Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY GREAT DAIRAZER ANGELION (racebannon)

Bimabet
GREAT DAIRAZER ANGELION

=====

PART 7 – COOPERATION

omega_10.jpg

Great Dairazer Angelion meluncur di tengah reruntuhan gedung, di pinggir Sungai Chao Praya. Dia menghantam Omega Cree 5 dengan kekuatan penuh. Tinju robot raksasa itu menghajar wajah Astromonster yang berbentuk seperti kumbang humanoid itu.

Astromonster itu terjengkang jatuh.

Kenji mengendalikan robot raksasa itu dengan kekuatan penuh. Great Dairazer Angelion terbang mundur, dan kemudian bersiap untuk bertempur kembali, sambil menunggu Omega Cree 5 untuk bangkit. Kenji bersemangat, dia merasakan keringat membasahi tangannya. Dia tak sabar untuk menghabisi monster raksasa ini.

=====

sea_li10.jpg

“Oleh karena itu, kami minta agar Project G.D.A ikut berpartisipasi di Operation Vesuvius…” ucap perwakilan dari Italia, lewat virtual meeting.

Para petinggi militer dunia sedang meeting. Mereka mengantisipasi kebangkitan Androman 32 yang berikutnya. Androman 32 adalah Astromonster yang sekarang sedang bersarang di Gunung Vesuvius, Italia. Sebelumnya, dia berhasil menghancurkan kota Napoli, dan robot raksasa milik Italia, Stallion, hancur setelah bertempur dengannya.

General James Chu dan Field Commander Yuki Yoneda duduk di conference room, di pangkalan militer Sea Lion. Sebuah joint operation sedang mereka rencanakan. Hadir beberapa petinggi militer lainnya dari Israel, China, Perancis, Jerman dan Inggris.

Tampaknya robot raksasa Jericho milik Israel dan Albion milik Inggris akan ikut dalam pertempuran itu.

Satu hal yang mesti dikhawatirkan. Armada pasukan Desdiber sudah membuat kamp-kamp militer di Gunung Vesuvius. Mereka sedang bersiap untuk mengambil lahar gunung aktif itu, untuk keperluan persenjataan mereka.

“Kita bisa set-up pangkalan di Palermo atau Pulau Sardinia, dari sana, kita akan menyerang mereka secara sporadis”
“Bagaimana status Amerika?”
“Mereka lebih sibuk mengurus serangan pasukan-pasukan Desdiber di Kanada…. Entah, sampai sekarang mereka belum pernah diserbu Astromonster lagi, jadi robot raksasa mereka sudah lama tidak digunakan….”

“Lagipula senjatanya berbahaya, memancarkan radioaktif”

=====

gda10.jpg

“LIGHT BLADE, ON!!!”

“Hati-hati, kalau dia bisa menangkis Light Blade kita dengan cakar di tangannya, maka kita harus memikirkan bagaimana serangan selanjutnya” Kaguya memperingatkan Kenji. Sementara itu di sekitar mereka, para Destroyer Gunship saling bertempur dengan pesawat-pesawat Alien milik Desdiber.

Perang besar-besaran sedang berlangsung di Bangkok, Thailand.

Governor Trow, salah satu perwira militer Desdiber, memutuskan untuk menyerang Asia Tenggara habis-habisan. Dia mengirimkan puluhan ribu pasukannya, ditemani dengan Astromonster raksasa yang terlihat seperti serangga, Omega Cree 5.

Mahluk itu sedang berusaha bangun, sementara Great Dairazer Angelion menunggunya dengan pedang sinar yang sudah siap sedia.

Di udara, pasukan jet tempur Desdiber sedang saling berperang melawan puluhan gunship. Di jalanan Bangkok, pasukan gabungan Asia Tenggara sedang berusaha menahan gempuran pasukan infantri Desdiber. Korban jatuh dari kedua belah pihak cukup banyak.

Kali ini Governor Trow, yang sudah dua kali gagal mengirimkan Astromonster, tampil habis-habisan. Walau dia tidak langsung turun ke medan perang, dia sukses membuat Bangkok babak belur. Dia ingin segera menguasai semenanjung Asia yang kaya akan sumber daya alam.

“Kaguya”
“Apa?” tanya sang pilot Angelion.
“Ini perkara gampang sepertinya”
“Jangan sombong dulu”
“Kita habisi saja dengan Shockwave Fist, aku bosan bertempur seperti ini” seloroh Kenji.

“Tidak, nanti bukan hanya Omega Cree 5 yang tersedot medan cahaya, pasukan kita juga bisa tertarik ke dalam gravitasi buatan itu”
“Hmmm…. Yasudah…”

Kenji berdecak kesal. Ketika Omega Cree 5 bangkit, Great Dairazer Angelion langsung menebas badan mahluk sialan itu.

“KKKRKRKRKRKKRKRKRKRKRKRKRK” darah berwarna hijau menetes ke bumi.

“Sial, darahnya….” Kenji menerbangkan Great Dairazer Angelion ke udara, sambil memperhatikan darah Omega Cree 5 yang menetes-netes, merusak lingkungan sekitar. Tanah langsung terbakar, pohon-pohon meranggas, asap membumbung tinggi

“Sea Lion, darahnya Astromonster ini sepertinya bahaya” Kaguya berkomunikasi dengan Pangkalan Militer tempat mereka pulang.

“Selesaikan saja, nanti akan ada tim yang membersihkan dari angkatan bersenjata Thailand…. Kalian habisi Astromonster itu, lalu bantu pasukan gabungan untuk membersihkan pasukan Desdiber yang tersisa….” Balas Yuki Yoneda.

“Baik” jawab Kenji.

“Sedikit lagi, Kenji” bisik Kaguya.
“Pakai Dai Blast?”
“Boleh”

Pedang sinar di tangan robot itu menghilang. Kenji lantas menekan sebuah tombol, dan dia mengarahkan crosshair ke arah Omega Cree 5 yang sedang kepayahan karena kehilangan banyak darah.

“DAI BLAST !!!” Kenji menembakkan sinar penghancur yang keluar dari mata Great Dairazer Angelion. Sinar tersebut kena dengan telak ke tubuh Omega Cree 5.

DHUARRRR !!! Mahluk itu hancur berkeping-keping. Darahnya muncrat kemana-mana, merusak. Kenji terbang lebih tinggi lagi, lalu menyalakan semua indikator Zeta Missile yang tersisa.

“Kita sudahi perang hari ini….”
“Tembak, sekarang”

Kenji menekan tombol trigger, dan meluncurkan ratusan Zeta Missile dari punggung Great Dairazer Angelion. Hujan missile itu akan mengakhiri perang ini, menumpas armada Desdiber yang tersisa, dan mempersiapkan mereka untuk misi selanjutnya.

Hari itu, Project G.D.A saves the day.

=====

kaede_10.jpg

Kaguya sedang duduk di dalam kamarnya, sambil membaca beberapa report dari pertempuran terakhir mereka. Dia duduk di atas kasur, bersandar ke bedhead. Kenji Sato entah dimana. Sang perempuan menarik nafas panjang, lalu melempar kertas report itu ke arah lain.

Dia lantas memejamkan matanya.

Sejak pesawat mereka berdua bisa bergabung, beberapa pertempuran melawan Astromonster dan armada perang Desdiber menjadi lebih mudah. Tak jarang misi selesai hanya dalam hitungan jam. Harusnya, mereka bisa menghalau armada perang alien itu. Sayang, keempat kapal induk mereka mengorbit di luar bumi. Peralatan perang luar angkasa milik umat manusia belum secanggih itu.

Mungkin saja dia dan Kenji bisa terbang ke luar angkasa dan menghabisi alien penjajah itu.

Dia dan Kenji.

Aneh rasanya. Kaguya mencoba mengingat-ngingat pengalamannya dengan lelaki. Dia tidak ingin banyak berurusan dengan lelaki sebenarnya. Apalagi Kenji sudah memiliki pasangan. Dia tahu itu. Bukan sekali dua kali Kenji menelpon tunangannya, Nami di depan muka Kaguya. Selain urusan pekerjaan, dia dan Kenji memang jarang berinteraksi. Bisa dibayangkan semua hubungan seks mereka yang penuh batasan, rasanya secanggung apa.

Sejenak, pikiran Kaguya lari ke masa kecilnya. Dia tidak pernah mengenal siapa ayahnya. Yang dia tahu, ayahnya orang Jepang. Yang dia tahu, ayahnya meninggalkan ibunya, di Filipina, sendirian. Itulah mengapa Kaguya tidak pernah mau memakai nama keluarganya untuk urusan apapun.

Dia sangat membenci nama belakangnya, yang tentunya ia dapatkan dari sisi ayahnya.

Oleh karenanya juga dia jadi sering menjaga jarak dengan lelaki. Tapi sekarang, dia diwajibkan untuk tidur bareng dengan lelaki asing. Orang Jepang pula. Mau tak mau ini semua mengingatkan dia pada memori-memori buruk masa lalu.

Dia sedikit bergidik membayangkan pergumulannya dengan Kenji. Tapi entah mengapa, dia membayangkannya terus-terusan.

“Seluruh personel Project G.D.A diharapkan berkumpul di Command Center”

Suara pengumuman itu membuyarkan lamunan Kaguya. Dia merasa bersyukur karena pikirannya tidak lari kemana-mana. Kaguya bangkit dari kasur, dan dengan bergegas ia berjalan ke luar kamar tempat ia tinggal, untuk menuju Command Center.

Dia menuju sebuah lift, dan dengan gerakan yang pasti, dia menekan tombol untuk membawanya ke lantai yang dia tuju, tempat Command Center berada. Sejenak ia menunggu, membayangkan kira-kira apa penyebab semua orang dipanggil kesana.

Pintu lift terbuka.

“Ah” Kaguya kaget, mendapati Kenji berdiri disana. Kenji tampak berkeringat, dengan pakaian olahraga yang memperlihatkan tubuh kekarnya.

“Ke Command Center kan?"

“Iya” Kaguya masuk dan berdiri di sebelah Kenji. Dia melirik ke arah lelaki itu sambil menelan ludah diam-diam. Sial. Dia baru saja berhasil menghilangkan bayangan-bayangan soal Kenji Sato di kepalanya. Sekarang malah ketemu di lift, dengan kondisi dia baru saja selesai olahraga. Mungkin dia dari gym. Kaguya berusaha konsentrasi. Dia membayangkan hal-hal lain, yang terus terang tidak mampu mengalihkan pikirannya dari Kenji.

Dia mendengarkan nafas Kenji, dan entah kenapa itu membuat pikirannya semakin kemana-mana.

Ting!

Lift berhenti. Kaguya bersyukur. Dia dan Kenji berjalan dengan agak cepat, ke arah Command Center. Disana sudah berkumpul banyak orang. Ketika mereka masuk ke dalam ruangan, seluruh pasang mata tampaknya memperhatikan mereka.

comman10.jpg

General James Chu dan Komandan Yuki Yoneda sudah berdiri di depan, menghadap kerumunan orang. Layar utama terlihat gelap.

“Cari tempat duduk yang nyaman untuk kalian, atau silahkan berdiri dimana saja, asal kalian bisa melihat layar dengan baik” Komandan Yuki Yoneda bersuara. Dia memperhatian sekitar, menunggu orang-orang mencari posisi yang nyaman dan mulai untuk menutup mulut mereka. Seketika, suasana menjadi hening dan serius.

“Jendral, silakan” Komandan Yoneda mempersilahkan James Chu untuk bicara.

“Baik, kalian dikumpulkan disini, karena kita akan melaksanakan misi penting”

Layar mendadak menyala, dan ada tulisan besar-besar disana

“JOINT OPERATION – TAKE BACK MOUNT VESUVIUS”

=====

walrus10.jpg

“Iya, kami sedang menuju Italia sekarang”
“Ini sudah dimana, sayang?”
“Entah, aku belum ke Command Center lagi”

Kenji Sato sedang berada di common room, di Kapal Selam raksasa yang sedang menuju Pulau Sardinia. Kapal Selam Walrus. Sebagian dari Pangkalan Militer Sea Lion dapat bertransformasi menjadi kapal selam raksasa, termasuk di dalamnya hangar tempat Dairazer dan Angelion, dan juga command center mereka.

Mereka dalam perjalanan untuk melaksanakan misi penting. Mengambil kembali Gunung Vesuvius dari tangan Armada Perang Desdiber.

“Aku kangen” bisik Nami, lewat sambungan telepon ke Kenji.
“Aku juga” senyum Kenji tanpa melihat wajah tunangannya.
“Tidak sabar aku menunggu jadwal libur kamu yang selanjutnya, kita jadi menikah kan?”
“Tentu… Tapi aku masih belum tahu kapan bisa pulang ke Jepang lagi, Nami-chan….”

“Ngomong-ngomong, aku ingin sekali meliput pertempuran kamu dengan para Astromonster itu, pasti menarik sekali” tawa Nami, di ujung sana.

“Bahaya lho”
“Pekerjaan reporter kan memang begitu, sayang….”
“Tapi doakan saja pekerjaan kami lancar, sehingga Desdiber bisa pergi dari sini”
“Tentu saja”
“Eh, kamu tidak telat ke kantor ini?” tanya Kenji sambil menerka-nerka, jam berapa sekarang di Tokyo.

“Sebentar lagi…..”
“Yasudah, nanti aku kabari lagi ya begitu kami sampai ke Italia”
“Baik sayang”

“Oke, sudah dulu ya….”
“Oke Kenji, bye-bye… Love you”
“Love you too”

Kenji menutup telponnya dan dia bangkit dari kursi yang dari tadi ia duduki. Dia lantas berjalan keluar, berlalu dari Common Room dan berjalan ke viewing area. Disana dia menemukan Gloria Reyes yang sedang duduk, menatap ke lautan yang gelap.

“Hai, sendirian saja?”
“Eh, hai Kenji… Tadi ada Kaguya disini, tapi dia sudah pergi ke Hangar, dia mau memeriksa Angelion katanya…”
“Oh, baiklah”

christ10.jpg

Kenji mengambil tempat di sebelah Gloria. Dia menatap ke arah jendela besar di kapal selam raksasa itu. Dari kejauhan dia bisa melihat bayangan beberapa Unicorn Submarine yang mengawal Walrus.

“Misi yang sulit, aku bisa merasakannya” sambung Gloria.
“Aku tidak bisa membayangkan bertempur bersama dengan Albion dan Jericho”
“Kau tak sabar ya?”
“Lebih ke khawatir… Albion robot kuno, dan Jericho persenjataannya kurang mumpuni, walau dia lincah dan punya manuver yang bagus di udara” jawab Kenji.

“Oh iya, apa kabar tunanganmu?” tanya Gloria.
“Baik, baru saja aku menelponnya tadi”
“Ngomong-ngomong, soal tunangan….”
“Oh, dia tidak tahu soal itu”

“Hmm.. Baiklah, tapi menurutku sebaiknya dia tahu ada apa antara kamu dan Kaguya… Bukan apa-apa, kalau dia tahu bukan dari kamu, mungkin bisa gawat keadaannya”
“Aku mau menikah dengannya, ini bukan hal mudah… Menerima kalau aku dan Kaguya harus…”

“Paham” Gloria tersenyum, sambil menyesap kopi di tangannya. “Sekarang fokus dulu saja ke Gunung Vesuvius”

Kenji mengangguk, sambil membayangkan briefing mereka beberapa hari sebelumnya. Dia mengingat foto-foto kamp militer Desdiber di kaki Gunung Vesuvius, lengkap dengan persenjataan berat dan kendaraan-kendaraan tempur yang super canggih. Sementara itu, di kawah gunung tersebut, ada kepompong raksasa, dan disanalah Androman 32 tidur.

Androman 32 adalah Astromonster yang sangat luar biasa kuat. Bentuknya seperti kupu-kupu raksasa, lengkap dengan sayap yang dapat terbakar dan memuntahkan api kemana-mana. Monster mengerikan itu berhasil mengalahkan Stallion, robot raksasa milik angkatan bersenjata Italia.

Di briefing waktu itu, Great Dairazer Angelion, Jericho dan Albion diharapkan untuk bisa bersama-sama menyerang Androman 32. Sementara pesawat-pesawat tempur, kendaraan lapis baja, hulu ledak portable dan pasukan infantri gabungan, diharapkan bisa memukul mundur Armada Perang Desdiber yang sudah menguasai Gunung Vesuvius dan sekitarnya.

Misi ini adalah kerjasama dari pemerintah Italia, Israel, Jerman dan Prancis. Mereka merasa memerlukan bantuan dari Project G.D.A, terlebih lagi karena Great Dairazer Angelion sudah terbukti bisa mengalahkan beberapa Astromonster dengan mudah.

Mari kita lihat, apakah mereka semua bisa bekerja sama dengan baik.

Karena sekarang, yang ada di kepala Kenji, adalah kekhawatiran. Bukan apa-apa, tapi dia khawatir Albion dan Jericho malah jadi penghambat. Dia tidak ingin aksinya tertahan karena dua robot yang tidak lebih canggih dan tidak lebih kuat daripada Great Dairazer Angelion.

Mudah-mudahan saja tidak. Tapi kalau iya, dia tidak akan mempedulikan dua robot itu. Yang dia pedulikan adalah mengalahkan Androman 32 yang katanya, sulit untuk dilawan. Lihat saja nanti.

=====

BERSAMBUNG
 
GREAT DAIRAZER ANGELION - ANNOTATION

Project G.D.A


Project Super Robot, dibawah komando Sea Lion Base untuk melawan Armada Perang Desdiber.

Sea Lion Base

Pangkalan militer yang terletak di Laut Cina Selatan. Joint Operation antara Angkatan Bersenjata Jepang, Filipina, Hong Kong dan Korea Selatan.

- Kenji Sato : Pilot Dairazer, tokoh sentral serial ini.
- Kaguya : Pilot Angelion, tokoh sentral serial ini.

- Gen. James Chu : Komandan Sea Lion Base, Ketua Project G.D.A
- Yuki Yoneda : Field Commander Project G.D.A
- Gloria Reyes : Field Operator / Support Project G.D.A
- Park Eun Hyeun : Field Operator / Support Project G.D.A
- Naoto Nakajima : Field Operator / Support Project G.D.A
- Professor Daijiro Hayashi : Pencipta Great Dairazer Angelion

Civilian

- Nami Takahara : Reporter TV, Tunangan Kenji Sato

main_c10.jpg

Kaguya - Kenji Sato - Nami Takahara

Desdiber


Armada Pasukan Perang antar Galaksi yang berambisi menguasai Alam Semesta dari ujung ke ujung.

Mysterious Leader : Sosok pemimpin Armada Perang Desdiber

Para Perwira Tinggi Desdiber yang ditugaskan menyerang Bumi :

desdib10.jpg


Astromonster

Senjata milik armada Desdiber. Monster raksasa puluhan meter hasil kreasi bioteknologi, robotika dan mistis.

Andoman 32 : Menyerang Italia, bersarang di Gunung Vesuvius
Raider H : Astromonster serangga yang diperintahkan untuk menyerang Thailand

omega_10.jpg
 
jadi Astromonster itu itungannya mahluk ya ? bukan robot
dan kalau sialien/Desdiber itu secara postur , samakah dengan manusia ? rata2 tinggi badannya...

Jawab :

- Astromonster itu gak punya free will. Mereka kayak binatang gitu, hasil eksperimen Desdiber.

- Pasukan Desdiber tingginya sama lah kayak manusia.
 
Kira2 Astromonster tingginya sama dinosaurus besar yg mana hihihi
 
GREAT DAIRAZER ANGELION

=====

PART 8 – SCENARIO

walrus10.jpg

Kapal Selam Raksasa, Walrus, mendekat ke lepas pantai Cagliari, yang berada di Pulau Sardinia, Italia. Disanalah, akan di set-up Kamp Militer sementara, tempat armada tentara gabungan Israel, Italia, Jerman dan Perancis menetap, untuk misi mereka menyerang Gunung Vesivius.

Kepompong Androman 32 bertengger dengan mengerikannya di kawah gunung berapi aktif itu. Kompleks militer dan pertambangan dari Desdiber dengan singkat sudah terbangun disana. Pasukan intergalaksi itu sedang mengambil hasil bumi, terutama lahar panas dari Vesuvius.

Yuki Yoneda, didampingi oleh Kenji Sato, Kaguya dan beberapa perwira lainnya jalan terlebih dahulu ke markas militer di lepas pantai itu, dengan menggunakan pesawat VTOL. Pesawat itu terbang pelan, melewati barisan jet-jet tempur, tank-tank canggih, kendaraan lapis baja lainnya, dan dua robot yang sedang dibawa masuk ke dalam sebuah hangar raksasa.

Albion. Tingginya 50 meter-an, kurang lebih mirip dengan Great Dairazer Angelion. Tapi teknologinya sangat usang, dan tidak memiliki senjata-senjata aneh, hanya senapan raksasa dan missile launcher saja. Bentuknya bulky dan sangat-sangat berbau militer.

Sementara itu Jericho, si lincah dan gesit, didukung dengan persenjataan canggih dan sama-sama tak masuk diakal, seperti Great Dairazer Angelion. Tetapi dia tidak sebesar itu. Tingginya hanya 24.5 meter, sebagai kompensasi kelincahannya, dan tenaga bertarungnya kurang kuat, jadi lebih mengandalkan persenjataan dan manuver ala-ala jet tempur.

“Lihat itu”
“Kenapa, Kenji?” tanya Yuki Yoneda.
“Aku takut mereka jadi penghambat di perang nanti”

“Jangan meremehkan mereka… Ada alasan kenapa Inggris hanya mengirimkan Albion saja, dia sama-sama tidak pernah kalah di medan perang melawan Astromonster, bandingkan dengan kalian yang gagal total waktu melawan Zabiter A” balas sang komandan. “Dan Jericho, dia sangat berguna untuk melawan jet-jet tempur dan pesawat luar angkasa lainnya….. Not to mention, Androman 32 kan monster terbang, jadi pasti dia berguna juga”

“Aku tak biasa bertarung ramai-ramai begitu, kalau mau mereka support saja, dan fokus di pasukan Desdiber, bukan di Astromonster”

“Kita tahu kalau Stallion memang kurang bagus, tapi jangan meremehkan Androman 32, hanya dia satu-satunya Astromonster yang berhasil hidup lebih dari 6 bulan…. Dia kuat sekali”

Kaguya terdiam, lalu dia membuka mulutnya.

“Aku sedikit setuju dengan Kenji…. Aku takut robot-robot itu malah mengganggu ritme bertarung kita”

“Duh, kalian kenapa sih” kesal Yoneda.
“Kenapa memangnya, kita hanya ingin hasil yang terbaik” balas Kaguya.
“Ingat dunia ini bukan Cuma melulu soal kalian berdua saja”

“Hmm” Kenji tersenyum. Bukan tersenyum setuju, tapi senyum meremehkan. Dia menatap kedua robot yang sedang diangkut dengan crane itu. Robot-robot usang, pikirnya.

Ada alasan kenapa G.D.A adalah gabungan dari dua pesawat. Yang pertama, dalam mode pesawat, Kenji dan Kaguya bisa bertempur layaknya pilot pesawat tempur, dan mereka berdua memang pilot-pilot jagoan yang berbakat. Yang kedua, singkronisasi antar kedua pilotnya membuat robot ini jadi sangat-sangat mudah dikendalikan. Dia seperti bisa membaca perasaan kedua pilotnya.

Dia seperti bisa mendeteksi semangat, amarah, dan rasa geram Kenji serta Kaguya.

Oleh karena itu, Great Dairazer Angelion sangatlah lincah, versatile, dan punya manuver-manuver yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh robot-robot lain, bahkan oleh pesawat tempur sekalipun.

Belum lagi senjata-senjatanya, yang bisa dibilang tidak masuk diakal. Kenji selalu bersemangat membantai musuh-musuhnya, dan oleh karenanyalah, semua senjata yang ia keluarkan sangat efektif. Dan disini kelebihan Kaguya. Dia pintar membaca situasi, pintar membaca statistik, dan improvisasinya luar biasa.

Gabungkan keahlian mereka berdua, boom. Jadilah sebuah robot raksasa yang tak terkalahkan.

=====

comman10.jpg

Ruang rapat itu ramai. Di luar, suara bising memaksa masuk ke dalam. Suara jet-jet tempur yang lepas landas untuk patroli, suara tank-tank yang parkir, dan suara helikopter yang lalu lalang membuat mereka yang di dalam ruangan itu harus teriak-teriak.

“Menurutku, Androman 32 sebaiknya hanya kami yang melawannya” Kenji berdiri sambil menunjuk peta, yang memperlihatkan gambar terbaru dari kondisi di Gunung Vesuvius.

“Bukannya aku tidak suka pada semangatmu, tapi manuver kami di udara jauh lebih baik” balas Isla Zimmerman, perempuan cantik berambut panjang yang luar biasa seksi ini adalah pilot dari Jericho, robot milik Israel.

“Kalau aku, tidak masalah sih, difokuskan untuk perang di darat, karena memang kemampuan Albion terbatas” dengan suaranya yang tenang dan kalem, Graham Townsend, pilot dari Albion, ikut memberi pendapat. Dia berusia 40 tahunan, tampangnya terlihat sangat dewasa. Kalau tidak salah, dia dulunya teknisi tank di angkatan darat Inggris.

“Hmmm…..” Field Commander Marco Viali mengetuk-ngetukkan jarinya di meja.

“Kalau menurutku, Jericho dan Great Dairazer Angelion sebaiknya menyerang Androman 32 bersamaan, kita butuh kecepatan Jericho, untuk mengalihkan perhatian monster itu…. Dan G.D.A sebaiknya fokus di penyerangan” Yuki Yoneda memberi masukan.

Dia mencoret-coret sesuatu di tablet yang ia pegang, lalu mengirimnya ke layar yang jadi pusat perhatian semua orang di ruangan itu. Yoneda menggambarkan skema penyerangan Jericho dan Great Dairazer Angelion. Komandan Viali mengangguk-angguk.

“Terlalu repot, kami tidak ingin jatuh korban yang tak perlu” Kaguya menatap ke arah Isla, dan memberikan tatapan meremehkan.
“Dari pihak mana? Kalian?” balas Isla Zimmerman.
“Mungkin aku tidak akan sepercaya diri itu, Jericho gagal sewaktu di Iran kan? Kalau tak salah, Jade Dragon yang menghabisi Astromonster disana” ledek Kaguya.

Isla Zimmerman hanya tersenyum.

“Coba sendiri melawan monster terbang, aku yakin kalian…”

“Cukup” Komandan Viali menghentikan suasana panas itu. “Albion menyerang lewat darat, fokus ke infantri dan kendaraan berat mereka… Great Dairazer Angelion dan Jericho harus tandem, menyerang Androman 32 bersamaan… Mengerti? Sisanya lakukan sesuai dengan briefing tadi…. Kita juga butuh Unicorn Warhead siap sedia, kalau-kalau kita sulit memukul mereka mundur, atau kalau……”

“Jerman membawa tiga hulu ledak nuklir ringan, kalau-kalau perlu..” potong seseorang perwira Jerman yang ada di sana.

“Tidak, tidak perlu…. Jangan pakai nuklir dulu, seluruh mata dunia sedang mengarah kesini soalnya…… Itulah yang membuat kita tidak meminta bantuan dari robot milik Amerika dan China… Mereka punya hulu ledak nuklir soalnya….” Jawab Komandan Viali.

“Jadi semua setuju?” tanya Yoneda ke semua orang yang ada di sana.
“Setuju” semua bersuara sama, kecuali Kaguya, Kenji dan Isla. Mereka saling bertatapan, sepertinya aroma persaingan hadir diantara para pilot robot ini.

=====

hangar10.jpg

“Rokok?” Graham menawarkan rokok ke Kenji.
“Tidak, aku tidak merokok”
“Oh baiklah”

Mereka berdua ada di hangar, memperhatikan Albion yang sedang dikerubungi banyak teknisi.

“Ini robot usianya sudah lebih dari 15 tahun” Graham menghisap rokoknya dalam-dalam, sambil melihat ke robot perang kebanggaan Inggris Raya itu. “Mesin perang usang, tapi tanpa dia, Inggris sudah habis oleh para Astromonster”

“Gila, kalian tidak riset lagi untuk robot yang lebih canggih?” tanya Kenji, yang sedang memakai kacamata hitam untuk menghindari silau cahaya matahari siang itu.
“Entahlah… Tapi kau tahu kan, negara-negara Skandinavia sedang bekerja sama membangun sebuah robot tempur yang sangat canggih?”

“Iya, Jormungandr kan?”
“Entah kapan selesainya, aku harap mereka cepat menyelesaikannya, supaya bisa mengatasi Desdiber lebih cepat”

“Mungkin telat…. Saat ini, kupikir G.D.A sudah cukup” senyum Kenji dengan perasaan bangga. Dari kejauhan, dia melihat sosok yang mendekat. Semua mata tampaknya menatap ke arah sosok itu.

“Tidak akan pernah ada yang cukup selama alien-alien itu masih ada disini” senyum Graham, sambil menikmati rokoknya.

“Hai kalian” sama Isla Zimmerman yang mendekat. Memakai seragam militer saja sudah seksi minta ampun, apalagi kalau sedang tidak bertugas? Rambut pirang panjangnya digerai dan posturnya yang tinggi semampai membuat hampir seisi hangar memperhatikannya.

“Hai” sapa Graham. “Tak sabar ya, untuk besok pagi” dia berbasa-basi dengan ramah, dengan kesopanan dan keramahan khas Pria Inggris.

“Tentunya, sayang aku turun derajat, hanya jadi umpan untuk mengalihkan perhatian monster itu… Kemampuan tempur Jericho jelas cukup mumpuni untuk melawan Androman 32”
“Ada alasan kenapa begitu, tidak usah dibahas lagi bukan?” senyum Kenji, meremehkan.

“Kau tahu? Aku selalu tertarik pada pria-pria sombong…. Kalian selalu penuh percaya diri, tapi di atas ranjang, biasanya kalian seperti anak remaja yang tak berdaya” bisik Isla, sambil menatap Kenji dengan tatapan nakal.

“Dan perempuan yang tertarik pada pria seperti itu biasanya adalah perempuan kesepian yang takut pada komitmen” balas Kenji, dengan senyumnya yang luar biasa tajam.
“Kesepian? You know nothing, dear” tawa Isla sambil memainkan rambutnya.

“Ngomong-ngomong, mana Kaguya?” Graham berusaha mengalihkan pembicaraan yang penuh dengan sexual tension ini, dia tampaknya tidak nyaman dengan situasinya. Jelas, Graham Townsend adalah seorang pria baik-baik yang memiliki keluarga bahagia.

“Paling dia sedang di gym, di Walrus…. Aku tidak begitu peduli dia sedang apa dan ada dimana sekarang” jawab Kenji.

“Oh, aku ada pertanyaan” Isla kembali mengambil alih pembicaraan.
“Apa?”
“Benar tidak, kabar bahwa kalian harus berhubungan seks dulu, supaya pesawat kalian bisa bergabung jadi satu? Dan kegagalan kalian di Australia itu…. Karena kalian menolak melakukannya?” Isla mendekat ke arah Kenji, dengan gerakan anggun, yang bisa membuat kebanyakan lelaki bertekuk lutut.

“Kamu tak perlu tahu” Kenji membuka kacamata hitamnya. Dia menatap dalam-dalam ke mata Isla.
“Tapi aku sepertinya ingin tahu” Isla mendadak menyentuh kerah Kenji, dan menariknya pelan. “Kalau aku jadi pilot Angelion, bisa kamu bayangkan kan, seperti apa adegan-adegan ranjangnya?”

“Ehm… Sepertinya hal seperti itu tidak pantas dibicarakan di muka umum” Graham berdehem, sambil menginjak puntung rokok yang baru saja ia buang ke lantai. Dia membakar sebatang rokok lagi.

“Cari tahu sendiri, kalau bisa… Tapi sayangnya aku tak tertarik membayangkannya” balas Kenji, sambil memegang tangan Isla, melepas tangan itu dari kerah bajunya. Wangi parfum perempuan seksi itu tercium semerbak, dan Graham membuang muka, berusaha untuk tidak membuat pikirannya lari kemana-mana.

“Kenapa? Takut partnermu cemburu?” ledek Isla.
“Tidak, aku sih masa bodoh dengan dia”
“Oh, jadi kalau masa bodoh, tidak masalah kan kalau sewaktu-waktu kita menghilangkan rasa penasaranku pada pilot yang satu ini?”

“In your dream” balas Kenji.
“I don’t dream. I do” tawa Isla dengan nada menggoda.
“So do nothing, please”

“Ngomong-ngomong, Jericho….. Benarkah dia sudah di upgrade sejak pertempuran di Iran?” Graham memotong pembicaraan mereka, untuk mengalihkan topik dewasa ini.

“Kadang-kadang aku suka lupa kalau ada laki-laki yang memilih hidup membosankan, dengan berkeluarga….. Dan mengendarai robot tua yang lebih cocok disebut sebagai tank berjalan” Isla tersenyum. Dia lantas menatap Kenji kembali. “Kalau kamu bosan dengan partnermu, kamu pasti tahu, dimana kamp tentara Israel berada……”

Isla tertawa kecil dan dia berjalan menjauh dari Kenji dan Graham. Graham hanya menggelengkan kepalanya sambil menghisap rokoknya.

“Perempuan aneh” Kenji tertawa kecil.
“Kupikir pria sepertimu suka dengan wanita macam itu” Graham tersenyum canggung.
“Tidak. Aku lebih tertarik membayangkan kehancuran Desdiber”
“Syukurlah”
“Lagipula aku sudah punya tunangan, tidak baik berbuat yang aneh aneh”

“Tunangan? Lalu bagaimana kamu menjelaskan hal-hal yang perlu kamu lakukan sebagai pilot Dairazer?”
“Tidak usah dipikirkan dulu….. Aku tidak tertarik membahasnya”

Kenji dan Graham terdiam. Kenji sebenarnya tidak ingin orang-orang membahas hubungan seksualnya dengan Kaguya, sebagai syarat menjadi pilot Great Dairazer Angelion. Dia lebih ingin orang-orang fokus ke perang dan pertempuran, bukan hal ini. Sebaiknya kita semua memikirkan misi besok pagi, daripada mengurusi urusan ranjang dan pribadi orang lain.

Benar kan?

=====

sardin10.jpg

“Semuanya, tetap fokus dan siap pada kondisi apapun”

Bisik Field Commander Marco Viali di pagi buta itu. Matahari sebentar lagi muncul. Jantungnya berdebar keras, karena dia dibebani tanggung jawab atas misi merebut kembali Gunung Vesuvius.

Ribuan jet tempur, Destroyer Gunship, Carpet Bomber, diiringi oleh Dairazer, Angelion dan Jericho sedang terbang dengan kecepatan pelan, menyisir Tyrrhenian Sea yang membatasi Pulau Sardinia dan Napoli, kota dimana Gunung Vesuvius berada. Jaraknya sekitar 600 km.

Sementara itu, armada tank amphibi, beberapa kapal perang, kapal induk dan Unicorn Submarine menyusul beriringan lewat laut. Di belakang mereka, Albion sedang diangkut oleh dua helikopter tempur, siap untuk membantu serangan lewat darat.

Graham Townsend ada di dalam kokpit Albion, mengatur nafasnya sambil melihat ke foto keluarga kecilnya yang bahagia. Hari ini dia akan bertempur lagi, melawan armada Desdiber, dan berharap pulang dengan selamat ke Inggris. Dia begitu rindu akan istri dan anak-anaknya yang masih kecil.

Dia memperhatikan semua tuas, tombol dan pedal yang berada di dalam kokpit. lagu-lagu klasik yang lembut menemani dirinya di dalam kokpit, membantu membuatnya lebih tenang ketika berperang.

Di kokpit Jericho, Isla Zimmerman sedang fokus menerbangkan robotnya dengan stabil, sambil membayangkan aksi-aksi apa yang akan dia lakukan nanti. Sebagai mantan pilot akrobatik dari militer Israel, dia memang sangat ahli dalam manuver-manuver aneh dan tak wajar, yang merupakan ciri khas dari Jericho. Senapan Zeta Cannon di genggam dengan eratnya di tangan robot yang berdesign streamline itu.

Jericho mengandalkan kecepatan dan kecerdikan. Oleh karenanya, dia diberi tugas untuk memancing dan menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian Androman 32, andaikan mahluk itu keluar dari kepompongnya.

“Kaguya?”
“Ya?” Kaguya menjawab sapaan rekannya.

“Kita bergabung sekarang saja, bagaimana menurutmu?”
“Nanti, kita diperintahkan untuk bergabung ketika Jericho memancing Androman 32 untuk keluar dari kepompongnya” balas Kaguya.

“Kita bergabung, maju duluan, dan serang kamp militer Desdiber, sampai hangus, menarik bukan?”
“Kenji, stick to the plan”

Kaguya berusaha fokus di dalam kokpitnya, dia masih membaca arah angin, kelembaban udara, dan statistik-statistik lainya yang perlu. Dan Kenji mengganggunya.

“Tidak seru” balas Kenji Sato.
“Terakhir kali aku menurutimu, akibatnya kita gagal di Australia”
“Itu sebelum kita bisa bergabung”
“Sudahlah, kita sebaiknya……”

ZZZIIIING !!

Sebuah missile berbentuk aneh datang ke arah Angelion. Kaguya dengan sigap menghindar, tapi missile itu mengenai Destroyer Gunship yang ada tepat di belakang Angelion.

“Mereka mulai menembak !!!”

Di ujung Horizon sana, di lepas pantai Napoli, ribuan pesawat tempur Desdiber terlihat maju dengan kecepatan penuh, menuju Tyrrhenian Sea.

“Komandan, mereka memulai serangan !!” teriak salah seorang pilot jet tempur Jerman ke markas.

“Balas serangan mereka, pasukan laut dan darat, improvisasi!! Kita fokus untuk mengantarkan Albion terlebih dahulu ke pantai untuk menahan mereka !!!!” perintah Komandan Viali.

“Dan ingat, hari ini, Tuhan bersama kita…. SERBU !!!”

=====

BERSAMBUNG
 
GREAT DAIRAZER ANGELION - ANNOTATION

Project G.D.A


Project Super Robot, dibawah komando Sea Lion Base untuk melawan Armada Perang Desdiber.

albion10.jpg


Sea Lion Base

Pangkalan militer yang terletak di Laut Cina Selatan. Joint Operation antara Angkatan Bersenjata Jepang, Filipina, Hong Kong dan Korea Selatan.

- Kenji Sato : Pilot Dairazer, tokoh sentral serial ini.
- Kaguya : Pilot Angelion, tokoh sentral serial ini.

- Gen. James Chu : Komandan Sea Lion Base, Ketua Project G.D.A
- Yuki Yoneda : Field Commander Project G.D.A
- Gloria Reyes : Field Operator / Support Project G.D.A
- Park Eun Hyeun : Field Operator / Support Project G.D.A
- Naoto Nakajima : Field Operator / Support Project G.D.A
- Professor Daijiro Hayashi : Pencipta Great Dairazer Angelion

Civilian

- Nami Takahara : Reporter TV, Tunangan Kenji Sato

main_c10.jpg

Kaguya - Kenji Sato - Nami Takahara

Mount Vesuvius Operatio


- Marco Viali : Komandan Operasi
- Isla Zimmerman : Pilot Jericho, Angkatan Bersenjata Israel
- Graham Townsend : Pilot Albion, Angkatan Bersenjata Inggris

asdf10.jpg


Desdiber

Armada Pasukan Perang antar Galaksi yang berambisi menguasai Alam Semesta dari ujung ke ujung.

Mysterious Leader : Sosok pemimpin Armada Perang Desdiber

Para Perwira Tinggi Desdiber yang ditugaskan menyerang Bumi :

desdib10.jpg


Astromonster

Senjata milik armada Desdiber. Monster raksasa puluhan meter hasil kreasi bioteknologi, robotika dan mistis.

Andoman 32 : Menyerang Italia, bersarang di Gunung Vesuvius
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd