Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
50 - Malam Minggu yang Melelahkan - 2a
POV : Edisen

MEPNX4W_t.jpg

Rizal/ Edisen

MEMBQQJ_t.jpg

Om Faiz

MEKF5SQ_t.jpg

Bang Maman / Zulman

MEPZNL2_t.jpg

Ci Elena (Wei Na) dan Ci Ayen


Hubunganku dengan Fitri pacarku makin hari semakin renggang. Setiap kali aku chat ke dia, "lagi apa Beb...?, selalu slow respons. Kalau udah dibalas, kutanya lagi "koq lama dibalas ?" selalu saja ada alasannya yang terkesan sibuk.

Menurut pengakuannya, beberapa bulan terakhir ini dia sibuk dengan aktivitas belajar sekolah demi mau meraih ranking kelas. Apalagi dalam 2 minggu terakhir itu minggu ujian. Kami sama sekali tidak saling kontak.

Karena udah sifat gw yang suka penasaran, kucari info dari ci Velin. Awalnya Velin gak mau terus terang karena takut gw marahin Fitri. Setelah kudesak akhirnya dia ceritain yang dia tahu.

Memang ada benarnya kalau Fitri agak sibuk dengan kegiatan belajar. Namun tidak jarang ci Velin melihat Fitri sedang berduaan dengan Rizki. Kalau sudah begini pikiran kotorku langsung muncul, kalau Fitri pasti gak akan dikasi ampun sama orang kayak si Rizki itu. Si Fitri pasti udah diajak ngentot sama si Rizki. Ternyata ci Velin pun mengaku kalau pernah kedapatan mereka sedang having sex di rumah Rizki setelah mereka belajar bersama.

Sebagai cowok pasti ada perasaan marah karena gw sudah dibohongi selama ini. Ternyata Fitri diam-diam memang bermain dibelakangku. Di sisi lain gw selama menjalani hubungan pacaran ama dia, gw udah jenuh amat. Gw akui kalo gw memang bukan cowok yang baik. Gw cuma pengen bersenang-senang sama tubuhnya. Gak jarang juga dia kuajak ke rumah gw, lalu di ruang tamu ini tubuhnya gw grape-grape ampe kontol gw masuk ke memeknya. Beberapa kali dia kuajak main ke kamarku saat tidak ada orang di rumah. Salah dia sendiri, siapa suruh dia yang duluan suka sama gw. Mungkin sekarang dia udah bosan sama gw, jadi dia berpindah hati ke Rizki.

Malam minggu ini gw coba pelan-pelan minta penjelasan sama dia. Sesampai di rumahnya sekitar pukul 8 malam, Fitri keluar menemuiku dengan pakaian tidur dan masih mengenakan jilbabnya.

Kuajak dia keluar untuk ngobrol di cafe-cafe ala kampung di daerah sini. Tidak disangka dia menolak ajakan gw. Katanya papa mamanya lagi pergi ke luar kota menghadari acara adat pernikahan keluarga papanya dan besok baru kembali. Di rumah cuma ada kakaknya yang gak berani di rumah sendiri.

Kuberanikan diri untuk minta masuk kedalam rumahnya untuk memastikan kebenarannya. Fitri membiarkan aku masuk kerumahnya. Jadi memang benar kalau di rumah hanya ada dia dan kakaknya. Setelah kami duduk di ruang tamu, ada sesuatu yang bikin gak nyaman. Tidak jauh dari ruang tamu ada kakaknya sedang duduk sambil bermain hp. Kalau kami ngobrol pasti kedengaran oleh kakaknya. Aku harus menunggu sampai kakaknya masuk agar bisa menuntut penjelasan Fitri.

Selama kakaknya di dekat sana, obrolan kami hanya bersifat basa basi. Kebanyakan hanya diam dan bermain hp. Hubungan yang renggang ini membuat kami sulit untuk memulai obrolan. Semakin malam suasana semakin dingin tanpa banyak bicara. Gw semakin mati kutu di sini. Gw udah mulai gak sabar.

Kuberanikan diri bertanya padanya kenapa kakaknya dari tadi duduk di sama. Fitri bilang kalau kakaknya itu penakut, gak berani tidur sendiri di kamar. Dia sedang menunggunya menemani dia tidur. Kalau sudah dibilang gitu, secara tidak langsung kakaknya menungguku untuk pulang supaya Fitri bisa menemani kakaknya di kamar.

Dengan kesal gw minta pamit aja. Selama kakaknya masih menghantui kami, gw gak bisa berbuat apa-apa. Fitripun tidak menahan kepergianku, perasaan sensitif gw bilang kalau dia memang pengen gw pergi dari rumahnya, hanya saja sungkan untuk berterus terang. Gw tetap tenang saja, seakan tidak merasa apa-apa. Lain kali gw akan ungkap kebenarannya, kalau bisa ketangkap basah sedang enak-enakan bersama Rizki. Pokoknya selama dia belum minta putus, gw diamin aja. Lagipula gak ada ruginya buat gw. Otak jahatku berkata, justru kalau gak putus gw masih punya kesempatan untuk mengajaknya untuk bersenang-senang.

Sebelum beranjak dari rumah Fitri, gw mengecek hp gw. Ternyata ada chat masuk dan telepon beberapa kali dari Om Faiz. Gw udah dihubungi sejak dua jam yang lalu. Sekarang ini udah hampir pukul 10 malam dan aku diminta untuk ke rumahnya menemui Om Faiz. Dengan bergegas aku mampir ke rumahnya.

Perjalanan dari rumah Fitri menuju ke rumah om Faiz melewati rumahku. Di depan pagar rumahku ada sekelompok om-om yang sedang nongkrong sambil merokok. Ada yang jongkok, ada yang berdiri dan aada yang duduk di tempat duduk sepeda motor. Aku hanya melewati mereka dan mereka tidak kenal denganku. Sebaliknya aku sepertinya mengenal mereka.

Kulanjutkan perjalananku menuju rumah om Faiz. Kuingat-ingat lagi wajah itu akhirnya teringat kalau gw pernah lihat om itu di warung tengah hutan sawit. Om itu yang sempat mau perkosa Mama. Ngapain dia nongkrong di depan rumahku ?!

Kalau melihat situasi rumahku sih harusnya aman, karena mereka cuma di luar pagar. Gerbang pagar sudah terkunci rapat. Begitu pula pintu rumah sudah terkunci seperti biasa. Mama pasti udah tidur karena kamarnya sudah gelap. Gw sendiri ada bawa kunci rumah, jadi mereka tidak perlu menungguku pulang karena aku bisa buka pintu sendiri.

Sesampai di rumah om Faiz ku ketuk pintunya sambil memanggil Om Faiz. Ada bang Zulman yang biasa dipanggil Maman, membuka pintu rumah lalu menyuruhku segera ke ruang tamu. Dia bilang om Faiz sudah menungguku dari tadi.

Di ruang tamu ternyata sudah ada ci Elena dan ci Ayen sedang duduk membicarakan sesuatu yang penting dengan om Faiz. Akupun bergabung duduk di sebelah ci Elena. Rasanya sofanya agak hangat karena barusan di duduki oleh bang Maman. Menyusul bang Maman berpindah posisi duduk di sofa lain.

"Zalll...!!! dari mana saja kamu Nakk...?! Dari tadi Bapak nelpon kenapa gak dijawab...?! tegas Om Faiz.

"Sorry Pakk...tadi aku lagi di rumah pacar jadi gak bisa nerima nelpon..." kataku jujur.

"Ohhh... jadi kamu lagi bersenang-senang sama pacar kamu sampe gak mau jawab telepon...??! tegas om Faiz.

"Bukan begitu Pakkk... tadi hape aku dalam keadaan silent jadi gak kedengaran ada telepon yang masuk Pakkk...." jelasku.

"Ya sudah kalau begitu... asal jangan senang-senang sampai lupa tanggungjawab... jangan seperti mereka semua ini...!!! tegas om Faiz dengan raut wajah galak sambil jarinya menunjuk-nunjuk ke bang Maman, ci Elena dan ci Ayen.

"Ada apa Pakkk...?! tanyaku bingung.

"Begini Nakkk... sudah berkali-kali kho Afuk papa kalian nelpon ke bapak... dia komplain kalau barang-barang pesanan pelanggan sering terlambat di antar... kadang sampai tidak diantar sama sekali..." jelas Om Faiz.

"Loh jadi ini masalahnya apa Pakkk...?! tanyaku bingung lalu kulihat ke yang lain semua pada tertunduk gak berani menjawab.

"Masalahnya, orang-orang yang menangani udah keenakan sampai-sampai lupa sama tanggungjawab kerja....!!! sindir om Faiz.

"Maksud bapak siapa sihhh...?! tanyaku lagi.

"Siapa lagi..?! Ya mereka-mereka ini Nakkkk....!!! kata Om Faiz sekali lagi menunjuk yang lain.

"Jangan sampai hubungan bisnis bapak sama kho Afuk jadi rusak gara-gara kamu kerja gak bercus Mannn...!!! bentak Om Faiz ke bang Zulman.

"Iyaaa Banggg iyaaa.... maafin sayaaa..." ucap bang Maman dengan rasa bersalah.

"Zalll... kamu tahu gak kalau cicik lu Elena sama kawannya sering dientot sama bang Zulman dan kawan-kawan lain...?! tanya om Faiz.

"Tahu Pakkk....emang kenapa sih Pakk..? tanyaku

"Bagus kalau kamu tahu Nakkk... tapi kamu harus belajar untuk kuat nahan nafsu... kalau entot ya entot kalau kerja ya kerja... habis kerja baru entot... ini abang-abang dan kakak-kakak ini tahunya entot dulu baru kerja... gimana gak timbul masalah....!!!! kata om Faiz.

"Pakkk... ini bukan salah kami donggg... bang Maman yang suka ajakin kami main makanya kami mau...!!! kata Ci Elena membela diri.

"Gak usah bela diri dek....Lu cewek berdua juga gatal.... bapak paham kalau amoy emang bawanya begitu.... gampang diajak ngentot... jadi bukan hanya salah kalian... salahnya itu kau Mannn...!!! kata om Faiz menatap bang Maman dengan marahnya.

"Iya banggg.... maappp....!!! kata Maman tertundak

"Lu amoy berdua juga.... mau aja diajak main sama orang kami...." ledek om Faiz ke Ci Elena dan ci Ayen.

"Pakkkkk....!!! kami ini masih wanita normal lo Pakkk...!! bela ci Ayen.

"Hahahahaha... iya bapak tahuuuu... kalian memang wanita normal.... orang-orang kerja bapak kayak Maman ini juga lelaki normal... jadi bapak sangat menghargai manusia yang normal asal kalian tahu kapan main kapan kerja.... JELASSS...?! tegas Om Faiz.

"Jelas Pakkk...." jawab mereka satu per satu.

"Jadi begini saja... bapak ini orang baik... gak suka kasi-kasi hukuman sama kalian... malah saya mau kalian benar-benar senang dulu biar kedepannya jangan timbul masalah lagi...." kata om Faiz

"Maksudnya apa Bosss....?! tanya bang Maman bingung

Belum sempat dijelaskan tiba-tiba ada yang suara kelakson mobil dari luar.

"Man... cepat kamu bukakan pintu dulu.. ada kawan saya sudah sampai..." perintah Om Faiz. Kami semua menunggu sembari bang Maman membuka pintu.

...............

MERL2IX_t.jpg

Tante Mei Cen


MEMP36Z_t.jpg

Pak Samsul


"Selamat malam bangg Faizzz....!!! sapa seorang tamu lelaki yang wajahnya tidak asing.

"Malam juga bang Samsulll....!!! Gimana kabarnya ?!

"Baikk bangggg..!! jawab Om Faiz menyambut hangat tamunya yang bernama om Samsul. Gw masih berpikir keras tentang siapa lelaki yang bernama Pak Samsul yang rasanya semakin tidak asing. Menyusul di belakang om Samsul menyusul seorang wanita chinese dengan penampilan anggun nan seksi.

"Wei Na...!!!! wanita chinese itu memanggil nama ci Elena dengan nama Tionghoanya. Ci Elana yang tadinya tunduk main hp menatap wanita itu.

"Mamaaaa...!!! ci Elena memanggil wanita itu Mama. Akhirnya aku ingat siapa Pak Samsul dan siapa wanita chinese ini. Wanita chinese ini bernama tante Mei Cen mantan istri Papa. Dulu aku pernah bersama ci Erika diantar supirnya ketemu dia di sebuah perumahan baru. Dan Pak Samsul ini adalah bos yang mendirikan dan memasarkan perumahan baru itu sekaligus bos tante Mei Cen. Maka ci Elena ini adalah anak pertama tante Mei Cen.

"Lu koq ada di sini Naaaaa...?! tanya tante Mei Cen seakan tidak percaya bertemu putri sulungnya di sini.

"Lohhh... Mama juga kenapa bisa ke sini...?! tanya ci Elena kembali.

"Ceritanya panjang Naaaa.... kamu gimana kabarnya...?! tanya tante Mei Cen

"Wahhh...wahhh... siapa ini sayangg...?! Abang gak ngerti kalian bicara apa... habis kalian pake bahasa cina..." kata Pak Samsul memotong pembicaraan.

"Oh iya banggg... kenalin ini anak aku namanya Wei Na...!!! tante MeiCen memperkenalkan ci Elena. Pak Samsul pun mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan dengan ci Elena.

"Elena omm... Wei Na itu nama cina aq..." jelas ci Elena lalu berdiri menyambut jabat tangan Pak Samsul

"Ohh begitu..!? kalau cewek cantik yang satu lagi siapa tuh..?! tanya Pak Samsul menatap ke ci Ayen.

"Kenalin om... ini teman aq namanya Ayen.." kata ci Elena memperkenalkan ci Ayen.

"Ayen ommm...." kata ci Ayen juga berdiri sambil berjabat tangan dengan Pak Samsul

"Anak lu cantik juga ya Cen... mirip sama kamu..." puji Pak Samsul.

"Silakan duduk dulu banggg....!!! kata Pak Faiz.

Dengan segera tante MeiCen duduk di sebelah ci Elena tampak sangat merindukan putri pertamanya. Merekapun saling bertanya kabar dalam bahasa dialek kami.

"Jadi gimana banggg.... si MeiCen sudah siap...pokoknya malam minggu ini abang gak akan kecewa... hehehehe..." kata Pak Samsul, tapi aku masih belum mengerti pernyataan Pak Samsul.

"Bagus banggg... kalian masuk saja dulu ke kamar biasa banggg... nanti saya menyusul setelah bicara sama orang-orang ini..." kata om Faiz.

"Beres banggg....!!! kata Pak Samsul berdiri kemudian menarik tangan tante MeiCen mengikutinya. Padahal tante MeiCen masih kepengen ngobrol dengan ci Elena karena sudah lama gak bertemu.

"Tunggu dulu banggg... aku masih mau bicara sama anakku....!!! tegas tante MeiCen.

"Bicara nya nanti saja setelah kita bersenang-senang.... sekarang lu ikut abang dulu ke dalam....!!! ajak Pak Samsul dengan paksa menarik kuat lengan atas tante MeiCen.

"Tapi bangggg....sudah pokoknya ikuti apa mau abangggg.... jangan banyak cakap lu...!!! paksa Pak Samsul menarik lengan tante MeiCen semakin kuat. Akhirnya tante MeiCen terpaksa menuruti Pak Samsul masuk ke dalam.

"Pakkk... Mamaku mau diajak ke mana..?! tanya ci Elena.

"Sudah dek... gak usah banyak nanya.....kalian ikut saya....!!! perintah Om Faiz. Dari belakang kami semua mengikuti langkah om Faiz yang berjalan menuju ke sebuah kamar yang cukup luas dengan sebuah ranjang besar di tengahnya.

Setelah kami semua masuk ke dalam om Faiz berkata:

Masalah kalian belum selesai.... bapak mau kasi pelajaran sama kalian....jadi malam ini kalian jangan pulang.... silakan kalian ngentot sepuas-puas nya malam ini supaya kalian tahu kalau waktunya kerja ya kerja....waktunya ngentot silakan ngentot... saya harap kelalaian kalian tidak terulang lagi....!!!! jelas om Faiz.

"Apaan sih Pakkk...?! koq jadi begini..?! ucap ci Elena agak menolak memaksa untuk keluar dari kamar namun ditahan oleh om Faiz. Berbeda dengan sikap ci Ayen yang hanya berdiri dengan tatapan kosong.

"Gak usah pura-pura menolak dekk...!! Bapak tahu lu sudah bernafsu... hehehe..." kata om Faiz.

"Naaaa...... sudahlahhh... kita bermalam aja di sini..." kata ci Ayen duduk di tepi ranjang.

"Yennn... emang lu gak takut... kita mau diapain di sini ?! Trus Mama aq juga mau diapain sama mereka...?! kata ci Elena agak ketakutan.

"Gak usah takut Naaaa... apapun yang terjadi kita selalu bersama..." kata ci Ayen berpelukan dengan ci Elena.

"Mannn... kutinggalkan dulu kalian di sini... abang dan kawan abang mau bersenang-senang dulu dengan cik Mei Cen itu... kamu di sini entot saja anaknya dan kawannya itu sampe puas.." kata om Faiz.

"Dan satu lagi biar kamu tahu Man... abang tadi sudah masukkan obat perangsang ke minuman mereka tadi... tuh cewek lesbian tinggal kamu garap..." tambah om Faiz dengan suara bisik agar gak kedengaran ci Elena maupun ci Ayen. Setalah itu, om Faiz meninggalkan kami berempat di kamar.

Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd