Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Lanjut suhu .....


Part 32: LDR
(Bagian pertama)


Pov Tasya Anggraeni

Pagi hari aku terbangun ketika memeku baru di oral oleh mas Bram, aku terbangun dengan desahan panjang kenikmatan tubuhku melengking ke atas dan pantatku mendesak mulut mas Bram yang masih di atas memeku

“Ahhhhhhh mmaaaassssss” kataku sambil nafasku memburu tidak teratur

Mas Bram tidak menghentikan menciumi memeku terus menusuk bibir dan lidahnya terus mengeplotasi memeku yang sudah banjir 2 – 3 menit berlalu akhirnya ciuman bibir mas Bram atas memekku juga berhenti dan kini tubugh mas Bram berbaring disisi kiriku

“Mas Bram, ngak lucu ah” kataku sambil memasang muka cemberut

“Apa nya yang ngak lucu jeng” kata mas Bram

“Baru aja bangun juga terus ciumi memekku sampai orga lagi” kataku

“Tapi suka kan” kata mas Bram

“Suka sih, tu basah semua bangun tidur langsung orga” kata ku sambil mencubit perut mas Bram

“Kan sebentar lagi mas mau pulang ke Solo dan bakal 5 hari ngak ketemu dan mita jatah dulu” kata mas Bram sambil tersenyum

“Tadi malam kan udah dapat jatah mas” kataku

“Tadi malam kan bukan jatah tapi kewajiban mas memberi nafkah batin jeng beda” katanya

“Sekarang ya, jam berapa mas, aku takut kalau terlambat ke sekolah” kata ku

“Masih pagi sekali jam 4 tan belum ada, jadi ngak usah kawatir kalau terlambat he he he” kata mas Bram

“Ya udah sini” kataku sambil mencium bibir mas Bram yang ada di samping kiri mulutku, tangan mas Bram yang dari tadi berada di payudaraku langsung memainkan putting nya dan menghisapnya seakan bayi yang kehausan minum susu dari bundanya, aku hanya bisa mengelus elus rambut mas Bram yang pendek sambil meresapi rangsangan yang di berikan oleh mas Bram, tangan satu nya lagi membuka selakanganku dan memainkan itilku dan tanganku pun ngak mau diam terus merabai kontol mas Bram yang sudah membesar sempurna dalam genggamanku

“Jeng tak masukin ya” kata mas Bram sambil merubah posisi tidurnya, tangannya yang kiri di masukan ke bawah punggungku dan pinggulnya bergeser di atas pinggulku dan tanganku mesih memegang kontol besarnya dan mengarahkan kontol besarnya di depan gerbang memeku dan aku membuka selakanganku semakin melebar

“Siap mas, dorong dong pelan” kataku

Mas Bram langsung medorong kontolnya memasuki lubang memekku dengan dua kali dorong hingga mentok kulit kelamin kami bertemu sempurna, sementara aku meninkmati penis besar mas Bram memeski tubuhku dan aku meleguk nikmat

“Maaaasssss, nikmmaaaatttt” kataku

Dua tiga menitan mas Bram mendiamkan kontol besarnya di dalam tubuhku dan memaju mundurkan penis nya dengan lambat, aku merasakan nikmat tiada tara semakin cepat kontol mas Bram memasuki tubuh ku dan aku juga menggoyangkan pinggul ku ke kiri dan ke kanan se irama dengan entotan mas Bram di memekku.

Semakin lama semakin cepat entotan pinggul mas Bram dan makin cepat pula goyangan pinggulku sehingga nafas kami mulai tersenggal senggal bagai pelari spring menuju fennis dan akhirnya kami menuntaskan senggama kami secara bersama sama

“Massssss aku keluar” kataku sambil menekan pantatku keatas dan seeerrrtttt seerrrrtt …..

“Akuuuu juuggaaaa” kata mas Bram choootttt choootttt …. menumpahkan semua sepermanya ke lubang memekku dan aku memeluk mas Bram dengan sangat ketat selama satu menit dan akhirnya mereda juga dan pelukan kami saling mengendor setelah teratur nafas kami teratur kembali dan mas Bram dengan pelan berdiri di samping tempat tidur dan memangkat tubuhku dalam gendongannya dan aku merasa damai sekali di dalam gendongan mas Bram ku ini, ke dua tangan ku melingkar di pundaknya dan tangan mas Bram yang kiri berada di tungkuk ku dan yang kanan berada di lutut dan membawa tubuhku ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mamdi tubuhku di turunkannya di bawah shower dan menghidupkannya dengan air dingin saja kerena semarang cukup panas sehingga menjadi badan lebih segar, mas Bram mengambil sabun cair dan di tuangkannya di tangannya dan meratakannya di seluruh tubuh ku jika kurang banyak di tambah lagi sabun cairnya dan meratakan di etiap jengkal kulit tubuhku dan merata pas di buah dadaku dan memek ku mas Bram memang suka berlama lama dalam menyabuni ke di dua tempat itu sampai bersih sekali sdan akhirnya mas Bram mengambil anduk dan mengeringkannya dan menyuruk ku keluar dari kamar mandi setelah aku di tolaknya untuk gentian mendikan mas Bram

“Ngak usah jeng, nanti kesiangan kalau gentian segala” kata mas Bram dan aku nurut apa yang menjadi perintah mas Bram.

Aku keluar dari kamar mandi mengambil mukena untuk melaksanakan sholat shubuh berjemaah bersama mas Bram sehabis mandi mas Bram langsung memakai baju koko dan sarung nya kembali dan melakukan sholat bersama sama

Sehabis sholat aku menyiapkan sarapan pagi untuk berdua yang gampang mengoles roti yang selalu aku siap setiap hari praktis dan higienis

Sambil sarapan pagi di meja makan berupa roti isi mertega dengan selai kacang atau strobery dan aku bertanya pada mas Bram

“Mas kok punya ide main pagi pagi sekali sih” kataku

“Mas tadi teringat Niken dan kalau mas mau pergi dinas pagi pagi mas selalu melakukan kuajiban mas dulu sebelum bearangkat berangkat kuajiban memberi nafkah pada istri tercinta dengan istilah tadi minta jatah” kata mas Bram

“Oh begitu tho critanya, he he he romantuis benar mas Bram ini” kataku sambil menciumi pipi mas Bram dan siap siap untuk berangkat ke sekolah jam 6.30 aku sudah berada di mobil berangkat ke sekolahan sebelum nya kau pamit dulu dan berciuman dulu sekitas 5 menitan di depan pintu kamar apartemenku dan mas Bram juga pamit nanti jam 7.30 an berangkat ke Solo lagi dan dalam 4 sampai 5 hari ke depan kami saling berjauhan

----skip----

Pagi itu aku merasa lemes sekali seakan badan ini ngak mau diajak kompromi rasa leleh dan sangat kantuk di tambah sedilit pusing dan akhirnya aku ijin untu pulang karena sakit. Sesampainya di Apartemen aku langsung tidur setelah mencari makan dulu dan minum obat pembererian dari UKS di sekolah tadi, badan ku capek banget urat uratku seperti di lolosin lemas sambil tersenyum sendiri aku

Setelah berganti pakaina rumahan dengan memakai tangtop ketat tanpa bra dan celana hotpen yang hanya beberapa centi di bawah selakanganku, aku tiduran kepala sedikit berputar aku rebahkan di tempat tidur sambil mengirim kabar udah sampai dimana kekasihku, apakah sudah sampai di solo atau masih dalam perjalanan ya aku tulis pada chat WA ku

“Assalamualaikum mas, sampai dimana?” tulis kupada chat WA ke mas Bram

Tidak lama kemudian dapat balasan dari kekasihku mas Bram

Wallaikumsalam cantik, udah ma baru sampai ungaran habis ngantuk banget dan mas berhenti di rest area nih, jeng gimana masih di kelas ya pasti deh baru istirahat kan ” jawab mas Bram​

“Ngak mas aku sudah di apartemen, tadi tuh sampai di kelas kepalaku pusing dan minta ijin untuk istirahat di UKS tapi oleh guru UKS malah disuruh pulang dan istirahat di rumah, baru bangun ya, salah siapa pagi pagi udah minta jatah lagi padahal semalem sudah banyak , ha ha ha” kataku

“Maaf ya mas terlalu memaksa tadi pagi ngak melihat kondisi kita” kata mas Bram​

“Ngak papa kok mas Bram, hanya sedikit pusing aja nanti kalau udah istirahat juga akan pulih lagi dan kalau masih ngantuk istirahat dulu aku ngak mau terjadi apa apa dengan mas Bram” kataku

“Ya udah cukup aku istirahat dan akan otw nih biar ngak terlalu siang sampai di kantor dan jeng istirahat dulu ya sayang, muahhh” kata mas Bram​

“Assalamualaikum mas” kata ku sambil menutup telpun genggenku setelah mendapat jawaban

“Wallaikumsalam sayang” kata mas Bram​

Setelah selesai telpon mas Bram kekesih hatiku aku tidur di kasur ku terasa sepi seperti ada yang hilang dan aku tau itu karena mas Bram tidak ada di sampingku saat ini semenjak aku sudah aktif kembali di sekolah kalau hari hari biasa aku merasa galau tapi aku berusaha untuk menghilanhkan rasa itu dengan giat membaca buku dan memecahkan soal soal latihan ujian mengingat ujianku sudah amat dekat kurang 3 bulan lagi menurut kalender pandidikan ujian di perkirakan pertengahan maret

Bagi ku sekarang belajar adalah menu utama di hari hari biasa dan mulai hari Jumat sore sampai minggu siang adalah saatnya aku bercinta dengan mas Bram memadu kasih yang akan terasa nyaman dan membawa semangat baru menjauhkan pikiran pikiran negative selama ini

Hubungan ku dengan mama sudah kembali seperti semula, kalau pulang sekolah pas tidak ada kegiatan aku main ke rumah mama becanda lepas dan mama banyak cerita tentang kekasihnya Hartono anak si konglomerat itu dan mama kelihatannya sunggung menikmati kebersamaan mereka memeang sih cinta jarah jauh harus mempunyai toleransi yang kuat dan kabar terakhir Hartono dan Lionif sudah selesai perkaranya dan kini mereka bebes dengan satu jaminan dan kadang kadang Leonif masih berhubungan dengan mama Rini tapi sebatas teman tidak lebih dan mereka jarang pergi berduaan

Ketika Hartono ke kota ini bisa 2 – 3 hari dan selama itu mama sudah di pastikan tidak pernah di rumah dan kabar yang terakhir aku dengan dari papa Jhon mereka sudah melangsungkan pernikahan juga dengan pacarnya yang ada di Surabaya dan kabar terakhir sekarang hidup damai di Surabaya aku hanya bisa berdoa semoga papa Jhon bisa mengambil hikmah dari perisriwa itu dan dan bagai mana dengan Hartono menurut mama keluarganya sangat welcome terhadap mama Rini

Dan ini cerita tentang Dion setelah mama Rini dan papa Jhon pisah semua harta gono gini dari orang tuanya jatuh ke tangan Dion, rumah seisinya dua mobil dan sepeda motor juga pembantu pembatunya dan masih dapat tunjangan tiap bulannya dari ke dua orang tua mereka sedang mama Rini sudah di beliin mobil baru lagi dari Hartono tunangannya

----skip----


Pov Bram Kusuma

Pagi itu sekitar jam 7.30 aku sudah berada di mobil yanga akan membawaku pulang ke Solo baru setengah jam aku merasa sangat ngantuk sekali takut terjadi apa apa aku masuk ke rest area di daerah Ungaran dan berhenti dan langsung tidur

Aku bangun ketika HP ku berbunyi membangunkan aku dan aku raih Hp dan melihat ada WA dari kekasih kecil ku Tasya dan menyatakan dia ijin pulang karena pusing, ini salahku terlalu memaksa kehendak sehingga semuanya menjadi kacau

Setelah aku minta maaf atas peristiwa pagi tadi yang membuat Tasya capai dan kepala pusing karena kurang istirahat dan aku teringat peristiwa semalam sampai jam 1 aku dan Tasya baru bisa istirahat dan paginya jam 4 tan memek Tasya sudah basah dan pagi itu aku dan Tasya ML walau sekali dan ini memang salah aku terlalu egois ingin enaknya sendiri tanpa melihat kondisi Tasya pada saat itu, tapi aku menjadi lebih tenang setelah aku tahu Tasya mau istirahat saat ini nanti kalau udah istirahat kan badan menjadi enak kembali.

Jam 5 nan aku baru pulang dari kantor dan melepas baju dan mandi air hangat dan duduk di teras rumah joglo sambil menikmati secangkir kopi yang sudah agak dingin yang di buatkan oleh Surti sebelum pulang ke rumahmya, pembantu yang amat setia semenjak Niken almarhum sudah mengabdi di rumag ini sehingga sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.

Aku teringat pada keadaan Tasya pagi tadi yang menyatakan dirinya sakit dan ijin dari sekolah pusing katanya, pantas aja kalau pusing istirahat hanya 2 – 3 jam saja seharian tapi ini adalah salah aku terlalu menginginkan lebih dari Tasya seharusnya aku bisa mengendalikan hawa nafsu ku sendiri, seharusnya aku tidak memaksa untuk ML pada pagi hari itu, seharusnya aku bisa lebih tau Tasya dan londisinya pada saat ini, Ahhhh ….. gerutuku….

Aku ambil smartphone aku dan menghubungi nomor nya Tasya

“Assalamualaikum mas ku sayang” suara Tasya dengan penuh keceriaan

“Wallaikum salam cantik” kataku, lanjutnya “Udah enakan”
“Udah suamiku, istrimu saat ini sahat wal afiat” kata Tasya sambil tersenyum

“Udah capainya hilang setelah instirahat” kataku
“Ya mas setelah intirahat tidur dari jam 10 an bangun sampai jam 4 lebih, ilang deh dhuhur aku” kata Tasya

“Bisa di jamaah kan” kataku
“Bisa sih, he he he“ kata Tasya

“Jeng, aku minta maaf ya” kataku
“Mas Bram tu ngak punya salah apa apa ke Tasya” kata Tasya

“Aku yang tadi pagi terlalu memaksa untuk mengajakmu ML padahal semalam sampai 3 kali keluar dan sekitar jam 1 nan baru bisa tidur dan paginya di ulangga lagi, mas minta maaf ya” kata ku
“Ngak usah minta maaf wong enak banget sih sampai masih terbayang bayang sampai saat ini” kata Tasya

“Lainkali aku berjanji deh ngak akan memeksa kehendah ku walau yang di dapat adalah enak enak “kataku
“Gimana mas lancar segalanya apa ada kendala” kata Tasya

“Lancar kok semuanya hanya sedikit kendala pembaunan cafe mungkin agak mundur kerena bahan yang di datangakan dari luar daerah mengalami keterlambatan pengirimannya” kataku
“Bagai mana dengan Larasati Graup punya kendala, kemarin tu saya lempar opsi untuk pemasaran secara on line tapi saat ini belum ada respon dari para menejer gitu” kata ku

“Sebainya cek langsung ke para menager terutana kesiapan perangkat pendukungnya” kataku
“Ia sih perangkat pendukungnya kalau belum siap ya nanti malah berhenti di tengah jalan dan masih banyak di pelajari lagi, tentang pemasaran, pemesannya, pembayaran dan pengiriman barang kalau pesan dari luar kota atau luar pulau perlu semacam Juklak begitu ya mas” kata Tasya

“Benar jeng, semua harus ada petunjuk pelaksana nya mungkin kita harus merekrut lagi bagian IT gitu ya” kata ku​

Kemudian cerita kami sampai macam macam aku ceritakan pengaturan Ujina Nasional mendatang yang mungkin jatuh pada pertengahan bulam Maret atau awal April gitu, jadi Tasya sekolah tinggal beberapa bulan lagi ya sekitar 2 – 3 bulan dan setelah itu Tasya bisa selalu mendampingi kemanapun aku pergi kalau perlu ke WC pun Tasya siap mendampingi

Setengah jam kemudian obrolan terpotong dengan suara adhan mahrib dan kami mengakhiri percakapan kami

Aku melangkah masuk ke kamarku mengambil sajadah dan melangkah ke mushola di depan pandopo sebelah kiri untuk shalat mahrib berjemaah dengan para tetangga yang memanfaatkan mushola ku yang sengaja di buka untuk umum walaupun kegiatan hanya sekitar sholat 5 waktu.

Sehabis sholat aku seperti biasa istirahat total capek seharian tidak istirahat sehingga jam 8 – 9 aku sudah masuk ke dalam kamar dan berupaya untuk tidur lebih awal karena badan memang sudah capek sehingga mudah sekali tertidur dengan pulas, paling aku bangun malam sekali untuk bunag air kecil dan biasanya langsung sholat tahajut entah jam berapa pun aku terbangun kemudian kembali keperaduanku untuk tidur lagi

Bersambung lahi ya
Bagian ke2

Keren juga Om Hartono baru kenal langsung mau jor joran membantu Mama Rini...... Lelaki emank harus berani berkorban
 
Part 32: LDR
(Bagian ke dua)


Pov: Bram kusuma
Pagi hari aku bangun pagi dan shalat shubuh di kamar dan melakukan kegiatan rotin olah raga baik itu renang atau olag raga yang lain untuk membuang rasa enggan dan menjaga kebugaran dan setelah itu minum kopi tubruk yang aku buat sendiri baca Koran pagi di pendopo dan setelahnya aku siap siap ke kantor tanpa menunggu sarapan baru jam 10 han aku keluar dari dalam kantor mencari sesuatu yang bisa saya makan biasaya makanan kecil untuk sekedar ganjal perut sebab jam 12 nanti aku baru makan di cafeteria kantor bersama seluruh karyawan Larasati Group itulah kegiatan aku selama ini kalau Tasya tidak ada di rumah ini

Waktu berjalan dengan pesat tidak terasa 2 bulan berlalu tanpa ketegangan, hubungan ku dengan mantan cucu aku Tasya semakin mesra dan semakin lengket sehinga banyak juga teman teman aku yang semaki banyak yang tahu walau aku tidak pernah memperkenalkan Tasya kepada mereka tapi memeng sebagian rekan rekan ku tau langsung dari aku, demikian juga para meneger dan karyawan Larasati Group sudah pada tahu tentang hubungan ku dengan mereka dan mereka menggagap Tasya bukan cucu kandungku sebab dalam akta kelahiran merupakan anak dari Margono dan Sulastri

Hubungan ku dengan anak ku Rini semenjak peristiwa penggrebekkan dirinya dengan Lionif dan Hartono menjadi semakin baik sebab Rini juga menginginkan aku bisa menjadi wali nya memeng seharusnya demilian karena Rini merupakan anak semata wayang aku dengan Niken dan hubungan anak ku Rini dengan Harono semakin mesra karena keluarga besan mau menerima Rini sebagai memantunya pengganti mamanya Ester

Pada saat seperti ini aku tidak mau terlalu mengganggu konsentrasi Tasya dalam menggahapi Ujian Nasional 2 bulan lagi masa seperti ini boleh di katakan masa kritis bagi seseorang karena dari sinilah awal seorang untuk menentukan masa depan kalaupun aku dan Tasya bertemu tidak semua waktu yang ada di habiskan oleh percintaan hanya ala kadarnya sebagai seorang berkeluarga sex tentu masih jalan tapi fekwensi sunggung sangat berkurang lebih censerung ke sekedar percintaan biasa ala remaja ciuman mencari hiburan di luar belanja di mol lihat flim atau kegiatan lain yang jau dari kata sex

Tapi kesibuakan ku semakin bertambah untuk ikut menangani kasus Hartono calon suami Rini anakku sendiri dan Leonif yang terjerat sebuah khasus yang rumit terlibat dalam jaringan internasional pencuci uang dari Negara tetangga dengan dana ratusan milyar USD, dengan ancaman 5 – 7 tahun kurungan jika terbukti

Kurang lebih sepuluh hari setelah Rini bercerai Rini datang ke tempat ku dan di antar oleh calon mertuanya sendiri dan minta supaya aku mau ikut campur dalam kasus yang menjerat anaknya Hartono dan meyakinkan pemeritah untuk dapat meringankan hukuman atau mambebaskan hukuman tersebut berapa pun biayanya

Bram melihat suatu peluang untuk membebaskan Hartono setelah aku ketemu dengan pengacara Hartono dan menceritakan kasus Hartono secara gamblang tinggal membuktikan uang Transfer dari bank dunia ke rekening Hartono senilai lebih dari 100 Milyar USD itu adalah memang uang MMC Group yang ada di luar negeri untuk di tarik ke Indonesia sebagai uang perusahaan MMC milik ayahnya

Bram tidak mengiyakan sebelum mendapat perseyujuan dariTasya sang kekasih pada malam itu juga Bram menghubungi Tasya melalui VC

“Assalamualaikum Canti” kata Bram setelah VC nya di buka oleh Tasya

“Wallaikumsalam sayang” jawab Tasya dengan manja. lanjutnya “Ada apa mas kok sekarang udah VC masing kurang ya semalam”

“Ngak jeng ada masalah yang harus mendapat persetujuam dari Jeng Tasya” kata Bram

“Masalah apa mas” tanya Tasya

“Ini masalah Rini mamamu” kata Bram

“Ada apa dengan mama Rini mas” kata Tasya

“Begini ceritanya dengarkan sampai mas selesai cerita sehingga jeng punya gambaran yang jelas mengemai kasus Rini mamamu” kata Bram diam sejenak sambil menghirup udara yang cukup banyak, lanjutnya” Tadi sekitas jam 5 sore mama mu Rini datang ke Solo diamtar oeh calon mertuamya sendiri dan beberapa pengawal ketika mas baru pulang dari Larasati Group”

Mamamu minta ke mas untuk mendampingi Hartono menjalankan pemeriksaan untuk kasus yang baru di jalaninya sebagai pendamping pengacaranya agar dapat menyakinkan para penyelidik kasus nya Hartono, sebab menurut papanya Hartono yang datang bersama mamamu Rini hampir semua penyelidik adalah mantan anak buah ku saat aku masih dinas di BIN dan Interpol

“Kasus yang sebenarnya ala sih mas kok kelihatannya gawat” kata Tasya

“Kasusnya memang cukup berat sih sampai ancaman penjara 5 – 10 tahun dan denda milyatan rupiah, kasus pencucian uang dari beberapa negara asia seperti Jepang, Hong kong, Singapura yang melibatlan ratusan milyar USD di transfer ke rekening Hartono dan tugas Hartono melegalkan uang uang tersebut untuk memdirikan proyek proyek bersekala raksasa di berbagai pelosok Indonesia dan ini tercium Interpol dan penyelidikan di tangani oleh Interpol seksi Indonesia”

‘Jadi begini Tasya, sebelum aku melangkah tidak tenang kalau aku belum dapat peersetujuan dari mu jeng sebagai istri aku harus tau dan mendukung supaya aku juga mantab untuk menjalankan misi ini dan aku tidak menghendaki bayaran sepeserpun dari kasus ini karena aku merasakan wajib melindung Rini dan keluargnya walau Rini dan Hartono masih belum jelas statesnya saat ini tapi aku melihat suatu keseriusan hubugan Rini dan Hartono untuk kedepannya dan inilah yang menjadikan motifasi untuk aku untuk membela dan menjaga semua keluargaku”

“Ia mas aku mendukung keinginan mas untuk menjaga semua keluarga ini sebab saat ini mas Bram seorang yang bisa menjaga mereka dan aku juga senang mas menjaga mereka tanpa pamrih apapun” kata Tasya

“Ia jeng jadi jeng Tasya setuju kalau aku membantu mereka walau mungkin aku akan bolak balik Jakarta, Solo dan Semarang mungkin juga sampai Tokio, Hongkong dan Singapura sekalipun” kata ku

“Mas pada dasarnya aku akan mendukung semua keputusan mas Bram dan hanya satu pesanku si Kopral tetap milik aku seorang buka untuk orang lain” kata Tasya sambil tersenym manis

“Ya cantik aku akan menjaga si kopral untuk mu seorang dan aku juga mau kamu juga menjaga memek kamu untuk aku seorang ya” kata ku

“Tentu mas aku akan selalu menjaganya dan akan selalu berdoa untuk mas Bram, jaga kesehatan dan ingat selalu sholat 5 waktu untu rasa bersyukur ke pada Allah” kata Tasya

“Amin”jawab mas ku, lanjutnya” sudah ya jeng lain kali di sambung lagi, selamat belajar dan teriring doa untuk Tasya seorang, Assalamualaikum”

“Anim,Wallaikumsalam” jawab Tasta mengakhiri VC saat ini.

Setelah aku mendapat persetujuan dari Tasya langsung menyanggupi untuk membantu kasus yang di hadapi oleh keluarga Hartono

Selama hampir 1 bulan bersama dengan pengacara handal dari pihak MMC dan Notaris nya dapat menyelssaikan dan membuktikan Tranfer tramsfer ke rekening Hartono itu dari perusahaan akan cabang dari MMC Group yang ada di luar negeri walau tidak mungkin mencantum kan nama MMC Group di sama akhirnya Hartono dan Leonif bebas tanpa sayarat dan sebagai rasa terima kasih MMC Group untuk Larasati Group sendiri dapat manfaat untuk memantap rencana pembuatan Holel bintang 5 dengan investor dari MMC dan kepemilikan 75 % milik Larasati dan 25 % milik MMC itu sangat menguntungkan buat masa depan Larasati Group

Pov: 3rd

Setelah selasai urusan dengan keluarga Hartono dan membawa manfaat juga buat Larasati Group ini memdapat invertor tanpa di duga duga dan tak terasa kurang ½ bulan mendatang Tasya menempuh ujian Nasional dan selama ini pembuatan café terus berjalan sesuai jadwal dan kini tinggal fenissing dan pamasangan fotniture untuk café dan semua perlengkapan akhir yang di rencanakan akan di resmikan setelah Tasya selesai Ujian Nasional

Saat ini Tasya baru menjalani ujian Negara selama 5 hari yang di lalui dengan rasa tenang dan percaya diri sebab selama Ujian Negara Tasya selalu di runggu oleh Bram yang selalu mendampingi Tasya dalam belajar dan antar jemput selama ujian dan juga pada bimbingan belajar yang Tasya ikuti dalam mempersiapkan diri untuk ujian hari berikutnya dan Bram selalu ada untuk Tasya

Dengan kehadiran Bram di sisi Tasya membuat Tasya lebih bersemangat lagi dalam menjalani hidup ini rasa tentram, damai dan nyaman yang dirasakan Tasya dan ini membawa dampak bagi Tasya yang baru menempuh Ujian Nasional rasa syukur yang dalam selama menjalani Ujian Nasional ini Tasya selalu berwajah ceria dan ini disebabkan seorang laki laki Bram yang masih kakeknya sendiri yang kini menjadi calon suaminya dan setelah ini Tasya akan meresmikan perkawinannya dengan Bram

Lima hari dalam Ujian Nasional ditempuhnya dengan penuh semangat dan Bram memang sengaja tidak menyentuhnya sama sekali takut Tasya kecapaian dalam melaksanaman Ujian Nasional tapi pada hari ke lima setelah Tasya selesai mereka bercinta habis habisan sampai 2 hari hubungan sex tanpa leleh dan sudah berapa puluh kali kontol Bram bersangkar di memek Tasya, entah berapa ratus kali Tasya mengalami Orgasme yang berkepanjangan hanya istirahat ketika melaksanaan kewajiban 5 waktu dan tidur tentunya sehabis bangun lanjut lagi bercinta tanpa leleh sampai Minggu siang mereka masih melakukan aktifitas bersetubuh dan mereka senang senang saja bahkan Tasya merasakan nyaman yang amat sangat walau badannya capai bukan main

Pada Minggu sore mereka berencana ke Solo dan Senin ini Tasya sudah akan mulai bekerja sebagai owner perusahaan Larasati Group

Minggu jam 12 siang setelah mereka melakukam shalat Luhur bersama Tasya masih menggunakan mukena yang dan tidak ada lapisan apa apa lagi demikinan juga Bram hanya memakai sarung dan kaus lengan pendek untuk melakukan sholat Luhur mereka

“Tasya ngak capai” kata Bram

“Capai sih mas, tapi hawanya kalau berdekatan dengan mas Bram selalu ingin ini” kata Tasya sambil merabain pemis Bram yang hanya terbungkus selembar kain sarung, lanjutnya “Padahal baru jam 11 san sang kopral masuk ke memek aku he he he”

“Ia nih mas juga merasakan hal yang sama dan herannya sang kopral juga ngak leleh lelehnya untuk bertemu dengan memek mu jeng” kata Bram

Ditariknya tubuh Tasya lebih dekat dan di ciumnya bibir Tasya hanya bisa menurut atas kemaunan Bram kekasih hatinga Tasya mengadahkan wajahnya samba mengeluarkan lidahnya dan Bram pun langsung melumat bibir Tasya yang merekah merah muda dan sangat menggairahkan sebagai laki laki setengah baya yang sunggung mencintai Tasya yang masih remaja dan penuh gairah dan mau tidak mau Bram pun harus menjaga stamina dengan menambah suplemen untuk menguwatkan otot tubuh dan menjaga kebugaran yang senantiasa di lakukan dengan teratur minilmal 2 jam olah raga untuk menjaga kebugaran tubuh di luar ngntotin Tasya.

Dengan begitu cekatan Bram melepas mukena yang di pakainya dan bibir nya langsung nyosor di putting Tasya yang tampak membesat hampur 2 kali jari kelingking dan buah dada Tasya pun sudah tambah besar karena hampir tiap hari selama 4 bulan terakhir ini selalu menjadi mainan tangan Bram yang paling suka membelai, meremasnya pelan buah dada Tasya bagi Tasya sendiri juga paling suka kalau di remas remas buah dadanya dan di kenyot kenyot putingnya baik kiri dan kanan

Diarea buah dada Tasya sudah banyak tanda merah merah di hampir semua bagian buah dadanya dan juga pada leher trutama pada bagian bawah telingan baik kiri maupun kanan sebab Tasya bisa merasakan kenikmatan dan rasa geli bila baru di cupangin di bagian itu.

Cupangan dari mulut Bram juga terdapat di selakangan kiri dan kanannya sebelum mencium memek Tasya Bram selalu memciumi paha bagian dalan yang dekat dengan memeknya dan Tasya juga paling suka di ciumi bagian itu bisa bisa Tasya bergelegotan menahan geli yang amat sangat

Kenakalan Tasya sendiri dalam mengeksplotasi tubuh Bram juga ngak kalah selain memberi tanda di sekitar leher dan Bram pun paling suka kalau di daerah leher di cupangin dan bagian perut di sekitar pusar nya sambil merabai buah peler Bram dengan tangan tangan halus Tasya selalu mendapat belaian disamping sedotan oleh mulut Tasya yang selalu siap memberi kepuasan terhadap kekasih hatinya.

Tidak berlangsung lama ciumam mereka diatas sajadah yang baru mereka pakai untuk sholat dan segera tubuh Tasya di angkatnya di bawa ke tempat tidur yang masih acak acakan habis untuk area pertempuran sebelummya

Dibarngkan Tasya di tempat tidur sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benag pun menutupi tubuh moleknya demikina juga denga tubuh Bram juga sudah dalam keadaan telanjang sebentar mereka melakukan pemanasan saling membasahi alat kelamin masih masing denga n ludah mereka

Setelah terasa basah maka langsung Bram memutar tubuhnya kini berhadapan hadapan dan kontol besarnya sudah di depan selakangan Tasya yang sudah membuka lebar lebar dan di dorongnya kontol Bram masuk ke memek Tasya yang sudah basah karena dan bleeessss dengan sekali dorong

“Aahhhhhh mmaaaasssss” teriak Tasya menggema di ruangan itu

Bram pun mengatur posisi yang enak untuk sebelum menggoyang pinggulnya maju mundur, di tempelkan perut nya di atas perut Tasya dan tangan nya ada di bawah pinggag Tasya untuk menguranga berat badan yang menekan di tubuh Tasya.

Tasyapun sedikit menggeser tubuhnya dan memposisikan selakangannya tepat mengapit tubuh Bram di bagian bawah dan mengakitkan kaki kaki ke atas pinggul Bram dan setelah terasa enak Tasya mulai mencium bibir Bram sebagai tanda kesiapan tubuh nya menerima goyangan pinggul Bram

Dipandangannya wajah ayu Tasya yang tersenyum penuh gairah dan itu membuat Bram gemes dan segera menciumi leher Tasya dengan ganas sambil menggoyangkan kontolmya keluar masuk ke memek Tasya dan tangan yang satunya lagi mengusap usap buah dada dan meremasnya dengan lembut

Tangan Tasya yang bebes di atas tubuh Bram segera merabai pantat Bram dan merasakan gerakan pinggl Bram sambil meremas remas bongkahan pantat Bram dan erangan dari mulut Tasya membuat Bram tambah semangat dlam menjalankan tugas seakan Tasya memberi semangat ke Bram supaya tetap semangat

“Maaassss iinniii ennaakkk sekklaaliii” kata tasa di selah erangan aahhh … aahhhh ….aahhhh … seirama denga tekanan pada pinggul Bram yang bergoyang berirama

“Maaassss….AAhhhhh….aaahhh… mmasss” kepala Tasya ikut bergoyang dan pantat Tasya pun mulai bergoyang seirama tekanan kontol Bram di daam memek Tasya

Tiga puluh menit berlalu Tasya masih merasakan akibat tekanan yang berulang ulang di dalam memeknya dan semakin lama semakin cepat

“Leeebbiihhh cceeeppaatttt mmaaassss” kata Tasya memberi semangat kepada Bram

Akhir dari pertempuran ini pun terjadi pada menit ke 38 Tasya memberi tekanan ke atas dan dan sebaliknya Bram memberi tekanan pada kontol nya ke bawah sehingga persatuan antara kontol dan vagina Tasya dan Bram sunggung menyatu sempurna dan pada detik berikutnya tubuh mereka sama sama diam tak bergerak hanya kaki dan pinggul mereka tampak kejang kejang sempurna dan setelah itu Bram mengambil nafas yang dalam sambil melepas ciumannya di bibir Tasya dan bergukir ke samping kirinya dan Tasya ikut memiringkan tubuh nya sehingga posisi mereka tetap berhadapan walau kedua kelamin mereka sudah terpisah detelah orga yang berkepanjang

Lemas dan sangat leletubuh mereka tergeletak sempurna di tempat tidur

“Makasih ya jeng”ucap Bram ambil menciumi kening Tasya tiga kali dan Tasya menerima kecupan di kening dengan memejamkan dan Tasya meresapi momoen seperti ini dengan senyuman di bibirnya

----skip----

Pov: Tasya Anggraeni

Setelah pertarunga aku dan mas Bram siang itu aku langsung tertidur kecapaian dan selelah 2 jam aku tertidur di samping mas Bram dan masih dalam keadan telanjang bulat berdua dan kami sampat mandi besar bersama dan sehabisnya melakukan shalat ashar bersama

Karena sesuai rencana aku dan mas Bram sore ini akan langsung kembali Solo dan aku akan menjalankan tugas aku sebagai owner Larasati Group dan aku mulai ngepak beberapa pakaian yang akan aku bawa ke solo tidak banya hanya be berapa selel pakaian sebab pakaian dinas untuk kerja semuanya di tinggal di Solo

Setelah melakukan sholat magrib aku dan mas Bram berangjat ke solo dengan mobil mas Bram sedangkan mobil aku sendiri udah di bawa oleh sopir Larasati Group ke solo semenjak Ujian Nasional berlangsung

“Santai aja mas ngak usah ngebut” kataku ke mas Bram begitu meninggalkan aparteman ku yang penuh kenangan

“Iya jeng santai aja ya dekat ini, nanti makan malam di rest area aja ya jeng sebelum masuk ungaran” kata mas Bram dan aku hanya menganggukkan kepalaku saja tanda setuju

Sekitar jam 10 han kami berdua baru sampai ke rumah Joglo peninggalan eyang putri Niken yang kini menjadi tempat tingga aku dan mas Bram dan setelah sampai aku langsung tidur di kamar mas Bram tanpa melaukan aktifitas sex lagi dan di kamar mas Bram kepalaku bersandar di dada mas Bram yang alih fungsi manjadi bantal untuk kepalaku Tubuh ku di pekuknya dan rasa damai menyelimuti rasa kami berdua.

Pagi harinya aku bangun dengan badan segar walau masih terasa sedikit kelelahhan terutama memek aku terasa njarem habis 2 hari 2 malam di hajar kontol mas Bram terus memerus seperti biasanya mas Bram mulai aktifitas pagi dengan olah raga ringan lari lari kecil dan di sekirar rumah dan aku mulai beraktifitas sebagai ibu rumah tangga menyiapkan pakaian mas Bram yang mau di pakai nanti menyiapkan sarapan utuk kami berdua

Jam 7.30 pagi aku dan mas Bram sudah berada di mobil kembali menuju kantor Larasati Group

“Mas masih njarem nih memek aku” kataku di samping mas Bram mengemudikan mobilnya

“Kontol aku kok ngak njarem ya jeng” kata mas Bram ambil tersenym

“Ya ya lah kontol mas Bram gondal gandul di luar mana bisa njarem kalau memek aku tetaknya di dalam kan ya pastilah” terangaku ke mas Bram

“Tapi sepadan kan denga kepuasan yang di dapat” kata mas Bram sambil tangan kirinya membelai rambutku dengan penuh kasih sayang

“Ya ya lah kalau di nilai dari tingkat kepuasan memang puas banget mas” kata ku

Obrolan di lanjutkan ke masalah ngak penting lainnya dan hanya senyuman kecil ketika mas Bram mengeluarkan cerita lucu dan setengah jam kemudian aku dan mas Bram sudah sampai di parkiran Larasati Group dan aku melihat banyak karyawan yang sudah datang tapi masih bergerombol di halaman mereka tidak masuk halaman dan sepanduk besar terbentang di pintu masuk utama “SEMAMAT DATANG MBAK TASYA ANGGRAENI SEBAGAI OWNER” dan selamat berkerja kami selalu ada untuk Larasati Group (serikat pekerja)

Sungguh aku terharu atas penyambutan para karyawan Larasati Group ini dan aku berjanji untuk membuat mereka sejahtera dengan program program yang akan aku jalankan.

Aku turun dari mobil mas Bram di sambut mas Bagas Surya Mustika sebagai ketua serikat pekarja dengan bersalaman dan di lankutkan dengan semua karyawan dari berbagai bagian dan setelahnya aku dan mas Bram masuk ke dalam ruangan kerjaku dan sebentar kemudian masuk sekretarisku mbak Nurmala dan aku berpesan nanti sehabis makan siang para manager kumpul di ruang pertemuan dan ingin tau sampai mana proram yang sudah tersusun dapat di laksanalan dan buat surat undangan resminya.

Bersambung dulu ya ....

Dinanti Part 33 mendatang

Mantul dah Mama Rini.......

Part 33: Keluarga Kartaatmaja
Bagian pertama


Pov Rini Kusumawardhani

Seminggu setelah putusan hakim tentang perceraian ku dengan Jhon Wirasakti, aku mendapat WA dari Mas Hartono

“Hallo dik Rini Apa kabar” WA dari mas Hartono​

Lama sekitar 30 menitan baru terbuka dan aku langsung membalasnya

“Baik mas, kangen” WA balasanku

“Sama dik, aku juga amat sangat kangen, tapi aku tidak bisa ke Semarang karena posisisku saat ini sebagai tahanan kota sehingga tidak bisa keluar dari Jakarta, bagaimana dengan perceraianmu berhasil kah” balas WA mas Hartono
“Sudah 1 minggu ini putusan hakim yang mengabulkan gugatan cerai dari aku” balaan WA ku

“Dik, tak kirim tiket ya, dik Rini yang ke Jakarta, aku kangen berat nih” balasan WA mas Hartono
“Boleh mas, kapan dan beberapa hari” balasan WA ku

“Kalau besok pagi gimana dan di Jakartanya 1 minggu lah ngak papa, papi dan mami ingin bertemu dengan mu juga ingin berkenalan dengan calon menantunya gitu” balasan WA dari mas Hartono
“Mas kok satu minggu sih, kan aku malu kalau lama lama ngapel ke mas Hartono” kata ku

“Ya udah terserah dik Rini aja sampai kapan mau di Jakarta nya yang penting dik Rini sampai di Jakarta dulu ok, banyak juga yang harus aku ceritakan ke dik Rini tentang kasus aku ini” batasan WA dari mas Hartono
“Ya udah mas aku nanti ya tiketnya” jawab WA ku

“Difotoin KTP nya untuk pesan tiket” kata mas Hartono
“Ya sebentar” jawabku sambil menutup WAnya

Tidak beberapa lama aku mendapat kiriman Tiket kelas Bisnis dari Semarang ke Jakarta untuk penerbangan besok pagi take off jam 8.00 pagi dan siang itu juga aku ngabari ayah Bram dan Tasya juga Dion dan mereka semua mendukung aku berangkat ke Jakarta dengan alasan mas Tono masih dalam posisi tahanan kota

Jam 6.30 pagi aku sudah berada di dalam taksi on line yang membawaku di Bandara Internasional Achmat Yani langsung brourding dan tepat jam 7.00 dan pesawat tinggal landas tepat jam 8.00 menuju Bandata Sukarno Hatta.

Tepat jam 9.30 pesawat yang aku tumpaug sudah mendarat di bandara Sutta di pintu kadatangan sudah menanti mas Hartono dan di kawal dengan 2 orang bodygruart

“Dik Rini Apa kabar” kata mas Hartono setelah melihat aku keluar dari pintu ke datangannya

“Ehh… baik mas” kataku sambil menerima jabatan tangan dan menarik tubuhku dan memberi ciuman di keningku

Dan aku dan mas Hartono menghampiri sebuah mobil Marsedes bent keluaran terbaru dan mas Tono membukaan pintu belakang sebelah kiri dan mempersilahkan aku masu kedalam mobil tesebut dan mas Tono berjalan memutar kearah pintu sebelah kanan yang sudah di bukaan oleh supir dan mas Tono duduk di samping kanan ku baru supir menempatan diri di belakang kemudi dan salah satu bodyguard mas Tono duduk di depan sebelah supir dan yang satu lagi mesuk ke mobil samping sebagai mobil pengawal mobil mas Tono

Setelah mobil berjalan

“Dik kabarnya baik baik saja to?” tanya mas Tono

“Baik baik saja kok” jawabku

“Bagaimam kabar Om Bram dan anak anak mu dik” tanya mas Tono

“Semua sehat sehat mas, ayah sudah kembali ke Solo untuk menjalankan perusahaan peninggalan Bunda Niken, sedang Tasya dan Dion sudah sibuk dengan sekolahannya “ kata ku

“Eh … Siapa anak laki laki mu Dik, kelas berapa sekarang” kata mas Tono

“Dion mas, sekarang kelaa VIII di SMP di Semarang” kata ku

“Aku sungguh terkesan melihat penampilan putramu itu kayaknya tegas dan penuh wibawa seperti kakeknya Bram” kata mas Tono dan aku hanya tersenyum mendengar komentar masTono terhadap Dion, lanjutnya “Dan yang perempuan muda di samping Om Bram itu kan anak gadis mu kan”

“Benar mas Tasya namanya tapi sekarang bukan lagi menjadi anak ku lagi, sebab dia akan menjadi ibu tiriku dan akan melangsungkan pernikahan selepas lulus SMA nya bersama ayah Bram” kata ku

“Lho kok bisa” kata Mas Tono

“Ya mas nanti pasti saya cerita semua ke mas Tono, saya malu kalau cerita disini di dengar oleh pengawalmu mas” kata ku, lanjutnya “Nanti deh pasti aku cerita tentang keluargaku ke mas Tono”

“Ya, aku mengerti, dik Rini udah makan belum” kata mas Tono

“Belum mas, kan tadi berangkat masih jam 6.00 pagi” kata ku

“Yon” panggil mas Tono ke supirnya

“Siap boss” Jawab supirnya

“Cari makan dulu di daerah mangga dua juga boleh” kata mas Tono

“Siap boss” jawab supir

“Nanti setelah makan, kita akan lihat koleksi pakaian jadi di pasar mangga dua pusat pakaian jadi yang berupa Grosir nanti bisa milih pakaian yang bisa di pilih untuk Kusuma butik” kata masTono

“Terima kasih mas, telah memberikan modal untuk kelangsungan Kusuma Butik dan sekarang dan seterusnya akan bertambah besar karena modal dari mas Tono” kataku

Mobil berhenti di rumah makan siap saji di daerah mangga dua dan aku dan mas Tono turun dan masuk ke rumah makan tersebut di sambit oleh beberapa pelajan yang sudah menanti kedatangan ku dan mas Tono di bawa di sebuah ruang tertutup yang merupakan privat room dan mas Tono merarik sebuah korsi dan mempersilahkan duduk

“Makasih mas, kok romantis banget sih” kataku

“Biasa aja dik” kata mas Ton sambil menarik korsi di samping aku dan duduk di situ tak lama kemudian seorang waiter masuk ruangan dan mengucapkan salam

“Selamat siang ibu dan Bapak, saya Ami siap melayani bapak dan ibu” kata Waiter yang bernama Ami sambil menyodorkan menu yang dia bawa

“Selamat siang Ami” kataku

Sebentar kami memeriksa menu yang tertera di daftar menu dam memesan beberpa makanan yang aku rasa pas untuk makan pagi walau sudah jam 10 han lebih, sambil menunggu pesanan mas Tono meraih tangan ku dan menciumnya biku biku tanganku sambil mengucap

“Aku kangem banget nih dik” kata mas Tono

“Aku juga mas” jawabku sambil tersenyum manis dan mas Tono menarik kepalaku sambil memberi ciuman di keningku dan aku membalasnya dengan mencium bibir mas Tono yah terasa sangat dekat di bibirku dan ciuman bibir kamu berlanjut mula mula hanya kecupan di bibir saja lama lama menjadi pugutan dan ciuman kami terlepas setelah mendengar ketukan di pintu sambil mengucap permisi, ciuman kami terlepas dengan sendirinya dan aku segera membertulkan letak pakainanku yang sedikit amboradul

“Masuk” kata mas Tono setelah melihat pakainanku sudah rapi

Dua orang waiters masuk dan menyiapkan makanan yang kami pesan di meja depan kami dan setelah selesai

“Silahkan ibu bapak, selamat menilmati” kata waiter tesebut aku dan mas Tono hanya merespon dengan senyum dan anggukan kepala

Setelah waiter meninggakan kami dan menutup pintu kembali dan kami pun dengan cepat memakan makanan yang kami pesan dengan samtai dan penuh canda selama makan diselinggi dengan kemesraan

Setelah selesai makan kami berdua meninggalkan rumah makan menuju grosir pakaian jadi di mall mangga dua dan aku sempat memeilih baju beberapa kodi dan aku minta di kirim ke Kusuma Butik di kotaku untuk menambah koleksi pakaian pakaina di Kusuma Butik.

Dari situ aku dan mas Tono langsung menuju ke perumahan elite di daerah Pluit dan dimana rumah mewah keluarga Kongkomerat Karta Atmaja sebuah rumah berasitek gaya imperium Romawi dengan segala kebesarannya, kedatanganku di sambut oleh ibu mas Tono seorang wanita setengah baya yang anggun dan cantik yang usianya kira kira sama dengan usia bunda Nien kalau beliau masih hidup

“Saya Rini Kusumawardhani, tante” kataku sambil menyalami tangan beliau sambil mencium tangannya

“Ya ya Tono sudah banyak cerita tentang dirimu kok nak, mari masuk anggap rumah sendiri” kata ibu mas Tono, lanjutnya “Jangan panggil tante ya mami aja biar sama dengan Tono, memenggil aku”

“Baik tan …. ehhh …. mami” kataku agak gugup, pastilah gugup pertama kali bertemu dengan calon mertua ngak PD banget

Dari dalam rumah keluar seorang lelaki setengah baya menghampiri kami masih tampak gagah dengan rambut sudah setengah memutih tapi tampak berwibawa dan garis wajahnya tanpak tegas

“Pap ini lho nak Rini yang kemarin di ceritakan oleh Tono” kata mami

“Saya Rini Kusumawardhani, om” kataku sambil menjabat tangan beliau dan mencium biku biku tangannya

“Cantik juga pilihan Tono ya mam” kata ayah mas Tono, lanjutnya “Jangan panggil om ah panggil papi aja ya”

“Baik papi” jawabku

“Bagaimana kabar ayahmu Bram Kusuma” kata papi

“Baik om ehh papi, sekarang beliau berada di Solo mengelola usaha yang dirintis oleh bunda dan bunda sekarang sudah wafat dan usahanya di lanjutkan oleh ayah Bram” kataku

“Ya ya aku dengan Bram udah pensiun ya” kata papi

“Udah papi udah 5 tahun terakhir ini setelah bunda sakit sakitan dan akhirnya meninggal dunia” kataku, lanjutnya “Kok papi kenal dengan ayah”

“Kenal lah beberapa kali sempat bertemu tapi entah ayahmu mengenal aku atau tidak sebab kalau ketemu hanya bersimpangan jalan aja hanya saling menyapa” kata papi

“Ayah juga pernah cerita, pernah ketemu dengan papi, setelah mas Tono memperkenalkan dirinya putra dari papi” kataku

“Oh gitu ya, nanti kalau pulang sampaikan salam ku ya” kata papi

Sememtara dari dalam keluar seorang baby sister menggendong seorang anak kecil berusia 3 – 4 tahun langsung berlari ke arah mas Tono dan minta dipangku dengan mas Tono

“Ini pasti Ester” kataku sambil aku ulurlan ke dua tanganku ke anak perempuan mas Tono

Ester memandang aku dengan wajah bingung

“Eh ….salim dulu sama bunda Rini” kata mas Tono

Aku dengan sedikit memaksa menarik tubuh Ester dalam gendonganku dan dengan takut takut akhirnya Ester mau aku gendong dan aku mencium pipi nya dengan tulus dan ke dua tangan tangannya berada di pundaku

Semua yang ada di dalam ruangan itu terheran heran melihat sikap Ester yang begitu mudah jatuh dalam pelukanku padahal biasanya dan dapat dipastkan kalau bertemu dengan orang yang baru di temuinya mendekatpun takut apalagi di gendong walaupun itu saudara yang baru datang

“Kamu ikut siapa sayang” kata mami

“Estel ikut bunda nek” kata Ester masih celat

“Bunda siapa coba” kata mami lagi

“Bunda Estel nek” kata Ester sambil tersenyum sambil mencum pipiku

Aku menjadi gemes sekali ke Ester ini aku cubit pipinya

“Ester sayang bunda tidak” kata ku

“Ya Bunda Estel sayang bunda Lini” kata Ester sambil tertawa lucu

Mas Tono tidak kalah herannya melihat ke akrapan kami berdua

“Bunda juga sayang Ester kok” kataku sambil mencium kembali pipinya

Kecerian keluarga ini menjadi lebih terasa dan celotehan Ester anak mas Tono membuat kami tertawa karena bahasanya yang cedal sehingga terasa lucu di telingga aku merasa kalau aku telah menjadi bagian dengan keluarga ini dengan begitu open dalam pertemuan kami dan begitu welcome sekali ke aku dan keputusanku menjadi bulat dan lebih percaya diri

Sampai suatu saat mami

“Ton, nak Rini mungkin capai diajak istirahat dulu di kamar mamanya Ester yang tadi aku udah suruan untuk membersikannya” kata mami, lanjutnya “Nak Rini kalau mau istirahat di kamar mamanya Ester, silahkan”

“Aku ikut bunda Lini ya nek, mau tidul sama bunda” kata Ester

“Ya udah, ngak mau tidur sama nenek ya” kata mami

“He he he masih kangen sama bunda” katanya

“Ya udah sini ikut bunda” kataku sambil berdiri dan menggendong si mungil Ester yang menjadi primadona dalam rumah ini.

Mas Tono juga berdiri dan menggandeng aku dan menunjukkan kamar mantan istri mas Tono yang berada di lantai dua

Bersambung ….
bagian dua .....

Estel gangguin ajah nih..... Mama Rini khan pengen bobok dekat Papa Tono
 
Part 33: Keluarga Kartaatmaja
Bagian ke dua


Pov Rini Kusumawardhani

Ternyata kamar Mailan sunggung luar biasa luasnya ada dua kali luas kamar aku di rumah Semarang Tempat tidur yang cukup luas mungkin untuk 3 atau 4 orang masih muat, ada meja rias yang di atasnya sudah tertata make up dengan merk yang terkenal, ada dua almari besar untuk lemari pakaian da nada juga tempat tidut kecil disamping tempat tidur yang berukuran besar, ada juga sofa dan TV 32 in ada di pojok didepan sofa

Mas Tono begitu membuka pintu langsung meraih remaut AC dan menghidupkan nya sehingga dalam kamar menjadi sangat sejuk, dan Ester langsung turun dari gendonganku dan naik ke tempat tidur yang berukuran besar

Aku melihat travel bag ku juga sudah berada di dalam kamar ini

“Mas, aku ke kamar mandi dulu ya” kataku sambil melangkah menghampiri travel bag dan membukanya dan mengambil peralatan handuk dan pakaian ganti aku pilih pakaina tanktop warna merah muda dan celana pendek sehingga memperlihatkan lekuk tubuhku di depan mas Tono, aku masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tidur ini

Aku keluar dari dalam kamar mandi melihat mas Tono memandang diriku dengan sorot mata penuh gairah

“Mas, kok lihat Aku kayak gitu banget sih” ucapku sambil melangkah kearah mas Tono yang sedang duduk di sofa dan aku duduk di sampingnya

“Kamu sunggung cantik dan anggun dik” kata mas Tono sambil mearik tubuh ku seakan ingin memangku tuhuh ku tapi aku memberi kode bahwa disini ada Ester anaknya

“Ngak apa apa, Ester sudah biasa melihat aku bermesraan dengan mamanya di depan nya” kata mas Tono

“Tapi sekarang beda mas, aku kan bukan mbak Mailan kan” kataku

“Ia sih, tapi aku kanget banget nih” kata mas Tono

“Aku juga mas, tapi mas ngak mau kan Ester dewasa sebelum wakyunya” kata ku, lanjutnya “Sabar ya, nanti malam aku kasih semuanya deh dan puasin mas sampai tuntas”

“Ya janji ya” kata mas Tono sambil mengangkat kelingkingnya ke atas

“Janji deh semuanya untuk Mas” kataku sambil menyatukan kelingking kami

“Ayah, bunda sini” panggil Ester dari atas tempat tidur

Aku segera berdiri dan menghampiri Ester

“Ya sayang” kataku sambil melangkah mendekati Ester

“Bun, tidur sini dekat Estel, dan ayah di sebelah sini juga” kata Ester sambil mengatur aku tidur di sebelah kanannya dekat tembok dan mas Tono disamping kirinya

“Nah gitu dong Estel suka di tengah ayah dan bunda” kata Ester

Badan aku condong ke arah tebuh Ester dan mencium keningnya demkinan juga mas Tono mencium kening anak nya Ester dan setelah itu masTono mencium pipiku yang sangat dekat dengan wajah nya dan aku melotot

“Tu lihat ter, bunda melotot in ayah lucu matanya mau keluar ya” kata mas Tono sambil menunjukan ke wajahku yang masih melototin mas Tono

“Ya yah lucu ya” kata Ester sambil tertawa keras

Aku gemes sama mas Tono dan aku mencubil perut mas Tono dengan kencang dan mas Tono menjerit kesakitan

"Aduh dik, ammpuunnn" teriak mas Tono kesakitan

“Biarin wek” kataku sambil meleletkan lidahku keluar

“Gimana bun, bialin wek” kata Ester menirukan aku sambil juga meleletkan lidahnya ke ayah nya

“Kamu kok lucu sekali sih dik” kataku ke Ester sambil menarik tubuh kecilnya sambil menghujani ciuman ke muka Ester beberapa kali

“Lihat tu dik, ayah lucu ya meringis atau ketawa sendiri” kataku

“Lucu ya bun, ketawa lagi ayah” kata Ester

“Ya tuh ayah” balas Rini

“Sakit nih bun” kata mas Tono masih sambil mengelus I perut yang kena cubit tadi

“Gimana dek, sukurin wek” kata Rini ke Ester

“Ester tertawa keras sambil mengucap “Sukulin wek” Ucap Ester aku dan mas Tono ngak bisa nahan tertawa melihat tingkah laku Ester yang lucu dan menghibur

Setengah jam kemudian Ester sudah terlelep tidur di dalam pelukanku, aku pandang wajah Ester penuh rasa kasian aku pikir lagi anak seusia Ester pasti sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu dan sayang mamanya udah di panggil yang kuasa dan aku dari tadi pertama kali aku ketemu Ester sudah berniat untuk menggantikan kedudukan mbak Meylan sebagai istri mas Tono walau sebenarnya aku lebih tua beberapa tahun dari umur mas Tono

Setelah Ester tidur aku minta tolong pada mas Tono supaya memindahkan Ester ke tempat tidur yang lebih kecil di samping tenpat tidur besar dan mas Tono segera memindahkan Ester di tempat tidur itu

Baru saja aku rebahan di tempat tidur mas Tono langsung memeluk aku dan memberi aku ciuman yang sangan lembut di bibirku dan aku ngak bisa mengelak lagi dan menyambut ciuman mas Tono dengan penuh gairah yang menggebu gebu sebab hampir 3 minggu aku ngak di sentuh laki laki

“Maaaaassss” kataku di celah celah ciuman yang panjang dan tangan masTono baru saja meremasi buah dadaku sebelah kiri, desahanku bertambah keras ketika ciuman mas Tono berpindah ke leher sebelah telingga kanan ku dan rasa geli menjalar di seluruh tubuhku

“Massssss ini aaaahhhhhh” kataku

Serangan mas Tono tidak sampai disitu saja melankan menjalar ke memek ku yang masih tertutup celana dalam dan celana pendek yang aku pakai, tapi mas Tono tidak melepas celanaku melainkan menerobos masuk jari jari nya sampai menyentuk memeku dan mencari kelentitku dan tak beberpa lama jari telunjuk mas Tono sudah berada di atas kelentitku dan mulai menggosok dengan perlahan rasa nikmat dan aku mencoba menghentikan aksinya dan menarik tangan mas Tono keluar dari celah memekku

“Masss jangan sekarang ya, aku ngak mau kalau Ester bangun lihat ayahnya bergumul dengan wanita yang belum resmi menjadi ibunya, aku janji mas nanti malam aja akan aku puaskan dahagamu dan dahagaku juga tapi dengan syarat tidak di sini aku malu pada orang tua mas Tono walau mereka sudah menerima sebagai calon menantu tapi aku yang kurang PD mas, tolong” kata ku sambil mencium pipi mas Tono

“Ya dik Rini, maaf mas kilaf, nanti malam setelah dari perjamuan bersama kolega papi kita langsung ke hotel ku saja tidak di sini ya” kata mas Tono

“Kok ada perjamuan dengan kolega papi sih” kataku

“Ya aku belum cerita ya” kata mas Tono

“Emangnya kapan mas cerita ke aku” kata ku

“Kemarin sebelum ini ayah punya nadar kalau aku keluar dari tahanan akan mengadakan sukuram terbatas dengan kolega koleganya saja dan pelaksanaan nya nanti malam kebetulan kamu saya undang mau hadir dan nanti menemaniku ke syukuran ku ya” kata mas Tono

“Wah aku ngak bawa pakaina yang pantas untuk mengikuti syukuran mas Tono” kata ku

“Jangan kuatir dik, mami sudah persiapkan semuanya, nanti jam 5 nan ada pegawai salon mami ke rumah ini untuk me make up dik Rini, dengan memakai pakaina kebaya yang sudah di pilihkan mami untuk dik Rini dan pakai pada syukuran nanti” kata mas Tono

Aku terharu sekali atas perhatian mami dan keluarga di sini dalam menjamu ke datanganku

“Ya mas aku terharu atas semua sambutan keluarga ini” kata ku

“Mami juga mau melihat calon mamtunya cantik dan anggun” kata mas Tono

“Kok mami memilihkan aku pakaian kebaya sih, ini pasti kemaunam mas Tono kan” kataku

“Ya benar dik, kemarin mami minta fotomu ingin melihat calon mantunya yang menjadi pilihanku” kata mas Tono, lanjutnya “Dan aku keluarkan Foto dik Rini yang memakai kebaya dan kata mami memang sejak dulu ingin punya mantu dari daerah jawa mungkin solo atau jogya gitu jadi pas kan keinginan mami dengan pilihan aku, sehingga mami mengusulkan kalau malam ini dik Rini memaki kebaya dari solo dan di rias juga riasan putri solo gitu dik”

“Ih mas aku malu dong” kataku

“Kok malu sih kan ini hanya saudara saudara semua baik dari papi dan mami bukan orang lain” kata mas Tono

“Tetep saja mas aku malu kan baru pertama kali bertemu kok langsung kaya gini” kataku

“Aku percaya kok dik Rini pasti bisa menekan rasa malu ini demi masa depan aku dan juga dik Rini” kata mas Tono

Satu jam sudah berlalu dan aku sempat memejamkan mata dan aku terbangun ketika mendengar Ester memanggil namaku tanya Ester ke ayahnya yang juga tiduran di sisiku hanya membelai rambut aku saja tanpa banyak bicara

“Bunda Lini dimana ayah” kata Ester

“Bunda di sini Ester udah bangun anak bunda” kataku

“Iya bunda Estel udah bangun” kata Ester sambil tersenyum

Ester turun dari tempat tidur dan melangkah mendekati aku dan menarik tanganku di ajakmya keluar dari kamar terus melangkah kearah depan mencari neneknya

“Nek …. nek … Estel mau minum” kata Ester

Tubuh kecil Ester aku angkat dan aku ajak ke dapur untuk mencari minum

“Mau minum apa sayaang” kataku

“Minum cucu di dalam botol dot” katanya sambil bibirnya di monyong monyongin lucu

Aku dudukan Ester di tempat duduk di meja makan yang besar dan aku melangkah kearah dapur untuk mencari botol dot nya Ester

Seorang memakai seragam biru muda menghampiri aku

“Selamat sore nyonya” kata pembantu itu

“Ia nih mbak, Ester minta susu di dalam botol dot, tolong di bikini ya” kataku

“Baik nyonya harap ditunggu“ jawab wanita itu dan melangkah meninggalkan aku dan aku pun melangkah mendekati Ester kembali

“Mana bunda” kata Ester

“Sebentar sayang baru dibikinin oleh mbak itu tu” kata ku sambil menunjukkan wanita yang tadi menghampiriku

“Eh …. cucu nenek bangun tidur terus teriak teriak” kata mami

“Ia nih mami Ester bangun tidur minta susu di dalam botol dot” kataku

Sebentar kemudian susu yang di minta Ester sudah selesai dan Ester di bawa pergi oleh baby sisternya untuk di mandikan

“Nak Rini sana mamdi dulu sebentar lagi anak anak salon mami mau datang untuk merias nak Rini, udah tau kan rencana nya” kata mami

“Udah mam, tadi mas Ton juga bercerita mengenai itu” kata ku, lanjutnya “Terima kasih mam atas sambutannya yang tidak aku duga sebelumnya” kataku

“Semenjak mamanya Ester meninggal hampur 1 tahun ini Tono selalu gelisah terus sudah banyak wanita yang aku sodorkan menjadi pasangan pengganti mamanya Ester namun selalu ditolaknya tapi kemarin setelah dia bebas bersarat dari tahanan polisi dia bercerita ke mami sudah menemukan jodah wanita untuk pengganti mamanya Ester” katanya, lanjutnya “Mungkin ini sudah menjadi jodohmu nak Rini ya begitu ketemu Ester yang menjadi pikiran aku apa bisa menerima nak Rini ya, tapi pikiran aku salah begitu melihat nak Rini Ester begitu lengket pada nak Rini bahkan kami semua heran begitu dekat dan cerianya begitu ketemu dengan nak Rini”

“Ya mami, aku juga merasakan yang sama kok, aku juga merasa nyaman di tengah keluarga ini seakan berkumpul dengan keluargaku sendiri” sambung Rini, lanjutnya “Saya permisi dulu mami untuk siap siap sebelum pegawai salon mami datang” kata ku

“Ya masih setengah jam juga kok, ngak usah tergesa gesa juga yang santai saja ya” kata mami

“Baik mami” kataku dan melangkah meninggalkan mami dan kembali ke lantai 2 kamar Maylan mendiang istri mas Tono

Aku masuk kamar dan mendapatkan mas Tono duduk di sofa sambil sibuk dengan ponsel pinternya dan melihat aku masuk langsung menatap aku sambil tersenyum dan bertanya

“Mana Ester” kata mas Tono

“Ester baru di mandiin oleh baby sister nya” kataku dan aku melangkah mendekati sofa yang diduduki oleh mas Tono setelah dekat mas Tono memegang tangan aku dan menariknya dan aku terjatuh di pangkuannya dan sebuah ciuman penuh kasih sayang jatuh di bibirku yang terbuka karena terkujut atas tarikan tangan mas Tono

“Mas, aahhh” kataku sambil jatuh ke dalam pelukannya

Hampir 15 menitan aku berciuman dan aku sadar karena tangan mas Tono sudah mulai membelai buah dadaku yang masih terhalang oleh baju dan bhku langsung kearah putting ku yang sudah mengeras

“Udah mas, tahan dulu untuk nanti malam ya” kataku sambil menjaui wajahku ke wajah mas Tono, lanjutku “Senbentar lagi pagawai salon mami datang dan aku mau mandi dulu”

“Aku mandiin ya” kata mas Tono sambil tersenyum nakal

“Ngak ah, kalau di mandiin ngak bakalan ngak selesai dalam 1 jam” kataku sambil berdiri dari pangkuan mas Tono dan melangkah masuk ke kamar mandi di dalam kamar itu

Setengah jam berlalu aku sudah selesai mandi dan masih memakai pakaian yang tadi dan kamar yang aku tempati di ketuk dari luar dan mas Tono membuka pintu dan seorang pembantu rumah tangga mengabarkan kalau aku di tunggu mami di ruang keluarga dan aku bergegas turun dari lantai 2 dan menuju ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga sudah menunggu 3 orang wanita yang satu sebaya dengan aku dan yang lain lebih muda

“Kenalkan dulu ini karyawan salon dan butik mami” kata mami

“Erina” kata salah satu karyawan mami sambil mengulurkan tangannya dan seorang wanita yang aku tafsir usia 22 tahun nan

“Rini” jawabku sambil menyambut uluran tangannya

“Fransiska panggil Siska” kata karyawan yang satu lagi smbil mengulurkan tangannya yang aku tafsir usianya sebaya dengan Erina

“Rini” wajabku sambil menyambut uluran tanganku

“Nurul Susanti panggil Nurul” kata seorang wanita berjilbab sambil mengulurkan tangannya yang aku tafsir se usia dengan aku

“Rini” jawab ku sambil mengulurkan tangan ku

“Ini calon mamtu mami, dan calon ibu Ester” kata mami sambil memperkenalkan diriku lebih jauh

“Mbak Rini asal Solo atau Yogya” kata Nurul

“Aku dari Solo mbak kalau mbak Nurul dari mana” kataku

“Aku dari Purwolerto mbak” kata mbak Nurul

“Kalau mbak Siska dan mbak Erina” kataku

“Kalau aku dari Bandung mbak dan ini Erina juga sama satu kota malah” kata Siska

“Pantas mojang Priyangan” kataku

“Ah mbak bisa aja” katanya berdua hampir bersamaan

“Mbak dari butik aku membawa beberapa kebayak dan beberapa jarit yang sudah di buat kayak rok gitu tinggal pakai istilahmya jarit modern” kata mbak Nurul sambil mengeluarkan pakaian yang sudah jadi dan di serahkan ke aku untuk mencobanya dan memilihnya

“Nak Rini di coba di kamar mami aja yok biar ngak kajauhan” kata mami sambil menggandeng tanganku menju ke kamar pribadinya di lantai 1

Aku mengikuti keinginan calon ibu mertuaku memasuki kamar pribadinya yang ternyata lebih besar dari kamar menatunya Maylan ada bar kecil di sudut ruangan ini

Setelah aku mencoba pakainan yang di bawa mbak Nurul ternyata ada 5 setel terdiri dari jarit 5 potong dengan berbagai corak batikan ada dari Yogya, dari Solo ataupun dari Pekalongan dan aku pahan aku pilih yang corak asli Solo dengan modifikafi kebaya modern yang simple baik untuk kerja akaupun mendatangai pesta seperti saat ini tidak begitu resmi banget dan ngak ribet

“Bagai mama mami yang ini” kataku sambil menunjukkan pilihanku

“Coba aja nak Rini” kata mami

Aku mencoba pakaian yang di anjurkan tanpa melepas pakaian yang aku pakai dan ternyata pas sekali di tubuh ku yang lansing ini.

“Bagus nak Rini kelihatan anggun dan simple” kata mami

Bersambung ....

Bagian ke tiga ....
Kangen Mama Rini Toge
 
Part 33: Keluarga Kartaatmaja
Bagian ke tiga
Lanjut suhu ….


Setelah aku mencoba pakainan yang di bawa mbak Nurul ternyata terdiri dari 5 setel jarit 5 potong dengan berbagai corak batikan ada dari Yogya, dari Solo ataupun dari Pekalongan dan aku pahan aku pilih yang corak asli Solo dengan modifikafi kebaya modern yang simple baik untuk kerja akaupun untuk pesta seperti saat ini yang tidak begitu resmi banget dan yang penting ngak ribet

“Bagai mama mami kalau yang ini” kataku sambil menunjukkan pilihanku

“Coba aja nak Rini” kata mami

Aku mencoba pakaian yang aku pilih tanpa melepas pakaian yang aku pakai dan ternyata pas sekali di tubuh ku yang lansing ini

“Bagus nak Rini kelihatan anggun dan simple” kata mami
Kemudian mami keluar memanggil 3 karyawan salon dan butiknya untuk segera merias Rini dan ke 3 karyawan itu pun segera melaksanakan tugas denga semua peralatan yang di bawa dari salon dan butiknya

Hampir satu jam sendiriaku di rias dengan sanggulan saja tapa gelung tapi tetep mencerminkan kejawennya dan tidak meninggalkan kepribadian kesoloanya
Mami juga memakai pakaian kebaya dan jarit seperti aku dan setelah selesai aku dan mami keluar dari ruangan dan di sana sudah menunggu mas Tono dan papi dengan memakai setelan jas tampak sama sama gagah

Kalau mau diperhatikan lebih seksama antara papi dan mas Tono tidak ada bedanya sama sama gagah dan ganteng ganteng hanya bedanya papi tampak lebih tua dari mas Tono tapi sunggung sangat menarik walau udah se usia ayah Bram masih tampak tegar dengan badan yang tak kalah tegapnya dengan mas Tono

“Eh … dik Rini to ini kok jadi pangling sih tambah cantik aja” kata mas Tono menggoda

“Mas juga tampak ganteng sama gantengnya dengan papi” kataku

“Nak Rini juga cantik sama cantiknya dengan mami” sela papi

“Ah papi bisa aja” kataku dan mami hampir bersamaan

Ester pun keluar mengnampiri kami

“Bunda cantik dah” kata Ester

“Ester juga cantik kok” kataku sambil mencium pipi ester yang kini dalam gendonganku

Sementara aku lihat papi menelpon seseorang

“Jo sudah siap mobilnya 2 mobil” katanya, lanjutnya “Ya kita berangkat sekarang

“Ester sama bunda ya” kataku

“Nek Estel sama bunda ya” kata Ester

“Ya boleh tapi ngak boleh nakal ya” kata mami

“Ya nek Estel ngak nakal kok” kata Ester
-
---skip----


Setengah jam kemudian kami sudah berada di sebuah rumah makan yang sudah di persiapkan untuk perjamuan malam ini

Pada pertemuan itu yang di hadiri sekitar 15 orang dari anak buah papi dari MMC Group, dari adik dan kakak dari papi dan mami dan juga pengacara mas Tono dan inti pembicaraannya bagai mana membuat pulisi percaya kalau mas Tono bulan petugas pencuci uang dari salah satu organisasi bawah tanah atau dari mafia mafia internasional yang saat ini seperti di tuduhkan ke mas Hartono

Dari pengacara sendiri minta ayah Bram Kusuma mendampingi mas Tono dalam kasus ini sebab pegacara tersebut tau persis power dari ayah Bram pada saat ini walau sudah pensiun tapi apa yang di katakannya pasti menjadi pertimbangan

Aku malah baru tau kalau ayah Bram sangat berpengaruh di negeri ini menjadi pertimbangan sebab ayah Bram pernah menjadi salah satu anggota Bin dan anggota Interpol wakil dari Indonesia semasa dinasnya selalu berpihak pada kebenaran dan NKRI.

Kemudian di putuskan kalau yang akan menemui ayah Bram adalah ayah mertuaku sendiri bukan mas Tono sebeb mas Tono tidak boleh meninggalkan kota sebab tahanan kota dan pertimbangannya kalau orang lain utusan dari papi ngak enak juga karena itu terpaksa papi

Kartaatmaja sendiri yang pergi sambil mengantar aku menemui ayah Bram untuk minta tolong ke ayah Bram untuk dapat membebaskan mas Tono dari segala tuduhan
Setelah pertemuan selesai aku dan mas Tono tidak langsung pulang tapi kami menginap si hotel bintang 5 milik mas Tono

Sesampainya di hotel dengan kamar khusus untuk keluarga Kartaatmaja yang ngak pernah di sewakan ke orang lain

Begitu aku masuk kamar hotel mas Tono nenarik tanganku ketika masih berdiri di depan pintu hotel yang terbuka dan mas Tono menutupnya dengan dorongan kaki kirinya sedang tangan kanan mas Tono memegang tanngan kiriku dan menariknya dalan peukannya aku pasrah atas tarikan tangan mas Tono

Mata kami saling pandang dan tanpa di minta aku pejamkan mataku dan menerima kelembutan ciumam nya pada malam ini

“Dik malam ini adalah malam pertama kita sebagai pasangan kekasih” katanya sambil membelai wajahku

“Ia mas Tono akan ku serahkan semuanya ke mas Tono dan tubuh ku saat ini milik mas Tono” kataku sambil melepas ciuman dan aku mulai melepas jas yang di pakai mas Tono kemudian melepas kemeja putih lengan panjang yang di pakainya dan juga celana panjangnya juga dilepasnya kini mas Tono hanya memakai singlet dan celana dalam saja dan aku melangkah ke almari yang ada di dalam kamar hotel dan menggantungnya pada hanger yang tersedia di sana

Mas Tono melangkah mendekati aku dan memeluknya dari belakang sambil melepas kebayak yang aku pakai dengan kancing kancing di depan tanpa kesulitan apapun sambil menciumi telingan kananku setelah kebayaku berhasil di lepas mas Tono memutar tubuh aku sehingga kami berhadap hadapan dan mas Tono mencium bibirku dan aku menerima ciuma dengan memejamkan mataku

Tangan mas Tono aktif mencari ikatan jarit yang aku pakai dengan pelan pelan melepas ikatan jarit yang berupa setagen (kain panjang untuk mengikat jarit ke tubuh ku) dan tak lama kenudian jarit pun terlepas dengan sekali tarik ke bawah dan kini aku dan mas Tono sama sama setengah telanjang mas Tono hanya memakai singlet dan celana dalam dan aku hanya memakai bh dan celana dalam saja

Aku angkat kaus singlet mas Tono ke atas bersamaan dengan mas Tono melepas itatan Bra ku yang ada di punggung dan kami pun saling telanjang dada mas Tono berhenti dan memandang buah dadaku yang cukup besar dengan putting cokalt muda dan mengucap

“Sunggung indah dik, kolet mu” kata mas Tono memendang buah dadaku tanpa berkedip

Aku risi dengan tatapan mata mas Tono yang seakan akan akan mau memakan tubuh bulat bulat sampai ludes

“Maaasss” kata ku sambil mencubit mesra perut mas Tono

“Iya dik ini bagus sukali kencang, besar dan kenyal di tangan ku” kata mas Tono

“Bagaimana kalau putingnya di cium mas pasti enak” kata ku sambil tersenyum

“Ya ya dik sebentar lagi pasti aku nenen aku kuras air susunya” kata mas Tono sambil membelai lembit buah dadaku ke dalam tangannya

Aku merapatkan tubuh k eke tubuh mas Tono dan sengaja aku menggapai penis mas Tono yang masih di batasi oleh celana dalam dan aku remas dengan membut kepala kontolnya yang sudah membesar dalam genggamanku

“Aahhh diiikkkk geli banget” kata mas Tono ketika tangan ku bersasil menekan kepala penis nya
Dan bibir mas Tono segera melahap putting buah dadaku sebelah kiri sehingga tubuh ku oleng ke kanan dan mas Tono sigap menahan tubuh ku yang hapir jatuh dan mengangkatnya dalam gendongannya dan secara otomatis tanganku menggapai leher mas Tono dan wajah ku begitu dekat fengan wajah masTono sambil berjalan mendekati tempat tidur ukuran king zise aku mulai menciumi bibir mas Tono dengan lembur dan mas Tono berhenti sejenak manyambut ciumanku dan sambil melangkah perlahan mas Tono akhirnya sampai di tepi tempat tidur dan menurun aku di atas nya dan aku segera berbeser ke tengah memberi tempat mas Tono juga untuk naik ke tempat tidur.

Aku duduk melipat kakiku ke belakang dan mas Tono juga sama dan jarak kami terlalu dekat dan ciumam bibir pun tejadi lagi tapi kini tambah panas mas Tono mengeluarkan lidahnya menyapu bibir aku dan aku membuka bibir aku dan mengeluarkan lidah aku sehingga pertemuan lidah kali saling membelit saling sedot dan akhirnya mas Tono mendorong tubuh aku langsung jatuh ke kasur empuk tapi ciuma kami tidak terpepas dan tangan mas Tono meremasi lembut buah dadaku

Ketika Ciuman mas Tono bergeser ke bawah sampai di leher dan tagan mas Tono juga bergeser ke perut ku dan aku merasa geli ketika rabaan dipinggang aku sebelah kiri tangan aku di tariknya ke atas sehingga ketiak aku terpampang jelas dan kini menjadi serangan utamanya tangannya masih saja di perut dan mengusap usap lembut dan ketika bibir mas Tono mencapai puncak putting ku bersamaan tangan kiri mas Tomo menerobos celah celah celana dalam aku langsung kearah kelentit aku yang sidah menonjol dan mas Tono pun menggesek geseknya dengan rilek

“Ohhhh maaaassss, di lepaass saja cccddd nya” kataku
Mas Tono menurut kata ku langsung duduk di samping kanan bagian belakang dan sekali tarik celana dalam aku sudah terpisah dari tubuh aku otomatis kaki kanan menyilang ingin menutupi memek aku tapi di tahan dengan tangan mas Tono malah membuka lebar memek aku yang sudah basah dan mekar bagai bunga mawar merah muda dengan semburat warna coklat muda di pinggir pinggirnya

“Cantik nian memek kamu dik” katanya dan sejenak mengamati bentuk memek aku dan lankutnya “Bagai bunga mawar yang sedang mekar dik sunggung indah”

“Kalau cantik cium dong, jangan di pandang terus” kata ku dengan wajah semu merah menahan rasa malu

Mas Tono langsung mendekatkan bibir nya ke bibir memek aku dan menciumnya

“Aaaahhhhh mmaaasssss” legukku membahana di ruangan itu ketika lidah mas Tono menjilat kelentitku

Diusapnya belahan memek aku dari atas ke bawah berluang ulanga dengan jilatan jilatan lidahnya dan sekali kali di ciumnya bibir memek ku dengan bibir mas Tono dan di si sedotnya dengan keras sehingga tubuh ku ikut menggelinjang kekiri dan kekanan sensasi yang aku dapatkan dari mulut mas Tono

Dua jari tangan mas Tono sebelah kiri mulai ikut dalam permainan dengan menusuk nusuk lubang peranakanku dan di gerakan maju mundur dan bibir mas Tono tetap memeinkan kelentit aku degan seksama sedang tangan kanannya menyusup melalui celah pantatku dan menerobos menggapai buah dadaku dan memainkan putting nya dan aku merasakan libidoku naik dengan sangat cepat menerima seranga di tiga tempat sekaligus yang merpakan pusat rangsangan yang amat kuat dan aku masih bertahan selama 10 menitan dan akhirnya pertahananku jebol bersama keluar cairan memekku menembus keluar membasai Tangan dan mulut mas Tono sambil menekan kelapa mas Tono lebih dalam lagi kearah memek ku sedang pinggulku menekan ke atas

Aku melepas orgasme ku dengan rasa yang sangat berbeda dan akhirnya aku lemas sekali terkulai di atas tempat tidur di kamar hotel tersebut

“Mas Tono jahat banget sih” kataku, lanjutnya “Orang sudah minta ampun malah di kencengin jadi gini keluar dengan sendirinya”

“Tapi dik Rini Suka kan” kata mas Tono

“Suka sih tapi lebih suka kalau penis mas Tono di masukkan ke memek aku” kata ku sambil tersenum genit kearah mas Tono dan memegang kontol mas Tono yang membesar yang masih terbungkus celana dalam

“Sekang gentian aku, mas Tono terlentang sekarang” kataku sambil mendorong Tubuh mas Tono terlentang sempurna di atas tempat tidur dan aku merangkah mendekati tubuh mas Tono yang terlentang sempurna

Aku mulai mencium bibir mas Tono setelah puas bibir aku bergeser ke bawah ke leher kas Tono sambil mengangkat tangan mas Tono ke atas ciumanku mendarat ke ketiaknya yang penuh dengan bulu dan itu membuat kesenangan tersendiri ketika bibir aku bermain di ketiak penuh bulu

“Wangi mas” ucapku di celah celah ciumamnu di ketiaknya

Aku mulai menggeser ciumanku ke dada bidang mas Tono yang keras dan hanya menciumi dada tersebut den menyedot pentil kecil mas Tono dan menjilati pentil itu dan mas Tono merasa kegelian dan meleguk manja tapi tetap membirkan aksiku menciumi tubuh mas Tono

Ciuman ku bergeser ke bawah lagi kini perut septiknya menjadi sasaran ciumanku dan tangan kiri ku mulai meremasi kontol mas Tono di luar celana dalamnya dalam genggamanku merasa penuh sekali besar dan panjang

Aku duduk disamping kanan pinggul mas Tono dan berusaha melepas celana dalamnya dan kini muncul penis besar yang tak muat dalam ke dua genggaman ku bila di sejajarkan dengan diameter yang lumayan besar aku kagum melihat penis mas Tono yang seperti ini aku pandang penis nya dengan seksama dan aku mulai menciumi kepala penis itu menjikatinya dan mengulum penis mas Ton dengan mulut k eke dua tangan ku membabti mengusao usap penis mas Tono dan membelainya buah zakarnya yang bergelantung berisi 2 telor bebek.

Setelah kelihatan basah aku melangkah duduk di pinggul mas Tono sambil mengarahkan kontol mas Tono yang sudah ngaceng berat kearah memek ku yang masih terasa basah karena ulah bibir mas Tono sesaat tadi

Aku arahkan kontol mas Tono di depan pintu gerbang surgaku dan menekannya dengan pelan pelan sehingga sedikit demi sedikit masuk dan berhenti sebentar untuk menarik nafasku dan mendorong lahi ke bawah pinggul ku segingga sampai 6 – 7 kali tarikan nafas akhirnya masuh dengan sempurna

“Mas Mentok” kataku

“Ya dik ini enak selaki kontol ku seakan di semas remas dari dalam seperti di sedot sedot gitu tapi aku suka” kata mas Tono sambil mengangkat tubihnya dan memposisikan diri duduk saling berhadap hadapam dengan memek ku dan kontol mas Tono menyatu sempurna

Aku mulai menggoyangkan pantatku dan memek aku seperti ditusuk penis besar mas Tono merengkuh tubuh ku kedalam pekukannya sambil menciumi buah dadaku yang tepat di depan bibirnya dengan penuh semangat aku terus menggoyangkan pinggul aku ke samping kiri dan kanan kadang ke depan dan belakang kadang juga berputar dengan berbagaiputaran kadang juga aku kocok ke atas sebawah dan posisi seperti ini memang menjadi salah satu favorit ku sebab aku bisa mengarahkan kemana penis mas Tono harus nenusuk nusuk langsung g – spot ku dan akhirnya tusuakku kebawah bersama keluarnya cairan cintaku

“Ohhhh mmaaassss aakkkuuuuuu oohhhhhh” kata ku terputus tubuh ku oleng kesamping keseimbanganku terlepas untung mas Tono menehan tubuhku sehingga tidak terjatuh dan di rebahkan tubuh aku di atas tubuh mas Tono sambil menciumi bibir aku dengan mesra

“Terima kasih mas” kataku diselah selah dengus san nafasku yang tidak teratur didiamkan tubuh ke sambil mengatur nafas kembali dan setelah beberapa saat aku nafasku sudah kembali normal mas Tono mengangkat tubuh ke sehingga posisi aku sudah berada di bawah tubuhnya tampa melepas kontolnya di kalam memek ku

Dengan lembut mas Tono mulai memaju mundurkan pinggulnya sementara tangan kanannya ada di bawah punggungku dan ke tangan kiri meremasi buah dadaku dan bibirnya selalu menempel di bibirku, entotan mas Tono dengan lembut sesingga dalam waktu yang sangat singkat libidoku mudah naik dengan serangan di tiga tempat di memekku di tusuk dengan penis besar mas Tono putting buah dadaku selalu dimainkan dengan ke dua jari jari mas Tono sedang bibir nya selalu berada di dekat telinga kanan ku membasahi daun telingaku dan memberi cupangan di leher di bawah telingaku sampai aku menjerit jerit ke enakan karena entotan mas Tono yang tidak ada hentinya itu

Lima belas menit kemudian mas Ton sedikit mempercepat entotannya ke memek aku sehingga aku merasakan orgasme ku mulai datang menjelang di saat seperti ini lah yang palingaaku suka saat menjemput orgasme ku aku tekan pantat ku ke atas den itu di imbangi dengan tekanan pinggul mas Tono ke bawah dan kelamin kali besatu sempurna di tambah dengan jeritab aku dan jeritan mas Tono bersama

“Mmaaaaasssssss oohhhhhh” teriaku seeerrttt seeerrrtt sseeerrrtt …..

“Diiiiiik aahhhhhhh” teriak mas Ton setelah aku teriak dan chhooottttt cchhhoooottt chhoooott sampai lebih dari delapan kali semburan di dalam memek aku

Setelahnya mas Tono terkalar di samping kiriku dengan sisi tenaganya memegang wajahku dan mecium bibirku dengan lembut dan aku menyambutnya dengan parasan kepuasan

Sampai beberapa saat tubuh kami sama sama terdiam dan meringat kami membasahi seluruh tubuh kami keringat kenikmatan bercamput cairan cinta kami setelah reda dan nafas kami sudah normal membali mas Tono turun dari tempat tidur mengambil air mineral dan menyodorkan ke aku dan aku terima uluran air mineral memeng aku sangat haus untuk mengganti cairan tuhuhku yang hilan karena persetubuhan ini

Setelah itu mas Tono berbaring di samping aku dan mengambil bed cover dan menutupi tubuh kami berdua

“Dik” kata mas Tono

“Apa mas” kataku

“Aku mau nagih janji yang tadi siang akan cerita tentang hubungan ayah Bram dengan anakmu Tasya ya” kata mas Tono

Aku terdiam sebentar dan segala pertimbangan aku lalui dan pertimbangan terakhir ini yang membuat aku kuat menghadapi semua masalah keluargaku sendiri

“Sebelum aku bercerita tentang keluargaku aku mohon pada mas Tono untuk mengerti situasi dan kondisi keluargaku, aku dulu pernah bercerita sepintas tentang keluargaku hubungannya dengan mamtan suamiku Jhon Wirasakti tapi ini lebih rumit lagi” jawabku dan berhenti untuk menarik nafas sedalam dalamnya dan mas Tono memberi kekuatan dengan memegang tanganku lebih erat

“Apapun yang akan terjadi dengan cerita dik Rini tidak akan merubah keputusanku untuk menjadikan dik Rini menjadi istriku pengganti Maylan apa lagi setelah tadi aku melihat keakrapan dik Rini dengan Ester sebab aku akan mencari istri yang bisa di terima oleh Ester bukan aku mencarikan mungsuh untuk Ester anakku” kata mas Tono

“Mas bukan maksud aku tidak percaya atau meragukan akan maksud mas Tono untuk menjadikan aku sebagai istri mas Tono tapi ini merupakan aip dari keluargaku sehingga aku mohon mas Tono bisa menjaga rahasia ini ke depannya” kata ku

“Aku mengerti dik Rini sedang keluarga ku pun punya aip yang sama mungkin nanti aku juga akan berterus terang tentang apa apa tentang keluargaku aku berusaha untuk jujur sebab hanya dengan kejujuran salah suatu hubungan bisa di katakan langgeng tanpa kejujuran suatu hubungan akan hancur di tengah jalan dan aku tidak mau menghancurkan sundiri keluargaku dengan tidak jujur” kata mas Tono sambil mencium keningku membuat percaya diri aku tumbuh

Bersambung ….
Bagian ke empat
Mama Rini emang HOT.....
 
Part 33: Keluarga Kartaatmaja
Bagian ke lima


Pov: Mami Kartaatma

Hati ku gundah memilirkan keadaan anak tunggal tunggalku Hartono Kartaatmaja yang baru saja kehilangan istri tercintanya seakan kehilangan separoh nyawanya kerjanya hanya melamun saja seperti kehilangan gairah dalam hidupnya.

Sudah berbagai cara aku membujuknya tapi tidak menghasilkan apa apa seperti yang aku harapkan aku hanya ingin Hartono anakku bisa bangkit kembali melanjutkan kehidupan yang semestinya ia perjuangkan

Ya aku sadar dan sangat mengerti ketulusan cinta yang ada dalam diri Hartono anakku yang merasa bersalah meminta istrinya untuk mewakili keluarga ke Bandung hanya untuk meresmikan hotel di Bandung yang seharusnya Hartono sendiri yang harus berangkat itulah yang menjadi penyesalan dalam hidup nya

Aku sendiri punya rahasia yang amat sangat aku tutupi terutama ke anak ku Hartono suatu rahasia kelam keluarga Karta atmaja sebeb itu akan merupakan dampak yang sangat menyakitkan sekali sebenarnya aku sudah iklas dengan persetubuhan suamiku dengan mantunya sendiri karena aku tahu kalau suamiku ketahuan selingkuh dengan sekretarisnya sendiri di sebuah hotel milik nya dan aku menagkap basah selingkuhan itu dan aku merasa aip ini harus di rahasiakan sebelun tersenar di antara rekan rekan bisnisnya dan keluarga besar suminya dan keluarga aku sendiri

Aku sendiri menagkap basah kelakuan suamiku dengan calon mantu ku Maylan yang saat itu masih bertunangnan dengan Hartono yang beberapa minggu lagi akan melangsungkan pernikahannya dengan Hartono anakku setelah suamiku memecat sekretarisnya aku punya usul dari pada suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya lebih baik selingkung dengan calon mamtuku saja yang pasti aman dari gunjungan keluarga, kerabat dan kolega ataupun lawan bisnisnya

Ide ini di sambit baik Maylan dan menerima usulku tapi dengan satu syarat Hartono jangan sampai tahu dan membuat kecewa dalam hatinya akhirnya malam itu juga suamiku ML pertama dengan calon mamtuku sendiri di depan aku sebagai istrinya dan kami main bertiga dan itu berlanjut sampai saat Maylan menghembuskan nafas yang terakhirnya pada malam sebelum kecelakaan itu terjadi aku sempat melihat suamiku ML dengan mantuku sendiri

Pagi tu sekitar 3 bulan mamtuku Maylan meniggal dunia karena kecelakaan di tol Cipularang dalam perjalanan pulang dari Bandung setelah meresmikan sebuah hotel di Bandung untuk mewakili suaminya yang harus berdinas ke Singapura untuk urusan Bisnis yang sangat organ sehingga peresmian hotel itu di serahkan pada istrinya

Semenjak peristiwa itu Hartono anak ku seperti kehilangan semangat dan menyalahkan dirinya sendiri sebab tugas yang di serahkan ke istrinya pulangnya membawa bencana yang berakhir dengan tewasnya istri tersayang nya

Seperti biasanya saat seperti ini aku melihat anakku Hartono baru melamun sendiri di ruang kerjanya di lantai 3 rumah besarku dan dengan pelan pelan aku mendekati dan langsung mencium keningnya Hartono tampak tersenyum setelah melihat kedatanganku dan menaik tangan kanan ku dan di ciumnya biku biku tanganku dan aku menaik nya mengajak duduk di sofa di ruang kerjanya

“Anakku Hartono, kamu harus segera bangkit dari kepurukan mu ingatlah tugasmu banyak terbengkelai” kataku

“Ngak mami, aku ngak bisa berfikir dengan jernih semenjak Maylan pergi seakan nyawaku juga ikut di bawanya” kata Hartono

“Mami tidak pernah menyalahkan sikap mu hanya mami minta kamu cepat bangun dari tidur panjangmu dan menata kembali dan jangan kamu menyalahkan diri sendiri sebab semua yang terjadi adalah kehendak semeta” kata ku

“Aku belum bisa melupakan Maylan mami” kata Hartono

“Coba sekarang dengarkan mami dan mami akan bercerita sesuatu rahasia yang mungkin tidak pernah kamu duga sebelumnya dan mami harap dengan cerita mami ini kamu bisa cepat sadar dari mimpi buruk dan bisa melanjutkan kehidupan mu” kata ku

“Ya mam, ada rahasia apa yang aku tidak tahu mami” kataku

“Peristiwa ini terjadi sebelum kamu menikah sama Maylan sekitas 4 – 5 tahun yang lalu” kata mami

Cerita mami

Ketika itu mami dan Maylan yang saat itu masin menjadi calon menantu menjelang pernikahanmu dengan nya, mami dan Maylan baru keluar dari sebuah moll yang di sampingnya ada hotel nya baru saja melangkah mami melihat papi masuk ke dalam hotel tersebut degan sekretarisnya dan dengan diam diam mami dan Maylan mengikuti mau kemana papi dengan sekretarisnya ternyata papi dan sekretasis mya masuk hotel dan masuk kekamar yang sudah di boking oleh papi

Kebetulan mami kenal dengan manager hotel tersebut dan mendaptkan informasi dari teman papi kalau papi sering ke mari pada waktu jam jam subuk seperti ini dan bisa di pastikan dengan wanita yang selalu sama dan dengan bantuan nya mami dapat kunci cadangan dari kamar yang papi gunakan

Singkat cerita mami dapat menagkap basah perselingkuan papi denga sekretaris nya dan akhirnya sekretaris itu di pecat sama papi dan di seuruh pergi dari hotel tersebut dan memecatnya dari jabata sekretarisnya

Setelah mami berundung dengan Maylan dan Maylan setuju untuk menjadi simpanan papi dan pada saat itu juga papi dan Maylan bersetubuh di depan mami malah kami melakukan bertiga dan perslingkuhan ini berlangsung di belakangmu

Dan ini berlangsung terus sampai pada malam sebelumnya Maylan pergi ke Bandung untuk mewakili kamu utuk meresmikan Hotel di Bandung yah malam itu mami masih ingat papi dan Maylan bermain sampai menjelang subuh dan pagi harnya Maylan berangkat ke Bandung sesuai rencana dan pulangnya mengalami kecelakaan itu

Jadi ini bukan sepenihnya kesalahan mu anakku juga kesalahan papi dan mami juga itulah anakku sehingga kamu tidak pantas untuk berdedih terus menerus bangunlah dan gapai cita citamu dan di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dari Maylan

Cerita mami and

Hartono melonggo mendengar penjelasan dari mami nya ibu yang melahirkan dirinya

“Bagai mana mami bisa melakukan ini terhadap aku” kata Hartono sambil matanya merah dengan sorot mata tajam menahan kemarahan dan aku segera memegang tangannya dan mencium ke dua tangannya

“Mami minta maaf sebab itu semua olah dari mami tapi sekarang mami mau menebus segala kesalahan mami ke padamu dengan menyerahkan tubuh mami ke padamu tapi jika kamu mau ambil lah” kataku sambil meretangkan ke dua tangan ku

“Mami serius” kata Hartono

Aku hanya mengguk tanda keseriusan ku kepadamu

“Bagai mama dengan papi, aku ngak mau kalau nanti papi marah kepadaku dan kepada mami sebab peselingkuhan mami lakukan sebab aku ngak mau mengulang kesalahan mami setelah ini” kata Hartono

“Tidak anakku, papi juga sudah setuju kok, sebelum ini mami konsultasi ke papi dan papi pun menyesal atas perbuatan papi terhadap Maylan dan ingin menebusnya sekiranya jalan ini bisa membat kamu bangun dari keterpurukanmu” kata mami

Aku bangun dari duduk disamping Hartono dan melangkah dan kini duduk di pangkuan anakku Hartono dan ke dua tanganku ada di pundanya dan aku mulai mencium bibir nya lembut dan aku pejamkan mataku sambil menikmati sentuahan bibirnya dalam bibir aku dan itu hanya sesaat dan aku hentikan ciuman ke bibir anaku Hartono dan kini aku tatap matanya dan mata anakku Hartono juga menatap aku

“Mas kalau kamu ngak setuju mami akan akhiri ini dengan sebuah pesan jangan terlalu di pikirkan itu semua salah mami yang minta Maylan untuk selingkuh dengan papimu dari pada papi mu selingkung dengan orang lain yang akan menjadi boomerang untuk keluarga kita sendiri” aku pun berdiri dari pangkuan anakku dan hendak melangkah untuk pergi meninggalkan nya tapi tangan kiri aku di pegangnya dengan cepat anakku menarik tubuh ku hingga jatuh kembali kedalam pengkuannya dan segera anak ku Hartono mencium bibirku dengan lambut dan aku mambalas ciumman yang terjadi dan ini petanda Hartono mau mengambil diriku adalah mami kandungnya sendiri untuk mengganti Maylan

“Mami sebenarnya aku sudah lama mengagum mami untuk menjadi kekasih ku bahkan sebelum bertemu dengan Maylan dulu tapi selalu aku tekan sendiri kerena aku ngak mau di cap sebagai anak yang tidak berbakti pada orang tua tapi sekarang aku punya pendapat lain setelah cerita mami tadi meggugah keinginan lama ku untuk menjadikan mamai sebagai kekasih aku, terima kasih mami” kata Hartono

“Ayo pindah ke kamar mami aja biar lebih santai” kata ku sambil menarik tangan anakku keluar dari kamar kerja nya di lamtai 3 dan turun ke lantai 1di mana kamar pribadi aku berada dan setelah aku dan anaku Hartono dan menutu pintunya sekalian menguncinya agar ada perasan tenang masuk kamar ku aku langsung mencium kembali bibir anak ku di depan pintu masuk mamar ku dan tangan lu langsung menyerang penis aku yang sudah setengah tegang

“Mami, apa mami sudah siap untuk menjadi pacar aku, dan siap juga melayani aku seperti Maylan melayani aku” kata anak ku

“Aku sudah siap sudah mami ingin menjadi kekasih mu sebelum kamu kenal dengan istri mu Maylam dan baru kesampaian saat ini, ayo anak ku ambil kesucian ibumu ini demi kebahagianmu” kata ku

Hartono langsung menggendong aku dan di angkatnya menuju tempat tidur ku dan suamiku dan menurunkan di tepi ranjang dengan lincah Hartono melepas pakaina yang aku pakai saat itu sehelai demi sehelai dan akhirnya semua pakaian ku terlepas semua termasuk CD dan Bra ku semuanya dan aku untuk pertama kalinya aku telanjang di depan anak kandung ku sendiri

“Kamu curang mas, masak aku saja yang telanjang” kataku

“Kan itu tugas mami untuk menelanjangi aku” kata Hartono

Aku meraih tubuhnya sambil melepas kaus yang dipakainya tapi bibir anak ku langsung nyosor mencium bibir aku dan ke dua tangannya meremasi bongkahan buah dadaku baik yang kiri naupun yang kanan dengan ke tangan nya dan kesepuluh jari jarinya terus meremasi buah dadku sehingga aku mengalam kesulitan untuk membuka semua baju dan celananya satu persatu

Hartono hanya sekedar membantu mengangkat tangan ke atas ketika kaus nya sudah berada di ujung lehernya dan sebentar kemudian kaus nya terlepas langsing putting aku menjadi sasaran ciumannya selanjut nya aku konsen dengan membuka celana yang di pakainya dan meloloskan ke bawah dan melepas celana itu dan membuangnya jauh jauh dan ketika aku jongkok aku melihat Penis Hartono yang besar dan panjang melebihi penis suamiku walau tidak terpaut banjak juga sih aku pandang penis Hartono anakku aku belai dengan lembut dan akhirnya aku cium kepala kontol nya kini Hartono berdiri dengan tangan di pinggang dan memajukan pinggulnya kearahku dan aku mengerti naksudnya supaya aku mau mengulum penis nya

Aku pegang kontol Hartono anak ku dan langsung memasukkan ke dalam mulutku yang mula mula dimulai dengan menjilati seluruh batang penis nya baik dari atas kebawah atau dari bawah ke atas dan ke dua tangan ku selalu membelai buah zakar dari anakku Hartono

“Mami ini enaaakk seeekkaalliii” ucapannya

Kemudian anakku Hartono dudukdi tepi ranjang dan aku masih berjongkok di hadapan anaku Hartono dengan mulut aku masih di sekitar lontol anak ku yang besar membuar aku cepat basah dan setelah aku rasa cukup membasai kontol Hartono yang sudah ngaceng sempurn ada aku berdiri dan mengangkat kaki ku sebelah kiri dan memperlihatkan bentu memek ku dihadapan anak kandung ku sendiri dan Hartono mengerti keinginanku dan segera mencium memek ku dengan sangat rakus sekali tangan nya yang kiri menahan pantatku supaya tetap pada posisinya dan tangan yang satunya lagi menusuk nusuk memek aku yang sudah amat basah itu

“Mas maaammiiii ngak tahan” sambil aku lepas mulut anak ku yang berada di sekitar memekku dan aku melangkag menaiki tempat tiduku dan suamiku dan aku terlentang di tengan tempat tidur dan mambuka selangkanganku selebar lebarnya sehingga Hartono dapat menyaksikan memek aku yang di tumbui bulu tipis dan rata

“Memek mami sungguh cantik sekali” kata Hartono sambil mengusap usap memek aku sebentar dan memposisikan penis besar milik anak ku Hartono sudah berada di pintu gerbang peranakan ku dan dengan sekali dorong kontol berasr anakku kandung aku masuk ke dalam memek nya yang 30 tahunan yang lalu anakku ini keluar dari dalam memekku sekarang malah di masuki kontol besarnya, apakah aku menyesal, tentu saja tidak malah apa yang aku rasa saat ini adalah kebahagiaan karena aku berhasil membawa Hartono anaku keluar dari keterpurukan setelah di tinggal mati oleh istrinya Maylan

Hartono menggoyang pantat nya dengan halus dan lembut tidak ada kata kata tergesa gesa semua natural 10 menit berlalu dan aku sudah merasakan gejolak birahi yag amat sangat ada sesuatu yang mendesak perlahan dari dalam memek aku dan aku mamberi kode ke Hartono dan Hartono mengeri apa yang aku maksud dan mulai mempercepat genjotannya di dalam memek aku dan

“Massss ahhhh maaammii keluar” kataku dan aku tekan pantatku ke atas dan bersamaan dengan itu Hartono juga menekan penis nya ke bawah dan secara bersamaan aku dan anak aku Hartono orgasme besama sama sutu keindahan yang langka setelah aku dan anak ku terkapar waktu sudah menunjukan jam 3.30 sebentar lagi suami aku pulang dan aku menyuruh Hartono kembali ke kamar nya dan berjanji nanti malam akan menemani anakku tidur semalaman.

Malam harinya sesuai janji aku aku menemani anak ku Hartono tidur di dalam kamarnya di lamtai 2 dan aku sempat bermain 3 ronde lagi entah berapa kali aku orgasme dan Hartono membuang pejunya di dalam memek aku sampai 3 kali dan setelah Hartono puas dan terlelep tidur dan setelah bersih bersih tubuh ku yang lengket karena keringat aku kembali ke kamar aku dan aku masih sempat bercinta dengan suami aku walau hanya sekali tapi aku juga sempat 3 kali orgasme dalam satu permaina yang cukup panjang dan memelahkan

Pagi harinya aku bangun kesiangan baru jam 9 aku bangun itu pun di bangunkan oleh Ester cucu kesayangan ku ternyata suami dan Hartono sudah pada berangkat untuk mulai bekerja dan aku bangga melihat anakku sudah bisa move on dari keterpurukan nya dan siang itu aku pergi ke Salon dan Butik di kawasan taman anggrek

---skip---

Kepurukan ku menjadi jadi setelah menerima kabar kalau Hartono di tanggap oleh Interpol dengan tuduhan mencucian uang dalam waktu hampir dua minggan ini aku tidak bisa tidur kerena pikiran nasip anakku yang bermasalah tapi suamiku selalu optimis nanti setelah bukti Tranfer itu di ambil alih ke MMC Group yang merupakan induk dari perusahaan yang di kelola oleh Hartono dan aku bertambah ayem lagi setelah Hartono mendapat tahanan kota dengan demikian dia diperbolehkan pulang ke rumah

Setelah Hartono menjadi tahanah kota Hartono mulai bercerita kalau di Semarang ketemu demgan cewek yang mau menjadi pendamping dirinya dan ibu dari anak ku Ester kalau semesta mengjinkan tentunya dan Hartono juga bercerita secara detil pertemuan dengan Rini ternyata anal dari Bram Kusuma mantan wakil ketua BIN yang mengurusi hubungan dengan luar negeri dari anggota TNI angkatan darat berpangkat mayor jenderal

Setelah konsultasi dengan para pengacaranya dan ternyata salah satu pengacaranya kenal dengan Bram Kusuma secara detail dan sampai saat ini kalau pemerintah mendapat suatu masalah selalu minta pendapat dengan Bram Kusuma apalagi sekarang beliau manjadi calon mertua dari Hartono, kalau bisa mencuri perhatiannya sebab sampa saat ini Bram terkenal selau melindungi orang orang yang di cintainya dan sebaikya melalui pendekatan kekeluargaan mungkin Hartono bisa terhindar dari tuduhan sebahai petugas pencuci uang

Dan keluarga Hartono Kartaatmaja mulai pendekatan ke Bram melelui anaknya Rini Kusuma wardhani yang kini menjadi kekasih Hartono dengan suatu harapan kasus yang menjerat Hartono segera dapat lepas sehingga Hartono dapat bebas

Setelah Hartono bebas Hartono segera menghubungi Rini kekasihnya dengan alasan kangen karena tapi Hartono ngak bisa datang ke Semarang karana tahanan kota sehingga mengharapkan Rini mau datang ke Jakarta sekalian orang tua Hartono ingin berkenalan dan Rini akhirnya menyanggupi untuk datang ke Jakarta dan sudah di atur dengan pengacara Hartono sang ayah ingin mengadakan sukuran untuk kebebasan Hartono dengan keluarga di sana akan minta kesediaan Rini untuk dapat membujuk ayahnya untuk dapat meringankan hukuman buat Hartono ataupun bebas murni

Rini yang di kenal kan ke aku dan suamiku juga kalau menurut aku kecantikan juga standart 11 – 12 lah dengan Maylan mantan mamtu aku tapi Rini punya kelebihan dia lebih anggun dan tampaknya cerdas juga setelah selesai sukuran yang memutuskan Rini yang akan diantar oleh suaminya untuk menemui ayah nya ke Solo sengaja ayah Hartono sendiri yang berangkat mengingat Bram bukan orang lain jadi sebagai saudara dan calon besan

Siang itu Aku sampat bertemu dengan Rini calon mantu aku di rumah setelah semalaman tidur di hotel milik Hartono dan pada kesmpatan itu aku juga bercerita ke Rini kedaan keluargaku yang saling mendukung antara aku, suamiku dan Hartono baik urusan keluarga, Bisnis dan sex dan tampaknya Rini juga bisa menerima keadaan keluargaku dan aku juga mengaabarkan ke suamiku kalau bisa menggauli Rini sebagai pacar papi seperti Maylan juga menjadi pacar papi tapi di sini harus dengan keterbukaan dan kejujuran sebab Hartono juga sudah terbuka dan jujur bercerita semuanya ke Rini

---skip---



Rini Kusuma wardhani


Pov: Rini Kusuma Wardhani

Pagi ini aku sudah berada di sebuah pesawat terbang menuju bandara Adi Sumarmo Solo dan beberapa saat yang lalu diantar mas Tono, mami dan Ester menghantar aku dan papi ke bandara Internasional Sukarno Hatta Jakarta sebab siang itu aku bersama papi akan menemui ayah Bram untuk minta pertolongan agar mas Tono di bebaskan sebab uang kiriman yang di butuhkan ke mas Hartono itu adalah uang perusahan MMC group dari salah dari beberapa cabang di kota kota teruna Hongkong, Tokio dan Singapura dan di dampingi oleh 2 bodyguart papi yang menjaga keselamatan papi selama 24 jam penuh dan memeng kelas kami berbeda, aku dan papi ada di kelas Bisnis dan ke 2 bodyguart ada di kelas ekonomi tapi masih dalam satu pesawat terbang

Kemarin aku sempat barbincang bincang dengan mami ibu kandung mas Tono dan banyak cerita mengenai keluarga besar Kartaatmadja dan memohon supaya aku mau menjadi pacar papi seperti Maylan lakukan untuk papi dan aku hanya mengiyakan dan menjawabnya

“Ya mami akan aku usahakan untuk menjadi kekasih papi dan sekaligus kekasih mas Tono juga” kata ku

“Aku sngat bangga dengan nak Rini selain cantik anggun dan pintar bisa bepikir jernih, sebab aku ngak mau mendengar keluarga ini akan jatuh di mata masyarakat karena berita perselingkuhan pasti juga akan berdampak negative terhadap MMC Group” kata mami panjang lebar

Saat di pesawat aku duduk di amping papi yang menyediakan 8 penumpang saja dan hanya terisi 2 penumpang aku dan papi tapi kelas ekonomi penuh juga

“Nak Rini udah dengar tentang keluarga kita ya” kata papi

“Yang mana papi tentang keluarga kita” tanya aku

“Ya tentang kebiasaan melakukan sek bebas terbatas di dalam keluarga hanya untuk keluarga dan keluarga” kata papi

“Ya kemarin mas Tono banyak bercerita mengenai ini dan mami juga bercerita banyak tentang kebiasaan yang ngak lazim dari suatu keluarga” kata ku

“Ya itu kebiasaan yang tidak lazim untuk keluarga yang normal” kata papi dan berhenti sebentar untuk menarik nafas yang cukup dalam dan lanjutnya “Maukah nak Rini menjadi pacar papi” kata papi

“Nih critanya papi nembak Rini ya” kata Rini dengan kerlingan tajam dam membuat rona merah di wajah papi yang putih bersih, lanjutnya “Mau papi Rini mau menjadi pacar papi dengan kesadaran penuh sebab nas Tono juga sudah mengijinkan dan sudah mendapat restu dari mami”

“Terima kasih semesta” ucap papi sambil memegang kepalaku dan mencium keningku tanda sayang

“Nanti malam temani papi ya tidur dan sebagai malam pertama kita” kata papi dan aku hanya mengangguk tanda setuju, lanjutnya “Nanti kita tidur di hotel yang kamarnya berdampingan dan ada pintu tembus nya, untuk menjaga privasi kita dan gossip dari luar” kata papi

“Ya papi Rini nurut semua rencana papi biar semua aman”kata papi

Tak lama kemudian sekitar jam 13.30 aku da papi sudah sampaidi bandara Internasional Adi Sumarmo Solo dan papi segera verifikasi kamar holel untuk kami berdua di tambah 1 kamar lagi untuk para bodyguarnya dan aku menghubungi ayah Bram dan menanyakan keberadaan beliau dan ternyata masih di kantor Larasati Group dan baru pulang nanti sekitas jam 4 tan dan aku membuat janji dengan ayah Bram aku akan datang bersama papi Kartaatmaja ingin berkenalan dengan ayah Bram

Jam masih menunjukkan pukul 14.15 menit ketika rombongan kami sampai ke hotel tempat kami menginap dan setelah verifikasi kamar aku menempati kamar 421 dan papi kamar 422

Begitu aku masuk 421 melepas sepatu dan cuci muka dan berbaring di tempat tidur dan tak lama ada HP ku berbunyi tanda panggilan masuk ternyata dari papi dan aku tekan tombol hijau

“Hallo papi” kataku

“Hallo cantik, mau makan siang ngak” kata papi
“Mau pap, dimana” kataku

“Di lobby aja ya sayang, tapi sebelumnya buka dulu pintu tembusnya” kata papi​

“Ya sebentar” kataku sambil memutup telp ku

Bersambung …
Bagiam 6

sialan...... ikutan ngaceng nih jadinya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd