Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Njir nostalgila bener kalau ini, semangat bos untuk update berikutnya
 
Mantap lah updete pagi hari
Sekalian subuhan, lgsg tepar:pandaketawa:
Makasih updatenya hu @TwinBoyz25
Sm2 cuy.
mantap ada RO disini 😆.
pertama main RO masih game berbayar perjam yg main nya pake voucher dr Lyto 🤣. anjir gw udh tua 🤣🤣
Mantab bro! Kita seangkatan. Wkwkwk:cendol:
Njir nostalgila bener kalau ini, semangat bos untuk update berikutnya
Mksh atas reviewnya bray! Thanks dude!:haha:
 
Chapter 13 - Hadiah Terindah

Rachel selesai melakukan pemberkatan, ia memeluk Paman Ruka sembari memberikan salam perpisahan. Gue memberikan ruang untuk mereka berdua, gue pergi sedikit menjauh dari mereka.

Rachel "Terimakasih paman. Kalau paman kembali ke Prontera nanti, tolong kabari Rachel, Rachel pasti akan menemui paman, Rachel akan selalu merindukan paman." <memeluk, sedih>

Father Rubalkabara "Iya sayang, paman pasti akan menguhubungimu. Paman juga akan selalu merindukanmu." <senyum, usap rambut Rachel>

Father Rubalkabara "Sebelum kalian pergi, tolong gunakan ini untuk kembali pulang. Kalian tidak perlu melewati area berbahaya ini, paman tidak ingin Rachel mengalami kejadian pahit lagi." <memberi 2 butterfly wing kepada Rachel>

Rachel "Mm. Terimakasih paman, paman memang yang terbaik!" <menerima butterfly wing, mencium pipi Paman Ruka>

Father Rubalkabara "Haha~ sayang, kau ini sudah besar. Jangan lakukan hal kekanak-kanakan ini lagi, nanti orang lain bisa salah paham." <usap rambut Rachel>

Rachel "Mm. Iya paman." <senyum>

Melihat hubungan keluarga mereka yang begitu indah, gue ga merasa iri sama sekali dengan ciuman Rachel. Gue senyum, ikut bahagia melihat mereka.

Father Rubalkabara "Dan untuk nak Ari..."

Father Rubalkabara senyum, menatapku hangat, seolah memberikan isyarat kepadaku untuk selalu menjaga keponakannya tercinta, Rachel.

Gue "Baik bapa, saya mengerti." <senyum, salam bungkuk>

Father Rubalkabara "Terimakasih anakku." <senyum, membalas salam>

Rachel "Eh? Ada apa paman? Ari?" <bingung>

Father Rubalkabara "Haha~ tidak apa-apa sayang, aku hanya berterimakasih kepada nak Ari. Berkat dia, akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Sekarang kembalilah, jadilah pendeta yang bermanfaat bagi dunia ini."

Rachel "Mm. Kami akan melakukan yang terbaik. Kami pamit dulu ya paman!" <melambaikan tangan, pergi menemui Ari>

Rachel memberikan butterfly wing kepadaku, kami bersiap-siap untuk kembali ke prontera, kami menggunakan butterfly wing secara bersamaan sembari melambaikan tangan kami ke Father Rubalkabara.

2 kupu-kupu biru yang indah terbang mengelilingi kami, meninggalkan jejak berupa serbuk pelangi di setiap kepakan sayapnya, tubuh kami menghilang secara perlahan, kami berpindah ke Prontera.

Sebelum kami pindah, gue sempatkan mengucapkan beberapa kata ke Father Rubalkabara.

Gue "jangan khawatir.. paman." <senyum, bahagia, unjuk gigi>

Father Rubalkabara "Hmm. Dasar bocah tengik." <senyum>

2 kupu-kupu biru yang indah terbang membentuk pilar di salah satu titik di area gerbang timur prontera, meninggalkan jejak berupa serbuk pelangi di setiap kepakan sayapnya, gue dan Rachel tiba di Prontera.

Gue "Hmmmm~ padahal cuma sebentar, tapi rasanya sangat lama sekali." <meregangkan tubuh>

Rachel "Hehe~ apa kamu lelah Ri? Mau aku pijetin habis ini?" <ngeledek, menggoda>

Gue "Janji ya! Kamu sendiri gimana? Sebaiknya kita makan siang dulu, apa langsung menemui Father Mareusis? Haha~" <ngeledek>

Rachel "A-aku ga begitu lapar! Kita ke gereja dulu!" <malu, salah tingkah>

Gue "Kalau begitu, ayo kita pergi kesana." <senyum, menjulurkan tangan ke Rachel, mengajak bergandengan tangan>

Rachel "Mm~" <bahagia, menggandeng tangan Ari>

Kami berdua pergi ke gereja sembari mengobrol diperjalanan, bersenda gurau, menikmati ramainya kehidupan di kota Prontera.

Tanpa sadar, kami tiba di depan gerja. Kami masuk ke gereja, lalu pergi ke ruangan Father Mareusis berada. Kami dikejutkan oleh sapaan Sister Kliff.

Sister Kliff "Oh ya~ nampaknya ada pengantin baru disini. Haha~ Oh! Ada apa dengan pakaianmu sayang?" <menggoda, kaget>

Rachel "S-sister! I-ini tidak seperti yang kamu lihat! Umm.. Ceritanya panjang sister." <malu, salah tingkah, melepaskan tangan Ari>

Seketika itu, hati gue hancur. Gue sedih, gue ga nyangka Rachel akan mencampakkanku gitu aja. Gue malu, gue jongkok membelakangi mereka berdua, menutup muka dengan tangan, meratapi nasib percintaan gue.

Sister Kliff "Hmmm.. Baiklah~ coba lihat itu Rachel, apa kamu tidak kasihan dengannya!" <menunjuk ke arah Ari>

Rachel "Ah! A-ari.. A-aku tidak bermaksud.." <salah tingkah, malu, panik>

Sister Kliff "Sudah-sudah, tidak apa-apa. Makannya, lain kali jangan bermesraan di gereja. Rachel, segera temui Father Mareusis, dia sudah menunggumu." <senyum, elus rambut Rachel>

Rachel "Mm. Baik, sister. A-ari, aku akan segera kembali." <awkward>

Rachel pergi menemui Father Mareusis, ninggalin gue yang lagi patah hati.

Sister Kliff "Hey, sampai kapan kamu akan seperti itu terus? Bagaimana dengan body Rachel huh? Seksi bukan? Haha~" <ngeledek>

Gue "Berisik!" <sad boy>

Meanwhile, Rachel bertemu dengan Father Mareusis, lalu memberikan surat pemberkatan dari Father Rubalkabara kepadanya.

Father Mareusis nampak sedikit terkejut dengan pakaian Rachel. Rachel ingin menjelaskannya, tetapi Father Mareusis menghentikan Rachel. Father Mareusis sudah mengetahui semuanya melalui telepati dengan Father Rubalkabara.

Father Mareusis "Akhirnya kamu berhasil juga anakku. Semoga kamu dapat mengikuti jejak ayah dan ibumu, memberikan manfaat dan kebaikan untuk dunia ini." <bahagia, usap rambut Rachel>

Rachel "Terimakasih bapa, saya akan berusaha melakukan yang terbaik." <nangis bahagia>

Upacara pengangkatan Acolyte dimulai, Father Mareusis memberikan doa dan berkatnya kepada Rachel. Tubuh Rachel dikelilingi oleh cahaya putih, kemudian cahaya itu hilang perlahan. Dengan ini, Rachel sudah diangkat menjadi pendeta resmi Acolyte.

Father Mareusis "Baiklah sayang, kamu sudah resmi menjadi Acolyte. Temuilah Sister Kliff untuk mengisi data administrasi, dan segeralah kembali pulang untuk mengganti pakaianmu." <khawatir>

Rachel "baik bapa, terimakasih banyak." <senang>

Rachel kembali menemui Sister Kliff, ia dikejutkan oleh gue dan Sister Kliff. Gue dan Sister Kliff menyambut momen bahagia Rachel.

Sister Kliff "Selamat ya sayang! selamat bergabung dengan kami!" <bahagia, memeluk Rachel>

Gue "Selamat ya Rachel!" <bahagia, usap rambut Rachel>

Rachel "Terimakasih sister.. Terima kasih Ari.." <nangis bahagia>

Setelah suasananya kembali tenang, seperti biasa Sister Kliff meminta Rachel untuk mengisi buku administrasi Acolyte resmi. Kemudian dia mencari pakaian Acolyte untuk Rachel.

Sister Kliff "Hufh.. Maafkan aku sayang, sepertinya aku harus mengukurmu terlebih dahulu untuk membuatkan seragam yang baru." <sigh>

Gue "Njirr.. Nampaknya ga ada seragam yang cukup untuk menampung dada dan pantat Rachel yang semok! Haha~" <terkejut dalam hati>

Rachel "Eh? Sister Kliff.. Hufh.. Sepertinya aku benar-benar bertambah gemuk." <sigh, sedih>

Sister Kliff "T-tidak, bukan begitu. Hanya saja dada dan.. Ah! Maksudku, kami kehabisan stok pakaian yang sesuai denganmu." <menghibur Rachel, hampir keceplosan>

Rachel "Hm? Tidak apa-apa sister, aku akan menantikan seragam darimu." <pasrah>

Sister Kliff "Baiklah, bagaimana kalau aku mengukurmu di kamar orangtuamu? Aku akan membuatkan seragam yang terbaik untukmu sayang, dan mungkin bunda Margaretha masih memeliki seragam Acolytenya." <senyum>

Rachel "Benarkah? Baik sister, terimakasih banyak." <bahagia>

Sister Kliff dan Rachel pergi menuju kamar orangtua Rachel, mereka juga tidak lupa untuk berpamitan denganku.

Rachel "Tolong tunggu sebentar ya Ri." <senyum>

Gue "Mm. Nikmati waktumu Rachel." <senyum>

Sister Kliff "Jangan mencoba untuk mengintip ya A-R-I. Hehe~" <ngeledek, menggoda>

Gue "Tidak akan!" <irritated>

Gue duduk di kursi, menunggu di ruangan Father Mareusis.

Gue "Hmmm.. Sister bilang soal pakaian bunda Margaretha, apa ibunya Rachel juga secantik dan seseksi Rachel? Mwuehehehe~" <otak mesum, berfantasi liar>

Meanwhile, Sister Kliff dan Rachel tiba di kamar orangtua Rachel.

Rachel "Wah~ sudah lama sekali aku tidak kesini. Tempatnya masih bersih dan rapi. Terimakasih Sister." <bahagia>

Sister Kliff "Sama-sama sayang, apa kamu sudah siap untuk diukur? Setelah ini aku akan menunggumu diluar, jadi kamu bisa memilih dan mengambil barang-barang peninggalan orangtuamu yang kamu butuhkan." <bahagia>

Rachel "Mm. Terimakasih Sister Kliff." <senang>

Rachel melepaskan seluruh pakainnya, menampakkan tubuhnya yang indah dan seksi. Sister Kliff merasa kagum dan sedikit malu melihat Rachel, dia mulai mengukur tubuh Rachel dengan teliti.

Sister Kliff selesai mengukur tubuh Rachel, Rachel kembali mengenakan pakaiannya, Sister Kliff keluar dari ruangan sembari menunggu Rachel menikmati waktunya di kamar kedua orangtuanya.

Rachel "Ayah, ibu, maaf.. Rachel akan merepotkan kalian lagi. Rachel akan menjaga barang-barang ayah dan ibu dengan baik."

Rachel mengelilingi ruangan kedua orangtuanya, membuka satu persatu lemari untuk mengambil beberapa peninggalan orangtuanya sebagai kenang-kenangan, dan untuk digunakan oleh Rachel secara pribadi.

Rachel "Mmmm~ dimana ya seragam Acolyte milik ibu? Pakaian ibu banyak sekali. Hufh.." <sigh>

Rachel "Eh? Apa ini? Pakaian yang aneh, sangat vulgar! Apa ibu mengenakannya?" <kaget, malu, mengamati lingerie berenda-renda milik ibunya>

Rachel "Bukankah ini akan menampakkan banyak sekali tubuh ibu? Hm? Ada kaos kaki panjang juga, kainnya juga tembus pandang. Eh? Kain apa ini? Mirip sabuk, ada tali-talinya. Walaupun cantik, tapi pakaian ini benar-benar aneh..." <malu, pusing mengamati stocking dan garter belt milik ibunya>

Rachel "A-aku tidak tau pakaian apa ini! Sekarang yang terpenting adalah seragam Acolyte milik ibu. Eh? Kok bisa ada lilin merah, tali-talian, cambuk, dan stik kayu disini? Apa ibu menggunakannya untuk berlatih? Ada topeng-topeng kacamata yang indah juga." <malu overheat, polos>

Entah mengapa Rachel merasa sangat malu saat melihat pakaian-pakaian ibunya yang menurutnya cukup aneh. Akhirnya ia memutuskan untuk fokus mencari seragam Acolyte, tak lama kemudian ia berhasil mendapatkannya.

Setelah itu, Rachel beralih ke laci meja kerja kedua orangtuanya. Ia menemukan cicin milik ayahnya dan kotak perhiasan kecil berwarna merah bertuliskan namanya "Rachel".

Rachel mengambil kotak perhiasan dan membukanya. Terdapat surat tulisan tangan dari ibunya, dan sepasang anting-anting yang sangat cantik.

Rachel membaca surat tersebut,
"Teruntuk anakku tersayang, Rachel. Anting-anting ini adalah hadiah ibu untuk ulang tahunmu yang ke-15. Saat sayang berumur 15 tahun nanti, sayang akan menjadi gadis yang dewasa. Mungkin sayang akan tertarik mengikuti pekerjaan Ayah dan Ibu sebagai prajurit resmi? Anting-anting ini berfungsi sebagai alat komunikasi jarak jauh, sama seperti cincin Ayah dan Ibu. Dengan ini, kita akan selalu bersama walau jarak memisahkan kita. Sudah setahun ini ibu tidak pulang karena disibukkan pekerjaan ibu, ibu minta maaf ya sayang. Ayah juga mendapatkan luka yang cukup parah. Ibu takut kalau ibu terlalu sibuk dengan pekerjaan ibu, ibu takut tidak bisa menemuimu untuk sementara waktu. Tolong jaga Ayah untuk ibu ya sayang. Dari ibumu yang sangat mencintaimu Margaretha.

Note: Ayah tidak boleh memberikannya sebelum ibu pulang!"

Rachel "Terimakasih banyak... Ibu... Rachel pasti akan menjaga dan mengenakkan anting-anting pemberian ibu.. Hiks..hiks..hiks.." <menangis>
 
Terakhir diubah:
Jir nostalgila banget. Kangen zaman RO tanpa BOT dan Pay To Win. Masih nerapin pure hunting n buat having Fun. BTW klo butuh bantuan LK whisp aja kk, salam Arthur McLeod hehehe
 
Thanks buat tmn2 yg rajin absen:alamak:

Waw, msh aktif kk? Main server ap? Maaf nanya doang. Udh pensi lama. Terakhir release gravindo cuma jd sinX 2 hari mentok.:jempol:
Terakhirnya Gravindo cm gara2 banyak bot sama mulai pay to win jadi males lanjut kk. Dulu pas awal2 main di server Loki sama fenrir
 
Ari jadi Saitama apa main combo lur?

ane pribadi paling sering build monk main combo,seneng aja liat angka2 nya 😂
Pertanyaan berat bor. Gue bkn pemain pro. Wkwkwk~ nantikan di episode yang akan datang ya!:pandaketawa::pandajahat:
Wah~ ada panas-panasnya juga ternyata :senam2: , udah ane baca semua gan. Makin seru~ semoga ga kehabisan ide haha~
Gaskeun~ semoga ga kesusul chapter ente!:pandaketawa:
 
Bimabet
Gara2 thread ini jadi pengen nge-RO lagi cuma ya cari server (resmi ataupun private) yg murni having fun kayak dulu udah langka banget dah. Pengen build Assassin Double Dager hehehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd