Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Dirumah...

" Ya Allah... Ya Allah... Nak... Abang... Kaka..." seru istriku sambil duduk terpuruk menyaksikan Jeremy Tedi membacakan breaking news tentang pertempuran laut Natuna.
" Bundaaaa... !! Bundaaa...!" seru Corry dan Meldy
aku berlari menghampiri mereka
" Ada apa ????" tanyaku panik
" Bunda yah.." ucap Meldy sambil memeluk istriku
" Bundaaa... Buuun..." panggilku sambil memeluknya
" Abang... Kaka...." ucapnya sambil terisak, tangannya menunjuk televisi.
" Matiin de... Matiin..." ucap Corry kepada Meldy. Meldy memadamkan televisi dan membantuku menenangkan bundanya.
" Abang sama kaka pasti pulang selamat bun..." ucap Meldy sambil terisak. Ia tak pernah sampai hati melihat bundanya menangis dan pasti akan terbawa situasi.
" Cuy... balik... suasana ngga enak sesudah kejadian sama China..." ucapku di telepon kepada Budi
" Wadduh.... Ya udah.. okay.. okay.. gua balik..." Jawab budi panik. Kututup telepon dengan khawatir.
Tiba tiba sebuah suara ucapan salam terdengar dan kami menjawabnya. Dida yang pulang sudah dirumah, menemui tamu yang datang. Rupanya beberapa penerbang TNI AU yang ditemani seorang Bintara yang datang.
Mereka terlihat bercakap cakap sejenak. Dida tampak menjambak rambutnya dengan wajah yang penuh ketegangan lalu ia membungkuk....
" Omda...???" tanya Ajeng. Dida tak menjawab, Ia hanya memeluk Ajeng dan Ivan sambil meneteskan airmatanya. tak biasanya ia menangis dalam keadaan setegang apapun.
" Da... Kenapa ??" tanyaku panik
Dida hanya menggelengkan kepala, kurasakan dadaku sesak dan tekanan didadaku terasa tak tertahankan. Gemetar kaki ku dan lemas kurasakan menerpa sekujur badanku, lalu semuanya buram menuju kelam.
" Ayah.. Ayah...!!" seru Dida kudengar samar diikuti tangis keluargaku yang ada si rumah.
" AYAAAAHHHHH....!!" seru Vilda histeris.
Rani dipapah oleh Cipot dan para perawat sibuk membantu.

Entah berapa lama aku pingsan, aku belum sanggup membayangkan jika Abang dan Kaka gugur. Ya... Aku ikhlas bila mereka menjadi kusuma bangsa yang gugur mempertahankan kedaulatan tanah air. Tapi aku juga manusia yang mempunyai rasa dan perasaan, keadaan keluargaku yang jadi pemikiranku.
" Pak Dicky... Pak... " panggil seorang tenaga medis yang membantuku, aku berreaksi perlahan membuka mataku. Semua berkumpul disisiku dan istriku, mereka berharap aku kembali bangun dan tetap bersama mereka.
" Bapak harus dirawat dulu di rumah sakit, untuk mengetahui sejauh mana kondisi jantungnya. Karena dari gejala serangannya bapak terkena serangan jantung. Berat atau ringannya kami belum tahu dan memerlukan pemeriksaan lengkap di rumah sakit." ucap seorang dokter yang tergabung dalam team Medis kepada Dida.
" Lakukan yang terbaik dok... Please..." ucap Dida Sengau
" Cuy... Lu cepet sehat ya... Gua mohon..." ucap Budi
Aku hanya mengangguk menanggapi permintaan mereka, Aku berpasrah pada Takdir dan ketentua Allah, kalaupun kedua anakku gugur, aku ikhlaskan mereka sebagai tameng rakyatnya. Air ataku menetes tak terbendung
" Ayah jangan nangis yah... bunda mohon..." pinta istriku yang juga tergolek lemah.
" Mohon izin bu.. Pak... kami akan bawa bapak ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan..." ucap Serda ( Kes ). Ida Ayu Puspitawati, Ambulan dipanggil oleh Perwira TNI AU yang datang ke rumahku.
Tak lama kemudian aku dan istriku sudah berada di perjalanan menuju Rumah Sakit. Diperjalanan Vilda yang bersamaku masih meneteskan airmatanya. Sementara istriku ditemani Ajeng. Dida membawa keponakannya bersama mobilku.
Sesampai di UGD.....
" Angina pektoris, Pulse 70/80, Black out and loosing control, body balance negative, Saturation assisted by Oxy 10 Psi, Antiplatelet 10 ml IV and anticoagulant 10 ml IV, Infusion with Albumin 20 Dpm. Emotional OK... Respons OK..." ucap Id Ayu Puspitawati.
" Okay... Continue... You did it good Sarge...." ucap dr. Satria
Keduanya sibuk membantuku di UGD, hingga aku dan istriku mendapatkan bantuan semestinya. Setelah observasi selama 5 jam, aku bisa dipindah ke ruangan. Dida meminta agar aku dan istrik berada dalam satu ruangan VVIP yang bisa ditunggu oleh anak dan adiknya. Setelah 1 jam berada di ruangan....
" Mayor ( Pnb ). Hadi Susilo izin menghadap..." ucap Hadi
" Silahkan...." jawabku lemah
" Izin bapak... Saya tak menyangka keadaan ini membuat bapak seperti ini... Saya sangat menyesal atas kejadian ini... Berat sebenarnya membawa berita yang akan menyakitkan siapapun. Tapi Alhamdulillah... Allah melindungu para Wolves dengan sempurna, shingga kabar terakhir yang kami peroleh... Para Wolves selamat... Kecuali.... KRI Jayawijaya yang tenggelam karena dihantam Peluru kendali China..." papar Hadi
" Apapun yang trjadi, kami Ikhlas kepada Allah... Ikhlas melepas anak kami menjadi tameng rakyatnya..." ucapku lemah
Tiba tiba Hadi sibuk melihat Hp nya
" Izin pak... panggilan masuk..." ucapnya
" Silahkan...." jawabku
" Siap bang... ini sedang di rumahsakit... Siap...! Siap...! beliau dirawat disini karena masalah dengan jantung bang... Siap !" ucap Hadi sambil menghampiriku
" Izin pak... Pak Maher..." ucap Hadi, kuambil Hp dari tangan Hadi dan kulihat dilayar...
" Nak... kalian selamat nak ??" tanyaku
" Abang.. Kaka... Kalian..." ucap istriku terisak
" Siap... kami selamat, hanya awak kapal KRI Jayawijaya sebagian gagal bertahan..." jawab Maher
" Ayah... Ayah lupa janji ayah ?" tanya Mahesh tak mamp menahan airmatanya
" yah berjanji akan menyaksikan kami meraih hasil tertinggi... Bukan pangkat yah... bukan... Tapi pengabdian kami dan pengorbanan kami untuk rakyat yah.." ucap Mahesh terisak. Maher dan Yi Qing memeluknya untuk menguatkan Mahesh.
" Sebagai seorang ayah, dan bila ia diposisi ayah, pasti akan kaget nak... Ayah bangga kalian melakukan hal besar bagi rakyatmu, walaupun nyawa kalian jadi taruhannya... Tetap bertarung nak... Bertarunglah sebagai ksatria Ayah dan Bunda..." ucapku
" Do'a kami tak akan pernah lekang hingga nyawa lepas dari raga kami demi keselamatan kalian. Semoga upaya kalian adlah upaya Jihad membela tanah air kaloan..." ucap istriku sambil tersenyum
" Bunda... kami janji akan pulang...UTUH...!!" tegas Fisher
" Do'a ayah dan bunda teramat sakti untuk dikalahkan lawan..." sambung Smokey
" Jangan teteskan airmata ayah dan bunda kecuali untuk mengungkapkan kebahagiaan terhadap kami..." pinta Beaver
" Bunda... Ayah... We love you.. Please be Health... For all of us..." pinta A Mei sambil menangis
" We will be good soon my girl..." jawabku...
setelah bercakap cakap dengan yang lain sejenak, Hp dimatikan dan dokter meminta aku dan istriku beristirahat.
 
Apapun kejadiannya sebagai seorang bapak dan ibu akan shock jika putra putrinya sedang dalam extraordinary condition. Semangat pantang menyerah jiwa muda. Om @The Iceman kalau boleh request. Kalau boleh nih ya... (Tidak juga nggak apa apa... orang kita mah cuman pembaca yg budimen..) malam 17 08 atau 16 08 malam kasih wejangan dong berupa cerita asyik tanpa ss atas perjuangan para pembela tanah air tercinta Indonesia, buat para generasi Y dan Z yg ada di 93.115.24.211. Biar masionalisme dan jiwa corsanya berbiak di hati. Thanks om, Kamsia, Makasih, Nuwun
 
Apapun kejadiannya sebagai seorang bapak dan ibu akan shock jika putra putrinya sedang dalam extraordinary condition. Semangat pantang menyerah jiwa muda. Om @The Iceman kalau boleh request. Kalau boleh nih ya... (Tidak juga nggak apa apa... orang kita mah cuman pembaca yg budimen..) malam 17 08 atau 16 08 malam kasih wejangan dong berupa cerita asyik tanpa ss atas perjuangan para pembela tanah air tercinta Indonesia, buat para generasi Y dan Z yg ada di 93.115.24.211. Biar masionalisme dan jiwa corsanya berbiak di hati. Thanks om, Kamsia, Makasih, Nuwun
Nah, nubie juga setuju nih ma om suhu @nicesekali
 
Apapun kejadiannya sebagai seorang bapak dan ibu akan shock jika putra putrinya sedang dalam extraordinary condition. Semangat pantang menyerah jiwa muda. Om @The Iceman kalau boleh request. Kalau boleh nih ya... (Tidak juga nggak apa apa... orang kita mah cuman pembaca yg budimen..) malam 17 08 atau 16 08 malam kasih wejangan dong berupa cerita asyik tanpa ss atas perjuangan para pembela tanah air tercinta Indonesia, buat para generasi Y dan Z yg ada di 93.115.24.211. Biar masionalisme dan jiwa corsanya berbiak di hati. Thanks om, Kamsia, Makasih, Nuwun
👍😎👍 👍😎👍.....
 
Mohon maaf suhu IceMan jika komen saya tidak berkenan.

Jujur suhu saya menikmati cerita suhu ini yg belum pindah ke Cerbung. Saya kira sudah nggak ada lanjutannya waktu bagian anak angkatnya lulus Akmil dan seingat saya (mohon maaf kalau saya salah) disana ada tulisan suhu cerita tersebut tamat. Namun pas pindah ke cerbung malah ada kelanjutannya dengan ceritanya merembet kesana sini. Jadi saya nggak menemukan point inti dari cerita suhu sekarang bukan fokus ke Fitri dan Himawan saja

Balik lagi si... Ini hanya penilaian sudut pandang orang awam seperti saya. kalau dibandingkan suhu, saya nggak ada apa - apanya.

Sekali lagi saya mohon maaf jika komentar saya menyinggung atau kurang berkenan untuk suhu.
 
Mohon maaf suhu IceMan jika komen saya tidak berkenan.

Jujur suhu saya menikmati cerita suhu ini yg belum pindah ke Cerbung. Saya kira sudah nggak ada lanjutannya waktu bagian anak angkatnya lulus Akmil dan seingat saya (mohon maaf kalau saya salah) disana ada tulisan suhu cerita tersebut tamat. Namun pas pindah ke cerbung malah ada kelanjutannya dengan ceritanya merembet kesana sini. Jadi saya nggak menemukan point inti dari cerita suhu sekarang bukan fokus ke Fitri dan Himawan saja

Balik lagi si... Ini hanya penilaian sudut pandang orang awam seperti saya. kalau dibandingkan suhu, saya nggak ada apa - apanya.

Sekali lagi saya mohon maaf jika komentar saya menyinggung atau kurang berkenan untuk suhu.
Makasih banget buat ulasan sama komen nya, sebenernya ini kan side story si kembar. makanya ngga fokus sama kisah orang tuanya,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd