Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mantan Keras Kepala

mini update:

Demi menjaga kelangsungan trit ini, saya update sedikit mengenai projek terbengkalai ini.

Setelah izin kami langsung tancap gas menuju kafe, tapi tidak menggunakan motor saya, kata Vela biar motor saya istirahat dulu karena besok mau jalan jauh lagi. Kali ini kami pergi menggunakan motor M** Sporty milik Aldo, sepupu Vela.
Jok motor Aldo sepertinya dilap menggunakan k*t, alhasil jadi sangat licin, sehingga sedikit saja saya pencet rem, Vela langsung maju kedepan. Saya berusaha agar tidak rem mendadak agar Vela tidak ilfil, tetapi kondisi jalan yang banyak polisi tidur membuat saya mau tak mau harus sering memijit rem, memang jalan menuju kafe tersebut bukan lah jalan utama.
Sampai di kafe, kami langsung cari tempat agak ke ujung, karena semakin ujung view nya semakin bagus dan tidak ada penghalang untuk melihat danau dari atas. Sembari menunggu pesanan kami datang, saya minta Vela untuk ambil foto saya dengan background danau.
"Fotoin aku dong Vel, latarnya arah danau"
"Gamau, selfie aja yuk"
"Buat profil Vel, sama update medsos"
"Emangnya kamu nggak mau update nya masukin aku"
"Nggak enak aku sama Heri, jangan dulu ya"
"Okok, nanti aku fotoin, selfie dulu ya, nggak usah update"
"Hayuk.."

Tak lama pesanan kami datang, kami hanya memesan minuman karena di rumah Vela juga habis makan, untuk rasa minuman di kafe ini termasuk kurang dibandingkan dengan di kota, tetapi view nya juara. Saya tak ingat persis apa saja obrolan kami di kafe waktu itu, intinya obrolan kami untuk lebih mengenal satu sama lain. Saya juga menceritakan kejadian yang belum lama saya alami, dan mata Vela pun tampak sedikit berkaca-kaca.
"Aku yang sedih kok kamu yang nangis Vel?"
"I feel you Ben, i know you are strong"
"Strong is my another name, beb"
"Hahaha" kami pun tertawa bersama

Seperti pesan Papa Vela, sebelum gelap kami pun pulang, sehabis magrib kami makan bersama, Aldo pun bergabung bersama kami. Aldo termasuk orang yang easy going dan pintar mencairkan suasana, buktinya saya baru tadi pagi bertemu dengan keluarga Vela, tetapi Aldo menjadi penengah yang membuat kami seperti sudah lama kenal.
Sekitar jam 10 malam Aldo pamit pulang, katanya takut kemalaman nyampe di rumah, padahal rumahnya hanya beberapa langkah dari rumah Vela.
"Pamit pulang ya bang, Vel.. rumahku jauh, takut kemaleman"
"Hati-hati dibegal, ntar gw nggak ada saingan lagi" timpa Vela seakan rumah Aldo benar-benar jauh
"Haha" saya hanya tertawa mendengar mereka bercanda.
"Yuk Ben masuk, kalo mo tidur duluan aja, ditempat tadi ya, hehe"
"Kamu nggak tidur juga?"
"Aku mo bantu mama beresin bekas makan kita dulu"
"Yaudah, aku rebahan dulu ya"
"Oke Ben"
Dan tak lama saya pun tertidur, dan terbangun saat mendengar suara pintu terbuka.
Cekrek..
Saya mengintip dari sudut mata, dari posisi saya tidur bisa melihat hingga ke ruang makan, dan ternyata itu adalah Vela, tapi yang membuat saya kaget adalah Vela hanya memakai tanktop, seingat saya berwarna biru.
Saat itu saya ingin pura-pura terbangun dan terkejut melihat Vela, tapi saya takut nanti Vela jadi malu atau sesuatu yang lain terjadi sehingga membuat renggang hubungan kami, jadi saya putuskan untuk melanjutkan melihat hanya dari sudut mata.
Pikiran saya mulai jorok, sehingga Beni kecil bereaksi. Jantung saya semakin dag-dig-dug karena melihat Vela mendekat ke arah saya, lalu saya memejamkan mata, takut Vela melihat saya mengintip, saya merasakan seperti disentuh, kejantanan saya pun semakin bereaksi, saya yakin Vela melihatnya, tapi ternyata Vela hanya memperbaiki selimut saya, sebenarnya waktu itu saya sengaja tidak memakai selimut dengan benar, hanya menutupi bagian kaki, karena udara malam itu lumayan panas.
Saat Vela memperbaiki selimut saya, saya kembali memberanikan diri untuk membuka mata, dan benar saja.. posisi muka saya sejajar dengan posisi dada Vela yang sedang agak menunduk, karena bisa dibilang payudara Vela tidaklah besar, maka saat itu saya bisa melihat sebagian payudara nya dari celah tersebut.
"Ehh Ben.."
"Mmm, Vel" saya pura-pura terbangun karena kaget
"Maaf Ben, aku cuma benerin selimut kamu, nanti digigit nyamuk"
"Gpp Vel, digigit pun udah biasa kok, makasih ya. Nggak tidur?"
"Iya, aku cuma ambil minum, tumben panas"
"Iya, makanya selimutnya aku turunin"
Sesekali saya tetap curi-curi pandang kearah payudara Vela
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd