Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Ku Cari (Riders Superbike)

Yang Ku Cari (Riders Superbike)


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Absen pagi menjelang siang sambil ngopi menunggu update lanjutannya
Absen juga nih... kayaknya musti sabar.. Ane liat suhu @Samparono_Kayo lagi sibuk si tempat kerjanya, harus lebih sabar, ini cerita bacanya lebih enak, di cerita tetangga sebelah malah di suruh mikir lagi CAPEK DEH!
 
Terakhir diubah:
Chapter 11

Sandra Santiago Dan Nina Castro Dalam Kenangan 2



Jam 20:15 Chandra baru selesai mandi, Chandra membawa beberapa koper lagi dan beberapa baju balap, sesampai di Campervan.



“Ina kamu ada didalam?” tanya Chandra.



“Ya bener.. masuk aja, kagak di kunci!” jawab Nina, Chandra masuk membawa koper lagi, semua isi koper di pindahkan ke beberapa lemari, Chandra mengeluarkan Laptop di letak di meja makan, laptop di nyalakan, Chandra memberikan table drawing pada Nina.



“Pakai ini buat mengusir kebosananmu” kata Chandra, Nina dengan senang hati menerima tablet itu.



“Wah.. Andra punya juga ya, saya juga punya tapi di tinggal di rumah” ucap Nina.



“Pakai saja ini tablet bisa Ina pakai bikin desain bajumu” ujar Chandra sambil duduk di kursi kecil dekat meja makan, tak di sangka Chandra, Nina telah memeluknya dari belakang, kepala Nina bertopang di bahu Chandra.



“Mmnnhh… kamu wangi sekali Andra!” puji Nina.



“Tentu dong kan habis mandi” jawab Chandra.



“Kamu mau kerja apa Andra?” tanya Nina.



“Hahah.. ini buka kerja kok Ina, saya mau lihat data telemetri hasil tes hari ini” jawab Chandra. Dengan sekali pencet data telemetri tertampil di layar laptop.



“Waduh.. itu data telemetrinya, pusing mata saya lihatnya Andra!” ucap Nina.



“Haha.. saya juga kagak jago baca ini, hanya tau dasarnya saja” kata Chandra, telpon Chandra berdering.





“Tuh Catt Green telpon kamu tuh” kata Nina pelan.



“Saya matiin telpon dia, ntar kita video call via laptop ini” ujar Chandra sambil memegang kedua tangan Nina.



“Andra.. saya ada di dekatmu!” ucap Nina.



“Biar Catt Green tau, kalau saya punya teman wanita cantik lagi!” kata Chandra memuji Nina tersipu malu.



“Ntar dia cemburu Andra?!” ucap Nina lagi.



“Tenang Ina, dia tak akan seperti itu, nah sekarang video call Catt Green nya!” bilang Chandra, kedua tangan Nina di pegang erat Chandra, Nina handra bisa pasrah yang dilakukan Chandra pada dirinya. Video Call tersembung wajah Catt Green sedikit terkejut melihat Chandra sedang di peluk dari belakang seorang wanita cantik.



“Hai Catt, maaf tadi saya reject telponmu” kata Chandra. Catt Green sedikit canggung menjawab.



“Tidak apa! Apa aku menggangu kalian berdua” kata Catt.



“Oh.. tidak.. maaf Catt, Catt ini teman saya Nina (tangan Chandra mengelus pipi Nina merah merona) Nina itu Catt Green” ucap Chandra memperkenalkan.



“Hai Catt, saya nonton serial tv mu!” ucap Nina.



“Hai Nina, thanks semoga menghiburmu” kata Catt Green



“Sangat menghibur”kata Nina



“Bagaimana hasil hari pertamanya Andra?” tanya Catt



“Sangat positif meski masih ada yang di perbaiki.” Jawab Chandra.



“Lega hatiku mendengarnya Andra, apa butuh penyemangat tambahan?” tanya Catt Green.



“Heheh… thanks Catt, mau ke paddock tentu boleh Catt! Masak artis datang di tolak!?” kata Chandra, Nina melihat di layar laptop Catt Green tersipu malu!



“Sekarang Ina menawarkan jadi penyemangat full day di tes pramusim ini, thank’s Ina” ucap Chandra.



“Tunggu sebentar Andra, tadi bilang namanya Nina sekarang Ina yang mana yang bener nih?” kata Catt Green bingung.



“Kedua-dua bener kok” kata Nina Castro.



“Hahah.. nama lengkap dia Nina Castro” ujar Chandra.



“What’s… Nina Castro desainer itu, pantas dari tadi aku merasa pernah liat wajahmu Nina, maaf aku Nina!” kata Catt.



“Nina tanpa polesan makeup banyak sepertinya” kata Chandra.



“Tidak apa Catt, begini penampilan saya” bilang Nina.



“Natural tetap cantik, tadi siang aku rencana ke butik cabang punyamu disini, tapi berhubung kita sudah ketemu di sini, apa boleh minta waktumu sebentar Ina! boleh aku panggilan Ina kayak Andra?” ujar Catt Green, Nina tersenyum mendengarnya.



“Boleh, panggil Ina aja” kata Nina Castro.



“Andra boleh aku minta waktu ngobrol sama Ina” pinta Catt Green.



“Oke silahkan, saya mau beli minuman di vending machine” ucap Chandra pergi meninggalkan Nina dan Catt. Kira-kira setengah jam lebih Chandra kembali ke mobil Campervan nya.



“Ina… kamu tidur ya?” ucap Chandra masuk dalam Campervan, Chandra melihat Nina sedang sibuk menggunakan tablet pemberiannya, Chandra memberikan soft drink kesukaan Nina, Nina meminum soft drink nya.



“Tadi Ina ngomongin saya ya? Sama Catt?!” kata Chandra.



“Ada dikit tadi bicarain Andra, selebihnya pesanan gaun buat Catt” jawab Nina sambil menggambar di tablet, Chandra melihat gambar yang di bikin Nina.



“Wow gaun yang mewah, gaun buat acara apa di pesan Catt Green, Ina?” tanya Chandra.



“Oh.. ini gaun buat acara Golden Globe Awards, masih lama lagi acaranya! Tadi Catt undang kita berdua ke lokasi suttingnya, saya bilang aja ntar kasih tahu Andra dulu!” bilang Nina Castro.



“Oke ntar habis tes pramusim di Laguna Seca ini kita kesana!” kata Chandra kembali duduk di depan laptopnya. Dilayar laptop tampil gambar Danny di video call Chandra.



“Ada apa kak?” tanya Danny



“Kunci mobil kakek ada padamu!” kata Chandra.



“Bener ada pada saya!” jawab Danny.



“Bisa tolong beliin makanan chinese food, buat saya dan Ina?” pinta Chandra.



“Kebetulan sekali saya juga mau pergi beli makanan sama Anna” ujar Danny.



“Oke thank’s” kata Chandra mematikan video call. Sekitar 40 menit pintu campervan di ketuk dari luar, Nina membukakan pintu yang di kunci dari dalam.



“Ini kak Nina pesanan makanannya, kak Andra mana?” tanya Danny.



“Ke tiduran lama nunggu makanannya!” jawab Nina Castro.



“Maaf kak, aku langsung ke hotel ya kak!” ucap Danny pelan. Begitu Danny pergi Nina kembali menutup pintu campervan, Nina melihat Chandra tertidur posisi telungkup di sebelah kanan kasur, tak tunggu lama Nina menghidangkan makanan yang di pesan Chandra, wangi menggugah serela menyebar di dalam campervan, Chandra masih tertidur, jari-jari tangan Nina mengusap rambut Chandra.



“Andra.. katanya laper mau makan, tuh makanannya sudah datang tuh” bisik Nina di telinga Chandra, sebuah kecupan mendarat di pipi Chandra yang membuat terbangun dari tidurnya, Nina bergesas duduk di kursi meja makan.



“Wah baunya bikin perutku makin laper” kata Chandra.



“Ayo cepetan, cuci muka dan cuci tangan dulu, baru kita makan” ucap Nina.



“Kenapa harus cuci tangan segala, makannya pakai sumpit” kata Chandra protes.



“Kamu itu bawel banget Andra!” kata Nina Castro.



“Iya..iya.. kamu juga Ina dah mirip mamaku sifatnya, ngatur orang!” kata Chandra ketus.



“Untuk menjaga kesehatan RIDER utama harus seperti ini Andra!” jawab Nina.



“Iya mamah, akan saya lakukan” ucap Chandra sedikit mengejek Nina. Tak lama Chandra telah duduk di dekat meja makan untuk dua orang itu. Dengan lahap Nina dan Chandra memakannya.



“Ah… kenyang perutku” kata Chandra sambil mengusap perutnya.



“Gimana.. Ina enak kan?” tanya Chandra.



“Enaklah.. tuh buktinya habisku makan, Andra saya mau tanya sesuatu?” tanya Nina pelan.



“Iya boleh… apa?!” kata Chandra.



“Itu koper itu punya siapa?” tanya Nina.



“Bukan punyaku, saya kira punyamu Ina!?” kata Chandra.



“Saya buka itu koper, ya Andra?” tanya Nina.


“Silahkan buka” jawab Chandra.



Begitu di buka isi koper perangkat drone lengkap.


“Drone.. isinya Andra?!” ucap Nina.



“Kayaknya punya Danny tuh!” bilang Chandra.



“Bagus Dronenya, saya punya tidak sebesar ini, kalau ini hasil gambarnya pasti jernih banget” kata Nina.



“Jernih… saya tahu itu properti si Danny buat video aksi dia jamping-jamping dengan motornya, Ina punya juga, buat apa?” tanya Chandra.



“Kalau saya buat foto shoot baju karya saya, ini drone bisa mata-matain orang bisa banget” kata Nina nakal.



“Buat mata-matain di malam hari apa bisa?” tanya Chandra.



“Kalau punyaku di kantor kagak bisa Andra, tapi punya Danny ini bisa banget!” jawab Nina.



“Ina bisa mengoperasionalkan nya?” tanya Chandra lagi



“Tentu bisa Andra! Saya cek batterynya dulu, damn..!” kata Nina.



“Kenapa Ina?” tanya Chandra was-was.



“Batterynya full!” jawab Nina.



“Kirain apa itu?” kata Chandra.



“Bentar saya rakit baling-balingnya” bilang Nina dengan cekatan memasangnya.



“Nah.. selesai siap di gunakan, kita gunakan laptop itu buat terima signal gambarnya” kata Nina, dengan mudah Nina mengkoneksikannya.



“Tuh jernih tangkapan gambarnya!” kata Nina.



“Wow.. tajam sekali gambarnya” puji Chandra.



“Saatnya drone mengintai di jalankan” bilang Nina, drone itu terbang dengan perlahan, tak butuh lama drone sampai di depan balkon kamar Danny.



“Sepertinya itu bukan kamarnya Danny, oh may gosh..” ucap Chandra.





“Wow Anna sexy dan cantik sekali” puji Nina



“Damn.. Anna.. masuk kamar sebelah, nah itu kamar Danny, nah itu Danny keluar dari kamar mandi, sudah Ina ini mereka pasti urusan birahi, tarik lagi pulang drone nya Ina!” pinta Chandra.



“Iya Andra.. ini lagi drone nya jalan pulang” kata Nina, tak lama drone sudah di tangan Nina kembali. Nina telah memasukan drone ketempatnya, Nina melihat laptop telah di matikan, sedangkan Chandra tiduran telungkup di sebelah kanan tempat tidur, Nina mengganti pakaiannya dengan memakai baju kaos daster. Nina membaringkan tubuhnya di sisi kiri tempat tidur.



~~~~~***~~~~~



Dikamar hotel tepatnya di kamar Danny Lee Roger menginap.



“Danny… ayo dong naik ranjang ini” pinta Anna dengan suara merayu.



“Sebentar Anna sayang, aku lagi cari karet pengaman, sepertinya tertinggal di mobil campervan Andra, sial!” ucap Danny kesal.



“Kagak usak pakai kondom, langsung aja sayang, kalo kamu lepas di dalam rahimku tak apa kok, tapi kalau aku hamil, aku tinggal menikah dengan kamu!” kata Anna mendesah, medengar perkataan Anna itu, membuat nafsu birahi Danny naik.



Di tepi ranjang Danny melepas singlet dan celana dalamnya, terlihat penis pajang dan besar, yang membuat Anna terkagum bentuk kontol Danny.



“Oh.. may.. gosh.. besar panjang sempurna” kata Anna di dalam hatinya, dengan cepat sigap Anna menungging mencium ujung kontol besar, perlahan-lahan ujung kontol Danny di masukan ke dalam rongga mulutnya, Danny merasakan serangan geli disekujur batang besar kontolnya.



“Ahh… ohhhssss.. terusss… An… nikmat!” kata Danny merasakan kontolnya dikulum-kulum mulut Anna.






Bersambung.............
 
Terakhir diubah:
Absen juga nih... kayaknya musti sabar.. Ane liat suhu @Samparono_Kayo lagi sibuk si tempat kerjanya, harus lebih sabar, ini cerita bacanya lebih enak, di cerita tetangga sebelah malah di suruh mikir lagi CAPEK DEH!
Hahaha emang iya sih.. cerita yang bikin pembacanya MIKIR lagi banyak SAKITNYA
Apalagi di suruh nebak cerita yang belum kelar itu Mission: Impossible

NAH GARA-GARA LU @Shane_Falco ! sekarang Si @Samparono_Kayo kagak post di webs tetangga itu lebih dulu, malah di tahan-tahan kayaknya!

DAMN U @Shane_Falco
 
Terakhir diubah:
Hahaha emang iya sih.. cerita yang bikin pembacanya MIKIR lagi banyak SAKITNYA
Apalagi di suruh nebak cerita yang belum kelar itu Mission: Impossible

NAH GARA-GARA LU @Shane_Falco ! sekarang Si @Samparono_Kayo kagak post di webs tetangga itu lebih dulu, malah di tahan-tahan kayaknya!

DAMN U @Shane_Falco
WKWKWK sorry Mbak @Col_Hannibal_Smith ... semoga si masbor Hu @Samparono_Kayo cepat Update ini cerita
Sabar Ye ... hari ini lagi nulis kelanjutan ceritanya! sabar Hu @Col_Hannibal_Smith dan Hu @Shane_Falco
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd