Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tanteku Seorang Bidan Desa (Update Mini)

Skandal Keluarga

Eosk harinya aku terbangun, kulihat tante sudah tidak ada disamping, kulihat HP sudah jam 6 lebih, aku keluar dan langsung terdengar guyuran air dari kamar mandi, ternyata tante sudah mandi, setelah ia selesai kami pun gantian, saat di kamar mandi masih terbayang kejadian semalam, nafsuku kini memang sudah tak ada, sambil sabunan ku pandangi burungku, dalam hati aku cuma bisa bilang sekarang aku sudah tidak perjaka lagi, ada penyesalan dari dalam diriku karena sudah melakukannya dengan keluarga sendiri, harusnya dengan pacar atau setidaknya orang lain, ahh sudahlah pikirku.

Sehabis mandi aku masuk kamar, kuketuk pintu kamar terlebih dahulu.

Masuk Jal.

Aku pun masuk dengan mengenakan handuk, kulihat tante sudah berpakaian meski belum rapi, setelah memakai celana dalam kulepas handuk hingga semi telanjang, aku lalu berpakaian dengan posisi membelakanginya aku tidak peduli apakah ia melihat atau tidak.

Setelah beres-beres, kami pun berangkat bersama, setelah mengantarnya ke kantor dinas kesehatan, aku langsung kekantor. Di kantor aku tidak terlalu fokus bekerja, aku membayangkan apa yang terjadi nanti malam, apakah ia masuk mau.

Kukirim pesan ke tante, kutanya apakah ia pulang siangnya, ia pun menjawab tidak karena acaranya sampe sore, ya sudah aku pun makan siang dikantor.

Sorenya aku pulang sambil kerja sambil menjemputnya, malamnya aku tak keluar seperti malam kemarin, berharap bisa mengulang apa yang sudah terjadi semalam. Kami menonton TV dengan suasana yg awalnya canggung, tak tahu harus ngomong apa, hingga aku memberanikan diri membuka obrolan. Kami mengobrol meski lebih banyak terdiam.

Gimana Jal katanya kamu mau cerita, balas tante.

Soal itu ya buk, kataku tidak berani terlalu jelas.

Aku tak menyangka ternyata ia masih penasaran, karena aku sudah janji ya sudah aku tepati meski agak takut nanti ia ribut dengan om, aku pun mulai cerita soal perselingkuhan paman, yang kudengar langsung dari Laila.

Sebenarnya ini sudah lama buk, ceritanya udah 5 tahun lalu, kataku sedikit menyesal karena mengungkit aib keluarga, takut nanti ia ribut lagi dgn om.

Udah gpp, ibu pengen tau.

Laila merupakan sepupu dari keluarga bapak, ia sudah tinggal dirumah kami sejak aku masih SD dan sudah seperti kakakku sendiri, usianya lebih tua beberapa tahun dariku.

Jadi om dulu pernah pacaran sama Laila,kataku mengawali cerita.
Kamu tahu dari mana?
Dari cerita Laila sendirilah,
Pacaran gimana?
Ya pacaran seperti anak muda, om sering memeluk dan mencium Laila.

Laila memang bukan tipe perempuan cantik, tapi ia merespon godaan lelaki, mungkin ini yang membuat om lama-lama merasa di perhatikan, begitu juga dgn laki-laki lain yang pernah membuatnya bermasalah.

Kok dia mau cerita sama kamu,
Itu juga aku gak ngerti, mungkin karena aku orangnya gak banyak nomong jadi dia berani.

Terus, gimana Jal setahu kamu mereka sempat tidur gak.
Dari ceritanya sih enggak, dia gak mau, paling ya di gituin aja.
Di gituin gmana?
Ya di bantu keluarin.
Kalau sudah sampe segitu berarti udah jauh dong mereka.
Ia kecuali itu kayaknya udah dilakuin semua, katanya dia pernah dua kali di telanjangi.
Om mu memang keterlaluan, keponakannya juga sama nih, katanya sambil memandangku tajam.
Gimana nih, ibu sudah tahu semua, nanti ribut lagi sama om.
Kalau soal ribut juga hampir tiap hari Jal, bukan cuma soal ini.

Jujur aku heran apa yg membuat om tertarik pada Laila, kulitnya gelap sawo dan pendek wajahnya juga biasa saja, sementara tante putih wajahnya masih lumayan meski sudah berumur, kelebihan Laila cuma masih muda dan kencang sementara tante sudah melar maklum sudah ibu-ibu, dari cerita Laila aku paham kalau laki-laki bisa bosan pada istrinya meski orangnya menarik sekalipun.

Aku hanya terdiam, meski terlihat kesal ia masih bisa tenang, aku heran apa cerita itu kurang buruk hingga membuat ia tidak emosi, atau karena kejadiannya sudah lama.

Tak lama kemudian ia meninggalkanku, lalu masuk kamar, pikiranku semakin tidak tenang, jangan-jangan dia menangis didalam, rasa penasaran semakin menjadi-jadi. Akhirnya aku masuk kamar dan menemukannya sedang membereskan berkas entah berkas apa. Pikiranku jadi sedikit tenang ternyata ia tidak menangis.

Aku langsung memeluknya dari belakang, badannya yg gemuk terasa nyaman, ia diam membiarkanku mendekapnya, tanganku mulai meraba kedua payudaranya yang masih terbalut pakaian. Kulepas hijab yang menutupi kepalanya, lalu kuciumi tengkuknya yang putih, lalu kurebahkan tubuhnya dan kembali kucumbu di posisi itu. Aku bangkit dan melepas pakaiannya namun ia menolak.

Udah gini aja ya, kata tante.
Aku gak puas kayak gini.

Kutarik baju keatas, ia mengangkat tubuhnya sedikit hingga bajunya lepas, terlihat bra putih menutup dua gunung kembarnya, tak sabar aku ingin melepas bra tersebut, kucari pengait bra dan melepasnya, kini kedua gunungnya sudah terlihat jelas, bulat besar dan agak turun. Aku langsung menyambarnya, tanganku langsung meremas kedua susunya, kuhisap putingnya yang kecoklatan secara bergantian, seperti bayi dewasa yg sedang haus, ukurannya putingnya tidak besar seperti kebanyakan ibu-ibu, karena sejak dulu ia memang tidak menyusui.

Ia hanya memejamkan mata merasakan setiap hisapanku di susunya.

Aku lallu bangun untuk melepas kaos untuk menyamakan kondisi, hingga kami berdua sama-sama setengah telanjang.

Puas bermain dengan susu, aku turun ke perut dan menciumi sekitar pusatnya.

Perlahan-lahan kutarik kuturun bawahannya, hingga bagian bawahnya sudah lepas memperlihatkan pahanya yang putih dan semok. Kini ia yg tersisa hanya cd putih yang menutupi selangkangannya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd