Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Minggu, 27 Desember 2020, 18:21
" Sepertimya satu persatu dari ketiga orang selain Choirul, Mega dan Nona harus kita tanya juga...." Ucap Eka sambil berfikir keras. Wajah cantiknya terlihat tegang tapi tanpa ada guratan lelah sedikitpun.
" Ya... Tapi jangan hari ini... Karena semua pasti bersiap liburan. Kita buat surat pemanggilan aja ka..." ucap Nirina. Tubuh indahnya bersandar di dinding. Sementara dadanya yang penuh padat membusung indah.
" Iya... Paling cepat baru bisa tanggal 3 Januari. Permintaan Waskat untuk Tjahyo dan Novanto saya ajukan ke Bareskrim Polri maupun Polda. Sama red notice ke Interpol. Pencekalan imigrasi sekalian berlaku besok " ucap Eka sambil memaparkan rencananya..
" Hmm... Ya sekarang kita balikin aja mereka ke Rutan... Kita break dulu..." ucap Nirina sambil memijat punduknya yang tegang. Lehernya jenjang putih mulus dihiasi anak rambut menerawang, rambut ekor kudamya menambah aura kecantikan wajahnya yang baby face
Lalu mereka menuju ruangan PIC yang bertanggung jawab atas situasi kantor. Dan mereka mendapat extra off day untuk menjaga performa mereka sebanyak 1 hari. Sambil bersiap mereka merapikan pekerjaan mereka.
Sebelum pulang Dyah Eka Kusumaningrum atau Eka. Mengeluarkan Glock 18 miliknya lalu ia mengokang sebanyak 3 kali agar yakin bahwa bullet chambernya kosong tak menyisakan peluru. Selesai memeriksa dan meyakinkan bahwa Glock nya aman Eka menyimpannya di laci dan menguncinya.
Nirina Rohmah Insani memperhatikan aktivitas Eka sambil tersenyum kagum.
" Beres? " tanya Nirina
" Udah... Rin... Kamu pulang kemana? " tanya Eka
" Mmm.." matanya menerawang sambil menarik nafas dalam dalam
" Kenapa Rin...? " tanya Eka
" Ngga... Ngga apa apa... Kamu tinggal dimana Ka? " tanya Nirina
" Aku tinggal di Setiabudi... Kamu tinggal dimana? " tanya Eka
" Aku tinggal di Pademangan..." jawabnya
" Jauh amat Rin... Eh... Nginep ditempatku yu... Kebetulan kontrakanku sedang sepi... Tapi yaaa.. Seadanya ya..." ajak Eka
" Boleh... Eh tapi kalo pacar kamu datang? ...." tanya Nirina
" Hhhh... Nanti aku cerita..." jawab Eka
" Eups... Sorry... I didnt mean with that..." ucap Nirina merasa bersalah
" it's okay.. No hard feeling my cutie pie... Hihihi..." ucap Eka sambil menepuk pantat Nirina yang bulat
" Aaw... Iii... Kamu iiih..." lalu Nirina mengejar Eka dan membalas perlakuan Eka dengan mencubit manja pipinya
" Kita makan dulu yu..." ajak Eka
" Dimana makannya Ka.?" tanya Nirina
Ia menyebutkan sebuah tempat makan yang memang terkenal di dekat Setiabudi..

Sementara itu... Ditempatku diwaktu yang sama...
Kedua jagoanku berlari kian kemari samvil menggoda om dan tantenya...
Sesekali ia nemplok di punggung Rani atau punggung istriku... Bahkan ngga jarang mereka duduk dipangkuanku.
" Abang... Omyan kitikin idungnya..." ucap Budi
Lalu kedua bocah itu melakukan apa yang diminta oleh Budi.
" Ya Allah... Abang... Kaka... Ngga boleh kaya gitu nak..." saat kulihat mereka menjaili Iandi.
" Hhhrrhh... Om gigit ya pantatnya.... Hrrrh...." ucap Iandi membalas kejailan anak anakku.
" Aa.. Hahahaha... Ateu Teeey... Omyan upilnya gede..." ucap kaka sambil ngikik puas
Kami tersenyum mendengar celotehan kedua jagoanku.
Vilda sedang asik menggendong Ajeng... Ia dihampiri oleh teh Minah
" Tuh emak mau kesini..." kata Vilda
" Ajeng... Ajeng.. Ikutin emak... Memek..." ucap teh Minah
" Nananana.... Uuu.... Hkknngg..." suara Ajeng tinggi dengan nada sewot diikuti gerakan kepalanya menggeleng geleng
" Mamama... Uuu... Nana.. Kknng.. " suara ajeng marah marah
" Ahahahaha... Marah marah... Hahahaha..." tawa teh minah terdengar lepas.dan bahagia.
" Ya Allah.. " ucap.Vilda sambil menahan tawanya.
" Kenapa ming... " tanya teh Ervin
Teh Minah ngga menjawab karena masih sibuk tertawa
" Kenapa ? Kenapa? " tanya Teh Uzzy kepada Vilda. Lalu Vilda menceritakan kejadian barusan
Gelak tawa terdengar meriah....
Hujatan ringan berbalas dengan komentar konyol
" Yan mah ngga berani bilang memek da..." ucap Iandi polos
" Hlah.... Itu.. " protes Budi
" Itumah contoh... Contoh kata yang Yan ngga berani bilang.. " kilah Iandi
" Eummh.... Ngeles luu.. " ucap teh Uzzy sambil menyambit Iandi dengan kulit jeruk
Yang lain ngakak mendengar Iandi. Sementara Dinda mencubit perut Iandi dan ngomel sambil nahan tawa.
Malam makin larut... Rasa kantuk mulai menyelimut... Berat kelopak mata nyaris tertutup.
Masing masing menempati tempat tidurnya. Karena rumahku penuh maka rumah Pak Pras pun jadi tempat beristirahat sementara.
" Hmm... Ayaahhh... " ucap istriku sambil menggeliat merasakan kantuk.
Ajeng yang telah kusimpan di boxnya terlihat nyenyak dalam mimpinya.
" Jangan pernah ingkari.. Bunda dan anak anak adalah motivasi ayah untuk terus berjuang. Dan kalianlah bintang gemintang yang membuat kehidupan ayah kian gemerlap... Terimakasih untuk hari hari yang lalu... Hari ini dan seterusnya ya Bunda..." ucapku sambil memeluk istriku
Tak ada jawaban dari istriku. Hanya pelukannya yang kian erat

Rembulan berlalu membawa malam menuju pagi
Harapan ku selalu membara didalam hati
Semoga sang kuasa kekalkan cinta kami
Hingga akhir hayat nanti
 
Terakhir diubah:
" Jangan pernah ingkari.. Bunda dan anak anak adalah motivasi ayah untuk terus berjuang. Dan kalianlah bintang gemintang yang membuat kehidupan ayah kian gemerlap... Terimakasih untuk hari hari yang lalu... Hari ini dan seterusnya ya Bunda..." ucapku sambil memeluk istriku
siluman bilatung nangka bersabda.....
 
Minggu, 27 Desember 2020, 20:01

Eka dan Nirina berada disebuah warung tenda kakilima. Mereka sedang menunggu sate Taichan pesanan mereka.
" Ka... Kalo menurut naluriku, pas Mega menyebut nama Johan, sepertinya ia ingin melakukan sesuatu. Aku ngga tau melakukan apa... Cuma.. Ya itu asumsi dari naluriku aja. " ucap Nirina
" Hmm... Johan mantannya Nona, anaknya Mega. Hubungannya kukira sederhana. Nona masih mencintai Johan dan Mega membela Nona. Jadi yaa.. Kukira ada sedikit kemungkinan Johan terlibat. Terlalu kecil malah. Motivasi Johan meninggalkan Nona pun mesti kita sibak. Siapa tau ada petunjuk penting yang membawa kita ke dokumen perjanjian yang dihilangkan, atau tepatnya disembunyikan Choirul. Ini kesempatan kita menemukan titik terang tempat penyembunyian barang bukti utama kasus ini.." ucap Eka bersemangat
" Jadi menurut kamu kita harus mepet Johan? " tamya Nirina
" Ya... Ngga semepet gitu juga sih. Intinya kita bisa dekat dan memperoleh keterangan yang kita perlukan. Satu kunci utama kita temukan.. Kunci yang lainnya akan tergantung di liangnya dengan baik... " ucap Eka lagi
Nirina membayangkan berbagai macam kemungkinan yang mungkin saja dia ambil sebagai sebuah keputusan untuk membongkar kasus ini. Kesulitan yang mereka hadapi adalah hilangnya dokumen perjanjian antara Choirul mewakili BUMN tempatnya bekerja, pihak investor, dan kontraktor proyek jalan tol tersebut. Jika dokumen itu tidak ditemukan pupus sudah harapan mengembalikan uang rakyat yang dicaplok Choirul.
" Hey... " ucap Eka menepuk pundak Nirina
Nirina tersenyum memandangi wajah Eka.
" Kita dikasih libur lho... 2 hari.. Terus kamu masih mikirin kerjaan? " tanya Eka
" Bukan itu yang aku fikirkan..." jawab Nirina
" Terus? " tanya Eka
" Aku lupa ngga bawa pakaian ganti termasuk pakaian dalam.." ucap Nirina beralasan
" Ya Ampuun... Ya sudah... selesai makan kita ke toko pakaian dekat kontrakanku... Dia buka sampe jam 11 malam kok..." ucap Eka
" Okay..." jawab Nirina
Pelayan tiba membawa hidangan pesanan mereka
" Silahkan mbak..." ucapnya ramah
Kedua aparat negara tersebut menikmati sate taichan sambil diiringi obrolan ringan.
" Pacar kamu ngga nelepon Rin? " tanya Eka
" Hmm... Ngga... Malah aku bersyukur kalo dia ngga telepon. " jawab Nirina singkat.
" Hlaah....?" Eka merasa heran
" Laki laki mental ayam kampung Ka... Ngga boleh liat betina langsung diuber terus dinaikin.... " ucap Nirina sambil
tersenyum
" Ummh... Tapi sorry... Aku ngga bermaksud... " ucap Eka
" Udahlah... Biarin.. Nasib kita sama... Jomblois.. Hihihi...." canda Nirina
Eka ikutan tertawa.
Tak lama kemudian mereka selesai menikmati makan malam mereka. Lalu mereka memutuskan buru buru ke toko yang disebutkan Eka.
Sesampai disana Nirina memilih pakaian tidur berupa lingerie model babydoll dan kimono berbahan lace yang cukup tipis, pakaian dalam yang dipilih pun sangat menggoda, tipis menerawang. Eka terbelalak melihat pilihan Nirina. Tak lupa ia membeli kaus santai ketat dan celana pendek model bicycle pants. Mereka juga membeli cemilan dan minuman ringan di minimarket didekat situ sebagai bekal ngobrol santai.
Selesai berbelanja mereka memutuskan pulang ke kontrakan Eka. Karena ingin segera mandi......
Sampai di kontrakan Eka.. Nirina menatap ruangan itu dengan kagum. Ngga mewah tapi ngga murahan. Fasilitas lengkap
" Ka... Sebulan berapa? " tamya Nirina
" 1,5 Rin..." jawab Eka
" Hmmm... Lumayan murah ya... Lengkap pula fasilitasnya..." ucap Nirina
" 1 hal yang pasti... Istirahat nyaman..." ucap Eka sambil membuka kemejanya dan kaus dalamnya
Kulit yang putih mulus bagai pualam terpampang menawan.
Nirina juga membuka kemejanya. Tanktop putih melapisi bagian dalam kemejanya. Mereka berdua membuka celana panjang dan hanya memakai celana dalam...
" Huuuffhh.. " desah Eka seraya menjatuhkan diri keatas kasur.
" Mandi dululah Ka... Gampang kalo mau tidur.." ucap Nirina
" Kamu duluan lah..." ucapnya sambil membuka laptop dan menyetel musik slow.
Nirina masuk kedalam kamar mandi dan menikmati guyuran air yang membasuh tubuhnya. Kulitnya yang putih tanpa cela merasakan aliran air yang membuat relax
" Rin... Aku masuk ya..." ucap Eka
" Iyaa..." jawab Nirina
Eka hanya memakai handuk dan melepasnya begitu saja didepan Nirina.
" Iih.. Kukit kamu kinclong... Perawatannya mahal pasti..." ucap Nirina kagum sambil membelai kulit lengan Eka...
" Ah make sabun biasa aja..." ucap Eka merendah
Eka membasahi tubuhnya dibawah shower. Lalu Nirina menyabuni tubuh padat itu dengan lembut. Keduanya saling menyabuni dan menatap tubuh masing masing.
" Gondrong..." ledek Nirina kepada Eka sambil mencolek bulu disekitar memek Eka diiringi tawa
" Iih.. Punya kamu kaya Tahu benteng... " balas Eka sambil memcolek memek Nirina diiringi tawa. Candaan melumcur diantara keduanya yang terdengar hanya tawa cekikikan dua gadis muda.....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd