Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA I BLAME SATAN FOR MY SINS

Safitri III



Hari ini terpaksa aku harus berangkat ke sekolah sendirian, Safitri memintaku mengizinkannya, merepotkan pikirku.


Sekolah sangat membosankan, ingin rasanya cepat-cepat kembali ke rumah dan memandang badan dan wajah Safitri, meski aku hanya bisa memandang sekilas.


Sesampainya dirumah, kulihat ia sedang berbincang dengan Eyang, lebih tepatnya dimarahi, hahaha.


Orangtua mana yang tak marah melihat cucu gadisnya duduk diteras dengan menggunakan pakaian "terbuka", menurut Eyang itu sudah sangat tidak pantas, meski bagiku itu hal yang wajar, celana pendek dan kaos oblong yang biasa digunakan pria/wanita saat santai diteras, maklum Eyang Pram orangnya "old school"


Aku hanya lewat sembari cekikikan, ia melirik ke arahku tajam saat ia tahu aku sedang mengejeknya.


Aktivitas kita lebih banyak dilakukan didalam kamar masing-masing, entah apa yang ia lakukan didalam kamarku, sedangkan aku sibuk "ngemong"/mengasuh adik-adikku, biasanya Uti yang melakukan tugas ini, tapi beliau sedikit tidak enak badan.


Setelah Isya' kedua adikku turun kebawah melihat tayangan TV kesukaan mereka, sementara aku binggung apa yang harus kulakukan.
Aku memeras otak, ingin rasanya berdua didalam kamar bersama Safitri yang sedari tadi kudengar hanya diam tanpa suara dari dalam kamar.


Aku punya ide, pura-pura mengambil laptop supaya bisa melihat bodynya yang mulus berbulu walau hanya sekejap.


A:Dek, mau ngambil laptop, buka bentar kamarnya.


Safitir malah tak bergeming, kukeraskan sekali lagi suaraku, baru ada jawaban
B: Apa mas?
A: Buka bentar kamarnya, mau ngambil laptop iniloh
B: Ganggu ajasih, orang mager juga
A: Ye dasar anak monyet, kamar siapa juga
B: Ngawur, aku anaknya Mama Rodiyah yang tiap lebaran ngasih kamu sangu paling banyak loh, awas aku bilangin.
A: Duh bawel, makanya cepet buka pintunya


Diam sesaat, setelah itu dia membuka pintu dengan kasar sembari memayunkan bibirnya, menyodorkan laptop dengan kasar ke dadaku


Kok bisa tahu laptopku ditaruh dimana, pikirku.


Ah, sialan. Aku hanya bisa melihat beberapa detik sebelum ia kembali menutup pintu kamarku.


Tepat jam 09.00 WIB, BBM yang biasanya sepi tiba-tiba ada notifikasi masuk, ya! Safitri! Ia memintaku lagi untuk membelikan cemilan kesukaannya, sangat merepotkan!


Aku sempat menolak, beralasan dingin dan ngantuk, tapi satu hal yang membuatku menuruti kemauannya, ia berjanji akan memberiku hadiah, entah hadiah apa yang kuterima malam ini, semoga itu berbau-bau kenikmatan.


Aku berangkat dengan semangat, sengaja tak kupakai jaketku, hihihi, agar ia lebih iba melihat perjuanganku membelikannya cemilan walau jarak rumah-supermarket hanya beberapa ratus meter, hahaha.


Kupacu langkahku menaiki tangga, lalu kugedor pintu dengan pelan, takut membuat Eyang dan Uti terbangun, jika malam ini aku mendapatkan kesempatan untuk melepas perjakaku, pastilah hanya sebentar, karena nanti malam Eyang dan Uti sudah bangun melakukan Sholat Tahajud yang biasa mereka lakukan.


Safitri tersenyum melihatku membawa cemilan kesukaannya, ia mempersilahkanku masuk lalu dengan semangat membuka cemilan dan memakannya dengan serakah.


A:Kalau laper makan, bukan ngemil
B: Ga laper, cuman kehilangan sedikit energi.
A: Wah habis ngapain lu? Kamar mas habis lu pakai buat apa?
B: Ga ngapa-ngapain kok


Katanya sembari sedikit membuang tatapan matanya, aku mencoba menelusuri keadaan sekitar kamarku, tak sengaja saat sedikit mengeser selimut bermotif Machester Unitedku, spray dengan motif yang sama terlihat sedikit basah, mataku melotot tetapi kucoba menyembunyikan ekpresi terkejutku dari Safitri yang asyik mengunyah cemilan.


A: "Hayo, ini apa?" kataku sembari menunjuk spray yang basah
Dengan sigap ia terkejut mencoba menutupi spray itu dengan badannya, aku menghentikan aksinya, lalu kucolek spray yang basah itu
B:Mas, jangan dicium!


Tak ada bau, hanya sedikit lengket, apa ini?
A: Dek, kamu habis ngapain sih?
B: Bukan apa apa itu, aku tadi minum tumpah
A: Masak air minum lengket gini
B: Air gula, maksudku
A: Kamu kapan suka gula? Kamu kan anti makan yang manis-manis, apalagi minum.


Safitri tampak kemerahan, ia pasti berbohong, aku tau ia menyembunyikan sesuatu dariku.


A: Jangan-jangan kamu habis?
B: Heh! Ngawur aja!
A: Iya ini, pasti habis???


Aku hanya mengira-kira padahal aku sungguh tak tau apa yang ia lakukan, pengetahunku tentang Sex memang ada tapi tak pernah membayangkan seperti apa, hanya bayang-bayang biasa yang dijelaskan teman-teman mesumku


Ia seperti kehabisan kata-kata, dan kata terakhir yang ia keluarkan adalah?


B:Jangan bilang siapa-siapa ya mas.


Entah, sumpah meskipun aku membocorkan rahasia Safitri, aku sendiri tak tahu apa yang ia lakukan!


Aku mencoba berpura-pura mengetahui apa yang ia lakukan
A:Gapapa, udah biasa.
B:Emang mas juga biasa?
A:Biasa apa?
B:Itu?
A:Itu apa?
B:Coli!
A:Coli apa sih dek?
B: Wah katrok, coli itu kayak mainin burungmu sendiri ituloh mas
A:Walah, tak kira apa, ya lumayan sering sih
B:Berarti wajar kan, kalau aku juga gitu.
A:Kamu sering?
B: Gak juga sih
A: Ah, bohong
B: Ya kadang 3x atau 4x
A: Loh loh loh
B: Soale aku ketagihan lihat film porno mas, diajari si Silvi ituloh, gatau kok kalau gak mainin itu rasanya gatel gitu pas lihat film
A: Silvi? Serius?
B: Iya silvi, tapi jan bilang-bilang
A: Makanya tak panggil² tadi gak denger, ternyata lihat film bokep
A: Masa si Silvi temanmu yang jilbab lebar itu suka nonton film porno?
B: Eh, malah dia yang ngajarin kok
A: Gawat, hancur hancur.
B: Malahan dia udah gak P, dia pernah tidur sama gurunya di pondok.
A:Gila bener si Silvi, keliatannya aja alim padahal...
B:padahal apa?
A:Liar, hahaha.
B:Ngatain aku?
A:Lah ngapain, wong ngatain si Silvi kok aku
B:Aku kan juga suka nonton film, berarti aku juga liar ya?
A:Kan kamu tetep P
B:Katanya Silvi kalau udah pernah "itu" udah gak P
A: Gatau, coba browsing


Setelah beberapa menit, ia berkata
B:Bisa jadi mas kalau jarinya dimasukin ke liang vagina terus ngerobek selaput dara
A:Kamu dimasukin jari ga?
B: Engga, cuman tak gesek² doang
A: Ya masih P berarti
B:Tapi beneran loh mas, jangan bilang siapa-siapa
A:Iyaiya, oiya mana hadiahku?
B:Nanti dulu, nanti malem tak BBM lagi, jam 2an, biar orang-orang tidur beneran.
A: Duh, ya ketiduran aku jam segitu
B: Mau gak?
A: Iyaudah deh, iya. Tak tunggu jam 2an ya, awas kamu ketiduran
B: Suiyap boss!
Kata Safitri sembari menjulurkan lidahnya


Ini awal dari semua yang akan kulakukan, sentuhan wanita pertama kali diarea sensitive ku yang membuatku sampai sekarang maniac sexs.


Bagaimana kelanjutannya? Tunggu saja!
Kentang? Biarin! Ini bukan sekedar cerita COPAS, peace!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd