Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mantan Keras Kepala

Part 4.

Dalam perjalanan pulang Vela nggak mau rute saat mau pergi tadi, dia minta agar ke rute lain yang agak sepi, katanya biar bisa sekalian menenangkan diri.
"Ben, kita nggak usah lewat kota ya"
"Lah trus kemana Vel?"
"Lewat jalan luar aja Ben"
"Sepi Vel lewat sana, dah malam lagi"
"Gpp Ben, aku sekalian mo tenangin diri, pelan aja."
"Okedeh"

Saya hanya ngomong jika Vela yang ngajak ngomong duluan, itupun hanya 3-4 kali sepanjang perjalanan, karena saya rasa pembicaraan mereka tadi sangat berat, dan saya memberikan waktu untuk Vela.

Sampai di kos-kosannya ternyata pagar luar sudah terkunci.
"Loh Vel, itu udah dikunci"
"Iya nih, baru juga jam 10"
"Ya wajar sih, kos cewek"
"Tunggu bentar ya Ben, aku panggil ibu kos"
Lalu Vela berjalan ke arah samping kos, mungkin rumah ibu kos nya disana. Dua menit berselang Vela kembali muncul dengan memamerkan kunci ditangannya.
"Ben.. aman"
"Huft, syukurlah. Trus kamu yang pegang kunci?"
"Iya, disuruh pegang aja dulu. besok dibalikin"
"Asek, bisa dong nginap sini"
"Sembarangan, kalo digrebek mati kita"
"Yaudah, nanti aku cari tempat yang nggak bakal digrebek"
"Udah gila kamu, sana pulang"
"Wah ngusir, nggak tau terima kasih"
"Bencanda ben, duh maaf ya nggak bermaksud loh"
"Sama Vel, emang serius ya tampang aku?"
"Nggak sih, btw makasih ya untuk hari ini"

(maaf hu, lanjut nanti error dikit)
 
Part 4.1

(lancrotkan hu)
"Aku loh yang terima kasih"
"Kok gitu?"
"Kalo nggak kamu ingetin, mungkin masih lupa aku sama Heri, bisa ngambek dia ntar"
"Kamu sih, baru juga 20an udah pikun"
"Lah iya ya, apa gegara jatoh itu?"
"Bisa jadi Ben, nggak ada salahnya diperiksa"
"Tapi masa' sih, lecet dikit doang"
"Dalemnya kan kita nggak tau"
"Jangan nakut-nakutin deh kamu"
"Gini aja, ada Nyokap nya temenku Beliau spesialis saraf, nanti aku coba tanya"
"Gausah deh, ntar ngerepotin"
"Gpp lagi, atau sekalian kutemenin periksa"
"Gausah udah, orang cuma lecet doang"
"Yaudah kalo kamu nggak mau, aku nggak maksa kok, tapi kalo berubah pikiran kabarin aja"
"Oke Vel, sekalian pamit ya"
"Iya Beni, kamu hati-hati"
Lalu saya langsung tancap gas menuju kost, sampai di kost buru-buru ke kamar mandi, ada panggilan alam. hehe
Cuci muka, gosok gigi, dan bersiap untuk tidur. tapi tiba-tiba hp saya berbunyi, Vela? astaga lupa ngabarin
"Ya Vel, dah kangen aja?"
"Kamu udah nyampe kan? kok ngabarin"
"Oiya maaf Vel, lupa.. tadi buru-buru ke kamar mandi, lagian jomblo nggak biasa laporan juga, hehe"
"Oke, aku nanya itu aja, langsung tidur ya, biar otaknya nggak error lagi"
"Mulai ngeledek, aku sumpahin biar kamu jadi pelupa juga trus ingat nya cuma sama aku"
"Nggak denger" jawab Vela ngeledek seperti anak-anak.
"Oke bye"
"Dih ambekan"
"Nggak lah, aku orang terbodo amat di dunia keknya"
"Masa'?"
"Ntar juga tau sendiri"
"Aku pinter loh bikin orang jadi perhatian"
"Percaya akutu, tuh Heri buktinya, hahaha"
Vela hanya diam, mungkin dia kesal atau gimana
"Yaudah, kamu juga langsung tidur ya, capek kan bonceng di motor butut daritadi?"
"Biasa aja Ben, toh aku juga bukan orang yang biasa turun naik mobil kok"
"Iya iya, salah terus perasaan"
"Hehehe, good night Ben"
"Night Vel". tutt tuutt

Sebelum tidur niat nya mau ngebayangin Vela, tapi belum apa-apa saya dah ketiduran.

🎶 ...Matahari sudah dipenghujung petang, Ku lepas hari dan sebuah kisah... 🎶

Vela? ngapain nelpon jam 5 gini?
"Mmm apa Vel, masih malem ini"
"Maaf Ben, minta tolong anterin naik bis ke kampung dong"
"Harus sepagi ini ya?"
"Papa aku jatoh di kamar mandi Ben"
"Astaga.. oke Vel otw sana"

Saya langsung pake celana jeans dan ambil jaket kulit, nggak pakai cuci muka dan gosok gigi. Sesampainya di kos Vela, Vela sudah ready dengan tas ransel kecil dipunggung nya.
"Sekalian aja aku anter kamu ke kampung"
"Gausah Ben jauh"
"Gpp, aku nggak ada kelas juga hari ini, lagian mana ada bis jam segini"
"Iya sih, tapi.."
"Ambil helm kamu, trus ganti jaket yang rada tebal"
"Beneran nih?"
"Hmm"
"Bentar ya"

Jalan ke kampung Vela memakan waktu dua jam dari Ibukota tempat kami kuliah, udara pagi masih sangat dingin, apalagi jalan kesana didominasi perbukitan yang masih asri.
"Vel, bukan maksud apa-apa ya, kalo dingin peluk aja, pindahin aja tas kamu ke depan kalo nyaman, dingin loh ini"
"Iya ben, banget. kabut juga masih tebal, aku pindah tas ke depan ya"
"Iya, sarung tangan ada kan?"
"Ada Ben, udah pake kok"

Makin lama, pelukan Vela makin erat. Memang udaranya sangat dingin sekali, mungkin karena habis hujan, jalanan pun masih belum kering.

"Kamu nggak dingin Ben?"
"Mayan Vel, cuma jaket kulit kok"
"Kamu aja nih yang pake tas nya di depan, biar dada kamu ketutup"
"Gausah Vel, kulit badak kok ini"
"Nanti kalo kamu sakit, aku jadi merasa bersalah loh, nihh pake" Kata Vela setengah memaksa sambil nyodorin tas nya
"Berhenti dulu kali ya, ntar jatoh lagi"
"Iya, kita nggak usah terlalu ngebut"

Motor saya hentikan sejenak, sekalian saya buang air kecil dipinggir jalan, kondisi jalan masih sangat sepi dan masih rada gelap saat itu, tempat kami berhenti jauh dari pemukiman warga.
"Jangan ngintip kamu Vel"
"Jangan fitnah deh, ntar ku intip beneran"
"Hehehe, ntar ya"

Setelah buang air kecil dan pasang tas di depan kami melanjutkan perjalanan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd