Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA I BLAME SATAN FOR MY SINS

Long Update

Buat para suhu yang req long, mohon maaf karena mmg menyita banyak waktu dan pengetikan lewat hp.


Enjoy!


Kegiatan sekolah cukup menyita tenagaku, sore itu aku merebahkan badan ke ranjang empuk yang pernah jadi saksi bisu bersama Safitri, ah kenangan yang indah, sayang harus berakhir secepat itu.

Telepon berdering kesekian kalinya, aku tak begitu memperhatikan layar handphoneku krn asyik mengotak-atik game dilayar laptopku ini.

"Bulik Marni"
7 panggilan tak terjawab

Aku coba telpon kembali, kurasa ini penting.

"Le, tolong bulik, jaga toko sebentar"
(Nak, tolong tante)
"Kulo nembe wangsul bulik"
(Saya baru aja pulang tante) (dari sekolah)

"Bulik ono rencang sedo le"
(Tante ada teman yang meninggal)

"Waduh, nggeh pun, kulo perjalanan sakniki"
(Waduh, yasudah, saya berangkat sekarang)

"Nggeh nak, bulik rantos"
(Iya nak, tante tunggu)

Aku pun bergegas berangkat ke toko bulik, tak apalah, bulik sangat baik padaku, ia sering memberiku uang jajan saat ada rejeki, itung-itung membantu beliau.

Sesampainya disana, aku bertemu dengan Bulik Marni yang sudah bersiap-siap membungkus beras takziah

"Le, nanti Shinta teko, pean oleh wangsul"
(Nak, nanti shinta datang, kamu boleh pulang)

"Oh enggeh, kulo rantosi shinta"
(Iya, saya tunggu shinta)

"Ngkok yen ra reti, telpon wae nang Shinta"
(Nanti kalau gak ngerti, telpon saja ke Shinta)

"Nggeh bulik"
(Iya tante)

Bulik Marni langsung berangkat bersama rombongan membawa mobil cherry milik pak carik yang serekan dengan Bulik sewaktu SMA.

Shinta? Terakhir bertemu dengannya 2 tahun yang lalu, karena aku juga sibuk dengan urusanku.

Dia hanya tamatan SMP, omongan² tetangga Bulik tentangnya sedikit miring, aku hanya dengar rumor itu sebatas angin lalu.

Hampir satu jam setengah aku menjaga toko itu, berkali2 juga aku menelpon Shinta u/ menanyakan harga dari produk, pusing dibuatnya, tokonya tak terlalu besar tapi lumayan bikin keringetan, hahaha.

"Iyaudah deh mas, aku kesana" ujar Shinta kepadaku melalui telepon

10 menit kemudian Shinta datang membawa sepedah, celana pendek selutut, kaos putih joglo rambutnya dikuncit.

Tubuhnya sintal, terbentuk lumayan, ia gadis yang kiranya semua orang kenal dengannya krn "vulgar" yang sering ia tampilkan, apalagi culture masyarakat "tertinggal" seperti di desaku yang masih "lurus" tak terjamah oleh budaya asing yang liberal, mungkin seperti itu sedikit gambaran tentang Shinta.

"Mas, aku iki mau jek umbah-umbah"
(Mas, aku tadi ini masih nyuci")
"Gek piye dek, aku ra reti regone"
(Mau gimana dek, aku gak tau harganya"
"Yowis, mas'e kape balik saiki tah?"
(Yaudah, mas mau pulang sekarang kah?)
"Iyo i dek, kesel aku"
(Iya dek, cape aku)

Tak terlalu banyak yang kami omongkan, sejenak aku sudah memacu cbku kembali ke rumah, ditenggah perjalanan terpikirkan ide yang sangat brilian yang tiba-tiba muncul di otakku.

Bagaimana jika Bude kembali aku ancam?

Pikiran itu terbesit secara tiba-tiba, memang syetan tau kapan waktunya berbisik kepada manusia untuk melakukan hal yang jahat "nikmat"

Aku semakin deras memacu kopling cbku, segera sesampainya dirumah, aku membuka salah satu situs porno terkenal yang kiranya semua orang tahu, aku pilih video persetubuhan Bude dengan Arman, tangan jahilku memberanikan diri screenshot lalu kukirim ke Bude Rodiyah dengan tulisan
"Siap dikirim"

Satu jam kemudian, ia membalas BBMku, kali ini ia memelas memohon kepadaku agar tak menyebarkan video skandal LONTE SYARIAH vs SUPIR PRIBADI, judul videoku.

"Bude kabari sebentar lagi, Bude masih disekolah ada urusan"

"Saya tunggu Bude"

Balasku dengan emot wajah syetan, hahahaha.

Ku tunggu sampai matahari bosan menyinari bumi, berganti menjadi rembulan yang agaknya sedikit membawa hawa dingin, kusimak layar hp yang sedari tadi kosong tiada notif penting yang membuat jiwa syetanku tergugah.

"Sabar, tunggu"(kata hati)
Wait what? Bukan kata hati, itu kata Syetan yang bersemayam dalam benak pikir kotorku.

Aku menyeringai puas saat Bude membalas BBM di jam dan waktu yang pas untuk bercinta!

"Bude tunggu kamu dirumah, kalau keluar jangan sampai ada orang tahu, masuk kayak biasanya, ayo diomongin lagi"

Hahahaha!

Inilah saatnya, SYETAN KITA BERANGKAT!

Aku tak membalas pesan itu, kemudian merencakan set up plan yang ku gadang-gadang akan berhasil memuaskan Bude kurang belaian.

Pernah dengar Tisu Magic?

Ya, senjata utamaku, jujur karena terlalu banyak onani sendiri waktu pertama ditinggal Safitri, penisku mudah layu, karena tak ada lagi lubang yang bisa aku masuki setiap saat penis ini ingin memuntahkan zat besinya.

Tak tanggung², sehari bisa 5-6x aku beronani, pikiran terbang melayang membayangkan menyetubuhi Bude Rodiyah, kadang Bulik Marni, kadang kedua sepupuku, hampir² semua orang dikeluarga kecuali Uti Sih, aku tak tertarik pada yang sudah uzur.


Dijalan menuju kerumah Bude, hal-hal indah digambarkan oleh temanku Sang Syetan lewat imajinasi pikirku, ah kau memang teman terbaik mencapai kepuasan rohani.

Aku menuntun sepedahku memasuki garasi rumah Bude Rodiyah, seperti biasa jalan masuk rahasia yang hanya anggota keluarga saja yang tau.

Ia sudah menungguku diruang tengah keluarga sembari menonton tv.

Pakaiannya seperti biasa, tertutup meski dihadapanku, daster bermotif batik mega mendung dengan hijab berwarna abu-abu

Ia lalu membenarkan posisi duduknya dan melambaikan tangan menyuruhku duduk didepannya.

"Sudah lama nunggu Bude?"

"Sudahlah syah, ayo cepat diselesaikan"

"Ardiansyah datang kan mau nyelesaikan"

"Kamu gk kasian apa sama Bude yg tiap hari mikir masalah itu, banyak beban belum lagi disekolah, tolonglah syah kamu yang ngerti, dihapus aja videonya, toh Bude juga udah sendirian dirumah, Arman sudah Bude pecat, cmn ada pembantu"

"Iya bude, kan Syah bilang bude harus nuruti kemauan saya"

"Mau kamu aslinya gmn syah, jgn bkn bude tambah binggung, coba kamu bilang" katanya dengan wajah memelas

"Bude emg bener pecat Arman, tp wong kayak gitu namanya kebutuhan Bude, saya tau, bisa aja Bude skrg pecat Arman tp Bude tetep main dibelakang Pakde"

"Bude sudah tobat, Bude salah"

"Bude ga salah"

"Maksudnya?"

"Bude emg itu hak Bude, itu kebutuhan kok, jujur saya minta daripada Bude main sama orang lain, saya bisa bantu Bude" kataku tenang, pasrah, lidahku licin tak sekaku seperti sebelumnya yang takut dengan sosok Bude Rodiyah yang terlihat angkuh dan tegas ini .

"Maksudnya?!"

"Saya bisa gantiin Pakde ngasih Bude kebutuhan"

"Kurang ajar kamu Syah!"

"Jujur saya juga pingin ngerasain apa yang dirasain Arman, kalau Bude menolak, itu hak Bude, tp saya juga punya hak membuka skandal ini"

"Syah! Aku ini Budemu, ini smkin salah nak"

"Kalau salah mending sekalian bude, jangan nanggung toh dosanya sama"

"Astagfirullahaladzim syah!"

"Yasudah, bude mau gak nurutin mintanya saya?"

"Kalau engga, ya monggo besok diliat video bude kesebar, kalau iya, ini syah simpen rapet² biar kita sama² enak"

Bude Rodiyah menangis, ia sesengukan, aku hanya mematung diam didepannya, kali ini syetan kembali menjamah pikiranku, ia menyuruhku untuk duduk disebelahnya.

"Udah bude nurut aja, pasti aman sama isyah"

Ia menoleh kepadaku dengan tatapan sayu, kode lampi hijau, aku menyerebot ke bibirnya lalu kucium ala-ala amatir yang tak pernah ciuman sebelumnya, awalnya ia hanya diam sembari terus mengelap air matanya yang jatuh berurai itu.

"Jangan, aku bud"

Saat ia membuka mulutnya untuk menyelesaikan kata² beliau, aku malah memasukan paksa lidahku kedalam rongga mulutnya, rasanya sedikit masam.

Tak berselang lama, sepertinya gairah Bude Rodiyah jadi aktif setelah tanganku dengan lancangnya berani meremas payudaranya dari luar daster yang ia gunakan.

"Emm!"
Ia mengadahkan kepala ke atas, kaget dengan aksiku barusan tapi tak menolaknya.

"Susumu enak bude!"

Aku merebahkan badannya ke sofa, ia hanya terdiam menuruti arahan tanganku.

Kepalanya ku tahan dengan tangan kiriku, mulutku beradu dengan mulutnya, tangan kananku aktif menjelajahi payudaranya dengan lembut.

"Ogh, hgggn"

Mulutnya mulai meracau, ini sifat aslinya, ini wajahnya yang tanpa topeng pencitraan tai kucing itu

Lidahnya mulia aktif membalas lidahku, menusuk paksa rongga mulutku, panjang juga lidahnya.

Dasternya kusingkap sampai paha, entah syetan model apa yang membuatku bergairah sangat2 bergairah ini, ide2 kreatif muncul untuk membuatnya semakin aktif.
Tanganku meraba² halus, membelai pahanya yang besar itu, sesekali kusrempetkan ke vaginanya yang terlihat besar bahkan saat tertutup, ia hanya memandangi aksiku sembari menunjukkan wajah nafsunya yang tak tahu malu itu.

"Kamu yang mulai, jangan salahkan Bude!"

Ia lalu menjambak rambutku saat aku asyik menjilat² halus paha luarnya, ia lalu meloloskan dasternya sampai atas, ku tahan laju jilbab yang rupanya akan ia lepas juga.

"Tetep pakai hijab bude"

Ia terdiam sebentar, lalu meneruskan aksinya meloloskan bhnya sendiri, sungguh payudaranya sangat besar, pentilnya hitam dengan ukuran aerola yang luas, ia mengagahiku, aku duduk santai sembari ia menyodorkan kedua toketnya persis didepan mulutku, memang Bude Binal!

Ia terus meracau saat aku menjilat, mengigit payudaranya yang dihiasi aerola hitam pekat itu.

"Shhshhshh! Ashh, shhhh!" racau Bude

Tangannya aktif menjamah tubuhku, sesekali ia meremas kedua aksesoris penisku, menimbulkan rasa sakit. Sangat-sangat binal, pantas saja Arman betah disini, disuguhi permainan Bude ala Kuda Liar dan juga fasilitas mencukupi, siapa yang tidak betah hidup disini? Tololnya pakde membiarkan istrinya ini digagahi orang lain, dan sekarang digagahi kemenakannya sendiri.


Hanya dengan beberapa jilatan pasif yang kuberikan pada tubuh bude, sekitar payudara dan lehernya sudah membuatnya seperti orang gila, dia memang benar-benar wanita yang kurang perhatian lelaki, pikirku.

"Masukin syah"


Ia meloloskan cd biruku, tanpa basa-basi dengan gerakan mulut yang cepat ia meludahi penisku dengan ludah yang entah berapa lama ia simpan, itu lumayan banyak membuat batang penis dan aksesorisnya basah.

Ia mengocoknya dengan kecepatan yang mampu melukai batangku,

"Shh, ahh sakit Bude"

Sialnya, ia malah mendaratkan tamparan ke wajahku lumayan keras lalu berkata
"Udah diem kamu! Pokoknya kamu yang mulai semua, jangan salahin bude!"

Ia lalu melanjutkan journey-nya ke daerah selangkanganku, menjilat, mencium entah apa yang ia lakukan dibawah sana, kepalaku mengadah keenakan, tak sanggup aku menahan ledakan sperma yang seperti akan keluar sebentar lagi, ini jauh lebih enak daripada apa yang disuguhkan Safitri sebelumnya, ini terasa lebih pengalaman dan alami, insting liarnya yang bekerja.

Ia sesekali memasukan biji bolaku kedalam mulutnya meskipun sedikit memaksa.

"Arghh, shhh, shhh agh enakk bude"

Ia menekuk batang penisku ke kiri, mengigitnya halus, gila permainan apalagi ini, yang ku tahu sex gaya seperti ini disebut-sebut hardcore?

Berkali-kali ia seolah ingin menelan habis batang penisku yang tak terlalu besar ini, ia menekan rongga mulutnya, aku bisa merasakan ujung penisku menabrak tenggorokannya, dihabisi seluruh batang ini, sensasi ini yang kiranya membuatnya banyak/hampir semua manusia lupa akan kehadiran dosa, mereka tak mengenal itu semua saat seperti ini, aku juga sependapat kalau Syetan memang kuat untuk mengoda kita melakukan ini, sangat-sangat nikmat! Ini kegilaan yang amat luar biasa!

Ia memandangku dengan tatapan tajam, senyumnya menyeringai, ia berhasil membuat lelaki muda menjerit kesakitan, ia berhasil membuat lelaki ini berdesir, berdetak kencang, ia berhasil membuatku!!!!!
"Argh!!!!!! Shhhhhhh!!!" spermaku tumpah saat Bude semakin menjadi mengoral penisku, mengigit kasar batangnya, sensari nyeri nikmat ini tak mampu lagi ku bendung.

Kental putih sperma itu jatuh diatas wajah+jilbabnya yang terurai, ia kegirangan, spermaku yang belum tuntas keluar malah semakin dihisap semakin dahsyat, aku mengejang, badanku mengigil sesaat, ini NIKMAT! SUNGGUH NIKMAT! AKU AKAN HIDUP DAN MATI HANYA UNTUK INI!" BAWA AKU KE NERAKA AKU TAK PEDULI ASAL AKU BISA MERASAKAN KENIKMATAN SEPERTI INI SELAMA DIDUNIA" pikirku yang semakin jauh dari jalan kebenaran.
Mantap suhu..
 
Wis... kentang ki. Nembe oral wis metu. Lanjut Om!

Eh makasih ya dah diapdet ;)
 
Long Update

Buat para suhu yang req long, mohon maaf karena mmg menyita banyak waktu dan pengetikan lewat hp.


Enjoy!


Kegiatan sekolah cukup menyita tenagaku, sore itu aku merebahkan badan ke ranjang empuk yang pernah jadi saksi bisu bersama Safitri, ah kenangan yang indah, sayang harus berakhir secepat itu.

Telepon berdering kesekian kalinya, aku tak begitu memperhatikan layar handphoneku krn asyik mengotak-atik game dilayar laptopku ini.

"Bulik Marni"
7 panggilan tak terjawab

Aku coba telpon kembali, kurasa ini penting.

"Le, tolong bulik, jaga toko sebentar"
(Nak, tolong tante)
"Kulo nembe wangsul bulik"
(Saya baru aja pulang tante) (dari sekolah)

"Bulik ono rencang sedo le"
(Tante ada teman yang meninggal)

"Waduh, nggeh pun, kulo perjalanan sakniki"
(Waduh, yasudah, saya berangkat sekarang)

"Nggeh nak, bulik rantos"
(Iya nak, tante tunggu)

Aku pun bergegas berangkat ke toko bulik, tak apalah, bulik sangat baik padaku, ia sering memberiku uang jajan saat ada rejeki, itung-itung membantu beliau.

Sesampainya disana, aku bertemu dengan Bulik Marni yang sudah bersiap-siap membungkus beras takziah

"Le, nanti Shinta teko, pean oleh wangsul"
(Nak, nanti shinta datang, kamu boleh pulang)

"Oh enggeh, kulo rantosi shinta"
(Iya, saya tunggu shinta)

"Ngkok yen ra reti, telpon wae nang Shinta"
(Nanti kalau gak ngerti, telpon saja ke Shinta)

"Nggeh bulik"
(Iya tante)

Bulik Marni langsung berangkat bersama rombongan membawa mobil cherry milik pak carik yang serekan dengan Bulik sewaktu SMA.

Shinta? Terakhir bertemu dengannya 2 tahun yang lalu, karena aku juga sibuk dengan urusanku.

Dia hanya tamatan SMP, omongan² tetangga Bulik tentangnya sedikit miring, aku hanya dengar rumor itu sebatas angin lalu.

Hampir satu jam setengah aku menjaga toko itu, berkali2 juga aku menelpon Shinta u/ menanyakan harga dari produk, pusing dibuatnya, tokonya tak terlalu besar tapi lumayan bikin keringetan, hahaha.

"Iyaudah deh mas, aku kesana" ujar Shinta kepadaku melalui telepon

10 menit kemudian Shinta datang membawa sepedah, celana pendek selutut, kaos putih joglo rambutnya dikuncit.

Tubuhnya sintal, terbentuk lumayan, ia gadis yang kiranya semua orang kenal dengannya krn "vulgar" yang sering ia tampilkan, apalagi culture masyarakat "tertinggal" seperti di desaku yang masih "lurus" tak terjamah oleh budaya asing yang liberal, mungkin seperti itu sedikit gambaran tentang Shinta.

"Mas, aku iki mau jek umbah-umbah"
(Mas, aku tadi ini masih nyuci")
"Gek piye dek, aku ra reti regone"
(Mau gimana dek, aku gak tau harganya"
"Yowis, mas'e kape balik saiki tah?"
(Yaudah, mas mau pulang sekarang kah?)
"Iyo i dek, kesel aku"
(Iya dek, cape aku)

Tak terlalu banyak yang kami omongkan, sejenak aku sudah memacu cbku kembali ke rumah, ditenggah perjalanan terpikirkan ide yang sangat brilian yang tiba-tiba muncul di otakku.

Bagaimana jika Bude kembali aku ancam?

Pikiran itu terbesit secara tiba-tiba, memang syetan tau kapan waktunya berbisik kepada manusia untuk melakukan hal yang jahat "nikmat"

Aku semakin deras memacu kopling cbku, segera sesampainya dirumah, aku membuka salah satu situs porno terkenal yang kiranya semua orang tahu, aku pilih video persetubuhan Bude dengan Arman, tangan jahilku memberanikan diri screenshot lalu kukirim ke Bude Rodiyah dengan tulisan
"Siap dikirim"

Satu jam kemudian, ia membalas BBMku, kali ini ia memelas memohon kepadaku agar tak menyebarkan video skandal LONTE SYARIAH vs SUPIR PRIBADI, judul videoku.

"Bude kabari sebentar lagi, Bude masih disekolah ada urusan"

"Saya tunggu Bude"

Balasku dengan emot wajah syetan, hahahaha.

Ku tunggu sampai matahari bosan menyinari bumi, berganti menjadi rembulan yang agaknya sedikit membawa hawa dingin, kusimak layar hp yang sedari tadi kosong tiada notif penting yang membuat jiwa syetanku tergugah.

"Sabar, tunggu"(kata hati)
Wait what? Bukan kata hati, itu kata Syetan yang bersemayam dalam benak pikir kotorku.

Aku menyeringai puas saat Bude membalas BBM di jam dan waktu yang pas untuk bercinta!

"Bude tunggu kamu dirumah, kalau keluar jangan sampai ada orang tahu, masuk kayak biasanya, ayo diomongin lagi"

Hahahaha!

Inilah saatnya, SYETAN KITA BERANGKAT!

Aku tak membalas pesan itu, kemudian merencakan set up plan yang ku gadang-gadang akan berhasil memuaskan Bude kurang belaian.

Pernah dengar Tisu Magic?

Ya, senjata utamaku, jujur karena terlalu banyak onani sendiri waktu pertama ditinggal Safitri, penisku mudah layu, karena tak ada lagi lubang yang bisa aku masuki setiap saat penis ini ingin memuntahkan zat besinya.

Tak tanggung², sehari bisa 5-6x aku beronani, pikiran terbang melayang membayangkan menyetubuhi Bude Rodiyah, kadang Bulik Marni, kadang kedua sepupuku, hampir² semua orang dikeluarga kecuali Uti Sih, aku tak tertarik pada yang sudah uzur.


Dijalan menuju kerumah Bude, hal-hal indah digambarkan oleh temanku Sang Syetan lewat imajinasi pikirku, ah kau memang teman terbaik mencapai kepuasan rohani.

Aku menuntun sepedahku memasuki garasi rumah Bude Rodiyah, seperti biasa jalan masuk rahasia yang hanya anggota keluarga saja yang tau.

Ia sudah menungguku diruang tengah keluarga sembari menonton tv.

Pakaiannya seperti biasa, tertutup meski dihadapanku, daster bermotif batik mega mendung dengan hijab berwarna abu-abu

Ia lalu membenarkan posisi duduknya dan melambaikan tangan menyuruhku duduk didepannya.

"Sudah lama nunggu Bude?"

"Sudahlah syah, ayo cepat diselesaikan"

"Ardiansyah datang kan mau nyelesaikan"

"Kamu gk kasian apa sama Bude yg tiap hari mikir masalah itu, banyak beban belum lagi disekolah, tolonglah syah kamu yang ngerti, dihapus aja videonya, toh Bude juga udah sendirian dirumah, Arman sudah Bude pecat, cmn ada pembantu"

"Iya bude, kan Syah bilang bude harus nuruti kemauan saya"

"Mau kamu aslinya gmn syah, jgn bkn bude tambah binggung, coba kamu bilang" katanya dengan wajah memelas

"Bude emg bener pecat Arman, tp wong kayak gitu namanya kebutuhan Bude, saya tau, bisa aja Bude skrg pecat Arman tp Bude tetep main dibelakang Pakde"

"Bude sudah tobat, Bude salah"

"Bude ga salah"

"Maksudnya?"

"Bude emg itu hak Bude, itu kebutuhan kok, jujur saya minta daripada Bude main sama orang lain, saya bisa bantu Bude" kataku tenang, pasrah, lidahku licin tak sekaku seperti sebelumnya yang takut dengan sosok Bude Rodiyah yang terlihat angkuh dan tegas ini .

"Maksudnya?!"

"Saya bisa gantiin Pakde ngasih Bude kebutuhan"

"Kurang ajar kamu Syah!"

"Jujur saya juga pingin ngerasain apa yang dirasain Arman, kalau Bude menolak, itu hak Bude, tp saya juga punya hak membuka skandal ini"

"Syah! Aku ini Budemu, ini smkin salah nak"

"Kalau salah mending sekalian bude, jangan nanggung toh dosanya sama"

"Astagfirullahaladzim syah!"

"Yasudah, bude mau gak nurutin mintanya saya?"

"Kalau engga, ya monggo besok diliat video bude kesebar, kalau iya, ini syah simpen rapet² biar kita sama² enak"

Bude Rodiyah menangis, ia sesengukan, aku hanya mematung diam didepannya, kali ini syetan kembali menjamah pikiranku, ia menyuruhku untuk duduk disebelahnya.

"Udah bude nurut aja, pasti aman sama isyah"

Ia menoleh kepadaku dengan tatapan sayu, kode lampi hijau, aku menyerebot ke bibirnya lalu kucium ala-ala amatir yang tak pernah ciuman sebelumnya, awalnya ia hanya diam sembari terus mengelap air matanya yang jatuh berurai itu.

"Jangan, aku bud"

Saat ia membuka mulutnya untuk menyelesaikan kata² beliau, aku malah memasukan paksa lidahku kedalam rongga mulutnya, rasanya sedikit masam.

Tak berselang lama, sepertinya gairah Bude Rodiyah jadi aktif setelah tanganku dengan lancangnya berani meremas payudaranya dari luar daster yang ia gunakan.

"Emm!"
Ia mengadahkan kepala ke atas, kaget dengan aksiku barusan tapi tak menolaknya.

"Susumu enak bude!"

Aku merebahkan badannya ke sofa, ia hanya terdiam menuruti arahan tanganku.

Kepalanya ku tahan dengan tangan kiriku, mulutku beradu dengan mulutnya, tangan kananku aktif menjelajahi payudaranya dengan lembut.

"Ogh, hgggn"

Mulutnya mulai meracau, ini sifat aslinya, ini wajahnya yang tanpa topeng pencitraan tai kucing itu

Lidahnya mulia aktif membalas lidahku, menusuk paksa rongga mulutku, panjang juga lidahnya.

Dasternya kusingkap sampai paha, entah syetan model apa yang membuatku bergairah sangat2 bergairah ini, ide2 kreatif muncul untuk membuatnya semakin aktif.
Tanganku meraba² halus, membelai pahanya yang besar itu, sesekali kusrempetkan ke vaginanya yang terlihat besar bahkan saat tertutup, ia hanya memandangi aksiku sembari menunjukkan wajah nafsunya yang tak tahu malu itu.

"Kamu yang mulai, jangan salahkan Bude!"

Ia lalu menjambak rambutku saat aku asyik menjilat² halus paha luarnya, ia lalu meloloskan dasternya sampai atas, ku tahan laju jilbab yang rupanya akan ia lepas juga.

"Tetep pakai hijab bude"

Ia terdiam sebentar, lalu meneruskan aksinya meloloskan bhnya sendiri, sungguh payudaranya sangat besar, pentilnya hitam dengan ukuran aerola yang luas, ia mengagahiku, aku duduk santai sembari ia menyodorkan kedua toketnya persis didepan mulutku, memang Bude Binal!

Ia terus meracau saat aku menjilat, mengigit payudaranya yang dihiasi aerola hitam pekat itu.

"Shhshhshh! Ashh, shhhh!" racau Bude

Tangannya aktif menjamah tubuhku, sesekali ia meremas kedua aksesoris penisku, menimbulkan rasa sakit. Sangat-sangat binal, pantas saja Arman betah disini, disuguhi permainan Bude ala Kuda Liar dan juga fasilitas mencukupi, siapa yang tidak betah hidup disini? Tololnya pakde membiarkan istrinya ini digagahi orang lain, dan sekarang digagahi kemenakannya sendiri.


Hanya dengan beberapa jilatan pasif yang kuberikan pada tubuh bude, sekitar payudara dan lehernya sudah membuatnya seperti orang gila, dia memang benar-benar wanita yang kurang perhatian lelaki, pikirku.

"Masukin syah"


Ia meloloskan cd biruku, tanpa basa-basi dengan gerakan mulut yang cepat ia meludahi penisku dengan ludah yang entah berapa lama ia simpan, itu lumayan banyak membuat batang penis dan aksesorisnya basah.

Ia mengocoknya dengan kecepatan yang mampu melukai batangku,

"Shh, ahh sakit Bude"

Sialnya, ia malah mendaratkan tamparan ke wajahku lumayan keras lalu berkata
"Udah diem kamu! Pokoknya kamu yang mulai semua, jangan salahin bude!"

Ia lalu melanjutkan journey-nya ke daerah selangkanganku, menjilat, mencium entah apa yang ia lakukan dibawah sana, kepalaku mengadah keenakan, tak sanggup aku menahan ledakan sperma yang seperti akan keluar sebentar lagi, ini jauh lebih enak daripada apa yang disuguhkan Safitri sebelumnya, ini terasa lebih pengalaman dan alami, insting liarnya yang bekerja.

Ia sesekali memasukan biji bolaku kedalam mulutnya meskipun sedikit memaksa.

"Arghh, shhh, shhh agh enakk bude"

Ia menekuk batang penisku ke kiri, mengigitnya halus, gila permainan apalagi ini, yang ku tahu sex gaya seperti ini disebut-sebut hardcore?

Berkali-kali ia seolah ingin menelan habis batang penisku yang tak terlalu besar ini, ia menekan rongga mulutnya, aku bisa merasakan ujung penisku menabrak tenggorokannya, dihabisi seluruh batang ini, sensasi ini yang kiranya membuatnya banyak/hampir semua manusia lupa akan kehadiran dosa, mereka tak mengenal itu semua saat seperti ini, aku juga sependapat kalau Syetan memang kuat untuk mengoda kita melakukan ini, sangat-sangat nikmat! Ini kegilaan yang amat luar biasa!

Ia memandangku dengan tatapan tajam, senyumnya menyeringai, ia berhasil membuat lelaki muda menjerit kesakitan, ia berhasil membuat lelaki ini berdesir, berdetak kencang, ia berhasil membuatku!!!!!
"Argh!!!!!! Shhhhhhh!!!" spermaku tumpah saat Bude semakin menjadi mengoral penisku, mengigit kasar batangnya, sensari nyeri nikmat ini tak mampu lagi ku bendung.

Kental putih sperma itu jatuh diatas wajah+jilbabnya yang terurai, ia kegirangan, spermaku yang belum tuntas keluar malah semakin dihisap semakin dahsyat, aku mengejang, badanku mengigil sesaat, ini NIKMAT! SUNGGUH NIKMAT! AKU AKAN HIDUP DAN MATI HANYA UNTUK INI!" BAWA AKU KE NERAKA AKU TAK PEDULI ASAL AKU BISA MERASAKAN KENIKMATAN SEPERTI INI SELAMA DIDUNIA" pikirku yang semakin jauh dari jalan kebenaran.

Ardiansyah angbbnr² dah menggila....
Jdiin tiap ce dnkelua4ganya bkl bacol...
Kecuali Uti....

Iya jelas, kl Uti diexe, apa g patah², usahanya...
Dah hair, digenjot anak muda....
Apa rsanya.....

Ayo hu, kentangnya jgn lma² ya, suhu...
Ganbate...

:semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd