Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ustadzah Aini Remake Version - (Dosa Terindah)

Pengen Tau suhu semua, cerita yang paling diminati suhu sekalian apa ya?


  • Total voters
    759
Status
Please reply by conversation.
Kisah Ustadzah Aini

Episode 4

AJAKAN FRANZ

ME7YM08_t.jpg

Ustadzah Aini

--------------------

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 9 jam akhirnya tepat Tengah malam rombongan itu pun sampai ke stasiun tujuan.

Mereka pun langsung menyewa taksi untuk mengantar mereka ke puncak.

Mereka menyewa beberapa taksi dan mulai jalan ke tujuan.
.
.
.

Sekitar jam 3 pagi merekapun sampai di hotel, yang sudah mereka sewa. Sebuah hotel yang cukup murah.

Karena memang mereka meminimalkan biaya perjalanan mereka. Setelah sampai dihotel rombongan pun masuk ke kamar hotel masing-masing.

Aini sekamar dengan fahma di hotel itu. Setelah masuk kamar dan membersihkan diri mereka pun tidur sebentar dan dilanjutkan ibadah subuh dulu baru setelahnya mereka tidur sampai siang.
.
.
.

Sekitar jam 10 pagi barulah mereka bangun dan mandi secara bergantian,

karena memang acara akan dimulai jam 1 siang mereka sudah harus berada di lokasi sekitar sebelum jam 12.

Setelah selesai mandi dan berdandan mereka pun kumpul di lobby untuk berangkat menuju tempat acara.

Hari itu aini mengenakan pakaian gamis warna abu abu dipadukan dengan hijab warna coklat cream nya itu,

tak lupa aini memakai riasan wajah agar terlihat cantik hari itu.


Setelah berkumpul mereka pun pergi ke lokasi acara yaitu salah satu ballroom di satu hotel mewah daerah ini.

Mereka pun naik taksi online dan sampai di lokasi sekitar jam 12 kurang sedikit.

Saat sampai disana alangkah terkejutnya mereka karena ternyata antrean Orang disana sudah sangat ramai.

Ketua rombongan pun masuk kedalam untuk mengecek tempat duduk, sedangkan yang lain harus rela menunggu di luar,

setelah bebrapa saat menunggu si ketua panitia pun keluar dengan ekspresi sangat kesal.


Ternyata info yang ia peroleh kemaren merupakan info yang kurang tepat dan termasuk terlambat sehingga para pendaftar yang lebih dulu lah yang mendapat kursi didalam,

sedangkan antrian diluar hampir semuanya adalah yang mendaftar terlambat.

Mendengar informasi itu para rombongan pun seketika marah karena harga akomodasi mahal yang sudah mereka bayar tidak bisa ditebus dengan ikut acaranya langsung.


Fahma dengan sifat bar bar pun langsung menerobos kerumunan orang dan mencoba masuk ke ruangan acara,

aini dengan keras mencoba menahan fahma yang emosi dengan panitia yang dianggap nya tidak profesional itu.

" mak.... Jangan lah... Ngga usah... Dari pada malu2in" ucap aini sambil menahan fahma yang ingin masuk kedalam.

" ngga bisa gini nik.... Kita harus dapet transparency dari panitia nya.... Gimana kita udah jalan jauh2 lagi" jawab fahma sambil menarik aini agar ikut dengannya.
.
.
.

Saat sudah sampai di depan pintu fahma pun lari duluan karena melihat salah satu orang yang diduga sebagai panitia acara...

" eh mak... Tunggu dong" kata aini memanggil fahma yang sudah jalan duluan. Karena fokus mengejar fahma tiba tiba



Gubrakk.... Dugg......

" aduh....." ucap aini karena menabrak seseorang pria tinggi.

" aduh mbak ini... Emang hobinya nabrak orang ya... Heehe" kata pria itu.

Seketika aini pun menoleh ke atas dan melihat wajah pria itu dan

" lho..... Franz....." ucap aini sambil kaget.

" franz.... Kamu kok disini..." Kata aini melihat franz yang berpakaian casual itu

" lho mbak sendiri kenapa ada disini?" tanya franz

" oohh... Aku disini buat ikut acaranya ustad ahmed itu di dalem" ujar aini

" lhoo... Bukannya udah mau mulai.... Kok ngga masuk?" kata franz

" aduh... Jadi gini.... Kami serombongan kena tipu dari calo... Jadi ngga bisa masuk padahal udah bayar" jawab aini dengan wajah memelas

" ooo.... Kasian si mbak udah jauh jauh padahal" ucap franz bercanda


" yah..... Malah bercanda..... Yaudah aku duluan ya mau nyusul temen aku" ucap aini ssmbil melangkah menuju tempat fahma

" eh... Bentar kak ..." ucap franz menahan aini

" kenapa?" tanya aini

" kalau mbak beneran mau masuk, biar aku telepon in temen aku... Kayaknya dia ada didalam juga" ucap franz

" eh.. Ngga usah dek..... Nanti ngerepotin" tolak aini

" udah tenang aja.... Buat berapa orang mbak? 2 aja kan?" tanya franz kemudian terlihat menelepon seseorang.


Setelah selesai menelepon. Fahma pun kembali ke tempat aini dengan wajah masih kesal

" hah... Percuma nik.... Banyak juga yang bahkan lebih jauh yang ke tipu " ucap fahma.
.
.
.

Kemudian ia melihat pria disamping aini itu. Fahma seakan terpesona denganb ketampanan Franz

" wih.... Siapa tuh nik.... Temen mu?"

" kok ngga bilang ada yang ganteng begitu? " tanya fahma agak genit

" eh.... Bukan.... Ini.... " ucapan aini terpotong oleh franz

" oo... Kenalin aku Farid murid nya kakak aini.... Mbak temenya kak aini ya.... Salam kenal mbak " jawab franz berbohong,

seketika aini melirik franz dan franz memberi nya kode signal. Agar tidak terdengar mencurigakan

" eh iya ini... Farid..... Mahasiswa yang berguru di aku... Heheheh " jawab aini canggung.
.
.
.
.

Kemudian franz pun pamit undur diri namun sebelumnya ia berpesan pada aini

" mbak nanti tunggu temen saya keluar ya... Nanti udah ada 2 kursi buat mbak sama temennya" ucap franz kemudian pergi.
.
.
.
Setelah franz pergi fahma pun mencecar pertanyaan seputar franz kepada aini

baik asalnya darimana?

Bertemu dimana?

Gimana bisa kenal?
.
.
.
Aini pun kepayahan menjawab semua pertanyaan fahma yang keluar bagai peluru machine gun itu.

Beruntung seaat kemudian seorang pria muda yang juga tampan menghampiri mereka

" dengan mbak aini ya? Temennya mas....." kata pria itu terputus oleh jawaban aini

" iya..... Saya aini" jawab aini

" itu sudah saya siapkan kursi buat mbak aini sama teamnya mbak" jawab pria tua

" eh.. Beneran Ini mas?" tanya aini kembali meyakinkan diri. "


Akhirnya karena tak ingin membuang waktu mereka berdua pun langsung memasuki gedung ballroom mahal itu

dan lebih beruntung nya lagi mereka mendapat tempat duduk dikursi Vip yang letaknya dekat dengan panggung sehingga mereka Bisa melihat langsung dari dekat ustad Ahmed itu.


Mengapa franz bisa dengan mudah mendapat kursi karena memang promotor yang mendatangkan ustad ahmed adalah orang yang saat ini sedang mengadakan perundingan bisnis dengan pihak franz.

Saat ini mereka sedang merundingkan rencana kerjasama bisnis pembukaan resort wisata baru didaerah puncak dan satu lagi namun belum ditentukan.
.
.
.

Acara pun dimulai dan ustad ahmed mengisi dengan doa2 kemudian dilanjutkan dengan ceramah.

Ceramah nya kali ini membahas tentang hukuman dan dosa berzina.

Fahma dan aini terlihat sangat serius memperhatikan materi dari ustad nya.

Tak jarang mereka mencatat bebrapa materi dan pertanyaan dari audience lain tadi.


Disaat acara kajian itu dilaksanakan diluar tepatnya di meeting room terlihat franz sedang berdiskusi serius dengan salah satu pria bule disana yang dikenal sebagai mister Jhon.

Mereka berdiskusi tentang rencana mister Jhon untuk mendirikan resort Wisata nya di Indonesia dan tepatnya Akan dibuka di bebrapa cabang nantinya.

Setelah mendengar presentasi dari pihak jhon, franz pun Dengan serius membaca dokumen dari jhon..


Iya...

Memang sekarang semua keputusan perusahaan ayahnya dipegang oleh Franz sejak ayahnya sakit keras.
.
.

Setelah kedua pihak selesai dengan presentasi mereka,

kedua pihak setuju untuk melakukan survei langsung kelokasi yang akan didirikan resort tepatnya survey akan dilakukan minggu siang.

Setelah acara bisnis nya selesai franz pun memutuskan untuk pergi dengan mobilnya bebrapa saat saja.
.
.
.

Dilain tempat acara kajian yang diikuti aini pun akhirnya sudah selesai setelah 3 jam lamanya, namun hal itu tidak terasa bagi aini.

Dan di suatu kesempatan aini akhirnya dapat meminta tanda tangan dari ustad ahmed itu.

Aini dan fahma merasa amat ber terimakasih dengan batuan dari franz yang membuat mereka bisa ikut acara itu.

Didepan lobby hotel beruntung kemudian mereka bertemu dengan franz yang sedang menyamar sebagai farid itu

" eh.... Dek farid.... Halo" panggil fahma memanggil franz

" ih.... Apaan sih mak? Malu tau" kata aini mencegah fahma

" kita harus berterima kasih sama dia nik.... Kan berkat dia kita bisa ikut acara" kata fahma.


Tak lama kemudian franz pun menghampiri mereka berdua.

" eh... Kak aini sama ini kak???" tanya franz

" oo... Aku fahma.... Nice to meet you" ucap fahma sambil mengulurkan tangannya pada franz.

Sambil berjabat tangan pandangan fahma tidak lepas dari tubuh kekar franz yang tercetak jelas dibalik kemeja putih ketat yang ia pakai itu.


" makasih ya dek.... Udah buat kita bisa masuk kedalam"

" btw kok dek farid bisa dapet kursi gitu sih?" tanya fahma penasaran

" oo..... Itu tadi kursi ku sama. Punya temen ku.... Tapi karena kakak udh jauh2 dari Surabaya aku kasih aja ke kakak.... Toh kita juga ada keperluan lain kak... Hehhe" jawab franz mencari alasan agar tak terlihat mencurigakan.

Setelah ngobrol basa basi franz pun pamit duluan untuk pergi.

Franz akan pergi ke tempat mr. Jhon untuk makan siang bersama.

Franz pun kemudian meninggalkan mereka berdua. Fahma pun berbisik pada aini

" wah....Nik...kalau aku punya murid seganteng dan sebaik itu aku bakalan oleng sih dari suami... Hehehe" kata fahma bercanda.

" hush.... Ngelantur kamu mak" jawab aini ketus

" bahkan kalau cowo seperti itu ngajak selingkuh aku sih.... Langsung SETUJU" kata fahma

" heh... Ngga boleh ya. Bilang gitu nanti karma lho" kata aini menceramahi fahma

" ngga2.... Cuma bercanda doang.... Hehhe.... Tapi memang ganteng sih macho lagi" ucap fahma

" udah yok pergi" ajak aini, dan mereka pun ber iringan pergi menuju luar

ME67BKX_t.jpeg


" eh.. Nik kalau semisal dia suka sama kamu terus nembak kamu gimana?" goda fahma

" ya... Ngga mungkin lah mak... Aku kan udah punya suami.... Kalau ngomong jangan Ngada2 ya z" bentak aini.

" tapi aku lihat dia tadi curi2 pandang ke kamu" kata fahma tak didengar aini yang sudah jalan duluan.
.
.
.
.

Tak berapa lama mereka pun memesan taksi online dan langsung menuju ke pusat oleh2 disana.

Sebenarnya aini ingin sekali pergi ke tempat wisata namun karena waktunya terlalu mepet maka ngga jadi.

Fahma sebenarnya tau jika aini sangat ingin menghabiskan waktu jalan2 di objek wisata disana.

Namun mau bagaimana lagi.....



Tak berapa lama mereka pun sampai di pusat oleh2 itu dan langsung membeli bebrapa oleh oleh untuk keluarga dirumah.

Mereka membeli bebrapa camilan, kerajinan, dan barang2 lain yang sekiranya bisa dibawa untuk oleh2.

Mereka berbelanja hingga tak terasa sudah malam. Setelah ibadah disana mereka pun memutuskan untuk pulang kembali ke hotel.

Menyusul rombongan yang dari tadi malah wisata disana karena tidak bisa masuk ke acara.

Di hotel mereka beristirahat karena besok sudah harus persiapan untuk perjalanan pulang.

Sambil rebahan aini bercerita kalau sebenarnya ia ingin mengunjungi pasar tanah abang untuk melihat lihat harga dan barang disana.

Tapi karena waktu tak memungkinkan sehingga tak jadi,

setelah capek seharian aktifitas mereka pun terlelap dirajang mereka masing-masing.
.
.
.
.

Pagi harinya barulah mereka bersiap untuk pergi pulang, setelah mengemasi barang mereka pun menunggu jemputan mobil di depan hotel.

Namun tiba-tiba , sebuah mobil alphard mewah berhenti didepan mereka dan si penumpang membuka kaca mobil

" lho kak aini sama kak fahma, ngapain di pinggir jalan?" tanya franz dari dalam mobil

" oh... Farid ya... Ini lagi nunggu jemputan ke stasiun" jawab fahma

" ooo.... Kalau gitu ikut aku aja, aku mau ke arah sana juga" tawar franz.

" emm... Ngga...."

" ayo deh boleh....." kata2 aini terputus oleh perkataan fahma.

" yaudah masuk aja" ucap franz kemudian membuka pintu mobilnya.

Franz pun membantu mereka berdua untuk memasukan barang bawaan mereka ke mobil.

Tak lama kemudian mobil pun melaju ke arah ibukota. Ditengah perjalanan mereka pun ngobrol


" eh... Dek farid mau kemana?" tanya fahma

" aku mau ke daerah tanah abang kak" jawab franz

" lho... Kok bisa pas banget.." jawab fahma

" pas kenapa kak? Kakak mau kesana juga?" tanya franz

", iya.. Dek.. Ini aini dari kmaren ngebet pengen kesana" jawab fahm

" hah... Kok aku sih?" tanya aini kaget dengan kata-kata fahma

" kalau begitu ikut aku aja kak... Pulang nya bisa besok" jawab franz.

" ngga kok... Dia cuma bercanda aja" kata aini.

" beneran kak... Kalau mau nanti pulangnya bareng aku aja" jawab franz.

Mereka pun melanjutkan obrolan hingga sampai di stasiun.

Entah bagaimana saat sampai di stasiun HANYA FAHMA lah yang turun dari mobi

" udah dinikmati aja liburannya. Nik..."

" titip aini nya ya dek..., kalau nakal cubit aja" kata fahma sambil mengedipkan mata pada mereka berdua.

.
.
.
.
.

Kemudian saat fahma turun, mobil pun kembali melaju dan menuju ke pasar tanah abang,..

franz pun membantu dan menemani aini yang sedang melihat lihat pakaian disana.

Franz pun menawarkan untuk membelikan pakaian untuk aini namun ia menolaknya, karena tidak enak diri.

Aini pun membeli bebrapa contoh pakaian yang rencana akan ia jual ditoko online nya nanti.

Setelah selesai cari pakaian mereka pun makan disalah satu restoran mewah dijakarta. Saat makan mereka sambil ngobrol.

" mbak aini... Besok bisa temenin franz buat survey ke lokasi proyek? Sekalian jalan jalan mbak?" tanya franz

" ngga bisa franz... Mbak harus pulang hari ini udah janji sama suami mbak" jawab aini.

Mendapat jawaban itu franz tetap tidaklah menyerah untuk bisa membuat aini stay disini.


" oo... Iya mbak kalau ngga salah nanti malem ada acara ramah tamah sama ustad ahmed lho... Mbak mau ikut?" tanya franz.

Seketika aini pun bimbang untuk tetap stay dan ikut franz atau pulang dengan tiket baru.

Ia sebenarnya ingin bertemu langsung dengan ustad ahmed, apalagi acara seperti itu mungkin tidak akan bisa dialami untuk kali kedua dalam hidupnya.

" atau mbak kabari dulu aja suaminya... Kalau dibolehin ayo ikut aku"

" kalau ngga aku antar ke stasiun langsung" tawar franz yang membuat aini bimbang. Aini pun berpikir sejenak.
.
.
.

Tak lama kemudian aini membuka HP nya dan mengirim pesan pada suaminya,

apakah diizinkan untuk ikut acara itu. Setelah bebrapa saat menunggu sambil makan, tiba tiba sebuah pesan masuk ke HP aini.

Tanpa diduga suaminya mengizinkan aini untuk tinggal disana dulu dan ikut pulang esok nya saja..

" Franz, boleh deh aku ikut nanti malem" jawaban aini yang membuat franz jelas sangat gembira.

" yaudah ayok mbak balik ke hotel, udah Sore juga" ajak franz. Dan mereka pun menuju ke hotel mewah itu. Aini pun kaget

" lho franz kok kesini? mbak ngga kuat bayarnya kalau hotelnya disini"

" mending cari hotel yang lebih murah franz" ajak aini ragu ragu

" tapi acaranya nanti disini mbak"

" masalah kamar tenang aja mbak, aku cariin kamar nanti" jawab franz

" ngga usah franz... Aku ngerepotin kamu terus" jawab aini

" ngga kok mbak... Karena aku yang ngajakin dan kebetulan aku baru dapet rezeki maka mbak anggep aja franz traktir disini" kata franz, sambil berjalan masuk ke lobby hotel.

Tak lama aini mengikuti franz masuk ke lobby hotel mewah ini
.
.
.

Tak lama kemudian franz memberikan kunci kamar nomor 502 itu pada aini

" ini kamar nya kak... Silahkan istirahat dulu... Nanti jam 7 aku tunggu dilobby ya" kata franz. Namun aini masih terlihat ragu ragu.

" Kok mewah banget franz disini... Ini beneran buat aku...?" Tanya aini bingung

" Iya kak... ngga apa-apa kok... Kak.... Ini anggep aja traktiran dari aku" ucap franz kemudian ia menuju ke luar lagi

" Eh... Franz... Beneran... Ngga usah franz..." ucap aini, tapi grab sudah berjalan pergi.

Sedangkan dengan perasaan masih ragu aini naik ke lantai 5 dengan lift,

tak lama Kemudian ia sampai di kamar itu dan saat pintu nya dibuka aini terkejut karena ukuran kamar yang sangat luas dan mewah itu pasti hargamys sangat mahal.

Memang harga 1 kamar untuk kamar itu mencapai 4 juta/malam.

Meski sempat ragu, namun karena sudah terlanjur dibayar aini pun langsung merebahkan tubuhnya dikasur mewah itu,

tak terasa karena terlalu nyaman aini pun tertidur pula di kasur itu karena memang ia kelelahan karena kegiatan siang tadi.
.
.
.

Hingga menjelang maghrib barulah aini terbangun, ia pun langsung pergi mandi.

Ia pun takjub dengan fasilitas kamar mandi mewah di hotel itu.

Setelah menyelesaikan mandinya aini pun sedikit berdadan dan mengenakan pakaian lengkap berupa pakaian lengan panjang dibalut gamis dengan motif garis garis putih hitam dipadukan dengan celana longgar warna putih dan hijab warna coklat itu
.
.
.

Tak lupa ia merias diri dulu karena ingin terlihat cantik dihadapkan para tamu penting yang mungkin datang ke acara itu.

Aini pun mengenakan gamis dipadukan dengan hijab dengan gaya trendi.

Setelah selesai dandan dan ibadah ia pun turun ke lobby untuk menemui franz yang ternyata sudah menunggu disana.

Franz pun terkesima dengan penampilan aini malam ini yang terlihat cantik.

" Wahhh... Kak aini... Cantik banget kak... Heheh" ucap franz memuji aini. Ustadzah itu merasa aneh mendapat pujian dari pria muda tampan itu.

Kemudian franz mengajak aini ke restaurants rooftop di hotel itu untuk mengikuti acara ramah tamah itu.

Aini sempat terkesima melihat bebrapa ustad terkenal yang datang ke acara itu.

Setelah mendapat kursi franz pun pamit untuk turun, dan meninggalkan aini disana sendirian.

" Aku duluan ya kak... Nikmati aja acaranya..." ucap franz sambil pamit Karena memang franz beragama berbeda dengan aini.

Aini pun senang bisa melihat secara langsung tokoh tokoh agama kenamaan itu berkumpul dalam 1 tempat.

Aini dengan sangat antusias mengikuti acara itu, ia pun mendapat waktu dan menu makan malam eksklusif juga karena sebagai tamu eksklusif.

Aini pun mendapat kesempatan untuk berfoto dengan ustad ustad kenamaan di Indonesia itu.

Aini merasa amat berhutang budi pada Franz karens sudah membawanya ke tempat ini.

Aini pun menelepon sang suami untuk mengabarkan jika acaranya sangat bagus dan ia bertemu dengan banyak tokoh,

sang suami pun mendengarkan dengan sangat serius cerita aini. Acara Diakhiri dengan makan malam.

Setelah selesai makan malam para tamu pun satu persatu undur diri termasuk aini yang pulang balik paling akhir,

setelah sebelumnya ia mengabari fahma acaranya luar biasa.



Sedangkan ditempat lain franz menuju sebuah bar di hotel itu, ia kembali bertemu pribadi dengan mr jhon di bar tersebut.

Mereka pun melakukan diskusi secara pribadi, dan ternyata mr jhon ingin dilayani oleh wanita wanita pemandu disana.

Wanita yang disediakan di acara itu juga tak main main. Beberapa ada yang selebgram, model, hingga artis pemula, namun tak ada satu pun yang menarik bagi Franz.

Ada salah satu wanita yang berjalan mendekati franz dan coba menggoda nya untuk diajak ke kamar, namun langsung ia tolak.

Mereka pun ngobrol santai sambil minum minuman keras berharga jutaan rupiah tiap botolnya itu.

Karena memang pikiran nya sedang kacau karena stress, Franz pun larut dalam minuman haram memabukkan itu.

Setelah minum beberapa gelas, franz pun mulai merasa mabuk, ia pun pamit pada jhon untuk pergi lebih dulu,

karena mr jhon masih ingin menghabiskan waktu dengan para wanita panggilan itu.


Dengan kondisi agak mabuk franz pun memasuki lift dalam keadaan sempoyongan.

Saat franz hampir jatuh tiba-tiba seorang wanita menahannya

" lho... Franz... Kamu kenapa?" tanya aini yang kebetulan sudah selesai dari acara tadi dan melihat Franz yang terlihat berjalan sempoyongan

" ehh... Kakak Aini..... Halo kak... Hehehe" ucap franz ngelantur karena mabuk itu.

" kamu sakit franz?" tanya aini yang merasa aneh melihat Franz, karena aini memang sebelumnya belum pernah bertemu orang mabuk.

" nggaaa....." jawab franz sambil sempoyongan karena mabuk

" kamarmu dimana franz?" tanya aini sambil memapah franz yang jauh lebih tinggi darinya itu.

Franz pun menyerahkan kuncinya dan terlihat kamar nomor 503.

Aini dengan susah payah membawa franz yang lebih tinggi dan lebih berat itu hingga sampai dikamarnya.

Aini pun membuka pintu kamar franz dengan kartu kamar yang dipegang pria muda ini dan

lalu membaringkan franz yang sangat mabuk itu ditempat tidur kamar franz sendiri.
.
.
.

Setelah selesai membaringkan Franz di ranjang, aini pun berdiri dan akan beranjak keluar namun tiba-tiba....

" Tingguuu...... Jangan keluar......" ucap franz yang mengagetkan aini itu. Dan saat aini berbalik badan ..........



END PART 4
---------------------------------

KENAPA franz menahan aini untuk pergi?

apa yang akan terjadi dikamar itu?




Untuk yang mau baca sampai episode 12 bisa chat aku untuk upgrade premium

Terimakasih 😁😁😁
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd