masih part 13
Sementara seseorang wanita misterius tadi tengah tertidur dikamarnya, Aryo kini sibuk bergerak mengagumi gundukan memek tembem didepannya yang terlihat seperti dua bibir mempesona khas milik gadis-gadis muda. Tentu saja memek yang berbibir tebal itu adalah milik wanita yang sibuk mengunyah melumat,dan ah mengulum kontol Aryo dari balik pintu toilet rusak itu. Terlihat wanita yang belum Aryo ketahui namanya sekarang kecapekan dan duduk di kloset duduk sambil merenggangkan pahanya lebar-lebar. Tangannya bergerak meremas dan menarik-narik putingnya sendiri yang mengacung tegak. Aryo tidak sadar, bahwa saat ini dua orang tengah membutuhkan kontolnya untuk memuaskan fantasi mereka.
Namun, wanita itu rupanya tidak ambil pusing. Pemandangan Aryo yang hanya bengong sambil megagumi pergerakan pinggul dan selangkangan gemuk miliknya membuat wanita ini terpuaskan tanpa lagi perlu melakukan rangsangan langsung pada memeknya. Fantasinya dan juga rangsangan syaraf pada putingnya ternyata cukup untuk mengantarkannya pada gelombang orgasme. Dan saat ini pahanya mulai terangkat dan mulai disorongkan kepada kepala pemuda dalam balutan baju SMP di depannya. Satu tangannya terentang membuka lubang senggamanya.
“uhhh” seru wanita itu sambil membuka memeknya selebar mungkin.
Bagian dalam memek itu mulai berkilat merah. Terlihat pintu yang berukuran mungkin dua jari itu berkedut-kedut sambil memuntahkan cairan berwarna bening. Cairan itu yang awalnya hanya sedikit perlahan-lahan menjadi cukup banyak dan jatuh hingga menggenang di lantai. Aryo kemudian merasakan tubuhnya mulai terasa gerah. Ia pun mulai bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu memperlihatkan baju kaus berwarna putih longgar yang menjadi pakaian dalamnya. Lalu dengan kasar ia melempar kemeja seragam yang telah ia buka itu ke salah satu sudut kamar mandi, sementara kepalanya mulai mendekat kepada memek yang kini terbuka memanggilnya.
“cup!” Aryo mengecup mesra bibir vertikal wanita itu membuat bibir itu kembali mengeluarkan cairan berwarna bening yang datang kembali membanjir.
Mulut Aryo telah siap menampung cairan yang mulai mengalir keluar itu. Tidak seperti sebelumnya, kali ini tidak satu tetesan itu terbuang ke atas lantai kamar mandi. Walau terasa sedikit pahit, Aryo terlihat menyukai aroma dan rasanya yang menurutnya membuat ketagihan. Terutama ketika dua bibir gemuk yang menjadi asal sumber cairan itu berkedut menggesek bibirnya dengan bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Aryo kegelian dan kontolnya semakin menegang keras.
Tidak terima dirinya belum terpuaskan, Aryo segera membalas wanita itu dengan mencoba mengigit halus tonjolan kecil tepat diatas bibir vagina wanita itu sambil mengoreknya dari balik kulup yang mencoba menyembunyikanya. Dengan terlihat ketakutan, wanita itu menggigit bibir bawahnya wanita itu mencoba menahan kepala Aryo agar tidak membawa klentitnya bermain terlalu jauh. Dengan hidung kembang kempis ia mengeleng mengatakan kepada Aryo untuk tidak berbuat seperti itu.
Aryo termenung, namun kegiatan iseng berlanjut namun kali ini tidak hanya pada klentit wanita itu namun pada keseluruhan selangkangan miliknya. Seluruh tepi bibir wanita itu, liang kewanitaannya dan juga bulu-bulu halus yang baru saja tumbuh melapisis bibir mungil memek itu.
“slurrp” bunyi Aryo saat menjilat bibir wanita itu sekali lagi.
“uh...” lengguh wanita itu pendek dengan tubuh gelojotan
“slurppp” bunyi Aryo panjang saat mulai menjilat memutari lubang vagina wanita itu hingga wanita itu kelojotan.
“uhhhh” lengguh wanita itu sambil menekuk punggungnya.
Wanita itu kegelian dan menginginkan sesuatu yang lebih dari Aryo.
“srak!”
Kini kedua paha wanita itu sudah naik ke pundak Aryo dan berusaha menjepit kepala pemuda itu tenggelam ke dalam memeknya. Aryo gelagapan dengan menuver itu, sayangnya karena kuncian kaki itu terlalu keras usahanya menjadi sia-sia. Kepala Aryo kini tercekik diantara selangkangan wanita itu. Untungya benda itu tidak terlalu bau seperti selangkangan pada umumnya, sehingga Aryo dapat bertahan lebih lama dan tidak segera pingsan begitu terjepit.
“hegh- hegh”
Wajah Aryo mulai bergerak maju mundur seiring gerakan paha wanita itu. Dengan gelagapan ia berusaha menyesuaikan irama wanita itu dengan jilatan-jilatan brutal yang ia bisa. Jika wanita itu bisa segera orgasme maka makin cepat dirinya bisa lepas dari siksaan ini.
Untungnya... selain kepalanya, wanita itu tidak mengunci tangan, kaki dan juga kontol Aryo. Sehingga Aryo tanpa kesulitan berarti mulai bergerak menjamah tubuh wanita itu. Ia mulai dengan membelai paha lalu berlanjut menggelitiki pinggang wanita itu sampai wanita itu kegelian. Meski berhasil membuat otot-otot wanita itu mengendur, sayangnya itu masih belum cukup untuk mengeluarkan kepalanya dari dekapan paha wanita itu. Ternyata kekuatan wanita bisa lebih kuat dari yang ia kira selama ini.
“ughh gw keluar...” seru Aryo dengan pandangan kabur.
Sepuluh menit kemudian setelah Aryo berkata seperti itu, terlihat cairan pelumas di kontol Aryo sudah membanjir berlilat basah bahkan sampai ke atas kepala kontolnya. Di sisi lain terlihat cairan berwarna putih kental menggenang di bawah kontolnya yang menjadi pelumas saat kontol loyonya bergesekan dengan lantai. Cairannya membanjir menggenang bersama cairan bening lainnya yang sudah mulai mengering. Keduanya sudah keluar dua kali namun tidak-terlihat tanda-tanda wanita itu akan berhenti.
Menyadari Aryo sudah berhenti menjilati memeknya akhirnya wanita itu melepaskan dekapan pahanya. Namun sedikit terlambat karena Aryo sudah... loyo kontolnya sudah lemas akibat kekurangan oksigen segar dan juga suplai darah. Wanita itu kehilangan kesempatan mengentoti Aryo pagi ini.
“Eh?” teriak wanita itu panik.
“ba-bangun!” teriak wanita itu mengguncang-guncangkan bahu Aryo.
“ga- ga lucu...” ucap wanita itu pelan.
Lalu karena panik, wanita itu lalu berusaha mengecek kesadaran Aryo dengan mengecek kesadaran kejantanannya. Untuk itu ia kini bergerak menuju selangkangan Aryo sambil memberikan nafas buatan dengan mengulum kontol Aryo sekali lagi di dalam mulutnya.
“nih anak kontolnya kalo kicut lucu banget...” ucap wanita itu memegang kontol lima senti yang belepotan cairan putih.
“mmmhhh” dalam sekali hisap kontol itu sepenuhnya masuk ke dalam tubuh wanita itu.
Namun tidak berhenti sampai disitu, wanita itu lalu menghisap kontol Aryo kuat-kuat seakan-akan ingin menarik lepas kontol pemuda yang hari ini akan melakukan MOS. Terlihat pipi wanita itu berubah tirus dengan bibir sensualnya tidak mengerut menciptakan ruang hampa didalamm mulutnya.
“slurrrpp” bunyi yang keluar dari mulutnya.
“Ini anak mau boongin gw!” batin wanita itu merasakan kontol pemuda ini mulai membesar di dalam mulutnya.
Namun yang wanita itu tidak sadar, syaraf kontol memiliki kesadarannya sendiri. Dan yang tidak wanita itu tahu, kalau saja Aryo sempat tersadar, pasti dia akan berteriak ngilu merasakan deep throat pertamanya. Bagaimanapun juga, sensasi kontol yang menekuk di tenggorokan akan terasa kurang menyenangkan, terutama pada kontol-kontol yang tegak seperti batang kayu.
Kini kontol Aryo sudah tegang 80%, sehingga wanita itu bisa mulai mengocok-ngocoknya diluar mulutnya tanpa takut kontol itu kehilangan ketegangannya. Terlihat wanita sudah kembali bernafsu. Dengan mata nanar ia mulai memijat-mijat pelir dan juga batang kontol pemuda itu dengan dua bongkah dadanya yang ranum seukuran mangkuk Bakso. Ia menikmati perannya dan lupa tujuannya melakukannya.
“clak clak clak”
Kontol Aryo menimbulkan bunyi becek seiring kocokan yang semakin keras. Terlihat busa-busa pada kulit kontol Aryo berasal dari peju-peju yang tadinya berserakan dilantai. Wanita itu membalurkannya kepada kontol Aryo dan mempergunakannya sebagai pelumas. Kini kontol Aryo yang sudah tegang sepenuhnya mulai berkedut. Dengan beberapa semburan ia menghujani wajah dan juga dada wanita itu dengan tembakan-tembakan peju kental.
“Ahhh!” teriak wanita itu panik.
Suaranya mengagetkan orang-orang disampingnya yang juga sedang memuaskan birahinya terutama pada orang yang berada di bilik tengah. Karena teriakan terdengar seperti teriakan permintaan tolong.
“A-ada apa?” seru suara dair arah samping.
“Eh? eh? Mbak Maya?” batin wanita itu kaget.
Lalu dengan terburu-buru wanita itu berlari menyambar seragamnya dan bergegas memakainya kembali, lalu keluar dengan membanting pintu kamar mandi sambil menenteng dua potong kain yang ia buang ke dalam tong sampah toilet, Bh dan juga celana dalam karet miliknya.
***
update libur, mohon maaf draft yang nanggung sebelumnya baru kelar hari ini