Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Roro Inten

Apa yang diharapkan dari akhir kisah ini ?

  • Happy ending

    Votes: 272 77,3%
  • Sad ending

    Votes: 50 14,2%
  • Open ending

    Votes: 27 7,7%
  • Close ending

    Votes: 24 6,8%

  • Total voters
    352
  • Poll closed .



Seekor burung rajawali besar tengah terbang menukik dari atas langit menukik tajam berbarengan dengan kedua belah cakar kakinya terkembang bak sepasang arit yang siap menyobek mangsa.



Sementara di bawah tak kalah garang seekor macan kumbang berwarna oranye (Panthera pardus melas) terlihat mendongak dengan mulut menganga dengan sepasang taring tajam laksana belati siap menyambut serangan si rajawali.

Pertarungan yang jelas menebarkan aura maut di sekelilingnya.

Keduanya semakin mendekat dalam jarak serang masing-masing. Dari gelagatnya akan ada jatuh korban salah satu dari mereka atau minimal terluka parah. Bisa si rajawali, macan kumbang atau malah keduanya.

Entah siapa yang menang…?

sampai akhirnya…

"Aku pilih rajawal!i...rajawali menang..!
"Ndak… macan nya yang menang..!
Rajawali…! Macan..!.. rajawali..! Macan..!


Terdengar riuh suara anak anak di dalam sebuah lobi gedung yang begitu luas dan megah.

"Hssst…anak-anak!...kalian tidak boleh teriak2. Ini bukan taman bermain..nanti dimarahi bapak bupati lho..!"
seru seorang wanita berpakaian guru seolah menengahi.

Sementara beberapa guru pria dan wanita ikut menyorongkan jari telunjuk ke mulut seolah memberi kode kepada anak-anak itu untuk diam tidak berisik.
Tak urung semua anak - anak sekolah berseragam SD itu saling mengingatkan sesamanya.
Sssttt….! katanya.

Kemudian semua pasang mata anak-anak yang berjumlah sekitar 50 siswa itu menatap tak berkesip ke depan.
Ke arah pertarungan antara burung rajawali besar melawan macan kumbang.

Namun keduanya mendadak terdiam...membeku tidak bergerak dalam jarak hanya kurang lebih 1 meter !

Apa gerangan yang terjadi…?

"Bu guru, bila keduanya diteruskan...kira2 siapa yang menang ya Bu ?" tanya seorang murid.

Bu guru sejenak terdiam.

"Dua2nya sama kuat sama perkasa. Bu guru juga ndak tau…"kata si ibu guru lalu mengambil ponsel dr sakunya hendak memotret.

Namun seseorang yang berdiri tak jauh darinya berpakaian jas gelap melambaikan tangan berkali-kali.
Si ibu tampak kaget sambil tersenyum lalu diliatnya di bawah tak jauh dari kedua hewan itu tertera tulisan

"Dilarang mengambil gambar"

Sebentar kemudian seorang perempuan muda berpakaian PNS muncul dari dalam ruangan.

"Bapak dan ibu guru serta adik-adik semua silakan menunggu di ruang dalam yang telah disediakan.
Sebentar lagi beliau akan tiba. Mari saya antar.."
katanya sambil melambaikan tangan ke ruangan yang telah dituju lalu diikuti oleh semuanya.

Sejenak si ibu guru tadi menengok sebentar ke arah sosok dua hewan tadi.
Ia menggelengkan kepala sambil mengagumi keindahan dua sosok hewan yang di pajang di dalam lobi utama Kantor tersebut.

"Hasil kreasi seniman yang luar biasa. Sangat mirip dengan aslinya...ckckck…"katanya dalam hati lalu segera beringsut mengikuti rombongan.

Sepeninggal si ibu terlihat dua ekor hewan itu tampak terpaku dalam diam. Saling memandang saling menatap dengan seringai bengis diantara keduanya..dalam diam.

Sebuah diorama yang mengagumkan sekaligus nggegirisi. .(menyeramkan.red) karena sejatinya kedua sosok hewan buas tersebut adalah bukan buatan tangan seniman.

Keduanya adalah sosok binatang asli yang diawetkan…!

Sementara itu di dalam ruang khusus yang terletak di bagian dalam terhampar sebuah ruangan cukup luas dan mewah..!

Sofa besar dan karpet tebal nan mahal menghiasi tengah ruangan yang berpadu dengan kecanggihan layar LED TV berukuran besar.

Di sudut ruangan tampak sebuah foto pigura besar yang cukup mencolok memperlihatkan seorang pria berpakaian dinas jas putih dalam posisi berdiri sedangkan seorang wanita berkebaya duduk disampingnya.

Sementara didalam terlihat sebuah meja besar terbuat dari kayu jati yang kokoh berukir indah dengan beberapa bilah pulpen jenis Parker Sonnet S.E. Impressions Gold Trim "Rollerball" Pen tertata rapi terpajang diatasnya.



Sebuah sofa kulit captain seat mewah berukir tampak dalam posisi membelakangi meja.
Bergerak-gerak pelan seperti berayun-ayun. Hmmm…

"Haaassshh... ennaak tenan... wat….akhwaat ayuuu...kenyoot….sedooot teruss...waaat... haaahhh…"
erang suara berat seorang pria dari balik kursi.

Tampak jelas kemudian seorang pria dengan Hem dan dasi yang terurai terduduk di kursi empuk dalam posisi mengangkang.
Sepasang celana panjangnya dan sempak hitamnya melorot tersampir semata kakinya yang masih berpantofel.

Di satu sisi seseorang berpakaian coklat khas PNS tampak bersimpuh di antara dua kaki si pria yang terpentang. Kepalanya yang terbungkus jilbab warna senada tampak bergerak naik turun berkali kali dengan ritme teratur.

Sruupp.. sruupp...sruuupp…!!

suara khas terdengar seiring batang kemaluan sang pria yang besar, kaku dan penuh urat keluar masuk di bibirnya yang tipis dan memerah basah.

"Enak wat...akhwat...! Enaak...manukku..waat? Heh...yang daleem. Ooouuggh...memang akhwat akhwat perawan lulusan Akademi Dalam Negeri podho pinter ngisep kontol...hehehe…"kembali terdengar suara berat sang lelaki berucap.

Kepalanya yang berjilbab terus bergerak naik turun.
"...hmmpphh hmpphhmhm…"
suara lirih keluar dari bibirnya yang dipaksa meregang maksimal berusaha menelan batang kemaluan besar dan kekar sang lelaki. Tersumpal penuh sampai kempot.
Ehmm...
wajah si akhwat yang manis imut terbungkus rapi jilbabnya semakin menarik dengan pipi chubby di kedua sisinya.
Menggemaskan sekaligus membuat nafsu si lelaki kian membara.
Kedua matanya yang bulat dan berbulu lentik terpejam pejam seolah menikmati kegiatan oral seks yang ia lakukan terhadap sang pejantan.



Nurul Faizah

Sementara sang lelaki semakin blingsatan manakala melihat wajah ayu dan chubby si akhwat perawan PNS berjilbab yang tengah asyik mengulum batang penisnya.
Ia lalu menegakan punggungnya masih dalam posisi duduk lalu kedua telapaknya memegang kepala akhwat berjilbab itu lalu…

"Hooohhh….nikmaat tenannn….akhwat….tak kenthuu cangkemmu wat…
rasakno... manukku. Waaat...akhwat!!!!

Sluuuup….sleeeppp….slluuupp….slleeep


Si lelaki meremas kepala si akhwat lalu menggenjotkan penis kekarnya keluar masuk dengan sangat cepat….dan...penuh tenaga..!!

...ggghhhaaakkk….ggghhhaaakkk….hmmmppphmmhp….paakk...hhmmpphh

Wajah akhwat manis berhijab itu tampak memerah sangat seolah tak kuasa menahan laju penis kekar merojok mulutnya nan mungil…

"Ghoooghh... ghoooghh..ggghooogghhh..!!!!

suara seperti mengorok keluar dr kerongkongannya manakala batang pejal itu menohok mulutnya sampai tenggorokannya.

Si lelaki kian buas menggenjotkan penisnya ke dalam makin lama...
makin cepat...semakin kerasss!!!!
Lalu tanpa aba-aba tak dinyana tak diduga si pria berdiri dari kursinya !

Duuk…!!!
tubuh si akhwat PNS berhijab yang tengah berlutut itu sontak terdorong terjengkang ke belakang sampai punggung dan kepalanya membentur kaki meja jati nan kokoh dibelakangnya.
Lalu..
Sluuup….sleeppp….slluupp….slleeepp!!!...
Si lelaki langsung menghujamkan batang penisnya yang besar kaku berotot itu ke dalam rongga mulut si akhwat berhijab yang tampak kepayahan menerima sodokan itu.

Ghoooghh...ghoooghh..ggghooogghhh..!!!! suara ngorok keras terdengar dari bibir gadis berhijab itu seiring genjotan dahsyat batang penis si pria menyodok mulutnya begitu keras!!!

"hmmmppphmmhp….paakk...hhmmpp"hh...
erang tertahan keluar dari bibir merah mungil si gadis yang tengah tersumpal batang penis si lelaki kian merojok dalam.

Tangan mungilnya tampak berusaha menahan paha kekar si lelaki agar tak terlalu keras menggenjot mulutnya. Tapi apa daya...kepalanya yang terbungkus hijab terantuk tertahan meja hingga sulit baginya untuk mengelak.

Sluuup….sleeeppp….slluupp….slleeepp!!

Ghoooghh...ghoooghh..ggghoogghh..!!!

suara ngorok keras terdengar bibir sang akhwat cantik seiring sodokan penis besar, panjang dan keras yang kian membabi buta mengoyak-ngoyak mulutnya sampai monyong ke kiri ke kanan...ke atas ke bawah.

Sungguh pemandangan yang menggetarkan hati !

"Ghoooghh...ghooghh..ggghooogghhh !!

Suara ngorok makin keras terdengar lalu bersamaan air liurpun tak tertahan menetes-netes dari sudut bibir merah sang akhwat berhijab yang tersumpal kontol kekar berurat si lelaki.
Tes...tesss...tesss…!!

Sluuup….sleeeppp….slluupp….slleeepp!!
tempo sodokan pun kian cepat ...3 sodokan / detik!!!
2 sodokan dangkal….dilanjut 1 sodokan dalam..sampai ke pangkal penis!

Sluuup….sleeeppp….slluupp….slleeepp!..
"Ghooghh...ghooghh..ggghooogghhh..!!


"Ssshhh...aaahhh...
ueenaaakk tenaaann cangkemmu wat..akhwaat!!
Jannn...ennaaake pool..!!!

"Ghooghh...ghoooghh..ggghoogghhh.."

Sluuup….sleeppp….slluuupp….slleeepp!!..

"Katane orang KPAI, cewek biso hamil kalu minum pejuh...mau tak buktikan kepadamu cah akhwattt ayuuu... haaahhh..!!!
Begitu ucapannya selesai si lelaki langsung bergerak cepat dan taktis!

Kedua belah tangan kekarnya mencengkram sang akhwat yang telah tertahan bersandar di kaki meja lalu si lelaki menggenjotkan batang penisnya yang besar kaku dengan ritme pendek.. pendek !!

Satu sodokan awal...begitu kerass dan dalam!....
JLEEEB..!!! sampai mentok ke pangkal tenggorokannya!

Duk...kepala akhwat manis berhijab itu terantuk meja …
"Ghoooghh…!!!!"erang si gadis
lalu ditarik perlahan sekali layaknya menarik es krim "Magnum" dari bungkusnya….SRREEEET…
seiring kepala dan mulutnya monyong saat si lelaki menarik kontol besarnya….
"Hmmpphh...hmpphhmhm…"

Satu sodokan lagi….kerass! dan dalam! sampai mentok!…
JLEEEB..!
Sreg...kepala akhwat manis berhijab itu kembali terantuk meja….
"Ghoooghh..!!! suara dr bibir si akhwat
lalu ditarik kembali pelaaan...SRREEEET…
seiring kepala dan mulutnya monyong saat si lelaki menarik kontol besarnya….
'Hmmpphh...hmpphhmhm… "

Terusss…berkali-kali!!!!
Sepasang mata bulat dan jeli si akhwat PNS nan ayu tampak mendelik sembari air liur bercucuran dari sela bibirnya yang tersumpal dan tergesek-gesek kulit kontol si lelaki yang berurat bergerak keluar masuk sedangkan kedua tangannya menegang kaku…!!

Lalu sampai pada sodokan ke 90 kali.!!..
pantat si lelaki mendorong kuat dan menghunjamkan batang penis kaku dan kekar itu sekuat-kuatnya dan sedalam-dalamnya ke dalam mulut akhwat PNS manis berhijab itu.

"Aku areepp metuu waaat...akhwaat…!!"
AAAAAAHHHHHHHHH….!!!

dan disertai dengan suatu dorongan kuat...pinggulnya menekan habis mulut si akhwat yang telah tidak berdaya itu.

Sleep....Sleeep.... JLEEEB…!!!.

Jemari kasarnya mencengkram hijab si akhwat jelita dan menariknya keras bersamaan ia hunjamkan kontol kekarnya tanpa sisa sehingga buah pelirnya sampai menempel ketat pada bibir merahnya.

Batang kontolnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam rongga mulut akhwat manis berjilbab itu sampai menembus ujung tekaknya menyodok amandelnya lalu bersamaan si pejantan memekik menyebut nama akhwat perawan nan manis berhijab lulusan akademi Dalam Negeri itu..
Dengan suatu lenguhan panjang...

Ssshhh…Oooh..Waat..!!…Akhwaat!!

(Tarik)….SREETT!
(Masuk)....JLEEB…!!!

"Ghooghh... ghoooghh..ggghoogghhh..!!!!"

"Nuur.! Ennnaak Nur..!!!……Ennnaak..!!!!"
"Cangkemmu...Nur…Nuruul…!"
"Cangkemmuuu...enaaak…Nurr…!!!"


Sekali lagi…..!!

SREETT...JLEEB…!!!!

"Ghooghh... ghoooghh..ggghoogghhh..!!!!

"..Zaaah..!!!
"Cangkemmu...nikmaaat...Zaahh…!!!
"..Faizaaaahh….!!!

"NURUUL.....FAIZZAAAH…!!!!!!!!!"

CROOT!!!…AAAKKHHH...!!!!


pekik keras sang lelaki saat mencapai puncak nikmat ejakulasi yang tiada tara sembari menyebut nama si akhwat cantik itu bersamaan muncrat spermanya nan putih kental dengan dahsyat dari lubang kontolnya ke dalam liang kerongkongan akhwat perawan nan manis itu.

"CROOT..!!..Nuruuul Faizaaahh...!!!!

CROOOOT...!!!..OOOUUGH…!!!!

Kembali pekik nikmat sang lelaki keluar dengan menyebut nama akhwat manis berhijab yang tengah mengoral penis kekarnya itu.

"Ghooghh...ghoooghh..ggghoogghhh..!!


Suara keras terdengar dari bibir merah Nurul Faizah yang tersumpal kontol besarnya.

Sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya lelaki paruh baya tersebut merasakan denyutan-denyutan kenikmatan tak terlukiskan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam kerongkongan akhwat PNS perawan nan ayu bernama Nurul Faizah itu

Cairan putih kental yang menyembur dahsyat ke dalam rongga mulut Nurul Faizah sampai luber.
Semburatnya mencuat bocor dari sela sela bibir merahnya yang tak kuat membendung mani nikmat si lelaki yang luar biasa banyaknya.

Ghooghh...ghoooghh..ggghoogghhh..!!!

Kembali suara keras terdengar dari bibir Nurul Faizah yang tersumbat kontol.

Sementara kepalanya yang berjilbab dicengkram keras oleh sepasang telapak kekar sang lelaki sampai modal-madul membuatnya terpaksa menelan muncratan cairan sperma si lelaki mentah-mentah!

CROOOT!!….
Teleeen pejuhkuu Nuuur…!!


Paha kekarnyapun ikut menggeletar saat detik-detik proses ejakulasinya yang teramat nikmat itu berlangsung tanpa jeda.
Terusss….

CROOOT!!….
"Telannn benihkuu ...Zaaahh..!!!"

"Ghooghh..ghoooghh..ggghoogghhh..!!

"...uhuukk...huukk….wueeekk….!!"


Nurul Faizah seketika memuntahkan cairan mani yang tak tertampung di rongga mulutnya.
Setelah sebelumnya hampir setengah liter mani sperma si lelaki sudah tertelan masuk ke dalam tenggorokannya meluncur masuk ke lambungnya

Si akhwat manis berhijab itu seketika lunglai bersandar ke kaki meja dengan muka memerah pucat dan hijabnya tersibak hampir lepas memperlihatkan rambutnya yang panjang lebat tergerai.
Sedangkan cairan mani putih nan kental keluar meleleh dari sudut bibir merahnya hingga membasahi sebagian seragam coklat PNS-nya.

Batang penis si lelaki yang sudah terlepas dr kuluman bibir nikmat sang gadis PNS berhijab itu masih mengangguk-angguk keras.

"Hoohhh….ehhmm...ennaak tenannn…"
desah si lelaki begitu meresapi puncak kenikmatan seks oral yang baru saja diraihnya sambil memejamkan mata.

Si lelaki melemaskan tangannya lalu kembali menyandarkan punggungnya ke sofa tinggi nan mahal itu.

Kedua tangan kokohnya terpentang di arm rest kursinya yang berlapis kulit rusa asli sedangkan sepasang paha kekarnya yang berbulu terkangkang lebar bagaikan seorang Sultan memamerkan batang besar berurat penisnya yang mengangguk-angguk dan masih mengeluarkan sisa-sisa air mani!
Sementara si akhwat ayu berhijab berseragam PNS itu tergolek lemas di bawah telapak kakinya dengan jarak hanya sejengkal dari batang lingga kejantanannya di selangkangan Sang "Sultan".

Sungguh sebuah pose adegan yang begitu gagah perkasa dan menggetarkan!

Baju seragam dan hijabnya tampak teracak-acak tak beraturan dengan bibirnya masih berlumuran air sperma nan putih kental milik Sang "Sultan" tepat di bawah selangkangannya seolah takluk pada keperkasaannya.

"Haaahhhh... haaahhhh…."
Hanya suara desah lirih keluar dr bibirnya yang setengah terbuka dengan nafas terputus-putus.
Sementara kepalanya yang terbungkus jilbab terkulai menyamping sembari matanya terpejam.

-----------------
Beberapa saat keduanya terdiam.

Si gadis masih tampak lemah kepayahan ndeprok di lantai marmer putih setelah mulutnya dihajar sedemikian rupa oleh batang kejantanan si lelaki.
(Duduk bersimpuh.red)

Sebentar kemudian akhirnya Sang "Sultan" membuka kedua matanya yang tadi terpejam.

Bersamaan itu batang penisnya yang semula terkulai tiba tiba langsung menegang dan mengeras kembali. Tegak sempurna tanpa berkurang kekerasannya barang sedikitpun. Keras, besar berurat menonjol dan tinggi menjulang masih dalam posisi duduk mengangkang.
Luar biasa !

Sang "Sultan" lalu mengambil sebatang cerutu dari kotak perak di samping mejanya seiring seringai tipis tersungging di wajahnya yang bersorot sayu dengan alis menukik turun. Tulang pipi menonjol cekung serta dagu melonjong panjang.

Beberapa saat kemudian iapun bangkit dari duduknya.
Berdiri dengan posturnya yang terlihat tinggi tegap dengan batang kemaluannya mengacung gagah.

"Kau boleh pergi Zah. Jangan lupa rapihkan pakaianmu..."
kata Sang "Sultan" santai dengan suara beratnya yang parau sambil mengisap cerutu yang baru saja di bakarnya.

Asap putih seketika mengepul dari sudut bibirnya yang gelap menghitam.

Gadis PNS manis berhijab bernama Nurul Faizah itu tidak menjawab hanya memandang sayu ke arah wajah si lelaki lalu turun ke selangkangannya.

Mata bulatnya nan bening menatap nanar batang kejantanan Sang "Sultan" yang besar dan tegak ngaceng menganguk angguk yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.
Iapun bangkit perlahan dari bersimpuhnya lalu dengan sedikit sempoyongan berjalan pelan keluar dari ruangan mewah itu.

"Teeet…!

"Yah...ada apa Rum..?

"Maaf, mengganggu anda bapak Adipati...
rombongan dari SD Negeri pasir kulon sudah menunggu bapak hampir 1 jam yang lalu.
Sekarang mereka sudah menanti bapak di ruang Adiguna…"

tutur suara merdu seorang wanita dari balik speaker interkom.

"Tunggu sebentar lagi aku berkemas dulu. Oya Rum!..***mm!...Minggu lusa kau ikut aku menghadiri acara di Hotel Seraton..,"
jawab Sang "Sultan" yang ternyata adalah sang penguasa Kabupaten Banyumili, Bupati Suryo Adipati!

"Ya pak, sy siap.."jawab perempuan yang disebut Rum itu kemudian dari balik speaker.

"Sontoloyo...!
"...seorang Adipati masih direpotkan oleh bocah-bocah bau tetek itu. Kalu bukan ide dari Sundari aku rak bakal sudi...kakeane.!
katanya bersungut-sungut lalu bergegas merapikan dirinya.

=================


SMA Kusuma Bangsa.

SMA Kusuma Bangsa berdiri megah di tengah Kota Banyumili. Berjarak hanya beberapa km dari Menara Rosetta Enterprises.

Berbeda dari kebanyakan sekolah lainnya Kusuma Bangsa yang berdiri baru 10 tahun ke belakang mengusung konsep mal untuk design nya.
Hal ini tentu bertujuan para siswanya yang berusia remaja merasa nyaman berbaur di tengah proses KBM. Harapannya tentu ujung-ujungnya berimbas pada prestasi dan juga gengsi sekolah di tengah percaturan dunia pendidikan yang kian hedonis dan materialis.

---------------------
Suara hingar-bingar musik terdengar keras santer keluar dari arah lapangan utama sekolah dimana sebuah panggung besar berdiri megah. Bendera warna warni berikut spanduk dan beragam umbul-umbul bertebaran di berbagai sudut lapangan sampai di sisi panggung.

Sorak-sorai para penonton yang terdiri dari perangkat sekolah, para siswa dan tamu undangan keras membahana seolah saling tindih dengan suara musik yang keluar dari :​
  • Mixer Beyer CLS 3200, 2 unit power.​
  • Amplifier Powerart PA 2.0B, 4 unit subwoofer passive Russel R-Sub118, 4 unit.​
  • Speaker passive Russel RSC215, 4 unit,​
  • speaker monitor active Powerart PA-15A,​
  • 1 unit equalizer DBX 31,​
  • 1 unit equalizer DBX 2231,​
  • 1 unit crossover DBX 234XL,​
  • 1 unit compressor DBX 160A,​
  • 1 unit loud speakermanagement DBX Driverack 260,​
  • 2 set standing speaker tripod Powerart SS,​
  • 6 unit stand microphone Powerart MS, 1 unit mixer rack Powerart MX,​
disokong 6 roll speaker cable Toyo (35 m) 2x120, 1 roll microphone cable Canare L2T2S dengan total budget sound system seharga IDR 135.000.000 !
Maka tak mengherankan mampu menghasilkan suara yang mantap dan menggelegar bak konser Guns N' Roses.



Guns n Roses

Sungguh SMA Kusuma Bangsa tak segan-segan mengeluarkan banyak uang demi menjaga gengsinya.

Sementara suara sang penyanyi semakin merdu dan nyaring mengagumkan berkat sokongan dari mcrophone wireless Shure UR4D dan 1 set microphone wireless Shure UR8D makin menambah greng suasana siang itu.



Sesosok gadis lincah menari di atas panggung besar dan luas itu.

Dengan mengenakan kaos berbahan elastis warna peach dipadu celana panjang spandex sport abu-abu ketat membungkus tubuhnya yang tinggi langsing namun indah padat berisi.

Rambutnya yang panjang menjela punggung tersibak kian kemari seiring gerak tubuhnya luwes serasi mengikuti irama lagu.

Sementara suara nan merdu keluar dari bibirnya saat melantunkan lagu "Rayu" dari Marion Jola.
.....🎶🎵🎶🎵
Katakanlah
Buatku membatu
Tenang, ku diam membisu
Jangan, buat kuberpaling
Mencari cinta yang lain

...🎵🎶🎵🎶 ...Oh, pecahkan sunyimu
Meski, kucinta kau dalam hening
Kubutuh kata-kata
Bunuhku dengan kata rayumu


Tepuk tangan kian membahana dari ratusan siswa siswi yang memadati halaman utama sekolah seiring selesainya lagu yang dibawakannya dengan tanpa cela.

"Indah..indah...indah.. !!"

Demikian gemuruh para penonton memanggil namanya berulang kali. Sementara si gadis yang yang tidak lain adalah Indah Seroja tampak melemparkan senyum lebar tak putus-putusnya ke arah penonton yang meneriaki namanya.
Sesekali ia melambaikan tangannya dan melepas senyum kiss bye dengan kedua dua telapak tangannya.

"Thk u ...thk u... terima kasih semuanya…"
teriak Indah dengan hati berbunga-bunga.

Sementara dari jarak yang cukup jauh dari atas balkon sepasang mata terus memandangi aksi indah sedari tadi hingga akhir.

Wajah yang dihiasi kacamata hitam Sunglasses Original Carolina Herrera New York SHN547 terlihat serasi di wajah tirusnya beserta rambutnya yang dicolor blonde kemerahan.


Sunglasses Original Carolina Herrera New York SHN547

Sesekali senyum terkembang di bibirnya yang tipis dan merah.
Setelah aksi sang dara berakhir dengan gegap gempita si wanita itu langsung mengambil hp dari balik tasnya lalu menelpon seseorang.

"Bisa kamu atur pak pur, saya pengin ketemu dia sekarang...
iya dia. Gadis yang tampil barusan..
ok, aku tunggu ya. Nanti kabari saya. Terima kasih..."
tutup si wanita sambil membetulkan frame kacamatanya.

Dilihatnya kembali ke bawah. Seorang pria muda bertubuh jangkung berpakaian necis dengan kaos oblong dan celana jeans sobek mendatangi sang dara lalu memeluknya erat. Si gadispun membalasnya dengan suka cita.

"Hebat elu ndah..gw yakin dengan perform kamu kayak gini, aku optimis elu bakal masuk final minimal 3 besar di Miss Roses nanti…"tutur si pria saat memeluk indah mesra.

Indah tersenyum lebar manakala si pria mengecup dahinya.
Dengan tinggi indah yang bak peragawati ternyata masih seleher cowok itu.

"Aah..kak Ivan gitu deh. Indah kan jadi malu. Lagipula ini kan juga berkat dukungan kak Ivan.
Coba kalu ndak..belum tentu indah mau tampil…" katanya berseri seri.

Co jangkung dan keren itu lalu tanpa sungkan memeluk pinggang ramping indah.
"Oya beib...malam ini aku mau ajak kamu dinner spesial di rumahku ? Gimana say...kamu mau khan..?
tanya si pria lagi penuh harap.

"Di rumah kakak..?
Si co pun mengangguk.

"Wah..asyik dong bisa sekalian berenang nih"
"Ehhmm...maulah kak. Lha wong pacar sendiri yang ngajak masak mau ditolak...kualat nanti.. hihihi..."
canda indah yang dibalas si co dengan mengayun-ayun tubuh ramping indah disambut derai tawa keduanya.

"Oya kak...perlombaan basket antar universitasnya sudah dekat ya kak..?tanya indah.

"Yah..bulan depan sudah mulai penyisihannya...kenapa..?? mau elu jadi pemandu soraknya..? Ndak papa nanti tak bilangin ke coach aku.
Aku...."
tiba2 indah memotong seraya menempelkan jarinya ke bibir co itu.

"Sssst….aku mau jadi pemandu soraknya kak...tapi dengan syarat ..kak Ivan kudu mau jadi maskotnya yang sering jogat joget tak tahu malu itu lho kak... hihihi..."goda si indah lagi.

Kali ini si co dengan gemes membenturkan dahinya lembut ke kepala indah kekasihnya.

"Hahahah..."
tawapun pecah dari mulut keduanya.

---------------------
Indah memasuki sebuah ruangan luas ber-AC di gedung utama Yayasan Kusuma Bangsa yang masih satu komplek dengan komplek gedung SMA.

Indah melihat sekeliling dengan takjub.

Baru kali ini ia menginjakkan kaki di gedung yayasan sekolahnya.

Matanya berpendar menatap ke foto yang banyak menghiasi ruangan itu.
Sampai suatu kali pandang matanya melihat ke sebuah foto besar yang terletak mencolok di atas dinding.
Foto sebaris pengurus yayasan berjumlah kira-kira 5 orang dalam posisi berdiri sedangkan 3 orang dalam posisi duduk.

Sorot mata indah seketika terhenti menatap lekat sosok yang berada dalam posisi duduk dan paling tengah.
Sosok yang begitu menarik perhatiannya karena berbeda dari yang lain terutama busana dan aksesoris perhiasan yang dikenakannya.

Indah beranjak mendekat untuk melihat lebih jelas sosok itu.



Sosok wanita berwajah cantik itu mengenakan kebaya berwarna kuning menyala yang terlihat mencolok. Dipadukan dengan riasan rambutnya yang tersanggul cantik justru memberikan kesan anggun yang terasa glamor.

Lama ia memandangi tanpa disadarinya seseorang lain sudah berada di ruangan itu bersamanya.

"Kamu sudah lama menunggu, sayang..…? terdengar lembut suara seorang wanita menyapanya.

Sontak Indah menoleh ke belakang.

Dilihatnya seorang wanita telah berada tepat di belakangnya.

Senyum tersungging di pipinya yang putih dan terlihat tirus.
Indah terdiam sambil matanya sesaat mengamati wajah perempuan itu.

Yah, wajah itu sangat mirip dengan wanita di foto itu. Wanita yang begitu menarik perhatiannya. Wanita berkebaya kuning.

Namun perempuan yang ada dihadapannya sekarang berpakaian jauh berbeda meski berwarna senada.


Wanita ini memakai gaun ketat dengan potongan selengan memperlihatkan bahu, lekuk tubuh pinggul serta paha yang indah ramping serta molek padat berisi.

Rambutnya yang lebat terawat dibiarkan tergerai lembut sebahu dan berwarna pirang kecoklatan.

Wajahnya terlihat muda dan cantik meski di beberapa sisi terlihat mulai muncul sedikit kerutan halus pada kulitnya yang putih mulus.

Tubuhnya yang terbungkus gaun terlihat padat berisi. Sulit diterka berapa usia perempuan itu.
Mungkin selisih sedikit dari mamanya…?
entahlah....
Yang pasti perempuan itu pastilah sosok yang istimewa.

Sejenak wanita tersebut tersenyum bilamana melihat si gadis didepannya tak berkesip memandanginya.

"Kau sudah tahu sayang. Benar, akulah wanita berkebaya kuning itu.."katanya lagi sambil mendekat.
Sekarang dia hanya berjarak selangkah saja dari Indah.

Dengan sepatu berhak setinggi 7 cm posturnya terlihat sedikit lebih tinggi dari Indah yang hanya memakai sepatu kets.

"Kamu betul2 gadis yang beruntung" "Bersyukurlah dirimu dianugerahi Tuhan...postur yang indah semampai serta wajah cantik rupawan"
"Belum lagi talenta lain yang luar biasa"
"Suaramu bagus nian. Body kamu luwes dan rancak sekali dalam bergoyang.
"Ibu tadi sudah melihat aksimu di atas panggung"
"Sungguh ibu kagum kepadamu....Indah Seroja"
"Hmmm..ehh, betul ya namamu... Indah... Indah Seroja..?" tanyanya lagi masih dengan nada yang lembut.

Indah yang masih terdiam kemudian langsung menjawab sambil tersipu.

"Betul ibu, sy... Indah Seroja"
"Maaf, maksud kedatangan sy ke kantor yayasan karena….".
tiba2 Indah menghentikan perkataan takkala melihat si wanita menggelengkan kepala.

"Bukan...bukan Indah"
"Sebenarnya bukan pak Pur yang mengundang. Akulah yang memanggilmu ke sini"
"Pastinya kamu bertanya tanya maksudku memanggilmu kemari dan siapa aku sebenarnya".

"Ok, berhubung waktuku juga tak lama. Mari kita berbincang barang sebentar. Akhh...silakan duduk Ndah.."tutur wanita itu lagi sembari tersenyum lembut sambil menyorongkan tangan mempersilahkan Indah duduk.

Keduanya duduk saling berhadapan. Indah masih mengenakan baju seperti yang ia pakai saat menyanyi di atas panggung.

Sedikit kikuk ia manakala si wanita itu duduk dengan anggunnya dengan kedua kaki menyilang saling menopang.

"Namaku Siti Sundari...aku pemilik sekaligus pendiri Yayasan Kusuma Bangsa sekaligus sebagai Chairman"
"Yayasan ini sudah cukup lama berdiri kurang lebih 15 tahun"
"Banyak bidang yang dikembangkan oleh YKB bukan hanya bidang sosial pendidikan seperti mendirikan SMA Kusuma Bangsa dimana kau belajar sekarang melainkan juga bidang bisnis. "Mulai dari Agrobisnis, otomotif, sarana kesehatan, Farming dan Plantation dan banyak lagi"
"Tapi sebagian aku serahkan kepada mereka para profesional untuk mengelolanya. Sedangkan aku sendiri memilih di belakang layar sebagai presiden direktur"
"Aku malah banyak berkecimpung di bidang sosial.

"Yah, kamu sebagai siswa pintar juga pasti paham khan Ndah"

"Begitu banyak perusahaan...ndak mungkin aku turut cawe-cawe semuanya sekaligus. Iso-iso aku ketok tuwo sak hurunge wayahe..betul tidak Indah..? tanyanya tiba2.
(Bisa2 aku kelihatan tua sebelum waktunya.red)

Indah yang seolah terhipnotis saat mendengarkan omongannya bergegas sadar lalu tanggap menjawab sambil tersenyum.

"Ah, ibu masih terlihat cantik dan muda kok Bu. Jadi kekhawatiran ibu sepertinya berlebihan.."sahut Indah jujur dengan sedikit ragu.

("Jangan jangan dia tersinggung.."batin Indah lagi).

"Begitu ya. Tebak berapa kira2 umurku... menurutmu...jujur saja Indah. Aku lebih senang jika kau bilang apa adanya.."kata si perempuan bernama Siti Sundari itu.

"35 tahun Bu....mungkin lebih sedikit dari itu..,"kata Indah dengan mantap.

Sejenak dia terdiam lalu tertawa renyah.
Entah mengapa begitu melihatnya tertawa Indah merasa lega.
"Banyak yang mengatakan demikian ..padahal kau tahu berapa umurku yang sebenarnya Indah…?"si wanita menatap Indah tajam.

Indah merasa gentar dan grogi juga ditatap seperti itu.
Sejenak mereka terdiam.

"Aku sudah 55 tahun, Indah. Dan...tahukah kamu, saat ini aku merasa seperti baru kemaren merayakan ultahku yang ke 30.."tutur Siti Sundari lagi.

Indah terhenyak mendengarnya. Perempuan yang baru dikenalnya ini sulit diterka jalan pikirannya. Sulit diduga isi hatinya.
Berbeda sekali dari kebanyakan orang yang ia kenal.
Iapun menjadi makin segan kepadanya.

"Semula saya kira Ibu seumuran bahkan lebih muda dari mama saya. Sungguh saya merasa takjub.."kata Indah lagi.

Sebentar Siti Sundari terdiam lalu melepas senyuman manis ke arah Indah.

"Oh ya, kau belum menceritakan mengenai keluargamu. Ayah..ibumu dan mungkin juga saudara saudaramu... "
"bolehkah Ibu tahu mengenai mereka yang begitu dekat denganmu ?" tanya Siti Sundari penuh harap.

Kali ini sambil ia menegakan punggungnya.

Begitu mendengar permintaan itu Indah pun tak bisa menahan diri.
Ia memang sangat bangga akan keluarganya terutama kedua orangtuanya yang tercinta.
Sang ayah, Sunyoto Pujo Satmoko dan sang ibunda, Raden Roro Inten Ayu Dewi Rengganis.

Pun mengalirlah cerita seru tentang keluarganya dari sepasang bibir tipis nan indah itu.
Sesekali canda tawa lepas terdengar dari keduanya yang seolah sudah begitu akrabnya. Sampai waktupun terus bergulir tak terasa satu jam berlalu.

============

Malam itu langit Banyumili terlihat berawan sedikit mendung dengan sang rembulan samar tergantung di awang-awang tertutup mega mendung.
Sinarnya tampak redup seakan tak mampu menembus pekatnya mega malam yang berselancar saling berkejaran.

Meski demikian sang rembulan seakan hendak memberikan restunya kepada sepasang anak manusia yang tengah berduaan di beranda belakang sebuah rumah mewah dan luas.
Bias cahayanya sekali-kali mengintip dari balik awan memayungi keduanya.
Sinarnya terpantul dari dari kolam renang berwarna kebiruan bagaikan lautan safir.

Cahaya lampu taman yang reduppun seolah mempersilakan kedua insan tersebut untuk asyik masyuk dalam suasana yang hening dan romantis.
Sesekali semilir angin bertiup halus menebarkan hawa dingin yang mulai menusuk.
Sang Bayu dengan genitnya mengibas-ngibaskan helai-helai rambut panjang, hitam dan lebat milik salah satu dari mereka.

Sebentar kemudian Sang rembulan bersembunyi dibalik mega malam yang kian menebal kian pekat…

"Sepertinya baru kali ini kulihat ada ce dinner ama cowoknya cuma pake jeans ma jersey bola…"kata salah satunya yang seorang cowok.



Indah Seroja

"Ah..kan kakak yang minta aku pake ginian. Aku sih bebas...mau pake apa aja jadi. Cuma aku lebih prefer pake celana panjang ketimbang pake rok. Paling cuma pas sekolah aja aku terpaksa pake rok.."balas si gadis sembari merengut manja di bahu tegap si cowok.

Keduanya tengah duduk selonjoran santai bersisian di atas sebuah kursi kayu panjang persegi sambil memandangi langit malam yang berawan mendung.

"Pinter kamu babe, milih jersey El Barca.Tau darimana kalu aku termasuk Azulgranas…"tanya si cowok sambil mengelus rambut indah si gadis.

"Taulah….kan aku punya banyak mata-mata..hihihi,"kekeh si gadis.

"Aku justru suka kamu begini sayang. Sporty, modis dan makin..seksi.."sahut si cowok mendesah seraya merengkuh pinggang ramping gadis cantik disampingnya lalu mengecup pipinya.

Si gadis menggeliat geli takkala si cowok tidak berhenti sampai di pipinya namun terus mencium telinganya dan leher.

"Ssshhh... aaahhh...kak Ivan..geliiih…"
si gadis mengerang manja sambil menengadahkan kepalanya yang berambut panjang indah sepunggung memudahkan cowok itu melakukan aksinya.

Bibir cowok itu terus kian mendekat ke salah satu bagian paling sensitif si gadis. Bibirnya.

"Ahh..kak Ivan….jangan.."mendadak si gadis menahan lembut laju bibirnya dengan jemarinya nan halus.
Si cowok yang terlihat makin blingsatan nampak kecewa.

"Kenapa sayang...heh..kamu ndak suka..?"tanyanya tak tahan.

Si gadis menggeleng pelan. Saking dekat kulit wajahnya dapat merasakan dengus nafas memburu si cowok pertanda nafsunya telah menggebu-gebu.

"Bukan. Aku sih suka suka aja. Tapi ..sssst..Kak Ivan khan belum sikat gigi. Bauuu..katanya lagi sambil memencet hidungnya sendiri.

Melihat itu si cowok makin gemas. Hendak dipeluknya tubuh indah berisi gadisnya itu sambil mencium bibirnya.

"Ahh...kak Ivaaan..ehhmm….nanti orang rumah ada yang lihat…"

"Aaaaa...bokap ma nyokap lagi ke Kalimantan ngurus bisnis tambang sayang. Pembantu2ku juga ndak bakal berani kesini. Semua sudah kularang kemari kecuali dipanggil.."kata si cowok dengan pd-nya.

"Oh, gitu ya kak. Terus….kalu yang masuk demit ato setan gimana kak…?

"Itu apalagi..! perut mereka sudah gw sumpal ama sajen ma dupa..aman deh pokoknya.."
katanya sambil melingkarkan jari jempolnya 👌.

"Nah, gitu dong kak. Ini baru yang namanya Sultan. Aku bangga dan senang punya co kayak kakak…"tutur si gadis sambil menggelayut manja.

"Ya dong babe. Emangnya cuma Bintaro, Andara ma Pondok Indah yang punya Sultan…!?
"Di sini juga ada...Sultan Banyumili...nih orangnya..! katanya sambil menepuk dadanya yang bidang.

"Kalu sama ayahku...lebih Sultan mana kak ..? tanya si gadis memancing.

Sejenak si cowok terdiam. Sebentar ia mengusap rambutnya yang berstyle undercut plus pomade model anak basket.

"Ah kalu ini bingung gw jawabnya. Jujur..salah, bohong….kayaknya ndak gitu deh.."sahutnya lagi dengan lagak blo'on.

"Kak Ivan...kak Ivan...aku ndak maksa kok. Percaya deh.. kalau kak Ivan emang beneran Sultan.."tutur si gadis tersenyum geli.
Mendengarnya si cowok terlihat lega.
(Dasar nggambus.red😏😄).

"Papamu, Om Nyoto adalah teman baik bokap. Keduanya sama-sama aktif di APSI (Asosiasi Pengusaha Swasta Banyumili.red). Hanya kebetulan saja bokap sebagai ketuanya.
'Gw pernah bertemu ayahmu sekali waktu acara resepsi nikahan kakakku. "Sungguh ayahmu sosok lelaki yang gagah dan berwibawa. Mamamu juga luar biasa cantik dan anggun. Sepertinya menurun kepadamu dan kakakmu.
"Oh..ya...nama kakakmu mawar Sembilu ya..?" tanya si cowok yang langsung diiyakan oleh si gadis yang ternyata adalah Indah Seroja dengan menganggukan kepala.

"Teman2ku di basecamp semula ngira dia itu malahan adik kamu. Abisnya tampangnya cute banget. Imut dan kalem. Beda banget ma kamu yang cantik, tinggi, rame suka ngocol.
"Tau ndak, teman2ku rata-rata pada demen sama kakakmu lho babe. Si Ery, Boma teruss si Cahyo...ehmm sama beberapa lagi"
"Katanya sih kakakmu tuh imut banget, nggemesin, baik, maniss truss...sama satu lagi babe, sssttt...kata mereka semua... kakakmu itu..bikin nafsu!
"Itu kata mereka lho babe... bukan gw," kata si cowok sambil mengangkat tangan dengan mimik lucu.

Indah terdiam lalu tersenyum sambil menjewer kuping si cowok.

"Iya dong, ntar gw beneren cabut lho...biar tahu rasa.."kata Indah lagi sambil setengah "mengancam".
Namun nada suaranya tidak bisa menyembunyikan kepura-puraannya.

"Kalu mereka tahu betul sifat kakakku baru kapok mereka.."sambung Indah.

Ivan memandang lekat seiring ucapan keluar dari bibir Indah.

"Luarnya aja dia keliatan ramah and down to earth. Padahal...Kak mawar tuh aslinya tipe ce yang selektif banget, posesif dan rada kolot apalagi soal asmara.
"Dia akan protek banget terutama pada apa yang menurutnya berharga. Ndak akan mudah bwt dapetin dia.
"Banyak kok yang coba ndeketin lewat aku. Tapi..aku taulah wataknya. Aku cuekin saja.
"Kubilang aja ke mereka..deketin aja sendiri kalu emang jantan"
"Lu semua khan co..masak takut deketin ce.."katanya lagi sambil tersenyum kecil.

"Kalu aku sih orangnya cenderung easy going. Ndak mau terlalu njlimet mikir sana sini..yang ada didepan ya udah jalanin aja.."kata Indah lagi enteng.
"Aku aja mo ke sini ditanyain sana sini sama dia. Sampai mau nganterin segala naik mobil"
"ya udah daripada ribut gw nurut aja akhirnya".

"Ehmmm...gitu ya. Alamat buruk dong bwt mereka. Taulah sendiri teman2 gw di basecamp kayak apa..slengean, urakan, jahil sampai beberapa suka maen ma minum"
"Tapi yah, sudahlah….itu sudah nasib mereka. yang penting adalah elu... Indah Seroja sudah sah jadi milik gw... hehehe...
"...dan seperti kata si once...siapa yang coba mendekatimu...akan 'kubunuh..." kata Ivan dengan mantap sambil mulai usil meraba-raba jemari dan muka mulus nan cantik Indah yang sedikit tirus.

"Yee...jadi milik kak Ivan..?! lalu kapan nikahnya...kapan kawinnya ?? "tanya Indah sambil tersenyum menggoda lalu meleletkan lidahnya yang merah dan basah.

Melihat itu Ivan yang sedari tadi tak sabar menahan nafsu seolah mendapat momentumnya.
Ia langsung menubruk si gadis yang lalu terjengkang terlentang disertai pekiknya yang manja.

"Aah...kak!! erang indah takkala cowok jangkung nan tegap itu menindih tubuhnya yang ramping dan padat berisi.
"Sruupp.. sruupp..."
ciuman panas bibir Ivan dan lidah basahnya mengais-ngais...menjilati wajah mulus indah. Dahi, mata, hidung, pipi, telinga lalu beralih ke bagian wajah yang tadi belum sempat dijamahnya.
Bibir Indah yang seksi, tipis di atas lalu sedikit tebal dan penuh di bagian bawahnya.

"Hmmpphh... ehhhmmm..mmmppphhh..suara kecipak bibir keduanya nan basah beradu saling melumat.

Sebentar kemudian lidah mereka mulai beraksi saling menjulur saling membelit.
Tak ayal air liurpun menetes berbarengan dari lidah dan bibir keduanya yang bertaut rapat.

"Hmmmhmhm….hmmmmhh"
"Sruupp... sruuupp..."


"Ooohh...kakkkk…!"
erang Indah ketika si cowok mulai mengalihkan serangannya ke lehernya yang putih jenjang.
Diendusnya perlahan lahan leher mulus sang dara...sedikit demi sedikit. lalu…

"Huuup... sruuupp..sruuup... "
diciumnya kulit leher sang dara yang peka itu.
Dijilatinya berkali naik turun bagai mengemut sebatang es krim lalu digigitnya kecil dan disedotnya kuat dengan bibirnya yang lebar dan tebal itu

"Yahhh...kakkk ivann...oooohhh.."
Lenguh sang dara yang baru pertama kali diperlakukan oleh cowoknya seperti ini.
Sementara kedua tangan si cowok mulai beraksi meraba sekujur tubuh nan sintal itu seolah-olah mencari pegangan yang pas untuk dia memanjat nantinya.

Hingga ia pun menemukannya dibagian dada sang dara.

Yah, setelah berhasil menggapainya kedua jemari Ivan lalu memegang keras kemudian meremas dua bongkahan yang menonjol di dada Indah.
Sepasang payudara Indah yang sungguh istimewa. Tidak terlampau besar tapi bulat penuh proporsional sebesar batok kelapa yang mengkurap. Menonjol keluar terbungkus kaos jersey ketat FC Barcelona yang dikenakannya.
Indah mengerang manakala cowok itu meremasi kedua bongkah susunya yang mengkal.
Lenguhannya makin keras terdengar ketika Ivan mulai beraksi lebih dalam dengan menarik-narik kaos ketat itu.

"Hmmmm….hmmm...haaahh"
kembali dengus nafas Ivan yang kian tersengat birahi lelakinya menuntun tangannya menyusup di balik Jersey ketat itu dan langsung menakup sepasang payudara Indah dengani kedua belah tapaknya.

"Aahh..aaahh..kakkk…"

erang Indah bersamaan jemari cowok itu meremasi sepasang susunya yang masih terbungkus rapat bra warna pink.

Tidak butuh waktu lama bagi Ivan. Begitu melihat respon dari ceweknya yang kian terhanyut permainannya membuat Ivan semakin nekat. Dialihkan serangannya kembali ke atas lewat sepasang bibirnya mencucup bibir, dagu dan leher Indah yang telah tercupang disana sini.
Membuat sang dara kelabakan sehingga memudahkan sang cowok menarik kaos jerseynya lepas dari tubuhnya dan memperlihatkan aset rahasia yang selama ini tersimpan rapat.

Mata Ivan tak berkesip memandang sepasang payudara yang tergantung indah di hadapannya.
Bulat dan penuh terbungkus bra ketat warna ungu.
Belahan dadanya nan putih menampakkan ayunan bandul buah dadanya mengegos naik turun seiring nafas memburu sang dara.

"Kak…mmmppphhh…."

hanya itu yang bisa diucapkan Indah ketika Ivan langsung menciumi bibirnya yang indah merekah.
Tangan Ivanpun semakin mudah menjelajahi seluk beluk area lobi depan tubuh gadis itu.

"Aah…elu cantik sekali sayang...gw nafsu bangeet say...gw ingin nikmati kamu babe.."
kata Ivan dengan mata merah dan nanar menahan gejolak birahinya.

"Ahh..kak Ivan, Indah juga...pengin. cumbu gw kak. Cium gw..tapi jangan lebih dari ini ya kak…"
sahut Indah lirih yang dibalas Ivan dengan menganguk pelan.

Mendengar kode hijau dari ceweknya membuat Ivan lega bukan kepalang. Tuntas sudah penantiannya selama ia memacari Indah hampir setahun ini. Tidak pernah sekalipun indah mau diperlakukan seperti ini paling sebatas cium dan pelukan saja.

Ivan menggeram halus lalu diciumnya belahan dada Indah yang putih menyembul payudaranya nan padat.

"Ooohh...kaakkk... geliiih…"rintih sang dara sambil kedua tangannya meremas rambut si cowok yang tengah menikmati dadanya.

Tak disadari oleh Indah jari jemari Ivan mengayun ke belakang bra-nya.

Lalu...toeeng..
terlepaslah bra yang membungkus gundukan yang menggoda itu.

Buah dada Indah sungguh mengagumkan.
Bulat, putih penuh dan kencang bak perawan.
Sepasang putingnya yang pink kecoklatan tampak mengacung keras pertanda birahi Indah pun telah bangkit.

Lalu ..huup...
tanpa aba-aba Ivan langsung menciumi payudara nan indah itu.
Meremas remas dengan lembut bersamaan bibirnya mengulum dan menyedot pentil susu Indah yang begitu merangsang.

Indah mengeluh panjang tak kuasa menahan geli dan nikmat yang diakibatkan oleh remasan tangan dan kuluman panas bibir si cowok di kedua asetnya itu

"Ssshh...oohh...kakk...teruss... kuluuum..sedooot..pentil indah. Remas..remas yang kuaaat...kaaakk...aaahhh.."rintih Indah kian menjadi.

"Sruuup...sruupp…"
Ivan terus mengenyot dan menghisap-isap pentil indah nan runcing itu.

Tangannya mulai bergerak kebawah menyusuri pinggul dan bongkah pantat montok Indah Seroja yang masih terbelit celanan jeans warna abu-abu.
Ciuman Ivan terus turun lalu singgah di perut rata dan terbuka seksi milik Indah Seroja.
Tampak pusar yang bersih dan imut terpampang bak oase ditengah padang.

"Hhssss...muuaaccchhh.mmmhhhppp…diciumnya perut rata dan kencang itu dengan buas.
Lidahnya menyusuri sepanjang garis perut yang mulus itu lalu beranjak ke arah pusar lalu menggelitiknya dengan liar.

"Haaahh...ssshhhh...kkaaakk...erang indah bersamaan dengan ciuman si cowok mengobrak-abrik perutnya yang singset dan pinggangnya nan ramping.

Cumbuan Ivan semakin panas. Ia lalu berusaha menarik celana jeans ketat warna abu-abu yang masih membungkus bongkah pantat montok dan paha Indah Seroja yang padat berisi.
Indah pun menggelinjangkan pinggulnya dan kakinya memudahkan cowok itu melepas jeans itu supaya tanggal dari kakinya hingga tergolek di ujung kak jenjangi ceweknya itu.

Mata Ivan menatap tajam ke arah pangkal paha Indah.
Secarik kain cawet mini berwarna senada dengan bra...ketat membungkus gundukan mungil di pangkal paha itu.
Sudut matanya bisa melihat semburat rambut jembut cewek itu menyembul dari sela cawetnya yang terlihat basah karena lendir kawin mulai keluar dari lubang kemaluannya.

Jantung Ivan berdegup kencang manakala tangannya menyentuh gundukan itu. Ivan akui ia sering melihat cewek berbugil ria hanya memakai cawet saja saat ia hang out bareng teman-temannya.
Tapi menyentuhnya...baru sekali ini ia lakukan. Khususnya kepada kekasihnya sendiri yang masih perawan tingting....
Indah Seroja.

"Sssshhh….aaaahhh…"
desah Indah semakin keras saat cowok itu mulai mempermainkan kain cawet penutup tubuhnya yang paling sensitif.

Jari jemari Ivan menelusuri tepi kain nylon pink itu berbentuk segitiga itu dengan perlahan.

"Hahhhh…"
nafas Ivan terdengar berat manakala ia merasakan cairan madzi-nyapun mulai keluar dr lubang kencingnya. Sementara batang kemaluannya sudah mulai menegang mengeras kaku mendesak celana jeans yang dikenakannya.

Sebentar ia memainkan kesepuluh jarinya menyingkap pelan…tepi celana dalem pink itu. Lalu…

"SREETT…!

Kain cawet mini warna pink itupun melorot seketika manakala jemari Ivan menariknya keras.
"Ooohh…"
pekik Indah bersamaan kain segitiga penutup terakhir yang melindungi tubuh moleknya terlepas hingga ia pun kini terbaring telanjang bulat tanpa sehelai benang!

Mata Ivan menatap nanar ke arah pangkal paha cewek itu.
Tampak sebuah lembah sempit dan ciut dengan hutan jembut yang membelukar rapi menghiasi diapit sepasang paha yang putih mulus dan padat berisi.
Sementara ditengahnya samar ia melihat segaris liang sempit berwarna kemerahan diapit oleh gelambir daging nan kencang berwarna gelap.
Liang ciut yang cantik itu seperti hidup..bernafas..sambil tak henti-hentinya mengeluarkan lendir kental nan bening.

"Ituu...tempiknya…Indah...!"desah Ivan terdengar bergetar seolah tercekat bilamana melihat pemandangan luar biasa di hadapannya.

Sontak seketika batang pelinya melonjak bagai tersetrum listrik 1000 volt.

"Aakh...ssshhh…. ooohh…"
erang Ivan terdengar lepas saat ia berhasil membebaskan batang jantannya dari balik celananya.
Kontol muda itu mengacung gagah, keras, cukup besar dan panjang. Mencuat dari bawah selangkangannya yang bersih tidak berjembut.
Berbalik dengan keadaan si cewek yang berjembut rapi.

Tidak butuh waktu lama buat cowok itu untuk langsung menyosor kemaluan si cewek yang membukit dengan ciumannya yang buas dan liar.
Jilatan lidahnya mengoyak-ngoyak bibir kelamin si cewek memberikan nikmat tak terbayangkan sebelumnya oleh Indah.

"Aaauugghh….kkaaakkk….memek Indaaaah..diapaiiin...!!!...Ooouughh...ennaaak….bangeeeet…!
Indah sontak melebarkan pahanya merasakan nikmat luar biasa yang baru pertamakali ia rasakan.

Lidah dan bibir tebal Ivan terus membombardir lubang vagina Indah tanpa henti.
Menusuk-nusuk dengan lidahnya menjulur-julur sampai ke dalam liang yang masih sangat sempit, hangat dan basah itu.
Berkali2.
Teruss...tanpa henti seiring pekik dan erang si gadis yang tersiksa birahinya sendiri.

Tubuh molek Indah menggelinjang dan menggeliat-geliat terutama di bagian pinggul dan pahanya akibat kenikmatan luar biasa yang bersumber di area genitalnya.
Sesaat dalam kesibukannya mencumbu dan menikmati liang kemaluan Indah yang beraroma khas yang memabukkan itu ivan melihat dari balik gelambir bibir vaginanya sebuah selaput putih berlubang terlihat di kedalaman vagina si gadis.

Sadarlah ia bahwa Indah memang masih perawan.

Dipikirnya...sungguh beruntung ia bisa mendapatkan keperawanan gadis yang begitu cantik dan molek menggairahkan ini.
Sungguh sebuah anugerah luar biasa di jaman sekarang.

Desahan dan erangan Indah lambat laun semakin keras dan berubah seperti raungan halus seiring rasa geli dan nikmat makin tak tertahankan di area kewanitaannya.
Lidah Ivan yang kasar dan panjang terus menjilat keras naik turun di sepanjang bibir cantik liang kemaluan Indah yang basah berlendir.
Ke atas ke bawah...
naik turun...
terus...berulang kali dengan tempo cepat.

Sementara ujung hidungnya yang besar turut membongkar menyibak-nyibak bibir liang vagina Indah menambah nikmat tak terkira.
Cairan bening dan kental terus mengalir dari lubang ciut kemaluan Indah seiring rintihan keras si gadis terdengar parau.

Aaahhhh...aaahhh...ahhhh...kkaaakk…kakkk ivaaaannn….!
Indah ndak tahann.!!.
Indah...mauu..kenciing kakkk!!!.
Akuu mauuu keluaaarr….kaakk...aaaahhh!!!

Hingga….
kedua kaki Indah tertekuk ke atas bersamaan kedua telapak kakinya mengejang kaku.

Ngngngngngngngngngng…..occcchhhhgggggg …. Indaaahhh.....Keluaaar!! ……”
Indah mengejan mengejat-ngejat
Bersamaan menyembur cairan bening muncrat dari lubang kencingnya.

CROOT... aaahhh..,

CREET..ouuughh!!


Tubuh moleknya meliuk-liuk.
Kedua belah tangannya mencengkram kepala cowok itu disertai buah pantatnya yang bulat, putih dan mulus tersentak-sentak saat meraih klimaksnya yang pertama kali dalam hidupnya.

"Ssshh... hhhhgg..."
erang Indah merasakan nikmat orgasme pertamanya bahkan sampai squirting.
Sesuatu yang sebelumnya hanya ia tahu dari buku dan internet.

Ivan lalu menatap Indah yang terbaring telanjang tanpa sehelai benang.
Kedua paha montoknya menyilang seolah menggesek kelaminnya yang masih terasa gatal.

Ivan tampak meradang. Mukanya pucat pasi menahan letupan syahwat.

Tubuh telanjang nan molek di depannya sebentar menggeliat menohok relung kejantanannya yang terdalam.
Perlahan tapi pasti iapun melorotkan celana jeans berikut celana dalam Rider Sport Brief R781B yang membungkus batang kemaluannya. Menyusul kemudian kaos Dreambirds Artwear lepas dari tubuhnya memperlihatkan bentuk badannya yang atletis bak model celana dalam.

Matanya memerah pertanda birahinya sudah mencapai titik Zenith.
Batang penis mudanya yang berwarna gelap kemerahan berisi darah yang deras memenuhi sekujur urat kemaluannya mengacung tegak maksimal.
Nafasnya kembang kempis. Mulutnya mendengus bagai banteng yang siap beradu laga.
Nafsunya betul2 sudah membara melewati titik didih dan seiring itu kesadarannya mulai hilang.
Yang tinggal hanya nafsu hewaniah semata menuntut pelampiasan total hingga membuatnya lupa diri.

"Hahhhh…. !!!"
Ivan mendadak menubruk Indah yang terbaring telanjang.

"Kakkk... Ivaaan..!!!
pekik kaget Indah sesaat tubuh tinggi dan tegap Ivan menindih tubuh rampingnya yang tanpa sehelai benang.

Indah meronta-ronta dalam kekagetannya manakala Ivan mencocor sekujur muka, leher dan dadanya dengan begitu buas. Bibir dan mulutnya mencium, menjilat dan merangsek sekujur tubuh telanjang itu tanpa kendali laksana predator yang menerkam mangsa.

"Hhmmpphh...mmmmppohh….!!!"
Indah tak kuasa menahan ciuman buas sang cowok yang menyumpal mulutnya sampai dia nyaris tak bisa bernafas.

Di sisi lain kedua tapak tangan kokoh Ivan menekan keras pergelangan tangan Indah hingga membuatnya sulit bergerak.

"Kaaakkk….ivaaann…!!!!
"Stooopp... hentikan...kakk... janggannn!!!!

pekik Indah kian tajam seiring ciuman buasnya meluncur ke bawah mengenyot pentil susunya yang masih mengacung tegak.

Sementara Indah terus berusaha meronta yang justru membuatnya bertambah sakit terutama di sekujur pergelangan tangannya yang dijepit dengan kasar dan kuat oleh tangan kokoh Ivan.

"Ahh..sakiit..!!! lepasin Indaah!!! lepasin kakk!!! pekik Indah yang merasakan sakit dan nyeri di persendian tangannya.

Ivan tak menjawab hanya dengusan panas dan nafas memburu keluar dari mulutnya.

Sreeg…!
Tiba2 sepasang kaki Ivan yang kokoh menyibak paha mulus dan montok Indah hingga memaksa gadis itu dalam posisi kaki mengangkang.

"Aaakkh….jangaann kakkk... janggannn lakukan ituu... Kak Ivaaan..!!!
Indah berubah panik manakala ia merasakan sesuatu benda hangat dan pejal di bagian bawah selangkangan cowok itu menyentuh dan mulai menggesek-gesek pangkal pahanya.

Di tengah rontaannya Indah sempat melihat sepintas ke bawah. Ia pun spontan memekik melihat sesuatu benda asing yang ia tahu adalah batang kemaluan laki-laki.
Inilah benda yang dulu pernah dilihat kakaknya mawar sewaktu peristiwa di sekolah dahulu.
Benda itu tampak begitu besar, keras dan seram dengan ujung tumpulnya yang membonggol seperti jamur. Dari ujungnya yang terbelah nampak cairan kental keluar dan melumuri kepalanya yang botak.

"AKKHHHHH..jangaann kakk...plesss...kakk ivaaann...sadaaar kaakk !!! Indah ndak mauu...lepasin Indaah…!!...jerit Indah mengharap si cowok mau melepaskannya.

Sesaat Indah teringat akan para pembantu rumah Ivan. Ia pun berteriak lebih keras supaya mereka mendengar.
Tetapi itupun percuma karena mereka sebenarnya tidak berada dirumah itu.
Ivan langsung menyumpal bibir indah yang terus berteriak.

Sementara kepala penisnya yang kaku mulai menggaruk-garuk bibir kemaluan Indah yang terbuka akibat kedua pahanya yang dipaksa mengangkang.

"Aaakhh...jangaann kkkaaaakk…!!! teriak Indah dengan histeris.
Kepalanya menggeleng keras kesana kemari berikut rambut panjangnya yang riap-riapan.

Hanya sesaat lagi ujung batang pejal itu akan menghunjam ke dalam lubang vagina sang perawan.
Di saat saat kritis Indah langsung teringat akan kakaknya mawar.

Entah bisikan darimana yang membuat Indah akhirnya menyebut nama kakak tercintanya itu. Berulang kali..dengan lirih
"Kak mawar...kak mawar…."
Tak terasa air matanya mengalir dari ujung kelopaknya seolah berharap datangnya keajaiban dan menolongnya dari kekejian yang akan menimpanya.

Sementara Ivan yang hilang kendali sudah semakin beringas manakala gadis itu mendadak berhenti meronta.
Sesaat Ivan menyeringai. Hanya sekian detik lagi ia akan merasakan surga dunia yang diidamkan oleh kaum lelaki di seluruh jagat ini.

Iapun mencari posisi terenak sebelum memerawani gadis yang tengah ditindihnya ini.
Setelah didapatkan pose terbaik ia segera bergerak mengayunkan pinggulnya dengan sepenuh tenaga.

Namun hanya selisih sekejapan mata.

"AUUUUUU!!!!!!
Tiba-tiba terdengar lolongan anjing menyerupai suara serigala yang teramat keras di telinganya. Saking kerasnya suara lolongan itu seolah terngiang bersumber di dalam telinganya!
Membuat cowok berteriak keras kesakitan lalu terjungkal keras ke belakang.

'Aaakhhh….!!!!
Brukkk..!


Tubuhnya yang bugil menghantam sebuah pot jambangan bunga lotus dibelakangnya hingga pecah berantakan.

Sesaat Ivan seperti tersadar.

Sebentar kemudian sepasang mata Ivan mendelik manakala melihat pemandangan menyeramkan yang muncul dihadapannya.
Satu sosok mahluk hitam legam dan besar sebesar singa jantan Afrika tampak tegak perkasa menjejak bumi. Hanya berjarak dua langkah darinya.


Ilustrasi ukuran serigala

Lampu taman yang temaram tidak cukup mampu untuk memperlihatkan sosok aslinya.
Sosok mahluk itu perlahan mendekatinya.
Tiba2 …

SLAAAAPPP…..!!!!!
Seberkas cahaya kilat tampak menggores langit tepat di belakang sosok hitam itu disusul kemudian oleh suara sangat keras menggetarkan jantung.

JELEGERRR…!!!!
Suara geledek begitu memekakkan telinga hingga membuat alarm mobil yang terparkir di halaman rumahnya menyalak seketika.

Sementara Ivan mendelik tak bersuara. Tubuhnya seolah terpaku bergetar keras takkala melihat gambaran sosok sejati mahluk itu.
Satu sosok yang menyerupai serigala tapi jauh lebih besar dan jauh lebih menyeramkan.


Sang Serigala Hitam

Sepasang telinganya jauh lebih menjulang dengan ukuran lebih besar dari kebanyakan serigala.
Bulu-bulunya terlihat begitu tebal dan terlihat keras meruncing tajam. Sedangkan sorot mata itu...bagai menusuk jantungnya berwarna merah darah dan seolah berkilat memancarkan sinar bengis.

Sampai disini Ivan yang dalam keadaan syok ketakutan tak tertahankan membuat tubuhnya bereaksi dengan mengeluarkan air seni.
Cowok yang tengah bugil itu mengompol dengan posisi duduk terjengkang.

Sementara itu Indah yang sudah mulai menguasai diri anehnya seolah tidak melihat sama sekali kehadiran mahluk asing dan memgerikan ini.
Ia segera berdiri lalu cepat-cepat mengenakan kembali pakaiannya ala kadarnya.

Begitu selesai indah Lalu menatap ke arah Ivan yang terjengkang di tanah sambil matanya mendelik serta mulut menganga.
Sementara rintik air hujan mulai turun dari langit dan semakin deras.

"Aku...aku tidak sangka kak Ivan tega sampai hati melakukan ini"
"Hampir saja aku ternoda oleh ulahmu" "Hilang sudah kekagumanku kepadamu selama ini Kak".
"Aku...aku tidak ingin bertemu lagi dengan mu.
"Aku muak melihatmu Kak Ivan" "Aku...benci….kak Ivan…"
kata Indah dengan sedikit terisak lalu segera balik badan berlari cepat ke luar rumah meninggalkan Ivan yang masih terpaku dalam kengerian.

Sementara di waktu dan tempat yang sama namun dalam ruang yang berlainan.
Ivan masih tak bergerak seolah terhipnotis oleh sosok mengerikan itu.

Sesaat setelah Indah berlalu dan tak kelihatan lagi sosok seram yang menyerupai serigala itu menggeram halus.
Makin lama makin keras hingga moncongnya yang panjang terbuka lebar memperlihatkan barisan giginya yang panjang melengkung dan runcing seperti paku baja.
Lalu ia pun menyalak begitu keras bak halilintar membuat Ivan seketika pingsan...terkulai dalam keadaan tanpa busana.
Basah kuyup oleh derasnya air hujan yang turun membasahi bumi.
____________

Sosok ramping itu terus berjalan menyusuri tepi jalan yang lengang dan sepi di tengah malam yang makin larut. Sementara air hujan yang semakin deras membasahi sekujur tubuhnya ynag hanya berbalut kaos berlogo klub sepakbola Barcelona dengan setelan bawahan jeans warna abu-abu.
Sosok yang bukan lain adalah Indah Seroja adanya terlihat berjalan dengan sedikit tertatih dan sesekali sempoyongan karena kelelahan dan syok atas apa baru saja dialaminya. Sungguh tak mudah baginya melewati malam ini untuk kembali ke rumahnya yang berjarak setengah jam perjalanan.

Sampai akhirnya sebuah sorot lampu mobil bersinar di kejauhan mendekatinya.
Sebuah mobil hatchback warna merah kemudian berhenti tepat di sampingnya.
Tak lama kemudian sang pengemudi keluar dengan terburu-buru.

"Duh Gusti!!…. Indaaah…!!! Kamu kenapa Ndah??...kok sampai begini…??!! teriak si pengemudi yang ternyata seorang gadis belia.

Ia merengkuh tubuh basah Indah sambil sebelah tangannya memegang payung yang sesekali hampir terbang karena kerasnya tiupan angin yang begitu kencang serta hujan yang deras menerpa.
Indah yang tampak begitu kepayahan sempat melihat orang yang menolongnya.
Tubuhnya yang telah basah kuyup tampak bergetar menggigil menahan dinginnya cuaca.
Belum lagi pikiran dan perasaannya yang sempat terguncang hebat akibat peristiwa yang baru dialaminya.
Mulutnya bergetar takkala melihat siapa yang datang menolongnya.
Seraut senyum tersungging lemah di sudut bibirnya.

"Ahh...Kakak. Akhirnya kamu datang juga.…...tuturnya lirih lalu terkulai dalam pelukan si gadis yang menolongnya.
Indah pun jatuh pingsan.

Tidak membuang waktu. Gadis itu lalu bergegas membuka pintu samping mobilnya lalu menidurkan tubuh indah yang terkulai didalam jok belakang mobilnya.
Sesaat kemudian mobil hatchback warna merah beremblem VW Golf GTI itu meluncur cepat menggores aspal jalanan nan basah tergenang membelah hujan lebat yang seolah ditumpahkan dari atas langit.
Seiring kepergiannya sayup-sayup terdengar suara guntur terdengar bersahutan di kejauhan.


VW Golf GTI

==============

Tong...tong..tong...tong…!!!!!!

Suara kentongan terdengar bertalu-talu bersahutan di sebuah desa yang jauh di pinggiran kota di tengah malam yang diguyur hujan nan lebat ini.
Bunyi2an yang ditimbulkannya membuat warga desa yang semula terlelap dalam tidurnya sontak terbangun.

Sebentar kemudian lampu - lampu rumah wargapun tampak menyala satu persatu.
Tak lama sekelompok warga desa yang di dominasi oleh terutama para lelakinya tampak berkumpul di halaman sebuah rumah warga.

Seorang wanita muda tampak terpekur sambil menangis dalam pelukan suaminya.
Sementara sang suami tampak berusaha tegar sembari memeluk erat tubuh istrinya tanpa menghiraukan keadaannya yang basah kuyup oleh hujan yang masih begitu deras.

Di hadapan mereka terhampar Kembang panca warna aneka rupa, keranjang kudusan terbuat dari bambu rotan dan lampu teko minyak tampak tergolek berserakan.
Sementara ditengahnya sebuah lubang tampak menganga cukup dalam dan lebar menebarkan aroma yang tidak sedap.

Sebentar kemudian seorang pria paruh baya yang mengenakan peci dan payung ditangannya maju kedepan.

"Bapak-bapak dan saudara semua. Malam ini salah satu warga kita mendapat musibah.
"Musibah yang masih menjadi momok khususnya bagi warga Banyumili dan sekitarnya"
"Maling ari2 itu kembali berulah dan menimpa desa kita"
"Saya beserta segenap warga sudah berupaya sekuat tenaga dengan melakukan penjagaan dan perondaan kepada warga yang memiliki hajat"
"Oleh karenanya sy selaku pribadi sekaligus yang diserahi amanat oleh warga Lohgender sebagai kades mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Bapak Tariman"
"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada bapak Tariman sekeluarga sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab saya, besok saya akan laporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib"
"Dan bila masih ada warga yang kurang puas dan hendak mengajukan mosi tidak percaya, sy…marwoto selaku Kepala Desa Lohgender siap untuk mengundurkan diri"
"Demikian sedikit yang bisa saya sampaikan. Terima kasih"

Para warga tampak sedikit riuh sambil berbisik-bisik.

"Pak kades, apakah ucapan bapak tidak berlebihan"
"Selama ini dalam masa periode kepemimpinan bapak...anda telah membawa banyak kemajuan di desa kita. Apakah itu sebanding dengan apa yang barusan terjadi di tengah warga kita…?" Kata seorang pria berkupluk dengan kumis tebal menghiasi bibirnya.

Pak kades marwoto tersenyum lalu menepuk bahu pria yang barusan berbicara.

"Waluyo, tanggung jawab seorang kades itu bukan seperti persoalan jual beli di pasar"
"Bukan masalah berat ringannya jasa kita dibanding masalah yang dihadapi melainkan bagaimana dia mengatasi persoalan tersebut secara bijak dengan mengesampingkan egonya. Demi kepentingan seluruh warga.."
"Kalu itu yang terbaik serta diinginkan mayoritas warga aku tidak keberatan meletakkan jabatan'
'kejadian ini aku yakin bukan kriminal biasa. Tidak dilakukan oleh manusia awam"
"Akupun tak yakin sepenuhnya kepolisian akan mampu mengungkap kasus ini…"tutur kades marwoto sambil mendesah pelan.

Pria bernama Waluyo yang berdiri di sebelahnya langsung menoleh ke arah kepala desanya ini.

"Maksud bapak, ini semua bukan dilakukan oleh manusia..lalu oleh siapa…?" terdengar suaranya mendadak seperti tercekat.
Terselip rasa takut di dalam dada Waluyo.

Kades marwoto tidak segera menjawab hanya mendesah pelan

"Entahlah, tapi yang pasti aku berharap rentetan kejadian ini akan menemukan titik terang dan segera berakhir bagaimanapun caranya....
semoga saja....." tutupnya sambil memandang jauh ke ujung jalan desa yang gelap.

============

Sosok itu melesat menembus kegelapan malam di tengah hujan deras.
Meluncur dari arah Desa Lohgender menuju perbukitan Alastua yang berjarak cukup jauh kurang lebih 2 jam perjalanan darat.

Sosok itu berlari demikian cepat seolah tidak menjejak bumi laiknya terbang.

Ajaibnya, hanya dalam waktu kurang dari 10 menit berlari sosok itu sudah mencapai sepertiga waktu normal laju kendaraan.
Berarti hanya butuh waktu 20 menit lagi ia sampai di tujuannya, Perbukitan Alastua.
Sungguh mencengangkan.

Empat buah kakinya sesekali melompat jauh dan tinggi menghindari lubang dan pepohonan yang rimbun di depannya.

Hujan yang masih turun dengan cukup deras tak luput membasahi kulitnya yang berbulu hitam dan pekat.
Moncongnya yang panjang tampak mendengus sesekali menampakkan uap dingin yang mengepul dari hidungnya yang berair.

Setelah beberapa lama mendadak ia menghentikan laju larinya di tengah sebuah hamparan tegalan dan persawahan.
Ia terdiam sejenak lalu mengangkat kepalanya ke atas. Moncongnya mendengus beberapa kali sambil hidungnya kembang kempis. Sepertinya ia mencium sesuatu.

Sebentar ia lalu menoleh ke arah langit sebelah timur. Lagi-lagi seperti ada yang ditunggunya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya yang dinantinya telah tiba.

Tidak salah dugaannya. Sesaat kemudian di atas langit sebelah timur sekonyong-konyong muncul seberkas sinar kemerahan melesat sambil mengeluarkan suara dengungan.

Sinar merah itu melesat cepat menuju ke arahnya !

Begitu melihat tamu yang ditunggunya telah tiba, sosok hitam berkaki empat itupun seketika bersiap menyambut datangnya sang tetamu.

Sepasang bola matanya yang memancarkan sinar kehijauan menatap tajam ke arah bola bersinar kemerahan itu yang semakin deras melesat menuju ke arahnya.

Samar terlihat olehnya di balik bola bersinar kemerahan itu sebuah benda seperti Cundrik.



Cundrik itu tampak membara seakan terpanggang diselubungi api yang menyelimutinya. Api itulah yang membawa cahaya merah bersamaan dengan kedatangannya.

Sosok itu sontak menyeringai lebar memperlihatkan barisan giginya yang tajam bak gergaji. Keempat kakinya menjejak tanah dalam posisi siaga seakan hendak menerkam.

Geraham keras lalu terdengar nyaring dari mulutnya yang terbuka lebar.

Ia tahu tamu yang mengunjunginya saat ini bukan untuk mengajaknya makan minum dan bercanda melainkan karena tamu yang datang itu menebarkan aura yang sangat lain……..

...aura kematian..!!!



....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd