Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Catatan Adinda

Ane ga nyaman dgn adegan acak karena kurang pas di terapkan saat SS
 
Mau minta sarannya, untuk next update mau di acak lagi scene nya apa mau satu adegan full? Takutnya ada yg gak nyaman dgn cara sebelumnya. Thanks
Acak keren klo emang diolah dg matang terutama buat cerita misteri, tapi adegan full lebih asik buat cerita panas 🎅
 
Jangan terpengaruh pembaca suhu, aturan semprot aja yang dipatuhi
 
part 4a

Tragedi


kucing hitam menghalangimu, kau pikirkan tertimpa musibah.

eh salah. Tragedinya bukan lirik lagu seringai.

Yaudah, back to story Adinda.

Sudah dua hari aku kembali bekerja normal kembali.

Bagaimana dengan mas jay? Dia sekarang sedang kunjungan kerja ke luar kota. Dan sejak kejadian mengantarkan ke Sukabumi aku belum kontak lagi sama dia selain chatting biasa saja.

Dan sore ini aku rencananya akan jalan dulu bersama Anna, temanku waktu itu. Dia meminta di temani untuk berbelanja beberapa keperluan. Sore itu aku bersama Anna ke BIP, sekitar jam 7 malam, kita akhirnya pulang menggunakan mobil punya dia.

"Eh din, makan dlu yok.. lapar", katanya saat mobil sudah melintasi jalan merdeka.

"Kemana na?"

"Ayam spg aja, biar gak terlalu jauh dari kostan lo lah"

"Oke deh"

Lalu mobil kembali berjalan menyusuri jalan merdeka lalu belok kiri ke jalan veteran. Pun langsung belok kanan menuju jalan tamblong. Tujuan kami menuju balonggede.

Tak lama mobil sampai dan saat aku berjalan keluar Anna menepuk pundak ku.

"Eh din, itu si Akbar", katanya.

ku lihat Akbar sedang berdua di meja salah satu kios disana bersama dengan seorang wanita.

"Udah biarin aja din"

Pikiranku rasanya langsung kalut saat itu.

"Din udah ah biarin aja", kata Anna melihat gelagatku yg tidak bagus.

Aku sendiri langsung berjalan menuju arah mereka, Anna sempat mencegah ku namun aku tidak peduli.

Sesampainya di dekat mereka. Aku memanggil Akbar.

"Bay", kataku tegas.

Lalu dia menengok ke arah ku dan langsung bediri.


plakkk......

Dengan keras aku menamparnya.

Akbar langsung mundur dengan wajah yg sedikit terhempas.

"Eh apa-apaan sih lo?", kata cewek yg bersama Akbar sambil mendorong aku.

"Gitu ya bay, setelah kamu dapet semuanya. Ternyata ada orang baru", kataku setengah teriak dengan mata berkaca-kaca.

"Elo siapa nya Akbar?", kata cewek yg bersama dia.

"Din, udah din", kata Anna langsung menarik ku.

"Hati-hati mba, cowok itu cuma pengen tubuh mba aja", kataku dengan tangan yg sudah di tarik menuju mobil Anna.

Kejadian di tempat itu cukup membuat orang lain terfokus kepada ku. Cukup gaduh saat aku melewati orang-orang lalu seperti bertanya-tanya apa apakah ini.

Aku masuk ke dalam mobil Anna dan menangis disana.

"Gue antar lo ke kostan ya", kata Anna langsung membawa mobilnya ke arah jl sasak gantung.

"Udah Dinda, jangan tangisin cowok yg gak sayang sama lo kali", kata Anna yg sekarang kami sudah berada di kamar kost ku.

"Tapi na.. gue kecewa. Gue kecewa sama diri gue sendiri", jawabku.

"Lo udah diambil sama dia ya?", tanyanya dengan mata seolah memberikan kode yg dapat ku pahami.

Dan aku hanya menjawab dengan anggukan.

"Hahaha, pantesan aja. Dinda dinda", kata dia.

"ih lo malah ketawa"

"hahaha ya kan gue tau elo, lo gak mungkin lah secengeng itu kehilangan cowok yg gue rasa lebih banyak yg lebih keren dari dia", kata dia.

"Gue gak ngerti"

"yaudah, gausah di pikirin ah. Btw, enak gak?", katanya.

"Gak tahu"

"loh?"

"udah ah kenapa jadi ilang fokus sih lo na", kataku.

"Hahaha ya nggak, enak ya? makanya gak mau putus", timpalnya.

Aku hanya menjawab dengan tamparan kecil di tangannya.

"aduh duh, galak banget bu. Yaudah, cari yg lebih enak kali din"

"Ngaco"

"yeee.. udah kali gak usah di pikirin. Apalagi mikir siapa yg mau sama gue yg udah gak perawan. Cewek gak semurah itu, lo punya hak atas tubuh lo sendiri. Apapun keputusannya"

"Saat lo memutuskan untuk memberikan satu hal kepada seorang cowok. Ya itu adalah keputusan lo. Balik lagi, lo pasti dapet cowok yg akan nerima elo seutuhnya sebagai manusia, yg gak cuma ngelihat lo dari sisi itu aja", tambahnya.

Mendengarkan Anna berbicara membuatku sedikit tenang atas apa yg sudah ku alami.

Lalu sekitar jam 10 Anna pamit pulang setelah kondisi ku mulai membaik.

Aku pun hanya bisa berbaring di kasurku dengan pikiran yg terus kemana-mana.

Namun ada hal yg membuatku sedikit bergelinjang saat aku tiba-tiba meremas payudara ku.

Aku buka pakaian yg ku pakai.

Semuanya.

Lalu aku berdiri di depan cermin.

Apakah aku sejelek itu?

Aku perhatian setiap inci tubuh ku.

Yg bertinggi 164 dengan berat 52kg dan dada yg berdasarkan bra yg ku pakai berukuran 34C.

aku menyentuh payudaraku.

ahhhh

Geli saat tanganku bergerilya di sekitar puting dadaku.

Remasan dan elusan di dadaku makin intens dan aku sekarang sudah tiduran di kasur dengan kakiku yg mengangkang.

ahh.. enak banget.. ahh

Aku semakin meracau saat satu jariku mencoba mengelus bagian vaginaku dibawah.

Vaginaku sudah terasa basah disana. Satu jari ku menyapu dari bawah bagian lubang menuju atas.

Ahhh.. ahh..

desahanku semakin tidak terkendali, badan ku seperti tersengat listrik saat beberapa kali aku coba masukan satu jari ke dalam lubang vaginaku.

Auhh... ahhh.. enak.. aduh..

dan tiba-tiba...


Handphone ku bersuara, ada panggilan masuk disana.

Aku kaget, langsung melepaskan elusan jari tangan kanan ku dari vaginaku dan remasan tangan kiriku di payudara ku.

Ku beranjak menuju meja dan kulihat siapa yg menelepon.

Disana tertulis "Daniel gojek".

Aduh ada apa sih tiba-tiba dia nelepon.

"Hallo"

"hallo teh dinda"

"Iya a kenapa?"

"Teh Dinda kenapa?"

"loh aku gak kenapa-kenapa a"

"itu tadi saya liat di statusnya kaya galau gitu"

"Ohh itu, gapapa a biasa lah galau mah wajar", kataku saat aku baru ingat tadi sempat update status di WhatsApp yg sedikit sambat.

"Bener teh? mau saya bawain makanan teh kesana?"

"eh gak usah a gausah"

"gapapa teh deket ini, aku ke kostan ya tunggu", kata dia di sebrang sana.

"gausah a, gak boleh ada cowok yg masuk kalo malam", kataku mencegah.

"Loh kita ngobrol di gang aja teh, siapa juga yg mau masuk ke kamar teteh", kata dia.

"gausah a"

lalu tut.. tut.. tut..

Tanda telepon di matikan.

Aduh, ngapain sih dia repot-repot segala.

Lalu aku tergesa menggunakan pakaianku. Aku pakai celana pantai dan baju bola pemberian akbar. Aku tidak memakai bra saat itu. Aku rasa Daniel kalau kesini gak bakalan ngeuh juga.

Sekitar 15 menit ada chat muncul dari dia yg memberi tahu kalau dia udah ada di depan kostan.

"Sini a di halaman aja", kataku menyuruh Daniel masuk ke halaman kostanku untuk duduk di kursi depan.

Memang di halaman kostan ku ada kursi dan meja tempat para penghuni kost untuk makan.

"Kenapa teteh?", kata dia.

"gapapa, ngapain sih repot-repot segala", kataku menerima satu keresek yg dia beri.

"Gapapa teh, buka disini teh itu dua buat sama saya juga", kata dia.

"Oh gitu, tunggu atuh bawa dulu mangkok"

Aku lalu ke dalam untuk mengambil mangkuk dan minum.

"Hei din", kata mba indah salah satu penghuni kost yg baru saja pulang.

"Hai mba, baru pulang?", tanyaku.

"iyanih, temen lo yg di depan?"

"iya mba"

"ajak masuk ke kamar aja"

"ih, kan ga boleh sama lawan jenis kalo lebih jam 7 mba", kata ku.

"Kalau mau mah santai we din, kita disini udah pada ngerti gak bakalan bocor", kata dia langsung masuk ke kamarnya.

Aku sendiri balik lagi ke depan.

"Eh maaf bantuin mangkuk nya ini", kataku dan sedikit membungkuk di hadapan dia.

Daniel sedikit melongo melihatku.

Lalu sepersekian detik dia langsung bilang.

"eh maaf teh", kata dia saat aku sudah duduk di samping dia dan terhalangi oleh meja.

Aku pun memasukan dua plastik bakso yg akan kita makan.

"Enak gak teh?", tanya dia di sela-sela makan kami.

"Enak a", kataku.

"Apalagi rasa kari ya teh bakso nya"

"Hah kari dari mananya?"

"Iya kari. Kari am", kata dia.

aku tertawa mendengarkan dia ngelucu. Daniel orangnya humoris ya walaupun terkadang aku tidak mengerti dengan ocehannya.

Sekitar jam setengah 12, Dia pamit mau pulang. Dan tiba-tiba dia memegang tanganku.

Aku sendiri kaget.

"Makasih ya teh"

"Loh, aku yg makasih harusnya"

"Heheh, iya sama-sama teh. Eh besok kosong gak teh? jalan yuk?" ajak dia.

"Jam berapa? aku kerja"

"Pulang kerja aja?"

"Jalan kemana?"

"Kemana ya?"

"Kemana aja teh, ngukur jalan", kata dia.

"Jemput aku di tempat kerjaku ya jam setengah 6 sore", kataku lalu memberi tahu kantorku dimana.

"Siap bos", kata dia dengan hormat.

Lalu dia pun pamit pulang untuk menuju kostan dia di daerah banteng.

-------------------------------------------------------

Besoknya aku kerja seperti biasa, tidak ada yg special hari itu. Lalu sekitar jam 5 aku chat Daniel bahwa aku udah beres kerja.

Lalu sekitar jam 5.20 dia sampai menggunakan motornya. Pakaian dia sekarang menurutku lumayan cakep, dengan sepatu sneaker dan jacket yg membalut tubuhnya. Bukan jacket ojek online tentunya.

"Nih bos helmnya", kata dia memberikan helm kepadaku.

"Bas bos bas bos", kataku lalu naik ke motornya.

"Loh langsung naik aja bos? emang mau kemana?", kata dia.

"Loh salah ya, terus mau kemana?", kataku kikuk saat mencoba turun lagi dari motornya.

"Hahah canda bu, ayo jalan. Pegangan tapi peluk", kata dia.

Aku hanya menepuk punggungnya.

"Maunya", timpalku.

Bersambung..

Segini dulu yak update nya update tipis-tipis. Nanti di lanjut lagi di part 4b. Sambil menunggu respon para pembaca. Takutnya gak seru ceritanya.
 
Ikut nimbrung ya hu, sambil mengenang mantan, yg beda etnis dan keyakinan... 😂😂
 
Bimabet
Adindaaa.....
jangan jadi binal ya, cukup jd prototipe cewe normal yg lugu tp selelu tertarik dg hal tabu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd