Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengalaman masuk SMA

Manakah karakter kesukaan anda? -tiga pilihan-

  • Aryo si anak baru masuk SMA

  • Rina yang baru sekali ana*

  • Bapak Aryo, tokoh tanpa nama

  • Tante bule yang misterius

  • Fahrissa kakak Aryo

  • Mama kandung Aryo yang kayanya doyan eksib


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bimabet
Eh sebelumnya icha pingsan kan ya?

Mama rinaaa kamu sendirian yaa? mau aku temani?
 
part 11
POV orang ketiga serba tahu

Terlihat Fahrissa sibuk membolak-balik kertas, memeriksa nama-nama peserta MOS lalu melafalkan nama mereka satu-persatu. Sesekali ia terlihat mengerutkan keningnya ketika membaca nama-nama yang banyak memakai huruf vokal beriringan bahkan mulai mengerutkan bibirnya seperti mulut bebek untuk mengucapkannya. Namun terlepas dari semua itu nampak sekali Fahrissa terlihat seperti sedang bersedih dan para sahabatnya yang juga panitia OSIS juga menyadari itu.

“Ris kamu kenapa?” tanya Reva.

“Engga, engga apa-apa. Emangnya kenapa?” jawab Fahrissa dengan mata nanar.

“Lo aneh banget tau. Apa ga betah ya tinggal di apartemen?”

“Hehehe, ga. Ga tau lagi badmood aja.”

“baru tiga hari pindah udah ga betah? Emang ga ada cowok cowok muda tajir ya? hehehe”

“Udah Rev maaf gw lagi ga mood bahas soal cowok”

Reva yang tadinya hendak berlari menghindar dari Fahrissa, tiba-tiba terdiam menatap temannya itu tidak mengejarnya dan hanya termenung dengan kertas-kertas nama itu. Jarang sekali Fahrissa terlihat suntuk saat membahas cowok. Apalagi terlihat sedih. Biasanya Fahrissa hanya akan mengerutkan keningnya, tersipu malu atau bahkan paling parah dia akan mulai memukul bahu orang yang menggodanya dan mengejarnya sampai Fahrissa merasa puas karena lawannya lebam-lebam (kiasan).

“Ris bener deh lo kenapa... Siapa yang macem-macem sama lo...” ucap Reva segera duduk di samping Fahrissa.

Namun Risa, panggilan Fahrissa di sekolah, tetap tidak menjawab pertanyaan Reva dan membuat Reva tanpa sadar mulai memeluk temannya ini.

“Eeh?” seru Fahrissa panik.

“hehehe gimana udah enakan kan?”

Fahrissa lalu menarik nafas panjang dan mengangguk

“Ya...” jawabnya pelan membalas memeluk temannya ini.

Fahrissa akhirnya kembali tersenyum sambil merasakan tekanan dua dua gunung Reva yang menekan dadanya yang sebenarnya cukup montok juga. APalagi ketika dua gunung kembar mereka saling bergesekan memberikan sensai geli yang menghangatkan tubuh mereka.

Namun sebelum Fahrissa benar-benar dapat menenangkan gejolak emosinya, seseorang tiba-tiba saja tertawa sinis kepada dua orang wanita cantik ini. Tawa itu berasal dari seorang wanita cantik lainnya yang jug berbalut seragam SMA. Namun berbeda dengan Fahrissa dan Reva, seragam cewek satu ini telah dikecilkan sampai-sampai kancing bajunya seakan-akan tidak lagi sanggup menahan dadanya yang yang berukuran sangat besar untuk seumurannya. Selain itu Roknya juga telah dibuat span membuat lekuk pinggulnya dan seluruh paha dan juga betisnya tercetak jelas dari belakang. Anehnya wanita nampak tidak kesulitan berjalan dan bernafas dalam balutan pakaian seperti itu.

“Heh! pagi-pagi udah lesbi aja. Beneran lo ya? Ris, ga doyan cewek?” ucap Wanita itu acuh sambil membetulkan bedak di wajahnya.

Terlihat wanita itu merapikan make-up tebal yang menyembunyikan garis hitam dibawah matanya yang meungkin digunakan untuk menyembunyikan wajah kantuknya. Hal itu juga semakin diperkuat, setelahi wanita ini merapikan bedaknya, mulutnya menguap sambil merentangkan tangannya membuat tubuhnya menggeliat menggoda. Dalam kejadian itu dua kancingnya terlepas mengeskpos sebuah lembah yang mengintip dari balik tanktop hijau yang dikenakannya.

“Maksud lo apa Kar?” tanya Reva balas sinis terhadap wanita itu.

“Ga ada maksud, cuma iseng aja mungkin...”

Lalu kedua wanita ini saling bertatapan dan membuat para laki-laki yang sudah berkerumun mulai berbisik-bisik membicarakan mereka. Tidak hanya mebicarakan mereka, para lelaki itu juga mengabadikan kejadian tadi dalam bentuk 3gp yang berfokus pada lembah gunung yang bergerak naik turun seiring desah nafas wanita dengan kancing baju terbuka itu.

“Lihat-lihat pada berantem lagi!” seru cowok A

“Anjir tuh toked ukuran apa sih? Belahannya mantep banget bikin konak.” Balas cowok B

“pasti rebutan posisi cewek top lagi.” Sahut cowok C tidak mau kalah.

Lalu masih ada cowok-cowok d,e,f bahkan melewati z yang kemudian saling sahut menyahut mencoba memanasi dan mengompori suasana pertengkaran dua lawan satu ini. Kalau mereka beruntung si Karina yang kancingnysa sudah terlepas dua buah ini pasti bisa sampai bugil di lorong sekolah oleh dua cewek lainnya yang posturnya tidak kalah beken.

Sayangnya keinginan mesum mereka tidak terkabul karena tiba-tiba saja salah pria di umur tiga puluhan berlari masuk dalam pakaian olahraga.

“Ada apa ini?” teriaknya dengan wajah galak.

Namun sebelum Fahrissa dan Reva menjawab pertanyaan pria itu, Karina cewek yang tertawa sinis pada Fahrissa dan Reva sudah berlari dan menggelayut manja pada pria paruh baya itu. Tanpa malu-malu ia mendekap tangan pria yang tidak lain adalah guru sekolah itu dan mengesek dadanya yang sedikitnya berukuran 36B itu.

“pak Aryo... mereka sudah mesum pagi-pagi!” ucap Karina manja.

“Eh? begitukah Reva? Risa?” tanya guru itu bingung.

“enggak! Apaan lo cewek kegatelan!” ucap Reva cepat.

namun seperti telah menunggu ucapan Reva, Karina segera tersenyum mendengarnya dan dengan setengah tertawa ia mulai menjawab.

“Eh tau aja Rev....liat nih pak, ada semut jalan-jalan di toked aku. Geli...”

Karina lalu mengarahkan pandangan pria yang kini tengah dipeluknya ke arah tokednya dan menunjuk titik hitam yang bergerak tidak karuan dari tadi. Benar saja titik hitam pada dada Karina merupakan semut hitam berukuran kecil. Bahkan tidak hanya satu, Pria paruh baya itu kemudian juga dapat melihat sedikitnya empat semut hitam lainnya sedang bertualang menggigiti dan menggerayangi dada montok yang sepertinya lexat itu dan membuat bentol-bentol merah yang seharusnya terasa gatal. Melihat itu sontak pak guru itu nampak geleng-geleng kepala sambil berkata kepadanya.

“Astaga! Kamu apain toked kamu Karina? Itu semutnya ga cuma satu!”

“iya nih pak gatel...” jawab karina menggaruk tokednya sambil menarik tanktop yang menutupi dadanya meperlihatkan putingnya .

“Salah aku juga sih pake lotion madu...” lanjutnya mengorek puting itu dan mengambil cairan berwarna kekuningan dari ujung toked miliknya dan mengoleskannya pada bibir pak Aryo yang membuka.

"Manis kan pak? madu liar lho..."

"padahal" lanjut Karina mulai menggigit bibirnya.

Pak Aryo pun mulai bernafas tidak teratur sehingga hidungnya mulai kembang kempis. Dia mulai menjilat bibirnya dan menikmati sensasi madu susu liar yang membuatnya tidak lagi menyembunyikan tonjolan celananya yang sudah meulai membayang seukuran hape berukuran kecil.

"Aku mau tahu apa yang kira-kira liar lagi pak..." bisiknya kemudian sambil menarik tantktopnya lebih lebar dari sebelumnya sehingga mungkin sebongkah kepala bisa menyelip masuk kedalamnya.

Tentu saja seluruh kancing kemeja Karina sudah terbuka sehingga semua cowok yang sibuk merekam tubuhnya kini tidak sabar mengangkat tangannya dan mulai menggesek-gesek kedua tangan mereka ke arah selangkangan mereka. Sialnya, kalau saja mereka tahu dan cukup berani mendekat, orang-orang mereka dapat mengetahui bahwa Karina ternyata tidak mengenakan BH atau bahkan dalaman sama sekali. Sehingga otomatis kalau mereka berdiri dalam posisi guru bernama Aryo itu, mereka pasti bisa meilhat tampak utuh dari toked putih mulus berukuran B yang sudah tegang dengan puting kecil yang berwarna gelap kontras dengan keseluruhan warna kulit milik wanita bernama Karina ini.

Pak Aryo kemudian benar-benar tidak lagi sadar dengan norma peraturan dan akhinrya nekad bergerak ingin menjamah toked harum manis milik wanita yang secara terang-terangan menggodanya. Untung saja suara bel sekolah tiba-tiba berbunyi segera menghentikan aktivitas Pak Aryo dan juga mereka yang sepertinya terhipnotis oleh birahi Karina mulai tersadar.

“Cih!” maki Karina segera berlari menuju toilet dengan selangakangan yang basah.

Sementara pengeras suara sudah membunyikan hal lain.

"Kepada Panitia penyambutan adik-adik baru, harap berkumpul agar kegiatan bisa segera dimulai"
***
 
Terakhir diubah:
Eh sebelumnya icha pingsan kan ya?

Mama rinaaa kamu sendirian yaa? mau aku temani?

Iya suhu, tapi kan pingsan juga nanti bangun sendiri hehehe. Aryo ga berani ada bokap nyokapnya ngegarap kakaknya sendiri. lagipula ga naksir juga sih. masih ranum
 
kirain bakal ada crita2 tentang keseharian di sekolah dsb.. tp bgs kok..
Iya waktu part 4 juga baru sadar ambil latar belakangnya kejauhan suhu. Makasih suhu. kurang belajar bikin crot nih nubi bingung hahaha :aduh:
 
Apa mungkin tuh guru olahraganya nyusul ke kamar mandi??
:mantap:
 
Nice update
Tapi banyak typo deh hu.. Mohon di cek lagi
Salahsatunya ini

:ampun:
Lanjutkan
Post suhu bisa diedit kok.. Ada kan tulisan edit di bawah setiap postingan Kita sendiri
Eh itu maksudnya ejaannya gimana ya? nubi bingung hheee:sayonara:
Kalo edit posting udah sering nubi lakuin juga suhu cuma kayanya ejaan emang masih keurang banyak sih.
 
Eh itu maksudnya ejaannya gimana ya? nubi bingung hheee:sayonara:
Kalo edit posting udah sering nubi lakuin juga suhu cuma kayanya ejaan emang masih keurang banyak sih.
Iya betul.. Ejaan Hu.. Kalo typo cuma salah satu huruf buat saya sih masih bisa dimaklumi, adalkan tidak mengubah arti kata Hu.. Lihat contoh typo yg saya quote Hu.. Itu kan berubah arti tipo.nya
Hehe
Tapi makasih Hu udh berbagi cerita bagus
:ampun:
 
part 12


Aryo berlari tergopoh-gopoh saat menyadari pintu Gerbang sekolah hampir tertutup saat ia masih berada sepuluh meter dari gerbang. Dengan usaha terakhirnya ia berhasil melompat masuk memasuki gerbang sebelum gerbang itu benar-benar tertutup rapat. Atau begitulah pikirnya untuk beberapa saat. Padahal saat Aryo melompat satpam wanita itu sudah menyisakan celah untuk satu orang dapat lewat. Itu dilakukan untuk memudahkan pendataan para siswa baru pada hari pertama MOS ini.

Dan kini setelah Aryo beranjak bangkit ia menyadari semua orang menatapnya aneh. Terutama dua orang pria dan wanita yang tengah beberapa lembar kertas dengan pensil. Aryo tidak terlalu memperdulikan hal itu dan bergerak merapikan pakaiannya yang kotor. Ia lalu berjalan menuju halaman sambil menepuk-nepuk pasir yang mengotori bajunya.

“Tetap terlihat keren meski baru saja melakukan hal bodoh.”Itulah motto Aryo yang membuatnya banyak digemari gadis-gadis dan menjadikannya misterius. Meski kepintaran dan postur tubuhnya biasa saja bahkan cenderung kurus, orang-orang terutama cewek-cewek Abg di SMPnya menganggapnya humoris. Padahal kadang semua itu hanya kebodohannya semata.

“Dek... daftar dulu...” ucap Satpam berlari menepuk pundak Aryo dari belakang.

“Eh?”

Aryo terkejut saat satpam itu menganggu tiba-tiba saja mengganggu lamunannya terhadap cewek-cewek SMP-nya yang tergila-gila padanya. Namun Aryo tidak jadi marah karena satpam sekolah ini yang ternyata adalah seorang wanita yang ternyata juga tidak kalah cantik. Dalam balutan seragammnya Aryo dapat melihat paha wanita itu sudah menjadi agak besar menandakan ia tidak terlalu banyak bergerak sementara tubuh bagian atasnya cukup ramping dengan dada yang kecil namun masih menimbulkan tonjolan yang menantang. Atau bisa saja itu hanya ilusi dari kancing seragam satpam miliknya.

“Kenapa ya mbak?” tanya Aryo berusaha terlihat keren sambil berusaha menurunkan tangan satpam itu.

“I-itu anu...” jawab satpam itu setengah kaget merasakan desiran pada tangannya menjalar ke kulitnya.

“Anu apa? ” lanjut Aryo lagi terlihat tidak sabar.

“Anu aden... eh?... ” jawab satpam wanita itu dengan muka yang memerah.

Lalu nafas satpam itu mulai memburu sehingga Aryo mulai bisa melihat dada wanita itu mulai membusung karena menegang. Namun yang membuat Aryo terkejut adalah karena hidung Aryo samar-samar bisa mencium aroma yang mirip dengan tubuh mama Rina malam itu. aroma birahi wanita dimasa suburnya.

Namun seperti cerita-cerita sebelumnya Aryo yag mulai bergerak nakal menggaruk tangan satpam wanita itu kini dikejutkan oleh seorang siswa laki-laki yang memanggilnya dengan membawa kertas dan pulpen yang terlihat tidak pernah lepas dari tangannya.

“Absen dek...” ucapnya pelan.

Mendengar suara pemuda itu lalu satpam wanita itu lalu menarik tangannya kasar dari genggaman Aryo dan berlari dengan muka memerah kearah lorong sekolah sebelum akhirnya berbelok menuju tempat sepi di sekolah. Sementara Aryo kemudian nampak sibuk menelusuri absen yang di urutkan berdasarkan nilai yang ia dapat. Ia kemudian menemukannya dalam bagian yang pertengahan halaman dan sebelum bergerak menandatanganinya.

“Makasih ya... namanya ga salah kan?” ucap kakak senior laki-laki itu ramah.

“Iya kak... makasih...”

Keduanya lalu mengangguk sampai kemudian senior laki-laki itu bergerak kembali menuju pos satpam dimana rekannya yang tidak lain adalah seorang wanita sudah terlihat sibuk menahan beberapa anak baru yang sudah ramai. Namun sebelum senior itu pergi jauh Aryo segera memanggil sneior itu untuk terakhir kali untuk meakinkan teorinya.

“kak... toilet dimana ya kak?”

“Eh?”

“Aku mau bersihin luka gores ini...” ucap Aryo menunjuk bekas pasir di lututnya.

Mengagguk mengerti senior itu segera menunjuk lorong dimana satpam wanita itu berlari dan menunjukan tempat yang sepertinya persis dengan dugaan Aryo.

“Oh kalo itu telusuri arah lorong ini nanti di sebelah kanan...”

“makasih ya kak” jawab Aryo dengan senyum paling manis yang bisa ia berikan.

Namun dasar saja wajah Aryo ganteng, senior laki-laki itu pun tersipu malu melihat senyuman Aryo dan berlari cepat memebantu temannya yang dari tadi sudah memanggilnya itu.

“Kehidupan SMA kayanya indah banget...” ucap Aryo berlari-lari kecil takut kehilangan setiap momen yang mungkin terlewat saat ia tidak berada disamping satpam wanita itu.

***

Aryo kini berada di depan toilet sekolah dan nampak sibuk memilih satu dari dua pintu yang mengarah kepada dua toilet yang berbeda. Aryo bimbang karena toilet-toilet itu tidak seperti yang di perkirakannya. Memang pintu toilet itu tertutup rapat sehingga suara tidak dapat keluar dari balik toilet lantai dasar itu menjadikannya tempat sempurna untuk nongkrong apalagi berbuat mesum. Namun itu artinya ia juga tidak bisa memastikan dimana letak satpam itu bersembunyi. Toilt laki-laki? ataukah toilet wanita?

Akhirnya untuk lebih meyakinkan kondisi toilet itu aman untuk dimasuki, ia lalu duduk menongkrong di depan toilet pria seakan-akan sedang sibuk menunggu temannya yang mungkin berada di dalam toilet. Untunglah setelah tidak tidak lama menunggu, seorang wanita keluar dari toilet dengan wajah bersemu merah dengan kenig berkerut. Ia terkejut melihat Aryo yang kini sedang berjongkok di depan toilet cowok apalagi dengan seragam SMP-nya mulai menatapnya dengan tatapan ingin tahu. Dengan judes ia berkata,

“Heh! Ngapain disini? ”

“Eh enggak kak... nunggu temen aku...” jawab Aryo polos.

“Di-dia mencret! Aku di suruh jagain takut di ganggu sama senior lainnya.” lanjut Aryo cepat karena melihat senior itu ampak ingin marah kepadanya.

“Tapi dia kan bisa sendiri!” balas senior cewek itu.

“Oh ya udah kakak tungguin aja dia ya..." ucap Aryo pura-pura ngeloyor pergi.

Namun senior wanita itu kemudian nampak terkejut dan berpikir keras sambil sesekali mengejangkan selangkangannya seakan sedang menahan gejolak birahinya.

“kamu tadi denger apa yang ada dalam toliet?” ucap senior cewek itu tiba-tiba.

“Eh denger apa? Maaf aku dari tadi sibuk dengerin hape...” ucap Aryo berbohong.

Untung saja senior wanita itu sepertinya percaya pada wajah polos Aryo. Setidaknya ia tidak sampai bergerak mengambil hape Aryo dan mengecek browsernnya. Kalau tidak bisa-bisa cewek itu mati lemas karena history Aryo penuh dengan berbaga tekhnik kamasutra yang mahsyur itu. Namun seperti dewi keberuntungan sedang berpiak kepada cewek ini. Ia segera meninggalkan Aryo dengan terburu-buru.

Namun sebelum dia berlari cukup jauh, dia bisa mendengar cewek itu berteriak kepada temannya dengan mengatakan.

“Penuh! percuma, Mending jangan kesana Ris! masih pada lama! Mending Temenin gw ke lantai dua! Aduh Gw udah kebelet nih!”

Aryo tertawa menyeringai mendengarnya. Akibat ulah senior itu, seharusnya tidak ada lagi wanita yang akan menuju toilet wanita ini. Merasa suasana sudah aman jaya, dengan muka mesum Aryo mendorong pintu toilet wanita yang saat terbuka tadi mempedengarkan orkestra dari suara-suara mesum.

“shhhh” desis Aryo menarik nafas panjang menghirup aroma toliet itu.

Inilah aroma dari toilet wanita yang selama ini hanya bisa dilihatnya dari luar. Namun sepertinya memang berbeda dengan masa SMP-nya dimana toiletnya jorok dan berbau tidak sedap. Toilet di sekolah ini sepertinya sangat bersih dan harum. Namun yang membuat hatinya berbunga-bunga bukanlah toilet dengan harum Camelia. Melainkan, tiga kloset tertutup yang kesemuanya sudah terisi. Dan secara aneh tiga bilik itu masing-masing saling mengeluarkan desah yang heboh dari wanita-wanita yang sedang mencari pemuasannya.

“hshhhs ugh ugh ugh”

“mhhhmh hhh hhh mas ayo mas kamu kemana... hfffhhh”

“clok clok clok”

Bunyi suara dari tiga bilik berurutan.

Aryo lalu mulai memasang telinganya baik-baik mendengarkan suara-suara sambil sibuk menilainya satu-persatu. Namun desahan-desahan dan kecipak-kecipak basah yang menggema di ruangan yang hanya berisi wastafel kaca dan tiga bilik toilet saja tanpa terlihat tempat kencing berdiri khas toilet laki-laki membuat birahi Aryo dengan cepat naik tinggi. Dengan bersandar pada pintu masuk toilet satu-satunya dengan badannya sambil menentukan pilihan.

Namun pemilihan itu membutuhkan waktu yang membuat kontol Aryo sudah menegang tidak karuan. Aryo pun segera membuka celananya setelah tidak tahan lagi dengan jepitan celana yang membuat kontolnya tertekuk. Akhirnya setelah meloloskan ikat pinggangnya Aryo menatrik celananya dalam satu tarikan kontolnya sehingga terbebas dan bergerak mengangguk angguk sebelum akhinya mengacung tegak dengan gagah perkasa.

Dari hasil penelitiannya beberapa hari sebelumnya sebelum ayahnya pulang, Kontol Aryo dalam keadaan ereksi biasanya panjang sudah mencapai 18cm. Namun kini dengan kepala berkilat merah seperti jamur, Aryo merasa kontolnya mungkin mencapai panjang 25cm dengan diameter kepala mungkin mencapai enam senti. Dengan birahi yang sudah di ubun-ubun membayangkan kenikmatan jepitan liang kewanitaan cewek-cewek dari ketiga bilik itu, ia mulai mengocok kontolnya pelan dengan sangat halus. Namun karena merasa perih, Aryo akhirnya berhenti dan mulai bergerak mengetuk bilik kedua yang ia yakini berisi satpam wanita itu.

Namun setelah berkali-kali mencoba, satpam wanita itu nampak tidak membukakan pintu untuknya karena mungkin terlalu larut dalam fantasinya. Akhirnya Aryo pun menyerah dan bergerak menuju bilik lainnya. Sayangnya seperti bilik kedua, bilik pertama juga terkunci rapat dan tidak memiliki celah untuk Aryo bisa mengintip. Ini pun membuat Aryo frustasi dan membuat Aryo berjanji dalam hatinya untuk mengikuti kegiatan pecinta alam, agar bisa bisa memanjat bilik toilet dan gunung-gunung kembar tanpa peduli seberapa pun besarnya mereka menghalangi dirinya.

Untung saja Aryo bilik ketiga yang terletak paling paling ujung sebelah dalam nampak tidak seperti dua bilik lainnya. Terlihat kunci putar pintu itu rusak dan sudah dicabut meninggalkan celah kosong yang digantikan oelh gumpalan kertas buku tulis yang sudah dibentuk bola. Tanpa perlawanan berarti Aryo berhasil mendorong kertas itu dengan ujun jarinya sehingga jatuh menggelinding mengenai paha putih yang duduk bersandar kepada pintu. Sialnya Aryo tidak bisa melihat wajah wanita itu ataupun dadanya apakah seperti kesukaan Aryo atau tidak.

Namun Aryo yang sudah kepalang tanggung sudah tidak peduli dengan prinsipnya. Ia lalu menarik nafas panjang sambil mengumpulkan keberaniannya untuk bergerak mencolok kontolnya pada lubang celah pintu itu yang akan membawanya ke negeri asing. Namun rupanya wanita itu nampak terkejut dan masih tidak berani menyentuhnya. Akhirnya Aryo mulai mengedut-ngedutkan kontolnya hingga kontolnya itu bergerak mengangguk-angguk naik dan turun. Berhasil! dengan tekhnik fly fishing, wanita itu tertarik menangkap umpan berupa ulat berbetuk tonggak enam senti itu.

“slurrppp slurrrppp”

“slop slop slop”

"jduk! jduk"

Bunyi suara dari balik bilik seiering bersamaan.

Aryo mengejang karena merasakan kontolnya ingin tertarik lepas oelh kuluman dan tekhnik-tekhnil lidah berbahaya yang membuat ngilu itu. Aryo sudah hapir menyerah dalam sepuluh detik kalau saja ia tidak segera mengingat artikel-artikel yang ia baca beberapa menit yang lalu. Atikel itu bercerita bahwa seorang lelaki harus bersabar untuk memuaskan wanita. Ia harus bertahan dari ribuan badai birahi yang menghisap dan juga terjangan ombak orgasme bertubi-tubi yang menggoyahkan tonggka harapan para lelaki dan wanita. Kalau tidak, pemilik tonggak itu akan di cap lemah dan membuatnya kemudian tidak akan mendapatkan pacar-pacar bispak di SMA, dan membuatnya tidak bisa membuat kelompok harem yang selama ini ia idam-idamkan saat menonton anime-anime jepang.

“uhhh... gini ya rasanya di kocokin?” batin Aryo birahi.

"taha- taaaahannnnn ngghh"

Akhirnya setelah sepuluh menit bertahan, si cewek nampak menyerah. mulut itu berhenti menghisap kontolnya apalagi mengulumnya. Dengan nafas naik turun, cewek itu kemudian berkata kepadanya,

“Masuk sini... mulut gw udah pegel ” ucap perempuan itu membukakan rantai yang mengunci pintu untuknya.

Dari gerakannya membukakan rantai, Aryo dapat melihat bahwa toked perempuan itu amat mirip dengan kakak perempuannya Fahrissa. Berbentuk seperti mangga golek dengan dua puting berwarna merah muda.

***
 
Iya betul.. Ejaan Hu.. Kalo typo cuma salah satu huruf buat saya sih masih bisa dimaklumi, adalkan tidak mengubah arti kata Hu.. Lihat contoh typo yg saya quote Hu.. Itu kan berubah arti tipo.nya
Hehe
Tapi makasih Hu udh berbagi cerita bagus
:ampun:
sama-sama suhu ane banyak terinspirasi dari cerita-cerita suhu yang laen. Btw ane cuma nubi hu
 
Kok kayaknya aryo tiba2 sakti yaa
Fantasinya fantastis inii
 
Bimabet
:bingung:sakti gimana suhu? dia suka lebay sih orangnya. Kaya di part satu ampe bela-belain ngumpetin perhiasan supaya keliatan kaya kemalingan gitu. 25cm bukan ukuran sebenarnya.
Saya salah menangkap isi cerita berati hu.. Ternyata cuma bahasa yg hiperbolic aja ya?
Kirain aryo jadi sakti.. Satpam pegang tangan bisa horny, bisa tau bau wanita birahi, trus bisa langsung SS cewek di toilet tanpa SSI..
Maap yak kalo salah
Lanjut aja
Hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd