Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
TOP SECRET


00 Kata Pembuka

Ini bukan test - 2 ..
Sama sekali bukan....

Ini sadalah cerita ngawur yang datang karena malas melanjutkan tantangan suhu besar saja. Bukan apa, dilihat dari komentar beliau sepertinya mamang sebaiknya menulis atas nama sendiri saja, ga perlu mendompleng nama orang apalagi mengikuti gaya orang.

Sebagai kata pembuka, saya mohon suhu semua disini memaklumi karya saya ini bakalan kacau balau, tanpa konsep yang jelas apalagi dibuat dengan ekspektasi yang tinggi. Tulisan ini benar2 akibat kekacauan berfikir dan karena saking lamanya mager saja...

Tapi, jangan juga terlalu banyak dicerca atau dimaki lah, bisa merana sayalah.

Inilah kisah yang intinya adalah kerahasiaan dan keterbatasan informasi yang memang harus digali.

Inilah TOP SECRET


List :

01. Kata Berangkai Yang Terputus

02. Titip
https://www.semprot.com/threads/top-secret.1369950/post-1903136779

03. Hasrat Tak Terbendung
https://www.semprot.com/threads/top-secret.1369950/post-1903142512

04. Awal Petualangan
https://www.semprot.com/threads/top-secret.1369950/post-1903153092

05. Nudity & Purity
https://www.semprot.com/threads/top-secret.1369950/post-1903168709

06. Malam Basah
https://www.semprot.com/threads/top-secret.1369950/post-1903181598
ketinggalan jauuuh
 
Romantis siih pake ritual makan ditubuh gitu,, pernah ngalamin,, cuma langsung panas tuh badan pa lagi bagian sensitif nya, kena bumbu saus... Panas nya nempeeel....
 
TOP SECRET

07. Belanja Mania




Bukan wanita kalau tak senang berbelanja

Ungkapan itu sesuai di segala jaman, sampaipun jaman nanti. Apalagi melihat saat ini Fhasya kesana kemari memilih2 barang dan kemudian membayarnya. Membayarnya !!!

Ya Fhasya memang bukanlah kaum miskin papa, dirinya pemilik perusahaan yang besar, kiprahnya dalam berbagai event juga bukan kelas abal2. Setidaknya selain perusahaannya sendiri, dia juga pemegang saham dengan share yang cukup besar beberapa perusahaan nasional yang lumayan besar.

Kelas Fhasya bukanlah kelas pengusaha lagi, melainkan kelas investor dan duitnya memang seolah tidak berseri. Itulah sebabnya, dibanding dengan Harso, Fhasya lebih memiliki waktu luang, karena keputusannya dalam bisnis bukan lagi urusan pemasaran atau produksi, tetapi beli atau tidak, jual atau tidak saham dan perusahaan.

Bukan berarti Harso lebih kere dari Fhasya, harta Harso juga luar biasa, melulu perusahaaannya saja yang benar2 milik pribadinya, ada kalau nilainya mendekati 15 T, suatu nilai yang fantastis, itupun kalau hanya menghitung asset nya semata.

Harso juga memiliki saham di banyak tempat, sebagai investor, kebanyakan perusahaan2 yang dia mentor i, atau dia bimbing pengembangannya.

Kebanyakan perusahaan adek2 kelas yang minta tolong dia bimbing agar berkembang, alih2 membimbing, akhirnya Harso juga menggelontorkan modal yang kemudian kebanyakan dialihkan sebagai saham agar perusahaan tersebut maju dan berkembang.

Ada setidaknya 30an perusahaan yang dia miliki sahamnya. Belum lagi kerja sama dengan Dokter Sugi, klinik Dokter Sugi 50% sahamnya adalah miliknya dan kepengurusannya dipegang oleh Ghea untuk mewakilinya sebagai Komisaris.

Harso lebih menggurita tetapi dirinya memang tak bisa lepas dari perusahaannya. Ada kenikmatan tersendiri kala mengelola perusahaannya sendiri, hingga setahun lalu baru dirinya memutuskan sedikit demi sedikit melepaskan beberapa tugas dan tanggung jawabnya kepada para direkturnya, yang sebelumnya adalah para manajer di perusahaannya.

Itulah mengapa Harso bisa jalan2 ke Bali dan Lombok, tak lain dan tak bukan karena dirinya mulai rela mengontrol dari jauh perusahaannya dipegang oleh adek2 kelas didikannya.


***


Sekilas orang akan menilai bahwa Harso adalah bodyguard Fhasya yang kemana2 melambai dan hanya main tunjuk dan bayar semua yang dibelinya. Harso sementara itu dengan sejuta kerepotannya mendampingi sang wanita sexy pujaan setiap insan yang ada di pasar sambil membawa semua belanjaannya.

Mereka seolah benar2 menikmati perannya masing2. Fhasya begitu antusias belanja, Harso begitu antusias dan rela sibuk membawa barang belanjaan serta rela berlarian ke sana kemari mengijuti lenggok pantat Fhasya yang memang aduhai.

Satu hal yang mungkin tak akan lepas dari pandangan mata siapapun.
Baju Fhasya memanglah aduhai sexynya, hanya dengan mengenakan kemeja tipis dan celana kain yang sangat pendek, tanpa bra, susu Fhasya tampil menerawang begitu indahnya, mamanjakan mata siapapun yang melihatnya.

Kondisi itu memang sedikit tertutupi karena warna bajunya yang bercorak bunga warna warni, namun tipisnya membuat susunya benar2 tercetak nyaris sempurna berikut putingnya.


***


Semuanya adalah ide dari Harso kala bangun pagi.
Harso memanglah nakal idenya, Fhasya tak kalah nakal dalam bertingkah klop sudah. Tampil sexy bagi Fhasya bukan masalah besar, susunya juga bukan barang yang sulit baginya untuk dipamerkan, pahanya juga.

Apalagi kala seharian dia bebas telanjang didepan Harso, seolah derajat keberanian tampilnya benar2 meningkat luar biasa.

"Sayang nanti aku pake baju ini gimana ? "

"Mmm kok kaya ga ada tantangan ya Sya ? "

"Hi hi hi, hayo, pikiran mesum mas ku sayang ini pengen nya gimana ? Fhasya ngikut saja deh, ya sudah mas pilihin"

Keduanya bercakap2 soal pakaian buat acara ke pasar oleh2 dan tempat2 wisata, padahal mereka saat itu benar2 telanjang bulat. Sudah mandi dan tinggal mengenakan pakaian masih terus saja berdebat.

Alhirnya Fhasya mengenakan baju motif bunga yang memang tipis, melekat fullbody, sexy dan menantang tetapi tak seronok banget. Setiap orang akan bisa mendeteksi putingnya tetapi tidak serta merta tahu kalau puting itu tercetak karena bajunya yang ngepres dan susunya memang besar gara2 warna corak kainnya.

Beberapa kali para bapak2 penjual yang awalnya bersikap biasa2 saja dalam proses tawar menawar kemudian kaget kala menyadari bahwa Fhasya tak memakai bra dan putingnya tercetak jelas, saking kagetnya beberapa sampai melongo melihat keindahan susu milik Fhasya.

Dan seolah tak tahu, malah kadang Fhasya bergerak menunjukan sesuatu barang kepada sehingga dadanya lebih membusung dan tampil lebih indah.

Praktis akhirnya saking kaget dan terpukauanya mereka kadang sampai lupa memberikan diskon yang lumayan besar. Tapi mereka sukarela saja.

Pengalaman tampil setengah terbuka di pasar yang isinya notabene masih orang2 indonesia juga membuat Fhasya seolah berjalan dengan diikuti banyak pandangan mata, apalagi kala mereka sebagian berbisik2 sambil melihat tubuhnya secara terang2an.

Harso masih saja dengan tekun membawakan dan mengantar Fhasya kesana kemari sambil menikmati lenggak lenggok tubuh Fhasya dan tatapan nanar para penikmat susunya yang tampil memukau. Ada sunggingan senyuman di bibirnya, entah mengapa Harso semakin terangsang bila Fhasya seolah menikmati pandangan kagum bahkan silau para penggemar dadakannya di pasar.

Ada tiga buah lokasi oleh2 mereka singgahi, selain pasar juga beberapa deretan butik dan toko cindera mata, deretan toko kain khas Lombok juga ada.

Total waktu yang mereka habiskan untuk berbelanja hampir sekitar 3 (tiga) jam seluruhnya dan hampir di semua tempat mereka berbelanja terjadi banyak kehebohan akibat susu Fhasya yang tercetak nyata di bajunya, putingnya juga...

Siang itu mereka balik ke villa untuk makan siang dan istirahat. Mereka memang sudah sepakat untuk selalu makan di dalam rumah di villa sekaligus untuk sarana belajar Fhasya memasak.


***


"Duh ya capeknya mas, rasanya pegel banget ini mas, hasshhh"

"Ha ha ha, pegel karena capek jalan atau pegel karena netes di memek Sya...? "

"Isssh mas Harso sayang, hi hi hi iya nih pegel karena banyaknya yang melongo melihat pentilku mas, rasanya kaya gimana gitu mas, netes terus memekku, sempat sampai orgasme segala waktu sama mas Harso di gesek2 tadi sana tas belanjaannya...

Rasanya melayang mas tapi harus waspada khan kalau di tempat umum. Hi hi hi dah agak pintar Fhasya mas, khan dah diajari kemaren pas di bandara"

"Ha ha ha, iya nih, makin pinyar saja sayangku bikin orang mupeng, mas tadi sampe pengen perkosa lho tadi rame2 ha ha ha"

"Mmm mas boleh nanya ga ? "

"Nanya apa Sya ? Boleh2 saja kok? "

"Mmm kalau Fhasya ini istri mas Harso, kira2 marah atau cemburu kah kalau Fhasya eksib kaya tadi ? "

"Mmm kamu ini merasa ga kalau mas sudah seolah merasa memiliki kamu Sya ? "

"Iya sih, Fhasya merasa kalau mas seolah sudah jadi milik Fhasya dan sebaliknya Fhasya juga merasa Fhasya milik mas"

"Mmm ok, sekarang mas jawab ya sayang, mas itu cemburu banget sayang, beneran cemburu dan sedikit ga rela. Tapi di satu sisi mas juga sadar kok, kamu bukan siapa2nya mas, setidaknya saat ini.

Nah kalau misalnya nih, sekali lagi misalnya lho ya sayang, Fhasya misalnya istrinya mas, mas jelas cemburu lebih gila lagi rasa cemburu mas, tapi juga ada rasa bangga di hati mas lho Sya....

Bahwa ternyata istri ku memang cantik dan sexy, buktinya orang lain pada ngiler.

Buktinya kontol mereka pada ngaceng, mereka celananya pada ngembung lho tadi Sya, lihat ga ? "

"Hi hi hi lihat mas lihat kok, makanya Fhasya sampai netes2 tuh gara2 lihat kontol mereka pada ngembung dan mata mereka jelalatan habis lihat pentil Fhasya"

"Itulah, alasan ketiga mas bisa bangga memberikan pengalaman gila pada istrinya mas. Biar ga cari2 diluaran sana kenikmatannya sendiri, aku sendiri yang mangatur bagaimana istriku mendapatkan kenikmatannya.

Itulah aku Sya, jati diriku ya seperti ini. Selama kamu puas dengan apa yang aku beri ya sudah, kalau masih nyari diluaran kepuasannya sendiri, ya mending bubar saja Sya.

Maaf ya Sya, aku terbuka untuk mengeksplore sexualisme, tapi dengan batasan2 yang aku sepakati, tidak sepakat ya sudah. Aku bukan seperti suamimu Sya, pasti itu.

Aku ga mau disamakan dengan orang lain, aku ya aku, cukup segitu batasanku"

"Mmm mas, bila aku cerai dari suamiku, mas masihkah mau menjadikan aku istri mas ?"

"Mmm kamu cerai ya cerai saja Sya, jangan kaitkan perceraianmu denganku. Setelah itu kita bahas pertanyaanmu ya

Begini ya Sya, sebaiknya kamu bahas ya soal kamu mau cerai dengan suamimu dengan baik2 ya sayang, aku tahu kalau kamu punya banyak alasan untuk itu dan sebaiknya memang kamu konfirmasi dulu dirimu sendiri baru berbuat untuk kepentinganmu dengan segala resikonya.

Mmmm kamu tahu alasan lain kenapa kamu aku ajak ke pasar dengan pakaian seperti itu ?"

"Mmm apa mas ? "

"Supaya kamu yakin dengan pesonamu dan kamu boleh merasa bangga dengan itu. Masalah utama bagi yang mengganggu pikiran wanita disaat dia ingin pisah dengan pasangannya adalah dia merasakan dirinya tidak independen.

Saya ingin Sya sayang ku tahu, kamu itu hebat dan kamu itu tak perlu mencari orang lain sebagai sandaran hidupmu apalagi kalau itu menyangkut masa depanmu.

Berfikirlah matang dan independen, semua sesuai dengan apa maumu bukan apa kata orang, paham sayang ? "

"Mmmm jadi semisal aku cerai, mas belum tentu mau jadi suamiku ? "

"Ya betul itu. Untuk jadi istriku bukan soal kamu cerai atau tidak, tetapi kamu pantas jadi istriku dan aku pantas jadi suamimu, dua itu saja pertimbangannnya selain urusan cinta ya sayang"

"Mmmm ok, pertanyaannya lebih menjurus nih mas, pantaskah aku jadi istrimu ? Mas mencintaiku tidak ?

Sebab bagiku saat ini hanya kamu yang aku pikir pantas jadi suamiku, soal cinta ? Aku jauh sebelum ini mencintai mas bahkan memuja mas, aku sejak pertama kali bertemu mas sudah mencintai bahkan memuja mas"

"Jawabannya
Pertama, mas mencintai Fhasya sayang, sejak pertama kali bertemu, selanjutnya lebih mencintai Fhasya sayang, saat ini amat sangat mencintai Fhasya.

Kedua, rasanya kamu jauh diatas ekspektasiku, so kamu bukan sekedar pantas, tetapi rasanya malah mas yang harusnya merasa tak pantas.

Ketiga, masalah utama mas belum menikah adalah sesuatu yang terjadi di masa lalu, so bukan mas ga mau ngejar Fhasya atau memperjuangkan Fhasya, mas ini punya sesuatu yang gelap dimasa lalu yang bahkan akan membayangi di masa depan. Mas nanti akan ceritakan semuanya kala Fhasya sudah selesai dengan semua urusan pribadi Fhasya"

Entah mengapa, Fhasya seolah merasa yang dikatakan oleh Harso sudah cukup baginya dan yang dia perlu lakukan adalah memperjuangkan mas Harso. Fhasya tersenyum gembira seolah anak kecil memperoleh sebuah mainan idaman yang dimimpikannya sedari dulu

"Mas, boleh kita time off ? Malam ini Fhasya ingin sendiri mas, semua rencana boleh ditunda sampai besok pagi ? "

"My pleasure honey, take your time, you are an independen person... "

"Maksih ya mas, aku malam ini pindah ke kamar itu ya...? "

"Ok ga papa sayang, mmmm kayaknya mas saja yang pindah ya, ribet kalau kamu pindah banyak yang dipindah soalnya. Ha ha ha"

Pembicaraan sore itupun terhenti sebab Harso harus memindahkan barang2nya ke kamar sebelah, dan Fhasya pun harus memulai kegiatannya memasak.


***


Entah mengapa, Fhasya memasak dengan penuh semangat dan penuh keceriaan. Ada tekad kuat dalam dirinya yang hanya dia saja yang tahu serta memahaminya.

Malam ini dirinya akan meluruskan segala yang dirasakan bengkok, membuat dirinya merdeka dan independen sejati.

Masakan malam ini bukan masakan yang tertulis di list daftar menu yang dibuat boleh mas Harsonya, tetapi benar2 jenis dan ragam masakan yang memang dia ingin buat sebagai persembahan buat mas Harsonya.


Image Fhasya​

Lepas nanti mas Harso mau dan bisa makan atau tidak, setidaknya kali ini dia ingin memberikan persembahan bagi kekasihnya semua sesuai dengan apa yang ada di hatinya.

Sementara itu Harso sedang memindahkan semua barang2nya ke kamar sebelah. Vila itu memang memiliki 2 kamar tidur yang luasnya sama dan dengan fasilitas yang sama. Sengaja Harso memilih vila yang seperti itu, sebab kejadian yang terjadi sudah termasuk dalam perkiraannya.

Saat ini entah mengapa, Harso merasa bahagia melihat Fhasya begitu senangnya memasak kali ini. Wajahnya begitu berbinar persis kala pertama kali bertemu dengannya. Wajah yang seolah berani menantang dunia, yang sangat positif dan penuh semangat serta penuh optimis.

Harso paham, dengan kondisinya yang seperti ini, Fhasya bisa berbuat apa saja, bahkan yang menurut orang lain disebut gila.

Teringat dirinya kala dimintai tolong pendampingan darinya, ketika akan memulai usahanya yang menurut orang tak akan bertahan lama dengan modal dan semuanya serba pas pasan. Sekitar 3 tahun setelah kerja praktek itu.

Harso hanya perlu berkisah dan bercerita semalaman berdua dengannya di sebuah cafe sambil minum kopi dan goreng pisang. Hanya berkisah bagaimana dulu dirinya membangun perusahaannya pertama kali, yang tanpa sokongan sama sekali dan modal dengkul semata.

Ya, malam itu Fhasya datang dengan wajahnya yang khas dan dadanannya yang tomboy bertanya banyak hal serta melayangnya khayalannya soal ide dan gagasannya. Setelah itu Harso hanya perlu menambahkan kisah sedih dan airmatanya membangun bisnis. Ditutup dengan sebuah kalimat singkat Harso yang membuat mata Fhasya berbinar dan wajahnya bersinar terang seperti saat ini.

"Usaha itu sayang hanya butuh dua hal, pertama mimpi yang melambung tinggi, kedua kaki yang berpijak ke bumi, setelahnya hanyalah hal hal kecil yang justru banyak dibicarakan di seminar2. Jadi kalau kamu punya keduanya, kamu tinggal jalan dan persetankan semuanya"

"Ok siap mas, mas nanti lihat apa yang bisa Fhasya kerjakan kedepannya"

"Ha ha ha ha"

Harso kala itu tertawa terbahak2 dan mengusap mmm memporak porandakan rambutnya persis kala dirinya kerja praktek dulu.

Sekelumit kisah singkat sepuluh tahun lalu dan setelahnya Harso hanya mendengar bagaimana Fhasya mendobrak segala macam stigma dan tata aturan baku cara berbisnis sesuai text book dan nyatanya kemudian dirinya berhasil.

Harso sungguh berbahagia mendengarnya.
Cukup baginya mendengar orang2 yang dikasihinya sukses, itu saja.

Lamunan Harso membawanya terlelap tidur di tempat tidurnya yang nyaman, ada kepuasan dalam dirinya bisa melihat wajah berbinar itu lagi...

Cukup itu buat Harso.
Selanjutnya apapun itu, bukan lagi yang harus dipikirkannya.


***


Malam itu Harso tertidur lelap bahkan hingga menjelang tengah malam. Begitu lelapnya sehingga tak merasakan bahwa hari itu segalanya akan berubah bahkan kearah yang dirinya tak sangak sama sekali.

Tidur lelap sekali, sehingga tak akan terbangun oleh apapun. Bagaimana pun juga pengalamannya tiga hari ini begitu membuatnya lelah lahir batin juga ada kelegaan yang luar biasa yang mengantarkannya menuju "istirahat" yang sangat dalam.

Bahkan hingga tak tahu ada mata memandanginya dalam tidurnya.
Mata yang berlinang air mata.
Mata penuh cinta.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd