Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

mangNirwana

Guru Besar Semprot
Daftar
24 Apr 2018
Post
2.134
Like diterima
17.610
Lokasi
Pasif member ON
Bimabet
Cerita -> Jual Istri

Update :
- Hanya Makan Siang (7)
- Keluar Kota (10)
- Pertama kali digilir (15)
- Suami yang tak berdaya (20)
- Suami yang tak berdaya -2 (22)
- Menghilang (23 )
- Kenikmatan Terlarang tapi enak (25)
- Istriku dibooking Darto (28)
- Kencan lagi (30)
- Hadiah Ulang Tahun Istriku (31)
- Imbalan (32)
- Istriku Menginap di rumah darto (34)
- Kenikmatan di rumah mas darto (38)
- Pesta Sex (40)
- Masih di Pesta Sex (41)
- Masih di Pesta SEX (42)
- Masih di Pesta sex (43)
- (Hal 45) Usai Pesta Sex, masih terasa ngilunya
- Terbongkar Toni ( 47 )
- Berkunjung


Jual istri

"nulis cerita gue lah bro...", ujar adriyan sambil nyodorin segelas kopi di meja depan aye. suasana disudut starbak yang sudah mulai sepi saat adriyan mulai menceritakan kisahnya.
"hah !!!", pekikku setengah tertahan di kerongkonganku dengan wajah tak percaya.
"istri elo mau ?!!", tanyaku setengah bebisik kepada adriyan yang mengangguk sambil nyengir kuda.
"gimana ceritanya sampe gitu bro...?", bisiku lagi hampir tak percaya. aku tau istri adriyan yang cantik masih muda, belum punya anak dengan usia pernikahannya yang masih 2 tahunan. namun yang membuatku hampir tak percaya kepadanya adalah karena aku tau istri adriyan yang ku kenal sehari-harinya berkerudung dan bergaun gamis panjang yang menutupi seluruh tubuhnya.
"gue sebetulnya malu cerita ini semua, tapi waktu itu, gue butuh duit....", ucapnya perlahan dengan mata menerawang jauh memulai ceritanya.

*_*
awal cerita, adiyan menceritakan kisahnya....
"gimama yan ?, elo carilah yang cantik dan jangan PSK sembarangan, makanya gue berani bayar ceweknya 10juta yang penting jangan psk....", jelas toni kepadaku yang hanya mengangguk-angguk sambil mendengar ucapannya dari ponselku.
"gue mau hadiah buat client gue itu, tinggal selangkah lagi gue dapetin proyek ini yan, makanya gue minta tolong sama elo, apalagi elo kan sekarang jadi ojol, bisalah cari mahasiswi atau mamah muda yg lagi butuh duit...", jelasnya lagi.
"gue dapet berapa ?", tanyaku.
"elo, gue kasih 5juta... gimana?!", ujar toni membuat wajahku berbinar penuh semangat sambil mengangguk aku menyanggupi permintaannya.
"mmhhh...", hela nafasku menutup ponselku. toni temanku dulu, saat aku bekerja satu perusahaan dengannya, sudah lama tak saling berkirim kabar, terakhir jabatannya sebagai manager sama denganku saat terakhir aku terkena phk karena terganjal oleh kasus korupsi yang kualami disana.

"kok bengong aja sih mas...?, sapa istriku mengejutkan lamunanku yang masih belum berangkat untuk narik ojol. ia duduk di sampingku. aku menceritakan kepadanya pembicaraan toni, teman di tempat kerjaku yang lama kepadanya. istriku hanya terdiam mendengarkanku, tak ada komentar darinya saat aku selesai menceritakan kepadanya.
"ya sudah... aku berangkat dulu...", ujarku seraya beranjak dari sisinya sambil ku kenakan helmku dan berlalu setelah memberi salam kepada istriku.

malam sudah hampir larut walau mataku masih saja belum bisa terpejam dan terlelap. pikiranku masih melayang dengan permintaan toni untuk mencari wanita yang akan dijadikan umpan kenikmatannya untuk clientnya sebagai pelicin proyeknya.
"apa kamu aja ya dek...? he he he", celetukku sambil bercanda disela obrolan kepada istri yang membuatnya terkesiap.
"iidih... mas ini, masa istrinya sendiri diumpanin ke orang lain. .". ujarnya dengan nada manja dengan tubuh telanjangnya memeluk tubuh telanjangku.
"ya kali kamu mau...", jelasku memeluk bahunya.
"kita lagi butuh duit, buat biaya perawatan mama mu...", jelasku lagi dan terdiam sambil ku elus bahunya.
malam begitu senyap hanya terdengar suara gerimis air hujan yang membuat terasa malam semakin dingin sesaat suasana begitu hening.
"terserah mas...", ucap istriku tiba-tiba memecahkan keheningan malam. perlahan aku menoleh ke arahnya.
"kalo memang mas rela, aku... sama cowok lain...", ucapnya lagi, membuat hatiku tersentak dan bergetar.
"ah...", pekik hatiku, terbayang kecantikan dan tubuhnya yang selama ini hanya aku yang menikmatinya dan tertutup rapat nanti akan dinikmati oleh lelaki lain, darahku bergemuruh, rasa cemburu dan marah meletup di kepalaku. aku hanya terdiam sambil menelan ludahku, apa aku mampu memberikan istriku sendiri kepada orang lain untuk dinikmati ?, bisikku pada diri sendiri.

*-*
"wow.. berkerudung !!, dapet aja lo yan... masih muda dan cantik lagi...", puji toni menatap dengan penuh birahi perempuan yang berdiri di sampingku.
"ini istriku...!!", ucapku keras dalam hati dengan dada berdebar dan gerahamku yang terkatup diam.
"Dewi...", ucap istriku memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya kepada toni yang menyalaminya.
"lo nunggu di lounge bar aja yan, bareng gue nanti... gue anter Dewi ke atas dulu...", ujar toni seraya meninggalkan aku. toni melangkah bersama istriku ke kamar clientnya membuat dadaku semakin berdebar-debar, darahku bergelora, rasa cemburu yang kucoba kutekan, terbayang tubuh istriku yang...
"aah...", pekikku sambil terduduk merunduk di meja bar.

*-*
sesaat kupandang wajah suamiku yang terlihat menegang dengan matanya yang nanar memandangku, sebelum aku melangkah disamping toni, meninggalkannya. kutarik nafasku dalam-dalam. kukuatkan hatiku untuk melakukan ini. aku melangkah dengan wajah merunduk, pandangan wajahku tertuju pada ujung kakiku yg melangkah di sisi toni, teman suamiku ini.
"hemmhh...", eluhku dalam hati sambil ku hela nafasku, mataku memandang ujung gaun gamisku yang selama ini menutupi tubuhku dari atas hingga kakiku ditambah kerudung yang membungkus kepalaku, aku tak seharusnya memakai ini semua di saat aku akan menanggalkannya di hadapan seorang lelaki yang bukan suamiku, kenapa aku tak memakai baju biasa saja ?, pikirku tapi sudah terlambat lah, gumamku lagi.
"suami, kerja dimana Wi ?...", tanya toni membuyarkan lamunanku.
"dagang.. emh.. serabutan sih..", jawabku singkat.
"suamiku adalah temanmu tadi ton...", bisik hatiku tak terucap di bibirku yang hanya membatin.
"kamu keliatan gugup Wi... baru pertama kali ya Wi ?", tanyanya lagi aku mengangguk menjawabnya singkat.
"ya wajar Wi... tolong diservice ya Wi... biar lolos proyeknya nanti...", terangnya. aku mengangguk dan terus melangkah disisinya melewati lorong kamar hotel yang sepi dan senyap, hingga di satu pintu, toni menghentikan langkahnya dan mengetuknya.
"oh toni... masuk...!", ucap lelaki paruh baya itu sambil matanya beralih memandangku dari atas kebawah dengan takjub dan penuh napsu yang membara.
"wow... bisa dapet yang cantik gini ton...!, berkerudung lagi !...", ucapnya kepada toni yang menjawab dengan rasa bangga seraya menjelaskan siapa aku, seorang wanita muda yang sudah bersuami dan baru pertama kalinya melakukan ini, membuat lelaki paruh baya itu tertawa senang memadangku dengan senyum cabulnya..
"siapa namamu sayang...?", tanyanya dengan tangannya yang menyentuh lenganku.
"Dewi, oom...", jawabku.
"nama yang cantik sesuai dengan orangnya...", pujinya.
tak lama toni pamit kepada lelaki yang dipanggilnya dengan pak gun ini yang mengantarnya keluar kamar dan menutup pintu kamar hotel ini membuat dadaku berdebar-debar terdiam berdiri mematung.

"Wi, kok tegang banget...", ujar oom gun mendekatiku. aku mencoba tersenyum kepadanya dengan rasa rikuh dan gugup, belum pernah aku berdua-duaan dengan lelaki yang bukan suamiku di dalam kamar hotel seperti ini. aku hanya tersenyum sambil memandang kearah jendela yang memperlihatkan kota x dari tingkat 5 hotel ini,
"indah ya kalo dari atas...", ujar oom gun mencoba mencairkan suasana dengan santai, sesekali aku menimpali atau menjawab pertanyaannya. dadaku mulai kembali berdebar saat tangan oom gun merangkulku, mataku masih tertuju keluar jendela. tak ada lagi kata-kata yang terucap darinya, hanya tangannya yang mengusap lembut lenganku. hemburan nafasnya yang mendengus terdengar di telingaku yang semakin dekat dan aku terdiam dah membiarkan ia mencium pipiku. kedua tangannya sudah memeluk tubuhku dan aku pasrah menyambut bibirnya yang memagut bibirku dengan penuh napsu. satu tanganya menjamah bokongku dan satu tangannya menjamahi dadaku dengan liarnya. kupejamkan mataku membiarkan semua ini terjadi, tubuhku dijamah dan diremas tanpa aku menolaknya.
nafasku terengah dengan membuka mataku dan memandangi wajahnya yang memandangiku, terlihat percikan api birahi sudah membara di matanya.
"cantik banget kamu, Wi...", bisiknya dan kembali memagut bibirku.
"emffhhh...", lenguhku meraskan jarinya yang menjamah selangkanganku dan menekan itilku. wajahnya yang penuh napsu memandangku yang hanya diam pasrah menunduk malu membiarkan tangannya yang semakin liar kian kemari menjamahi tubuhku. tubuhku sudah begitu rapat berhadapan dengannya sehingga aku bisa merasakan ada benda yang menonjol mengganjal di depan perutku dan itu membuatku semakin berdebar.

"ooh...", lenguhku hanya pasrah dengan tubuhku yang dibaringkannya di atas sofa tak jauh dariku dan tangannya dengan cepat menyingkap gaun gamisku.
"uh...mulusnya kamu wi.. ", gumamnya matanya tertuju pada selangkanganku, tangannya mengelus kedua pahaku tersibak terlihat di hadapannya. aku hanya terpejam pasrah dengan rasa malu untuk pertama kalinya selangkanganku terpampang jelas di hadapan seorang lelaki lain bahkan tangannya mengelus dan menjamahi bagian tubuhku ini.
"ooh...", lenguhku kubuka mataku dan kudapati om gun yang sedang membenamkan wajahnya di pangkal selangkanganku. celana dalam putih satin masih membungkus dan menutupi vaginaku namun kurasakan hidungnya dan bibirnya mencium dengan penuh napsu. aku memegang kepalanya dengan kedua kakiku yang direntangkannya lebar-lebar. tubuhku terhentak, yang diciuminya adalah vaginaku ada rasa geli dan nikmat menjalar keseluruh tubuhku, darahku berdesir, birahiku terkesiap ikut terhanyut, tanpa sadar aku melenguh nikmat dengan kedua kaki yang semakin menagangkang lebar.

hari ini untuk pertama kalinya, perlahan aku membuka auratku satu persatu di hadapan lelaki yang bukan suamiku.
"oooh... oom...", desahku melihat kepalanya terangkat memandangku penuh napsu dengan kedua tangannya yang menarik celana dalamku dan aku hanya pasrah membiarkan celana dalamku yang melorot dilucutinya hingga telepas dari kedua kakiku. malu rasanya hingga kedua tanganku menutupi pangkal selangkanganku, menutupi vaginaku. dengan lembut oom gun meraih tanganku yang tak dapat ku elakan lagi.
"emh... malu...", bisiiku, namun oom gun hanya tersenyum sambil menyingkirkan tanganku dan memandang kagum vaginaku yang kini sudah terpampang di hadapan wajahnya. jarinya membelai bulu kemaluanku dengan kedua kakiku yang semakin dilebarkannya mengangkang. ada rasa jengah yang semakin memudar saat melihat jarinya yang membelai lembut bulu hitam kemaluanku, hingga tak ada lagi malu membiarkan belahan vaginaku yang semakin terpampang lebar di hadapan wajahnya.
"baru pertama, sayang..he hehe..", ucapnya dan aku hanya mengangguk saat om gun kembali membenamkan wajahnya, bibir vaginaku yang merekah menganga seakan berciuman dengan bibirnya yang melumat bahkan lidahnya menjilat sambil melumat itilku.
"ooohh...", lenguhku dengan tubuhku yang melengkung menahan rasa geli dan ngilu oleh lumatan bibirnya dan jilatan lidahnya dan anganku seakan melayang terbang keatas dibuatnya. teringat saat malam pertama suamiku melakukan seperti ini namun tak lagi melakukannya kini aku kembali merasakannya lagi oleh om gun yang mencium, menjilati vaginaku dengan penuh napsu.

sudah begitu basah dan berlendir vaginaku, membuatku malu dan risih namun oom gun terus saja menjilat dan melumat vaginaku. aku hanya bisa melenguh apalagi saat itilku terus saja dijilatinya, aku menggeliat, aku melenguh sejadi-jadinya hingga seakan tak dapat ku menahan kenikmatan ini yang mendera seluruh tubuhku yang bisa saja akan meledak begitu saja, tubuhku bergetar dan mengejang hebat, dengan kepala oom gun yang masih seakan-akan berciuman dengan vaginaku dan akhirnya aku tak dapat membendungnya lagi hingga aku mengalami orgasmeku dengan hanya dicumbu vaginaku saja. tubuhku mengejang hebat dan bergetar nikmat mereguk kenikmatan.

nafasku masih terengah saat getaran kenikmatan orgasmeku mulai mereda. oom gun memandangku dengan tersenyum, kini tangannya meraih BRA-ku yang dilepasnya, tangannya mengusap, mencengkeram dan meremas lembut kedua buah dadaku yang menyembul sambil memuji keindahan dan kekenyalannya yang katanya masih montok dan kencang.
"oooohhh...", lenguhku lagi, kini bibirnya melumat putingku sambil tangannya terus saja meremas-remas semakin gemas kedua buah dadaku.

puas menamahi dan membuatku orgasme, om gun melorotkan celananya sendiri di hadapanku dan tiba-tiba kontolnya yang menyembulkan menggantung, sudah tegak berdiri di hadapan wajahku. kontol yang besar dan panjang terlihat begitu gagahnya.
"gede banget...", gumam dalam hati dengan terbelalak melihat kontol berurat megacung tegak berdiri dihiasi bulu hitam yang tercukur rapih , .
"isep sayang...", pintanya seraya menyodorkan ke mulutku dan aku hanya menurut membuka mulutku dan kepala kontolnya langsung masuk, kulumat dan kuhisap namun oom gun terus saja menjejalkannya dengan kedua tangannya yang memegang dan menarik kepalaku hingga batang kontolnya merangsak masuk terlalu dalam hinga kerongkonganku. oom gun mengayun pinggulnya dan kontolnya keluar masuk di mulutku dengan barbarnya. aku terbatuk-batuk dengan tenggorokannku yang tersodok kontolnya.

*-*
"heemm he he he..", tawaku melihat wanita ini terbatuk-batuk, kuraih kepalanya yang masih terbungkus kerudung, kulumat sesaat bibirnya kemudian aku kembali menjejalkan kontolku kemulutnya yang mungil ini. ku ayun pinggulku dan seraya kepalanya kucengkeram sehingga kontolku terjejal melesak kedalam mulutnya hingga membuatnya kembali tersedak dan terbatuk-batuk.
puas menjejalkan kontolku ke mulutnya, aku memandangi wajah cantiknya yang berkerudung ini dan kembali ku kecup bibirnya, sambil tanganku meremas-remas buah dadanya yang masih kenyal dan kencang, menyembul dari BH nya yang tersibak. kedua putingnya masih terlihat kemerahan mengeras indah.
"eeehhhsss...", desahnya saat aku meremas sambil kuhisap dan kulumat dengan gemas putingnya. benar-benar barang bagus, pikirku dengan wajah cantiknya dan berkerudung, kulit putih dan mulus, kedua buah dadanya yang masih kencang dan ranum seperti ini. aku sangat yakin kalo perempuan ini bukan pelacur.
"ooom...", lolongnya, tangannya mencengkeram rambutku yang terus kubenamkan di dadanya hingga puas rasanya.

sudah saatnya pikirku, untuk membenamkan kontolku di memek mulusnya yang masih terlihat indah, belum pernah turun mesin terlihat rapat lubangnya yang sudah berlendir. gaun gamisnya teribak keatas, tubuh telanjangnya terhampar diatas sofa, kedua kakinya mengangkang kurentangkan lebar-lebar seraya aku memandangi keindahan memeknya yang harum masih terlihat mulus dihiasi bulu jembut yang tipis tercukur rapih sebelum akhirnya aku mengarahkan kepala kontolku di memek mungilnya.
"oom... pake kondom...", pintanya lirih melihat aku menjejalkan kontolnya di memeknya.
"gak usah Wi... oom bersih kok... biar oom tambah persenannya ya...", ucapku agak memaksa
"nanti aku hamil...", ucapnya lagi namun aku membujuknya sambil terus ku jejalkan kepala kontolku yang terasa hangat,
"enggak sayang... nanti om cabut kalo keluar...", bujukku lagi sambil membelah bibir memeknya dan saat tepat dimulut lubangnya, perlahan aku mendorong pinggulku dan kepala kontolku menyeruak masuk semakin tenggelam ke dalam lubang nikmatnya ini.
"uugh...", geramku terasa masih begitu sempit dan hangat memek ini. kulihat wajahnya yang cantik meringis seraya menggeleng seakan menggelepar bersamaan dengan kontolku yang melesak masuk terbanam. kutarik lagi perlahan dan kembali kubenamkan lagi membuatnya semakin menggeleparkan kapalanya, menggeleng dan mendongan tak karuan.
"masih sempit banget memek kamu Wi...", pujiku dengan pinggul mengayun semakin lancar dan aku mulai menggenjotnya dengan nikmat. tubuhku merengkuh diatas tubuhnya merasakan empotan memeknya yang seakan meremas batang kontolku, usianya masih muda 24 tahunan, belum punya anak dan sepertinya kontol suaminya tak sebesar kontolku, pikirku dengan terasa lubang memeknya masih begitu sempit menjepit kontolku, aku sungguh merasa beruntung.

aku meciumi pipinya dan sesekali kulumat bibirnya. aku benar-benar sangat bernapsu sekali dengan wanita muda ini, begitu cantik dan berkerudung walau sudah bersuami belum pernah melahirkan memeknya terasa masih rapet dan sempit bagiku, gumamku berkali-kali.
"oooh... ooom... pelaan-pelaan... oooh...", lenguhnya.
"kenapa Wi... ? enak Wi ?...", bisiku sambil terus ku ayun pinggulku.
"memek kamu enak banget....", bisiku lagi seraya ku lumat bibirnya. namun kepalanya yang sejak tadi menggelepar tiba-tiba mendongak dan sesaat kemudian tubunya mengejang dan bergetar hebat yang rupanya ia mengalami orgasmenya lagi.
aku mengayun perlahan saat kulihat tubuh Dewi sudah mulai lebih tenang dan terkulai dengan nafas terengah-engah. kulihat kontolku yang berlumurkan lendir putihnya, bibir vaginanya yang mungil dan mulus membulat terlihat monyong terjejal kontolku, sungguh menggairahkanku, kubelai bulu jembutnya yang menghitam tercukur indah dan rapih.

*-*
"oooohh...", lenguhku dengan nafas terengah, kucoba menahan rasa ngilu, geli dan nikmatnya yang kurasakan menjalari seluruh tubuhku. kontolnya gede banget, gumamku dalam hati, belum pernah aku merasakan kontol sebesar ini, dan selama ini memang hanya kontol kecil suamiku yang terbenam di vaginaku, kali ini untuk pertama kalinya kontol orang lain, kontol lelaki lain sebesar ini masuk dan menjejal lubang vaginaku. aku hanya bisa melenguh sambil menggeleparkan kepalaku, dibawah tubuh kekar oom gun yang menyetubuhiku.
"oooohh..***k kuat... oohhhh...", lenguhku sejadi-jadinya
"masih sempit banget memek kamu Wi...", pujinya dan aku hanya bisa melenguh nikmat, besar dan panjang yang membuat kontol oom gun begitu terasa olehku., terjejal begitu dalam hingga terasa menyundul rahimku. tapi enak banget, gumamku dalam hati menikmati rasa nikmat yang baru kurasakan ini.
"oooh.. ooom...", lenguhku seluruh sendiku seakan mengejang nikmat hingga tanpa kusadari aku tak lagi dapat menahan kenikmatan ini.
"oooaaahh...", lenguhku seketika dengan kenikmatan yang berpendar ke seluruh tubuhku yang mengejang nikmat meregang kenikmatan orgasmeku.

nafasku terengah-engah, tubuku seakan melayang tinggi terkulai dibawah tubuh kekar oom gunawan yang begitu gagah memberiku kenikmatan ini, kenikmatan yang baru kali ini aku rasakan dari kontol sebesar ini yang membuatku begitu cepat orgasme.
kubiarkan bibirku dilumatnya, kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan penuh napsu, pinggulnya mengayun lebih perlahan dibanding tadi.
"emmhh...", lenguhku melihatnya yang tersenyum dan matanya tertuju pada vaginaku yang masih mengayunkan kontolnya keluar masuk dengan perlahan memberiku kenikmatan. tak ada lagi rasa malu yang ada napsu pada diriku, dengan tubuhku yang nampak terpampang di hadapannya, disetubuhinya layaknya aku perempuan pelacur, aku memang sudah menjadi pelacur, membiarkan tubuhku dinikmati lelaki lain hanya demi uang.
"nungging Wi...", pintanya, tangan kekarnya membantuku untuk membalikan tubuhku dengan berdiri dan tubuhku merunduk bersandar sofa dengan bokong menyembul menungging di hadapannya yang diremas-remas dan ditampar-tamparnya bokongku. kurapihkan kerudungku agar tak menutupi mataku, namun gaun gamisku yang terisingkap hingga leherku tak dapat menutupi aurat seluruh tubuhku.

"oooohh...", lenguhku saat kontolnya kembali menjejal lubang vaginaku dari belakang bokongku yang sudah beradu dengan pinggulnya saat ia mulai mengayun dan menggenjotku. sungguh luar biasa kontol ini membuatku menggelinjang lagi, karena batangnya yang panjang terasa menyodok hingga begitu dalam vaginaku, dan dengan linkar batangnya yang besar seakan membuat lubang vaginaku lebih melebar dibuatnya. membuat dinding vaginaku terasa begitu ngilu tak tertahankan.
"ooohh...", lenguh ku lagi seraya kepalaku seakan menggelepar kaerna nikmatnya saat oom guanawan terus menggenjotku dengan begitu ganasnya. ceplok...ceplok... ceplok... bokongku membentur keras pinggulnya, kedua tangannya mencengkeram pinggulku.
"oooh... ampuun... ", ucapku disela lenguhanku sambil kumenahan rasa ngilu dan geli yang begitu menggelitik nikmat seluruh tubuhku. gak kuat, pikirku dan aku hanya bisa menggelepar dan tanpa sadar tubuhku kembali mengejang seperti tadi, aku kembali mencapai orgasmeku lagi. sungguh luar biasa rasa nikmat ini mendera tubuhku yang seakan melayang tinggi ke angkasa kembali mendapatkan orgasmeku.

"uugh...", lenguh oom gun menghentikan ayunan pinggulnya, kubiarkan bokongku yang diremas-remasnya sementara aku terkulai tak berdaya disofa, kedua lututku lunglai menyangga tubuhku agar tetap menungging. kurasakan kontolnya menjulur keluar dari vaginaku. oom gunawan membalikan tubuhku untuk duduk disofa dengan kedua kakiku menjulur dilantai dan oom gun sudah kembali di depan selangkanganku yang mengangkang, membimbing kontol besar dan panjangnya ke vaginaku lagi.
"ooooh...", lenguhku menerima kontolnya yang kembali terbenam di dalam vaginaku. kedua tangannya meremas-remas buah dadaku saat pinggulnya kembali mengayun nikmat. rasa linu dan ngilu kembali mendera tubuhku yang menggeliat tak karuan. kontol ini benar-benar membentur mulut rahimku.
"ooohh...", lenguhku sejadi-jadinya dengan pinggul oom gun yang menggenjotku begitu ganasnya.

*-*
aku kembali mengayun pinggulku, kedua tanganku dengan bebasnya meremas-remas kedua buah dadanya yang kenyal dan ranum sambil kupandangi wajah cantiknya yang dihiasi kerudung yang membungkus kepalanya.
"oooh... oom...oooh...", lenguhnya sambil kepalanya menggeleng tak karuan mengibas-kibaskan kerudungnya kian kemari membuatku semakin bersemangat dan bernapsu menghujam-hujamkan kontolku di memek sempitnya ini. empotannya begitu terasa sperti meremas batang kontolku.
"oooohh... oooh.... ooooh...", lenguhannya membuat gairahku semakin menggila untuk menyetubuhinya.
"uugh...", geramku menahan ledakan birahiku yang semakin mendesak dan sepertinya aku tak akan mampu lagi untuk menahannya dan benar saja, kurasakan desakan spermaku yang sudah diambang menyembur keluar.
"oooh... ooom oooh..***aak kuaat... lagii....", rintih Dewi membuatku tersentak antara aku akan mencabut dan menyemburkannya di wajahnya namun kedua kakinya melingkar dipinggangku seakan menahanku dan memintaku untuk tidak mencabutnya, yang akhirnya aku tak peduli, kuputuskan untuk tak mencabutnya dan mereguk kenikmatan orgasme bersama-sama. sesaat sebelum kusemburkan spermaku, tubuh Dewi mengejang mencapai orgasmenya dan disusul aku yang menanamkan kontolku dalam-dalam dengan spermaku yang menyembur di dalam vaginanya. nikmat sekali rasanya empotan memek perempuan ini sambil kubenamkan dalam-dalam agar spermaku tak terbuang percuma yang berarti aku sudah menaruh benih didalam rahimnya, rahim istri orang.
"uugh...", geramku dan croothh... spermaku menyembur berkali-kali di dalam rahim perempuan ini. hingga kedutan terakhir spermaku tuntas, perlahan aku mencabut kontolku yang berlumuran lendir seraya aku berdiri dan kusodorkan ke wajah Dewi yang kuminta untuk menghisapnya dan menjilati seluruh lendir yang membaluri kontolku sambil kubelai kepalanya yang masih terbungkus kerudung.

*-*
aku tergolek di sofa dengan vaginaku yang berlumuran, dibanjiri sperma oom gunawan yang meleleh keluar dari lubang vaginaku. aku tak berdaya memintanya untuk tidak menyemprotkan spermanya di dalam rahimku tadi.
kedua kakiku yang menjulur di lantai kubiarkan mengangkang lemas tak berdaya, tak lagi peduli walau seluruh auratku nampak terlihat olehnya. sementara oom gunawan tersenyum puas memandangiku setelah menumpahkan benihnya di rahimku, ku pejamkan mataku sambil ku atur nafasku yang masih tersengal. aku bisa hamil, pikirku, namun kutenangkan diriku ini sudah resiko jika sampai aku hamil nantinya, yang penting suamiku tak tau dan nanti kalau dia bertanya, aku akan mengatakan kalau oom gun memakai kondom, pikirku lagi. tak kupungkiri kalo aku juga menikmati ini semua, belum pernah aku merasakan kepuasan seperti ini dengan suamiku.

aku mereguk air minum yang oom gun bawakan untukku, kubiarkan tangannya yang mengelus pahaku dan membelai bulu kemaluanku yang tak lagi kututupi. oom gun yang duduk disampingku, memandangku dengan wajah gantengnya yang tersenyum kepadaku. mulutnya beberapa kali tak bosannya memujiku, memuji kecantikanku, memuji kemulusan tubuhku, memuji vaginaku yang katanya masih seperti perawan, memuji kemulusan tubuhku dan ia merasa beruntung dapat menikmatiku apalagi ditambah aku yang memang sehari-hari memakai kerudung terlihat lebih cantik dan seksi.
"memek kamu masih sempit banget Wi...", ucapnya sambil jarinya menyibak bibir vaginaku yang masih basah. aku hanya mengangguk saat ia menanyakan kontol suamiku yang lebih kecil darinya.

kubiarkan oom gun mencium pipiku sambil membelai buah dadaku.
"aku sudah menjadi pelacur... ", gumamku membatin, namun ini adalah keputusanku secara sadar menyerahkan tubuhku untuk dinikmati lelaki selain suamiku dan atas persetujuan suamiku sendiri.
aku mengangguk saat oom gun mengajakku untuk membersihkan diri. om gun melucuti gaun gamisku, kerudungku hingga aku benar-benar telanjang bulat di hadapan lelaki yang bukan suamiku ini.
"cakep banget badan kamu Wi...", pujinya lagi dengan tangan mengelus punggungku hingga bokongku. aku hanya tersenyum malu seperti seorng gadis perawan. aku memang malu karena ini adalah pertama kalinya aku telanjang bulat membuka seluruh auratku seperti ini di hadapan orang lain. oom gun merangkul tubuh telanjangku ke kamar mandi, kulirik kontolnya yang sudah lunglai menggantung gagah di selangkangannya dan aku hanya tersipu malu, saat oom gun membimbing tanganku untuk menggenggam kontolnya.

dihadapan om gun, aku duduk ditoilet untuk melepas air seniku sambil sesekali aku melirik kontol oom gun yang sedang dibasuhnya menggantung lunglai namun masih terlihat besar dan panjang. om gun menarikku dibawah siraman air shower tubuh telanjangku di peluk diciuminya sebelum akhirnya oom gun memandikanku dengan membaluri seluruh tubuhku dengan sabun. tangan kekarnya mengulas kedua buah dadaku dengan sabun sambil meremas-remasnya, mengulas bokongku dan tak luput mengulas pangkal selangkanganku.
"eenghh...", lenguhku saat jarinya menyentuh itilku yang masih terasa ngilu.
usai memandikanku, oom gun memintaku untuk bersimpuh dah menghisap kontolnya. aku menggenggamnya dengan penuh takjub, terasa masih keras setengah menegang dan begitu besar dalam genggaman tanganku. mulutku menganga dan ku hisap dan kulumat.
beberapa saat oom gun memintaku untuk membasuh dan mengulas kontolnya dengan sabun.

usai mandi, om gun memintaku untuk tidak mengenakan pakaianku, membiarkan tubuhku tetap telanjang bersamanya menikmati hidangan makanan kecil yang dihidangkan di depan TV sambil berbincang ringan menanyakan kehidupan rumah tanggaku yang baru seumur jagung dengan suamiku. hingga akhirnya aku kembali disetubuhi om gun di kasur.

*.*
"oooaaahhh... eeshh...", lenguh perempuan ini yang kembali kusetubuhi di kasur kini engan tubuhnya yang telanjang bulat. memeknya membuatku ketagihan dengan empotannya, masih sempit seperti perawan ini, gumamku seraya kucengkeram pinggulnya yang langsing dan kugenjot pinggulku dengan kencang sehingga bokongnya berbunyi nyaring membentur pinggulku. tubuh telanjangnya yang mulus menghentak-hentak oleh benturan pinggulku yang semakin kencang dan liar menghujami lubang memek nikmatnya ini, membuatnya semakin menggeliat tak karuan. sesekali aku meraih buah dadanya yang menggantung ku remas-remas dengan gemas, kenyal dan tak terlalu kecil bagi tanganku. sesekali ku elus bokongnya, kuremas dengan gemas bahkan ku tampar kecil seakan aku sedang memacu kuda betina untuk berlari semakin kencang.

"ugh...", gumamku seraya ku cabut kontolku dari memeknya dan aku berbaring di kasur dan memintanya untuk di atasku. kaki jenjang nan mulusnya mengangkangi pinggulku, memeknya yang merekah tepat diatas kontolku. dengan tangan lentiknya meraih kontolku dan membimbing kepala kontolku tepat ke mulut memeknya. perlahan aku melihat bibir memek yang menelan kontolku yang semakin masuk dan menghilang dan hanya bulu jembutnya yang menyatu dengan buluku. perlahan perempuan ini mengayunkan pinggulnya dengan wajah sayup dan bibir menganga dan melenguh. tanganku kembali meremas-remas buah dadanya sambil kunikmati lumatan dan empotan lubang kenikmatannya yang seakan menjepit kontolku dengan hangatnya.
"kenapa Wi...?", tanyaku sambil menikmati tubuh seksinya yang mengayun dengan kedua kakinya tetap mengangkang.
"eesh..***k kuaat... esshh...", jawabnya disela lenguhannya.
"kontol suamimu kecil jadi dapet gede gini terasa enak banget kan...", jelasku.
"he eh..", sambil mengangguk dengan raut wajahnya menahan rasa ngilu.
"pantes memek kamu masih sempit banget Wi...", ujarku sambil mengelus pahanya.

*-*
"oooh...", lenguhku sejadi-jadinya bahkan aku merancau tak karuan sambil terus ku ayun pinggulku diatas tubuh oom gun yang kududuki dengan kontolnya yang terbenam di dalam vaginaku. nikmat sekali rasanya, kontolnya begitu terasa menggesek dinding vaginaku ditambah begitu dalam kontol panjang ini hingga seakan kepala kontolnya mendesak dan menyundul mulut rahimku.
nikmat yang tiada tara, pikirku untuk pertama kalinya aku merasakan nikmatnya kontol besar dan panjang ini menusuk vaginaku. aku tak ingat lagi dengan suamiku, aku tak ingat lagi dengan kehormatanku sebagai wanita bersuami bahkan aku tak ingat lagi jika selama ini aku selalu menjaga auratku dengan bergamis dan berkerudung yang kini ku tanggalkan di hadapan seorang lelaki yang bukan suamiku dan aku sedang bersetubuh dengannya. tubuh telanjangku meliuk-liuk seakan menari diatas tubuh oom gun yang menikmati jepitan vaginaku. tubuhku menggelinjang dan aku tak lagi dapat menahan ledakan kenikmatan ini.
"oooohh...", aku memekik dan tubuhku bergetar hebat mencapai orgasmeku untuk kesekian kalinya.

tubuhku terkulai diatas dada oom gun yang memelukku. nafasku tersengal dengan kubiarkan kontol oom gun masih dindalam vaginaku. rambutku di belainya dan mengecup keningku dengan lembut. oom gun membaringkan aku di kasur, aku terlentang mengangkang di hadapannya yang kembali mengarahkan kontolnya ke vaginaku.
"ooossshh...", lenguhku bersamaan dengan terbenamnya seluruh kontol oom gun yang merengkuh diatas tubuhku. pinggulnya bergoyang menggenjotku, menghujam-hujamkan kontolnya di vaginaku.
masih terasa ngilu aku hanya bisa menggeliat bahkan menggelepar sambil terus menahan rasa ngilu nikmat yang mendera sekujur tubuhku. nikmat sekali rasanya.
"uugh... Wi...", gumamnya tanpa meminta persetujuanku ia menghentakkan pinggulnya dan menyemburkan spermanya kembali di dalam vaginaku. spermanya membanjiri rahimku lagi.
oom gun memeluk tubuh telanjangku, kubiarkan sperma yang meleleh dari vaginaku yang tak kuhiraukan, aku tak lagi peduli jika nanti aku hamil. dengan nyaman aku tertidur dalam pelukannya.

terasa lebih segar usai aku mandi lagi dan membersihkan tubuhku. kerudung dan gaun gamis sudah kembali membungkus di kepala dan tubuhku walau aku tak mengenakan celana dalam dan bh ku yang tetap ku simpan di dalam tasku. aku menerima segepok uang yang dijanjikan oom gun sebagai imbalan kepadaku. aku merasa lebih santai tak setegang saat awal kedatanganku tadi, oom gun masih memeluk dan meraba-raba tubuhku. gamisku tersingkap memberi pemandangan selangkanganku kepadanya saat ia menelpon toni untuk naik ke kamarnya.

*-*
bersama toni, aku ikut masuk ke dalam kamar dan kudapati istriku yang duduk di bibir ranjang yang rupanya client toni sudah pergi terlebih dahulu dan meninggalkan istriku di kamar hotel.
"boss merasa puas...", ujar toni sambil mengacungkan jempolnya kearah istriku dan menjelaskan kalo client nya tadi merasa puas sehingga proyek itu diberikan kepadanya. aku hanya berdiri terpaku, saat aku melihat toni merangkul istriku.
"cantik banget kamu Wi...", ucapnya dan seketika bibirnya memagut bibir istriku yang hanya pasrah membiarkan bibirnya dilumat dengan penuh napsu. dadaku bergetar, darahku seakan mendidih, toni tidak tau kalo dia adalah istriku, namun aku hanya terdiam terpaku melihat istriku yang menyambut lumatan toni. membiarkan dadanya yang di jamah tangan toni.
"ah... toni !, dia adalah istriku ! ", jerit hatiku namun bibirku tak dapat bersuara semua sudah terlanjur sejak tadi pasti istriku sudah habis digarap oleh client nya toni, sekarang toni melakukannya di hadapanku.
"yan... elo gak pengen ?! ayo sini kita bareng garap Dewi...". ujar toni mengejutkanku.
"eh.. i.. iya ton... nanti aja...", ujarku dengan suara bergetar.
"udah ayo sini...", ajak toni lagi. terpaksa aku mendekat dan duduk di samping istriku.
"elo gak pengen megang-megang...", ujar toni lagi sambil tangannnya meremas-remas sembulan di dada istriku.
"mau kan Wi... service kita berdua bareng...?", tanyanya dan istriku hanya mengangguk sambil memandangiku. aku menggenggam tangannya saat toni kembali mencium dan melumat bibir istriku.

tangan toni menyibak gaun gamisnya dan nampak terlihat selangkangannya yang tak terbungkus celana dalam.
"ah...", aku bagai tersedak, melihat bulu kemaluan istriku terlihat jelas oleh toni.
"uuh... mulus banget Wi...", puji toni memandang dengan penuh napsu. tangannya membelai bulu hitam yang menghias di pangkal selangkangannya dan aku hanya menelan ludahku saat toni menjamahnya dan membuat istriku melenguh dengan kedua kaki di rentangkan lebih lebar seakan memamerkannya kepada toni, belahan bibir vaginanya yang selama ini hanya aku yang melihat dan menikmatinya.
"aaah...", jerit hatiku dengan mata nanar melihat istriku yang dijamah toni di hadapanku.
"wah... masih mulus gini, pantes tadi boss puas.... liat yan... masih cakep gini...", puji toni kepadaku dan aku tak dapat berkata apa-apa. apalagi saat kulihat istriku hanya pasrah malah mengangkangkan kedua kakinya lebih lebar lagi di hadapan toni.
"aaahhh...", lenguh istriku saat tangan toni menjamah vaginanya dan mencolok lubangnya dengan jarinya yang terbenam dan toni kembali melumat bibir istriku.

"uuuh... Wii... kamu gak cuma cantik tapi seksi banget...", puji toni saat tangannya dengan liar menjamah dan menyibak gaun gamis istriku hingga kedua buah dadanya nampak terlihat tak ada BRA yang membungkus dan menutupinya. jadi istriku tak memakai celana dalam dan BH tertutup gamis saja, pikirku.
"oh...", aku hanya terhenyak dan tak dapat berbuat apa-apa. biarlah toni tetap tak mengetahui kalo Dewi yang dihadapannya ini adalah istriku. aku hanya dapat saling memandang dengan istriku yang menatapku sambil membiarkan toni yang terus menjamah dan mencumbuinya.
"eeeeshhh...", lenguh istriku, tangan lentiknya mendekap kepala toni yang sedang menghisap putingnya sambil kedua buah dadanya yang diremas tangan toni dengan gemasnya namun malah memercikan api birahiku terbakar, aku menelan ludah sambil ku elus paha istriku sambil ku saksikan toni yang terus menghisap dan melumat membuat desahan istriku terdengar lebih keras.

puas dengan buah dada istriku, toni merebahkannya di kasur, merentangkan kedua kakinya mengangkang lebar.
"barang bagus kamu Wi...", ujar toni sambil ajahnya tepat di hadapan vagina istriku. jari tangannya menyibak-nyibak dan menjelajahi setiap sudut bibir vagina itu. itil istriku tak luput di usap-usapnya membuat istriku menggelinjang sambil melenguh dan mendesah hebat. jari tangan toni sudah berlumuran lendir.
"cakep memeknya masih mulus ya yan..!", ujarnya kepadaku yang hanya terdiam memandang dengan nanar dan sesaat kemudian melihatnya mencium dan melumat vagina istriku.
"ooohhh...", lenguh istriku yang terdengar merdu olehku dan entah mengapa melihat toni melakukan itu di hadapanku membuat birahiku semakin terbakar. kulihat wajah sayup istriku yang melenguh menggeliat penuh kenikmatan diatas kasur. masih ku genggam tangannya, satu tanganku lagi membelai buah dadanya yang menyembul indah diatas dadanya sambil kupandangi wajah cantiknya yang sayup terpejam-pejam penuh kenikmatan. sesekali matanya memandangku sambil terus terpejam-pejam.
"e.. enak dek... Wi...", ucapku tergagap sambil kusamarkan dengan "wi" dibelakang ucapanku dan hampir memanggilnya dengan "dek" saja seperti aku memanggilnya dirumah. dengan gaun gamisnya yang tersibak keatas, tubuh telanjangnya menggeliat-geliat penuh kenikmatan terlihat sungguh seksi dan menggairahkanku. aku kembali menelan ludah, entah mengapa melihat istriku sendiri dicumbui orang lain seperti ini membuatkuku merasa bergairah dan malah membangkitkan birahiku.

tiba-tiba kulihat toni membuka celananya dan kontolnya menyembul keluar saat celananya melorot, di hadapan istriku yang terduduk di bibir ranjang.
"isep wi...", ujar toni seraya menyodorkan kontolnya ke mulut istriku yang menganga pasrah dan melumat batang kontol toni dan aku hanya terkesima melihat istriku dengan mulut terjejal kontol toni di hadapanku.
"buka yan biar diisep bareng...", ujar toni memintaku untuk melakukan hal yang sama dan dengan terpaksa aku membuka celanaku dan menyodorkan ke wajah istriku yang dengan kedua tangannya menggenggam 2 kontol sekaligus dan bergantian kontolku dan kontol toni di hisapnya.
"gue entot dulu nih memek...", ujar toni kepadaku sambil meminta istriku kembali merebahkan tubuhnya di kasur, gaun gamisnya kembali tersibak ke atas memperlihatkan tubuh telanjang istriku yang terpampang jelas terlentang di hadapan toni.
"ugh... ", geram toni dengan tangannya membimbing kepala kontolnya ke vagina istriku. dadaku berdebar, jantungku seakan akan meledak, melihat dari dekat kepala kontol toni yang tak menggunakan kondom menggesek dan membelah bibir vagina istriku. namun sekali lagi entah mengapa, aku seakan terpaku dengan rasa aneh yang menyelinap dalam dadaku yang membuatku malah bergairah penuh napsu melihatnya. aku kembali menelan ludah melihat kepala kontol toni yang sudah menghilang terbenam di dalam vagina istriku dan terus bergerak menyeruak masuk semakin dalam hingga batang kontol itu tenggelam. hanya terlihat bulu kemaluan toni dan istriku yang menyatu.
"anjiir... masih sempit banget memek kamu Wi...!", ucap toni, tubuhnya mulai merengkuh menindih diatas tubuh istriku yang pasrah.
"oh...", lenguhku, aku terduduk di sampingnya memandang toni yang mulai menyetubuhi istriku di hadapanku tanpa kondom yang membungkus kontolnya. . pinggulnya mulai naik turun memompa dan lenguhan mulai terdengar dari mulut istriku dengan kedua buah dadanya dalam cengkeraman tangan toni yang meremas-remas dengan gemas.
"eempffffhhh...", lenguh istriku dengan bibir mungilnya yang seakan tersumbat dilumat toni yang memagutnya.

"ugh...", lenguhku tanganku sudah mengelus dan mengocok kontolku sendiri sambil kusaksikan toni yang terus menyetubuhi istrikiu dan aku semakin bernafsu melihatnya. dari belakang bokong toni dapat kulihat batang kontolnya yang menghujam-hujam lubang vagina mungil istriku dengan begitu ganasnya.ah kenapa aku ini malah menikmatinya bukannya cemburu atau marah aku malah menikmatinya, hatiku membatin namun seakan ternggelam dalam lautan birahiku yang semakin bergelora.
"uugh... coba nih yan, gantian...", ujar toni membuatku tersentak. toni memberiku kesempatan menggilir istriku. birahiku sudah terbakar hebat aku langsung menggantikan posisinya di depan selangkangan istriku, kupandangi wajahnya yang cantik memandangku.
"ayo masukin yan...", ujar toni.
"uugh...", aku membenamkan kontolku, liang nya sudah benar-benar basah oleh lendirnya hingga dengan mudah aku memasukannya dan menggenjotnya. tubuhku merengkuh menindih diatasnya. pinggulku mengayun dengan liarnya, aku begitu bernapsu dengan sensasi yang kuarasakan begitu menggairahkan menyetubuhi, menggilir istriku sendiri dengan orang lain.

"gantian yan...", sergah toni membuatku berhenti dan memberikan kesempatan kepadanya lagi. kucabut kontolku dari vagina istriku dan toni mengambil alih tubuh istriku.
"nungging Wi...", ujar toni sambil membantu istriku bangun dan menungging di hadapannya. gaun gamisnya tersingkap hingga lehernya dengan kerudung yang masih membungkus di kapalanya begitu terlihat sungguh seksi bagiku.
disaat toni mulai mengayunkan pinggulnya mulai menggenjotnya, aku hanya diam terduduk menyaksikan istriku yang menggeliat dan melenguh nikmat oleh toni. terlihat kedua buah dada istriku yang menggantung terayun begitu seksi yang sesekali diraih oleh tangan toni yang meremasnya.

"uh..", geram toni, puas dengan posisi istriku yang menungging, ia meminta istriku di atasnya. aku melihat kedua kaki jenjang istriku mengangkangi pinggul toni tepat diatas kontolnya yang di tegakkannya di bawah vagina istriku yang menyentuhnya dan kembali terbenam saat istriku mendudukinya.
"goyang Wi...", ujar toni dan pinggul istriku mulai mengayun dengan liarnya. aku dapat melihat biji pelir toni yang berada tepat di bawah bokong istriku, aku beringsut melihat dari depat namun hanya bulu kemaluan striku dan toni yang menyatu.
"uh cantik banget kamu Wi...", puji toni, dengan penuh bangga aku mendengarnya yang tak hanya memuji kecantikan istriku yang cantik berkerudung, juga memuji betapa nikmatnya vagina istriku menjepitnya sambil kedua tangan toni dengan bebasnya meremas-remas kedua buah dadanya. namun tiba-tiba aku terpana saat lenguhan istriku semakin tak terkendali dengan tubuhnya bergerak liar diatas toni hingga tiba-tiba tubuh istriku mengejang dan bergetar hebat mencapai orgasmenya.
"ah...", gumamku sungguh luar biasa gumamku dalam hati, ada rasa yang kurasakan, suatu rasa sensasi saat melihat istriku terpuaskan mengalami orgasme oleh lelaki lain selain aku sebagai suaminya. ku kocok kontolku melihat istriku yang terkulai di atas tubuh toni yang memeluknya. yang tak lama toni membaringkan tubuh istriku di kasur dan langsung kembali menggenjotnya tanpa ampun, tanpa memberi istriku istirahat sejenak dan hanya melenguh dan merintih nikmat menggeliat hebat di bawah tubuh toni.
"uugh... ". geram toni dengan pinggul semakin cepat dan tiba-tiba toni mengejang dan membuatku tersentak tak berdaya. toni menyemburkan spermanya di dalam vagina istriku, toni menyiram rahim istriku dengan spermanya. darahku bergemuruh namun bersamaan dengan birahiku yang seakan meledak di dadaku. toni terus berkedut menyemburkan hingga tetes terakhir spermanya dan aku terpana saat ia mencabut kontolnya mataku mendapati lelehan lendir putih dari lubang vagina istriku. dan aku langsung menggantikan toni, seraya ku jejalkan kontolku di vagina istriku yang baru dibanjiri oleh sperma toni. kontolku melesak dengan mudah hingga aku dapat menggenjot istriku dengan penuh napsu. pinggulku mengayun dengan liarnya. kupandangi wajah istriku yang melenguh hingga akhirnya ku semburkan sperma ku di dalam rahim istriku.

"nih yan... ", ujar toni memberiku segepok uang sebagai upahku dan ia pamit meninggalkan aku dan istriku di dalam kamar hotel ini. aku hanya merunduk tak kuasa melihat istriku yang masih terkulai dengan lelehan sperma di vaginanya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd