Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa karakter cewek yang mau dibuat menjadi binal ?


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Wah mantap ni bakal bagus kyknya. Nitip sempak dlu suhu
 
Bonus untuk para suhu dari nubie atas respon pada cerita pertama nubie. mudahan berkenan, dan mendapatkan masukan untuk mengembangkan ide pada karya selanjutnya. salam dari nubie, semoga bisa menghibur. kalau ada kesalahan, mohon diinformasikan kepada nubie, untuk perbaikan.

JULIA



Imajanisi Pendorong Nafsu



POV Dean

Sudah menjadi kebiasaanku, ketika berada di rumah hanya menggunakan celana pendek, dan kaos tipis. Celana basket warna hitam, dan kaos putih menjadi pilihan. Aku memutuskan keluar kamar, untuk menuju meja makan. Julia isteriku dan Esti sudah tidak berada di sana.

Aku putuskan mencari isteriku keluar. Ternyata sedang menutup pintu pagar, usai mengantar kepulangan adiknya. Ia menggunakan daster lebar selutut dengan lengan pendek berwarna hitam. Masih terlihat sopan, karena tidak menunjukkan garis lekuk tubuhnya. Kuputuskan menunggunya di ruang keluarga.

“Lastri sudah pulang mi. Kok dari tadi ga terlihat,” aku bertanya pada isteriku, ketika dia memasuki ruang keluarga.

“Sudah pi. Tadi pamit, pas aku baru datang sama Esti. Kebetulan anak-anak nginap di rumah oma dan opa, jadi ya aku biarin dia pulang,” kata isteriku yang langsung mengambil tempat duduk di sebelahku.

Sejak kejadian aku melihat Esti di meja makan hingga bayangannya terbawa ketika mandi, nafsuku belum turun. Rumah yang sepi tanpa ada asisten, dan anak-anak menjadi kesempatan untuk melepaskan nafsu kepada isteriku. Aku pun mulai memeluk pinggangnya perlahan. Tanganku mulai merayap hingga bagian perut.

Isteriku belum menyadari nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun. Aku belai bagian luar perut isteriku sebelah kiri, dan mengusap pelan. Julia hanya diam merasakan belaianku. Tanganku mulai merayap naik sesekali menyetuh bagian bawah buah dadanya. Awalnya Julia nampak kaget, namun dengan lagak yang tidak berdosa, aku menampakkan kecuekanku.

Perlahan namun pasti, tangan kiriku sampai pada susu isteriku. Terlihat Julia nampak menikmati. Matanya terpejam menerima usapan tanganku yang datang dari bagian perut sebelah kiri menuju payudaranya. Aku remas pelan. Aku merasakan langsung bersentuhan dengan susunya. Julia ternyata tidak menggunakan bra, namun tidak terlihat karena warna dasternya yang gelap.

Tanganku terus meremas pelan. Mencari tonjolan diatas susunya yang tidak terlalu besar. Perlahan aku mainkan menggunakan jari telunjuk dan tengah bergantian. Ia masih terpejam menikmati permaianku. Aku dekatkan wajahku ke leher bagian belakang. Perlahan aku cium lehernya dengan sedikit menggeser rambutnya yang panjang punggung belakang.

“Papi kenapa. Tiba-tiba lagi nafsu ya. Sststststsss…. ehehememe……” isteriku bergumam pelan.

“Mumpung rumah sepi mi. kita bisa lebih liar melampiaskan hubungan seks,” kataku beralasan, sambil terus menicum bagian leher hingga belakang telinganya.

“Tapi pi….,” ucapnya tertahan.

Aku tidak menghiraukan lagi. Terus kucumbui isteriku yang berkulit putih bersih. Tidak satu jengkal aku lewatkan. Aku sapu hingga lubang telinganya. Ia hanya menggelinjang kegelian, sambil menahan sesuatu. Terus kulancarkan aksi itu berkali-kali, hingga ia akhirnya pasrah merapatkan tubuhnya hingga dadaku.

“Mami terlihat sangat cantik hari ini….” aku mengeluarkan rayuan kepada isteriku.

“Papi jangan membuat mami terus terbuai…..” jawabnya pelan.

“Serius, mami terlihat beda dan lebih seksi dari biasanya,” kataku menimpali.

Cumbuanku terus berlanjut. Akhirnya sampai pada bibirnya. Tanganku dari tadi tidak bisa diam. Meremas susu dan memilin putingnya menggunakan jari. Kami mulai bertautan bibir. Entah siapa yang mulai, kami sudah saling bertukar liur. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku, dan aku pun memberikan perlawanan yang sama.

Bibir kami menyatu cukup lama sampai akhirnya Julia sedikit memundurkan wajahnya. Tidak ada kata yang terucap. Hanya desahan dan helaan nafas yang keluar. Kami melanjutkan berciuman dan saling memasukkan lidah ke mulut masing-masing. Tanganku semakin agresif. Tidak hanya memilin, kini mulai menekan-nekan puting susunya.

Perlahan aku rebahkan isteriku di sofa tempat kami duduk. Sambil terus berciuman, tangan kananku melaksanakan tugasnya. Bagian paha isteriku menjadi sasaran pertama. Belaian dan usapan terus menaik hingga bagian paha dalam. Sedikit lagi hampir menyentu bagian paling sensitif isteriku.

Tentu saja perlakuanku membuat isteriku semakin tidak keruan. Rambutnya terurai berantakan. Bersandar dibantalan sofa, aku terus memberikan serangan. Tangan kananku semakin agresif. Sesekali menyentuh bagian dalam pahanya isteriku bagian tengah. Meski masih tertutup celana dalam berbahan satin, tetap tidak bisa menyembunyikan belahan paling sensitifnya.

“Ooouwwhhhhh…..” isteriku melenguh ketika jari-jariku menyentuh bagian tengah alat kelaminnya.

“Papi…. Ooouwwhhhhh… Sststststsss ehehememe……gesekin lagi jarinya,” rengek Julia seperti memohon.

Senyum tanda puas berhasil membangkitkan nafsu isteriku menyeringai dari wajahku. Perlahan pasti, permintaannya aku penuhi. Tidak lagi mengusap paha bagian dalam, tetapi tangan kananku mulai mengusap bagian sensitifnya. Sasarannya jariku pada bagian tengah yang perlahan mulai lembab, pertanda nafsunya sudah bangkit.

Isteriku tidak mau kalah. Serangan lidahnya semakin liar. Seolah ingin menguasai permainan, lidahnya terus berada dalam mulutku. Aku tidak diberi peluang untuk membalas kuluman mulutnya. Tangannya mulai aktif mencari sesuatu di bagian selangkanku. Secepat kilat, Julia sudah menemukan yang dia cari.

Ia mengusap selangkanganku yang sudah mulai membesar dari luar celana pendekku. Tidak besar maksimal, karena masih terhalang celana dalamku. Namun justru membuat isteriku semakin menjadi. Tidak lagi mengusap, tapi mulai meremas senjataku yang telah membantu menghasilkan dua orang anak melalui rahimnya.

Dengan sekejap, isteriku sudah mulai menurunkan celana pendek yang aku pakai. Sekarang aku tinggal menggunakan celana dalam, dan kaos oblong. Usapannya semakin berirama. Membuat kontolku semakin mengeras. Celana dalam yang kukenakan, seakan tidak mampu menampung kontolku yang berukuran 17cm dengan diameter 4 cm.

Kontol sedikit bengkok ke arah perut, seakan ingin mencari mangsa. Aku semakin terangsang. Ciumanku sudah mengarah ke leher. Daster isteriku perlahan aku naikkan hingga perut. Menampakkan celana dalam berwarna hitam model French-Cut Panties itu. Perutnya terlihat putih, meski menampakkan sedikit guratan bekas hamil dulu.

Tanganku semakin liar. Daster isteriku perlahan naik hingga susunya. Menampakkan susu putih dengan puting yang tidak terlalu besar, berwarna kecoklatan. Aku menurunkan ciumanku hingga susunya. Perlahan aku isap susu sebelah kiri, sambil tangan kananku beralih memilin putingnya yang terlihat mengeras.

Tangan kiriku sudah beralih mengusap-usap paha kanan bagian dalamnya, hingga mengenai bagian sensitifnya. Celana dalam berbahan satin milik Julia menampakkan cairan pada bagian tengah. Terus aku raba, hingga cairan lekat menempel kuat di celana dalam hitam itu.

Mendapat perlakuan seperti itu, isteriku terlihat semakin memanas. Entah kapan, celana dalamku sudah dilepaskannya. Tertinggal kaos oblong yang aku kenakan. Tangannya mulai mengocok kontolku yang terus mengeras, sedikit bengkok kea rah atas. Aku terbuai, hampir terlupakan untuk terus merangsang Julia.

“Ooouwwhhhhh….. Sststststsss ehehememe….enak banget mi…..terus sayang….” Desahanku tertahan.

“Papi…. Ooouwwhhhhh… Sststststsss ehehememe……gesekin lagi…….mami sudah ga kuat….terus sayang…..,” rengek Julia seperti memohon.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… ,” isteriku terus mendesah.

Kami terus saling merangsang. Daster Julia tanpa sadar, sudah terlepas. Yang tersisa hanya celana dalam warna hitam. Pakaianku, sudah tidak ada yang melekat di badan. Semua sudah dilepaskan dengan kecepatan tangan isteriku. Bahkan dengan sigap, Julia sudah memutar posisi kami. Sekarang aku rebahan di sofa, bersandarkan bantalannya.

Mulut Julia mulai merangsangi tubuhku. Perlahan turun hingga tepat berada di depan kontolku yang sudah berdiri tegak. Diciuminya perlahan sambil menjulurkan lidah seperti orang memakan es krim.

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Mataku mulai terpejam. Menikmati kuluman kontolku di mulut Julia. Sangat nikmat hingga menyentuh rongga tenggorokannya. Aachhhh…. Aacchhhhhh…. Ooouwwhhhhh…, desahanku mulai keluar. Aku sudah hampir tidak tahan. Menikmati setiap kuluman Julia terhadap kontolku.

“Sudah sayang…. Papi ga tahan….. nanti malah nembak duluan….. ,” ujarku mencoba menghentikan kuluman isteriku terhadap kontolku.

Segera aku balikkan posisinya. Kini kusandarkan isteriku di sofa. Kakinya aku buka lebih lebar dan mulutku mulai membaui memek Julia. Perlahan lidahku mulai menjulur ke bagian sensitif itu. Lubang tengah menjadi sasaran pertama. Lidahku mulai naik hingga menyentuh klentitnya yang seperti biji kacang.

“Papi…. Ooouwwhhhhh… Sststststsss ehehememe…… mainin pakai lidah sayang ……. terus papi sayang…..,” rengek Julia seperti memohon.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… mami mau sampai…..,” isteriku terus mendesah.

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss…..

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Suara desahan isteriku semakin keras. Tubuhnya mulai meliuk-liuk bak penari striptes. Pantatnya bergoyang mengiringi gerakan lidahku. Memeknya mulai terasa basah. Keringatnya mulai bercucuran. Wajahnya mulai memerah padam, dan matanya sayu. Isteriku sepertinya sudah hendak mendapatkan orgamsenya.

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss…..

Creeeeeet……………. Pantat isteriku terangkat. Pertanda dia sudah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa. Cairan memek isteriku bercucuran. Pahanya mulai dibasahi cairan yang kental berwarna bening. Aku terus menjilati cairan itu, agak asin tapi gurih. Wajar saja, isteriku rutin meminum jamu, diimbangi dengan berendam air rebusan sirih.

Tenaga isteriku melemah. Kepalanya tertunduk menikmati sisa-sisa orgasme. Memeknya terus mengeluarkan cairan bening. Aku pun mulai menaikkan wajah berhadapan dengan Julia. Kontolku kini berhadapan dengan lubang memeknya. Sengaja belum aku masukkan, tapi sedikit menggesek-gesek, untuk memberikan sensasi setelah isteriku mendapatkan orgasmenya.



POV Julia

Aku senang, hari ini suamiku nafsunya menggebu. Memang tidak seperti biasanya. Sering kali kalau diajak berhubungan seks hanya biasa saja. Saling cumbu, kemudian langsung ngentot, keluar barengan, setelah itu selesai. Tapi hari ini berbeda dari biasanya. Cumbuan dan rangsangannya, cukup membuat aku kualahan.

Orgasme kali ini cukup menghabiskan tenaga. Sangat jarang bisa aku dapatkan, tanpa menggunakan kontol. Padahal suamiku hanya menggunakan mulut dan jarinya. Imajinasi apa yang sedang dipikirkan suamiku, hingga nafsunga begitu besar. Apakah terjadi sesuatu di kantornya, atau mungkin karena Esti.

Tidak mungkin suamiku bernafsu dengan adikku. Biasanya dia cukup terbuka, kalau sedang berimajinasi dengan seseorang. Aku sendiri tidak memberikan izin, kalau berimajinasi dengan saudara sendiri. Entahlah, mungkin nanti bisa aku ajak bicara perlahan. Mudahan dia mau terbuka, sehingga aku bisa memahami apa yang membuat nafsunya menggebu.

Nafasku masih terengah. Aku tersandar di sofa. Suaminya masih mencoba merangsangku kembali. Membangkitkan nafsuku, untuk kembali memulai permainan. Mataku masih menerawang ke atas plafon. Keringat bercucuran. Suamiku terus membauiku mulai leher sampai telinga. Birahiku mulai bergerak naik, pertanda tenaga mulai pulih.

Desahanku mulai keluar. Menikmati setiap jengkal ciuman suami dari leher naik hingga kuping. Entah siapa yang memulai, mulut kami sudah beradu. Lidah saling serang bertautan, dan bergantian masuk hingga rongga mulut. Aku berisiatif membalikkan tubuh. Suamiku kini duduk di sofa, sedang menindihnya.

“Sekarang giliran mami ya sayang…..,” ucapku kepada suamiku, disambut dengan anggukkan wajahnnya.

Mulai kujelajahi setiap jengkal wajahnya. Aku cium dengan mulut, sesekali menjilat menggunakan lidah. Perlahan ciumanku turun ke leher, dada, perut, hingga berhadapan langsung dengan kontolnya yang besar. Ukurannya memang menakjubkan. Bengkok seperti pisang. Sering membuat aku merinding, kalau sudah dimasukkan ke dalam memek.

Aku jilati perlahan kontol suamiku. Sesekali aku sedot lubang kecil yang ada di tengahnya untuk memberikan sensasi. Jilatanku semakin menjadi menyasar hingga bagian bulat yang menjadi pangkal kontolnya. Aku kulum bulatan di pangkal kontolnya, sambil sesekali aku jilati. Berulang kali kulakukan.

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss…..

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh…… Slruuuuup…… sluuppppp….. eehhhememem…… aaaachhhhh……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss…..

Suara desahan suamiku beradu dengan suara jilatan dan kulumanku terhadap biji di pangkal kontolnya. Merasa puas mempermainkan pangkal kontolnya, aku mulai mengulum habis batangnya. Aku masukkan ke dalam mulut. Maju mundur layaknya sedang memasukkan es lilin ke dalam mulut.

“Mami….. papi sudah ga tahan. Nanti bisa crooot…..,” kata suamiku yang langsung merebahkanku ke bantalan sofa kami. Ia kemudian langsung mengangkangkan kakiku, untuk memberi ruang kontolnya menuju memekku.

Blllleeeeeesshhhh……. Kontol suamiku langsung tenggelam ke dalam lubang memekku. Terasa sesak, meski ini bukan hubungan seks pertama. Apalagi aku sudah melahirkan dua orang anak. Tetapi kontol suamiku, masih terasa terlalu besar untuk lubang memekku. Awalnya memang sedikit perih.

“Pelan aja sayang….. biar memek mami menyesuaikan dulu….. jangan digoyang dulu…… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh…,” kataku.

Setelah penyesuaian beberapa saat, terasa memekku mulai berair kembali. Aku berinisiatif sedikit menggerakkan pinggul. Diikuti dengan suamiku yang mulai menggerakan maju mundur, sehingga kontolnya terasa masuk hingga menyentuh rongga rahimku. Ukurannya yang panjang, dan sedikit bengkok memudahkan untuk bersentuhan dengan ujung rahimku.

Sensasinya sangat luar biasa. Enak, geli, dan sedikit menusuk. Membuat aku semakin terbuai oleh cumbuannya. Tanpa terasa, gerakkan pinggulku mengiringi irama kontol suamiku. Kakiku sudah menyilangkan di punggung suamiku. Seolah tidak ingin kontol itu lepas dari lubang memekku. Sungguh nikmat luar bisa.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…,” hanya desahan yang bisa aku keluarkan dengan mata terpejam merasakan nikmatnya sensasi ujung kontol suamiku menyentuh ujung rahimku.

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…….. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

Desahan kami terus bersahutan. Rasanya aku sudah mulai mengawang-awang. Aku pun mengambil inisatif untuk mengendalikan permainan. Tubuh suamiku kudorong hingga sekarang giliran dia yang berbaring di bantalan sofa satunya. Sekarang aku berada di atas tubuh suamiku. Kontolnya masih menancap di memekku, hingga ujung rahim.

Perlahan aku menggangkat tubuhku, kembali menurunkannya. Kontol suamiku terlihat keluar masuk disertai dengan bunyi decakan air yang mulai membahasi memekku. Aku sudah tidak peduli. Sesekali aku melakukan gerakan memutar pinggul seperti orang sedang melakukan gerakan kegel pada senam.

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe…… Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sungguh sensasi yang luar biasa. Nikmat sekali, apalagi kontolnya tepat bersentuhan dengan rahimku. Aku ulangi beberapa kali, dan kembali melakukan gerakan turun naik pada pantatku. Nafsuku sudah memuncak. Ingin rasanya segera mencapai kenikmatan yang luar biasa. Aku percepat gerakkanku.

“Ooouwwhhhhh….. Sststststsss ehehememe….enak banget pi…..terus sayang….,” desahanku tertahan.

“Papi…. Ooouwwhhhhh… Sststststsss ehehememe…… mami sudah ga kuat…..,” rengekku.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… ,” isteriku terus mendesah.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… mami mau sampai…..,” desahanku semakin panjang.

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

Crrooooottttttt……… crreeeettttttttt…….. creeeeetttttt…….. memekku mengeluarkan cairan kenikmatan berulang kali. Membahasi batang kontol suamiku. Aku menjatuhkan tubuhku. Wajahku terbenam di dadanya. Nafas mulai tersenggal. Menahan nikmat yang luar biasa. Sungguh kenikmatan yang hampir jarang aku dapatkan dengan suamiku.

“Masih kuat sayang….. papi bentar lagi sudah mau sampai….,” kata suamiku pelan, membisik di telingaku.

“Keluarin sayang….. mami sudah kanget disempot kontol papi….. semprotin sepuasnya memek mami sayang….,” ucapan itu kukeluarkan, untuk memancing suamiku, agar nafsunya memuncak, sehingga segera menyelesaikan permainan ini.

Suamiku membangkitkan tubuhnya bersamaan denganku. Dengan posisi menggendongku, namun langsung menempatkanku di tengah sofa. Aku menempelkan kepalaku di sandaran sofa. Kakiku mulai dikangkangkannya. Perlahan sodokan kontolnya mulai terasa. Awalnya pelan, kini semakin cepat.

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

“Papi…. Ooouwwhhhhh… Sststststsss ehehememe…… mami mau sampai lagi…..,” kataku perlahan di kupingnya..

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… bentar lagi….. kita keluar sama-sama…… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… ,” isteriku terus mendesah.

“Sayang…. Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… mami mau sampai…..,” desahanku semakin panjang.

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. ehehememe……

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Sststststsss….. ehehememe…… Ooouwwhhhhh… Sststststsss….. Sststststsss….. Ooouwwhhhhh… oouuwwhhhhhhhhhhoouwwwhhhhhh……………

Crrooooottttttt……… crreeeettttttttt…….. creeeeetttttt…….. crrooooottttttt… crrooooottttttt... crreeeettttttttt…….. creeeeetttttt……..

Kurasakan memekku seperti mendapatkan semburan dari kontolnya. Sedikitnya enam kali semprotan aku rasakan. Semprotannya begitu kencang hingga terasa sampai ke rahimku. Aku pun tidak kuasa menahan orgasme yang ketiga. Akhirnya Crrooooottttttt……… crreeeettttttttt…….. creeeeetttttt……..

Hanya deruan nafas kami berdua saling bersahutan. Tidak ada suara yang keluar, kecuali saling menikmati orgasme puncak yang telah kami capai. Aku sungguh tidak menyangka. Kali ini mampu mencapai orgasme hingga tiga kali. Sedangka suamiku hanya satu kali. Biasanya kami bermain seks orgasme bersamaan, setelah itu langsung tidur.

“Malam ini sangat nikmat mi…… aku benar-benar puas…..,” ungkap suamiku sambil menggeser tubuhnya ke sampingku.

“Mami merasakan nafsu papi benar-benar memuncak….. sungguh orgasmenya nikmat sayang…. Mami sampai tiga kali…..,” ucapku sedikit menutupkan wajahku ke lengannya dan langsung memeluknya dari samping.

Malam itu, kami menghabiskan waktu hanya berdua. Anak-anak sedang mengingap di rumah opa dan omanya. Kami terus memacu nafsu hingga jam 2 pagi. Aku sendiri, entah berapa kali mengalami orgasme. Sedangkan suamiku hanya mendapatkan tiga kali orgasme. Setelah itu, kami tertidur.

Bersambung…………………….
 
mohon supportnya para suhu sekalian. up date nubie usahakan lancar. mumpung mood nubie menulis cerita masih bagus. sebagai bocoran, sudah tersedia update untuk tiga episode kedepan. tapi nubie tetap lakukan update berkala, sambil membuat karya-karya selanjutnya. mudahan cerita ini sampat tamat :semangat::semangat::asyik::asyik:
 
Terima kasih respon para suhu. Nubi masih butuh masukan untuk karya selanjutnya. Rencana mau keluarin karakter baru. Pertama kakak sulung Julia dan Esti yang sdh terekspose di prolog. Kedua ada adik kandung Dean.
Kira2 mau dikeluarin yang mana dulu yah. Kemudian untuk selingan cerita, apa perlu dimasukkan satpam, atau sopir. Masuknya nanti lewat kakaknya Julia atau adiknya Dean ya.
Bantu up terus suhu, biar bisa geser pagenya. Jadi bisa diatur update berkala. 🙏🙏🙏
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd