Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Mangstab apdetnya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
Sama2 😊
Monitoring
Sip ditunggu ya hehe
bakal jadi perawan di sarang penyamun nih kayaknya,
makasih abdetnya suhu,
lanjotkanlah...
Bakal pd ketagihan suhu😂 ditunggu ya
kisah awal reformasi nih....lanjut
Dan awal dari program pembauran😃
Lanjut suhu..
Siap
suwun updetnya
Sama sama tq suhu👍🏻
 
Part 5 (Nanggung)


Yoanita

POV yoanita

“Huff… ini kantong sampah terakhir yang masuk ke bak sampah depan ruko”.

Aku baru saja selesai membereskan dan membersihkan ruangan dalam ruko dari sisa2 kerusuhan kemarin. Hampir seluruh perabotan didalam ruko hilang atau dirusak, hanya tersisa sebuah bangku, ember besar plus gayung serta kasur dan ranjang orang tuaku yang masih utuh.

Semua barang toko di lantai 1 termasuk lemari dan etalase sudah tidak ada, hanya tersisa banyak bercak kaki dan sampah kertas yang sudah kupel dan kusapu bersih.

Aku masuk ke ruko lalu masuk ke kamarku hendak menyiapkan perlengkapan untuk mandi dan pakaian untuk meditasi yoga. Kuambil handuk, sabun dan shampoo satchetan serta baju ganti dari tas ranselku kemudian masuk ke kamar mandi. Kulepaskan seluruh pakaianku dan mulai menyiram tubuhku dengan gayung yang berasal dari ember besar berisi air penuh yang masih tersisa.

Masih dalam bayang2 pikiranku, kenangan orang tuaku bersama dengan adikku dahulu sebelum aku berangkat ke taiwan…

“Fiuh… biarkan yang lewat berlalu. Ada hikmat dibalik setiap kejadian” ucap dalam hatiku

Aku membasuh seluruh tubuhku dengan air, shampoo dan sabun mulai dari rambut hingga keujung kaki, kusabunkan kedua payudaraku, perutku yang rata sampai ke area kemaluanku. Sedikit aku mendesah ketika aku menyentuh area klitorisku.

“Emmm aaahhh sshh… lumayan bikin relaks… huff…” desahku sambil meremas2 payudaraku sendiri.


Kaosku


Bikini dan celana dalamku

Setelah selesai mandi, kulap tubuhku dengan handuk lalu kupakai baju ganti yang merupakan bikini hitam, celana dalam hitam dan kaos bergaris putih merah dengan ukuran agak kebesaran berlengan pendek tanpa bawahan. Keluar kamar mandi aku langsung masuk ke kamarku, kuambil dan kupakai kembali jam tanganku dan kupasang gelang tali prusik 4 pcs favoritku pada tanganku yang satu lagi.

Lalu aku mengambil hairdryer dan mengeringkan rambutku.

“Abis meditasi cari makan sekitar sini aahh !” ucapku dalam hati.

Setelah rambutku kering, aku menyiapkan selembar kain dari tasku untuk dijadikan alas. Kemudian aku membuka kaosku dan hanya memakai bikini hitam dan celana dalam hitam dan mulai duduk bersila menutup mata dengan kedua tangan diatas pahaku.

“Tenang… tenang… tenang…” aku memfokuskan pikiran agar tetap tenang dan untuk membuat emosiku stabil.

Tak lama ada yang mengetuk2 didepan.

“Duh siapa sih ganggu orang lagi relaks” keluhku.

Aku lalu memakai kaosku kembali dan keluar dari kamarku untuk melihat kedepan, aku membuka triplek yang menutup sementara pintu depan rumahku dan melihat 2 orang yang kukenal, dua2nya merupakan karyawan toko kami.

“Malam ci, oohh ternyata ci yoan, baru sampe rumah ya ?” tanya orang yang kukenali sebagai rahmat dan dibelakangnya dodi.
“Ya mas rahmat, mas dodi. Ada apa ya pak?” tanyaku

“Gini non kita mau liat kondisi toko dan ruko setelah peristiwa kemarin. Kami juga sudah mendengar pristiwa kemarin yang terjadi disini. Kami turut prihatin” ucap rahmat.

“Ya trima kasih atas simpatinya, saat ini saya masih dalam kondisi berduka. Liat kondisi rukonya bisa lain hari saja ?” ucapku.

“Kami juga sekalian mau bahas yang lain juga ci, terutama soal gaji kami. Kami mampir sebentar saja ya?” ucap dodi

Aku sebenarnya enggan untuk menerima tamu saat ini berhubung situasi yang kurang pas, tapi akhirnya kuputuskan untuk kuterima saja mereka.

“Baik mas2 sebentar saja ya ! Karna sudah malam” seruku

“Oke ci” ucap rahmat sambil tersenyum dan memberi tanda jempol ke dodi yang tidak kumengerti maksudnya apa.

“Silahkan diliat mas, cepetan !” ucapku.

Sebelum melihat2 dalam ruko, mereka melewatiku sambil menatapku dari atas ke bawah sambil tersenyum, lalu mereka berkeliling.

Setelah mereka berdua turun dari lantai 2, mereka menghampiriku dan bertanya.

“Ci yoan sendirian disini ? tanya rahmat

“Iya mas, saya hari ini disini, besok2 saya lanjut mau beresi ruko ini sekalian mau ada rencana diperbaiki dikit2. Yang tentang gaji mau bahas apa ya?” ucapku agak ketus.

“Gini ci, kita ini sudah sejak 6 bulan lalu gaji kami belum dibayar. Apa kami bisa minta sekarang ci? Abis itu kita mundur dari kerjaan kami” ucap rahmat.

“Saat ini saya belum bisa membayar, nanti kalo misalkan dananya sudah ada, saya akan hubungi mas2 dan saya lunasi semua. Maaf ya mas” ucapku.

“Wah gak bisa ci, hari ini minimal kami harus ada trima uang. Saya ama dodi mesti cepet2 bayar kos-an klo gak dalam waktu seminggu kami diusir keluar”. ucap rahmat.

“Lah terus gimana saya hari ini belum ada uangnya… kalian pulang saja dulu nanti dalam seminggu datang lagi saja” ucapku

“Gak bisa ci, ci harus bayar sekarang atau saya lapor ke depnaker !” ancam dodi.

“Lah lo dari tadi diem2 aja tiba2 ngancam ya?” galakku.

Lalu kami mulai beradu mulut di lantai 1 ruko itu dan akhirnya rahmat bicara solusinya.

“Ya udah gini aja ci, gimana kalo enci bayar pake alternatif. Pake bodi enci misalkan buat layanin kita2 ?” tawar rahmat sambil mengerling tersenyum kearah dodi.

“Hah? KALIAN MACAM2 SAJA ! Cepat keluar atau saya panggil polisi !” ucapku sambil marah.

Ya silahkan nci panggil polisi tapi kita langsung lapor depnaker buat tuntut nci balik hehehe” ucap dodi.

“Sshhh haaahhh…” aku tarik nafas menghadapi 2 orang ini lalu aku langsung saja tanya.

“Oke sekarang kalian mau apa ? Cepat katakan !”. tanyaku.

“Malam ini kita tidur bareng aja ci, layanin kita berdua hehehe. Ada kasur diatas tuh dan lagian baju cici juga udah nanggung begitu, dibuka aja sekalian” seru si rahmat.

“Kemaren gw ketemu sama orang yang dari ruko sini 2 hari yang lalu. Katanya nikmat banget dapet “jatah” cewek disini hehehe” bisik dodi.

“Hah! Apa kata lo ? Maksud lo apa jatah hah ?” tanyaku.

“Oohh ci gak perlu tau soal itu, yang penting ci iya apa gak dengan permintaan kita itu? Anggap aja itu potong utang gaji kita sebulan” tawar dodi.

“Gak bang, saya masih perawan, saya mau jaga itu gak mau sembarangan. Gini deh, aku kocokin p*nis kalian saja gmn ?” tawarku.

“Nci isepin p*nis kita trus masukin ke v*gina tapi kita gak sampe dalem banget kok, gak sampe selaput dara nci robek... atau alternatip lewat pantat hahaha”. tawa rahmat.

“Ya udah, lewat mulut dan pantat aja ya” konfirmasiku.

“Oke ci, ayo sekarang sama2 naek keatas. Kita “bisnis” hehehe tawa dodi.

Lalu kami bertiga naik keatas dan masuk kedalam kamar orang tuaku, didalam aku melepas seluruh pakaianku begitu juga mereka. Aku terima saja tawaran mereka karena aku orangnya tidak mau ambil pusing ribut lagi dalam situasi seperti ini. Toh aku juga bisa merasakan pertama kali, seperti apa rasanya pr*bumi hihihi.

“Ayo naek ranjang sama2 ci” ucap dodi

Lalu aku naek ke ranjang bersama mereka, rahmat berdiri didepanku sedangkan dodi duduk di belakang.

“Duduk berlutut ci, masukin ini ke mulut nci !” perintah rahmat.

Aku pun duduk berlutut sambil ngangkang, dodi mulai meraba kedua payudaraku dari belakang dan aku langsung terangsang.

“Sshhh aaahhh…” desahku

Rahmat mulai mengocok p*nisnya sambil berdiri dan mulai memasukkannya ke dalam mulutku. Awalnya aku enggan karna belum pernah ada p*nis pria yang masuk kedalam mulutku tapi akhirnya kupaksa masuk karena kepalaku dipegangi oleh rahmat.

“Aahhh nikmatttt…” ucap rahmat sambil memaju mundurkan p*nisnya dalam mulutku.

Aku agak sedikit tersedak karena ukurannya cukup panjang dan diameternya tebal, ketika didorong ada yang sebagian masuk sampai tenggorokan sementara dodi dibelakang tangan kirinya sedang meremas putingku dan tangan kanannya menggesek2 v*gin*ku.

“Emm slurp mmmm nyop nyop” desah nikmatku sambil memproses p*nis rahmat dalam mulutku.

“Gw… duduk ngangkang…ci, tetep…isepin ya” perintah rahmat lalu dia duduk dan aku mulai nunduk masuk ke selangkangannya lanjut menghisap seperti perintahnya.

“Gak enak ni ci cuma pegang2, gw masukin ke pantat ya ci” ujar dodi.

“Emmm…ho oh” tanda aku setuju.

Lalu dia bangkit berlutut, memegang pantatku dan mulai memasukkan p*nisnya kedalam anusku.

“Hoooaaahhh aaahhh…” seperti menguap, p*nis dodi mulai masuk ke pantatku.

“Slurp… aaawww sakit bang… periiihhh… pelan2 donk !” perintahku.

Diperintah begitu dodi malah langsung tancap masuk kedalam.

“AAAWWW !” teriakku sambil melepas p*nis rahmat yang ada di mulutku.

“Yeeehhh lo udah maen tancap langsung dari belakang, untung Mr. P gw gak kegigit.” ucap rahmat

“Sori bang…. gw kelarin dulu ya…. abis ini gw bantuin hufff…. urusan lo hehehe”. tawa dodi.

Jadilah dodi menyetubuhiku di d*bur dengan posisiku nungging dan rahmat mundur menunggu.

Perasaan sakit perih pada d*burku sudah berganti jadi rasa nikmat.

“Ssshh aahh sshh uuuhhhh…” lenguhku berulang kali

Tak lama goyangan dodi semakin cepat, tubuhku dan payudaraku semakin bergoyang cepat.

“Seeessss uffff…. Gw dah mau keluar nih…” desah dodi dan tak lama dia melenguh.

“Uuuffff…. keluar deehhh… nikmat memang moyyyy…” lenguh dodi.

Aku merasakan panas pada d*burku dan ada aliran panas yang mengalir turun ke v*ginaku.

“Hmmm nikmat… walaupun belom orgasme…”ucapku dalam hati.

Plop ! Bunyi suara cabutan p*nis dodi dari d*burku.

“Haaaahhhh… lumayan puas gw walaupun bukan lobang utama” ucap dodi

“Sekarang giliran gw mau nyoblos m*m*knya, lu baringin dia di antara selangkangan lo !” perintah rahmat pada dodi

“Eehh mas, gak disitu ya tolong, kan tadi perjanjiannya gak disitu !” ucapku

“Gpp kok moy, gak bakal robek perawan lo. Gw bakal ati2 kok tapi lo jg ati2 goyangnya ya. Jangan keenakan nanti jebol gw gak tanggung hahaha”. tawa rahmat.

Aku mengiyakannya dan mulai berbaring dengan bagian kepalaku di antara paha dodi, kedua tanganku kuselipkan kebawah paha dodi dan kutelentangkan keatas sambil telapak tanganku mencengkeram paha dodi, sedangkan bagian bawah tubuhku menghadap rahmat. Kubuka kakiku hingga ngangkang.

Rahmat memulai dengan mencium2 dan menyedot2 v*ginaku, klitorisku pun tak luput darinya.

“Shh aduuuhhh bang… nikmatnya… uuuhhhh terusssss bang…… terussssshhhh aaahhh…” desahku.

“Hmm slurp slurp… enak kan nci, gw dah naksir ama lo sejak lama. Baru kali ini aja kesampean bisa ngintim sama lo hahaha”. tawa rahmat.

“Ssshhhh…. sedap bang… aaahhh….” desahku

“Gw masukin sekarang ya” ucap rahmat

“Ya udah cepet masukin, awas ya ! Ati2” ancamku.

Lalu rahmat mulai memegang p*nisnya dan

Mulai memasukkannya kedalam v*ginaku tapi pelan2 dan hanya setengahnya.

“Eeemmmmm….” desahku ketika p*nisnya mulai masuk setengah. “Aaaahhhh…” desahku ketika p*nisnya ditarik keluar.

“Pelan2… bang hheeehhh” desahku.

P*nis rahmat keluar masuk dengan ritme santai, agar tidak menerobos selaput daraku. Akupun merem melek keenakan sambil tanganku meremas2 paha dodi.

Tangan dodi juga tidak kalah iseng, kadang meremas2 payudaraku, kadang membelai2 perutku yang rata dan kadang mengelus2 ketiak tanganku.

“Enak ya neng… kalo kyk gini kita tinggal sama2 aja” ucap dodi.

“Hhhmmmm….eeuuuhhh…. aaahhhh…” desahku tanpa memperdulikannya.

Sekitar 12 menit rahmat setengah menyetubuhiku tapi dia masih kurang puas.

“Sshhh… nci… masukin semua aja ya. Gpp ilang perawan…. yang penting enak…” ucap rahmat.

“Jangan ! eehhh…. bang ! seruku.

“Ya udah deh…. tapi gw genjot lo… sshhh…. lamaan dikit ya karna kalo kayak gini…. euff… puasnya lama”. ucap rahmat.

“Ya bang uuuhhhh…. gitu donk…. aaahhhh” ucapku dan gairahku semakin naik.

10 menit kemudian rahmat mulai mempercepat genjotannya, akupun menaikkan tubuhku sedikit agar p*nisnya tidak menerobos selaput daraku.

“EUuuuhhh… neng gw keluar… didalem ya”. desah rahmat sambil meringis merem melek.

“Jangan bang ! Aaahhh…. Diluar aja eehhh sshhhffff… ucapku sambil was2.

“Uuuhhhhhhhh gw keluar….. aaaahhhhh….” teriak rahmat.

Dan terasa hangat dalam v*ginaku walaupun tidak sampai terasa masuk kedalam perut.

“Aku belom orgasme, dia udah slesai…. Huh…” ucapku dalam hati dengan kecewa.

P*nis rahmat mengecil dan akhirnya dicabut keluar dari v*ginaku. Dari v*ginaku aku hanya melihat lelehan sperma dan tidak ada darah yang keluar.

“Hmm aman kayaknya nih, gak bakal hamil. Kan kehalang selaput daraku” ucapku dalam hati dengan lega.

“Aah lumayan deh bisa keluar didalem badan amoy walaupun gak sampe dalem banget hehehe. Laen kali ya moy gw pasti dapet perawan lo !” tegas rahmat.

“Coba aja, weeekkkk. Gw blom kluar lo dah kluar duluan. Dasar cowo lemah” ledekku.

“Sekarang tepatin janji lo, utang gaji lunas sebulan ya !” tegasku.

“Ya udah nci, saya tepatin janji saya. Tapi dalam seminggu nanti saya balik lagi minta yang sisa bayaran 5 bulan ya. Kalo gak ada lagi terpaksa lo harus serahin keperawanan lo dan jadi bini gw hahaha”. ucap rahmat.

“Huh ! Gak bakal gw jadi bini lo ! Udah lo pegi sekarang dari sini ! Tepatin janji lo ! Gw mo istirahat ! ucapku.

“Ayo dod, kita pegi… minggu depan kita balik lagi…” ucap rahmat agak lemah.

“Lepasin tangan lo dari t*t*k gw dod ! Sana ikut temen lo si rahmat !” ucapku sambil menarik tangan dodi dari payudaraku.

“Ya udah non, hari ini urusan selsai. Next time kalo belom ada duit buat bayar kita2. Bakal beda lagi urusannya ya !” tegas dodi

Lalu mereka berdua pergi dari ruko dan aku bangun berdiri.

“Aaawww…” rintihku. Aku merasa ngilu dan perih pada bagian selangkangan terutama pantatku yang tadi di*nal oleh dodi. Aku merasa agak sedikit lecet dan berdarah pada bagian anusku.

“Duh gw jalan ngangkang sementara deh sekarang….” keluhku.

Lalu aku menutup pintu kamar dan kemudian berbaring lagi untuk tidur. Lelah sekali rasanya hari ini, aku sangat sibuk….

……

Keesokan paginya, ada yang mengetuk pintu kamar.

“Duh siapa lagi nih… jangan sampe mereka lagi deh”. ucapku sambil bangun dan berjalan menuju pintu agak ngangkang akibat aktivitas semalam.

Kubuka pintu, “loh tante ?, pagi2 ada apa?” tanyaku heran.

“Yoan ! cepet ! siap2 kita ke RS. Si Lina siuman ! jangan lupa pake baju ya” candanya.

“Oo oke tante aku segera siap2” sambil menuju ke kamarku, mengambil perlengkapan mandi dan pakaian dalam keadaan telanjang lalu menuju kamar mandi untuk mandi bersiap menuju ke RS.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd