera mencapai orgasme..

Sampai akhirnya ia tak kuat lagi menahan sesuatu untuk segera meledak dari dalam liang kewanitaannya.
Anita pun berteriak melepaskan nikmat gairahnya..

"Thhoo.. Akhuu uudhhaahh mauhh nihh.. Ahh.. Ahh.. Ahh.. Terusshh sayang.. Ggghhaahh..!!"
Teriak Anita gila-gilaan sambil menciumi leher Mbak Yuyun dan menyedot kuat-kuat puting Mbak Yuyun.

Melihat temannya yang makin menggila, Mbak Yuyun segera mengambil inisiatif..
untuk mambalas ciuman Anita pada wajah, bibir, leher dan payudara serta puting Anita..
agar temannya itu segera memperoleh kepuasan tiada tara.

"Aaahh mhbbaakk.. Akkuu ghahhkk kkuuatthh.. Laghiihh.." racau Anita.

Melihat hal itu, Anto makin mempergencar goyangannya sambil mengimbangi goyangan Anita.
Diremasnya bokong Anita sambil ia terus menjilati vagina Mbak Yuyun.

Terus mengayun, berharap agar ia pun mendapatkan orgasmenya bersama-sama dengan Anita.
"MbBHaakk.. Akkuu jjuuggaa maauhh keluarr nihh, ghimanahh dhonghh?" tanya Anto.

"Ooohh yahh terushh sayang.. Kita keluarkhhann barenghh..
Keluarr khhaann sajjaa dii dallamm memekk kkuuhh.. chepatthh thhoo..!!" Racau Anita riuh,

"Hhhaammillii ahkkuuhh ssayyangnghh.. Aaahh..!!" Anita makin meracau-racau..
Mempersetankan semuanya sambil tiba-tiba mengejang, menggila dan tak lama kemudian..

Chhrrotss..!! Keluarlah lendir kenikmatan dari vagina Anita..
yang semakin memperlicin keluar masuknya kontol Anto di dalamnya..
Jlebb..!! Ia langsung menekan lebih dalam.. agar kontol Anto makin mentok masuk ke dalam memeknya.

Begitu pun anto, merasakan sesuatu yang panas keluar dari dalam vagina Anita..
"Ergghhh..!!" Ia menikmati sensasi itu, sampai akhirnya.. Chhrroott..!!

Sampailah ia pada orgasmenya. Limakali kontolnya mengeluarkan lahar panas yang kental..
Muncrat ke dalam vagina Anita.. sampai-sampai cairan-cairan itu membeludak keluar dari vagina Anita.

Anto dan Anita pun terkulai lemas. Dengan tetap berada pada posisi mereka masing-masing.
Anita begitu menikmati sensasi saat Anto mengeluarkan maninya di dalam memeknya.

Begitu panasnya. Ia pun merasakan denyut dari kontol Anto dan memeknya yang saling menekan.
Dan tiba-tiba untuk kedua kalinya Anita merasa memeknya kembali mengejang dan berdenyut keras lagi.

"Ggghhaahh..!!" teriak Anita.. Crotthh..!!
Rupanya untuk keduakalinya... keluarlah lendir kenikmatan dari dalam vagina Anita.

Ia mendapatkan multy orgasme..
Hal yang balum pernah ia rasakan saat ia bercinta dengan kedua suaminya.

Dan ia amat menikmati hal ini.. sampai-sampai tubuhnya yang masih menyatu raga bagian bawahnya itu..
melenting.. matanya terbelalak hingga bola matanya nyaris berputar.

Anto pun menikmati sensasi ini, ia menyadari rupanya Anita termasuk wanita yang nafsunya besar sekali.
"Wahh.. An.. aku jadi ngiri nih.." ujar Yuyun sambil bangun dari posisinya menjongkoki wajah Anto.

Kemudian ia bergegas menciumi kontol Anto dan vagina Anita yang masih saling menyatu itu.
Dijilatinya lendir yang menggenang itu, direguknya.. dikumur-kumurkannya..

Lalu ia bangun, menahan leher Anita yang masih menikmati sisa-sisa orgasmenya..
Kemudian Yuyun pun mencium Anita sambil meludahkan lendir yang dikulumnya.

Glekkhh..!! Lendir yang disuapkan oleh Yuyun itu langsung ditelan habis oleh Anita..
dengan sebagian yang masih meleleh mengalir keluar dari bibirnya.

Pemandangan itu membuat Anto kembali dilecut nafsu.
Ia pun bangun, kemudian menciumi bibir Anita.. meminta bagian dari lendir kenikmatan..
yang telah meraka ciptakan itu.

Kemudian dengan berhati-hati ia pun mencabut kontolnya.. yang sedari tadi masih dibiarkan..
menancap dalam vagina Anita sambil diikuti erangan halus dari mulut Anita. "Ahh Thoo.."

Rupanya kontol Anto masih tegak menantang ingin dipuaskan lebih jauh.
Anto pun berdiri sambil menarik tubuh Yuyun,

Mereka pun berhadapan kemudian Anto mengangkat tubuh Yuyun yang memang lebih kecil darinya.
Ditahannya kaki Yuyun dengan tangannya sampai mengangkang begitu lebarnya. Kemudian.. Bless..

"Aahh.. Hhheebbatthh kkammuhh sayanghh.." Slebbb.. blesskkkhh..!!
Melesaklah kontol Anto ke dalam vagina Yuyun, diikuti erangan manis dari mulut yuyun.
"Terusshh Shhayaanghh..!!"

Anto langsung mengayunkan tubuh Yuyun yang mungil itu..
sampai wanita itu berteriak-teriak dan memukuli punggung Anto.

Begitu bahagianya wanita itu karena mendapatkan apa yang sedari tadi ia dambakan.
Decak-decak becek yang dihasilkan dari vagina Yuyun dan kontol Anto..
yang terus saling merenggut itu kembali memenuhi seluruh ruangan kerja Anita.

Sementara itu Anita masih menikmati sisa-sisa orgasmenya tadi..
dan hanya terbaring mengangkang.. tak henti-hentinya memainkan 4 jari tangan kanannya..
keluar masuk memeknya.. sambil menonton kedua temannya itu bercumbu.

Yuyun makin meracau tak jelas.. begitu pun Anto. Ia terus menunjukkan kejantanannya pada wanita itu.
teriakan Yuyun pun tak kalah dengan teriakan Anita tadi, ia juga mempersetankan segalanya.

"Terushh thoo.. Hhhaammiillii akkuuhh sayanghh.. Ohh yahh..!!” Teriak Yuyun..
sambil terus mendekap tubuh Anto yang tengah sibuk mengayun-ayunkan tubuh mungilnya itu.
Sesekali mereka saling memagut, melumat satu sama lain bibir pasangannya.

Setelah melakukan posisi itu beberapa menit.. Anto menggeser posisinya..
dengan tak melepas tubuh Yuyun yang masih menyatu dengannya.

Ia mengarah ke meja kerja Anita. Di sana ia membaringkan Yuyun di atas meja..
kemudian tanpa melepaskan kontolnya.. ia mengatur kaki Yuyun dengan menyilangkannya.

Dengan posisi ini tentunya jepitan yang dihasilkan oleh vagina Yuyun makin menjepit.
Sehingga membuat Yuyun makin merasa terbang keawang-awang, oleh ayunan Anto.

Crott, crott, croott.. Blesshh..!! Jlebb.. jlebb.. jlebb.. clebb.. clott.. clott..!!
Ayunan demi ayunan di lakukan oleh Anto.. sambil meremas-remas payudara Yuyun..
yang juga ikut terayun-ayun itu.

Begitu pun Yuyun, sambil terlentang di atas meja ia meremasi sendiri payudaranya..
memilin-milin putingnya sendiri. Sambil terus meracau tak tentu.

Setelah puas dengan posisi itu.. Yuyun memutar tubuhnya menghadap tengkurap di atas meja..
dengan kaki kiri menjejak di lantai.. dan kaki kananya naik di atas meja.

Gaya ini disukai Anto.. karena seperti gaya doggie style..
ia dapat mengerjai vagina Yuyun dengan kontolnya dan menusuk-nusuk lubang anus Yuyun dengan jarinya.

Dan hal ini makin membuat Yuyun tak sadarkan diri dan menggila.
"Auffhh.. Auffhh.. Oohh.. Terusshh Thoo, puasskkaann dirimuhh.. Thoo..!!" Teriak Yuyun.
"Ahh.. Mbak suka gaya ini..?? Aahh shh.." balas Anto.

"Ahh ssebbenntarr laggihh Thoo..!"
Racau Yuyun yang kelihatannya tak lama lagi akan mendapatkan orgasmenya.
"Akuhh jugahh mBHakkhh..!!" timpal Anto.

Mendengar kedua temannya akan segera meledak.. Anita bangkit dari posisinya..
Kemudian mengarah ke arah pantat Anto. Lalu diciuminya lubang anus Anto..

Dimainkannya lidahnya keluar masuk lubang pembuangan itu.
Kemudian ia berpindah ke sebelah Yuyun.. dan mengambil posisi duduk mengangkang..
di atas mejanya dengan wajah yuyun tepat menghadap di depan vagina Anita..

Lalu dijambaknya rambut Yuyun agar mulutnya segera beraksi menjilati memeknya.
Blesshh..!! Melesaklah wajah Yuyun di antara selangkangan Anita.

Dengan berpegangan pada pinggiran meja..
Anita menikmati kenakalan bibir Yuyun yang sibuk menjilati memeknya.

"Aaahh.. Aaahh.. MBHakkhh..!!" teriak Anita.
"Kau sukkaahh iinniihh haahh..??" Tanya Yuyun pada Anita.
"Iyyaahh mBHakkhh.. Terusshh mbakhh.." Pinta Anita.

Melihat hal itu.. Anto makin tak kuat menahan ledakan ronde keduanya..
Kian dipercepat goyangannya pada vagina Yuyun..
sehingga Yuyun menyadari bahwa Anto sudah akan mencapai puncaknya.

Sambil menjilati vagina Anita, dan berpegangan pada pinggiran meja..
ia mempercepat goyangannya sambil memperkuat jepitan memeknya.

"Aahh yahh terushh Thoo.. Keluarr khann di dalamm aja sayaangg..!!" Teriak Yuyun.
"Iyaah mbaak.. Sbentarr lagihh, ahh..!!" Crott.. crott..!!

Meledaklah air mani putih kental dari dalam kontol Anto.
Menyembur panasnya. Muncrat terus sampai 4 kali banyaknya.

Merasakan sensasi luar biasa memenuhi relung-relung memeknya..
Yuyun pun tak kuasa menahan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya..

Hingga ia pun menekankan selangkangannya pada kontol Anto..
yang langsung disambut dengan kontol Anto yang juga menghujamkan..
sedalam-dalamnya ke dalam vagina Yuyun, sampai kemudian.. Bless crrott croott..!!

5 kali lendir kenikmatan menyembur dari dalam vagina Yuyun..
diikuti teriakan liar Yuyun sambil menghujamkan dalam-dalam wajahnya di antara selangkangan Anita.

Blesshh..!! "Aaahh.. Ahh.. Ahh.. Ghhiila kauu Thoo..!!"
Teriak Yuyun menggila tanpa melepaskan memeknya dari kontol Anto.

Begitu juga Anita.. melihat Yuyun menggila seperti itu.. ia langsung memanfaatkannya..
dengan menekankan wajah Yuyun lebih melesak ke dalam selangkangan Anita.
"Ooohh.. Ssshh.." lirih Anita.

Setelah puas.. Anto mencabut kontolnya dari dalam vagina Yuyun..
dan langsung menjambak rambut kedua wanita itu dengan kedua tangannya..

Kemudian didekatkannya kedua wajah itu agar saling berciuman..
dan saling menjilati wajah masing-masing yang dilumuri lendir kenikmatan.

Kemudian ditariknya wajah Anita dan Yuyun mendekatinya dan diciuminya keduanya bergantian.
Sambil menikmati sisa-sisa orgasmenya.

"Makasih ya sayang.. Kau benar-benar hebat.." ujar Anita pada Anto.
"Mbak juga.." balas anto sambil kemudian langsung melumat dalam-dalam bibir Anita.

Melihat temannya puas, Yuyun tersenyum lega lalu berkata pada Anita..
"Kamu kapan-kapan bisa call Anto kok kalau ingin..! Pokoke aku sudah ngenalin ha.. ha.. ha.."

"Waah, aku benar-benar puas Mbak.. Aku bakal rajin lembur nih..! Or ngelemburkan diri..! Ha.."
Balas Anita sambil mengerlingkan matanya.

"Satu hal lagi sayang.. mulai sekarang jangan panggil aku Mbak, panggil aja namaku or sayang, ok..?"
Pinta Yuyun sambil mengecup lembut bibir Anita.
"Ok Sayang.. Anyhing for you.." jawab Anita sambil membalas bibir Yuyun dengan lumatan lembut.

"Mbak, aku pulang dulu ya, soalnya sudah janjian mau ke tempat cewekku..” sambung Anto.
"Wah, kamu masih kurang To..?" Goda Anita.

"Apa jangan-jangan Mbak Anita yang masih kurang nih..?
Aku masih kuat begitu kok, mau berapa ronde lagi sih..?" Tantang Anto.

"Wah.. Benernya aku masih ingin banget.. tapi kayaknya sudah malem banget deh..
Ntar Mas-ku curiga..” ujar Anita sambil melirik ke arah jam dinding.

"Ah, tapi persetanlah..!" Rupanya Anita masih sedikit ingin dipuaskan lagi.
Ia langsung mengambil posisi nungging..
sambil meminta Anto untuk melakukan sex anal kepadanya.

"Mmmhh, kamu mau khan, sex anal To..?
Aku belum pernah nih! Suamiku nggak pernah mau.." pinta Anita.

"Ya ampun, kamu belum puas ya An..?"
Tanya Yuyun, yang baru saja hendak mengenakan lagi celana dalamnya.

"Iya nih Mbak.." Jawab Anita.
"Ok Sayang..!" Jawab Anto sambil memegangi kontolnya yang masih tegak menantang..
Padahal baru saja mencapai orgasme.

Dipeganginya pinggul Anita sambil menekan-nekankan kontolnya pada lubang anus Anita.
Kemudian.. Blleesshh..
Lubang itu memang terasa sangat seret, karena memang belum pernah dimasuki kontol.

"Naikkan sedikit pantatmu Mbak.." pinta Anto, "Aaahh.. Iiyyaahh begituhh.."
Anita mulai merem melek kembali, menikmati setiap rojokan dalam lubang anusnya itu.
"Nikkmmaathh Sayanghh.."

Melihat hal ini Yuyun kembali melepas celana dalamnya yang baru ia pakai sampai lutut..
kemudian mengangkang di hadapan wajah Anita..
menyodorkan memeknya yang masih tercium aroma lendir kenikmatannya.

Anita langsung menciumi dan menjilati vagina itu..
sehingga Yuyun langsung merem melek lagi dibuatnya.

Permainan Anto di dalam anus Anto kira-kira 10 menit lamanya..
dan Anita amat menikmati permainan barunya ini.
Sensasi yang dirasakannya jauh dari yang dibayangkannya selama ini. Begitu nikmatnya.

Bukan hanya anusnya saja yang merasakan nikmat..
tetapi otot-otot di dalam memeknya kembali berdenyut-denyut nikmat.

Anto memainkan tempo yang lambat..
karena kuatir pada Anita yang baru kali ini melakukan hal ini.
Ia tak ingin melukai dinding anus lawan mainnya itu.

Tetapi ia merasa begitru nikmat, karena dinding anus Anita masih sangat seret..
sehingga begitu menjepit kontolnya.

"Terusshh Thoo.. Akkuuhh mauuhh keluarr niihh..!!" Racau Anita.
Rupanya di ronde kedua ini ia tak kuat menahan lama permainannya..
karena ia begitu menikmati sensasi yang dirasakannya dari hal baru ini.

Tak lama kemudian Anita mulai mempercepat goyangan pinggulnya..
dan semakin liar bermain menjilati dan menggigiti vagina Mbak Yuyun. Sampai akhirnya..

"Aaahh..!!" Anita berteriak..
karena otot-otot dalam memeknya berkontraksi mengejang dan melemas.
Ia mendapatkan orgasme lagi.

Melihat Anita makin menggila.. Anto agak mempercepat tempo goyangannya..
agaknya ia menjadi tak peduli lawan mainnya bisa kesakitan..
Tetapi yang keluar dari mulut Anita justru kebalikannya.

"Terusshh Thhoo..!! Puaskhann dirimuuhh.. Siksaa akuu Sayaanghh..!!"
Teriak Anita.. tak mempedulikan rasa nikmat di selangkangannya..
yang mulai berubah menjadi sedikit rasa pedih pada anusnya.

Hingga tak lama kemudian, terasa olehnya Anto mulai sedikit mengejang dan..
Croott.. Croottss..!! Duakali lendir panas dari kontol Anto meledak di dalam raganya.

"Aaahh.. MBHaakk..!!" Teriak Anto..
langsung terkulai lemas memeluk Anita dari belakang yang masih berada dalam posisi itu.

Anto menikmati orgasmenya..
sambil menciumi tengkuk, rambut dan punggung Anita yang putih mulus dan wangi itu.

Tangannya memeluk ke arah dada Anita..
sambil kemudian meremas-remas lembut.. menikmati sensasi yang baru saja di rasakannya.
Anita pun terpejam menikmati hal ini.

Yuyun tersenyum puas melihat kedua temannya itu telah mencapai puncaknya.
Kemudian ia bangun dan langsung memeluk kedua temannya itu..
ikut merasakan kehangatan dan kenikmatan yang mereka ciptakan bertiga.

"Ya ampun, sekarang sudah jam 21:45..!!" Teriak Anita
"Wah aku bilang apa nih ke orang rumah..?"

Ujarnya.. sambil beranjak mencomoti celana dalam.. bra dan stelan blazernya..
yang tergeletak tak beraturan dilantai dan sofa.
Ketiganya segera sibuk mengenakan kembali pakaian mereka.

Kemudian mereka pulang bersama-sama setelah saling berjanji..
untuk mengulangi kegilaan itu dalam waktu dekat. (. ) ( .)
--------------------------------------------------oOo----------------------------------------------
 

-----------------------------------------------oOo--------------------------------------------

Cerita 64 – Aku di Sini Untukmu


Mbak Diana

Awal hubungan ini bermula dari perkenalan kami di sebuah perusahaan tempat dia bekerja..
dengan posisi staff SDM.. jadi semua hal yang berurusahan dengan SDM harus melalui dia.


Dia bernama Diana. Seorang perempuan yang mendekati sempurna.. –bagiku apalagi..– Wajah cantik..
Kulit putih bersih.. hidung mancung dengan tatapan mata yang lembut.. namun mengandung misteri yang dalam.

Tubuhnya tinggi semampai.. namun padat berisi dengan dada yang membusung.
Pinggul dan pantat bulat padat dibalut pakaian kerja yang sopan.. tapi justru terlihat seksi.

Dan tak bisa kututupi rasa kagumku saat itu.. ketika pertama melihat dia.
Namun rasanya cukuplah dalam khayalan saja bisa kudapatkan wanita seperti itu.

“Nama saya Dion..” kataku siang itu memperkenalkan diri.
Saya datang untuk menawarkan suatu proposal yang berisi penjajakan kerjasama antar perusahaan kami.

Setelah memberi penjelasan sedetail mungkin.. kemudian kami membuat janji pertemuan berikutnya..
dengan menghadirkan antara pimpinan kami untuk membahas lebih serius kerjasama tersebut.
Karena wewenangku hanya sampai di situ begitu juga dengan dia.

Dalam presentasi perusahaan kami di perusahaan dia, kami duduk berseberangan persis berhadapan.
Dia mendampingi pimpinannya dan demikian juga aku. Benturan mata tak dapat dihindarkan di antara kami.

Dan jujur saja, saya tidak menyimak apa yang diterangkan bossku saat itu.
Memandangi wajahnya jauh lebih indah rasanya dari apa pun yang ada saat itu.

Tatapan matanya membuat aku seolah sedang tenggelam dalam mata air yang bening..
sejuk merasuk sampai ke tulang sumsumku.

Demikianlah.. sampai pertemuan itu ditutup dan akan ada pertemuan selanjutnya..
untuk penandatanganan dan ranah tamah.

Setelah selesai penandatanganan perjanjian.. dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang bersifat semi formal.
Kali ini kami duduk bersebelahan. Sambil mendengar sambutan-sambutan dari boss-boss kami.

Dengan suasana hikmat dan tenang yang sangat membosankan buatku saat itu..
karena bagaimana pun saya ingin memanfaatkan kesempatan itu ngobrol dengan dia.

Akhirnya kutemukan cara ngobrol tanpa mengeluarkan kata-kata.

Dengan jantung berdetak kencang, kusodorkan kertas kecil yang berisikan..
“Mbak membuatku tidak tahan untuk berkenalan lebih dalam..”

Dengan tenang dia membaca tanpa ekspresi.
Kemudian membalasnya yang membuatku harap-harap cemas akan apa yang ditulisnya.

“Mau kenal apanya lagi..?” Tanyanya.
“Status..?” Tanyaku masih dalam kertas yang sama.. jadi seperti layaknya chating.

“Sudah punya anak satu..” tulisnya lagi.
“Tapi Mbak sangat menggoda hatiku sejak pertama ketemu..”

”Aku sudah punya suami lho..”
“Aku nggak peduli.. bila masih mungkin, sedikit saja kuminta ruang di hatimu..”
tulisku dengan berani.

“Kamu nekat sekali, umurmu berapa..?” Tanyanya.
“Duapuluh lima..” jawabku.
“Berarti kita beda lima tahun..” katanya.

“Gimana Mbak.. aku akan mengerti posisimu nanti dan tidak menuntut berlebihan..” desakku lagi..
karena kulihat ada peluang walau hanya sedikit.
“Santai aja dulu, jangan buru-buru..” jawabnya lagi.

“Oke.. aku ngerti.. tapi aku sangat berharap lho..”
“Sudah ya, nanti ketauan..”
katanya.

“Robek kertasnya, nanti ketauan..” bisikku.
“Biar aja kusimpan..” balasnya lagi juga dengan berbisik.

“Ntar dilihat suamimu gimana....?”
“Tenang aja deh..” katanya sambil tersenyum dan kubalas dengan kedipan mata.

Tak terlukiskan bagaimana rasanya bahagianya hatiku saat itu.
Sama sekali tak nyangka bakal mendapatkan wanita yang luar biasa dalam hidupku.

Walau sudah bersuami.. tetapi aku merasa dia paling hebat..
dari semua wanita yang pernah kupacari sejak SMP dulu.. yang entah sudah berapapuluh wanita..

Walau tak satu pun dari pacar-pacarku tersebut yang kusetubuhi.
Karena prinsipku sangat kuat untuk melakukannya saat malam pertama nanti.
-----oOo-----

Malam ini tiba-tiba ada SMS masuk di HP ku. Dan aku sangat surprise dapat SMS dari dia.
Setelah balas-balasan.. kami sepakat bertemu sabtu siang di kawasan blok M.

Aku langsung tidur agar cepat-cepat datang Sabtu.
Rasanya dalam diri wanita ini kurasakan suatu tantangan yang sangat besar untuk menaklukkannya.
Mungkin karena baru kali ini aku menjalin hubungan dengan seorang yang telah bersuami.

Tiba hari sabtu kami akhirnya bertemu. Sangat kikuk dan bingung.. itulah yang terjadi saat itu.
Bahkan ketika makan pun rasanya tak nyaman. Dan dia pun begitu.

Dari sana kuketahui dia juga baru pertama itu nyerempet bahaya dari perkawinannya.
Tapi dia menginginkannya.. katanya.

Tak tau harus ke mana.. untuk menghabiskan waktu, kami nonton.
Di dalam bioskop mulai kuremas tangannya ketika film berjalan 15 menit.

Dia membalas meremas jemariku. Kucoba meraba pahanya, tapi dia tepiskan dengan pelan.
Tak habis akal.. kudekatkan wajahku untuk mencium bibirnya.. lagi-lagi dia menghindar.

Kucium lagi dan kali ini dia ngasih pipinya. Kucoba tarik tangannya ke pahaku.
Dia tidak menolak. Malah dia usap-usap dengan lembut pahaku sampai ke pangkal.

Lama-lama dia mengusap gundukan di celana jinsku. Diremas-remas penisku yang sudah tegang.
Aku heran kenapa justru dia yang jadi berani. Tapi biarlah.. peduli amat, pikirku.

Sementara tangannya mengusap-usap penisku dari luar.. aku mulai meraba pahanya yang saat itu dia pakai rok.
Begitu lembut membuat jantungku berdesir.. ingin rasanya kujilati centi demi centi paha yang mulus itu.

Kuarahkan tanganku menuju selangkangannya dan hendak meraba vaginanya..
tapi belum sampai tersentuh, dia menjepit tanganku dengan pahanya dan menggelengkan kepalanya.

Aku tidak memaksa dan kutarik lagi tanganku.
Tapi tangannya masih tetap mengusap-usap batang zakarku dari luar.

Akhirnya kami pulang dengan sejuta kesan di hati.
Malamnya dia kembali mengirim SMS. Katanya dia rindu.

“Aku juga rindu kamu, rasanya aku ingin mencumbumu..” balasku.
“Kapan itu kamu wujudkan..?” Katanya lagi.

“Kapan kamu siap..?” Balik kutanya.
“Bagaimana kalau Selasa..?” Katanya.

“Emang suamimu nggak akan curiga..?”
“Dari siang sampai sore aja..” katanya.

“Di mana..?”
“Nanti kukasih tau..” katanya.

Selasa tiba, dia menyuruhku menemuinya di sebuah kamar hotel di sekitar Jakarta Timur.
Kuketuk pintu yang dia maksud dan dia muncul dengan pakaian kerja yang masih lengkap..
karena dia juga baru tiba, katanya.

Seperti biasa kami masih agak kikuk.. maklumlah baru saling pengenalan.
Setelah berbasa-basi, kami saling berpandangan dan duduk di tempat tidur yang empuk.

Tak nyangka bakal bisa berduaan dengan wanita sempurna seperti dia..
bahkan mungkin sebentar lagi akan lebih lagi.

Kuraih tangannya dan dia menurut.
Kucium tangannya sambil memandang matanya yang juga memandang mataku.

Pelan kusentuh rambut di atas telinganya, dia diam saja.
Kudekatkan wajahku ke wajahnya, tercium aroma tubuhnya yang sangat harum.

Dengan jantung berdebar kukecup keningnya, turun ke kedua matanya bergantian.
Dia masih diam saja kucium hidungnya dan perlahan turun ke bibirnya.

Sedikit kaget di saat bibirku menyentuh bibirnya, bibirku langsung tersedot oleh bibirnya.
Dia memasukkan lidahnya menjelajahi setiap rongga mulutku dan menyedot lidahku..
sampai aku kelabakan mengimbanginya.

Tangannya berada di belakang kepalaku seolah tak mau melepaskan mulutku dari mulutnya.
Sambil terus melumat mulutku dia rebahkan tubuhnya ke tempat tidur..
sehingga otomatis tubuhku ikut menindih tubuhnya.

Aku merasa bersemangat dapat menaklukkan sesuatu yang besar dari kemampuanku sendiri..
Aku begitu merasa gagah dan kuat ketika menindih tubuhnya.

Kuimbangi sedotannya dengan menyedot lidahnya yang membuatnya mengterang lirih.
Lama saling berpagutan.. kualihkan ciumanku menjelajahi pangkal telinganya dan turun ke leher.

Kutarik tanganku dan kupindahkan ke tonjolan di dadanya. Dengan mesra kuremas dadanya.
“Ohh.. Akhh..!!” Dia mulai mengerang semakin membusungkan dadanya ke atas.

Kuturunkan ciumanku sampai ke belahan dadanya dan berusaha memasuki dadanya tanpa membuka pakainya.
Lidahku menari-nari di dadanya sepanjang yang dapat dijangkau.
Tapi yang dapat dijangkau lidahku hanya setengah dari gundukan buah dadanya yang tidak tertutup.

Tak sabar menerima perlakuanku.. dia sendiri membuka kancing bajunya dengan satu tangan..
sementara yang satunya masih menekan kepalaku ke dadanya.

Bajunya terbuka tinggal BH nya yang berwarna krem.
Mataku terbelalak menyaksikan mulusnya dadanya dan besarnya ternyata melebihi perkiraanku.

Yang pasti BH 36B tak muat menampung buah dadanya..
Hal ini sangat kupahami karena begitu banyaknya buah dada wanita yang telah kusedot.

Sedikit buru-buru.. kugusuk penutu BH nya ke atas, muncullah puting susunya..
Uhh.. sebesar jari kelingking yang masih rapi bentuknya.

Mulutku langsung menyambutnya dengan sedotan yang kuat dan ketat.
“Auuwww.. Akhh..!!” Erangnya sambil tangannya semakin kuat menekan kepalaku..
Sampai hidungku tersumbat oleh buah dadanya sendiri.

Mulutku mengisap puting susunya yang kanan..
sementara tangan kananku memilin puting susunya yang kiri..
Dan tangan kiriku menuju gundukan vaginanya yang masih terbungkus roknya.

Bergantian kusedoti puting susunya. Lidahku menari-nari semua buah dadanya sampai basah.
“Okhh. terus.. Yang lama ya.. Aku mau yang lama..” katanya mengerang kenikmatan.

“Ayoohh. Ambil semuanya.. Sekarang ini milikmu. Ayoohh. Ambil..!!”
Dia meracau dan dadanya semakin membusung dan tegang.

Sementara pinggulnya dia angkat semakin tinggi.. menyambut remasan tanganku di vaginanya.
Batang zakarku yang tegang juga ikut menekan tonjolan vaginanya dari luar.

Kurasakan tangannya menjalar ke bawah menuju tonjolan di selangkanganku..
yang dari tadi dia rasakan menekan vaginanya.
Seperti gemas banget dia remas batang zakarku dengan kuatnya.

Puas bermain di buah dadanya.. jilatanku turun ke bawah dan sampai ke perut mengitari pusarnya.
Dia semakin kegelian. Jilatanku terus merambat ke bawah pusarnya.. sambil membuka rok kerjanya.

Setelah terbuka.. tampaklah gundukan vaginanya yang tebal dan basah terlapis celana dalam..
tepat di atas lubang vaginanya.

Jatungku semakin berdegub kencang menyaksikan dua batang paha yang mulus..
dengan gundukan vagina yang mencuat ke atas dan berputar tak menentu.

Kuselip-selipkan lidahku.. berusaha memasuki bagian atas vaginanya..
tanpa membuka celana dalamnya terlebih dahulu.

Tentu saja membuat dia tak sabar.
Dengan posisi tubuhku saat ini bertentangan dengan tubuhnya..
di mana wajahku menghadap selangkangannya dan wajahnya juga di selangkanganku.

“Ayoohh Mas.. Ambil aja semua.. Cepatan.. Akhh..” erangnya..
sementara gerakan pinggulnya semakin liar.. berputar dan menghentak-hentak ke mulutku.

Perlahan kuintip vaginanya dari atas dengan membuka sedikit celana dalamnya..
yang sudah basah terutama tepat dengan lubang vaginanya..

Samar-samar kulihat bentuk vagina yang mengembang tebal..
dengan bulu-bulu yang tipis dan teratur rapi.

Akhirnya tak sabar lagi..
segera kupelorotkan celana dalamnya sampai terbukalah vaginanya dengan utuh.

“Ooohh..!!” Erangku manakala melihat bentuk vaginanya dengan utuh..
yang ternyata jauh lebih indah dari yang kubayangkan.

Kupandangi lama. Karena pinggulnya dia angkat ke atas..
membuat vaginanya semakin cembung dan menantang..
dengan klitoris yang menonjol melewati kedua bibir vaginanya.

Crlup..!! Perlahan kujulurkan lidahku menyentuh klitoris yang menonjol itu..
Reaksinya sangat spontan.. langsung menghentak sampai berbenturan dengan mulutku.

Dengan lidah yang lebih panjang.. kujilat vaginanya dari klitorisnya sampai ke bawah..
yakni ke lubang vaginanya dekat dengan lubang anusnya.

Demikian kusuapkan lidahku berulang-ulang yang membuat hentakannya semakin cepat..
dan vaginanya semakin mengembang.

“Oohh.. Terus sayang.. Ambil semuanya.. Ayohh.. Ambill..” erangnya terus..
Sementara tangannya berusaha membuka celanaku hingga akhirnya mendapatkan kontolku.

Dia remas-remas dengan tidak terkontrol.. membuat aku kaget.
Setelah dikocok-kocok.. akhirnya dia masukkan ke mulutnya..
membuat aku merasa nyaman dengan kelembutan mulutnya.

Bila penetrasi penis ke dalam vagina yang menjadi ukuran keperjakaan seorang laki-laki..
berarti tepat 1 September 2003 lalu.. saya kehilangan keperjakaanku.

Tetapi bila persentuhan antara penis dengan vagina termasuk juga..
berarti sejak dari dulu aku kehilangan keperjakaan.. yakni dengan pacar-pacarku..

Yang hampir semuanya kuajak mereguk kenikmatan..
walau tidak sampai memasukkan batang zakarku ke vagina mereka.

Tetapi hanya sampai di bibir vagina saja..
dan itu sudah cukup membuat sensasi kenikmatan yang luar biasa kami rasakan saat itu,

Dan entah sudah berapa banyak bentuk vagina yang kujilati dan kugesekkan dengan penisku..
Tapi baru 1 September 2003 resmi batang zakarku amblas ke vagina seorang wanita..
yang notabene seorang ibu rumah tangga yang cukup harmonis.. alias BinOr..

Kukulum bibir vaginanya.. kusedot klitorisnya berulang-ulang.
Kucoba memasukkan lidahku ke lubang vaginanya yang sudah sangat basah.

Tidak tahan kuperlakukan demikian berulang-ulang..
membuat pantatnya naik turun dengan lidahku masuk ke lubang vaginanya.

“Ooohh tuhan.. Enak banget.. Akhh.. Aku nggak tahan lagii..!!” Dia semakin meracau..
dengan hentakan pantatnya yang semakin liar.. dan kulumannya dengan batang zakarku semakin kuat.

“Ookhh.. Aku nggak tahan lagi.. Akhh..!!” Jeritnya dengan kuat.
Pahanya tiba-tiba menjepit kepalaku dan tiba-tiba kurasakan lubang vaginanya berkontraksi..
berdenyut-denyut hingga akhirnya nyemprot cairan kental dari lubang vaginanya.

Membasahi lidah dan bibirku yang tidak sempat kucabut.. karena jepitan pahanya sangat kuat.
Sementara penisku dia sedot dengan kuat.

Perlahan dia melepaskan jepitan pahanya dan kulumannya di penisku.
Dia terlentang lemas dengan mata tertutup.

Pahanya terpentang.. sehingga vaginanya terlihat jelas membuka. dan sangat basah.
Sementara kedua tangannya juga terpentang lebar.. menikmati orgasmenya yang luar biasa..
seolah aku tak ada di sana.

Setelah nafasnya agak tenang, aku menindihnya..
sambil memandangi wajahnya yang mengekspresikan kepuasaan.
Sementara kontolku yang tegang mengganjal di bibir vaginanya yang licin dan hangat.

“Enak sayang..?” Kutanya dengan senyum.
“Iyahh.. Enak banget.. Sentuhanmu begitu indah dan nakal..” katanya dengan senyum juga.

“Masih ada yang lebih indah..” kataku.
“Ya.. aku mau lebih lagi, aku mau lebih..” katanya.

“Berapa yang kamu mau..?” Tantangku.
“Sampai nggak bisa bangun.. apa kau kuat..?” Tantangnya balik.

“Aku masih orisinil. Jangan kuatir.. aku akan memuaskanmu.. sampai nggak bisa bangun kan..?” Jawabku.
“Ya.. sampai nggak bisa bangun..!” Katanya senyum.

Kembali kami saling melumat, tanganku meremas buah dadanya yang kembali menegang.
Sementara kakinya dijepitkan ke pinggangku.

Puas dengan itu, aku beranjak dan jongkok di antara pahanya yang kurentangkan dengan tertekuk.
Kupegang batang zakarku dan kuarahkan ke lubang vaginanya. Kutatap matanya yang pasrah.

“Kita masukkan..?” Tanyaku. Dia tundukkan kepalanya.
“Yakin..?” Tanyaku lagi. Dia senyum dan menundukkan lagi kepalanya.

Plepp..!! Pelan kutempelkan kepala penisku ke bibir vaginanya.. slepp.. slepp.. sleppp..
Kugesek-gesekkan sampai ke klitorisnya beberapakali. Lalu.. Jlebb..!! “Akhh..!!”

Dia langsung mengerang ketika kepala penisku memasuki lubang vaginanya.
Tangannya langsung menangkap pantatku.

“Terus.. Sayang.. Masukkan semuanya.. Akhh.. Enak banget..!!”
Erangnya terus sementara batang penisku masuk setengah.

Kulihat bibir vaginanya semakin membuka lebar.
Jepitan vaginanya sangat ketat.. seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.

“Akhh.. Enak sayangg..” kataku tak tahan rasanya. Kuhentikan tekananku..
agar vaginanya menyesuaikan dengan ukuran penisku yang besarnya di atas rata-rata Indonesian.

Kulumat lagi bibirnya yang mendesah-desah.
Dia mengangkat kakinya dan menempatkannya di atas pantatku. Jlebb..!!
Dia tekan pantatku yang semakin memperdalam masuknya kontolku ke vaginanya.

“Kenapa sih susah masuknya..? Mbak kan sudah nggak perawan..?”
Tanyaku heran karena jepitan vaginanya begitu kuat.. membuat penisku agak susah masuk semua.
“Tergantung orangnya dong..” katanya bangga.

“Ayohh.. Tekan lagi.. Akhh..!!” Katanya sambil kakinya ikut menekan pantatku.
“Okhh.. Stop dulu..! Sudah mentok nih.. Ukuran punyamu nggak sesuai dengan tubuhmu..
Aku nggak nyangka sebesar ini. Enak.. Hhhh..!!” ceracaunya lagi.

Erghhh..!! Vaginanya mengempot seperti menyedot penisku.
Tak sabar menerima sensasi itu akhirnya kutekan pantatku sampai masuk semua batang zakarku.

Jleghh..!! “Auwww.. Mas.. Tahan dulu.. Ngilu.. Akhh..!!” Erangnya seperti kesakitan.
Tapi aku nggak peduli lagi.. karena terasa tanggung, bless..sekh..!!

Blesskkk..!! Akhirnya batang zakarku amblas seluruhnya.
“Wow.. Akhh..!!” Jeritnya.. dengan tiba-tiba mendekap tubuhku kuat-kuat.

Akhirnya kudiamkan sejenak. Matanya terbalik sampai putihnya saja yang kelihatan.

“Okhh.. Enaknya.. Luar biasa.. Ayo.. Mas.. Ambil. Ambil semuanya. Akh.. Puaskan aku.
Jangan sisakan sedikitpun.. Sampai nggak bisa bangun .. Akhh..!!” Erangnya mulai memutar pinggulnya.

Slebb.. slebbb..!! Kuputar-putar pantatku yang membuat penisku memutar di dalam vaginanya..
dan tekananku tetap kuat walau sudah amblas semuanya ditelan vaginanya.

Rupanya kontolku menabrak semua urat syaraf yang ada di liang vaginanya yang membuatnya kenikmatan.
“Enak banget Mas.. Kamu apain siih..?” Tanyanya sambil mengerang.

Kedua tanganku dengan ketat membetot kedua susunya.
Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya.

Dan pantatku tetap dengan kuat menekan vaginanya dengan berputar saja tanpa mengocoknya.
Dengan cara begitu.. rupanya dia senang.
Akhirnya kurasakan siraman hangat di kepala penisku. Ternyata dia sudah keluar dengan jurus pembuka ini.

“Akhh.. Mas.. Aku keluar..!!” Katanya dengan kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya..
sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang di tempat tidur.

Aku yang masih belum apa-apa menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur.
Setengah badannya di tempat tidur.. sementara tepat pantatnya mengganjal di sudut tempat tidur..
dengan kaki menjuntai ke bawah.

Oh.. indahnya vaginanya menggembung menantang.
Garis belahan vaginanya dari atas sampai ke bawah memanjang membelah dua bibir yang menggembung itu.

Kuusap-usap lagi dengan jari tengahku.. mengikuti belahan vagina tersebut.
Saat kulihat dia siap, kurarahkan batang kontolku ke lubang vaginanya.

“Oohh.. Mas.. Ampun.. Masshh.. Biarlah aku jadi budakmu, asal kau bayar dengan kontolmu..”
Katanya memasrahkan diri saking nikmatnya.

“Makan semuanya.. Akhh.. Ambil.. Ambil vaginaku.. Mas..!!”
Katanya terputus-putus karena hentakan pantatku sangat cepat.

Seperti piston begitu penisku keluar masuk vaginanya sambil mengeluarkan bunyi berdecak-decak.
Membuat badannya terlonjak-lonjak di tempat tidur.

Kedua tangannya mencengkram kasur..
dan dia berusaha menegakkan kepalanya melihat keluar masuknya kontolku di vaginanya.
Wajahnya seperti mau menangis.. padahal karena merasakan nikmat yang belum pernah dia dapatkan.

Tak berapa lama kembali kurasakan kepala kontolku disiram cairan hangat di dalam vaginanya.
“Akhh.. Aku keluar lagi Mas.. Kau hebat.. Belum apa-apa..!” Katanya memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.

Sebenarnya aku telah di puncak gairah..
tapi karena timingnya nggak tepat agar bersamaan keluar.. akhirnya kukendorkan lagi.
Biarlah dia orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar.. pikirku.

Masih setengah badannya di tempat tidur, kubalikkan tubuhnya.. sehingga pantatnya tertungging..
dan kaki tertekuk ke bawah.. sementara buah dadanya tergencet tubuhnya dengan tempat tidur.

Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi..
dengan gundukan vaginanya terjepit di batang pahanya yang padat.
Klitorisnya mengintip di celah vaginanya yang terjepit itu dengan genit.

Dengan dua tangan kubuka bongkahan pantatnya dan agak menekan..
sehingga vaginanya keluar dari persembunyiannya.
Lubang vaginanya langsung mencuat ke atas.. mengundang batang zakarku untuk memasukinya.

Clepp..!! Kutempelkan kepala penisku tepat di lubang vaginanya.. lalu slebb..!!
Kutekan yang diiringi desisan yang keluar dari mulut kami berdua.

Blesspp.. Blesspp.. bunyi gesekan batang zakarku menelusuri liang vaginanya yang becek.
“Aukh.. Nikmat..!!” Erangnya. Jkebbb..!! Kutekan terus pantatku sampai amblas semua batang zakarku.

Kemudian kususupkan tanganku meraih susunya yang tergencet tempat tidur.
Setelah kubetot dua-duanya, kuciumi sebentar punggungnya dan tengkuknya.

Slegg.. slegg..!! Perlahan kugoyayang pantatku.. sehingga penisku keluar masuk vaginanya.
Kuhentak-hentakkan pantatku sambil memeluknya dengan kuat.

“Okhh.. Mas.. Kau pintar sekali.. Nyaman bangat posisi gini..” erangnya mendesah-desah.
Terus kupercepat kocokan penisku di vaginanya yang banjir.
Sebenarnya tadi dia mau membersihkannya, tapi kularang, biar bunyi, kataku.

Sepertinya dia sudah semakin puncak, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.
“Ayohh.. Jantanku.. Semakin kuat.. Ayoh.. Puaskan aku.” katanya sangat bergairah.

“Aku janji akan memberi apa yang kamu mau asal yang satu ini selalu tersedia untukku..”
Katanya lagi semakin ngawur.
Memang kalau orang menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia, akan bertekuk lutut di hadapannya.

Kurasakan waktuku sudah dekat, kupercepat kocokan penisku di vaginanya, semakin cepat, cepat.
Dan dengan tiba-tiba kutangkap kuat buah dadanya dan mendekapkan dadaku ke punggungnya..

Sementara tangannya menangkap pantatku dan mengangkat kepalanya.
Jleghh..!! Sodokan terakhir kuhentak sekuat-kuatnya yang disambut dengan tunggingan pantatnya dan..

Crattt.. cratt.. cratt.. cratt..!! “Akhh.. Aku keluar.. Sayang.. Akh.. Akh..!!” Erangku melepas spermaku..
yang muncrat kuat memenuhi rahimnya sampai terasa banjir di seluruh liang vaginanya.

“Okh.. Enaknya..” katanya mengakhiri sisa-sisa orgasmenya.
“Akh.. Sungguh kamu luar biasa Mas..” katanya dengan ekspresi lega di wajahnya.

Sementara penisku masih tertancap di vaginanya dan tubuhku masih menindih tubuhnya yang tengkurap.
Setelah kami tenang, kucoba mencabut penisku dari jepitan veginanya yang masih terasa kuat menjepit.

Bunyi plok.. terdengar ketika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya.
Kami mengubah posisi rebahan di tempat tidur dengan kepalanya bersandar di dadaku.

“Makasih ya mas.. belum pernah aku merasa sepuas ini..” katanya bahagia.
“Emangnya suamimu gimana..?” Tanyaku mencoba menyelidiki.

“Sebenarnya aku nggak mau kita membicarakan itu, cukup kita berdua saja..” katanya.
“Oke, nggak apa-..apa” kataku.

Demikianlah dari siang sampai sore kami melakukannya seolah tidak pernah puas.
Benar permintaannya terpenuhi.
Jadilah lemas semua badannya ketika pulang tetapi membawa sejuta kenikmatan.
-----oOo-----

Setelah seminggu kemudian tiba-tiba suatu hari yang masih pagi..
dia menelponku dan menyuruhku datang ke sebuah kamar hotel.
Dan di sana dia kudapati dengan wajah yang siap menerkam.

Dia dengan cepat menarikku masuk dan langsung menanggalkan semua pakaianku.. sampai aku kelabakan.
Dengan sigap dia menangkap kontolku..
dan langsung mengocoknya dengan kasar.. sampai aku merasa sedikit kesakitan.

Dengan lahap dikulumnya dan berusaha memasukkan semua ke dalam mulutnya.
Karena dipaksakan membuat dia tersedak dan mau muntah dengan air mata yang keluar.

“Jangan buru-buru, aku akan memuaskanmu, tenang saja..” kataku.
“Kirain bisa masuk semua, sudah sampai di tenggorokanku belum masuk juga..” katanya.

Kubuka semua pakaiannya dan kuladeni kemauannya.
Dengan agak kasar kuremas dan kusedot susunya sampai dia menjerit-jerit.

Puas dengan itu kuangkat dia ke tempat tidur dan kutarik roknya dan celana dalamnya dengan paksa.
“Wow.. Ayohh.. Jantanku.. Puaskan aku..!!” Celotehnya sambil mereganggkan pahanya lebar-lebar.

“Ayohh.. Masukkan ke sini..!!”
Katanya sambil menangkap kontolku dan mengarahkan ke lubang vaginanya.

Tidak terlalu basah vaginanya kumasukkan kontolku.
Karena vaginanya belum begitu mengembang membuat kontolku agak sulit saat masuk.

Tapi karena kutau itu yang dia inginkan, kugenjot-genjot vaginanya dengan keras..
sampai kontolku masuk dengan paksa ke vaginanya.

“Wowww.. Owww..!!” Jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebb..!!
Erangnya dengan tubuh terlonjak-lonjak dan dia semakin binal saja mengimbangi permainanku.

“Ayo.. Aku mau yang cepat.. Ayoo.. Lebih keras.. Hancurkan.. Saja.. Robek punyaku.. Ayohh..!!”
Dia semakin meracau ditengah peramainan kami yang sangat cepat.

Sebentar-bentar kuganti-ganti posisi.. kuputar-putar tubuhnya..
kadang tengkurap kadang terlentang, karena ini memang short time.

Dengan hentakan penuh tenaga.. kuhentakkan pantatku..
yang membuat penisku seolah 'merobek' vaginanya..

Sedangkan kakinya langsung mencengkram pinggangku tak kalah kuatnya.
Kedua lenganku yang besar memeluk tubuhnya.. sehingga dada kami merapat.

Dengan hentakan penisku ke dalam vaginanya yang kuat.. lenganku memeluk tubuhnya dengan kuat..
dan kakinya menjepit pinggangku.. menyertai semburan spermaku di liang vaginanya..
dan juga semburan cairannya menyiram kepala penisku di liang vaginanya.

“Akhh.. Aku keluar.. Akhh..!!” Erangnya lepas.
”Oghhhh.. nikmatnya. Kontolmu.. Biarkan saja kontolmu tertanam terus di vaginaku..
Oughh.. biar saja begini sampai mati.. ohhh.. ohhh..!!” Ceracaunya semakin kacau.

Dengan tempo tinggi dan waktu singkat kami memperoleh orgasme kami yang sangat luar biasa.
Ternyata cara-cara spontan seperti ini menimbulkan nikmat yang luar biasa.. sungguh sangat nikmat.

Setelah tenang kucoba menyelidiki kenapa dia berubah buas begini.
“Ada apa Mbak, kok tiba-tiba saja..?” Tanyaku.

“Kesal dengan suamiku tadi subuh. Tiba-tiba dia nafsu dan langsung memompaku..
Saat aku baru mulai ‘on’.. eh, tiba-tiba dia keluar..” katanya.. kali ini mau terus terang.

“Kan bisa diulang lagi....?” Kataku berkomentar.
“Emangnya seperti kamu..? Dia itu sudah keluar langsung mati.. belum lagi keluarnya cepat..” cetusnya.

“Makanya sudah lama aku tidak merasakan orgasme karena dia tidak pernah memikirkan apa yang kuharapkan.
Untung aku bertemu denganmu..” katanya sembari mengelus dadaku.

“Padahal suamiku tinggi tegap dan tampan lagi.. ternyata bukan ukuran di ranjang..” katanya lagi.
Seperti dugaanku, nggak mungkin suami Mbak Diana sembarangan.. pasti tampan..
Seimbang dengan keanggunan Mbak Diana sendiri.. tapi sayang, di tempat tidur payah.

Akhirnya.. seharian itu kami bersenggama dengan berbagai posisi.
Dan kukerahkan semua teknik bercinta yang ada di dalam diriku untuk menaklukkannya.

Mbak Diana benar-benar memanfaatkan kesempatan itu membalas..
hasrat yang tadi Subuh menggantung bersama dengan suaminya.

Ternyata perempuan bisa berubah jadi monster bila nafsunya sudah di puncak dan tidak tuntas.

Oh.. pengalaman yang luar biasa.. dengan wanita yang luar biasa pula.
Yang sebelumnya tidak kusangka sama sekali bisa kusentuh.. apalagi kusetubuhi..!!

Ahhhh nikmatnyaaaa..!! (. ) ( .)
-----------------------------------------------oOo--------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd