Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nafsu Hina yang Melilit

Bimabet
Kalo bisa yang romantis hu biar mantep. Gitu apalagi be2 aja di villa
 
nafsu hina yang menggatelkan selangkangan..............................
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap hu tidak sabar menunggu majikanya makin menyerahkan diri secara total sebagai budaknya kalau perlu ditindik buat penanda .
 
CHAPTER VI - YOU ARE MINE






Bu Stevi[/URL]

Keesokan harinya Bu Stevi terbangun lebih lebih awal. Sementara pria yang menyetubuhinya masih tergeletak tak berdaya sambil mendengkur. Pria itu kelelahan karena habis mengeluarkan banyak tenaga setelah menyerbu tubuh wanita cantik yang merupakan majikannya. Ia tepaut bangga dengan pria tersebut. Tubuh kekar yang diselimuti dengan handuk tersebut terurai tak berdaya.

Wanita itu melangkah keluar menuju kamar mandi dengan masih mengenakan lingrie indah di tubuhnya. setelah mandi, ia mengganti pakaiannya dengan lingrie ungu indah yang ada di lemarinya. Setelah itu ia kemudian menuju dapur dan memasak untuk pria yang sedang tertidur di kamarnya. Nafsu yang melilitnya membuat ia bahagia.

Skarang wanita cantik yang mengenakan lingrie ungu itu berdiri di depan kompor listik dan memasak untuk pasangannya yang sedang tertidur pulas. Hatinya sedang berbunga. Ia memasak dengan penuh semangat layaknya seorang pelayan yang sedang menyajikan hidangan untuk rajanya.

Tiba-tiba ia merasakan sepasang tangan memeluk tubuhnya dengan mesra. Bu Stevi terkesan dengan pelukan dari pria yang tidak mengenakan sehelai benangpun tersebut. dan ia dapat menebak bahwa pria itu adalah pria yang telah tertidur lelap ketika ia terbangun.

“Mas Midun bangun terlalu cepat. Aku sedang memasakan makanan untukmu mas” Ucap Bu Stevi sambil tersenyum

“aku tau” ucap Midun di telinganya dengan lembut

Nafas pria idaman itu menari indah di area pendengaran Bu Stevi. Setiap hembusan lembut dari hidung midun terasa jelas.

“Kamu tadi malam sungguh luar biasa” ujar midun sambil menyandarkan dagunya di bahu kanan Bu Stevi

“kamu juga” ucap Bu Stevi sambil menunjukan reaksi manja.

“Baik, ucapkan alasanmu menginginginkanku tuan “ ucap Bu Stevi ingin di sanjung

“Apakah pelacur tuanku ini sudah memuaskan tuan ?”tanya Bu Stevi manja

Nafsu liar yang melilit keduanya masih belum hilang. Cairan perangsang yang ada di tubuh keduanya masih bereaksi hebat. Namun mereka tidak memiliki daya yang cukup untuk melakukan persetubuhan. Tubuh mereka masih terangsang hebat. Namun mereka menikmatinya.

“Sudah”. Jawab midun pendek sambil meremas-remas pantat Bu Stevi.

Bu Stevipun makin bernafsu mendengar nada dan remasan di pantat mulusnya.

Gairah hina yang ia terima membuatnya bertambah binal.

“Kamu masak dulu ya. Aku hendak menonton” ucap Midun.. Midun kemudian meninggalkan Bu Stevi yang sedang memasak.

“Nanti mas. Aku masih ingin berduaan bersamamu” ucap Bu Stevi. Tapi Midun sudah tidak di dapur lagi.

--------

Setelah menikmati sarapan yang disajikan oleh majikannya Bu Stevi dan midun menonton sejenak di kamar hingga sore. Setelah selesai menonton Bu Stevi menyajikan jamu kuat sambil ditetesi dengan cairan perangsang satu tetes untuk pasangannya agar nanti dapat bermain lama dan hebat.

Selesai meminum jamu kuat itu, gairah midun kembali membara. Ia mulai memeluk Bu Stevi dengan lembut yang sedang berdiri di depannya.

“Stev, aku sungguh menginginkanmu..” ucap midun dengan penuh nafsu sambil menatap wajah Bu Stevi

“Aku tau, ucapkan alasanmu menginginginkanku mas“ ucap Bu Stevi yang ingin di sanjung sambil menatap sayup wajah midun

“tubuhmu, pelayananmu, rasa sayangmu.” Goda midun

“apakah hanya itu saja mas?”

“Tampaknya aku jatuh cinta kepadamu” ucap midun sambil menatapnya tajam

“apa? ulangi mas ” ucap Bu Stevi tak percaya sambil menatap serius ke wajah midun

“aku jatuh cinta kepadamu” ucap midun

“tunjukan mas. Buktikan!!!”

Midun mulai berdiri dan meremas payudara Bu Stevi dengan lembut.

“Hhhhhhhhhmmmmphhh” Stevi mengeluh nikmat. Ia merasakan mulai dicintai lagi. Kali ini nafsu dan cinta yang ia rasakan sungguh nikmat. Sudah lama ia tidak diperlakukan demikian.

Midun melepaskan lingrie indah yang menutupi tubuh Bu Stevi. Ia tak ingin tubuh indah itu disensor lembut oleh lingrie yang dikenakan wanita itu. Kini tubuh wanita itu sudah telanjang sempurna. Ia mengisap puting milik Bu Stevi yang telah merekah sempurna.

“hmmmmmmmpphh massssssss” racau Bu Stevi sambil menikmati permainan midun.

Midun sesekali mengigit manja putting indah yang telah merekah itu. Bu Stevi menatap sempurna ke wajah Midun yang sedang menutup matanya. Sesekali tangan Bu Stevi diusapnya ke ke wajah midun sebagai tanda sayangnya.

“enak mas ??”

“hhmppppphhhh”

“aku suka liat mas netek. Wajah mas midun kaya bayi”

“hmmmm” ujar midun sambil menetek di susu Bu Stevi..

Setelah puas menikmati nenen Bu Stevi midun mulai menurunkan kepalanya ke area vagina Bu Stevi. Ia menjilat dengan lembut vagina itu dan melahap habis cairan kewanitaan yang sudah membasahi vagina Bu Stevi.

“mas kamu rakus” ucp Bu Stevi manja

“biarin… habis cairan dan baunya enak. Bikin menggoda” ucap Midun

“masa mas?” ucap Bu Stevi dengan mata sayup ke wajah midun yang penuh nafsu.

Gairah hina Bu Stevi kembali keluar. Ia ingin diperbudak oleh pria pujaan hatinya tersebut.

“Mas, aku boleh menghisap kontolmu?” ucap Bu Stevi manja.

Midun mengangguk memberi tanda setujunya. Bu Stevipun berjongkok dan mulai melahap lembut kontol hitam gagah perkasa itu. Ia menikmati batang hitam yang dihiasi oleh urat yang melilit kontol itu.

“mulut kamu enak Stev… akhhhhh ……….” Ujar midun sambil menikmati sepongan Bu Stevi. Sesekali Stevi berusaha untuk memasukan seluruh kontol hitam Midun ke seluruh mulutnya namun tak muat. Midun menuntun kepala Bu Stevi agar bisa menghisap kontolnya sampai ke tenggorokan. Namun Bu Stevi mengerang mau muntah. Karena tenggorokannya terlalu kecil untuk digagahi kontol Midun.

Tak ingin spermanya keluar di mulut Bu Stevi, midun pun menyudahi sepongan budak perempuannya. Ia meminta Bu Stevi berbaring di kasur.

Midun mulai memasukan batang kerasnya ke memek Bu Stevi.

“Akhhhhhhhhhhhh” ucap Bu Stevi

“Memek kamu mulai sempit lagi Stev” keluh midun bangga. Ia merasa seperti memperkosa wanita perawan. Midun berusaha dengan keras untuk memasukan kontolnya ke dalam vagina indah milik Bu Stevi

“massssssss sakitttt!!!!” ucap Bu Stevi

Kedua tangan Bu Stevi mencoba mengeggam kain kasur karena tidak bisa menahan serbuan kontol hitam gagah perkasa milik midun. Midun mulai mengayun-ayunkan kontolnya kedepan dan ke belakang. Perlahan tapi pasti, kontol midun sudah mulai terbiasa di vagina Bu Stevi. Rasa sakit yang dialami Bu Stevi skarang berubah menjadi nikmat dahsyat.

Pasangan itu kini dililit nafsu yang membara. Nafsu liar Bu Stevi sudah memuncak di ubun-ubun.

“Hina aku tuan…!!!!” pinta Bu Stevi dengan nada lirih

“apaa?! Ucap midun tak percaya”

“please hina aku!!!” ucap Bu Stevi mengerang dengan lirih menikmati setiap sodokan dari kontol besar midun.

“kamu perek… !!!! pelacur yang mencintai kontol hitam dan bau!!!”

“ia tuan. Itu benar..” ucap Bu Stevi puas mendengar kata-kata tersebut.

“Lagi tuan.. hina aku lagi..” pinta wanita putih mulus dengan penuh keseriusan sambil menikmati setiap sodokan dari Midun

“Kamu budak yang haus kontol hitam..!!!” ucap midun dengan kasar sambil menyodok memek Bu Stevi

“akkkkkkkkkhhh……. Benar tuan..” Bu Stevi bertambah puas

Majikan itu mulai merasa candu dikasari dikata-katai dengan kata kotor

“Lanjutkan tuan. Jangan dijeda..” pinta Bu Stevi dengan nada manja dan lirih

“kau majikan yang jatuh cinta sama budakmu bukan ?!”

“Akkkkhhhhh… ia tuan benar…”

Ia merasakan gerakan bibir midun di belakang telinganya menari ketika ia berbicara.

Setelah cukup lama menikmati segala gelora seksual yang tak terlampiaskan

"tampar wajahku aku Lebih keras!" Teriakan itu disusul dengan desahan kencang yang menembus ke setiap dinding di villa kosong itu.

“Biarkan aku sang majikanmu ini menjadi pelayan sexsmu, aku rela dan aku ikhlas.” Tambahnya

“Baiklah kalau begitu lonte… berarti aku boleh berbuat apa saja denganmu ya ?!”

“Sungguh kau perek murahan tak menyesal ?!”

Bu Stevi mengangguk pasrah dengan wajah mupeng bak pelayan. Kini kendali tubuh Bu Stevi sudah di tangan midun. Kuasa atas tubuh stevi malam ini bukanlah lagi milik suaminya.

Kini tampak jelas si pembantu telah membudaki tubuh sang majikan dengan kasar.

Sudah puas dengan perkataan kasar, dan perbuatan Bu Stevi minta midun berpindah gaya menjadi gaya dogy/anjing. Midunpun menyetujui permintaan tersebut.

“Pukul pantatku tuan” pinta Bu Stevi sambil digoyang midun.

“pllllaaaaakkkak” pukul midun dengan pelan di pantat mulus Bu Stevi.

"tampar pantatku Lebih keras!" Teriakan Bu Stevi disusul dengan desahan kencang.

“Plakkkkkkk!!!!!!!” pukul midun dipantat mulus Bu Stevi

“Ia tuan… budak mu puas!!!” disusul dengan erangan dengan nada sayu…demikian juga dengan pembantunya midun yang sudah puas mengagahi Bu Stevi…

“baiklah kalau kau puas. Akupun bangga denganmu. Skarang kamu ingin sperma kontolku keluar di luar vaginamu apa di dalamnya?” tanya Midun yang hampir orgasme

“aku lagi subur tuan.. akhh…. jangan di dalam tuan.. please. Akkkkgggggghhh… budakmu belum siap memiliki anak” ucap Bu Stevi dengan nada keluhan sambil dililit nanfsu hina.

“aku tau kamu sedang dalam masa subur. baiklah. Tapi aku minta satu permintaan yang harus kau turuti!!!”

“apa pun itu.. akkhhh…… asal jangan keluar di dalam” ucap Bu Stevi sambil menikmati digagahi oleh midun

“jadilah pasanganku.”

“Ia, tuan pasanganku…”

“good…..”
Stevi mulai kejang-kejang. Ia menikmati setiap hinaan dan pukulan dari midun. Ia juga merasakan ada cairan dahsyat di vaginanya.. ya itu sperma dari kontol midun. Bu Stevi sudah masuk ke tahap yang lebih gelap dalam arena percintaan. Hasrat perbudakan mulai tertancap erat di batinnya.

Midun melepas kontolnya. Tampak cairan putih bening keluar dari vagina Bu Stevi.. Bu Stevi tau apabila ia telah dibohongi oleh midun. Tapi ia menerimanya. Hal ini karena hasrat perbudakan yang melilit batinnya.

Kini Bu Stevi dan pembantunya midun terkapar tak berdaya.

“Isap susuku tuan”. Pintanya

Midun dengan sigap langsung menete ke majikannya.

“Gigit perlahan tuan”.. pintanya lagi.

Midun menuruti permintaan stevi. Ia merasakan gerakan bibir dan lidah midun menari diputingnya disusul dengan gigitan lembut dari pujaan seksualnya.

Keesokan harinya kedua pasangan itu masih tertidur pulas hingga hari menjelang siang. Midun masih tertidur dengan posisi tanpa sehelai benangpun sambil memeluk Bu Stevi yang masih mengenakan daster ungu berbahan sutra. Namun tak butuh menunggu waktu lama Bu Stevi terbangun. Ia mulai duduk dan menatap bahagia dan penuh harapan ke arah midun. Bu Stevi kemudian mengecup beberapa kali ke kening midun. Ia menunjukan rasa sayang dan tak mau kehilangan. Wanita berdaster ungu itu kemudian bergegas mandi. Setelah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk putih ia kemudian mulai berpakaian. Ia mengambil BH dan celana dalam berwarna cream serta daster berbahan tipis berwarna putih. Ia ingin agar pakaian dalamnya dapat terlihat memikat pria idamannya itu. ia juga berdandan dengan dan mengenakan parfum mahal yang ia beli beberapa bulan yang lalu. Ia tidak ingin terlihat jelek dan tidak menarik di mata berkulit hitam itu. Setelah itu ia kemudian menuju ke ruang dapur dan menyiapkan diri untuk memasak untuk pria idamannya.

Bu Stevi mulai menyiapkan berbagai bumbu masak dan berbagai bahan makanan. Naluri keibuannya mulai keluar dengan alami bak memasaki seorang raja. Hal itu terlihat ketika ia memasak dengan penuh perasaan dan penuh kehati-hatian. Setiap bumbu dan bahan makanan ia racik senikmat mungkin agar sang pria yang masih tertidur lelap dapat memakannya dengan lahap. Aroma masakan Bu Stevi mulai membangunkan midun. Pria itu mulai terbingung-bingung dan bertanya “Siapakah yang memasak ini?”. Ia melangkah kearah dapur dengan hati-hati dan melihat Bu Stevi sedang memasak. BH dan celana dalam berwarna cream Bu Stevi cukup terlihat ketika ia menggunakan daster putih itu. Perlahan tapi pasti, nafsu birahi midun mulai berpacu cepat lagi. Midun kemudian mulai mendekat ke arah Bu Stevi dan memeluk wanita dengan lembut dari belakang. Bu Stevi terkaget karena merasakan ada sosok yang memeluk perutnya dengan lembut dari belakangnya.

“Waahhhhhhhhh.. aromanya sedap sekali.. apakah yang sedang kamu masak?” Tanya midun

“Sudah bangun kamu mas ?” respon Bu Stevi tanpa menghiraukan pertanyaan pria yang memeluk perutnya itu.

“Tumben kamu memanggilku “Mas”?. Kontolku bangun Stev” ucap midun di belakang telinga Stevi sambil mendorong-dorong batangnya ke pantat montok stevi

Wanita berkulit putih mulus itu tak merespon. Tapi Nafas tak beraturannya terdengar jelas oleh Midun. Midun mulai menggosok-gosokan batang hitam miliknya ke pantat seksi itu sambil sesekali menyodoknya ke bokong Bu Stevi. Wanita cantik itu berusaha mengacuhkan nafsu mereka berdua agar masakan yang ia masak dapat diselesaikan dengan baik. Tapi midun tidak kekurangan upaya untuk terus menggoda Bu Stevi. Jari-jari tangan yang semula di perut mulai bergerak lembut ke arah susu stevi. Kali ini rasa geli dari tarian jari-jari jari midun mulai terasa jelas. Lebih jelas dari sodokan dan gesekan kontol di area bokong Bu Stevi.

“Massssshhhhhhhhh.. biarkan aku selesaikan dulu masakannya.”

Midun mengangguk-angguk sambil menghembuskan nafasnya di leher belakang stevi.

Meskipun Bu Stevi tidak konsen dengan rabaan yang menguasai tubuhnya. Namun ia berhasil memasak sarapan pagi untuk mereka berdua. Sebuah rekor baru yang dicetaknya. Stevi meminta midun yang sedang penuh nafsu untuk duduk di meja makan seraya Bu Stevi mengantarkan setiap masakan yang diolahnya ke meja tersebut.

Mereka duduk bersebelahan di meja bundar dimana masakan sudah tersaji di seluruh meja itu. Sesekali midun meremas kewanitaan stevi ketika mereka sedang makan. Bu Stevi hanya tertegun pasrah sambil menahan nafsu dahsyat yang menaklukannya. Cairan perangsang yang dicampuri Bu Stevi dua hari yang lalu masih bekerja terlalu kuat dan tahan lama dan akan terus bekerja sampai beberapa hari kedepan.

Setelah selesai sarapan pagi midun membopong tubuh stevi dari kursi menuju ke kamar tidur midun. Kali ini pria itu ingin menyetubuh Bu Stevi di kamarnya. setelah sampai di kamar midun, tubuh Bu Stevi lempar ke kasur.

“akhhhh ” ujar Bu Stevi tergeletak manis di kasur.

Midun mulai mengecup pelan kening perempuan itu. Perlahan tapi pasti kecupan itu turun ke bibir indah Bu Stevi. Kedua bibir kontras itu saling menghujam dahysat.

“stevi, kamu miliku sekarang dan akan terus begitu untuk kedepannya” bisik midun pelan di telinga stevi.

“tapi kan aku sudah bersuami mas” keluh stevi.

“aku tak peduli. Suamimu tidak memiliki tubuhmu lagi. Tapi aku ia.” Ucap midun yang kemudian membuka daster berbahan tipis berwarna putih. Kini hanya tersisa BH cream dan celana dalam berwarna cream yang menutupi tubuh mulus Bu Stevi.

Midun melepaskan kancingan BH tersebut. Dan mulai melumat putting Bu Stevi. Puttingnya tiba-tiba merekah tegang.

“akkkhhh ” Bu Stevi

“Kamu menyukainya kan ?” tanya midun

Bu Stevi mengangguk dengan mata sayup memberi tanda setuju kepada midun..

“lanjutkan tuan” ucap Bu Stevi dengan nada lirih.

Midunpun melumat dengan penuh nafsu putting Bu stevi. Ia memilin-milin putingnya, meremasnya dengan keras, dan menarikan lidahnya di putting bu stevi. Etelah puas, Midun melepaskan celana dalam berwarna cream milik Bu Stevi yang telah basah oleh cairan di vaginanya. Ia kemudian melumut manja setiap cairan itu. Kali ini midun tidak ingin kontolnya disepong. Ia ingin agar kali ini hanya vagina stevi yang melayaninya.

“Tuan biar kubasahi dulu kontolmu dengan air liurku.” Ucap Bu Stevi memohon

“Tidak usah. Memekmu sudah basah” ucap midun

Midun memasukan kontolnya ke vagina stevi dan mulai menyodokan kontolnya ke vagina Bu Stevi. Erangan Bu Stevi kali ini terdengar ke seluruh ruangan di villa kosong itu. Setiap sodokan dari kontol midun itu ia nikmati. Kali ini midun meminta menungging. Bu Stevi menurutinya.

“aku ingiin memasukan kontolku di lubang anusmu”

“apahhhh ?! pelase jangan. Aku belum pernah melakukannya dengan siapapun” Ucap Bu Stevi.

midun tambah bergairahh dan bahagia mendengarnya. Kali ini ia menemukan spot yang masih perawan dan masih belum terjamah oleh siapapun.
“ayolah budakku pinta midun manja. Aku ingin menikmati anus perawanmu” pinta midun dengan nada lirih.

Meliat pasangannya yang sedang mupeng Bu Stevi pun mengiyakan permintaan sang pembantu. Bu Stevi merelakan anusnya digagahi oleh sang pembantu. Ia ikhlas dan beredebar. Karena permintaan midun kali ini merupakan pengalaman seks pertamanya. Midun mempersiapkan minyak zaitun yang berdiri di meja rias Bu Stevi kemudian mengoleskannya di area anus Bu Stevi. Tubuh Bu Stevi menjadi tegang. Ia tak tahu apa yang akan terjadi apabila kontol hitam gagah perkasa itu memasuki anusnya.

Setelah ritual pengolesan selesai, midun mencoba memasukan kontol kerasnya ke lubang anus Bu Stevi dengan sabar.

“akkkhhhhhhhhhh saaakiiiit tuuuuaaaan!!!!!!!!!” ucap Bu Stevi dengan nada lirih

“Nanti juga akan nikmat kok” ucap midun menenangkannya..

Setelah berupaya tanpa menyerah, kontol itu perlahan masuk ke anus Bu Stevi.

“aaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkhhhhhhh saaakkkkiiitttt tuaannnn saaaakiiitt” ucap Bu Stevi dengan nada lirih… air matanya mulai menetes membasahi pipinya.

Midun mulai memasukan kontol hitamnya ke lubang anus Bu Stevi secara menyeluruh. Kini kontol itu telah masuk secara utuh ke lubang anus Bu Stevi. Midun merasa bahagia dan bangga. Lubang anus Bu Stevi sekarang sudah ia perawani.

Rintihan dari mulut Bu Stevi menghiasi setiap sodokan kasar dari kontol gagah perkasa milik midun. Perlahan tapi pasti Bu Stevi mencoba terbiasa dengan kontol itu di lubang anusnya.

Pasangan itu kini dililit nafsu yang membara lagi . Nafsu liar stevi sudah memuncak di ubun-ubun.

“Hina aku tuan…!!!!” pinta Bu Stevi dengan nada lirih

“please hina aku seperti sebelumnya !!!” ucap Bu Stevi mengerang dengan lirih menikmati setiap sodokan dari kontol besar midun.

“kamu pelacur… !!!! pelacur yang mencintai kontolku!!!”

“ia tuan. Itu benar..” ucap Bu Stevi puas mendengar kata-kata tersebut.

“Lagi tuan.. hina aku lagi..” pinta Bu Stevi dengan penuh keseriusan sambil menikmati setiap sodokan di anusnya.

“Kamu budak yang haus kontol hitam..!!!” ucap midun sambil menyodok anus Bu Stevi dengan kasar.

“akkkkkkkkkhhh……. Benar tuan..” Bu Stevi bertambah puas

Majikan itu mulai merasa candu dikasari dikata-katai dengan kata kotor

“Lanjutkan tuan. Jangan dijeda..” pinta Bu Stevi dengan nada manja dan lirih

“kau majikan yang jatuh cinta sama budakmu bukan ?!”

“Akkkkhhhhh… ia tuan benar…”
“Pukul pantatku tuan” pinta Bu Stevi sambil merasakan sodokan kontol midun di anusnya.

“pllllaaaaakkkak” pukul midun dengan pelan di pantat mulus Bu Stevi.

"tampar pantatku Lebih kencang!" Teriak Bu Stevi

“Plakkkkkkk!!!!!!!” pukul midun dipantat stevi

Midunpun hampir mencapai orgasme. Ia kembali memindahkan kontolny ke vagina Bu Stevi dan orgasme di memek Bu Stevi. Cairan sperma midun membasahi liang vagina Bu Stevi.

Kali ini hanya midun yang orgasme.

“Apakah kamu puas tuan?!” Ucap Bu Stevi

“ya.. kamu budak yang diperbudak oleh budak” ucap midun tertawa

Bu Stevi pun ikut tertawa bahagia dan memelum midun dengan mesra


-----------------------------------

Akhirnya dia hari yang terakhir mereka pulang dari villa itu menuju ke rumah besar milik bu stevi dan suaminya untuk melanjuti dan kembali ke kehidupan normal. Sesampainya di rumah midun masih tinggal di mobil membereskan barang-barang milik bu stevi . Sementara bu stevi melangkah menuju ruang tamunya dan melihat sosok perempuan yang sedang duduk manis di sofa mewah.

“eh mamah baru pulang dari luar negeri nih.. oleh-oleh buat stella mana ?” ujar stela.

Bu stevi kaget melihat anaknya sedang duduk manis di sofa. Ia tidak menyangka akan kedatangan anaknya tanpa pemberitahuan kepadanya. “Mamah ga bawa oleh-oleh nak. Stela pulang ke rumah kok ga bilang-bilang mamah ?”

“ya kan surprise mah. Lagian stela jenuh di surabaya.. ”





Beberapa menit kemudian midun menuju ke ruang tamu dan kini terpat berada di belakang bu stevi majikannya. Midun ikut terheran melihat stella sang anak majikan tiba-tiba muncul di rumahnya. Wajahnya tersenyum ke arah perempuan yang mengenakan tanktop coklat tanpa BH tersebut. Stela terlihat cuek meliat sang pembantu berdiri di belakang sang ibu. Di sisi lain, batin midun bahagia karena menemukan tantangan baru di rumah sang majikan.

---------------------------





Bersambung ?
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd