Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET

10. Kisah Dari Masa Lalu



"Pernikahan kita semua? Siapa menikah sama siapa? Kok bisa ?"

Harso kaget dan heran dengan pendengarannya tetapi lebih heran lagi kala melihat Fhasya dan Ghea terkikik tertawa, menertawakan dirinya.

"Mbak, bener khan kalau mas Harso kaget dan bingung lucu jadinya khan, hi hi hi"

"Hi hi hi, iya dek, mas Harso memang kalau sudah kaya begini lucu habis dek, jadi pengen peluk dek"

"Issssh mbak ini nyari kesempatan terus daritadi, hi hi hi tapi Fhasya sama kok mbak jadi pengen peluk"

Beda Fhasya dan Ghea adalah Fhasya lebih responsif dan aktif, begitu pengen katanya dia langsung lakukan saja. Dan Fhasya tak perlu ijin siapapun untuk memeluk Harso. Tak mau ketinggalan Ghea akhirnya memeluk Harso tetapi sekaligus melumat bibirnya dan tangannya memegang kontol Harso, mengusapnya perlahan.

"Issshh mesti lho ini, mbak Ghea selalu terdepan deh... Hi hi hi, ya sudah Fhasya bagian lihat saja dulu deh, habisnya capek tadi dibikin edan eling sama mas Harsonya.... "

"Hiiii mbak juga masih capek, takutnya itu kontol masuk ke memek mati aku dek... Hi hi hi"

Harso kali ini kena batunya dikeroyok oleh dua wanita "nya" dengan metode hit n run yang sama dengannya tadi. Jelas Harso garuk2 kepala dia, pas lagi enak2nya dielus sang pujaan, giliran hampir panas, eh malah ditinggal.

"Ha ha ha, ya udah kalau ga mau kontol ini, yuk kita bicara2 dulu deh. Mas kayaknya banyak ga paham apa maunya wanita2 nya mas ini. Ada yang bisa kasih penjelasan ?

Kita siapa yang mau menikah ? Khan kalian semua istri orang lain khan ?

Itu yang pertama, siapa yang bisa jawab ? "


***


Fhasya dan Ghea tersenyum saling menatap satu sama lainnya. Kemudian keduanya bangkit berdiri dan melangkah masuk kamar.

"Sebentar ya mas, kami ke kamar dulu ambil sesuatu, ada yang mau diperlihatkan sama mas soalnya" Ghea berucap sambil melangkah pergi.

Harso benar2 heran juga terangsang habis, melihat wanitanya berjalan menjauh telanjang bulat dengan goyangan pantat mereka yang aduhai.

Tak perlu lama, mereka segera kembali dengan masing2 menenteng sebuah map berisi dokumen2.

Keduanya lantas menyerahkan dokumen yang mereka bawa kepada Harso. Mata Harso terbelalak membacanya, seolah tak percaya dengan apa yang dia pegang. Suatu dokumen yang membuat dadanya begitu bergemuruh.

SURAT KEPUTUSAN HAKIM AGAMA

Surat Cerai !!!
Ternyata keduanya telah resmi bercerai !!!

Harso benar2 terperanjat kaget, ini mereka sudah bercerai, dan dirinya sama sekali tak tahu menahu. Harso kemudian menatap lekat lekat Ghea dihadapannya seolah minta penjelasan rinci.

Bukan apa, ini masalah besar baginya, masalah yang sangat luar biasa besar sekali. Ghea adalah istri seorang sahabatnya dan ada banyak hal yang akan jadi masalah di kemudian hari bila mereka bercerai. Urusan perusahaan dan nilai saham yang tak sedikit.

Ghea hanya tersenyum mesra memandang Harso yang seolah matanya melotot saking kagetnya dan minta konfirmasi kepada Ghea.

Sambil tersenyum Ghea berkata :

"Isssh mas Harso ini melihatku kaya mau ngunyah saja, tuh dilihat dulu deh tanggalnya keputusan tanggal berapa. "

Harso kemudian melihat tanggal penetapan keputusan oleh Hakim, .... 2003.
Tangan Harso gemetar....
Harso kemudian melihat ke Ghea dan kembali melihat ke dokumen yang diberikan oleh Ghea, begitu seterusnya penuh dengan tanda tanya yang kemudian entah kenapa pengetahuan soal dokumen itu membuatnya terdiam lama terdiam dan akhirnya menutup matanya yang meneteskan air mata.

Ghea yang melihat Harso seperti itu merasa trenyuh/terharu dan kemudian merapat memeluknya memberikan sentuhan kasih nya yang selama ini seolah ada penghalang.
Suasana tiba2 hening agak lama, kemudian setelah harso mendapatkan ketenangan di dadanya,

"Bisa kamu ceritakan detail apa yang terjadi sayang ? "

"Mmm... Mas tahu kenapa aku menikah dengan mas Sugi ? "

Harso memandang wajah Ghea mencari tahu tentang kilasan yang ada diwajahnya, kemudian Harso menggelengkan kepalanya.

"Soalnya mas Sugi dan aku ingin membuat mas Harso cemburu dan membalas dendam, itu awalnya, kisah sebenarnya adalah karena desakan orang tua"

"Apa urusannya Sugi pengen aku cemburu, dia dendam sama aku ? Tujuan dia apa ?, mmmm tapi ya sudahlah itu biarlah jadi masa lalu.

Lantas anaknya Sugi itu anak siapa ? "

"Ya anak istrinya lah mas, Putri"

"Putri ? Lhaaa kok bisa ? Sahabatmu itu ? "

"Iya mas, kenapa ? "

"Duuh ya, gara2 dia kamu nangis2 ga keruan sampai nikah sama Sugi, lha kok malah kamu rela dia jadi istrinya Sugi ?

Sugi ngapain mau nikah sama Putri ? Katanya dilarang orang tuanya ?

Katanya kamu dendam juga sama aku kok malah begitu ?

Aaahsss aneh, tapi ya sudah mau bicara apa lagi.

Satu lagi yang ga masuk otakku,
Terus kok aku ga tahu kalau kamu sudah cerai kenapa ? "

"Ceritanya panjang mas, haashhhh"

"Bikin pendek ga bisa ?"

"Intinya begini mas, mas Sugi dan Putri tak direstui orang tua Putri mas, lantas Putri marah dan mencari pelarian dan itu adalah mas. Dan mas sendiri kaya senang dekat dengan putri, itu bikin aku sakit hati ditambah mas Sugi diultimatum ibunya supaya lekas menikah. Aku juga sama.

Sama2 sakit hati juga diultimatum
Jadilah kami menikah. Sekedar menyenangkan orang tua mas Sugi dan orang tua ku mas.
Dengan perjanjian pra nikah aku ga mau digauli oleh mas Sugi dan setahun setelah menikah, rencananya kami akan bercerai.

Lalu entah bagaimana ceritanya Putri akhirnya pisah sama mas dalam kondisi hamil 3 bulan mas hampir 4 bulan. Tahunya hamil setelah dia pisah sama mas dan mas sempet ngilang selama 8-9 bulan entah kemana. Aku dan mas Sugi mempercepat proses perceraian, supaya mas Sugi bisa menikah dengan Putri tanpa harus ijin aku.

Mas Sugi kasihan soalnya mas dengan Putri dan aku paham itu dan akhirnya singkat cerita mas Sugi menikahi Putri. Ga pake rame2 dan tak ada yang tahu, sebab mas Sugi takut orang tuanya ga setuju mas.
Rencana mas Sugi nanti memberi tahu orang tuanya setelah Putri melahirkan, dan memang akhirnya begitu.
Orang tua mas Sugi juga tahu kalau aku sudah bercerai dengan mas Sugi"

"Jadi anaknya Sugi itu ?"

"Yang pertama anakmu kalau benar hamil gara2 mas, dan yang kedua anak mas Sugi, cuma karena kondisi ibunya ga stabil karena entah apa namanya aku ga paham, makanya anaknya dicesar mas sebelum waktunya, prematur ibunya meninggal setelah 2 hari melahirkan"

"Oh tuhan.... Itu bukan anakku itu anak Sugi karena aku tak pernah menyentuh Putri dalam artian menggaulinya

Hasshhh nantilah aku akan cerita semuanya deh jangan sekarang ya

Mmm sekarang giliran kamu Fhasya, kenapa kemaren2 kamu bersikap seolah masih menjadi istri Dafa ? "

"Mmm nanti dulu mas, aku mau kasih penjelasan singkat dulu sebelum Fhasya bicara, kenapa kamu tak tahu kalau kami bercerai, jawabannya adalah karena Putri meninggal setelah melahirkan anaknya yang kedua dan aku terpaksa demi kemanusiaan membackup semua tanggung jawab Putri pada anak2nya sebagai seorang sahabat ibunya mas, bukan sebagai istri mas Sugi.
Aku tak sampai hati pindah keluar, meski aku memiliki semacam pavilyun sendiri di sana"

"Hassshhhh gitu ya, apa salah satunya karena kamu menganggap kalau anak pertama putri itu anakku ?"

"Iya mas... "

"Oohhh ashhhhh haaaaahhhh gitu ya.... "

Harso berkeluh kesah saking gerahnya dan panasnya dadanya mendengar kisah dari Ghea. Sebuah pemutar balikkan fakta yang sungguh luar biasa.

"Jadi ini semua kisah kenapa kamu seolah ngotot aku memberikan kado pada "anakku" agar dia ingat aku sebagai paman budiman ?"

"Iya mas.... Oooh hiks hiks hiks, aku mengira itu anakmu mas, makanya aku minta dengan sangat kamu mau menjadi walinya mas, oooh kalau saja aku tahu mas..... "

"Yang aku herankan adalah kenapa Sugi tak tahu ini ya ?"

"Awalnya aku yakin mas Sugi tak tahu mas, karena memang mas Sugi memperlakukan kedua anak itu berbeda. Bagaimanapun juga karena merasa dia bukan bapak anak itu, makanya aku mohon kepada mas untuk menjamin hidup anak itu kedepannya"

"Terusss.. "

"Seminggu lalu atau 10 hari yang lalu aku tak ingat, mas Sugi bercerita menerima tamu seorang notaris yang mengantarkan pesan wasiat Putri. Katanya wasiat itu baru boleh diberikan setelah dia meninggal 10 tahun.

Aku sendiri tak tahu isinya, tetapi setelah itu mas Sugi seolah merasa bersalah kepada putranya yang pertama. Dan dia mengajakku bicara soal hubunganku denganmu mas...

Aku yakin isi suratnya sesuai pengakuanmu mas"


Image Ghea​

"Hassshhh Putri, sungguh wanita yang luar biasa, bahkan setelah meninggal dia masih bisa merusak hidupku, hidupmu dan hidup Sugi...

Haassshh sudahlah, orangnya toh sudah meninggal, meski bekas perbuatannya benar2 luar biasa.

Tahukah kamu kenapa aku menghilang ? Selama 9 bulan tepatnya, itu semua gara2 Putri juga, dan aku akhirnya kehilangan jejaknya karena dia berada di tempat dimana aku tak mau mendatanginya. Rumah Sugi, tepatnya aku berfikir itu adalah rumah mu"

"Jadi.... Apa yang sebenarnya terjadi mas ?"

"Aku di rumah sakit gara2 Putri menusukku.
Tapi aaashhh....
Sudahlah, kapan2 aku cerita soal itu tapi bukan sekarang, so kita bahas hal lainnya. Fhasya...? "

Harso terkejut ketika pandangannya beralih ke wajah Fhasya, nampak Fhasya sedang bercucuran air mata, penuh kesedihan yang dalam. Tangisan tanpa suara tetapi jauh lebih mengibakan.


***


Tangisan Fhasya sekarang tak lagi sekedar ditandai dengan derasnya air mata yang tumpah. Tetapi juga dengan tubuhnya yang tergetar memelas dan isakan dan rintihan yang seolah keluar dari liang kubur, membuat terharu siapa saja yang melihatnya.

Harso jelas kebingungan melihat betapa Fhasya begitu sedihnya mendengar kisah2 yang Harso dan Ghea ucapkan.

Harso kemudian menghampiri Fhasya dan memeluknya, mendekapnya dalam dadanya memberikan ketenangan untuknya serta belaian lembut di punggungnya.

Mendapatkan perlakuan semacam itu, Fhasya tiba2 merintih lebih memedihkan hati dan kucuran air matanya begitu deras, tubuhnya semakin tergetar menahan tangisnya yang tetap saja keluar.


Image Fhasya​

Harso sangat heran dan khawatir dengan kondisi Fhasya yang begitu berubah kala mendengar kisah2 dari mulut Ghea dan Harso. Butuh waktu lama bagi Fhasya untuk akhirnya reda isakannya dan kemudian seolah lelah Fhasya tertidur dalam pelukan Harso.

Tidur bak boneka barbie, tenang dan dalam senyum, rupanya pelukan dan belaian mesra Harso memiliki pengaruh besar bagi Fhasya dalam meredam emosinya. Harso akhirnya mau tak mau menggendong Fhasya dalam pelukannya ke kamar tidur dan merebahkannya, menyelimutinya, mengecup dahinya dan kemudian dirinya keluar kamar sebelum akhirnya menutup pintu kamar.

Harso terdiam sambil bersandar di pintu kamar, entah apa yang dipikirkannya, yang pasti saat ini dia diam saja dan kemudian memejamkan matanya. Ada kesan lelah tak tertahankan yang dirasakannya.

Ghea mendekat dan kemudian memeluknya, rebah dalam dada Harso. Tangan Ghea pelan menepuk nepuk lengan Harso. Tanpa suara tanpa kata kata. Keduanya hanya diam membisu mereka berdua adalah korban "kegilaan" dari seorang sahabat yg entah mengapa seolah tak rela keduanya bahagia.

Lama mereka terdiam membisu, lalu kemudian Harso berkeluh kesah...

"Hhhaaaaaaahhh sayang yuk kita ke kolam lagi, ngopi yuk... Mmm pake baju dulu ya, aku juga mau pake baju dulu sayang"

"Mmm baiklah mas, aku masuk kamar ambil baju dulu"

"Mmmm"

Harso lalu ke kamar "nya" dan mengenakan pakaian "rumah"nya, kaos oblong dan kolor.

Perlahan dia kemudian melangkah menuju area kolam private. Duduk diam sambil menikmati kopinya yang sudah mulai dingin. Meresapi rasa kopinya dan rasa dalam dadanya yang seolah mereda padahal tadi benar2 bergolak liar hampir tak terkontrol.

Sesuatu yang belum pernah ia rasakan, bahkan dulu ketika ada kejadian yang paling menghebohkan pun rasa dalam dadanya tak bergolak sampai begitu dahsyat.

Harso masih duduk diam, angannya melayang jauh sampai pada suatu peristiwa yang membuatnya terkapar selama hampir 6 bulan di rumah sakit.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd