Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
55 - Ci Velin dalam Perkara
POV : Edisen

MEN1RTD_t.jpg

Ci Velin

MEL39IP_t.jpg

Pak Supriyadi (Pak RT)

MEKWJBP_t.jpg

Ai Ling (Mama)

Kuputuskan hari ini aku tidak ikut Papa dan ci Elena ke gudang. Setelah Papa dan ci Elena berangkat, Mama mendatangiku untuk bertanya tentang keadaan ci Velin. Kujelaskan keadaannya baik-baik saja di rumah Didit. Mama bilang barusan tadi pagi ci Velin menelepon dia minta agar mengantarkan baju padanya. Semalam dia meninggalkan rumah tidak membawa apapun selain handphone. Mama sempat memintanya untuk pulang ke rumah tetapi dia bersikeras tidak mau pulang. Rencana sebentar lagi aku akan mengantar Mama ke rumah Didit untuk mengantar baju, jika memungkinkan sebaiknya membujuk ci Velin untuk pulang.

Sempat Mama menyingging soal rencana liburan ke Bali yang terancam batal. Mama dan Papa masih dalam suasana bertengkar gara-gara persoalan ci Velin dan mereka belum berbaikan. Dalam kondisi begini tidak mungkin Papa akan mengizinkan Mama untuk pergi liburan dan bersenang-senang. Sungguh kesempatan yang sangat disayangkan.

Setelah Mama mengambil sejumlah baju ci Velin, sekitar pukul 9 pagi aku mengantar Mama menuju ke rumah Didit. Sesampai di sana sepertinya ada seseorang yang datang berkunjung ke rumahnya. Karena pintu dalam keadaan terbuka, maka kami langsung masuk saja. Belum sempat Mama mengetuk pintu rupanya ada Pak RT dan Didit yang telanjang dada tampak baru bangun sedang bicara masalah serius. Mereka sedang duduk di lantai beralas karpet. Wajah Didit tampak tegang dan ada apa sebenarnya.

"Nahh...!! Kebetulan sekali Cik Aling datang kesini...ada masalah penting yang perlu dibicarakan....coba cicik duduk dulu di sini...." ucap Pak RT menyuruh Mama duduk.

"Ada masalah serius apa Pak...?!" tanya Mama

"Begini Cik... ini anak Pak Imron baru saja saya tangkap basah sedang kumpul kebo dengan anak cicik di kamar... mereka lagi tidur bersama gak pake baju Cikk... ini tindakan melanggar hukum adat maupun negara...jadi saya sebagai ketua RT di sini akan membawa persoalan ini menjadi kasus perzinahan..." jelas Pak RT

"Loh koq begitu Pak...?! tanya Mama kebingungan.

"Saya harus tegas terhadap masalah ini... terpaksa saya harus bawa perkara ini pihak berwajib...menurut kesaksian Didit kalau semua ini bermula dari anak cicik yang minta nginap di rumah ini... jadi bisa jadi anak cicik yang akan kena pasal lebih berat karena bisa jadi tersangka pemicu kasus ini...." kata Pak RT menakuti Mama yang buta hukum.

"Oh jangan Pakkk... tolong jangan dibawa ke pihak berwajib... kasihan anak saya....!!! mohon Mama

"Mamaaaa...!!!! panggil ci Velin yang baru keluar dari kamar lalu duduk di sebelah Mama.

"Linnn...!!! lu baik-baik saja sayanggg....?! tanya Mama agak panik.

"Velin baik Maaaa.... Velin gak mau dibawa ke penjara... Velin takut Maaaa....!!! kata ci Velin ketakutan.

"Tenang dulu Lin... nanti Mama bicara sama Pak RT gimana cari solusinya...." Mama mencoba menenangkan ci Velin walaupun dia sendiri juga masih panik.

"Pakkk... tolong bantu anak saya.... dia masih muda masa dibawa ke penjara.... kasihan dia Pakkkk....!!! ucap Mama dengan suara memelas kepada Pak RT.

"Gak bisa begitu cikk... tindakan anak cicik sudah mempermalukan citra kampung kita... bapak harus bertindak tegas...." ucap Pak RT semakin membuat Mama takut.

"Tolonggg Pakkk... tolong bantu jangan sampaiii anak aku dibawa ke penjara... gimanapun caranya Pakkk... tolongggg Pakkk.....aku mohonnn....!!! Mama semakin memohon kepada Pak RT dengan sikap menunduk.

"Cicik mau bapak tolonggg...?! tanya Pak RT serius, wajahnya sedikit tersenyum.

"Mauuu Pakkkk....apapun caranya...tolong anakku jangan sampai ada apa2....." kata Mama sedikit lebih tenang.

"Baiklah... anak cicik bisa ditolong asal ada orang yang bisa menjamin biar aman....he he he...." kata Pak RT sinis.

"Iyaaa Pakkk.....aku ini mamanya... aku pasti mau menjamin anakku....!!! tegas Mama

"Oke...ini alamat rumah bapak....nanti malam cicik ke rumah bapak kita akan selesaikan masalah ini... apakah bisa.. ?! tanya Pak RT

"Jangan malam Pakkk... kalau malam ada suamiku di rumah...aku gak mau masalah ini ketahuan oleh suamiku..." kata Mama.

"Bapak ini orang sibuk... jadi hanya punya waktu malam hari... terserah jika cicik gak bisa apa boleh buat... terpaksa bapak gak bisa bantu apa-apa..." ancam Pak RT

"Iya Paaaakkk...nanti aku usahakan datang....!!! Mama menyanggupi permintaan Pak RT

"Nah begitu donggg kalau mau masalah cepat selesai... kalau gitu bapak permisi dulu.... " pamit Pak RT lalu beranjak meninggalkan rumah ini.

"Linnn... sebaiknya lu pulang ke rumah dulu sebelum masalah ini makin serius...." kata Mama.
"Tapiiii... Velin gak mo ketemu Papa Maaaa.... Velin masih kesal sama Papa..." kata ci Velin

"Kalau Velin gak pulang nanti masalahnya bisa bertambah gawat Linnn...." tegas Mama

"Iya deh Maaaa... tapi nanti agak sorean Velin baru pulang ya... " kata Velin.

"Ya sudah kalau begitu... Mama mau pulang dulu nanti Mama akan selesaikan masalah ini dengan Pak RT.... lu tenang dulu di sini ya sayanggg...." kata Mama

Malam sekitar pukul 8 setelah semua selesai makan malam, Mama bersiap-siap untuk berangkat. Mama mengenakan kaos santai berkancing tiga di bagian dadanya dan celana panjang yang ketatnya pas badan. Walaupun penampilan Mama tidak terlalu seksi namun pesonanya tetap kelihatan dari lekukan bentuk badan Mama yang ramping. Bagian dadanya sedikit kelihatan garis belahan payudaranya yang putih mulus karena dua kancing dibiarkan terlepas.

Karena Mama Papa masih belum berbaikan, Mama pun gak bilang hendak pergi kemana dan Papa pun tidak bertanya kemana Mama ingin pergi. Papa sedang nonton siaran berita dan membiarkan Mama pergi begitu saja. Gengsi Papa begitu tinggi hingga tidak mau memulai pembicaraan dengan Mama.

Sesampai di rumah Pak RT kami disambut olehnya.

"Selamat Malam ci Aling.... silakan masuk.... bapak sudah menunggu cicik dari jam 7 malam...." sambut Pak RT

"Sorry Pakk... aku ini ibu rumah tangga jadi harus mengurus makan malam keluarga...setelah beres baru bisa ke sini...." jeles Mama.

"Ibu rumah tangga yang hebat.... wanita seperti Aling ini dambaan para suami... pasti ci Aling sangat dicinta sama suaminya.... betul kan apa kata bapak...?! hahahaha....!!!

"Ehhh... iya begitu lah Pakkk...." Mama terpaksa berbohong.

"Oh ya Pak jadi gimana supaya aku bisa menjamin anakku...??? tanya Mama gak sabaran.

"Hahaha... cicik ini buru-buru amat nanya soal itu... santai saja cikk nanti bapak akan kasi jaminan biar anak ci Aling tetap aman... he he he..." jawab Pak RT dengan intonasi agak aneh. Bola matanya menyoroti belahan payudara Mama yang mengintip dibalik pakaian. Pasti Pak RT penasaran dengan isinya.

"Iya Pak.. kalau begitu aku sudah lebih tenang..." jawab Mama

"Bagus kalau ci Aling sudah bisa tenang... jadi urusan ini biar menjadi urusan kita saja... jangan libatkan anak cicik..." kata Pak RT.

"Maksud Pak RT gimana...?! tanya Mama agak bingung.

"Eits... jangan panggil bapak Pak RT... nama bapak Supriyadi....panggil aja Pak Supri atau Pak Pri juga boleh...lebih enak didengar... hehehe..." kata Pak Prii

"Iya Pak Prii... gimana tadi maksud bapak...?? tanya Mama kembali ke topik.

"Maksud Bapak masalah ini biar kita selesaikan berdua... jangan libatkan anak laki-laki ci Aling ini..." jelas Pak Pri.

"Jelas donggg... memang dari awal ini urusanku sebagai orang tua...." kata Mama

"Bagusss.... kalau begitu kita bicara di dalam kantor pribadi bapak saja ya....biar lebih nyaman... hehehe..." ajak Pak Pri.

Mama mengikuti Pak Pri kedalam ruangan lainnya dan aku disuruh Mama untuk nunggu di ruang tamu. Kulihat sekeliling rumah Pak RT, cukup luas untuk rumah di kampung. Tembok rumahnya sudah dari batu. Jauh lebih bagus dari rumah Didit walaupun sedikit agak berantakan dan berdebu. Rasanya rumah ini jarang ditinggali pemiliknya. Kelihatan kalau Pak Pri termasuk orang yang kehidupan ekonominya cukup lumayan. Mungkin karena gajinya cukup tinggi karena jabatannya sebagai ketua RT.

Kulihat beberapa foto terpajang di dinding. Ada foto Pak Pri dengan dua wanita mengenakan jilbab di kiri kanannya. Kuduga pasti Pak Pri memiliki dua istri. Hal ini tidak heran karena soal ekonomi Pak RT cukup mendukung untuk menafkahi dua istri. Kedua istrinya termasuk berpostur agak gemuk, bentuk tubuhnya jauh berbeda dari bentuk tubuh Mama yang langsing terawat. Sebagai anak akupun ikut bangga punya Mama yang cantik dan seksi.

Sudah setengah jam lebih aku menunggu. Mama masih belum keluar dalam berurusan dengan Pak Pri. Karena tidak tahu mau melakukan apa lagi, aku mengendap-endap masuk ke dalam mencari di mana mereka. Samar terdengar suara pembicaraan mereka menunutunku menemukan sebuah ruangan tertutup. Kutempelkan telingku kepintu tersebut ternyata memang benar mereka ada di ruangan tersebut. Kedengaran isak tangis Mama saat berbicara pada Pak Pri. Apa yang mereka bicarakan ?

Pak Pri : "Betul ciikk... suami yang tega abaikan istrinya sampai begitu berarti sudah gak sayang lagi..."

Mama: "Aku tahu kalau dia sudah gak peduli padaku... malam-malam begini aku keluar rumah diapun gak bersuara nanya aku ke mana...!!! ucap Mama sedih

Pak Pri: "kasihan kamu cikk... padahal ci Aling begitu cantik tapi suaminya tega bersikap dingin pada istrinya..."

(Mama terdiam)

Pak Pri: "Bapak juga sama.. bapak punya dua istri tapi keduanya cuma mau harta bapak... mereka juga sudah gak sayang sama bapak....nasib kita sama ternyata...." tambahnya.

Pembicaraan mereka telah sampai ke saling curhat masalah rumah tangga. Mungkin sebentar lagi mereka akan selesai.

Pak Pri. "Kita gak boleh tinggal diam dan harus ada pembalasan....kita jangan mau hidup dalam penderitaan....." tegas Pak Pri.

Mama: "Bener sih Pak... aku memang gak mau menderita terus kayak begini..."

Pak Pri: "Kalau begitu kita harus saling bantu supaya kita tidak terus dalam penderitaan.."

Mama: "Apa yang bisa kita lakukan Pakk...?"

Pak Pri: "Bapak sudah lama gak dapat jatah dari istri... lagipula buat Bapak mereka sudah tidak menarik seperti dulu... jadi bapak cukup menderita hidup bersama mereka... bapak juga tahu kalau ci Aling juga pasti sudah lama gak dikasi jatah sama suami... makanya malam ini kita harus saling bantu... gimana cik..?!

Mama: " Apaan sih Pakkk.... lepaskan tangannya...!!!!

Ada yang terjadi, aku harus melihat kedalam tapi di sini cuma ada lubang kunci. Kuintip ke dalam tapi lubang itu tidak mengarah pada mereka. Dari lubang kunci itu kulihat ada sebuah jendela di dalamnya. Maka aku harus menyaksikan dari luar rumah. Bergegas aku berjalan keluar dari rumah ini lalu mencari di samping rumah untuk menemukan jendela ruangan mereka tadi.

Mama dan Pak Pri sedang duduk di sebuah sofa panjang dan cukup besar dengan busa yang empuk.
Pak Pri sedang menerkam Mama dan melancarkan ciuman bertubi-tubi pada bagian leher dan dada Mama. Memang area itu yang bikin dia penasaran sejak tadi. Mama berusaha untuk mendorongnya tapi Pak Pri semakin beringas menyerang Mama.

"Jangan Pakkk... kita gak boleh begini.. lepaskan aku.... lepasss....!!! Tolak Mama sambil mendorong kepala Pak Pri yang berusaha mencoba mendekapi sambil mencumbui Mama.

"Jangan kenapa sayanggg... kita sama2 butuh ngapain harus pura2 menolak...ayo laaaahhh....hmmm..hhmmm... sini bapak cium.....hhhmmm...." desak Pak Pri mencium bibir Mama.

"Gakkk Pakkk... aku lagi gak butuhhh... tolong lepaskan aku..." tolak Mama mengelengkan wajahnya menghindari ciuman Pak Pri.

"Benarkah lu gak butuhhh...?! Lu gak butuh tapi bapak lagi butuh... sudah berbulan-bulan bapak gak diberi jatah sama istri bapak... ayooo laaaa sayanggg...." Pak Pri terus membujuk Mama.

"Itu urusan bapakkk... aku gak mau terlibat urusan rumah tangga bapakkk... LEPASKAN AKUUU...!!! tegas Mama.

"Apa lu bilanggg...?! Urusan saya..?! Kalau cicik gak bantu bapak maka jangan salahkan bapak gak bisa beri jaminan soal kasus anak cicik.... beneran ini hanya urusan saya...??? balas Pak Pri membuat Mama terdiam gak bisa menjawab.

Mendengar balasan Pak Pri, tubuh Mama tersentak dan terpaku gak bisa berbuat apa-apa lagi. Tiba-tiba perlawanan Mama mengendor lalu pasrah membiarkan tubuhnya dicumbui dan digerayangi Pak Pri.

"Bagusss....bagusss...akhirnya ci Aling bisa mengerti....hmmmm...wangi sekali badan lu ciikkk.... bikin bapak betahh..." ucap Pak Pri merasa sudah menaklukkan Mama. Kepala Mama menghadap ke atas dengan tatapan kosong. Tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Mama sementara tubuhnya dikerjai Pak Pri dengan bebas tanpa perlawanan lagi.

"Bapak lepas bajunya ya cikk... biar enakkk... hehehe...." ucap Pak Pri.

"Jangan Pakkk... anakku sedang menunggu di luar...." kata Mama tapi tidak tetap membiarkan Pak Pri menarik kaosnya keatas melewati kepalanya hingga kelihatan bra merahnya.

"Biarin saja anaknya nunggu diluar... dia juga paham ini urusan penting..." kata Pak Pri.

"Celananya sekalian dilepas ya...." ucap Pak Pri sembari mempelorotkan celana panjang Mama tanpa perlawanan. Dengan cepat Pak Pri melepaskan kaosnya kembali menerkam Mama dengan lebih beringas.

Mama pasrah terbaring disofa membiarkan tubuh indahnya dicium Pak Pri inci demi inci. Payudaranya yang masih tertutup bra diremas dan dicium serta dijilati hingga tali bra nya bergesar.

Sementara itu, tangan Pak Pri yang lain bergerak ke selangkangan Mama yang masih tertutup celana dalam. Memek Mama ditekan Pak Pri sambil diusap-usap. Mama mengigit bibirnya sendiri, nafasnya semakin gak teratur dan tubuhnya mengeliat.

"Hmmmmmm...eeemmm....." Mama berdengus mulai menikmati perlakuan Pak Pri.

Mama semakin dikuasai oleh nafsunya. Tangan bergeser kepunggungnya melepaskan sendiri pengait bra nya. Bra Mama menjadi kendor langsung ditarik lepas oleh Pak Pri.

"Hahahahaha... tetek yang indah sekaliii... ini yang dari tadi bikin bapak penasaran sama bentuknya... ternyata pikiran bapak salah... warnanya merah muda betul-betul indah tetek cina...haaaappp..hhhmm...sssrrrruuuppp....keras putingnya cikk....hmmmm....srruupp...srruuppp...." Tetek Mama yang ranum dilahap Pak Pri dengan rakusnya.

"Ooooooohhh Paaaakkk pelaaannn pelaaannn sajaaa...." erang Mama

"Biarrr lu tahu ciikk... banyak laki kampung sini pengen cicipi tubuh lu yang indah ini.. tapi bapak beruntung malam ini bisa menikmati tubuh indah ini....hhhmmm..." ucap Pak Pri sembari melahap tetek Mama.

"Oooooaaahhhh...benarrrkahhh Pakkkk...?! Ohhhh pelann pelannn ...." ucap Mama

"Benarrr Cikkk... semua laki kampung penasaran sama barang impor dari cina...rasanya pasti beda...ternyata memang bedaaaa rasanya.... sini coba buka memek cinanya....hehehe..." kata Pak Pri mesum. Pak Pri hendak menarik celana dalam Mama, tapi Mama mengangkat bokongnya agar Pak Pri lebih mudah menarik lepas melalui kakinya.

"Cantik kali memeknya cikk... mirip orangnya...hehehehe..." canda Pak Pri mengorek-gorek isi kemaluan Mama sampai membuatnya semakin becek.

"Memaknya sudah becek....sini bapak jilat dulu gimana rasanya..." ucap Pak Pri sembari wajahnya ditenggelamkan ke dalam memek Mama.

"Aaaaaaahhh... aaaahhh... geliiii Pakkk...aaaaaarrrhhh.... Paaakkk....!!! Mama mengerang geli saat memeknya tertusuk kumis Pak Pri. Memek mama terus dijilat Pak Pri dengan rakusnya.

"Hmmm... bau dan rasanya beda dengan punya istri bapakk....ini memek impot incaran banyak laki kampung...hahahahaha...." kata Pak Pri.

"Paaaakkk cepat lepasin celana bapak dongggg.....anakku udah nunggu nihh...." desak Mama.

Pak Pri berdiri di sampaing Mama dan Mama membantu Pak Pri menurunkan celananya. Tanpa sabar Mama menurunkan celana dalam Pak Pri, padahal Pak Pri masih melepaskan celananya.

"Sabar ciiikk...tadi katanya lagi gak butuh... hehehee...." sindir Pak Pri

"Iya Paaakkk... sekarang aku udah butuhhh... cepatannn... " desak Mama melebarkan selangkangannya hingga mengangkang menunggu Pak Pri mendaratkan kontolnya.

"Sini Paaaakkk.....masukin cepattt....!!! ajak Mama sambil mengelus bibir vaginanya.

"Hahahaha... sudah gak sabar pengen kemasukan kontol bapak ya sayangggg....?! sindir Pak Pri mengenggam kontolnya sendiri yang sudah ereksi sempurna. Kontol Pak Pri lumayan besar dan panjang dengan warna yang gelap meskipun perutnya agak buncit.

"Pelaaaannn ya masukinnya.....aaaahh....aaarrhhh.....AAAAAAHHHHH......!!!! erang Mama saat perlahan kontol Pak Pri menerobos ke memeknya.

"Aaaaaaaarrrhhh.. buseeetttt.... Aaah enakkk betul tempikmu...ada rasa kedut-kedutnya... betul-betul memek import....!!! seru Pak Pri setelah memasukkan kontolnya sampai kandas ke memek Mama.

"Aaaaaahhh... aaaahhhh... ayooo lebih ceeepaaatt Paaakkk....!!! pinta Mama saat digenjot Pak Pri. Kedua kaki Mama terangkat tinggi. Genjotan Pak Pri semakin kencang diikuti suara desahan Mama. Aaaahhhh....aaaahhh....ooooouuuhhh....ooouuuuhhh....hhhhmmm....hhhmmmmm...aaaaaahhh....!!!!

Kurang lebih 15 menitan, "Ciiiikkk.... bapakkkk mauu keluaaarrr.... bolehhh di dalammm ??!! tanya Pak Pri

"Jangaaannn Paaaakkk.... luaaar sajaaaa....aaaahhh....aaaaahhh.....!!! ujar Mama

"Aaaaarrrrrhhh.... Pakkkk aq sampeeeee....!!!!

"Aaaahhh...aaaaahhh....aaaaaaahhhhhh.....crrroootttt.....crrrotttt......" Pak Pri mencabut kontolnya kemudian menumpahkan spermanya pada payudara Mama.

Mereka berdua beristirahat sejenak. Posisi Mama terbaring di sofa dan Pak Pri duduk dengan kepala menengadah ke atas dengan nafas megap-megap seteleh ejakulasi. Aku harus segera kembali ke ruang tamu sebelum mereka keluar dari ruang itu. Kurang lebih 10 menit, akhirnya mereka keluar bersama.

"Semua sudah beres cikk... nanti soal perkara anak cicik akan bapak jaga rahasianya... kalau anaknya mau tetap nginap di rumah Pak Imron juga silakan saja... asal tanggungjawab sendiri kalau ada apa-apa dengan anaknya..." pesan Pak Pri sembil berjalan menuju ke ruang tamu.

Mama berjalan sambil merapikan bajunya yang agak kusut. Pura-pura aku tidak melihat ke arah mereka. Tampaknya segala urusan sudah beres. Maka kamipun berpamitan dengan Pak Pri lalu beranjak pulang ke rumah.

Selama perjalanan,

"Sennn... besok antarin Mama ke pasar besar ya...." pesan Mama

"Ok Maaa.... tumben Mama mau belanja di pasar...??? tanyaku

"Iya Sennn... soalnya abang tukang sayur yang biasa mampir ke rumah itu sudah beberapa hari ini gak kelihatan... lagi pula besok Mama mau belanja agak banyakan buat makan besar kita di malam imlek..." jelas Mama.

"Oh iyaaa..... tiga hari lagi sudah mau imlek... aku hampir lupa lo Maaaa...." kataku.

"Hahaha... itu gara-gara lu kelamaan tinggal di kampung terus lu udah sering bergaul sama orang pribumi jadi kelupaan kalo lu ini lahir di keluarga Tionghoa Sennn...." kata Mama

"Betul juga apa kata Mama... hahahaha...!!!

"Nanti Papa bakal paling sibuk rayain Imlek... kalau Mama gak belanja untuk kebutuhan Imlek nanti bisa dimarahi sama Papa..." kata Mama

Memang kepulangan Papa kali ini bukan hanya sekedar mengurus masalah gudang, tetapi sekaligus mau merayakan imlek di rumah. Kemaren saat Papa pulang dari luar kota, Papa banyak membawa barang-barang keperluan imlek. Menurut Papa Imlek harus dirayakan dengan meriah agar rejeki bisa bertambah banyak. Setiap tahun Mama selalu dituntut untuk membuat banyak persiapan perayaan imlek dengan sebaik-baiknya.

"Oh ya Ma....terus gimana mengenai rencana libur kita ke Bali sama om Faiz...?? kuungkit lagi masalah liburan.

"Liburan kita masih ada waktu sampai minggu depan kata om Faiz... nanti habis persiapan Imlek baru Mama akan bicarakan dengan Papa... anggap aja ini liburan imlek kita Sen...hehehe..." kata Mama dengan girangnya.

Sesampai di rumah, suasana sudah sangat sepi karena semua sudah tidur di kamar masing-masing. Sebelum Mama masuk ke kamarnya, dia periksa kamar ci Velin ternyata dia belum pulang ke rumah. Biarlah ci Velin tinggal di rumah Didit untuk sementara waktu sampai kondisi hatinya membaik. Lagipula ci Velin sudah nyaman hidup serumah bahkan seranjang dengan Didit.

Teringat kembali saat dimana Mama bersetubuh dengan Pak RT. Mama tampak begitu terhanyut dalam nafsunya dan merelakan tubuhnya digagahi Pak RT. Ini adalah pembalasan Mama atas kekesalannya terhadap Papa. Di saat Papa tidak mampu membahagiakan Mama, masih banyak lelaki yang ingin mendekati Mama. Tidak jarang aku mendapati bahwa banyak lelaki yang mencoba menelepon maupun mengirim pesan WA ke Mama. Menurut Pak RT, ada banyak lelaki kampung yang sedang mencoba ingin mendekati Mama, yang bikin aku penasaran adalah lelaki kampung mana lagi yang berani mendekati Mama.

Keesokan harinya, Mama sudah bersiap-siap untuk berangkat ke pasar setelah Papa dan ci Elena berangkat ke gudang. Karena cuaca agak panas, Mama mengenakan pakaian yang agak tipis dan nyaman berupa kaos tanktop berwarna putih pas dibadannya. Karena bahannya agak tipis maka bra Mama yang berwarna hitam kelihatan menembus pakaiannya. Celana yang dikenakan Mama model hotpant yang ketat pula.

Buat aku, penampilan Mama begini sudah menjadi pemandangan yang biasa di rumah.
Tapi bagaimana dengan buat orang-orang yang ada di pasar ?
 
Apakah edisen hanya jadi penonton ? Rasanya aneh seorang anak ngebiarin ibunya berkelana di depan matanya sendiri , terima kasih
Thnks hu buat masukannya. Si Edisen ini pd dasarnya punya kecendrungan yg disebut Voyeurism. Kecendrungan yg suka mengintip. Ini slah satu jenis kelainan psikis atau penyimpangan seksual.
Smoga mnjawab.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd