Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Roro Inten

Apa yang diharapkan dari akhir kisah ini ?

  • Happy ending

    Votes: 272 77,3%
  • Sad ending

    Votes: 50 14,2%
  • Open ending

    Votes: 27 7,7%
  • Close ending

    Votes: 24 6,8%

  • Total voters
    352
  • Poll closed .



Di siang hari yang relatif mendung itu terlihat sebuah Toyota Alphard warna putih berjalan pelan memasuki gapura sebuah pemukiman di pinggiran kota.
Selamat Datang di Desa Karang Sari, Trenggono, Banyumili Wetan.

Sekian menit bergerak perlahan sampailah MPV lux itu di sebuah rumah yang terletak di ujung desa.

Ting tong….Ting tong…!!……..
Ting tong……!

Suara denting bel berbunyi dari dalam rumah megah bernuansa joglo tradisional itu.
Suara kicau burung liar terdengar beberapa kali dari sekitaran rumah yang masih terlihat asri dengan hamparan persawahan serta tegalan nan bersih dan tertata rapi mengelilinginya.

Tak lama kemudian dari dalam rumah yang berpagar kayu itu muncul seorang wanita paruh baya dan bertubuh gemuk lalu berjalan ke arah pintu gerbang yang tak seberapa tinggi.

"Oh, Sugeng siang...Bu Noor njih….? Monggo silakan masuk Bu.." kata si wanita gemuk tersebut ramah.

Sang tamu yang ternyata Noor Anggraeni tampak tersenyum manis lalu masuk mengikuti langkah kaki si pelayan.
Sesaat setelah sampai di beranda depan Noor lalu menahan langkahnya dan bergegas bertanya kepada pelayan setengah tua itu.

"Maaf Mbok Darmi, saya sela sebentar. Ehm…Bu Roro ada di rumah ndak mbok..?" tanyanya sambil pandang matanya memutari seluk beluk halaman dan pekarangan rumah yang cukup luas itu seperti ada yang dicarinya.

"Oya ding, maaf saya lupa..hehehe..Bu Roro khan masih ada acara ke Trenggalek. Pulangnya masih besok Bu Noor. Neng mawar sama neng indah juga lagi ke luar kota"
"Pripun niki Bu Noor..?" kata si Mbok sambil cengengesan.
(Bagaimana ini.red)

Noor hanya tersenyum lalu sambil sedikit membetulkan sanggul rambutnya ia tampak celingukan ke balik pintu yang sudah setengah terbuka.

"Ehmm...sebenarnya sih penting mbok. Tapi yah mau gimana lagi lha wong beliaunya pergi…." keluh Noor terlihat kecewa.
Ia lalu memasang muka murung sambil mendesah pelan.

"Sayang sekali,....
"Njih sampun Mbok Darmi. Saya ke sini lagi besok saja setelah Bu Roro wangsul njih…" katanya sambil hendak berbalik badan namun keburu dicegah oleh perempuan gemuk itu.
(Pulang. red)

"Eh... maaf Bu Noor...saya punya saran...saya…"
Omongan pelayan itu langsung terpotong sesaat setelah Noor mendadak balik badan lagi sambil menggenggam erat lengannya.

"Oh ya...omong-omong..apa barangnya saya titipkan sampean saja....gimana mbok..? sahutnya lagi dengan raut muka sumringah.

"Waduh...maaf Bu Noor. Saya ndak berani. Lha wong saya ini orange pelupa. Takut saya kalu kesingsal nanti malah ndak karuan…"
"Mending titipkan sama Bapak, gimana Bu ?" kata mbok Darmi.
(Terselip.red)

"O...memang pak Nyoto ada mbok ?...
...tak lihat kok mobilnya ndak kelihatan…" kata Noor tersenyum penuh arti.

"Walah... Darmi…. Darmi...jan wis pikun tenan awakmu…! kata Mbok Darmi sambil menepuk keningnya sendiri.

"Lha niki Bu Noor mau langsung pulang nopo pripun…?" tawar si Mbok.

Noor terdiam sesaat lalu kembali tersenyum

"Nggih sampun Mbok..saya langsung pulang saja..." kata Noor dengan tersenyum geli melihat tingkah Mbok Darmi yang polos.

Namun hanya sesaat Noor berbalik badan terdengar suara deru mesin diiringi derak suara ban radial menginjal bebatuan.
Disusul sebuah SUV warna hitam muncul di depan pintu gerbang.

Mbok Darmi yang tampak terkaget lalu buru-buru berlari untuk membukakan pintu tuannya.

"Nyoto…." Lirih suara Noor dari bibir tipis dan merah itu. Sekelumit rona merah menyemburat di paras cantiknya disertai dadanya menjadi berdebar-debar.

Yah, lelaki pujaannya telah tiba. Entah apa yang akan diperbuatnya.

"Mbok, tolong ambilkan sebentar belanjaan saya di Toko Alfa seberang jalan dekat gapura desa ya...sy kelupaan, sudah keburu sampai rumah baru inget…" kata Nyoto sesaat setelah keluar dari mobilnya.

Kacamata Oakley warna hitam yang bertengger di wajahnya menambah raut kegantengan dan kegagahan pada dirinya.

"Njih Ndoro..."
"Oya Ndoro Kakung, kebetulan ada tamu baru datang, Ibu Noor Anggraeni...beliau masih ada di dalam Ndoro.." kata Mbok Darmi.
(Tuan.red)

Nyoto sontak menoleh ke arah pelayan tua itu.

"Noor Anggraeni...." Nyoto sesaat terhenyak seperti ada yang dirasakannya begitu telinganya mendengar nama itu.

".. Ehmm...oh ya Mbok Darmi, tolong begitu barang2 saya sudah masuk ke rumah….tolong ke Toko Alfa njih. Saya lupa mau beli baterei...bisa ya Mbok...?" Pinta Nyoto yang mendadak seperti bingung.
Mbok Darmi yang ikut bingung hanya menganggukan kepala.

"Njih Ndoro.."

"Ndoro Kakung ini keprimen tho? Barusan tadi disuruh ambil barang yang ketinggalan...eh sekarang diminta beliin baterai..
"hmmm...aku dadi bingung. Yo wis lah.." batin si Mbok dalam hati.

Sementara Mbok Darmi tengah memasukkan barang2 milik Sang Ndoro, Nyoto bergegas masuk ke dalam rumahnya.

Begitu menginjakkan kaki pandangannya sudah tertuju pada sosok wanita berambut pirang indah sepunggung.

Sesaat Nyoto tidak segera menyapa.

Sungguh bukan kebiasaan Nyoto yang biasanya tenang dan ramah.
Hatinya mendadak deg-degan. Sesuatu yang hampir tidak pernah ia rasakan manakala ia bertemu seorang wanita apalagi setelah ia menikahi Roro Inten.

Nyoto berusaha menghindar dengan sedikit memutar melewati almari buffet di belakang ruang tamu langsung menuju kamarnya.

Sementara Noor yang masih menunduk sambil mengutak-atik hapenya hanya mengerling melihat kelebat Nyoto sambil senyumnya terkembang manis.

Tak lama Nyoto sampai di kamar dengan hati berdebar. Terdengar sebuah seruan lembut dan merdu memanggil namanya.

"Kangmas Nyoto…."
sapa Noor lembut mendayu yang dengan "beraninya" memanggil Nyoto dengan begitu mesra.

Nyotopun menoleh cepat dan dilihatnya seuntai senyuman yang begitu manis terkembang dari bibir merah itu memperlihatkan gugusan gigi yang putih bersih dan rapi berikut lesung pipi menyembul indah.

"Mas Nyoto…."
kembali Noor menyapa lembut bagaikan membuluh sukma Nyoto masih dengan senyuman yang begitu manis.

Nyoto yang mendengarnya tiba-tiba merinding dan menjadi salah tingkah. Debar jantungnya kian cepat manakala senyuman manis itu mampir di kelopak matanya.

Senyuman manis itu nyatanya tidak hanya mempercepat irama nadi di dada melainkan juga memasuki komponen fisiologi tubuhnya.

Respons otonom dan hormonal terhadap munculnya gairah seksual dimediasi oleh aktivasi otak bagian korteks cingulate anterior, insula anterior, putamen, dan juga hipothalamus.
Kondisi ini menyebabkan serangkaian perubahan fisik pada diri Nyoto, seperti peningkatan denyut jantung dan fluktuasi tekanan darah.

Nyoto yang seolah terpaku akan tatapan dan senyuman dahsyat itu menatap tak berkedip takkala si wanita tersebut sudah berdiri hanya selangkah di hadapannya.

Sosok perempuan jelita di depannya ini mengenakan kain tipis yang di dalamnya terdapat kemben warna hitam dan begitu kontras dengan kulit dadanya yang putih mulus.
Belahannya yang cukup rendah memperlihatkan ngarai gelap di buah dadanya yang montok dan begitu menonjol. Sangat menggemaskan.

Pemandangan ini spontan memicu munculnya suatu aksi. Aksi ini timbul akibat terstimulasinya otak bagian depan (ventromedial prefrontal cortex) melalui sistem limbik yang berperan dalam pengaturan emosi.
Akibatnya, fokus perhatian Nyoto terhadap stimulus seksual yang diberikan oleh si wanita langsung berubah.

Termasuk salah satunya bisa diamati dari peningkatan aktifitas di lobus temporal dan oksipital otak yang sensitif terhadap penglihatan Nyoto saat itu.

Kedua lengan yang hanya mengenakan gaun buntung menawarkan pesona kedua lenggang tangan sang wanita nan putih mulus dan indah menjuntai.

Pinggang yang kecil ramping disusul pinggul membesar menyertakan bongkahan pantatnya yang montok bulat dan begitu menggairahkan.

Gaun tipis sepaha yang dikenakan si wanita tak mampu menutupi dua lajur paha putihnya nan mulus padat berisi serta begitu indah.

Sebentar kemudian fokus bagian otak Nyoto seketika meningkat drastis dalam menangkap obyek visual yang begitu merangsang terpampang di depan matanya.

Hal ini dipengaruhi juga dengan persepsi dari sistem indera lainnya milik Nyoto.

Suara si wanita yang begitu merdu seakan membelai gendang telinga hingga ke relung hati.
Aroma parfum yang seolah begitu mencengkram otaknya yang dibarengi pegangan lembut dari sepasang jemari tangannya yang indah, lembut nan putih dengan kuku lentik di ujungnya.

Perlahan tapi pasti stimulus visual dan stimulus panca indera mempengaruhi komponen emosional dari diri Nyoto.

Bagian dari otaknya yang berperan penting dalam mengontrol aktifitas sensorik dan atensi yang berkaitan dengan faktor emosional saat muncul suatu stimulus yang bernama Amigdala seketika bereaksi.

Bagian otak ini turut memunculkan rasa senang dan kepuasan tersendiri dalam diri Nyoto ketika ia mendapatkan stimulus seksual.

Amigdala milik Nyoto akhirnya meningkatkan aktifitas di korteks somatosensorik sebelah kiri yang terhubung ke batang kemaluan Nyoto.

Bagian otak lainnya, yakni korteks cingulate anterior, thalamus, korteks parietalis, dan hipothalamus secara berbarengan terstimulasi melalui peningkatan dopamine setelah Nyoto mendapatkan stimulasi seksual.

Kondisi kompleks inilah secara serempak meningkatkan hasrat dan gairah seksual Nyoto sampai meledak-ledak memohon pelampiasan hasrat seks yang kian menggebu.

Sama seperti kejadian beberapa waktu lalu di kamar mandi Hotel sewaktu ia bersama mantan sekretarisnya, Hani Fahira pun terulang kembali.

Tidak pakai lama batang kemaluan Nyoto langsung mengeras dan menggeliat cepat bagaikan ular kobra yang ditiup oleh sang pawang.

"Oohhh…"
erang Nyoto sambil memejamkan mata manakala celana dalamnya tak mampu menahan batang kejantanan yang berontak ingin melihat dunia.

Si wanita yang tahu apa yang tengah terjadi sontak mendekatkan dadanya yang menonjol indah ke tubuh kekar Nyoto.
Sementara jemari tangannya lembut membelai dada dan wajah tampan itu sembari membisikkan kata-kata mesra merayu.

"Kangmass Nyoto….aku kangen padamu...mass…
"Belailah akuu...mass..
"Dekaplah aku dalam erat pelukanmu…
"Aaahhh...kangmasss…."

Erang si wanita terus meracuni Nyoto yang kini seolah makin tak terkendali.

Kemaluannya kian berontak dan tak mampu ditahan oleh celana dalamnya.

Nyoto sontak membuka ikat pinggang celananya sambil diciumnya wanita di depannya penuh nafsu.

"Aahh... Noor…. Noor Anggraeni…!!!!

Mmmmhh..mmmmmhhh...

"Oohhh...masss….sshhhh….aaahhh.."

erang Noor Anggraeni manakala Nyoto menunduk lalu melumat bibirnya.

Kedua tangan kekarnya memeluk pinggang ramping Noor lalu didekapnya erat ke arahnya sampai susu montoknya tergencet dada bidang Nyoto.

"Aaahhh...kangmass…!
Pekik manja dan kaget Noor takkala pahanya bersentuhan dengan selangkangan Nyoto.

Sebuah tonjolan besar mengena paha padat, putih dan mulus Noor lalu menggelosor dan melata bagai ular piton hingga mendekati pangkal paha Noor yang ciut.

Sementara Nyoto masih sibuk melumat dan saling mengisap lidah dengan Noor.
Noor sebaliknya mendesak-desakan pangkal pahanya ke tonjolan besar di selangkangan Nyoto.

Srekk..sreek…..sreeekkk….!

Terus berulang hingga beberapa saat Nyoto langsung menarik kain tipis Noor lalu menjilati bahu dan leher Noor yang putih mulus tanpa cela diringi rintihan Noor makin keras.

"Aaahh...ooohhh..masss... Nyotooo... terussss...jilaaat...ciummm... leherkuuu...ooohhh...mass Nyotooo…

Noor menggeliat-geliat sambil menengadah mempermudah si lelaki melakukan aksinya.

Jemari tangan kiri Nyoto yang kekar berbulu mencengkram paha kiri lalu menariknya ke selangkangannya.
Nyoto mendengus keras lalu menatap Noor dengan sorot nanar.

Sungguh sorot pria yang tengah dilanda birahi yang amat kuat.

Noor hanya tersenyum seolah yang telah lama ditunggu-tunggunya sejak lama sebentar lagi akan terlampiaskan.

Sreeet….sreeet.…!

Suara kain dan kemben terdengar manakala Nyoto menurunkannya hingga sepinggang memperlihatkan bongkah sepasang susu Noor yang sangat menggairahkan.
Montok, kencang, putih mulus dan menggemaskan dengan pucuk mutiara pentilnya mengacung keras.

Nyoto langsung menakup pentil Noor dengan buasnya.
Diciuminya... digigitnya sambil dikenyot dengan bibir dan lidahnya yang liat dan basah.
Noor mengerang-erang dalam upayanya menahan diri agar tidak terhanyut arus rangsangan begitu deras dari pria yang tengah mendekapnya ini.

Namun apa lacur...Nyoto berbeda dari pria manapun yang pernah ia tiduri.
Birahi Noor sontak meningkat drastis dan tak terkendali.

Jemarinya langsung menelusup ke dalam celana si lelaki.
Digenggamnya erat batang pusaka lelaki idamannya ini untuk pertama kali....
....dan betapa kagetnya Noor.

Jemari tangannya yang putih mulus itu tak mampu menggenggam sempurna batang kejantanan Nyoto.

"Ooohh...Luar biasa...kontol pria ini. ....Jauh lebih besar dari semua pria yang pernah ku tiduri..
"ah...akuuu...penginnn...merasakan.... hunjaman kontol kekarnya di lubangku...ssshhh...aahhh...
...apakah muat...??....
...apakah cukup lubangku menampung .....batang kontolnya...ohhh... Nyotooo...
....aku..aku makin mencintaimu…"
lirih Noor membatin dengan birahi kian bergejolak.

Nyoto kini telah membalikkan badan dalam posisi Pillar Scene 99.


Nyoto berdiri membelakangi Noor dengan ciumannya kini merambah tengkuk dan area belakang kepala Noor yang sensitif.


Dibiarkannya lelaki tampan itu membelai punggungnya yang mulus.

Nafas hangat Nyoto berhembus mengipasi seluk beluk tengkuk dan leher mulus Noor yang sekarang ikut meremasi rambut Nyoto dari belakang.
Noor mendesakkan pantat montoknya yang hanya terlindungi G String berenda warna pink ke tonjolan penis Nyoto yang membonggol besar.

Terus berkali kali tanpa henti seiring desahannya kian mengencang bersamaan gerakan Nyoto pelan tapi pasti ikut menggenjotkan penisnya yang kepala kontolnya mencuat gagah dari balik CDnya ke bokong putih,bulat dan besar Noor Anggraeni.

"Aaahh...aahh….masss….kangmass…
Erang Noor yang ditimpali dengus panas Nyoto.

Keduanya dalam posisi serasi dalam ritme yang mendayu bak orkestra Sang Maestro Mantovani.
Si lelaki menggenjotkan batang kemaluannya yang kekar berurat ke depan seirama dengan gerak pinggul si wanita mendesakkan bokong indahnya ke belakang.

Nyoto masih terbawa alur birahi yang makin tak terkendali.
Masih terus menekan dan menggesek bokong si wanita kedua tangan kekarnya meremas-remas sepasang buah dada Noor yang mengkal sebesar melon disertai erangan Noor Anggraeni.

"Ooohhh...ssshh….ehmmm...aaahhh... kangmasss….oohhh…

Kedua mata indah Noor terpejam-pejam meresapi nikmatnya dicumbu oleh Nyoto.

Cairan cinta Noor Anggraeni semakin banyak keluar dari liang kenikmatannya membuatnya tak tahan untuk segera dimasuki oleh kejantanan sang lelaki.

Lima menit kemudian Nyoto mendadak menarik G String si wanita lalu menurunkan sendiri CDnya membuat batang penisnya yang luar biasa gagah menjulang keras sekali bagai tugu Monas.

"Hahhh….hahhh...
Nyoto mengerang manakala ia masukan batang penisnya di celah bokong montok Noor Anggraeni sampai kepala kontolnya mencuat di bibir depan liang kemaluan Noor yang berjembut rapi dan basah...

...WOW...menakjubkan..!!

Noor memekik kaget bercampur gairahnya menjulang hingga ke ubun-ubunnya.
Tak sekalipun ada pria yang pernah dan mampu melakukannya.

"Aaahhh...maasss...Nyoto...!...
...panjang...sekaliii...kontoool…
....kontoool kamuuuh mass...!!!.
.

SLEEP....Ooohhh...!!!

SREET...aaahhh...!!!

SLEEEP...ooohhh...!!!!

SREEET...aaahhhh..!!!"


rintihan Noor Anggraeni mengalun merdu dan begitu manja seiring genjotan batang penis besar Nyoto berurat menonjol itu terus menggeseki serta menggencet bibir lubang vaginanya dari belakang yang kian basah dan lengket oleh cairan rangsangnya.

"Hahhh...hahhh...
erang Nyoto manakala gerakannya semakin intens sampai lima menit kemudian…

"Aaakhh…!!!
Noor menggelinjang lalu menggeol-geolkan pantat montoknya semakin cepat seiring genjotan batang penis Nyoto kian kuat dan dalam.

Lalu…

"KELUUAAR…!!!

CREET….ooohhh…!!!


Noor mencapai klimaks sambil mendesak-desakan bokongnya ke selangkangan Nyoto.

Tak lama kemudian Nyoto menggeram dahsyat menyusul kemudian letusan magma sperma putih kental keluar dari ujung lubang penisnya yang mekar indah.

"CROOT…!!!.....AKKHHHHH…. !!!
CROOOOT…!!!!....AAAAKHH...!!!!


Pinggul mantap Nyoto mengejat2 manakala ia menyemprotkan air maninya yang begitu nikmatnya seiring jepitan hangat pangkal paha dan pantat montok Noor Anggraeni nan begitu hangat dan nikmatnya di batang kontolnya.

Namun hanya kurang dari semenit Nyoto langsung membalikkan badan Noor yang hanya setinggi lehernya.

Batang kontolnya hanya sekejap saja mengendor sebelum kemudian langsung mengeras dahsyat dan mengacung gagah kembali mengangguk-angguk.
Cairan maninya tampak masih meleleh dari lubang kencingnya.

Sungguh luar biasa stamina Nyoto !

Seiring pekik manja Noor Anggraeni yang didudukkan di atas meja sepertinya hanya menunggu waktu lubang kemaluannya yang masih terlihat ciut, sempit dan merekah indah itu menerima hunjaman bonggol besar kepala kejantanan Nyoto.

"Aahh... Gusti...muatkah...???
....muatkahhh... memekkuu menerima kontolnyaaa... ????
..Duh Gusti….ooohh..jeboool...jeboool...."
erang Noor lirih sekali sambil kedua matanya mendelik ke bawah saat detik-detik penjebolan itu berlangsung sebentar lagi.

🎶🎶🎶..we will...we will rock you..!!!

🎶🎶🎶….we will...we will rock you…!!!

mendadak suara Queen melengking keras dari hape Nyoto yang tergeletak tak jauh dari tempat percumbuan mereka berdua.

Nyoto sontak terkaget lebih-lebih Noor Anggraeni.

"Akhh.."
erang Nyoto sambil badannya tampak terhuyung mundur ke belakang masih dengan penisnya yang mengacung gagah.

Sementara Noor segera sadar cepat melepaskan CD G String yang masih melekat di paha mulusnya sampai terlepas lalu dilemparkannya begitu saja.



G String pink - Noor Anggraeni

CD G String warna pink berenda dan basah karena terkena sperma Nyoto tadi lalu tergolek sepi dalam kesendirian di sudut kamar yang hening.

Noor buru-buru merapikan gaunnya lalu segera menuju ke ruang tamu meninggalkan Nyoto yang masih belum sadar sepenuhnya.

🎶🎶🎶..we will...we will rock you..!!!

🎶🎶🎶….we will...we will rock you…!!!

kembali suara mendiang Freedy Mercury melengking menyadarkan Nyoto.

"Nimas Roro….?!" kata Nyoto perlahan sekali dengan raut muka nampak memucat.

"Halo..Nimas...bagaimana Nimas…? " tanyanya dengan rasa was-was.

"Halo...kangmass...yah....
Kenapa nafasmu seperti terb
uru-buru kangmas..?
terdengar suara lembut dari ujung sana.

Nyoto tak langsung menjawab hanya menarik nafas mencoba menenangkan perasaannya.

"Yah...aku...akuu...habis ngganti ban mobil yang bocor Nimas.
...Gimana Nimas…?

"Oh...maaf Kangmas.
"Aku cuma mau nitip nanti kalu misal Mbak Noor Anggraeni datang bawa barang dan kangmas sudah sampe rumah tolong diterima saja ya kangmas. ...Taruh saja di kamar.
Perkiraan kira-kira isya aku sampai di Banyumili.
"Kangmas...bisa khan..?


"Noor...Noor Anggraeni…" lirih suara Nyoto sambil sebentar-sebentar memejamkan matanya.

"Oya...ya.. Nimas...nanti aku terima ya. Hati-hati di jalan Nimas…" kata Nyoto lagi.

"Terima kasih Kangmas…"

Klik
!

Nyoto menarik nafas panjang lalu sebentar kemudian tersentak mengingat seseorang yang tadi sempat bercumbu dengannya di kamar tidurnya.

"Oohh..Noor Anggraeni...
.....akuuu…" bergegas
Nyoto keluar kamar.

Sesampainya di ruang tamu sang wanita yang tadi sempat dilihatnya ternyata sudah tidak ada.
Sebentar ia menoleh manakala Mbok Darmi yang tadi disuruhnya pergi datang sambil membawa bungkusan.

"Mbok Darmi...
...mbok melihat Bu Noor…?" tanya Nyoto.

Mbok Darmi tersenyum sambil menyorongkan bingkisan ke arah Nyoto.

"Sampun Ndoro...
"Ini bingkisan dari Bu Noor yang dititipkan kagem Ndoro Putri.
"Tadi beliau juga pesan ndak bisa lama-lama menunggu karena ada urusan mendadak...penting sekali.
"Sama pesannya lagi...beliau akan datang lagi lain waktu.
"Begitu Ndoro Kakung…" kata Mbok Darmi.

Nyoto hanya mendesah pelan lalu terduduk di sofa ruang tamu.

"Saya permisi Ndoro…" kata si pelayan setia itu yang telah menemani keluarganya bertahun-tahun lamanya. Nyoto lalu mengangguk pelan.

"Aku...aku telah berbuat tidak senonoh kepadanya. Sungguh aku tidak mengerti dengan diriku sendiri.
"Mudah sekali aku terpancing nafsu begitu melihatnya.
"Noor Anggraeni...aku...aku harus meminta maaf kepadanya atas kelakuanku...hah…" desah Nyoto sambil memejamkan matanya.

Sekelebat terbayang di ingatannya saat ia memeluk dan mencium adik kandung Suryo Adipati itu dengan nafsu menggelegak.

Setelah itu seolah menjadi kabur. Ia seperti sulit mengingat apa saja yang dilakukannya kemudian bersama Noor Anggraeni.

"Ah... Jangan2…" Nyoto terdiam sesaat manakala ia menyadari air maninya telah keluar dari kemaluannya.

"Sungguh keji jika kau sampai tega melakukannya Nyoto…!" ucapnya lirih seolah mengutuk dirinya sendiri.

"Kali lain aku harus menjelaskan kepada Noor soal ini. Tapi jangan sampai Nimas tahu...hahhh…" keluhnya lalu bergegas beranjak ke kamar mandi.

=========

Waktu terus bergulir hingga menginjak malam hari. Suasana pusat Kota Banyumili masih terlihat cukup ramai dengan lalu lintas kendaraan hilir mudik kian kemari.

Meski bukan kota metropolitan layaknya Jakarta ataupun Surabaya namun geliat kemajuan ekonominya yang terus menanjak ikut mempengaruhi beragam aspek infrastruktur pembangunan yang ada. Baik itu prasarana pendidikan, kesehatan, industri manufaktur / pabrik, sosial budaya bahkan hiburan.

Tiga aspek yang terakhir disebutkan tercermin dari munculnya sejumlah pusat perbelanjaan besar berskala nasional baik itu swalayan maupun mal.
Dari sisi industri, sejumlah pabrik berskala nasional telah pula dibangun di pinggiran kota.


PT. PAN BrothersTbk


Swalayan ADA


Transmart,


Gelael

Pabrik tekstil raksasa PT. Pan Brothers Tbk, Swalayan ADA, Superindo, Transmart dan Gelael adalah beberapa contoh tak terbantahkan bahwa geliat potensi ekonomi masyarakat Banyumili sudah menginjak dari fase Polis ke arah Metropolis.
Demikian menurut Sosiolog dan Urban Planner asal Amerika Serikat, Lewis Mumford.



Lewis Mumford

Sementara dari sisi hiburan bermunculannya banyak kafe sampai pub, diskotik dan tempat karaoke kian menegaskan jatidiri Kota Banyumili yang open minded bergeser dari kota yang dulunya agraris menjadi kota industrialis mengikuti perkembangan modernisasi jaman.

Salah satu dari sekian banyak tempat hiburan yang berdiri di Banyumili ada satu yang paling terkenal sekaligus paling besar yaitu Anjani Exclusive Club atau disingkat AEC.



Anjani Exclusive Club

Sebuah pusat hiburan di salah satu sudut kota yang berdiri megah nan luas serta berdesain arsitektur minimalis modern namun penuh kemewahan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam namun aktifitas yang terlihat dari luar bangunan yang berwarna mencolok itu justru memperlihatkan tanda-tanda semakin ramai.
Puluhan mobil berbagai jenis keluaran terbaru nampak berjejal di lahan parkir yang sebenarnya sudah cukup luas itu.

Beberapa pengemudi nampak bersitegang dengan pengunjung lain yang baru datang untuk berebutan tempat parkir.
Seorang pengemudi Toyota Fortuner terbaru terlibat cekcok dengan beberapa orang yang menumpangi sedan Lexus.

Pemandangan kontras yang terlihat jelas manakala di saat yang bersamaan sebuah Jeep Wrangler Rubicon warna hitam mengkilap datang belakangan dan langsung di pandu oleh beberapa security berbadan tegap menempati special space yang telah disediakan tepat di dekat pintu masuk.
Ehmmm...pastilah si pengemudinya bukan orang sembarangan.

Sebentar kemudian empat orang muncul dari dalam mobil SUV gagah buatan Amerika itu.
Pertama turun adalah sang sopir sendiri yaitu sesosok pemuda tanggung usia anak kuliahan bertubuh langsing namun jangkung hampir 190 cm.
Wajahnya yang ganteng berambut cepak dengan pomade ala anak basket membuatnya terlihat bak coverboy.

Disusul dua orang lainnya dari pintu belakang yaitu seorang pria berbadan hampir setinggi yang pertama namun sedikit bungkuk berkulit gelap.
Disampingnya seorang pria sedang, putih berambut lurus, bermata sipit dan berkacamata keluar sambil membawa kamera Canon EOS 5D Mark IV With 24-105mm F4 L II seharga 57 juta di bahunya.



Canon EOS 5D Mark IV

Tak berapa lama kemudian dari pintu penumpang satu sosok terakhir berbadan tegap atletis muncul sambil membetulkan rambut dreadlocknya yang gondrong menjela leher.
Kacamata Ray-Ban warna silver nya yang warna-warni tertimpa lampu sorot mengesankan sosok yang tidak biasa.

Yah, siapa lagi kalu bukan Freddy Umbara.

Setitik bara di ujung sebatang rokok Luffman yang per-pak seharga 95 ribu seketika mengepulkan asap putih manakala Freedy menghisapnya pelan seolah begitu meresapi nikmatnya rokok import made in USA itu.

Sejumlah security yang berjaga menjura manakala Freddy Cs memasuki pintu utama.

Begitu masuk tanpa banyak cingcong Freddy Cs langsung mengambil tempat strategis terletak di atas menyerupai sebuah balkon mini.
Tak lama kemudian dua pelayan manis berpakaian ketat seksi mendatangi Freddy Cs.

Freddy masih sempat menepuk bokong salah satu di antaranya sambil tergelak sebelum keduanya berlalu untuk nanti mengantarkan pesanannya.

"Bos, Anjani betul2 luar biasa. Di tanganmu Anjani yang sempat bangkrut jadi besar seperti ini...kejelian bisnis bos Edy patut diacungi jempol…" ujar pria muda bermata sipit sambil menaruh kamera DSLR miliknya.

Freddy masih menghisap rokok putihnya dengan santai.

"Hudoyo tidak becus mengelola klub sebesar ini. Kebanyakan korup dan mencoba bermain bersih….dasar bahlul.."
"Lu pasti ngerti Nton, Jaman sekarang buka usaha kalu tidak main mata dengan aparat maupun orang pemerintahan...dijamin umurnya pendek.
"Buatku no problem, gw kasih sekian persen saja plus servis selangkangan...semuanya kelar...hehehe.." katanya sambil memandang kerumunan pengunjung yang kian mendesaki area floor nan luas itu.

Suara musik tekno terdengar cukup keras ke seantero ruangan hall membuat sedikit pekak telinga bagi yang tidak terbiasa.

"Apalagi ayahku sendiri tidak mau tahu mengenai bisnisku...
"...aku harus cari akal supaya bisnis ini tetap jalan dan fulus terus ngocor...dan nyatanya...bisa khan..! lanjut Freddy kali ini melihat 3 dara cantik di kejauhan.

Salah satu dari mereka yang melihat ke arah Freddy Cs bergegas mendatangi meja VIP di mana Freddy berada.

Gadis itu masih berusia muda sekitar 20an tahun. Cukup manis berambut sebahu berkulit sawo matang namun bersih eksotis dengan body yahud.

Ivan yang duduk di samping Freddy langsung bersiul melihat sosok menawan di depannya ini.


Feby Dwi Sari

"Ternyata Neng Feby tho...wah selera Om Fred betul-betul high class nih...hehehe...seraya berdiri sambil mengamati si gadis mengitarinya seolah menikmati sebuah karya seni.

"Muka..7,5, kulit..8, toked montok..8 pantat seksi dan paha mulus..8,5... gila..! ...
....Point akhir 8, Om...gileee…!!!!....
ckckckck.....mau dong.." goda Ivan sambil mencoba mencolek dagu si gadis.

Namun sebelum tangan jahil itu sampai si gadis sudah keburu menghindar.

"Freddy Umbara..!!
"Elu sudah membuat karib gw pingsan setengah mati sampai opname di rumah sakit gegara lu entot semaleman...mana tanggung jawabmu…! seru si gadis manis bernama Feby itu sambil menunjuk Freddy.

Freddy terdiam sesaat sambil memandang tajam ke pada si gadis.
Sementara yang di pandang terlihat kikuk ditatap mata elang Freddy.

"Nia terlalu seksi...terlalu merangsang untuk dibiarkan gitu saja. Salah sendiri ia begitu menggoda.
"Lagian sudah ada BPJS Khan.
"Ngapain pula gw kudu keluar duit ngongkosi pengobatannya...
....gitu aja kok repot.
"Soal tanggungjawab lha wong dia yang awalnya mulai...khan lucu.
"Lagipula dia juga tidak hamil khan...hehehe…

"Aku sebenernya pengin ngentot elu juga Feb. Aku penginnn banget nelanjangi lu...supaya elu juga ikut ngerasain kontol kaku gw seperti halnya Nia.
"Gimana babe..? elu minat babe...?!

Wajah cantik Febby langsung mengeras mendengar kekurang ajaran pria di depannya ini.

"Dasar bajingan tengik…." damprat Febby.

Hanya sedetik setelah Febby berucap pria berkacamata Ray Ban itu langsung melorotkan celana kainnya.
Disusul kemudian batang penis Freddy seketika mengacung laksana per. Besar, kaku berurat tegas menonjol dengan bonggol kepala penisnya mekrok menawan bagai bunga mawar di Kebun Raya.

Feby mendelik sambil mengeluarkan seruan tertahan manakala matanya yang bening melihat kemaluan Freddy yang gagah perkasa.

"I..ituu...sungguhan...kontoolnya...?! ...Kontol yang membuat Nia kelojotan ngecrit berulangkali sampai pingsan…!" katanya lirih dengan badannya terasa panas dingin.

Freddy tersenyum penuh arti sambil mengurut-urut kontolnya yang telah mengeras berskala panjang mencapai 19 cm plus diameter 7 cm itu !

Kontol besar nan gagah yang nampak mengangguk-angguk itu seperti mengandung magnit luar biasa yang menyetrum birahi Febby yang mendadak terlecut nafsu seks-nya. Padahal Freddy sama sekali tidak menyentuhnya.

Ia mengigit bibir mungilnya takkala kegatalan kian merasuk di dalam liang sempit pangkal pahanya.

Tubuhnya mendadak lemas dan kebasahan telah memenuhi seluk beluk liang kewanitaannya.
Membuat gadis manis nan seksi yang sehari-hari sebagai trainer BL sekaligus kerap diundang sebagai instruktur senam di banyak acara kegiatan olahraga di kantor2 pemerintah itu kian tak mampu mengontrol tubuhnya sendiri.
Sesuatu yang belum ia alami selama hidupnya.

Ivan, Anton serta sosok pria tinggi ceking yang sejak tadi hanya diam saling berpandangan sambil tersenyum sinis satu sama lain.

"Ilmu bos Edy sungguh istimewa. Belum apa2 sudah dibuat kelimpungan tak kuat menahan nafsu...luar biasa.." kata Antony sambil memandang takjub ke arah Feby.

"Ilmu ini belum seberapa dibanding gurunya mas Freddy,
"..saya sudah melihat langsung. Sungguh edan dan...ngeri.." kata pria ceking lirih akhirnya buka suara.

"Maksud Pak Dalu...orang tua bernama Ki Benowo itu…? tanya Anton yang dibalas senyuman getir Dalu.

Kurang lebih dua tahun lalu Freddy, Anton dan 2 teman lainnya datang ke kediaman Ki Ageng Benowo di Bukit Sendang Wadas Lintang.
Maksud kedatangan yang pernah diutarakan sebelumnya adalah untuk menguatkan kejantanan mereka dalam bersenggama.

Anton tampak tersenyum tipis lalu memandang ke arah Feby yang setengah lunglai dituntun Ivan ke pangkuan Freddy.

Anton mengakui terapi orang tua aneh namun sakti itu sangat mujarab.

Setelah mendapat terapi dan ajimat, ia sendiri mampu bertahan ngentot tanpa henti hingga 1 jam-an lebih tanpa keluar.
Penisnya makin mantab dan keras ditambah staminanya tetap terjaga. Luar biasa.
Ini baru dirinya yang hanya mendapat paling ¼ kemampuan Freddy.

Bagaimana dengan Freddy..?

Membayangkan saja membuat Anton diam-diam bergidik sendiri.

Freddy hanya diam sambil tersenyum simpul manakala si gadis mengangkang di paha kekarnya. CD warna merah Feby sudah lolos di ujung high heels milik sang dara.

Gesekan bibir kemaluan Feby yang berjembut rapi berikut kepala penis Freddy yang membonggol besar memercikkan nikmat ke seluruh pelosok tubuh sang dara.


Feby Dwi Sari

Seiring erang dan rintihan keluar dari bibir basah nan merah itu tubuh molek dan indah Feby bergerak ritmik ditandai goyang bokong bulatnya mengayun maju mundur ke selangkangan si pejantan tangguh.

"Ooohh....kerass...kontolmuu...oohhh..!!.
oohhh...fredddy.....!! pantessss...niaaa...relaaa...eluu entooootin...semalemaaan...gilaa...oohhgilaaa..!!!....kontool...kontoolmuu gilaaaa...!! aaahhh…. bessaaar….enaaak bangeeet... ooouuggh…"

Erang sang instruktur senam itu kian menggila.

Sementara Freddy nampak santai sambil kedua tangannya terpentang di atas sofa mahal itu dengan masih ditunggangi tubuh molek sang dara terus menggeliat-geliat.

"Van, menurutmu si mawar itu apakah masih perawan…? tanya Freddy bertanya dengan rileks di tengah enjotan tubuh seksi sang trainer BL.

"Setahuku dia belum pernah punya pacar Om. Dari gelagatnya...aku yakin 100% iya …" jawab Ivan.

"Kalu adiknya, si Putri Mawar itu…? "Apakah elu sempat nyicip memeknya juga..?
tanya Freddy lagi kali ini sambil merem melek merasakan kepala kontolnya terjepit erat liang sempit kewanitaan Feby yang memang terbiasa berlatih kegel.

Ivan tak menjawab hanya melirik sebentar ke arah Feby yang betul-betul terbuai nafsu birahinya.

Gadis itu mengerang merintih sambil terus memaju mundurkan pinggul montoknya ke selangkangan Freddy.
Meski hanya kepala penis yang masuk ke liang memeknya sudah mampu membuat gadis itu melayang tinggi ke langit malam penuh gemerlap bintang gemintang. Istimewa.

"Belum Om. Indah juga masih perawan seperti kakaknya... hahhh.." desah Ivan setengah terhenyak menjawab pertanyaan itu.

"Dasar co culun kau Van...hahaha…"
"Harus gw akui kalu mantan elu si Putri Mawar itu sebenarnya juga tak kalah cantik dan seksi.
"...Bahkan aku melihat sesuatu di dirinya sebagaimana primbon yang ku percaya…" ujar Freddy.

"Maksud Om…?

"Dari raut mukanya yang terlihat tirus serta lekuk bodynya...mantanmu itu tipikal perempuan doyan kenthu dan sangat hot bila di ranjang…!..
"Elu harusnya tidak meninggalkannya Van...HAHAHAH…"
tawa Freddy menggema sambil kedua tangannya sekarang meremas-remas pantat seksi Feby.

"Yah.. aku…" lirih Ivan sambil matanya tak berkedip memandang Feby yang makin menggila dan akhirnya pekik tertahan keluar dari bibirnya yang mungil takkala mencapai puncak kenikmatan.

"Aaakhh...aaakhhh…!

Pinggul padat Feby mengejang-ngejang di atas paha kekar Freddy yang asyik menyeruput segelas Bir.
Sesaat sang gadis terkulai Freddy justru beranjak pergi dengan penisnya masih mengacung tegak.

Setelah ia membetulkan celananya ia menoleh ke arah Ivan dan Anton.

"Kalian berdua boleh entotin dia...aku mau ngomong sebentar dengan Pak Dalu...ayo Pak…" kata Freddy segera berlalu diikuti Pak Dalu.

Sepeninggal keduanya, Ivan dan Anton saling berpandangan lalu secepat kilat Ivan melorotkan celananya lalu ditindihnya tubuh indah Feby yang bugil dari pinggang ke bawah itu lalu digenjotnya liang sempit nan nikmat Feby penuh nafsu.

"Aah...ahh..sempitnya memekmu Feb..
Aahhh...enaakk...ngentotin instruktur senam...ooohh...SHIIIT..angeeet…. berdenyut-denyut….ooohh...SHIIIT..
.!!!

Sementara adegan seks itu tergelar vulgar di atas meja VIP tanpa seorangpun memperdulikannya. Beberapa security hanya berbisik-bisik namun tak berani menegur.
Mereka sungkan karena tahu sosok yang bersama mereka saat ini tak lain adalah...Freddy Umbara.

Freddy dan Dalu sudah berada di sebuah ruangan lain.

"Jadi ayah dan Noor punya rencana tersendiri kepada Roro Inten…?" tanya Freddy.

"Betul Bos.
"Saya tidak tahu persis tapi sepertinya Pak Suryo dan Ibu Noor mengincar perempuan cantik itu…" ujar Dalu yang merupakan sopir pribadi Siti Sundari sekaligus Suryo Adipati.

Dalu membocorkan rahasia yang sudah dipesankan sebelumnya oleh Suryo Adipati kepadanya.

Entah apa imbalannya dan maksudnya yang sebenarnya.

"Ayah ternyata bermain mata di belakang ibunda. Aku harus segera bertindak…" batin Freddy.

"Ok ..thk u Pak. Nanti kalu ada info terus sampaikan ke saya pak ..! pinta Freddy.

"Saya siap Bos...percaya sama saya…" kata Dalu nyengir takkala Freddy memberikan beberatus ribu lembaran uang kepadanya.

"Ayah dan anak sama2 bajingan. Mudah bagiku mendapatkan fulus dari keduanya. Makin banyak fulus makin dekat tujuanku buat mengawini si rondo kempling ...si Juminah itu.
"Dadi wong lanang jan enak tenan. Iso poligami...iso ngenthu sak karepe dewe...hehehe…
"Juminah...juminah...
"...aku jan kebelet ngeraksano jepitan tempikmu...aku selak pengin metengi awakmuu...hehehe…"

batin si sopir Dalu lalu segera berlalu.

Freddy hanya tersenyum memandang kepergian Dalu.

"Dalu...Dalu...aku tidak peduli tujuanmu sebenarnya membocorkan semuanya ini. Bila kau macam-macam aku tak segan melenyapkanmu.
Ehmm...tapi yang pasti ayah tidak boleh menikahi wanita itu. Ibunda sudah banyak menderita.
"Kalu aku tidak bisa mencegah niat ayah, Nyoto dan keluarganya yang harus menanggung akibatnya....HEH.."
dengus Freddy lalu kembali ke tempatnya semula.

Sementara alunan musik House kian menggebrak dengan kehadiran DJ terkenal Ibukota Princess Joana memainkan THE FUSION penuh energi dan menggedor jiwa penuh bara para pengunjung Anjani Club malam itu.


The FUSION by DJ Princess Joana


 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd