Tak ada balasan dr Fatimah. Terlihat 3 panggilan Vidio tak terjawab dr Robby. Seketika amarah ku bangkit. Namun ku lapis dengan senyum dan hati yg berkata " takannku biarkan luka ini ku rasakan sendiri " ucap batinku. Aku cloning whatsaap Fatimah. Iseng ku baca chat Fatimah dan Robby seluruhnya. Betapa terkejutny aku selama ini Fatimah dan Robby sudah melakukanya berkali2 bahkan di tempat selain rumah ini. Hubungan mereka berlangsung sudah lama. Bahkan Fatimah sudah sering mengirim foto bugil nya pada robby. Segera aku hentikan aksiku lalu melangkah kemabli ke teras. Tak lama berselang Fatimah keluar dr kamar mandi dan menuju kamar. Entah kenapa hasrat ku bangkit melihat dan membaca isi chat Fatimah dan robby. Ku hampiri Fatimah yg sedang bercermin didepan meja rias. Sudah menggunakan daster dan juga hijab nya. Ku peluk fatimah dr belakang. Menangkap gunung kembar miliknya dan mnghembus nafsu leher nya hingga Fatimah terkejut dengan aksiku. " Ehh mas kaget aku.. mas lagi kenapa ..ahhhhsssss " kata2nya terhentak ketika jari jemariku menyentuh lembut memeknya. Kamu berciuma dengan posisi Fatimah membelakangi ku. Ku lepas kaitan branya hingga menyembul gunung kembar milik Fatimah. " Uhh mass... Lagi kenapa.. ," aku tak memperdulikan. Kontolku yg sudah tegang di balik boxerku , ku keluarkan dan langsung meghujam lobang rahim Fatimah dengan sodokan keras.. bleeess " ahhhhhhww.. mass ahhhhhhhhhh mass ahhhhh fvkkk masa kenapa " aku terus menyodok memek Fatimah dengan kuat.. ku remas sebuah pepaya gantung dengan pinggul ku masih sibuk memompa lobang kenikmatan fatimah.
Aku tarik kedua tangan Fatimah kebelakang mengehntakan pinggulku dengan kuat sodokan ku tak beraturan . " Ahh.. mass fvvckkk teruss ahhhh.." tak ingin berlama lama dan tak ku biarkan Fatimah merasakan orgasmenya. Ku percepat sodokanku .. crooott......croott.... Ahhhssssssss aku mendesah nikmat menyemburkan lahar panas miliki dalam rahimnya. Aku memakai pakaianku kembali. " Loh mas.." Fatimah heran dengan tingkahku.. tanpa kata2 aku pergi melangkah kembali ke teras.
Malam pun tiba. Sekitar pukul 8 aku yg sedang menonton tv dikejitkan dengan dering hp ku terpampang nama Bu Lia.
" Hallo Bu.. "
"Aldi. Bisa aantar kan ibu ke mall xxx. Ibu mau beli beberapa barang "
" Baik Bu saya segera kesana "
Aku menuju kamar dan memakai kemeja serta celana Levis ku. * Mas mau kemana * ucap Fatimah ku hiraukan dan berlalu . Sampai di rumah pak Broto. Bu Lia sudah siap degan jilbab dan dres nya . Dres yg digunakan hanya sebatas paha ditambah kejing yg menutupi kakinya. Lekuk pinggulnya tak Ter elakan karena dres yg dipakai cukup ketat. Samapi di mall tujuan aku menyenderkan tubuhku ke jok yg sudah kumundurkan. Sedangkan Bu Lia keluar mobil
" Loh Aldi.. sini temenin ibu malah kamu tidur disana "
Aku heran. Segera ku rapikan tampilan ku dan bergegas masuk dalam mall. Hal yg buat ku terkejut Bu Lia menggandeng lenganku sepanjang mall. Bahkan teteknya yg besar terasa empuk di lenganku. Bak pasangan kekasih. Kami melangkah melalui lorong2, mall hingga berhenti di store pakaian. Bu Lia terlihat memilih pakaian laki laki. Mungkin itu untuk suaminya pikirku.. setelah memilih Bu Lia langsung memberikanyanpadaku.
" Ni Al.. untuk kamu. "
" Tapi Bu"
" Sudah ambil saja "
Kemudian Bu Lia lanjut ke store pakaian wanita. Membeli beberapa daster tanpa lengan . Dan bahkan daster yg lingkar lengan ya menampakan sisi samping. Beberapa baju kaos yg longgar. Serta bra dan CD. Saat berjalan sampai di slot untuk khusus lingrie. Yg tepat berada didepan seorang pelayan wanita.
" Pah, yg ini bagus gak.. "
" Aku terkejut dan terdiam "
" Eh sayang ditanya juga, kau suka gak klo aku pakai ini "
" Ehh.. iya bagus bagus kok.. kamu mah apa aja dipakai juga aku suka . Apa lagi kalo gak pakai apa2" plakk.. aku menepuk jidatku sedniri yg beraninya lancang mengucap hal seperti itu kepada majikanku.
" Yaudah mba yg ini bungkus ya, total nya berapa "
" Total semuanya 1.856.000 Bu. Mau cash atau debit "
" Cash aja deh, .."
Setelah semua selesai.
" Kita makan dulu yuk sayang "
"* Eh Bu kok manggil sayang "
" Udah anggep aja ibu pacar kamu.. emang kamu malu ya jalan sama ibu "
" Eehhhh.. ennggak kok. Bu.. eh sayang "
" Yaudah yuk "
Dengan senyumnya Bu Lia menggandengku. Kami makan di tempat yg bagiku sangat mahal. Tempat yg sedang ramai dibicarakan. Sambil menyantap makanan Bu Lia menanyakan sesuatu padaku.
" Al, kenapa kamu lari waktu lagi pijit aku "
" Ohokk.. aku tersedak. Emmm gpp kok udah cape mungkin aku "
" Masa capek. Apa karena tubuh aku udah jelek ya Al "
" Ehh.. ennn.ggg..aaak kok tubuh ibu masih bagus kok Bu "
" Gak usah panggil ibu anggep aja kita lagi pacaran, lalu kenapa kamu pergi waktu kamu masukin 2 jari kamu "
" Ehhh.. emm maaf Bu ehh sayang.. maaf aku ga bermaksud kurang ajar sama kamu, aku cuma takut "
" Takut kenapa "
" Aku cuma takut kehilangan pekerjaan ini, kamu marah sama aku Krn udah bertindak kurang ajar sama aku "
" Aldi. Dengerin ya. Kalo aku marah.. dr awal kamu mijit juga sudah aku bentak dan usir kamu. Tapi kan ini ibu menikmati apa yg kamu lakukan"
" Iya Bu maaf.. aku ga ngilangin lagi "
" Knp harus minta maaf, kalo ibu minta kamu pijit ibu lagi malam ini gimana"
" Eeee.. iii..yaaa Bu. Nanti Aldi pijit "
Bu Lia tersenyum. Setelah selesai makan kami melangkah ke parkiran dan masuk ke dalam mobil. Berlalu pergi untuk pulang
POV BU LIA
sesampai nya dirumah. Aku turun dr mobil langsung menuju kamarku .
" Aldi kamu ikut ibu ya ke kamar atas ",
Aku melangkah meninggalkan Aldi yg memarkirkan mobil ke dalam garasi. Sampai dikamarku aku melepas pakaianku dan mencoba daster yg baru saja ku beli.
" Aldiii" panggilku dr dalam kamar
Setelah Aldi berada di depan pintu kamarku yg terbuka di terkejut melihatku tanpa hijsbku dan sedang menggunakan daster dengan lobang lengan yg lebar yg menampakan badanku dr samping
", Masuk Al.. sini sini duduk , gimana bagus gak dasternya." Aku menari nari memutar mutar badanku dan memperlihatkan tampak sampingku dihadapan aldi yg memperlihatkan bentuk tubuhku dr samping di celah2 lengan daster yg ku gunakan. Kulihat ekspresi Aldi seakan fokus terhadap apa yg ada didalamnya. Payudaraku telrhiat sedikit menyembul dr ssmping
" Ba.. bagu.sss kok Bu " ucap Aldi terbata.
Aku kembali mengambil pakaian yg sudah aku beli tadi. Aldi melongo saat daster yg kugunakan kuhemapaskan turun dr tubuhku.. kini tubuh ku bugil dihadapan aldi. Aku yang sudah mengunci pintu sebelumnya dan meletakan dimeja rias membuat Aldi hanya bisa diam tak bisa bertindak seperti waktu malam itu. Kini ku pasang bra dan CD ..
" Sekarang gimana Al " ucapku sambil mendekatkan diri ke Aldi yg duduk terdiam di ranjang.
" Bu .. ehh. .. bagus Bu.. jangan gini Bu " Aldi seperti ketakutan. Aku sengaja mendekat duduk berhadapan. Pinggulku tepat di pangkuan Aldi. Teteku yg besar juga tepat dihadapan wajahnya.
" Kalo bagus kenapa kamu tidak menyentuh nya , apa ibu kurang menarik " ucapku sambil mengoyang2 kan payudaraku dihadapannya
"Tapi Bu ".. belum sempat Aldi menyelesaikan ucapanya. Aku bimbing tanganya menggenggam payudaraku. Tonjolan keras dibali Levis Aldi menandakan dirinya menyukai apa yg ada dihadapannya. Aku sengaja menggoyangkan pinggulku. Membuat Aldi tak tahan dengan desahanya terlihat saat dia meremas payudaraku yg masih dibungkus bra sangat kencang. Ku lepas kaitan bra yg aku miliki.. click... Tali bra seketika menuruni tubuhku dan terhempas. Adli yg bernafsu masih saja menahan hasratnya terhadap majikanya ini
" Al.. lakukan seperti ninsih Al.. jangan menahan diri "
Hap.. seketika mulutnya menghujam pentil payudaraku
"Ahhsss iya sperti itu Aldi.. ahhhhh ... Akhirnya akhirnya " aku mendesah hebat ketika dengan lahap Aldi menghisap tetekku.. birahi hasrat yg terpendam seakan mengalir deras menyusuri tubuhku. Aku merangkulnya menggenggam wajahnya untuk lebih terbenam dalam payudaraku..
"Ahssssss.. terus Al " aku tak lagi berfikir dia adalah bawahanku dan akulah sang nyonya besar. Yg aku ingin malam ini Aldi via memberikan kenikmatan yg selama ini tak dapat ku nikmati dr seorang Broto. Tiba tiba Aldi membanting ku ke kasur. Bukanya marah aku sangat senang. Permainan kasarnya seperti yg dilakukan bersama Ningsih. Aku jd yakin bahwa dirinya akan menjadi milikku malam ini.
Namun pradugaku salah. Aldi meraih kunci di meja rias dan berlari menuju pintu . Dan pergi meninggalkan ku. Aku kecewa lagi lagi aku kecewa. Apakah tubuhku ini tidak lagi menarik para lelaki. Atau aku yg tidak dapan mencuri perhatian lelaki. Atau Aldi memang menahan hasratnya Krn aku adalah majikanya. Tubuh bugilku perlahan lemas.. seakan tak mengerti bagaimana caranya untukku agar dapat mendapatkan kepuasan seksual yg Ningsih rasakan dr seorang Aldi.
-------------
BEST REGREATS
BAIM