Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT VALKYRIE Management

Nice! Membangun pengantar mood konflik yang lebih lanjut. Teruskan om!
 
CHAPTER 17: TERUNGKAP

The Platina Pavilion. Perumahan paling elit dengan segala kemegahan dan keasriannya. Perumahan yang istimewa karena tidak sembarang orang yang tinggal di perumahan tersebut. Politikus, artis, dan jajaran konglomerat memiliki tempat tinggal disana, menjadikan perumahan tersebut memiliki penjagaan ketat dan bagian keamanan tersebar di semua gerbang masuk.

Pun begitu, beberapa pemilik rumah mewah tetap memasang lagi para penjaga di istana mereka. Seperti yang terlihat di rumah megah blok B bernomor 48. Para pria tegap berseragam hitam tampak berdiri sambil serius memperhatikan sekitar, memastikan tak ada hal yang aneh mengancam tempat tinggal bos mereka. Rambut yang mengkilap ditambah kacamata hitam menjadikan mereka lebih mirip pemeran film aksi daripada penjaga.

Sementara di kamar utama lantai atas, terdengar suara lenguhan dan desahan yang tak tertembus dinding tebal kamar tersebut. Berbagai furniture antik nan mewah menjadi saksi bisu nikmatnya permainan yang sedang berlangsung.

Namun hubungan intim itu tampak segera berakhir karena terlihat si pria tegap sambil menggenjot bokong lawan mainnya tampak takut-takut berkata,

‘B-bos.. Nghh ahh.. S-saya mau k-keluar..’

Si wanita yang tadinya memejamkan mata menikmati goyangan pria peliharaannya, tersentak dan langsung melotot ke arah cermin besar di dinding depannya, menatap tajam ke wajah pria yang terpantul di cermin tersebut.

‘Bangsat lo udah minum obat yang gue kasi ga sih?! Lemah amat sih lo ini belom ada setengah jam!’ wanita itu berteriak sambil berusaha menangkap kenikmatan yang digesekkan penis dalam vaginanya. Namun kenikmatan tersebut agak berkurang sekarang karena kata-kata yang keluar dari pria peliharaan wanita tersebut.

HVdxWmK1_o.jpg

‘U-udah, Bos.. Tapii nghh.. Memang ini e-enakk bangett..’

‘Alasan lo, brengsek! Cepetin! Jangan keluar dulu!’

Sialnya perintah bosnya itu tidak bisa dikabulkan. Kenikmatan tingkat tinggi membuat pria tegap tersebut menggelinjang, sampai semenit kemudian,

‘B-boss ampuunn argghh..!’ Lelehan sperma muncrat memenuhi kondom yang terpasang di penisnya. Pria itu langsung lemas terkulai, begitu juga dengan penisnya.

Wanita tersebut dengan gerakan kasar langsung mencabut penis yang masih tertanam di vaginanya, mendorong dan menendang pria yang kini takut-takut menatap bosnya.

‘Anjing lo cemen banget sih! Apa gunanya gue beli mahal-mahal obat dari luar negeri kalo lo masih ga bisa ngimbangin!’ Si wanita tersebut memaki sambil meraih telpon di meja samping tempat tidur.

‘Penjaga! Bawa nih orang keluar! Telanjangi atau apalah sesuka kalian! Jangan sampe gue liat lagi nih orang di depan mata gue!’

‘Siap laksanakan, Bos Shania!’

Tak sampai semenit beberapa pengawal berseragam masuk dan menyeret pria yang masih meringkuk di lantai kamar. Tangannya meronta sambil memohon kepada wanita yang kini tidak lagi menjadi bosnya.

‘B-boss ampun bos.. Boss.. jangan begini boss..’ Namun rengekannya tidak digubris wanita yang kini menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Sambil berbaring di bath up yang sudah dipenuhi air dan wewangian, Shania mendesah mencoba menenangkan dirinya. Satu lagi peliharaannya gagal memuaskannya, padahal sudah diberi obat kuat yang jauh hari Shania dapatkan saat berkunjung ke luar negeri. Alasannya selalu sama, vaginanya jauh lebih nikmat dari semua yang pernah mereka rasakan. Alasan apapula itu, pikirnya.

Padahal dari dalam hatinya, Shania seperti ingin membenarkan alasan mereka, tatkala mengingat perkataan mantan bosnya, mantan kekasihnya yang kini menjadi musuhnya. Satu-satunya orang yang bisa memuaskan hasrat seksnya sejauh ini.

Sambil memejamkan mata, Shania tanpa sadar berbisik, ’Tristan.. Aku kangen..’

***
PEGAWAI TERPILIH
nj2oKSfg_o.jpg
BQFzcGDu_o.jpg
krgESYqv_o.jpg
8iP4OYAp_o.jpg
1DwFe2DD_o.jpg
r87AnpZN_o.jpg
LHXnUYqz_o.jpg
KVx8T0cw_o.jpg
QfX3k0vR_o.jpg


‘Lima.. Empat.. Tiga.. Dua.. Satu.. Yak! Workout hari ini selesai! Bagus!’

Ucapan Mbak Nia trainer fitness Valkyrie melegakan para pegawai terpilih yang langsung roboh di masing-masing matras. Nafas mereka memburu, terengah-engah mencoba menghirup asupan oksigen sebanyak yang mereka bisa. Sementara Bang Simon terkekeh melihat para pegawai terpilih yang bahkan tidak kuat untuk duduk.

‘Hahahaha begini ya kalian selama saya tinggalkan. Saya ubah dikit porsi workoutnya langsung pada tepar! Rasain! Mentang-mentang Mbak Nia ngasi porsi normal jadi pada manja semua! Hah!’

‘Bang.. hah hah.. Ini sih.. Hah.. Tiga kali dari biasanya.. hah.. Kan ga pernah.. begini..’ Melody sambil terengah mencoba berargumen.

‘Halah stop tipu-tipu. Pas saya jadi trainer porsi latihan sudah seperti ini. Nia, mulai besok naikkan porsi latihannya. Ini anak-anak jangan dimanjain!’ Omongan Bang Simon langsung disambut rengekan serempak dari para Pegawai Terpilih. Mbak Nia hanya bisa cengar-cengir mendengarnya.

Setelah sudah cukup tenaga, mereka pun turun ke lantai kamar untuk membersihkan diri. Makan malam sudah siap untuk dinikmati. Perut mereka tentu lapar.

Sambil berjalan ke kamarnya, Veranda bersama yang lain bercengkrama sambil sesekali tertawa. Mendadak Veranda berhenti sambil menepuk dahinya,

‘Aduh! Aku lupa! Tadi kan lock card nya aku taruh di meja gym. Aku balik ke atas dulu ya.’ Sambil setengah berlari Veranda kembali ke lift.

Saat keluar lift, Veranda berpapasan dengan Mbak Nia.

‘Mbak, ruangan fitness belum dikunci kan? Lock card ku ketinggalan.’

‘Oh belum ditutup kok.’

‘Oke makasih Mbak’

Veranda pun berjalan menuju ruang fitness. Bayangan bathtub dengan air hangat dan wangi therapy menari di pikirannya saat tiba-tiba langkah Veranda terhenti mendengarkan suara seseorang di dalam ruangan. Veranda reflek merapatkan tubuhnya ke dinding dekat pintu.

‘Sudah saya bilang kan, kalo kamu terus merasa bersalah mimpi itu terus datang, Nonaku yang manis. Berhentilah berpikir seperti itu.’ Terdengar suara Bang Simon ramah menenangkan seseorang.

‘Iya tapi aku masih belum bisa, Bang. Semua masih musuhin aku. Aku ga nyaman.’ Nabilah mulai sesunggukan.

‘Hei. Hei. Sini lihat Abang. Lambat laun semua pasti kembali seperti semula.’ Tangan Bang Simon mendekap pelan bahu Nabilah, mencoba menenangkannya. Kemudian Bang Simon merangkul Nabilah dan mengusap punggungnya.

‘Bang Simon pasti terus dukung Nona. Nanti Bang Simon bantu bilang ke yang lain ya.’

Veranda yang dari tadi terpaku dari balik dinding, akhirnya memutuskan untuk masuk ketika dirasanya keadaan sudah normal.

‘Eh ada Bang Simon, Nabilah. Lock cardku ketinggalan hehe..’

‘Eh ada Nona Ve yang rupawan. Sini sini duduk dulu dengan Bang Simon.’

’Bang Simon, kak Ve, aku duluan ke kamar ya.’ Nabilah yang menunduk kemudian pamit keluar.

Setelah Nabilah sudah pergi, Bang Simon dengan tersenyum berkata,’Nah, Nona Ve pasti penasaran kan dengan apa yang kami bicarakan tadi?’

Veranda tergagap. Curi dengarnya ketahuan.
’E-eh duh maaf Bang ga ada maksud nguping, t-tadinya cuma mau ambil lock card seriusan. M-maaf yang Bang aduh..’ muka Veranda memerah.

‘Hahaha ya ngga apa-apa. Lagian saya merasa ini waktunya Nona tahu. Pertama kali saya lihat Nona tadi pagi, saya tahu Nona orang yang baik. Saya juga merasa Nona bisa menyelamatkan Valkyrie ke depannya.’

Veranda kaget mendengarnya. Menyelamatkan? Memangnya Valkyrie saat ini kenapa?

‘Untuk mulai cerita, kita kembali ke 3 tahun lalu, ketika Valkyrie berjaya. Banyak talent Valkyrie menghiasi layar kaca, bahkan tidak sedikit menembus pasar internasional. Group band, penyanyi solo, aktor, semua sukses dan Valkyrie berkuasa di industri musik dan perfilman. Begitu juga dengan para Pegawai Terpilih. Semua berhubungan dengan baik. Semua dengan hormat melayani dan sayang Bos Titan. Bos Titan pun senang melihatnya.’

Wajah Bang Simon mendadak serius.

’Sampai suatu saat, Bos Titan merekrut seorang pegawai terpilih, seperti Nona ini, dari desa dibawa ke Valkyrie untuk ditempah menjadi pelayan Bos Titan. Pegawai terpilih yang menjadi kesayangan Bos Titan, walaupun Bos Titan tetap bersikap adil ke semua. Kesayangan karena rupanya, kinerjanya dan perangainya. Bahkan dia tadinya akan diposisikan sebagai Sekertaris Pribadi Bos Titan.’

‘Namun semua itu membuatnya terbuai dan menjadi angkuh. Dia merasa dia bisa lebih dari sekedar Pegawai Terpilih. Dia merasa dia juga bisa menjadi talent, menjadi artis terkenal yang sering tampil di TV. Padahal Pegawai Terpilih tidak boleh menjadi talent karena sebenarnya posisinya lebih tinggi dan lebih istimewa dari talent.’

‘Ternyata The Detourne, perusahaan saingan kita, sudah melakukan komunikasi sepihak dengan dia dan tak lama datang langsung ke Valkyrie. Datang tanpa pemberitahuan. Datang untuk meremehkan, tidak menghormati Bos Titan sebagai pemilik dan yang lain, seakan-akan kita ini orang-orang bodoh. Datang untuk merekrutnya yang senang hati bergabung.’

‘Masalah tidak sampai situ. Karena dia kesayangan Bos Titan, dia memegang data-data talent Valkyrie. Ternyata jauh hari dia sudah mempengaruhi para talent untuk ikut ke Detourne. Bahkan Band Vechia yang menjadi talent andalan Valkyrie, memutuskan untuk hengkang. Mereka memutus kontrak, karena di klausul memang memungkinkan.’

Veranda yang dari tadi ingin bertanya, akhirnya bersuara, ’Siapa dia Bang?’

‘Yang tadi pagi datang ke Valkyrie, Shania Junianatha. Cukimai, malas aku nyebut nama dia. Aduh maaf Nona Ve, ga ada maksud.’ Veranda yang maklum dengan kekesalan Bang Simon, tersenyum dan bertanya kembali.

‘Trus Bang.. Apa hubungannya dengan Nabilah ya?’

‘Nah dampak kepergian Shania tidak sampai situ. Shania tadinya mau membawa dua Pegawai Terpilih yang juga sobat dekatnya. Viny dan Nabilah. Namun Nabilah memilih tetap mengabdi ke Bos Titan dan menentangnya habis-habisan. Shania yang tidak suka, menyebarkan video bugil Pegawai Terpilih dan memfitnah Nabilah yang menyebarkannya. Beberapa berhasil diselamatkan sehingga tidak menyebar, namun beberapa video seperti video Yona dan Naomi terlanjur tersebar. Bos Titan, Om Minmon dan saya tahu itu tidak benar. Ada orang lain selain Shania dan Viny yang menyebarkannya. Namun Shania terlanjur berhasil membuat Pegawai Terpilih membenci Nabilah.’

‘Talent yang meninggalkan Valkyrie, Pegawai Terpilih yang terkena skandal, banyak pegawai biasa memutuskan resign, saham dan pendapatan menurun, itulah masa-masa pelik dan paling kelam dari Valkyrie. Beruntung Bos Titan bersama Om Minmon didukung para Pegawai Terpilih yang setia, tetap tegar untuk memulai dari bawah. Sampai akhirnya bisa bersaing kembali di industri hiburan’

Bang Simon menghela nafas mengakhiri ceritanya. Veranda hanya terpaku mendengar cerita yang baru saja diketahuinya. Ternyata Valkyrie pernah sekelam itu. Veranda pikir Valkyrie baik-baik saja, namun dia merasa Valkyrie kembali mendapat ancaman saat kedatangan Shania.

‘Nah saya juga merasa begitu. Merasa was-was. Untuk apa dia datang lagi ke sini? Mau ngambil talent kita? Ga akan saya biarkan cih!’ Wajah Bang Simon mengeras mengingat kejadian tadi pagi.

‘Nah karena Nona Ve sudah tau cerita di balik Valkyrie, saya harap Nona bisa bijak menyingkapinya. Saya yakin Nona Ve bisa memberi pengaruh positif ke yang lain.’ Nasihat Bang Simon tersirat mengutarakan sesuatu.

‘Yasudah silahkan kembali ke kamar, Nona. Nanti yang lain menunggu untuk makan malam.’

‘Oke deh Bang Simon aku balik dulu ya.’ Veranda beranjak berdiri kemudian memeluk Bang Simon yang juga sudah berdiri. Veranda merasa Bang Simon adalah salah satu orang baik yang berdedikasi dan berjasa menempah para Pegawai terpilih. Bang Simon kaget dipeluk Veranda, namun membiarkannya. Bang Simon jadi teringat dengan adiknya di kampung halaman. Mungkin seumuran dengan Nona ini, pikirnya.

Lampu ruang fitness dimatikan. Menyisakan hening yang mengiringi langkah Veranda balik ke kamar. Sepanjang jalan menuju kamarnya, pikiran Veranda melanglang buana, memikirkan banyak hal. Bos Titan, Valkyrie, Om Minmon, Nabilah, Shania, Melody, Detourne dan para Pegawai Terpilih. Ternyata kondisi di Valkyrie dulu tidak senyaman yang dibayangkan.

Veranda akhirnya memutuskan untuk cepat-cepat mandi membersihkan tubuhnya, sekalian menyegarkan pikirannya.
 
Terakhir diubah:
Wadidiw langsung update part baru. Mantab mantab!

Sepertinya Veranda akan jadi investigator akan konflik Valkyrie. TS paham betul sepertinya akan kesukaan Veranda di RL yaitu serial detektif.
 
wow semakin top alur ceritanya di tunggu part lanjutan nya suhu
 
Gan kok engga ada eksekusi nya..
Ve nya di eksekusi analnya Gan....
Lanjut Gan..., spy bs buat bacol...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
CHAPTER 18: PESTA

Hening malam. Kesunyian mulai merambat di udara malam Jakarta, menelan hiruk pikuk metropolitan yang kini terdengar lamat-lamat. Semua insan menikmati waktu istirahatnya, tak terkecuali Valkyrie. Tampak semua Pegawai Terpilih pulas rebah di kasur masing-masing.

Dengkur pelan mulai terdengar dari kasur Nabilah, nyenyaknya mengambil alih rasa lelah setelah seharian beraktivitas. Namun dering telepon perlahan mengusik ketenangan di kamarnya.

Tersadar dari tidurnya, Nabilah dengan enggan menggapai handphonenya yang berada di meja samping kasur. Dengan malas-malasan Nabilah memencet tombol hijau,

‘..Halo..’

‘Halo, Sayang… Apa kabar..?’

Suara lembut itu cukup untuk mengenyahkan kantuk Nabilah. Tersentak dari tidurnya, Nabilah bangkit dari tidurnya sambil menggenggam keras ponselnya,

‘K-kamu!’

‘Iya ini aku…’

***​

Sementara berkilo-kilometer dari gedung Valkyrie, Shania tampak tersenyum sambil menatap layar laptop di depannya. Ponsel yang baru dipakainya diletakkan ke samping laptop. Senyumnya akhirnya merekah setelah berjam-jam wajahnya serius memperhatikan data-data talent Valkyrie. Kemudian Shania mengambil selembar foto ukuran 4R di samping laptop, memandanginya sambil tersenyum, sambil akhirnya berbisik,

‘You’ll be mine, Tania Dara…’

***​

Malam berganti pagi. Senyap diganti semangat dan riuh rutinitas pagi. Geliat aktivitas penduduk Jakarta mulai terlihat di ramainya jalan. Stasiun-stasiun radio berlomba-lomba memutarkan lagu pengantar mood yang baik di pagi hari. Gedung-gedung menjulang mulai memamerkan kemegahannya, yang diterpa terang matahari.

Istirahat tadi malam memberikan pikiran yang segar dan positif di diri Veranda. Setelah mendengar semua cerita dari Bang Simon dan mengerti apa yang telah terjadi di Valkyrie, Veranda telah membulatkan tekadnya: mengabdi penuh ke Valkyrie dan Bos Titan. Menjadi selir Bos Titan sepenuhnya, untuk mengembalikan Valkyrie ke masa jayanya.

‘Pagi Mbak Mel. Udah sarapan? Yuk sarapan.’

‘Pagi Ve. Wah kamu semangat banget hari ini. Hmm karena Bos Titan udah pulang ya?’ goda Melody sambil mereka berjalan menuju ruang makan.

‘Heheheh bisa jadi Mel. Kamu juga kan?’ Veranda membalas godaan Melody sambil tertawa.

Sesampainya di ruang makan mereka menemukan para Pegawai Terpilih lain sudah duduk rapi dan menikmati sarapannya.

‘Selamat pagi Mik, Gre, Nab, Ay, Yon, Kha, Via!’

‘Eh Ve kenapa tuh kok semangat banget pagi ini?’ Yona menyenggol pelan sikut Riskha, sengaja membiarkan suaranya terdengar Veranda. Tapi Riskha mengacuhkan pertanyaan Yona, beranjak berdiri untuk memeluk Veranda, seperti kebiasaannya ke semua Pegawai Terpilih.

‘Pagiiii, kak Ve-ku tersayaaangg..’

Renyah tawa langsung memenuhi ruang makan.

‘Eh oiya, ada kabar baik. Nanti malam Bos Titan mau ngadain Pesta. Di kamar Bos. Jam 7. Bos kangen dayang-dayangnya heheheh’

Pengumuman yang langsung disambut sorakan riang. Apa yang baru disampaikan sang Mentor Melody semakin menambah kegembiraan pagi itu.

***​

‘Eheee selamat siang Nona Veranda yang manis..’

Bang Simon yang sedang membantu memindahkan barang di belakang lobby, sumringah melihat Veranda yang datang. Siang itu Veranda harus memastikan bahwa instalasi perangkat jaringan sudah beres dikerjakan. Tampak keringat sedikit membasahi blus biru muda ketat Veranda karena dari dari sejam yang lalu harus bolak-balik berkoordinasi dengan vendor. Tapi akhirnya pekerjaan tersebut sudah beres dan dipastikan siang itu langsung dapat beroperasi.

‘Eh ada Bang Simon, selamat siang Bang.’

‘Udah ketemu Bos Titan hari ini, Nona? Bos udah kembali bekerja.’

‘Belum sih, Bang. Tapi ntar malam ketemu kok.’

Namun mendadak pandangan Bang Simon terfokus jauh ke belakang Veranda.

‘Nah yang dibicarakan muncul. Panjang umur!’

Seketika Veranda berbalik dan melihat sesosok itu. Sosok yang dari entah berapa lama dirindukannya. Sosok yang selalu ditunggunya untuk kembali ke gedung Valkyrie. Sosok yang tanpa sadar mengisi relung hatinya. Kelas Malam dan tempahan Valkyrie tampaknya sudah berhasil mengubah Veranda menjadi pribadi yang selalu merindukan Bos Titan.

Dan kini Veranda melihat dari jauh bosnya, menatap dalam-dalam setiap gerakan Bos Titan. Tampak Bos Titan sibuk berbicara dengan bawahannya, sambil sesekali membolak-balikkan kertas yang dibacanya. Veranda sesaat merasakan waktu seperti terhenti, sebelum akhirnya Bos Titan menuju lift untuk naik ke ruangannya.

‘Lho kok ga disamperin, Nona?’

‘Ngg- nanti malam aja deh Bos’

Bang Simon tersenyum, ’Nah sejak kapan beta jadi bosnya Nona?’

Veranda yang tersadar langsung memerah, ‘Ehh Bang maksudnya duh’

‘Haduh ga fokus ya karena melihat si Bos ganteng’

‘Duhh ngg- ga tau deh bang ah’ Veranda yang salah tingkah akhirnya meninggalkan Bang Simon yang terbahak.

***​

Waktu yang ditunggu pun tiba. Para Pegawai Terpilih sudah keluar dari kamar masing-masing. Arahan Melody untuk berpakaian simpel membuat mereka kini sudah di lift menuju atas dengan kaos ketat dan celana jeans pendek, menampakkan bentuk tubuh yang seksi serta payudara yang kencang.

Ting! Lift sampai di lantai 12, lantai untuk Bos Titan pribadi. Mereka pun menuju pintu besar di sebelah kanan lift.

Perasaan tidak keruan menyergap Veranda. Rasa gugup kembali melanda, namun kali ini disertai rasa senang dan rindu yang tertahan. Sambil tersenyum sendiri Veranda membayangkan akan bertemu dengan Bos Titan setelah 3 bulan lebih tidak bertemu. Veranda tidak peduli lagi apa yang akan terjadi di malam itu, seperti yang pernah Veranda takutkan di Perkenalan atau Kelas Malam. Veranda hanya ingin satu: menikmati waktunya bersama Bos Titan dan para Pegawai Terpilih.

Sampai akhirnya pintu besar kamar Bos Titan mereka buka, Veranda melihat Bos Titan, Om Minmon dan Bang Simon sedang bercengkrama sambil tertawa.

‘Heeeiii kalian!’

Para Pegawai Terpilih berhambur berlari menuju bos kesayangan mereka untuk melepas rindu. Satu persatu memeluk dan mencium Bos Titan sampai akhirnya giliran Veranda. Veranda tersenyum malu sampai akhirnya memberanikan diri berkata,

‘Halo Bos Titan, lama ga jumpa.’

Bos Titan dengan kaos putih dan kulit yang kini tampak lebih gelap, namun justru semakin memperlihatkan aura sensualnya, menatap Veranda dalam-dalam.

‘Halo juga Veranda’ kemudian mencium bibirnya lembut.

Setelah itu pesta pun dimulai. Berbagai makanan dan minuman dikeluarkan dari stok penyimpanan. Malam itu para Pegawai Terpilih bebas makan dan minum sepuasnya tanpa ada larangan. Bang Simon membiarkan mereka menikmati momen kembalinya Bos Titan dari luar negeri.

Suasana sungguh ramai malam itu. Sebentar mereka mendengar cerita-cerita Bos Titan selama di London, sebentar kemudian mereka riuh melempar snack ke satu sama lain, sebentar mereka tertawa mendengar lelucon dari Om Minmon. Bang Simon tertawa melihat kelakuan para Pegawai Terpilih, sambil tetap berdiri siaga di dekat pintu kamar Bos Titan.

‘Bangg Simooon sini doonngg’ Riskha merengek manja dan Yona mengangguk-angguk memohon ke Bang Simon.

‘Hahaha saya disini saja Nona, sudah tugas saya untuk tetap disini.’ Bang Simon terkekeh sambil tetap pada posisinya.

Keriangan di kamar Bos Titan berlanjut ketika Melody akhirnya melirik manja di pelukan Bos Titan,

‘Booss, ga kangen nih ‘main’ sama kita?’

Bos Titan yang mendengarnya hanya terkekeh sambil mencubit pelan pipi Melody. Sambil menatap satu-persatu para Pegawai Terpilih akhirnya Bos Titan berdehem sambil menuju kasur,

‘Tunggu apa lagi.’

Melody, Naomi dan Veranda langsung mengikut dan dengan cepat melepas celana training Bos Titan. Dan yang mereka idam-idamkan akhirnya mereka lihat kembali: penis gagah nan kokoh milik Bos Titan. Segera mereka mulai mengulum dan menjilati penis Bos Titan, sementara yang lain seru bercumbu dengan Om Minmon. Bos Titan langsung mendekap tubuh Veranda, kemudian memagut bibir pink segarnya.

Akhirnya momen ini tiba juga. Momen yang diidamkan Veranda. Bibirnya dengan lembut mengecup dan menjilat bibir Bos Titan. Tangannya mendekap kepala Bos Titan, seakan tidak ingin melepasnya sedetikpun. Nafsu dan cinta memenuhi tubuhnya, membiarkan tubuhnya digerayangi oleh Bos Titan.

Sementara Bos Titan menahan nikmat di penisnya, akibat permainan lidah Melody dan Naomi.

‘Yess honey.. Yeah..’ Bos Titan tentu sudah lama merindukan pelayanan para selirnya itu.

Di sofa kanan meja, Nabilah Ayana dan Saktia tampak asyik menikmati penis Om Minmon yang ukurannya tidak jauh beda dengan penis Bos Titan. Om Minmon tampak asyik mangadu lidah dengan asistennya Ayana, sementara Nabilah dan Saktia bergantian menyedot kepala penis dan biji pelir Om Minmon.

Riskha, Yona dan Gracia yang belum kebagian, mendengus sebal melihat yang lain sudah menikmati bagiannya. Namun sedetik kemudian Riskha mendapat ide dan berbisik ke Yona,

‘Satu lagi masih nganggur tuh. Minta izin Bos dulu yuk.’ Yona langsung terkikik mendengarnya.

‘Booss.. Boleh ga kami main dengan Bang Simon?’

Bos Titan yang sedang keenakan dilayani Veranda di bagian atas dan Melody-Naomi di bagian bawah, langsung mengiyakan keinginan mereka.

‘Terserah kalian..’

Langsung saja mereka bertiga menuju Bang Simon yang protes ke arah Bos Titan.

‘Hey Nona tidak usah! Hey Titan kamu ini!’

Namun protesnya tidak dipedulikan oleh Riskha dan Yona yang malam itu ingin dipuaskan oleh penis tegang nan tahan lama.

‘Bang entotin kami!’

Bang Simon tahu kalau dia menolak, maka mereka akan mengadu ke Bos Titan. Hah harusnya tadi aku keluar saja, batin Bang Simon.

Setelah membiarkan Riskha , Yona dan Gracia membuka gesper dan celana jeans hitamnya, Bang Simon menunduk mendapati mereka terpana melihat batang penis yang besar walaupun belum tegang maksimal. Segera mereka mengocok dan menjilati penis Bang Simon, mengulum dan menyedot kepala penisnya. Bang Simon berdiri tegang, tak kuasa menahan nikmat di sekujur batang penisnya. Bang Simon sebenarnya memang tidak ingin dilayani seperti ini, mengingat posisi dan tugasnya, namun kalau sudah perintah Bos Titan begini, bakal susah ditolak. Sampai akhirnya,

‘Yasudah kalau itu mau kalian.’

Bang Simon langsung membuka kaos hitam ketatnya kemudian langsung mengangkut Riskha dan Yona seakan-akan mereka tidak ada beratnya, sementara sambil mengikik Gracia mengikut di belakang. Bang Simon mendudukkan Riskha dan Yona di karpet merah di ruang tamu kamar Bos Titan, kemudian mengarahkan penisnya yang kini menegang ke mulut Yona. Bang Simon ingin mengetes orientasi hardcore Yona yang dia dengar dari Om Minmon. Segera penis Bang Simon meluncur masuk ke mulut Yona, membuat Yona tersedak menikmati besarnya penis yang masuk ke rongga mulutnya. Sementara Riskha dan Gracia langsung menjilati biji pelir Bang Simon dari bawah.

‘Yess! Yess! Terus Yon! Lagi!’ Penis Bang Simon membesar di rongga mulut Yona, sampai akhirnya Yona tak kuasa menangkap penis Bang Simon di mulutnya.

‘Ehhkkk.. Ehhkk. Hahh..’ Yona mengambil nafas, kemudian mencoba lagi memasukkan penis Bang Simon ke dalam mulutnya.

‘Hahaha mau coba lagi Nona? Nih!’ Kepala penis Bang Simon kembali meluncur masuk. Yona mulai mengocok penis Bang Simon lagi menggunakan mulutnya. Lidahnya sesekali berputar di pangkal penis Bang Simon. Namun Yona tetap tersedak hingga dia mengeluarkan penis Bang Simon.

Sekarang giliran Riskha. Bang Simon mengangkat Riskha hingga terduduk di depannya. Penis Bang Simon tanpa ampun dipaksa masuk ke dalam mulut Riskha yang kewalahan. Riskha sudah membuka lebar-lebar mulutnya namun tetap tidak bisa menampung batang penis Bang Simon. Bang Simon terkekeh melihat usaha Riskha memasukkan penisnya ke dalam mulut Riskha. Segera dia mengeluarkan penisnya dari dalam mulut Riskha.

‘Heheheh kalian salah pilih lawan’ Bang Simon terkekeh sambil bersiap-siap menikmati vagina Gracia.

Gracia berinisiatif mengambil posisi menungging, menampakkan vagina yang mungil namun sudah teruji memuaskan penis Bos Titan dan Om Minmon. Penis Bang Simon yang sudah basah oleh baluran liur mereka bertiga, meluncur lancar ke dalam vagina Gracia yang sebenarnya belum becek. Namun sensasi vagina yang kering digesek oleh penis yang lembab, memberikan rasa nikmat menggelinjang di urat tubuh Gracia.

‘Ngghh.. ahh.. Bangg…’ Gracia meracau tidak kuasa menahan geli di selangkangannya.

Yona melihatnya kemudian mengambil sikap rebah mengangkang di depan Gracia, ‘Elu daripada ribut ga jelas sini jilatin punya gue.’

Gracia yang tidak punya pilihan akhirnya memilih untuk menjilat vagina Yona. Yona terkekeh merasakan jilatan serta sedotan mulut Gracia di klitoris kuncupnya, sambil sesekali jari Gracia menerobos masuk ke liang vaginanya. Sementara Riskha kembali asyik mengulum biji pelir Bang Simon.

Para Pegawai Terpilih yang sudah lama tidak merasakan nikmati penis bos mereka, malam ini datang dengan nafsu tinggi dan ingin dipuaskan. Namun para Pegawai Terpilih orgasme dengan cepat malam itu. Seperti Gracia. Belum sampai lima menit digenjot Bang Simon, Gracia melepas sedotan mulutnya di vagina Yona, kemudian berteriak,

‘Bangg I’m cumingghhh..’

Segera Yona beranjak dan mencabut penis Bang Simon. Riskha langsung mengambil alih posisi, tidak membiarkan Bang Simon kehilangan kenikmatan untuk sejenak. Bang Simon langsung berganti haluan, menerobos dinding vagina Riskha yang masih berdiri, kemudian dengan sekali gerakan mengangkat tubuh Riskha sehingga mengambil sikap menggendong Riskha.

Sementara Yona langsung memasukkan dua jarinya ke dalam liang vagina Gracia dan mulai mengocok cepat. Wajah Gracia memerah serta urat wajahnya terlihat menegang.

‘Yoonnhh.. Jang..annh…’

‘Diem lo! Ayo keluariiin!’ Kocokan Yona semakin cepat.

Akhirnya yang diinginkan Yona datang juga. Air bening menyembur kencang ke mulut Yona dari dalam selangkangan Gracia. Lebih kencang dari biasanya. Yona kaget namun dengan cepat meneguk. Setelah dipastikan habis, Yona bersiap akan mengocok lagi. Namun Gracia mengeyahkan tangan Yona dan menghindar. Sambil mendorong tubuh Yona, Gracia menimpanya dengan posisi 69.

‘Enak aja lo! Giliran gue!’

Sedetik kemudian jari Gracia menyerobot lubang vagina dan anus Yona sekaligus, gantian membuat Yona menggelinjang. Yona langsung menegang, menahan klimaks rasa nikmat di dua lubang selangkangannya.

‘Ngghh annhh.. jingghhh..’ Yona yang ingin membalas mengocok vagina Gracia, jadi tidak konsen. Gracia kali ini tidak membiarkan dirinya dipermainkan. Sudah tak terhitung berapa kali Gracia disiksa Yona dengan cara memaksa Gracia squiriting berkali-kali, walau Gracia tetap menikmatinya.

‘Arrgghhh..’ Lahar kental Yona mengalir pelan membasahi jari Gracia. Gracia langsung menjilatnya dan merasakan nikmat cairan orgasme Yona di lidahnya.

Sementara Riskha pun sama dengan Gracia, tidak butuh waktu lama untuk orgasme. Gesekan penis serta hentakan daging keras pada kepala penis Bang Simon membuat matanya memutih dan mulutnya menganga keenakan. Tangan kekar Bang Simon mendekap kuat tubuhnya, mengangkat dan menurunkan tubuhnya dengan cepat.

‘Bangghh.. udahh.. udah..’ rengek Riskha memohon dihentikan. Namun Bang Simon tentu tidak mau melepas sampai Riskha orgasme. Sampai akhirnya paha Riskha menegang mengeluarkan cairan kenikmatannya. Riskha kemudian ditidurkan di karpet, meringkuk kejang, menunggu vaginanya berhenti mengeluarkan cairan kenikmatan.

Kini tinggal Yona. Yona yang sebenarnya sudah orgasme karena kocokan jari Gracia, harus menerima lagi kegagahan penis Bang Simon yang sebentar lagi akan orgasme juga. Bang Simon langsung berbaring membelakangi tubuh Yona yang jauh lebih kecil darinya. Dengan sekali hentakan, setengah batang penis Bang Simon sudah memenuhi liang vagina Yona. Segera Bang Simon mengocok cepat dari belakang, sementara tangannya memutar sedikit kepala Yona, sehingga wajah mereka berhadapan.

Segera Bang Simon menyedot bibir Yona yang pasrah keenakan. Tangannya lunglai tidak melawan saking nikmatnya permainan Bang Simon. Tubuhnya lunglai disergap keganasan penis Bang Simon. Hingga akhirnya,

‘N-no.. Nona.. nghh.. Saya k-keluarin.. ahh.. dimana..?’ Bang Simon berbisik sambil tetap menggenjot.

‘Terr..serahhh.. banggh..’ Yona benar-benar pasrah malam itu. Bang Simon yang akan keluar, kemudian mencabut penisnya. Dengan sigap Bang Simon kemudian memaksa penisnya masuk lubang anus Yona yang sempit. Perlahan lubang dubur Yona memerah menahan penis yang membelesak masuk. Hingga akhirnya,

‘Ngghhh argghhh!’ Erangan Bang Simon menggema di ruang tamu kamar Bos Titan. Lelehan panas spermanya muncrat menyemprot saluran dubur Yona.

Satu pria, tiga wanita, terkapar keenakan di kerpat merah, terengah-engah. Tak peduli mereka belum bercinta dengan bos kesayangan, Riskha, Yona dan Gracia terkapar puas setelah digagahi oleh Bang Simon.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd