Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Catatan Adinda
- Thread starter misternobody
- Start date
zakiahtegar
Semprot Holic
- Daftar
- 12 Sep 2018
- Post
- 303
- Like diterima
- 143
Ayo adinda
misternobody
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 490
- Like diterima
- 2.258
update tipis, setipis legging spg honda yg kemarin ketemu di showroom.
part 3
Pengalaman baru
"bay"
"tahan sayang"
"sakit"
Kemaluanku perih saat akbar mulai menekan kemaluannya juga untuk masuk kesana.
Aku meneteskan air mata.
Akbar mengecup keningku. Di dalam kamar salah satu hotel di daerah Cihampelas ini aku sedang di tindih oleh pacarku dengan keadaan telanjang dan juga kemaluanku sudah di bobol oleh batang kemaluan Akbar.
"aku... sayang kamuu ahhh"
Kataku dan akbar mulai memaju mundurkan batangnya dibawah sana.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini aku sudah pulang kembali lagi ke Bandung setelah cuti dan pulang ke rumah orang tua ku.
Aku sedang berada di ruang tamu rumah ibu kostan ku, aku mau memberikan oleh-oleh dari Sukabumi.
"Ibunya kemana pak?", tanyaku saat ku dapati hanya ada bapak kost disana.
Untuk informasi, kostan dan rumah ibu kost ku itu hanya berselisih 3 rumah dan hanya terhalangi oleh 1 rumah, satu warung dan tanah kosong.
"Lagi ke pasar neng, ini nuhun oleh-olehnya ya, bapak buatin dulu minum", katanya.
"Eh, gak usah ngerepotin pak"
"nggak atuh, sakedap"
Lalu dia kembali dengan membawa secangkir teh. Mata dia dari tadi hanya berfokus pada dadaku saja. Aku yg hanya menggunakan celana jeans di balut kemeja flanel yg kancingnya terbuka semuanya dan dadaku yg terbungkus bra dan tanktop saja.
"Di minum neng dinda"
"Nuhun pak", kataku.
Dia lalu duduk di kursi sebrang ku.
"Gimana kerjanya neng? lancar?"
"Puji tuhan pak lancar"
"Alhamdulillah atuh ya, ngekost di kostan bapak betah?"
"Betah pak". kataku yg hanya menjawab seadanya saja. Namun di dalam hatiku aku ingin iseng saja membuat dia terus memperhatikan aku dengan cara ku goda.
"Teh Serly jarang kesini pak?", tanyaku menanyakan anak tunggalnya yg sudah menikah dan sekarang menetap di cimahi.
"iya jarang, dia mah sama suaminya aja terus. Betah disana, lagi bikin cucu terus mungkin"
"hehehe udah gak sabar punya cucu ya pak"
"Iya atuh neng, masa udah setahun nikah belum hamil aja"
"Mungkin belum waktunya di kasih aja pak"
"Ah, di tanya kapan punya anak juga cuma jawab masih enak berdua. Suaminya hebat merennya, gede dan kuat"
"Hahaha apanya tuh pak?"
"Ya itu lah neng, kaya bapak aja gitu gede dan kuat"
"ahh.. maenya pak", godaku.
"Eh neng dinda mah gak percayaan"
"Hehehe ih takut pak"
"Mau liat gak neng?"
"Apa tuh pak?"
"Yg gede dan panjang tea"
"Nggak ah, buat apa"
"Ya kalau mau bisa neng pegang, bawa pulang juga boleh"
"ih jauh atuh pak dibawa ke Sukabumi"
"bawa pulang ke kamar neng aja yg deket"
Aku kaget saat dia berpindah menuju ke sampingku.
"Bapak mau kemana ih"
"katanya mau liat yg gede neng", kata dia yg sudah duduk di sampingku.
Aku tidak melawan, aku hanya melihat pintu masih terbuka dan kalau terjadi apa-apa aku bisa teriak.
"Nih neng", kata dia sambil melorotkan celana kolor yg dia pakai dan langsung terpampang penis. Penis terbesar yg pernah ku lihat.
Aku takjub sekaligus takut.
"ih bapak mah"
"gede kan neng", kata dia tetap dalam posisinya. tangan dia memegang penisnya di depan ku.
"masih bisa tambah gede loh neng", tambahnya.
"ah, masa pak"
"coba pegang aja"
"enak di bapak atuh"
"hehe nanti neng juga enak", kata dia langsung menarik tanganku menuju penisnya.
hangat, dan besar. Memang belum tegak sempurna.
"Gede kan neng tuhh.. ahhhhh neng", kata dia saat aku mulai memijat penisnya tanpa dia suruh.
"Uh tangan neng mulus", tambahnya.
Namun tak lama, pintu pagar terbuka.
"assalamualaikum", Ibu kost datang dengan mengucap salam.
"Wa'alaikum salam", kataku.
Bapak kost langsung lompat dan membetulkan celananya lalu pergi ke arah dapur.
"Ehh ada tamu"
"Hehehe iya ibu, tamu jauh", kataku.
"Udah di kasih minum? si bapak mana?", katanya.
"Udah ibu ini nuhun", kataku lalu meminum teh yg bapak kost buat tadi.
"Pak.. ada tamu koq gak di temenin", kata dia sedikit berteriak.
"Hehe gapapa ibu, ini mau ngasih mochi sedikit, kemarin kan pulang ke Sukabumi aku"
"Aduh ngerepotin neng, nuhun pisan", kata ibu kost.
"Aduh iya neng Dinda ngerepotin aja nih", timpal bapak kost yg sudah datang lagi dan seolah tidak terjadi apa-apa tadi.
"Gapapa sedikit pak bu"
"Iya nuhun pisan", kata mereka.
Tak lama akupun pamit menuju kamar kostan ku untuk membereskan kamar yg masih berantakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Back to cianjur.
Aku sudah berbaring di kasur, pakaian atas ku sudah raib entah kemana.
Aku hanya sedang menahan kepala mas jay yg sedang menjilatin kedua payudaraku.
Mas jay sendiri sudah telanjang bulat dan tanganku berada di penisnya sedang memijat disana.
ahhh.. massss ahhh pelann ngemutnya..
Kataku karena dia terus menjilat dan menghisap putingnya dengan cepat.
Aku tidak mau desahanku terdengar keluar.
Tangan mas jay mencoba melorotkan celana piyamaku, aku mengangkat pantatku tanda mengerti. Lalu tanpa susah celanaku langsung dia lempar.
Mas jay langsung menuju wajahku lagi dan lidah kami saling bertemu lagi.
ahmmm.. mas..
"Nikmatin aja din", bisiknya di telingaku.
Lalu tangannya meraba celana dalamku. Dan saat dia merabah pangkalnya.
"Loh, lagi dapet din?", kata dia saat merasakan ada bantalan di dalam celana dalamku.
"iya mas", kataku.
Lalu wajahnya berubah tampak berbeda, aku jadi tertawa melihatnya.
"yah, gak bisa dong ya", kata dia memelas.
Aku merasakan penisnya sekarang mengecil di tanganku.
"Hehehe maaf mas, tadi gak bilang"
"Mas nya tiduran aja coba", tambahku.
Lalu dia tiduran dan tanpa aba-aba aku memasukkan penisnya ke dalam mulutku.
Ahh.. din.. enak
Salah satu keahlian coba ku berikan kepadanya. Keahlian yg menurut mantan pacarku adalah yg paling enak. Yg berarti dia tahu rasanya kuluman wanita lain. Brengsek memang dia.
Penisnya mulai membesar kembali di mulutku.
Aku memompanya dengan pelan lalu di percepat, kembali seperti itu.
Tangan mas jay sekarang meraba putingku kembali, membuatku sedikit menggelinjang.
Sekitar 10 menit aku memompa penisnya di dalam mulutku.
Mas jay tiba-tiba berbicara.
"Mau keluar dinda"
Lalu aku mengeluarkan penisnya lalu mengocoknya menggunakan tangan.
Dan.
crott.. crott.. crott
penisnya menyemburkan spermanya ke wajahku. Hal yg aku sengaja karena aku tidak menghindar saat dia melakukan itu.
"Aduh, cantik banget lo din", kata dia.
"Banyak banget mas", kataku masih mengocok penisnya yg sudah basah dengan spermanya dan mulai mengecil.
"maklum udah lama gak di keluarin"
"Kan ada mba irma mas", timpalku.
"Hahaha udah lama udah gak jadi fwb nya gue", kata dia.
"Loh kenapa?"
"Dia nya baper, dan di awal perjanjiannya cuma fwb", kata dia.
Aku lalu mengambil tissue untuk lap wajahku.
"Eh jangan din, nanti aja lo tambah seksi", kata dia lalu menarik ku ke pelukannya.
"ih nggak ah, jijik tau", kataku lap spermanya yg ada di wajahku dan sedikit mengenai rambutku.
cupp..
kami kembali bertukar lidah di dalam pelukan.
"Din"
bisik dia.
Aku mengangguk tanda merespon.
"Jadi fwb gue yak?", kata dia.
aku tidak membalas kata-katanya, lalu aku langsung mengecup bibirnya kembali.
Bersambung.
-------------------------------------------------------
Sorry update subuh-subuh, dan maaf untuk yg sedang berpuasa membuat puasanya sedikit berkurang pahalanya. Terimakasih atas atensinya.
part 3
Pengalaman baru
"bay"
"tahan sayang"
"sakit"
Kemaluanku perih saat akbar mulai menekan kemaluannya juga untuk masuk kesana.
Aku meneteskan air mata.
Akbar mengecup keningku. Di dalam kamar salah satu hotel di daerah Cihampelas ini aku sedang di tindih oleh pacarku dengan keadaan telanjang dan juga kemaluanku sudah di bobol oleh batang kemaluan Akbar.
"aku... sayang kamuu ahhh"
Kataku dan akbar mulai memaju mundurkan batangnya dibawah sana.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini aku sudah pulang kembali lagi ke Bandung setelah cuti dan pulang ke rumah orang tua ku.
Aku sedang berada di ruang tamu rumah ibu kostan ku, aku mau memberikan oleh-oleh dari Sukabumi.
"Ibunya kemana pak?", tanyaku saat ku dapati hanya ada bapak kost disana.
Untuk informasi, kostan dan rumah ibu kost ku itu hanya berselisih 3 rumah dan hanya terhalangi oleh 1 rumah, satu warung dan tanah kosong.
"Lagi ke pasar neng, ini nuhun oleh-olehnya ya, bapak buatin dulu minum", katanya.
"Eh, gak usah ngerepotin pak"
"nggak atuh, sakedap"
Lalu dia kembali dengan membawa secangkir teh. Mata dia dari tadi hanya berfokus pada dadaku saja. Aku yg hanya menggunakan celana jeans di balut kemeja flanel yg kancingnya terbuka semuanya dan dadaku yg terbungkus bra dan tanktop saja.
"Di minum neng dinda"
"Nuhun pak", kataku.
Dia lalu duduk di kursi sebrang ku.
"Gimana kerjanya neng? lancar?"
"Puji tuhan pak lancar"
"Alhamdulillah atuh ya, ngekost di kostan bapak betah?"
"Betah pak". kataku yg hanya menjawab seadanya saja. Namun di dalam hatiku aku ingin iseng saja membuat dia terus memperhatikan aku dengan cara ku goda.
"Teh Serly jarang kesini pak?", tanyaku menanyakan anak tunggalnya yg sudah menikah dan sekarang menetap di cimahi.
"iya jarang, dia mah sama suaminya aja terus. Betah disana, lagi bikin cucu terus mungkin"
"hehehe udah gak sabar punya cucu ya pak"
"Iya atuh neng, masa udah setahun nikah belum hamil aja"
"Mungkin belum waktunya di kasih aja pak"
"Ah, di tanya kapan punya anak juga cuma jawab masih enak berdua. Suaminya hebat merennya, gede dan kuat"
"Hahaha apanya tuh pak?"
"Ya itu lah neng, kaya bapak aja gitu gede dan kuat"
"ahh.. maenya pak", godaku.
"Eh neng dinda mah gak percayaan"
"Hehehe ih takut pak"
"Mau liat gak neng?"
"Apa tuh pak?"
"Yg gede dan panjang tea"
"Nggak ah, buat apa"
"Ya kalau mau bisa neng pegang, bawa pulang juga boleh"
"ih jauh atuh pak dibawa ke Sukabumi"
"bawa pulang ke kamar neng aja yg deket"
Aku kaget saat dia berpindah menuju ke sampingku.
"Bapak mau kemana ih"
"katanya mau liat yg gede neng", kata dia yg sudah duduk di sampingku.
Aku tidak melawan, aku hanya melihat pintu masih terbuka dan kalau terjadi apa-apa aku bisa teriak.
"Nih neng", kata dia sambil melorotkan celana kolor yg dia pakai dan langsung terpampang penis. Penis terbesar yg pernah ku lihat.
Aku takjub sekaligus takut.
"ih bapak mah"
"gede kan neng", kata dia tetap dalam posisinya. tangan dia memegang penisnya di depan ku.
"masih bisa tambah gede loh neng", tambahnya.
"ah, masa pak"
"coba pegang aja"
"enak di bapak atuh"
"hehe nanti neng juga enak", kata dia langsung menarik tanganku menuju penisnya.
hangat, dan besar. Memang belum tegak sempurna.
"Gede kan neng tuhh.. ahhhhh neng", kata dia saat aku mulai memijat penisnya tanpa dia suruh.
"Uh tangan neng mulus", tambahnya.
Namun tak lama, pintu pagar terbuka.
"assalamualaikum", Ibu kost datang dengan mengucap salam.
"Wa'alaikum salam", kataku.
Bapak kost langsung lompat dan membetulkan celananya lalu pergi ke arah dapur.
"Ehh ada tamu"
"Hehehe iya ibu, tamu jauh", kataku.
"Udah di kasih minum? si bapak mana?", katanya.
"Udah ibu ini nuhun", kataku lalu meminum teh yg bapak kost buat tadi.
"Pak.. ada tamu koq gak di temenin", kata dia sedikit berteriak.
"Hehe gapapa ibu, ini mau ngasih mochi sedikit, kemarin kan pulang ke Sukabumi aku"
"Aduh ngerepotin neng, nuhun pisan", kata ibu kost.
"Aduh iya neng Dinda ngerepotin aja nih", timpal bapak kost yg sudah datang lagi dan seolah tidak terjadi apa-apa tadi.
"Gapapa sedikit pak bu"
"Iya nuhun pisan", kata mereka.
Tak lama akupun pamit menuju kamar kostan ku untuk membereskan kamar yg masih berantakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Back to cianjur.
Aku sudah berbaring di kasur, pakaian atas ku sudah raib entah kemana.
Aku hanya sedang menahan kepala mas jay yg sedang menjilatin kedua payudaraku.
Mas jay sendiri sudah telanjang bulat dan tanganku berada di penisnya sedang memijat disana.
ahhh.. massss ahhh pelann ngemutnya..
Kataku karena dia terus menjilat dan menghisap putingnya dengan cepat.
Aku tidak mau desahanku terdengar keluar.
Tangan mas jay mencoba melorotkan celana piyamaku, aku mengangkat pantatku tanda mengerti. Lalu tanpa susah celanaku langsung dia lempar.
Mas jay langsung menuju wajahku lagi dan lidah kami saling bertemu lagi.
ahmmm.. mas..
"Nikmatin aja din", bisiknya di telingaku.
Lalu tangannya meraba celana dalamku. Dan saat dia merabah pangkalnya.
"Loh, lagi dapet din?", kata dia saat merasakan ada bantalan di dalam celana dalamku.
"iya mas", kataku.
Lalu wajahnya berubah tampak berbeda, aku jadi tertawa melihatnya.
"yah, gak bisa dong ya", kata dia memelas.
Aku merasakan penisnya sekarang mengecil di tanganku.
"Hehehe maaf mas, tadi gak bilang"
"Mas nya tiduran aja coba", tambahku.
Lalu dia tiduran dan tanpa aba-aba aku memasukkan penisnya ke dalam mulutku.
Ahh.. din.. enak
Salah satu keahlian coba ku berikan kepadanya. Keahlian yg menurut mantan pacarku adalah yg paling enak. Yg berarti dia tahu rasanya kuluman wanita lain. Brengsek memang dia.
Penisnya mulai membesar kembali di mulutku.
Aku memompanya dengan pelan lalu di percepat, kembali seperti itu.
Tangan mas jay sekarang meraba putingku kembali, membuatku sedikit menggelinjang.
Sekitar 10 menit aku memompa penisnya di dalam mulutku.
Mas jay tiba-tiba berbicara.
"Mau keluar dinda"
Lalu aku mengeluarkan penisnya lalu mengocoknya menggunakan tangan.
Dan.
crott.. crott.. crott
penisnya menyemburkan spermanya ke wajahku. Hal yg aku sengaja karena aku tidak menghindar saat dia melakukan itu.
"Aduh, cantik banget lo din", kata dia.
"Banyak banget mas", kataku masih mengocok penisnya yg sudah basah dengan spermanya dan mulai mengecil.
"maklum udah lama gak di keluarin"
"Kan ada mba irma mas", timpalku.
"Hahaha udah lama udah gak jadi fwb nya gue", kata dia.
"Loh kenapa?"
"Dia nya baper, dan di awal perjanjiannya cuma fwb", kata dia.
Aku lalu mengambil tissue untuk lap wajahku.
"Eh jangan din, nanti aja lo tambah seksi", kata dia lalu menarik ku ke pelukannya.
"ih nggak ah, jijik tau", kataku lap spermanya yg ada di wajahku dan sedikit mengenai rambutku.
cupp..
kami kembali bertukar lidah di dalam pelukan.
"Din"
bisik dia.
Aku mengangguk tanda merespon.
"Jadi fwb gue yak?", kata dia.
aku tidak membalas kata-katanya, lalu aku langsung mengecup bibirnya kembali.
Bersambung.
-------------------------------------------------------
Sorry update subuh-subuh, dan maaf untuk yg sedang berpuasa membuat puasanya sedikit berkurang pahalanya. Terimakasih atas atensinya.
misternobody
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 490
- Like diterima
- 2.258
Eh, disini ada yg berfantasi sosok dinda seperti apa menurut pandangan masing-masing? Kalau ada yg mempunyai mulustrasi masing-masing, silahkan upload. Yg menurut gue paling pas dengan fantasi gue bakalan dapet hadiah dari gue. Hadiahnya apa? Kalau penasaran, pm gue. Thanks have a nice day
panduanakbaik
Tukang Semprot
- Daftar
- 17 Dec 2020
- Post
- 1.262
- Like diterima
- 1.938
Terakhir diubah:
panduanakbaik
Tukang Semprot
- Daftar
- 17 Dec 2020
- Post
- 1.262
- Like diterima
- 1.938
sultanbintaro
Semprot Lover
- Daftar
- 18 Dec 2020
- Post
- 237
- Like diterima
- 332
Galak nih si Dinda 
misternobody
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 490
- Like diterima
- 2.258
Mau minta sarannya, untuk next update mau di acak lagi scene nya apa mau satu adegan full? Takutnya ada yg gak nyaman dgn cara sebelumnya. Thanks
batangkuiscrot
Semprot Holic
- Daftar
- 25 May 2019
- Post
- 336
- Like diterima
- 398
satu cerita full aja bg
Chickenboy27
Adik Semprot
- Daftar
- 19 May 2018
- Post
- 138
- Like diterima
- 86
Satu aja full bro
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
