Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Guru Muda Baru

Part 30



Bentak Bapak Rahmi kepada Pak Joko. Diangkatnya tubuh Rahmi yang menindih penis Pak Joko. Pak Joko segera mengambil handphone yang ada dalam sakunya celana miliknya sambil bersandar pada tiang gubug ini dan segera menelepon anaknya “tuuttt… tuuttt… tuuuttt… Haloo nak!” Dijawab dari seberang sana “iya yah, ada apa?”. Jawab balik oleh Pak Joko “bisa gak nak datang kesini segera ke gubuk kebun tempat kerja ayah”. Dijawab kembali oleh anak Pak Joko “mmm oke yah tunggu sebentar”. “Anak saya perjalanan kesini Pak”. Bilang Pak Joko ke Bapak Rahmi. “Bagusss… terima kasih Pak Joko” jawab Bapak Rahmi sambil kemudian memberikan minuman ke Pak Joko “diminum dulu Pak ini enak sangat berkhasiat hehe” kata Bapak Rahmi dan segera mereka meminum minuman itu. Bapak Rahmi pun berjalan jalan ke belakang Pak Joko sambil mengambil seutas tali, dan saat Pak Joko lengah diraihnya kedua tangan Pak Joko dan diikatnya ke tiang gubug ini. Tak lupa mulut Pak Joko diikatnya juga dengan sebuah kain “hhmmmm… hmmmm… mmmmmm…” hanya itu suara yang keluar dari Pak Joko. Kulihat juga penis Pak Joko mulai mengeras dengan sendirinya “hahaha sepertinya minumannya mulai bereaksi Pak Joko” tawa Bapak Rahmi. “Rasakan sensasinya nanti Pak Joko, kita akan jadi pria perkasa hahahaha”. “Tokk…. tokk…. tokk… permisi… “ tiba tiba terdengar suara pintu diketuk dan suara seseorang. “ssstttt… diam semua” kata Bapak Rahmi bersembunyi dibalik pintu dengan perlahan membukakan pintu dan ketika orang itu masuk tiba tiba “mmmphhhh…. mmmphhhh… mmmphhhh….” Ternyata seorang perempuan yang segera dibekap Bapak Rahmi hingga perempuan itu pingsan. “Pak Joko Joko hahaha ini bener anakmu kan, waktu itu ada yang berjoget joget depan rumahmu, ternyata benar gak salah lagi ternyata benar anakmu hahhaa” tawa puas Bapak Rahmi.


https://sendvid.com/6hplm9xv



Aku dan Rahmi hanya terdiam melihat tingkah laku Bapak Rahmi sambil menutupi payudara dan vagina kami. Dilucutinya kemudian pakaian yang dikenakan perempuan itu oleh Bapak Rahmi hingga bertelanjang bulat dan hanya menyisakan jilbabnya saja “wuuuiiihh emang mantap juga ni bodi anakmu hahaha gak kalah sama anakku, masak kamu ga pernah nafsu sama anakmu sendiri Pak Joko, lihat ini” sambil Bapak Rahmi menunjukkannya ke arah Pak Joko sambil digenggamnya payudara perempuan itu dari belakang “mmmpppp… mmmpppp…..” berontak Pak Joko tapi sia sia. “Sstttt… tenang Pak Joko, lihat burungmu saja sampai berdiri melihat anakmu sendiri hahahaha”. Ledek Bapak Rahmi kepada Pak Joko sambil kemudian meremasi payudara perempuan itu tak lupa dihisapinya “slurrpphhhh… ahhhh… mantappp…” lanjut ke bawah memainkan vagina perempuan itu hingga membuat jari jari Bapak Rahmi menjadi basah. Dikeluarkannya penis Bapak Rahmi yang sudah tegang “uuughhh… maaf Pak Joko sekarang saya dulu Pak Joko agak nanti atau besok pas dirumah juga bisa Pak hahaha”. Diarahkannya penis Bapak Rahmi dari arah belakang dan “blesss… aghhh… ughhh… mantappp nyedot bangett ini ughh… pas sesuai bodinya aghhh… mmmm….” Erang Bapak Rahmi keenakan. Dipompanya kemudian vagina perempuan itu sambil diremasinya kedua payudaranya “ughhh.. ahhhh… mantappp… mmmm… shhhh… ahhhh…”. Pompaan Bapak Rahmi cukup agresif hingga membuat perempuan itu bergetar. “Seretinya ayahnya juga pengen ngerasain yaa hehe”. Diangkatnya kedua paha perempuan itu hingga penis Bapak Rahmi terlepas dari vagina perempuan itu “ploppphhh..”. Diangkat dan diarahkannya vagina perempuan itu ke arah penis Pak Joko yang sudah tegang, Pak Joko hanya menggeleng gelengkan kepala dan “blessshhh… mmphhhh… “ lenguh Pak Joko. Digoyang goyangkannya pinggul perempuan itu oleh Bapak Rahmi naik turun yang membuat penis Pak Joko keluar masuk vagina miliknya anaknya sendiri “enakkk kannn Pak Joko, besok besok bisa dirumah klo mau nambah lagi hihi” canda Bapak Rahmi. Bapak Rahmi pun kemudian meninggalkan perempuan itu yang masih tertancap penis Pak Joko dalam vagina miliknya “dah ni kuserahkan padamu Pak Joko hehe” Bapak Rahmi kemudian menghampiriku dan juga Rahmi “kalian ada yang mau?” Goda Bapak Rahmi yang tiba tiba Kakek Rahmi ikut terbangun “uahhh… ada apa ini?” Kakek Rahmi yang bingung melihat sekeliling dan mulai memandang Rahmi “cuu Rahmi kamu mirip sekali dengan ibumu dulu” kulihat penis Kakek Rahmi yang perlahan mengacung ke atas dan menghampiri kami “Bapak ngapain kesini!” Tanya Bapak Rahmi, “aku mau lihat cucuku dari dekat” kata Kakek Rahmi. Karena Bapak Rahmi merasa dihalangi akhirnya ditariknya tubuhku oleh Bapak Rahmi hingga berdiri dan diarahkannya penis Bapak Rahmi ke arah vaginaku dari belakang dan “bleshhh.. aaghhh… Pakkk… ahhhh….”. Dipompanya kemudian vaginaku dari belakang sambil kulihat Rahmi juga sedang digoda oleh Kakeknya “udah gede sekarang kamu cu, mirip ibumu” rayu Kakek Rahmi yang Rahmi mencoba berpaling dan menolak yang pada akhirnya dengan paksa karean kekuatan Kakek Rahmi lebih kuat didorongnya Rahmi hingga terbaring sambil kedua tangan Rahmi ditahan oleh kedua tangan Kakek Rahmi. Diarahkannya penis Kakek Rahmi ke arah vagina Rahmi, seperti mengalami kesulitan karena selalu meleset dan pada akhirnya “bleshhh… aghhh… Kakekk… aghhh…” . Ditempat ini menjadi ajang saling mendesah “ahhh… ahhhh… shhhhh… ahhhh… sudahhhh… aahhhh… Pakkk.. shhh… ahhhh… Kekkk…. Ahhhh… ahhhh…”. Dikuncinya bahuku oleh Bapak Rahmi menggunakan lengannya membuat payudaraku bergelantungan bebas sambil vaginaku masih dipompanya “ahhh.. ahhh… ahhhh… mmmpphh… ahhhh… sshhh… ahhhh… ahhhh…”. Rahmi pun juga mulai diangkatnya tubuh Rahmi hingga duduk menindih penis Kakek Rahmi yang kini berganti berbaring “ahhh… ahhhh… ahhhh… ahhhh…” sambil diremasinya payudara Rahmi oleh Kakek Rahmi. Tubuhku tak lama mulai bergetar begitu juga dengan Rahmi “aaghhhh… ahhhhh… ahhhhh…. ahhhh…” kami keluar. Lanjut dilepaskan kuncian dibahuku dan juga Rahmi kembali telentang dipompa oleh Kakek Rahmi. Kini posisiku menungging dan diperintahnya aku oleh Bapak Rahmi tuk membuka ikatan pada tangan Pak Joko. Kulepas ikatan itu sambil vaginaku masih dipompa oleh Bapak Rahmi dengan sigap saat tangan Pak Joko terlepas ia malah ikut memegang pinggul anaknya dan menggoyangkannya naik turun “aahhhh… ahhhh… ahhhh… ahhh…” suara kami campur aduk disini. Dan tiba tiba kulihat anak Pak Joko mulai sadar dan “aghhhhh… ayahhhh… aaahhh… apppaa yang ayah lakukannn… aahahhh…lepasss ayahhh… aahahhh.” Betapa kagetnya anak Pak Joko yang ketiga sadar vaginanya sedang dinikmati oleh ayahnya sendiri “maafkan ayah nak, ayah ternyata nafsu melihat keindahan tubuhku yang selama ini tertutup nak” sambil menangis Pak Joko tetap memompa vagina milik anaknya. Ruangan ini kian bertambah panas karena desahan kami semua “ahhhh….. ahhhh… aghhh… aggghhhh… ahhhhh…. ahhhhh… ahhhh…. Pakkk…. aaahhh…. Kekkk…. Ahhhhhh….. ahhh… Ayahhh…. ahhhh….. aaahhh….. lepasssskannn… ahhhhh… sudahhhh…. ahhhhhhh… ahhhh…” cukup lama kami dipermainkan, entah apa yang mereka tadi minum mereka seakan tidak merasa lelah, sedangkan kami mulai lemas dan tak sanggup berontak. Apalagi kami terus mengejang dan keluar “ahhhh… ahhhh… ahhhhh… aghhhhh… agghhh… ahhhhh… ahhhhh…. ahhhh…. iyaahhh… iyaaaahhh… ahhhhh… mmmm… ahhhh… oohhhhh…. eeee… emmmmpphhh… sshhhh…. ahhhhh… aahhhh… ahhhhh….. iyaahhh… ahhhhh…. Ufgghhh.. aaahhhh… mmmphhhh… sshhhh… ahhhhh…. oooohhh… ahhhhh….“. Hingga pada akhirnya “ahhh… ahhhh… ahhhhkkhhh… akhhhh…. “ gerakan makin cepat dan “ploppphh… ahhhh… crott croott crooott… “ banyak sekali cairan dari mereka tumpah melumuri tubuh kami. “Ahhh… ahhhh… egghhh… ahhhh..” kami terbaring mengatur nafas bersamaan dengan Pak Joko, Bapak Rahmi dan Kakik Rahmi ikut terbaring disamping kami.
 
Part 31



Ternyata kami terlelap semua. Aku mulai terbangun dan tersadar hari mulai gelap, perlahan aku mencoba bangkit melihat sekeliling Bapak Rahmi, Kakek dan Pak Joko masih pulas tertidur. Aku mengendap perlahan membangunkan Rahmi dan anak Pak Joko untuk kabur dari sini. Tapi sebelumnya kami mencari sesuatu untuk menutupi tubuhku kami. Alhasil kami mendapatkan sebuah kain baju yang agak kurang layak kami kenakan di salah satu ruangan “yahh tak apalah daripada kita keluar tak mengenakan apa apa” sahutku. Kami pun mencobanya satu persatu, aku mengenakan baju dengan bagian dada yang berlubang membuat salah satu putingku mencuat keluar sedangkan anak Pak Joko mengenakan baju yang sebelah kanan yang robek membuat payudara bagian kanannya hampir keluar. Dan yang dikenakan Rahmi bagian sambing kanan kirinya yang sobek membuat payudara Rahmi bisa terlihat dari samping. Hanya itu yang bisa kami kenakan tanpa celana yang bisa kami dapat. Untung baju ini cukup menutupi bagian pantat kami kecuali Rahmi yang postur tubuhnya agak tinggi. Kami pun perlahan mengendap endap keluar, karena hari sudah gelap kami juga agak kesulitan keluar dari perkebunan ini. Yang jaraknya hampir 1 km menuju ke jalan utama. Kami terus berusaha menelusuri perkebunan mencari jalan yang aman tanpa terlihat orang orang. Kali ini anak Pak Joko yang memimpin jalan karena orang yang asli dan lama disini. Cukup lama kami menyusuri kebun kebun, sempat terjadi insiden kami tersandung dan terjatuh masuk ke kebun terong, Rahmi berusaha bangkit tanpa sengaja terjengkang kebelakang dan “bleshhh… ahhhhh…” salah satu terong yang tertancap ke tanah tanpa sengaja masuk ke dalam vagina Rahmi sebagian. Sedangkan karena jatuhku berbaring saat mencoba untuk duduk salah satu terong tertahan oleh tanah otomatis menegak dan mengarah masuk vaginaku “bleshhh… ahhhh…”. Karena anak Pak Joko jatuhnya tersungkur membuat posisi badan kebawah dan pantat mendongak ke atas, tetapi karean posisi itu membuat salah satu terong yang masih menggantung menempel di pernukaan vagina anak Pak Joko. Saat kami ingin bangkit dan melepaskan diri terdengar samar samar seperti orang mengobrol, kami mencoba tenang dan menahan posisi kami. Angin bertiup perlahan membuat terong yang berada di permukaan vagina anak Pak Joko menepuk nepuk perlahan. Dirasa sudah mulai aman kami pun mulai melepaskan diri dan bangkit “plopphhh ahhh… “. Kami melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami sampai di pekarangan rumah yang ternyata milik Pak Joko. Anak Pak Joko kemudian berpamitan pada kami dan menunjukkan arah rumah Rahmi dan lalu ia masuk kedalam rumah melalui pintu belakang. Aku dan Rahmi pun bergegas menuju rumah Rahmi juga. Akhirnya kami sampai dan mencoba mendobrak pintu belakang dan masuk ke dalam rumah membilas tubuh kami dan menuju kamar kami. Tak lupa mengganjal pintu dengan sebuah batang kayu. Keesokan paginya kami bersiap siap menggunakan baju gamis serba lebar untuk kami menyamar, setelah itu kami menaiki sebuah angkot menuju perkebunan kembali tuk mengambil motor Rahmi. Untung saja Rahmi masih punya duplikat kunci motornya. Sesampainya disana kami terlihat asing karena serba tertutup dan lebar yang perlahan menuju motor Rahmi dan bergegas pergi meninggalkan kampung halaman Rahmi dan menuju kost kami kembali. Dalam perjalanan kami terkadang merasa lelah dan ngantuk sejenak kami berhenti dan lanjut lagi hingga akhirnya sampai ke kost kami kembali. Kucoba menengok kamarku yang terlihat masih aman tidak ada yang berubah. Lalu Rahmi pun juga menuju kamarnya. “Bagaimana nasib anak Pak Joko sekarang yah” batinku. Kadang klo aku membayangkan kejadian waktu itu juga vaginaku langsung basah dengan sendirinya “ahh kenapa aku ini”. Yang penting sudah aman sekarang, kali ini aku harus berubah. Karena lama aku tidak mengecek hp kulihat ada beberapa pesan dan telepon masuk. Saat kubaca “Bu Hilda klo ada waktu bisa ke sekolah untuk menjadi model promosi sekolah Bu ajak teman juga gapapa Bu, salam Kepala Sekolah”. “Waduuu… maaf Pak baru merespon, mungkin besok bagaimana ya Pak?” Tanyaku. “Baik Bu tidak apa apa” jawab Pak Kepala sekolah. Aku pun mencoba mengajak Rahmi untuk acara besok
 
Part 32



Keesokan harinya aku memakai baju gamis serba lebar seperti kemarin, aku juga mengajak Rahmi yang berpakaian rapi memakai batik dan celana panjang hitam. Kami pun menuju sekolah dan disana sudah disambut beberapa staff dan kulihat ada 3 muridku Aldi, Dodit, dan Irvan di depan ruangan. Entah mengapa mereka ikut ada disini. Lanjut kami memasuki ruangan dan diminta oleh Pak Kepala sekolah untuk mengganti baju SMP disini, tadinya aku sempt bingung tapi kata Kepala Sekolah “gapapa karena kita tidak ada murid yang bisa menarik minat yang lain”. Aku dan Rahmi pun menuju ruang ganti yang hanya tertutup sebuah tirai. Aku dan Rahmi mulai menanggalkan pakaian dan mulai memakai baju sekolah ini yang setelah kita pakai kekecilan memperlihatkan belahan payudara kami. Puting kami yang menyeplak dari balik baju yang ternyata Rahmi juga tidak memakai BH ditambah Rok SMP ini yang kurasa tidak wajar karena ukurannya hanya menutup bagian pantat kami. Saat kami selesai mengganti baju tiba tiba tirai yang menutupi kami terbuka turun menampilkan kami yang berpakaian seragam sekolah yang sexy. “Suiitt.. ssuuiiuuu… “ Aku dan Rahmi berusaha menutupi bagian payudara dan vagina kami. Kulihat dari kejauhan Aldi seperti terlihat tersenyum puas. Kami pun diarahkan menuju ke tengah dan diarahkan untuk berpose oleh seorang laki laki yang satu mengarahkanku dan yang satu mengarahkan Rahmi. Mulanya kedua tangan kami direntangkan kekanan dan kekiri “cekrekkk…” Aku dan Rahmi pun kaget. Lanjut kami diarahkan membungkuk membuat payudara kami bergantungan “cekrekk…” lanjut belum ada yang aneh ditariknya seragam kami dari belakang membuat beberapa kancing baju kami lepas dan memperlihatkan payudara kami “uwaaaww… cekrekkk…” kami segera menutupinya. Lanjut kami berdiri sambil menutupi payudara kami. Tiba tiba dioleskan sesuatu seperti minyak di kedua payudara kami oleh masing masing pria di belakang kami dengan paksa tak terkecuali bagian vagina kami juga tak luput diolesinya dan “cekrekk… “ lanjut kami menutupi bagian payudara kami “cekrekk…” sedikit demi sedikit sepertinya bukan minyak biasa yang dioleskan pada kami, payudaraku terasa hangat dan putingku ikut mengeras, vaginaku juga juga ikut basah dan tiba tiba ku merasa ada yang menyentuh bagian vaginaku seperti panjang dan hangat “cekrekk…”. Kumerasa mulai bergerak menggesek bibir vaginaku “ahhh…” sepertinya Rahmi juga merasakannya. Kami diarahkan untuk berpose berkacak pinggang sambil tersenyum “cekrekkk…”. Diarahkannya kami kemudian untuk duduk bersimpuh diatas lantai yang tanpa kami sadari ternyata sudah ada benda seperti sosis yang tertancap dilantai dan “bleshhh… eghhh… cekrekkk…” pria yang dibelakang kami kini berbalik didepan kami mencubit hudung kami dan mengarahkan penisnya kedalam mulut kami “slurppphh… mmmphhhh… mmphhh… cekrekkk…” kami mencoba melawan tapi sia sia. Gerakan penis pria ini didalam mulutku membuat tubuhku ikut bergoyang yang membuat alat yang tertancap di lantai tadi keluar masuk vaginaku “mmphhhh… mmmphhh… mmmmphhh… cekrekkk…” tak berselang lama gerakan di mulut dan vaginaku membuat tubuhku mulai bergetar dan “plopphhh… ahhhhh…. Crootttt…. Crooottt…. Crootttt…. Cekrekkk… “ Aku dan Rahmi keluar bersaaman dengan kedua pria ini mencabut penisnya dan menumpahkannya diwajah dan payudara kami “cekrekkk….” . “Wahhh wahhh emang bener bener mantap” sorak Kepala Sekolah dan para staff yang datang. “Katanya juga kemarin ada skandal perawat dengan dokter palsu, kebetulan sekali berati ini”. Kami pun berlumuran cairan sperma, kedua pria tadi mengambil sesuatu seperti kondom dan mereka mengisinya dengan sisa sperma milik mereka. 2 orang staff Kepala Sekolah kemudian menghampiri kami dan dengan paksa melucuti pakaian kami dan menggantinya dengan sebuah BH kecil yang hanya bisa menutupi area puting kami tetapi ada ceh ditengahnya yang membuat puting kami mencuat keluar dan dipakaikannya kami sebuah CD kecil membelah vagina kami. “Wooowww… mantapp..” sorak mereka dengan kami menahan malu menutupi area payudara dan vagina kami. Pak Kepala Sekolah pun tiba tiba memencet sebuag alat yang ternyata terhubung dengan BH yang kami pakai yang pada sela BH tersebut yang menghimpit puting kami bergetar membuat puting kami seakan diplintir plintir “ahhhh… shhhh… ahhhhh…. appaa iniii… ahhhh… cekrekkk…” kami mencoba menahannya dengan cara memegangnya tapi malah membuat puting kami makin sensistif “ahhhhh…. iyaahhh….. ahhhh…cekrekkk….”. Kedua staff Kepala Sekolah tadi tiba tiba mengeluarkan penisnya dan langsung mengarahkannya diantara dua gundukan payudara kami “ahhhh… sudahhhh…. ahhh…. “ dimainkannya kedua payudara kami menggesek penis mereka “ahhh… ahhhh… ahhh…cekrekkk…” diambilkannya kemudian sebuah alat penyedot debu portable dan diarahkannya ke masing masing puting kami “ahhhh… iyahhh… ahhhhh… shhhhh…. ahhhhh…. Cekrekkk…“ membuat kami sangat geli karena puting kami sudah seperti diplintir plintir ditambah seperti disedot sedot apalagi kedua payudara kami juga digoyang goyangkan naik turun “aahhhh… iyaaahhhh…. Cekrekkk… ” Tubuh kami pun bergetar menyemburkan cairan dari vagina kami. Mereka pun mempercepat gerakan dan “croottt… crott… crottt… “ cairan mereka menyembur ke wajah kami “cekrekkk…” lalu sebagian cairan mereka masukkan juga ke dalam sebuah kondom entah untuk apa. “Ahhhh… ahhhh…” kami yang masih menahan getaran pada puting kami mencoba melepas BH ini dan “plopphhh… ahhhh…” akhirnya bisa kami lepaskan dengan keadaan puting kami yang sangat mengacung tegang dan memerah. Sangat sensitif rasanya bila tersentuh. Lanjut tiba tiba Pak Kepala Sekolah mengeluarkan penisnya yang sudah tegang. Kulihat Aldi, Dodit dan Irvan juga tiba tiba muncul. Aldi pun berkata “maaf Bu selama Bu Guru menghilang kami sudah mengatur strategi dan kesepakatan bersama hahahaha, ini sureprise buat Ibu dan tante bohai ini hihi” tawa Aldi. Dimintanya kembali kondom yang sudah terisi oleh ke empat pria tadi dan ditahannya kedua tanganku oleh Dodit dan Irvan. Aldi pun mulai menghampiriku dengan membawa 2 kondom yang terisi, mulai ia coblos ujung kondom tersebut dan dilebarkannya kedua pahaku dengan paksa olehnya dan “aghhh… lepaskannn…” dimasukkannya kedua kondom tersebut ke dalam vaginaku “sebentar Bu saya cabut” kata Aldi. Ketika dicabut kulihat isi kondom itu kosong yang berati cairan itu membasahi liang vaginaku. Benar saja aku merasa ada yang mengalir keluar dari dalam vaginaku. Dan tiba tiba Aldi pun memasangkan kondom baru untuk penisnya dan”bleshhh… aghhhh…. “. Penis Aldi pun mulai masuk ke dalam vaginaku “hehe lama gak ngerasain memek Ibu, aku kasih pelumas pejuh biar pret… preett.. hehe”. “Ahhhh… Aldiii…” begitu juga kulihat Rahmi dengan dipaksa Pak Kepala Sekolah memasukkan cairan dalam kondom yang tersisa tadi kedalam vagina Rahmi dan langsung saja setelah itu Pak Kepala Sekolah menghujamkan penisnya kedalam vagina Rahmi “bleshhh…. aggghhhhh….. ahhhh…” dengan penuh nafsu Pak Kepala Sekolah memompa vagina Rahmi “ahhhh… ahhhh…. ahhhh….” .”hehe mantap sekali kamu ini sepertinya bakal nagih burungku ini buat masuk terus hehe ga salah memang yang dikata Aldi pada saya ughhh… ahhhhh… ayoooo… ahhhh… “. Sedangkan aku juga masih dinikmati oleh Aldi “ahhh… ahhhh… ahhhh… ahhh… ahhhh…” .”Awas Pak Kepala itu aset kami sesuai perjanjian jangan keluarkan didalam Pak”. Kata Aldi. “Tenang amannn… ahhhh… ahhhh… emmmm… sshhhh… ahhhhh….” Jawab Pak Kepala. Gerakan Pak Kepala makin cepat “ahhhh… ahhhh…. ahhhh… ahhhhh…” dan “plopphhh… ahhhh… croottt crooottt crottt..” Pak Kepala Sekolah menyemburkan cairannya di permukaan vagina Rahmi bersamaan denganku “ahhhh… ahhhh… ahhhhhh…. ahhhhh….” Tubuhku mngejang dan makin dalam Aldi menancapkan penisnya hingga akhirnya mengeluarkannya “plopphhh… ahhhh…” banyak sekali cairan Aldi dalam kondom itu. Kembali Aldi melubangi kondom itu dan mencetetnya masuk ke dalam vaginaku. Lanjut Pak Kepala Sekolah memasukkan kembali penisnya yang masih tegang walau sudah keluar bersamaan cairan sperma Pak Kepala yang berada di permukaan vagina Rahmi “bleshhh… ahhhh….” Diangkatnya tubuh Rahmi hingga Rahmi bersimpuh menindih Pak Kepala, mulailah mereka bergoyang sambil payudara Rahmi dimainkan oleh Pak Kepala “ahhhh…. ahhhh… ahhhhh… sudahhh… ahhhh….” Rahmi menggelengkan kepala. Sedangkan aku yang sudah dilumuri cairan sperma dalam vaginaku mulai giliran penis Dodit dengan kondomnya masuk kedalam vaginaku “blesshh… ahhhh…” “uhhhh… ahhhh… lamaa gak ketemu Ibu… uhhhh…ahhhh….” Kata Dodit. “Aahhhh…. Lepassskaannn.. ahhhhh….” . Kulihat gerakan Pak Kepala juga makin cepat menikmati tubuh Rahmi “ahhhh… ahhhh… ahhhhh…. Enggghhh… ahhhhh… ahhhhh… ahhhhh… heeegkkkhhh… eeghhh… ahhhhh….. ” Desah Rahmi dan tak berselang lama gerakan makin cepat diangkatnya pantat Rahmi hingga terangkat dan “plophhh…. ahhhh…. Crottt croottt croottt.. ahhh…” cairan sperma Pak Kepala Sekolah menyembur tepat didepan permukaan vagina Rahmi kembali dengan posisi pantat Rahmi tertahan diangkat Pak Kepala “bleshhh… ahhh…..” dilepasnya tangan Pak Kepala sehingga penis Pak Kepala kembali masuk ke dalam vagina Rahmi “ahhh…” didiamkannya penis itu hingga melemas dan keluar dengan sendirinya dari dalam vagina Rahmi “plophhh… ahhh…” kulihat cairan dari dalam vagina Rahmi bersamaan pensi Pak Kepala Sekolah. Sedangkan aku “ahhhh… ahhhh… ahhhh…” tubuhku masih dinikmati Dodit dan tak berselang lama juga “aaagkkk… agghhh… ahhhhh…” tubuhku bergetar dan penis Dodit dihantamkannya lebih masuk ke dalam vaginaku. “ahhhh… “ dikeluarkannya perlahan “plophhh… ahhhh…” terlihat kondom yang terisi cairan milik Dodit. Dilepasnya kondom tersebut dan ditumpahkannya masuk kedalam vaginaku “ahhh… sudahhh… ahhhh…” kini giliran Irvan bersiap dengan penisnya yang juga sudah dibalut dengan kondom, diangkat dan dibaliknya tubuhku hingga merangkak dan “bleshhh… ahhhh…” kini penis Irvan sudah masuk ke dalam vaginaku dari belakang, mulailah goyangan Irvan keluar masuk vaginaku “ahhhh… ahhhh… ahhhh… enggggakhh… ahhhhh… sudahhh…” aku meggelengkan kepala, tetapi Irvan malah kini memainkan payudaraku dari belakang “ahhh… ahhh…” diambilnya dan dipakaian kembali BH yang bisa bergetar dan menjepit putingku sebelumnya “ahhh… ahhhh… ahhhh…” ditarik tariknya putingku oleh Irvan membuat pinggulku bergoyang goyang sendiri “ahhh… ahhhh… eghhhh… ahhhh…. “. Aldi dan Dodit pun menghampiri Rahmi yang terbaring, mereka memainkan penis mereka didepan vagina Rahmi hingga Aldi “crottt… croottt.. crott..” menyemburkan cairannya didepan vagina Rahmi dan dimasukkannya kemudian “bleshhh… ahhh..” .”plophhh.. ahhh…” dikeluarkannya kemudian. Begitu juga Dodit “crottt… croottt… crottt.. “ mengeluarkan cairannya juga depan vagina Rahmi dan memasukkannya kedalam vagina Rahmi “bleshhh… ahhhh…” . “Plopphh.. ahhhh..” dikeluarkannya kembali. Kini giliranku semakin tak tahan karena siksaan pada putingku dan juga vaginaku dengan gerakan penis Irvan yang semakin cepat keluar masuk vaginaku dan “ahhhh… ahhhhh… ahhhhh… ahhhhh… ahhhh…. plophh.. ahhh…” dicabutnya penis Irvan dan malah melepas kondomnya “croottt… crottt…crootttt….” Irvan pun menyemburkan cairannya dipermukaan vaginaku “ahhhh… hangattt…” tetapi “bleshhhh… ahhhh…” Irvan memasukkan kembali penisnya dan “plophhh.. ahhh…” ia keluarkan lagi. Kini vaginaku dan Rahmi mengeluarkan cairan yang sama dalam vagina kami “ahhhh… apa ini sudah berakhir” batinku sambil mengatur nafas. Kulepas BH yang sebelumnya dipakaikanku kembali tadi.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd