Aku intens mengunjungi neng dan si bayi karena harus mengontrolnya, ini juga menjadi perintah rina yang tak bisa kutolak. Aku merasa aneh juga jika terjadi pembunuhan disini kenapa tidak dipasang garis polisi dll. tapi ah sudahlah fokusku bukan itu
Ia menyambut kedatanganku dan membukakan pintu, namun aku kaget ia mengenakan hijab dan rok panjang. Seketika aku tersenyum
" kenapa senyum "
" enggak hehe "
" rina gak diajak a? " tanyanya
" lagi istirahat dirumah "
" hmmm "
" nyuruh kamu kesana sih, sama si dede juga " kataku
" ohh iya nanti kesana deh "
kutatap lagi ia karena dandanannya berbeda dari biasanya
" nah gitu, dimulai dari dandanan dulu berubahnya "
" hehehe iya a "
" gak ada kata terlambat buat berubah neng " kataku
ia mendekatiku dan memeluk erat
" neng masih sayang sama aa "
" iya aa faham kok " aku mencoba netral
" kita nyoba bikin anak lagi yu, neng lagi subur "
aku berusaha melepas pelukannya namun parfumnya sungguh membuatku mabuk kepayang
" hmmmm "
" grepe susu neng a " ia menarik tanganku dan meletakannya di payudara montoknya
" neng kita gaboleh gini "
" aa masih tetep suami neng, gak pernah berubah " katanya
" sshhh montok banget sekarang "
akupun kalah oleh nafsu birahi yang memuncak, terbawa suasana dan terus meremas payudaranya
" coba buka a liat hehe "
segera kubuka kaos dan BHnya, hanya menyisakan hijab dan rok panjang
" sshh yaampun " aku langsung melahap putingnya
" sshhhhhmmmm gede gak a "
" iya ssh montok banget hmmm "
" hmmm sshh aahh aa "
payudara yang indah dan tidak pernah berubah bentuknya, selalu membuatku bernafsu
" sshh jadi kangen dijepit toket kamu neng hehe "
" hehehe pasti deh " aku segera membuka celana dan ia langsung menggenggam kontolku
" toketnya makin montok kayaknya enak "
" neng kocok loh sampe muncrat " ia menjepit kontolku dengan payudaranya
" sshh aahh enak sayang "
" yakin kuat nih dijepit hehe "
" ahh ssh enak banget hmmm "
" muncrat cepetan sshh " ia menjepit kontolku dan terus mengocoknya
" ngilu neng sshh "
" abis ini pake memek ya jepitnya hehehe "
" ini salah neng, kita gaboleh gini " tiba tiba saja aku tersadarkan
" enak ya dikocok pake susu hehe "
" sshh ahhh hmm "
" kita pake memek aja ya a hehe "
" heeh sshhh " aku kembali kalah oleh nafsu birahi, dan ia langsung menaiki kontolku
" ahhh sshhh aa "
" ngilu aduh sshh "
" keras kontolnya " perlahan ia menggenjotnya dan kami langsung berciuman mesra
" enak sayang sshhh memeknya aduh "
" pelan pelan gini aja ya a hmmm "
" iya sayang sshhmmm "
" geli banget memek neng a sshhh " ia terus melumat bibirku
" hmm sshh sayang ahhhhh " kontolku terasa ngilu digenjot secara perlahan
" enak ya a "
" sshh udah neng hmmm "
" enak tititnya sshh " ia menjilati leherku
" kita gaboleh gini neng sshh "
segera kupeluk ia dengan erat dan menggenjotnya dengan kasar
" ahh sshh enak aa terus sshh "
" kita gaboleh gini sshhh "
" ah sshh aa neng keluar "
" ahhh aa juga aduh sshh "
CROT CROT CROTT CROT
CRT CRT CRT CRT CRT
cairan kenikmatan saling beradu didalam memeknya, hangat dan licin begitu nikmat kurasakan, kami tenggelam dalam dosa terindah
" sshh enak banget aa "
" duh kelepasan neng " aku lupa bahwa ia sedang dalam masa subur, tapi dulu tidak pernah hamil dan setahuku itulah yang menjadi penyebab semua ini
" hehehe enak ya "
" tapi gabakal hamil sih kalo sama aa hehe "
" gapapa hamil juga, kan belum pernah dari aa hihihi "
kuusap wajahnya dan kutatap dengan tajam
" aa sayang sama kamu tapi kamunya nakal "
" hehehe enggak ko sekarang "
" tapi aa gabisa lepasin rina " kataku dan wajahnya seketika BT
" hmmm "
ia langsung berdiri dan membersihkan kelaminnya
" maaf aa khilaf "
" gapapa kok "
ia berlalu kekamar dan akupun seketika mengikutinya, kami menatap si bayi yang sedang tertidur sambil memeluk mainannya tanpa menggunakan sehelai benang pun
" nanti kalo ke makam sama aa ya "
" iya a "
" udah gede ya si dede "
ia berbalik dan menatapku, segera kupeluk tubuh telanjangnya
" neng sayang sama aa "
" iya "
" neng nyesel, pengen memperbaiki diri "
" iya udah keliatan ko kamu berubah, dari dandanan " kataku menyemangatinya
" sayang hmmm " ia memelukku erat
" yaudah aa pulang dulu ya "
" masih kangen "
" iya nanti kesini lagi kok " kataku mengusap kepalanya.
Kami segera mengenakan pakaian karena kontoku sudah mulai ngaceng lagi melihat tubuh neng yang telanjang bulat, bisa bisa berlanjut ke pertandingan selanjutnya hahaha
" yaudah aa pulang ya "
" hati hati ya a " ia tersenyum dengan hijab dan rok panjangnya.
Syukurlah ia sudah mulai berubah walaupun hanya dari pakaian tapi bisa jadi satu langkah yang baik. Mungkin memang sudah seperti ini jalannya jadi aku tidak boleh menyesal, aku juga sudah berjanji pada rina namun akupun harus mengkhianatinya barusan
TOK TOK TOK
" rina "
sepi seperti tidak ada orang, mungkin ia sedang keluar karena kesepian. Saat aku berjalan ke taman terlihat rina sedang mengobrol dengan pria uang waktu itu dan seorang wanita, mereka terlihat seperti sedang mengasuh anak. Rina segera berlari menghampiriku
" aa udah pulang "
" iya, bosen ya " kuusap kepalanya
" hehe maen aja ketaman a "
" iya gapapa "
setelah membuka kunci kami segera masuk kerumah
" gimana teh neng a? " seketika aku ingat kejadian tadi, merasa bersalah telah mengkhianati rina
" iya gitu, kamu juga ditanyain tadi "
" bukannya ajak kesini a "
" gak enak lah kalo gitu "
" tapi teh neng masih butuh dukungan, butuh support dalam kondisi kayak gitu " katanya serius
" iya sih kalo itu "
" rina gapapa ko a, kasian kalo sampe depresi "
ia berkata penuh ketulusan, terpancar dari matanya. Namun apa yang aku lakukan barusan bersama neng? sungguh nafau birahi menguasaiku, apa ini yang dirasakan neng dulu? jika bersama lawan jenis terlebih dengan selingkuhannya
" jangan terlalu baik sayang "
" rina kasian ke si dede " katanya
" hmm kalo itu sih "
" fikirin soal itu aja a "
" tapi gak gitu masalahnya " aku bingung harus berkata apa.
Rina terlalu baik bahkan sampai mengizinkan neng tinggal disini bersama kami, jika pria lain mungkin dengan senang hati mengambil keputusan itu
" rina percaya ko sama aa "
aku kembali menepuk jidat, baru saja sesaat aku mengkhianatinya
" enggak deh gapapa jengukin aja kesana, gausah tinggal disini "
" hayoloh nanti kalian mesum rina gatau "
JLEBB
keringat dingin seketinga mengalir di wajahku
" rina "
" hehehe, enggak kok a becanda "
" hehe hehehehe " aku berharap obrolan ini segera usai
" pokonya kontrol aja a, kasian teh neng udah gak punya siapa siapa "
" iya tenang aja itu emang udah tanggung jawab aa "
" rina suka cowok yang bertanggung jawab "
ia tersenyum manis dan mengacungkan kelingking, segera kelingkingku mengikatnya sebagai janji dan kamipun berciuman
Anwar mati bakal jadi kesempatan si Mang Kosim kayanya nih buat make si Neng sebebas2nya..
Trus bakal 3some every night dah
