Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Am I Wrong

Kira-kira bakal berakhir kayak mana?


  • Total voters
    215
  • Poll closed .
Bimabet
Kalau agan di posisi Ricky, agan pilih ninggalin Kak Kimi :sori: buat Hanna atau tetap setia sama Kak Kimi? :sayang:
Kimi dulu dong di amankan, kalo di tinggalin ntar Samuel menang banyak. Dendam lama aja belum cukup pembalasan nya,,, gak ikhlas kalo cuman segitu. Hancurkan Samuel
 
Terakhir diubah:
Coba samuel dibikin cacat permanen dimuka ya biar gak sok cool lagi jadi manusia 🤣🤣🤪 si ricky cocok nih jd petualang lendir 👍👍💪
 
Mantab banget ceritanya hu.. baru kelar baca marathon nih. Sempet sedih pas sad ending di season 1 😭😭 Moga2 season 2 ini happy ending hu 😁😁
 
PART 19 (S2)
POV Ricky

Kini aku sedang berada di sebuah minimarket. Niatku adalah membeli beberapa kaleng soda dan juga permen karet sebagai penenang diri. Selesai membayar belanjaanku di kasir, tiba-tiba aku seorang gadis blasteran bule langsung menghampiri diriku.

"Ricky, kebetulan banget bisa ketemu sama lu di sini," ujar Hanna sembari tersenyum manis di depan diriku.

"Kamu kok ada di sini, Hanna?"

"Gue lagi nyari cemilan sama temen gue tuh. Kebetulan gue lagi main ke rumahnya yang di dekat sini," kata Hanna yang jarinya menunjuk ke belakang.

Aku menoleh ke arah yang ditunjuk Hanna dan mendapati dua orang gadis muda yang langsung melambaikan tangan padaku. Aku membalas dengan melambaikan tanganku pula. Tiba-tiba, mereka tertawa terkekeh dan aku tak tahu mengenai sebabnya.

"Hanna, aku pamit dulu ya," ucapku sembari bersiap untuk pergi.

"Lu mau ke mana, Ricky?" tanyanya seolah mencegahku untuk pergi.

"Aku mau pulang ke apartemenku."

"Ricky, gue boleh ikut gak?" tanyanya sembari mencengkram lengan bajuku.

"Masak kamu ninggalin temanmu di sini?" tanyaku sembari melirik ke kedua temannya.

"Biarin aja, mereka bisa pulang sendiri kok."

"Kan gak etis ninggalin temanmu gitu aja," kataku berusaha mengingatkannya.

"Duli ah. Gue mau ikut sama lu aja pokoknya," jawabnya sembari memeletkan lidah pada temannya.

"Emang kamu ada keperluan apa sama aku?"

"Ada yang mau gue bicarain sama lu. Yuk kita pergi," ajaknya setengah memaksa padaku.

"Hanna, besok aja ya. Aku ingin waktu sendiri dulu."

"Gue mau ikut pokoknya! Please…," rengek Hanna sambil menarik-narik lengan bajuku.

"Ya udah. Nanti aku anterin pulang ya," jawabku pasrah.

"Yesss! Makasih, Ricky. Yuk kita jalan," ujarnya sambil menggandeng lenganku.

"Hanna, apa-apaan?" tanyaku terkesiap dengan apa yang diperbuat oleh Hanna.

"Udah, yuk jalan aja."

Kini kami berjalan layaknya sepasang kekasih. Hanna terlihat begitu bahagia. Ia beberapa kali mengencangkan gandengan lengannya. Ia juga menempelkan kepalanya ke lenganku di saat kami sedang berjalan.

Setelah perjalanan 10 menit menggunakan mobilku, tibalah kami di apartemenku ini. Lagi-lagi, Hanna menggandengku sebagaimana bila aku adalah kekasihnya. Sejujurnya aku juga kurang nyaman, tapi aku tidak ingin mengganggu momen baik Hanna selama ia tak melebihi batas.

Masuklah kami ke apartemenku. Hanna melepaskan gandengan lengannya. Ia berdecak kagum begitu melihat interior apartemenku ini. Aku sendiri meletakkan barang-barangku ke mejaku. Sementara Hanna mengecek setiap inci dan sudut dari apartemenku layaknya detektif.

"Ricky, gue suka sama apartemen lu. Keren banget!" ujarnya antusias sambil bertepuk tangan kecil.

"Ya aku juga suka apartemen ini."

"Ricky, gue mau nginap di apartemen lu," katanya yang membuatku terkejut.

"Hanna, kan perjanjiannya aku bakal bawa kamu pulang."

"Gak mau tahu! Gue mau nginap di sini," katanya bersikukuh.

"Tapi, nanti kalau orang tuamu nyari gimana?"

"Gampang, gue tinggal bilang kok kalau gue nginap di rumah temen gue."

"Hanna, aku tak bakal ngizinin kamu nginap di sini."

"Ricky… please! Gue pengen ngabisin waktu gue sama lu."

"Kenapa emangnya, Hanna?"

"Gue gak mau menyesal kayak 4 tahun yang lalu. Dimana gue kembali ke Australia tanpa bisa merasakan kedekatan dengan lu. Gue pulang dengan membawa penyesalan," paparnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maksudmu, kamu pengen dekat sama aku?" tanyaku masih kurang mengerti.

"Benar, Ricky. Gue pengen dekat sama lu."

Ia menatap wajahku kini. Matanya yang berkaca-kaca perlahan mulai meneteskan air matanya. Aku turut iba melihat wajahnya. Naluriku mulai bergejolak. Lalu aku mendekap kepala Hanna dan mengelus rambutnya itu untuk menenangkan dirinya.

"Hiks… hiks… hiks…."

"Ya udah, Hanna. Aku izinin deh kamu nginap untuk malam ini," ujarku agar bisa menenangkan dirinya tersebut.

"Beneran? Makasih banyak, Ricky!"

Tangisannya mulai mereda. Lalu ia menatapku kembali. Ia tersenyum pada diriku. Kuelus kepalanya tersebut dan beranjak untuk mengambil kotak P3K yang tersedia di lemari kaca milikku. Saat aku duduk di sofa milikku, Hanna juga turut duduk dan mengambil alih kotak P3K.

"Ricky, sini gue yang obatin. Anggap aja balas jasa gue karena lu udah ngizinin gue nginap," ujarnya sembari membuka kotak tersebut.

"Ok, aku jadi lebih terbantu."

"Lu berantem sama siapa sih sampai muka lu kayak gini?" tanyanya sembari mengolesi lebam yang ada di wajahku.

"Sama seseorang," jawabku singkat.

"Siapa seseorang itu?"

"Ada deh."

"Gara-gara apa coba? Jangan bilang gara-gara cewek lagi."

"Kalau iya, emang kenapa?"

Hanna terdiam dan menatap diriku. Tak lama kemudian, ia pun kembali mengobati lebamku. Dari cara ia mengobatiku dengan telaten, aku bisa menilai kalau Hanna sepertinya mencurahkan seluruh perhatiannya pada wajahku. Setelah selesai, ia menutup kotak P3K tersebut dan menatapku.

"Ricky, gue boleh ngomong sesuatu gak?"

"Kenapa, Hanna?"

"Walaupun muka lu babak belur, gue malah tambah suka sama wajah lu. Ada sangar-sangar gitu loh hehe…," pujinya sambil memerhatikan luka-lukaku yang sudah mengering.

"Bisa aja, Hanna."

"Ricky, gue boleh nanya sesuatu gak?" tanyanya lagi.

"Apa lagi, Hanna?"

"Lu nganggep gue itu sepupu lu atau gimana?" tanyanya sedikit malu-malu.

"Iya pasti lah. Kan kamu emang sepupu aku," jawabku dengan santai.

"Maksud gue, gak lebih dari seorang sepupu?"

"Ya begitulah. Emang kenapa, Hanna?"

"Hmmm… sebenarnya…."

"Sebenarnya lu transgender?" candaku yang asal lontar dari mulutku.

"Ricky! Serius nih!" ujarnya ketus sambil mencubit pinggangku.

"Aww! Iya, aku dengerin kok, Hanna."

"Sebenarnya… semenjak kita bertemu untuk pertama kali 4 tahun yang lalu, gue suka sama lu." Hanna langsung menundukkan wajahnya begitu ia mengungkapkan rasa sukanya itu padaku.

"Kamu suka sama aku?" tanyaku masih tidak percaya.

"Iya, Ricky. Selama 4 tahun, gue menantikan momen ini. Gue pengen menyatakan cinta gue ke lu. Gue… gue sangat mencintai lu, Ricky," ungkapnya sambil meneteskan air mata.

Aku menatap wajahnya yang tertunduk itu. Hatiku mulai luluh melihat tangisan saudara sepupuku itu. Aku menyibak rambut coklatnya tersebut ke samping. Lalu aku merangkul tubuh sepupuku itu dan mengelus kepalanya.

"Jadi kamu sengaja ke sini buat menyatakan semua ini?"

"Hiks… gue benar-benar pengen ngomong sama lu. Gue pengen lu tahu kalau gue cinta banget sama lu," ujar Hanna dengan suara yang masih parau.

"Hanna, sejujurnya aku merasa bersalah pada kekasihku. Aku mengambil keperawananmu dan kini aku sedang memeluk dirimu."

Ah, sepertinya aku salah ngomong. Saat aku menyebut kata kekasihku, Hanna kembali menangis. Aku terus mengelus kepalanya tersebut dan menyadari kalau aku malah membuatnya menjadi bersedih.

"Maafkan aku, Hanna. Aku gak bermaksud buat bikin kamu cemburu."

Sejujurnya aku berada di posisi yang sangat tidak mengenakkan. Aku tak ingin membuat Hanna menjadi semakin sedih, tapi di satu sisi, aku telah melampaui batas dan mengkhianati cinta Kak Kimi lebih jauh lagi.

Hanna melepas elusan tanganku. Kemudian ia menggenggam kedua tanganku. Matanya yang bundar dengan bola mata berwarna coklat hazelnut menatap ke dalam mataku. Aku hanya terdiam sambil menunggu apa yang diperbuat Hanna selanjutnya.

"Ricky, tembak gue dong," pinta Hanna dengan manja.

"Aku yang nembak?" tanyaku tak yakin.

"Please. Gue benar-benar pengen banget jadi pacar lu. Walau cuma sementara, gue pengen banget ngerasain gimana jadi pacarnya seorang Ricky."

"Jadi pacar sementara?"

"Ayo dong, Ricky. Besok malam gue udah balik ke Aussie nih. Please, jadiin gue pacar lu sampai besok malam aja. Setidaknya pas gue pulang ke Aussie, gue bakal tersenyum terus di dalam pesawat,"

Aku terdiam sambil menatap wajah ayu dari Hanna. Walau sebenarnya aku masih sangat mencintai Kak Kimi, tapi aku merasa ingin mewujudkan impian Hanna yang sudah ia pendam selama bertahun-tahun. Aku akan mengakhiri penderitaan dan berterima kasih padanya atas apa yang telah ia berikan padaku.

"Hanna…."

Aku terdiam sejenak karena sedikit ragu. Namun aku telah membulatkan tekadku. Aku mencoba melupakan rasa bersalahku pada Kak Kimi untuk sejenak. Kuhela nafasku panjang dan menegarkan diriku lagi.

"Hanna… do you want to be my girlfriend?"

Suasana menjadi hening sejenak. Aku terdiam, begitu pula dengan Hanna. Namun tanpa kuduga, Hanna langsung melonjak dan berteriak layaknya suporter tim basket begitu timnya meraih kemenangan di menit akhir.

"YAAAASSSS! RICKY!"

Ia meloncat-loncat kegirangan setelah aku menembak dirinya. Setelahnya ia langsung memeluk tubuhku dengan erat. Aku juga ikut bahagia dan tersenyum melihat Hanna yang sangat gembira.

*Sekarang kita pacaran, Ricky," ujarnya sambil menggenggam erat tangan kananku.

"Yah, untuk sementara doang."

"Gak apa, gue bakal ngegantiin posisi cewek lu untuk sementara kok. Malam ini, lu gak bakal kesepian pokoknya," ujarnya dengan penuh rasa sumringah.

"Udah kan, Hanna?"

"Udah. Gue seneng banget, Ricky!"

CUP! Ia langsung mengecup pipi kananku. Aku turut mengelus rambutnya dan mendekap balik dirinya. Rasanya aku tak ingin menduakan Kak Kimi, tapi siapa sangka kalau keadaan berbalik mendukung Hanna? Aku mulai merasakan sepercik perasaan hangat di hatiku begitu memeluk Hanna.

"Ricky…."

SLURP! Hanna langsung melumat bibirku begitu aku menoleh ke wajahnya. Aku turut membalas cumbuannya tersebut. Kumiringkan kepalaku dan kukeluarkan lidahku. Hanna turut membalas dengan mengeluarkan lidahnya juga. Kami saling beradu lidah dan bertukar air liur tanpa merasa jijik. Suasana yang hangat ini membuat kami lupa akan segalanya.

"Ricky, boleh gak gue manggilnya jadi bebeb?" tanya Hanna begitu ia melepas ciumannya.

~~~~~​

POV Kimi

Duh, kok gak aktif sih ponselnya Ricky? Dia ngapain aja ya sekarang? Udah makan belum ya? Pasti dia sedih tuh gara-gara aku marahan sama dia. Mungkin sekarang dia lagi nongkrong di mana buat ngeredain kesedihannya. Semoga deh teman-temannya bisa ngebantu dia buat ngelewatin masalah ini.

Huh… Kimi, Kimi. Kok kamu masih care sih sama dia? Dia itu cowok brengsek. Dia itu udah mengkhianati kamu. Dasar Kimi Marcella. Kamu memang cewek yang bodoh. Masih aja peduli sama cowok yang udah nyakitin hatimu.

Tapi kan, aku kakaknya Ricky. Mau tak mau, hati kami emang terkait walau hubungan kami sudah retak. Walau ia jauh dariku saat ini, aku bisa ngerasain hatinya yang sedih karenaku. Aku juga kasihan sama dia, tapi sayangnya dia udah terlalu nyakitin hatiku. Aku… aku benar-benar sungguh kecewa dengan Ricky.

Aku membuka kembali tong sampahku. Untung saja tong sampahku sudah kosong dan kubersihkan sebelumnya. Aku memungut kembali kantong pemberian Ricky. Aku membukanya dan mendapati bila ada secarik surat di sana. Karena aku belum sempat membaca surat tersebut, kubuka lipatan kertasnya yang masih bagus dan mulai menyimak kata-kata yang tertuang di kertas tersebut.

Dear Kak Kimi tersayang,

Aku tahu, aku cuma cowok bajingan. Aku gak mampu buat menahan godaan yang disodorkan kepadaku. Aku hanya menuruti nafsuku, nafsu binatang ini. Aku tak ada bedanya dengan cowok lain, tak ada bedanya dengan Samuel atau siapapun itu.

Walaupun begitu, aku selalu mencintai Kakak di hati terdalamku. Aku gak bisa melepaskan Kakak. Kakak bagaikan bunga mawar di kebun hidupku. Kakaklah yang memberikan semerbak harum dan warna indah dalam kehidupanku ini. Aku harap Kakak akan tetap menjadi mekar sebagai bunga mawarku ini.

Aku tahu aku gak pandai meyakinkan Kakak buat kembali. Aku cuma mau meminta maaf untuk semuanya. Kalau Kakak akan membenci diriku, aku akan mengerti kok. Aku tak bisa memaksa Kakak untuk tetap sayang dengan diriku. Aku sudah mengecewakan Kakak. Aku siap menanggung segala hukuman yang Kakak berikan kepadaku.

Maafkan adikmu yang ceroboh ini. Maafkan aku yang brengsek ini. Aku tak ingin, kita bermusuhan karena ini. Aku tetap sayang sama Kakak walau Kakak mencampakkanku sekalipun. Aku mencintai Kakak, walau Kakak tak akan pernah mencintaiku lagi.
-Adikmu yang brengsek,
Ricky Mahendra


Walau hatiku masih sakit dengan perbuatannya tadi siang, aku benar-benar gak bisa membenci Ricky seutuhnya. Air mataku kembali menetes membaca permohonan maaf dari Ricky. Aku yakin betul kalau ia tulus. Aku sudah kenal Ricky dari lama, ia bukan cowok seperti yang ada di luar sana.

Aku menutup surat tersebut dan kembali membuka kantong tersebut. Kulihat ada sekuntum bunga mawar sintetis yang cukup indah. Aku mengambil bunga tersebut dan menciumnya. Harum, bagaikan bunga mawar yang asli. Jiwaku sudah mulai sedikit tentram setelah mencium bunga tersebut.

Aku kembali berpikir ulang untuk menemui Ricky. Kali saja, dia menyadari kesalahannya dan mau meminta maaf padaku. Mungkin itu harus kucoba nanti. Manusia memang ladangnya kesalahan, tapi aku yakin, Ricky adalah cowok yang selalu bangkit dan belajar dari kesalahannya.

Ricky, aku harap hubungan kita bisa membaik nantinya. Aku percaya pada kamu kali ini. Aku percaya kamu hanya membuat sebuah kesalahan dan kamu berniat untuk menebusnya kelak. Ricky, mungkin aku akan siap untuk menerima dirimu kembali.
 
Gaswat, naga2nya Kimi nyusul ke apartment Ricky nih wkwkwk
 
Baca maraton cape juga, gimana lari maraton ya, btw good story, panjang tp hebat, CO yg suka incest tapi dapat 2 cewe fresh.
Menunggu update terbaru nya
 
Terimakasih atas update ceritanya suhu @Ichbineinbuch ..
Wah nanti ke gep lagi dech klo Hana nginep di apartment Ricky,
Berat kayaknya, apalagi Ricky udah diusir ma Ayahnya..
Terus ternyata Kak Kimmy hamil anak Samuel,
Dan Hana hamil anak Ricky,
Wuih drama bgt dech..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
sehebat hebatnya cinta........masih bisa di tanggulangi dengan logika kalau yang menjadi halangan adalah pertalian darah........ si kimi ngacau memaksakan cinta terlarangnya..... kalau sekedar ngentot ( incest ) sebagai pelampiasan mungkin banyak terjadi di muka bumi ini....tapi kalau mau lanjut nikah apalagi di wilayah +62 ini ya susah bingits lah.....wakakakakakak.......sabar coy.....
 
Mantab kisahnya hu..

Mudah2an kimi dilarang keluar sama mama nya, samuel ketauan perkosa kimi sama ortunya (masih ada videonya d hp kimi), ricky udah terlanjur jatuh cinta sama hanna.. 😬😁

Kaya gitu kali alurnya ya.. 🧐🤓
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd