Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa karakter cewek yang mau dibuat menjadi binal ?


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Semakin seru kalau tukeran hamil hu
Wkwkkwk
Mantap deh julia semakin menjadi
Makasih hu
masih dipikirkan suhu, apakah ada yang hamil, atau semua berjalan normal.
tapi sepertinya kalau ada yang hamil, seru juga yah.

pasang tenda buat pantau jalan cerita
pasang tenda sekalian kasurnya suhu. biar bisa menerawang membayangkan tubuhku yang masuk dalam ceritanya.
hehehehehehe
 
Semakin seru kalau tukeran hamil hu
Wkwkkwk
Mantap deh julia semakin menjadi
Makasih hu
masih dipikirkan suhu, apakah ada yang hamil, atau semua berjalan normal.
tapi sepertinya kalau ada yang hamil, seru juga yah.

pasang tenda buat pantau jalan cerita
pasang tenda sekalian kasurnya suhu. biar bisa menerawang membayangkan tubuhku yang masuk dalam ceritanya.
hehehehehehe
 
Hukuman dari Ci Sella

SELLA



ESTI


POV Esti

Kakak sulungku memang lebih tegas dibandingkan Ci Julia. Wajar, karena memang anak tertua. Ia mempunyai kewajiban membimbing adik-adiknya, agar tidak terjerumus. Sejak kami masih kecil hingga sekarang, ketegasan terlihat dari sikapnya. Tidak pernah melihat, apakah adiknya atau bukan. Ketika melakukan kesalahan, pastinya dihukum. Itu yang membuatku tidak betah berada di kantor bersamanya. Tidak heran, aku memilih berada di luar kantor, meski tetap membantunya dalam mengurus perusahaan.

Kembalinya Ci Julia, kakakku nomor dua, ke kota kelahiran kami menjadi penyelamat. Sikap yang lembut, dan sayang kepadaku, menjadi tempat perlindungan. Tidak heran, aku lebih dekat dengan Ci Julia dibandingkan dengan Ci Sella. Membuka butik menjadi alasan yang cocok untuk menghindari bekerja sekantor dengannya. Akhirnya atas izin orang tuaku, dan dukungan dari Ci Julia, kakakku yang paling sulung tidak memaksaku lagi membantunya di kantor. Asalkan dengan syarat, ketika tenagaku dibutuhkan, harus bersedia membantunya.

Mukaku pucat, wajah ketakutan, dan hatiku menjadi sangat risau. Aku dengan Ko Dean kepergok Ci Julia berada di sebuah pusat perbelanjaan. Sejuta pertanyaan dilontarkan melihat kami sedang berduaan yang sangat mesra layaknya suami isteri. Tapi sisi baiknya, ia tidak langsung memarahi kami di depan umum. Andai ia marah di restoran itu, mau ditaruh di mana muka kami. Ia setuju untuk mendengarkan penjelasan di kamar hotel tempat kami menginap.

Mendengarkan penjelasan kami, awalnya ia sempat terkejut. Itu terlihat dari raut wajahnya yang sangat keheranan. Apalagi yang kami lakukan persetubuhan terlarang. Hubungan tanpa ikatan suami isteri. Sebagai kakak, pastinya Ci Sella sangat marah. Itu terlihat dari wajahnya ketika awal mendengar penjelasan kami. Tetapi setelah kami ceritakan semuanya dengan jujur, dibantu dengan pembelaan dari Dean, Ci Sella terlihat melemah.

Dengan seksama ia mau mendengarkan penjelasan dari kami. Dari awal hingga terjadinya hubungan seks bertukar pasangan dengan Ci Julia, kakak kandungku sendiri. Kepalanya beberapa kali memberikan anggukan tanda mengerti. Aku yang awalnya ketakutan, mulai sedikit merasa ketenangan. Meski begitu, tetap ada rasa sungkat menghadapi kakak sulungku. Sikapnya yang tegas, dan tidak mentolelir keselahan, membuat masih ada perasaan takut. Apalagi kalau sampai diceritakan ke orang lain, tentunya sangat memalukan. Orang tua kami, pastinya akan sangat marah. Bisa-bisa aku dicoret dari daftar ahli waris perusahaan yang kini dikelola Ci Sella.

“Esti ikut cici ke kamar,” ucap Ci Sella. Intonasi suaranya tidak setegas sebelumnya. Sekarang justru lebih lembut. Membuatku lebih nyaman mengikuti langkahnya dari belakang.

“Kamu masih bawa obat perangsang yang kalian gunakan di kota B,” bisik Ci Sella pelan.

“Masih ada setengah botol kecil di dalam tasku,” jawabku membisik.

“Bawa obat itu. Aku ingin melihat obat apa yang kalian pakai,” perintahnya.

Obat itu aku serahkan kepadanya. Digenggamnya hingga berada di kamar hotel yang disewanya. Kamarnya ternyata ada di lantai 8. Aku tidak pernah menyangka, kami sebetulnya berada di hotel yang sama. Ia mengeluarkan kopernya dan mengambil sesuatu. Aku belum sempat melihat apa yang diambilnya, karena langsung dibungkusnya dalam tas belanjaan. Bahkan aku sendiri tidak sempat melihat yang dilakukannya. Posisinya membelakangiku, ketika mengambil sesuatu di dalam kopernya. Bahkan tidak melihat, apa yang sedang dilakukannya ketika mengambil benda tersebut.

Langkahku mengikuti Ci Sella dari belakang. Kami kembali ke kamar hotel yang kutempati bersama Dean. Tidak ada pembicaraan antara aku dengan Ci Sella selama perjalanan menuju kamar. Bahkan sampai ia kembali memasuki kamar yang kami sewa hanya mendiamkan diri. Dean sendiri kuperhatikan memilih untuk tetap duduk di kursi. Sedangkan Ci Sella kembali ke sofa putih yang berada di sudut kamar.

“Kalian telah melakukan kesalahan. Sekarang harus mendapatkan hukuman dari Cici,” ucap Ci Sella memecah kesunyian dalam ruang kamar itu.

Hukuman yang dimaksud Ci Sella sendiri masih belum kupahami. Karena setelah mengucapkan hukuman, Ci Sella mengeluarkan satu botol minuman keras merek impor dari tas belanjaan yang di bawahnya. Minuman itu sepertinya sudah digunakan. Tersisa setengah botol. Setelah dikeluarkan, ia memerintahkanku mengambil gelas. Dituangkannya ke gelas, tidak lupa dicampurkan dengan minuman soda.

“Kamu minum duluan. Bukan kah kalian saat berpesta menengak minuman keras,” ujar Ci Sella sambil mengarahkan gelas minuman kepadaku. Aku yang tidak punya pilihan langsung mengambil gelas di tangannya. Kuarahkan gelas ke mulutku, dan langsung menenggak minuman keras. Setelah itu, gelas kukembalikan kepada Ci Sella. Ia menuangkan kembali minuman keras itu, dan memberikannya kepada Dean.

“Hukuman kalian, menemani aku menghabiskan minuman ini,” ucap Ci Sella, setelah menerima gelas dari Dean. Ia kembali menuangkan minuman ke dalam gelas. Ditenggaknya minuman keras itu. Kelihatannya kami akan berpesta minuman keras malam ini. Tidak banyak yang bisa kulakukan, selain menerima perintah dari Ciciku yang galak. Tapi kenapa ia menghukum kami dengan menemaninya menanggak minuman keras.

“Berarti cici tadi malam habis pesta minuman keras. Minuman impor itu, sisa dari pestanya tadi malam,” ucapku dalam hati. Tentu saja aku tidak berani bertanya langsung. Kondisi Ci Sella berada di atas angin, karena mengetahui pertukaran pasangan yang kami lakukan. Membantahnya sama saja bunuh diri. Lebih baik mengikuti kemauannya, selama dia sendiri tidak membocorkan rahasia kami. Apalagi, Ci Sella terlihat lebih santai dibandingkan sebelumnya. Raut muka kemarahannya sudah hilang, meski tidak menutupi wajahnya yang tegas.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat 9 menit. Minuman keras yang berada di dalam botol, sudah hampir habis. Tidak ada pembicaraan yang serius selama proses Ci Sella membagikan gelas demi gelas minuman keras kepada kami. Ci Sella sendiri ikut menenggak minuman keras. Wajah kami sudah mulai memerah. Memekku terasa gatal, dan sedikit berair. Terasa lembab di celana dalam yang kukenakan. Sedangkan Ci Sella, terlihat lebih gelisah dariku. Ia nampak ingin melakukan sesuatu, tetapi diurungkannya.

“Setelah aku pikir, perbuatan kalian memang salah. Tapi, kalian semua sudah dewasa. Apalagi pasangan kalian mengetahui persetubuhan ini. Sepanjang kalian bisa menjaga, aku tetap merahasiakannya,” Ci Sella mengeluarkan perkataan memecah keheningan di dalam kamar hotel itu.

Tidak ada yang berani menjawab perkataan Ci Sella. Aku dan Dean memilih menganggukkan kepala mendengarkan perkataannya. Pikiranku sebetulnya bertanya-tanya. Mudahnya Ci Sella memberikan pengertian, atas keselahan yang kami perbuat. Ada apa dengan Ci Sella. Perempuan yang bersikap tegas, dan keras, melunak terhadap kami. Apakah hukuman yang kami dapatkan hanya sekedar menemaninya menghabiskan minuman. Sejuta pertanyaan berkecamuk di dalam pikiranku.

“Aku memahami pertukaran pasangan kalian. Tapi, kalian masih harus menjalani hukuman dariku,” tegasnya lagi.

“Hukuman apa Ci,” ucapku menanyakan kepada Ci Sella. Matanya langsung menyorot wajahku. Dipandanginya seluruh tubuhku. Kemudian ia memandangi ke arah Dean yang terlihat masih kebingungan. Dean tidak berani membantah pembicaraan Ci Sella. Layaknya orang yang bersalah di hadapan majelis hakim.

“Kalian aku hukum dengan memperlihatkan permainan seks di hadapanku. Lakukan sekarang, atau aku mulai berubah pikiran,” Ci Sella memerintahkan kami untuk bersetubuh. Sebuah hukuman yang aneh, kami dapatkan dari kakak kandungku. Entah apa yang merasuki pikirannya, sehingga ingin menonton kami ngentot. Tidak pernah terpikirkankan, kalau hukumannya kami ngentot di hadapannya.

Dean menatap ke arahku. Ia meminta persetujuan untuk melaksanakan hukuman yang diberikan Ci Sella. Aku sendiri masih kebingungan dengan beragam pertanyaan yang merasuki otakku. Ci Sella menghukum kami dengan ngentot di hadapannya. Bukan kah ini sangat aneh. Ngentot di depan Ci Sella, pastinya membuat kami sedikit ragu. Tetapi, nafsu birahiku yang sudah naik mendorong keinginan segera dituntaskan. Memekku yang mulai lembab, menginginkan ada sebuah kontol masuk ke dalamnya.

“Pengaruh minuman keras. Pasti minuman keras yang membuat nafsuku naik. Tapi gimana. Masa harus melakukan di depan Ci Sella,” gumamku dalam hati.

“Cepat sebelum aku berubah pikiran. Esti segera lepaskan pakaianmu,” nada bicara Ci Sella mulai terdengar lebih tegas.

Perintah Ci Sella seakan tidak memberikan pilihan kepadaku. Celana pendek dengan bahan satin berwarna hitam yang melekat di tubuhku, segera aku turunkan. Hopten lengan seksi dengan kain berbentu tali di pundak, aku loloskan melalui kepalaku. Sekarang tubuhku hanya dibalut bra lingerie seksi bahan lace transparan motif bunga. Sedangkan bawahnya menyisakan BP-guide lingerie briana thong panty. Terbuat dari bahan lace dan microfiber.

Ko Dean segera melaspkan celana pendek selutut dengan banyak kantong berwarna hitam serta kaos oblong. Ia hanya menyisakan celana dalam berwarna putih. Kontolnya yang besar terlihat di balik celana dalamnya. Kuperhatikan kontolnya sudah mulai menegang. Mungkin kami sudah terpengaruh minuman keras yang ditenggak tadi. Meski hanya berbalut celana dalam, Dean sendiri belum memiliki keberanian mendekatiku. Keraguan terlihat dari wajahnya, meski Ci Sella sudah memberikan perintah.

Nafsu yang sudah menghidanggi tubuhku, membuat rasa sungkan seketika menghilang. Kudekati Ko Dean yang sedang berada di kursi. Wajahku langsung mendekatinya. Bibirnya langsung kusapu. Lumatan kuberikan ke bibir atas maupun bawahnya. Awalnya Ko Dean tidak memberikan respon. Setelah memastikan tidak ada larangan dari Ci Sella, lumatan kami saling berbalas. Bahkan mulutnya mulai membuka menerima serangan lidahku. Ia membalas dengan melilitkan lidahnya dan menyerang balik hingga mulutku.

Puas saling melumat mulut, wajahku mulai turun. Jilatan lidahku mengarah ke lehernya. Kusapu kulit lehernya menggunakan lidah. Tangan Ko Dean menahan kepalaku, menandakan dia sudah mulai merasakan kenikmatan dari perlakuanku. Lidahku mulai mengarahkan jilatan hingga dadanya. Pentil susunya lebih kecil dari kacang menjadi sasaran empuk lidahku. Tidak hanya menjilat, beberapa kali aku kenyot, dan isap menggunakan mulut. Ci Sella hanya memperhatikan dari sofa permainan kami.

Puas bermain di dada Ko Dean, jilatan lidahku menyasar turun ke bawah. Tidak lupa tanganku langsung bergerak cepat menarik celana dalamnya hingga terlepas. Kontol Ko Dean sudah terlihat menegang keras. Langsung kumainkan dengan mulut kontol panjang, dan gemuk dengan mulutku. Awalnya kujilati lubang yang ada di kepala kontolnya. Lama-lama kepala kontolnya mulai kumasukkan ke dalam mulut. Kepala kontol Ko Dean basah dan terlihat mengkilap, akibat sapuan air liurku.

Aaaaaaaacccchhhhh…. Slruuuuup…… sluuppppp…..

Mulutku mengeluarkan suara, ketika mulai memasukkan kontolnya. Suara itu bersahutan dengan desahan tertahan dari Ko Dean. Tidak sekedar jilatan terhadap kontolnya. Kini mulutku menampung semua batang kontol Ko Dean di dalamnya. Kontolnya kukocok di dalam mulutku. Beberapa kali sengaja aku kulum habis hingga menyentuh rongga tenggorokan. Hampir lima menitan kuperlakukan kontolnya dengan kocokan menggunakan mulut. Lidahku menjilati setiap sudut kontolnya hingga biji di pangkalnya. Tangan Ko Dean terasa menahan kuat kepalanya. Digiringnya tubuhku ke tempat tidur untuk rebahan.

Wajah kami berhadapan. Bibir Ko Dean langsung menyerang. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku. Aku yang sudah terbaring di tempat tidur, memberikan perlawan semampunya. Nafas kami mulai memburu. Tubuhku sudah dirasuki nafsu birahi yang memuncak. Memekku semakin lembab disebabkan cairan yang keluar. Puas bermain dengan bibirku, lidah Ko Dean langsung menjilati leherku hingga bagian kuping. Disapunya setiap sudut permukaan leher hingga kuping dengan lidahnya bercampur air liur.

Tangan Ko Dean mengarah ke belakang tubuhku. Kaitan bra lingerie seksi bahan lace transparan motif bunga milikku langsung dilepaskannya. Ditariknya braku hingga lepas dari tubuhku. Susuku yang berukuran 34D langsung terekspose menantang di hadapannya. Mulutnya langsung menyapu setiap sudut susuku. Lidahnya menjilati puting susuku yang tidak terlalu besar berwarna coklat muda lebih mengarah ke pink. Jilatan lidahnya terasa memutar-mutar ke kiri maupun kanan di pentil susuku.

Ooouwwhhhhh…… Slruuuuup……

Desahanku keluar dari mulut dengan kerasnya. Kenikmatan yang kurasakan sudah mampir memuncak. Ditambah nafsu birahi yang cukup tinggi. Entah apa penyebabnya, nafsu birahiku berbeda dengan normalnya. Lebih mirip seperti yang kurasakan ketika kami melakukan persetubuhan di hotel GT kota B. Nafsu birahi berada di ubun-ubun, ketika aku dikejai Ko Dean dihadapan suamiku, dan Ci Julia, kakak kandungku.

Puting susu kanan dan kiri secara bergantian menjadi objek jilatannya. Terasa basah bercampur air liurnya. Tangannya mulai aktif merabai tubuhku. Awalnya meremas susuku bergantian. Kini sudah mulai merabaiku hingga perut, dan bagian bawahku. Terasa tangannya mulai menyentuh muara lubang memekku dari luar celana dalam BP-guide lingerie briana thong panty berbahan lace dan microfiber. Memekku yang lembab, celana dalamku semakin besar, mendapatkan sentuhan tangan Ko Dean.

Ooouwwhhhhh……

Hanya itu yang mampu aku keluarkan dari mulut. Mataku yang mulai menyipit menyempatkan menoleh ke arah sofa. Sedikit terkejut dengan pemandangan yang ada di sofa. Tangan Ci Sella mulai merabai sendiri susunya yang lebih besar dibandingkan aku. Dari luar baju tanktop singlet tali yukensi warna biru malam tangannya terlihat meremas-remas susu. Bertali bagian depan yang menutupi kulitnya, sudah mulai terbuka. Mata Ci Sella terpejam menikmati remasan susu yang dilakukan tangannya sendiri.

Pertahanan terakhirku berupa celana dalam BP-guide lingerie briana thong panty berbahan lace dan microfiber sudah menghilang. Tangan Ko Dean dengan lincahnya melepaskan celana dalamku yang sudah basah kena cairan memek. Mulut dan lidahnya masih mengerjai susu maupun pentilnya. Sedangkan tangannya aktif merabai muara lubang memekku yang sudah tidak ada pelindung lagi. Gesekan jarinya beberapa kali terasa menyentuh clitosku.

Puas memainkan susuku serta pentilnya, jilatan lidahnya menurun ke bawah. Lidahnya mulai terasa menjilati muara lubang memekku. Ujung lidahnya terasa menyapu biji kecil yang ada di atas lubang memekku. Beberapa kali diulanginya. Membuat tubuhku terangkat berulang-ulang, mengikuti gerakan lidahnya di muara lubang memek, dan clitos. Seluruh muara lubang memek dan clitosnya disapu bersih membuatnya basah.

Aaaaaaaacccchhhhh…. Slruuuuup…… sluuppppp…..

Lidahnya menyeruak masuk membelah bibir memekku. Membuat aku semakin merasakan kenikmatan. Tubuhku terangkat melengkung seperti orang kayang. Mengikuti setiap sapuan lidahnya hingga clitosku. Jari tangannya perlahan membelah bibir memekku. Masuk perlahan satu jari ke dalam mencari-cari ujung lubang memekku. Semakin membuat memekku mengeluarkan cairan yang memuluskan aksi jarinya. Puas memainkan jarinya menyentuh mulut rahimku, memekku kembali terasa penuh. Langsung tiga jarinya berasa masuk menembus bibir memekku. Dinding memekku mulai terasa menyempit, memberikan sensasi jepitan di jari-jarinya.

Memekku terasa dikocok jarinya dengan sangat cepat. Cairan terus membahasi lubang memekku, membuat jarinya semakin mudah keluar masuk di lubang kenikmatan. Erangan dan desahan terdengar mengeras. Tidak kupedulikan lagi Ci Sella yang ada di sofa. Mataku terpejam menahan kenikmatan dari sensasi kocokan jari Ko Dean. Ada perasaan ingin kencing dari dalam memekku. Akhirnya membuat badan langsungku terangkat cukup tinggi. Badanku kejang-kejang. Dinding memekku semakin menyempit. Membuat jari Ko Dean semakin terjepit kuat di dalam lubang memekku. Mulut rahimku menahan kegelian yang luar biasa.

Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Sseeeeeerrrrrrr…….

“Hhhhhhhhaaaaaaaahhhhh…… Hhhhhhhhaaaaaaaahhhhh……,” erangan keras keluar mulutku bersamaan dengan semprotan cairan yang begitu deras dari lubang memekku. Tangan Ko Dean reflek ditariknya, membuat jari-jari yang tadinya ada di dalam lubang memekku terlepas. Ia memberikan kesempatan memekku untuk menyemprotkan cairan bening keluar dengan derasnya dari lubang memekku. Nafasku langsung memburu, badanku langsung terasa lemas. Tenagaku terkuras setelah mendapatkan squirt.

Kujatuhkan tubuhku kembali ke tempat tidur. Pertanda squirt yang kudapatkan sudah mulai selesai. Teteasan cairan bening masih terasa keluar dari lubang memekku menetes hingga tempat tidur. Lantai kamar hotel terlihat basah, akibat semprotan cairan bening yang keluar dari lubang memekku. Seketika jari tangan Ko Dean langsung menyeruak masuk ke lubang memek. Membuat keterkejutan, dan terangkatnya pantatku mengiringi masuknya jari tangan itu.

Kocokannya langsung dengan gerakan cepat, tanpa memberikan ampun. Aku yang baru mendapatkan squirt, langsung terpancing. Dinding memekku terasa menyempit memberikan sensasi sedotan ke jari Ko Dean. Sedotan yang membuat jarinya seperti terisap makin masuk ke dalam lubang memekku yang menyentuh ujungnya. Mulut rahimku bergerak-gerak tersentuh ujung jari tangannya. Semakin membuat aku tidak kuat. Badanku kembali terangkat seperti orang kayang. Aku mengalami kejang kembali, memekku langsung mengeluarkan cairan bening yang begitu derasnya.

Sseeeeeerrrrrrr……. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Wajah Ko Dean mendekat berhadapan denganku. Diberikannya kecupan lembut di kening. Bibirnya turun perlahan memberikan lumatan kepadaku. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku. Nafasku yang masih memburu setelah mendapatkan squirt, tertahan dengan lumatan bibir Ko Dean. Aku hampir kehabisan nafas meladeni lumatan bibir Ko Dean. Sadar nafasku mulai berkurang, Ko Dean melepaskan lumatannya di bibirku. Wajah Ko Dean penuh nafsu kepandangi dengan nafas yang masih tersenggal. Sorot mataku sekilah mengarah ke sofa. Terlihat sesosok perempuan yang semakit kuat meremas susunya sendiri. Tali baju bagian depannya sudah terlepas beserta bra push up model kancing depan.

“Ko biarkan aku istirahat sebentar. Cepat samperin Ci Sella. Nafsunya sudah naik,” bisikku pelan ke Ko Dean di sela nafasku yang masih memburu.

Suami Ci Julia, kakak kandungku itu memahami situasi yang terjadi sekarang. Tanpa diberikan komando, ia sudah berada di hadapan Ci Sella. Bibir Ci Sella yang tipis langsung mendapatkan serangan. Awalnya Ci Sella nampak terkejut. Tetapi memberikan peluang untuk bibir Ko Dean semakin mencumbui lebih dalam. Bahkan lidah mereka terdengar saling bertautan mengeluarkan suara yang cukup keras. Ci Sella terlihat pasrah menerima serangan dari bibir Ko Dean. Bahkan sudah memberikan perlawanan sengit.



***
SELLA



ESTI


POV Orang Ketiga

Pria dengan tubuh yang cukup tinggi, kini berada di antara dua perempuan di dalam sebuah kamar hotel. Suami dari Julia itu berada di kamar bersama dengan Sella yang merupakan kakak kandung Julia, serta Esti yang tiada lain adik kandung Julia. Tidak pernah bermimpi saudara kandung isterinya sekarang berada dalam kamar bersamanya. Awalnya memang menegangkan melihat kemarahan di wajah Sella. Tetapi perlahan situasi terkendali, setelah pesta minuman yang dianggap Sella sebagai hukuman.

Hukuman dari Sella ternyata belum usai. Dean dan Esti diminta untuk melakukan aktivitas seks di depannya. Ia ingin melihat cara kami melampiaskan nafsu. Apa yang bisa dilakukan sampai akhirnya Dean dan Esti memutuskan bertukar pasangan dalam beberapa hari terakhir. Awalnya ada keraguan untuk memulai. Tentunya kami tidak ada pilihan, kecuali mengikuti kemauan Sella. Esti akhirnya mengambil langkah untuk mulai mencumbui Dean. Pria yang merupakan suami dari kakak kandungnya itu, sudah terangsang. Mulai membalas setiap rangsangan yang diberikan. Permainan keduanya diakhiri dengan Esti yang mendapatkan dua kali squirt.

“Ko biarkan aku istirahat sebentar. Cepat samperin Ci Sella. Nafsunya sudah naik,” bisik Esti pelan ke Dean.

Dean memahami situasi yang terjadi sekarang. Tanpa diberikan komando, sudah berada di hadapan Sella. Bibir Sella yang tipis langsung mendapatkan serangan. Awalnya Sella nampak terkejut. Tetapi memberikan peluang untuk bibir Dean semakin mencumbui lebih dalam. Bahkan lidah mereka terdengar saling bertautan mengeluarkan suara yang cukup keras. Sella terlihat pasrah menerima serangan dari bibir Dean. Bahkan sudah memberikan perlawanan sengit.

Baju tanktop singlet tali yukensi warna biru malam milik Sella sudah terbuka bagian depan. Tali baju bagian depannya sudah terlepas beserta bra push up model kancing depan. Susu Sella yang besar terekspose menantang. Cengkaraman telapak tangan mulai mengarah ke susu besar dengan pentil berwarna coklat. Tangan itu dengan buasnya meremas susu Sella. Jarinya memilin, dan mempermainkan pentilnya. Sella yang sejak tadi sudah terangsang melihat permainan adik kandungnya dengan pria yang menjadi adik iparnya, semakin mengeluarkan erangan dan desahan yang keras.

“Kamu harus bisa membuatku seperti yang didapatkan Esti,” mulut Sella berbisik pelan ke telinga pria yang sedang menggerayangi tubuhnya.

Pria yang merupakan adik iparnya itu, memahami maksud Sella. Suami dari adik kandung Sella langsung menyerang bibir hingga rongga tenggorokan. Nafas memburu terdengar keras dihembuskan keduanya. Beberapa kali keduanya melepaskan lumatan bibir untuk mencari nafas yang hampir kehabisan. Puas memainkan bibir Sella, pria langsing berwajah oriental itu langsung memberikan serangan ke susu Sella. Tanktop singlet tali yukensi warna biru dan bra push up model kancing depan diloloskannya dari tubuh Sella.

Kini perempuan yang tidak lain kakak dari isteri Dean itu, sudah tanpa busana di bagian atas. Tubuhnya hanya menyisakan legging pants berwarna biru gelap yang panjang hingga mata kaki. Mulut dan lidah Dean terlihat memainkan dengan ganasnya setiap sudut susu, maupun pentilnya. Lidah Dean dengan pelan dan perlahan memutar-mutar di pentil susu Sella. Sedangkan tangannya memberikan remasan yang terkadang pelan, sesekali kasar. Membuat mulai Sella terus mengeluarkan erangan dan desahan yang cukup keras.

Ooouwwhhhhh…… Aaaaaaaacccchhhhh….

Sambil memainkan susu dan pentilnya, Dean menarik pelan legging pants berwarna biru gelap. Dibantu dengan gerakkan pantat Sella, legging pants langsung diturunkan ke arah mata kaki beserta celana dalamnya. Tubuh bagian bawah Sella kini sudah tidak tertutup lagi. Menampakkan bulu yang halus disertai kulit bibir memeknya. Jilatan dan isapan terus diberikan pada pentil susu. Tangan Dean mulai bereaksi merabai lubang memek Sella. Bibir memek Sella menjadi sasaran usapan jari tangan Dean hingga clitosnya.

Cukup lama Dean mempermainkan putting susu menggunakan lidahnya, maupun memek Sella dengan jarinya. Itu membuat Sella semakin gelojotan, dan beberapa kali mengangkat pantatnya. Sella mulai terbawa suasana permainan mulut dan tangan Dean. Ditambah sisa obat perangsang yang diambilnya dari Esti. Obat perangsang yang dicampurkan ke dalam minuman import tanpa sepengetahuan Esti maupun Dean. Dalam hati, Sella ingin ikut bergabung dalam permainan adik-adiknya yang sudah bertukar pasangan masing-masing. Apalagi Sella mempunyai nafsu seks yang tinggi, dan mudah terpancing. Berhubungan dengan pria selain suaminya, bukan hal baru dalam hidupnya.

Ooouwwhhhhh…… Aaaaaaaacccchhhhh….

Rebahan pada sofa kecil di sudut kamar, membuat Sella semakin mudah mengatur tubuhnya. Suara desahan tanpa terasa terus keluar dari bibir tipis Sella. Jari tangan Dean lebih leluasa mengobok-obok memek Sella. Lubang memek Sella sendiri tanpa disadari sudah kemasukan tiga jari tangan Dean. Lidah Dean tidak berhenti memberikan jilatan, kadang isapan di pentil susu perempuan yang merupakan kakak kandung isterinya. Memek Sella yang mulai basah, semakim mempermudah kocokan jari Dean.

Kocokan jari tangan Dean di dalam memek Sella semakin cepat. Desahan dan erangan semakin terdengar oleh Esti. Mengundang keusilan Esti untuk mengerjai kakak kandungnya sendiri. Esti bangkit dari tempat tidur, setelah tenaganya kembali pulih. Bersebelahan dengan Dean, mulut Esti turut mengisap pentil susu Sella. Mulut Dean dan Esti berbagi susu besar Sella yang pentilnya sudah mengeras. Semakin membuat Sella merasakan sangsangan yang maha dahsyat, dan birahinya hampir mencapai puncak.

Isapan dan jilatan dari dua mulut berbeda di pentil susunya, membuat Sella kelojotan. Ditambah kocokan jari tangan Dean yang semakin cepat. Pantat Sella terangkat mengikuti kocokan cari Dean dengan cepat keluar masuk di lubang memeknya. Sekitar lima menitan Dean dan Esti mengerjai tubuh Sella, membuatnya semakin tidak kuat menahan sesuatu yang ingin keluar dari lubang memekknya. Tanpa terasa, memek Sella mengeluarkan cairan bening yang mengucur dengan deras.

Aaaaaaaacccchhhhh…. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Sseeeeeerrrrrrr…….

“Hhhhhhhhaaaaaaaahhhhh…… Hhhhhhhhaaaaaaaahhhhh…… Shiiiiittt….. apa yang kalian lakukan. Enak banget. Orgasme seperti apa sampai cairannya banyak banget,” ucapan Sella keluar dari bibir tipisnya di sela nafasnya yang memburu. Tubuh Sella mengejang terangkat. Merasakan kenikmatan yang belum pernah didapatkan dari suami, maupun relasi bisnis yang pernah bersetubuh dengannya. Kenikmatan dari squiurt hasil permainan jari tangan Dean di memeknya. Ditambah rangsangan yang diberikan Dean dan Esti di pentil susunya. Jari tangan Dean langsung ditarik keluar dari lubang memek Sella, untuk memberikan kebebasan mengeluarkan cairan bening lebih deras lagi.

Belum selesai Sella merehatkan tubuh untuk memulihkan tenaga, mulut Esti kembali bermain di susunya. Jilatan lembut lidahnya memainkan putting susu Sella yang terlihat lebih besar dari miliknya. Kontol Dean yang sudah menegang maksimal diposisikan tepat di depan bibir memek Esti. Tanpa disadari memek berukuran besar dan gemuk itu, perlahan sudah menerobos masuk ke liang senggama Sella. Spontan membuat Sella tersentak kaget, namun tetap memasrahkan dirinya digenjot pria yang merupakan suami dari adik kandungnya. Tidak ada perlawan dari Sella ketika kontol Dean menyeruak masuk lubang memeknya lebih dalam.

Blllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeessssssshhhhh………….

Genjotan kontol Dean yang awalnya pelan, langsung ditancapkan dengan kecepatan tinggi. Goyangannya semakin membuat kontol berukuran panjang itu, semakin dalam menyentuh mulut rahim Sella. Mendapati kontol yang masuk mendadak ke memeknya, justru membuat Sella makin bersemangat. Pantatnya mulai bergoyang mengikuti irama sodokan kontol besar di memeknya. Sella mulai mengeluarkan racauan dari mulutnya untuk memberikan gambaran kenikmatan yang dirasakannya sekarang.

“My good, Ooouwwhhhhh……kontol kamu besar banget. Lebih besar dari milik orang yang pernah ngentot denganku,” ucap Sella tanpa sadar keluar dari mulutnya. Sella tidak menyadari ucapannya membuka rahasia pribadinya. Kenikmatan yang dirasakannya membuat ia lupa diri. Lupa merahasiakan, kalau dirinya sering ngentot dengan beberapa orang. Esti dan Dean mendengar ucapan itu, sempat terheran. Tetapi mereka tidak ingin mengganggu suasana hati Sella yang sedang menikmati genjotan kontol Dean, dan rangsangan mulut Esti di pentil susunya.

Aaaaaaaacccchhhhh…. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Sseeeeeerrrrrrr…….

Mulut Sella mengeluarkan erangan yang begitu keras. Dean refleks langsung mencabut kontolnya dari dalam lubang memek Sella. Dibiarkannya kakak kandung isterinya mengeluarkan cairan bening dengan derasnya. Lantai kamar hotel terlihat sangat basah. Beberapa cairan menetes di sofa yang dijadikan tempat peraduan seks. Deru nafas Sella semakin memburu. Esti dan Dean membiarkan Sella untuk beristirahat menikmati squirt kedua yang didapatkannya.

Tangan Dean menarik tubuh Esti menjauh dari tubuh Sella. Pantat Dean mengambil tempat di ujung tempat tidur. Posisinya berduduk, diiringi dengan Esti yang berpangku dengan Dean membelakangi. Kontol Dean mencari lubang memek Esti. Ia mengambil ancang-ancang untuk memasukkan kontolnya dari belakang ke memek adik iparnya itu. Seolah memahami keinginan suami dari kakak kandungnya itu, Esti perlahan membuka pahanya. Terlihat bibir memeknya yang sudah berhadapan dengan kontol Dean.

Blllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeessssssshhhhh………….

Kontol panjang ukuran 19 cm menyeruak masuk dari belakang ke dalam memek Esti. Pantat Esti dibiarkan menempel kuat di pangkal paha Dean. Membuat kontol panjang itu, secara maksimal bersentuhan dengan ujung rahimnya. Esti yang duduk berpangku di atas Dean mendorong pantatnya ke belakang, untuk memberikan kesempatan kontol panjang masuk lebih dalam. Beberapa saat didiamkan, sampai Esti sendiri akhirnya menggoyangkan pantatnya memutar. Goyangan pantat Esti semakin cepat. Membuat keduanya saling melenguh, mengerang, dan mendesah keras.

Ooouwwhhhhh…… Aaaaaaaacccchhhhh….

Puas dengan pantatnya menggoyang kontol Dean, Esti menjatuhkan tubuh ke belakang. Otomatis tubuh Dean terjatuh telentang. Kontol Dean terlepas dari lubang memek sempit itu. Esti mengangkat kakinya bertumpu di ujung tempat tidur. Pahanya mengangkang untuk memberikan kesempatan kontol Dean untuk masuk kembali ke dalam memekknya. Pantan Esti kembali bergoyang, setelah kontol panjang masuk ke dalam memeknya. Esti menggoyang memutar, kadang meliuk, dengan tubuhnya masih membelakangi Dean.

Pantan Esti semakin kencang menggoyang turun naik. Itu membuat kontol Dean keluar masuk mengobok-obok memeknya lebih dalam. Tangan Dean berpegangan di pinggul Esti, untuk mengimbangi ritme goyangan. Birahi Esti sudah mulai mencapai puncak. Ada seseuatu yang harus dilepaskan dari lubang memeknya. Kepala kontol Dean memulai membesar menahan semprotan cairan yang ingin keluar dari lubang kecilnya. Kedunya saling memadukan kenikmatan persetubuhan. Hingga lima menitan keduanya berusaha menahan, tetapi akhirnya terlepas.

Croooooooootttttt…… crrrrrrroooooooooooooootttt……….

Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Ooouwwhhhhh…… Aaaaaaaacccchhhhh….

Keduanya saling melepaskan sesuatu dari kelamin masing-masing. Cairan kental khas memek perempuan membanjiri setiap rongga lubang memek Esti. Terasa melumuri batang kontol Dean yang masih berada di dalamnya. Dinding memek Esti terasa menjempit, dan menyedok kontol Dean lebih dalam. Membuat lubang kecil di kepala kontol Dean menyemprotkan spermanya begitu kencang. Semprotan sperma Dean berhasil menembus mulut rahim Esti. Berlomba masuk ke dalam rahim mencari sel telur yang menggantung.

Setelah menikmati orgasme yang didapatkan bersamaan, Esti menjatuhkan tubuhnya ke belakang. Ia mengambil tempat di sebelah Dean dengan nafas yang masih tersenggal. Kontol Dean yang masih terasa berdiri tegang mengacung ke atas. Terlihat basah mengkilap terkena sinar lampu, akibat lumuran dari cairan kental yang keluar dari memek Esti. Nafas Dean masih terasa memburu, meski kontolnya tidak mengecel. Ada desakan nafsu yang masih ingin dipuaskan, meski sudah menyemprotkan sprema begitu banyak ke rahim Esti.

Mereka berdua rebahan di tempat tidur. Sedangkan Sella masih tersandar di sofa. Ada beberapa bagian sofa yang terlihat basah terkena cairan yang dikeluarkan memek Sella. Sedangkan lantai sudah pastinya basah, meski sudah mulai mengering. Sella melangkahkan tubuhnya ke kamar mandi. Ia berinisiatif membersihkan tubuhnya, dan tentu memeknya yang sudah mendapatkan dua kali squirt dari permainan jari Dean. Disapunya seluruh bagian tubuhnya. Jarinya menyabuni memek hingga dalam lubangnya.

“Kalian cepat bersihkan tubuh. Kontol sama memek jangan lupa dibersihkan dengan sabun,” perintah Sella ketika sudah keluar dari kamar mandi. Sekilas ia melihat kontol Dean yang masih mengacung keras. Kontol yang masih tegang, meski baru menyemprotkan sprema ke dalam memek adik bungsunya. Birahinya mulai terangsang melihat kontol tegang yang panjang. Lebih besar dibandingkan dengan beberapa orang yang pernah ngentot dengannya.

Kedua orang yang telah memulihkan tenaga di tempat tidur, bergegas menuju kamar mandi. Dihidupkan air dari shower untuk membahasi tubuh keduanya. Mereka sudah bisa membersihkan diri berdua, sejak pertukaran pasangan di kota B. Tangan keduanya saling membersihkan tubuh satu dengan yang lainnya. Esti tidak lupa membersikan batang kontol yang sudah memberikan orgasme. Jari Dean meraba, dan menggosok setiap sudut memek Esti. Tidak lupa bibir memeknya menjadi sasaran untuk diusap. Saling mengusap kelamin, membuat keduanya cukup lama berada di kamar mandi.

“Membersihkan tubuh ga perlu lama-lama. Cepat kalian keluar dari kamar mandi,” perintah seorang perempuan yang sudah berada di depan pintu kamar mandi. Perempuan itu sendiri masih bugil. Namun tubuhnya sudah mengering. Keduanya langsung bergegas keluar kamar mandi dan mengeringkan tubuh masing-masing menggunakan handuk. Sella sendiri sudah berbahan tepat di tengah tempat tidur. Ia masih menunggu adik kandung perempuannya dengan adik iparnya yang merupakan suami dari Julia keluar dari kamar mandi.

“Kalian masih aku hukum. Cepat gerayangi tubuh cici. Buat cici keenakan seperti tadi,” ucap Sella ketika melihat keduanya keluar dari kamar mandi. Nafsu seks Sella kembali naik melihat kontol Dean yang masih tegang maksimal. Selain itu, pengaruh obat perangsang yang diberikan Esti membuat nafusnya semakin cepat naik. Padahal tanpa obat perangsang, ia merupakan perempuan yang cepat bernafsu dengan sedikit sentuhan di bagian sensitif. Namun niatnya ingin bergabung dengan permainan adiknya, membuat dia semain tegas. Seolah memberikan hukuman kepada keduanya, padahal ingin ikut menikmati permainan seks bersama.

Keduanya seperti dicocok hidung, mengikuti perintah perempuan yang berada di tempat tidur. Esti mengambil posisi di sebelah kiri, Dean sebelah kanan. Keduanya duduk dengan melipat kaki dan mengarahkan tubuh sedikit membungkuk. Dean langsung menyerang susu Sella. Tidak lupa lidahnya memberikan jilatan ke puntingnya. Esti yang suka iseng, langsung menyerang bibir Sella. Awalnya Sella kaget, tidak terbiasa bibirnya dilumat sesema perempuan. Namun serangan bibir Esti yang begitu mendadak, dan mampu memberikan lumatan membuat Sella turut memberikan perlawanan. Bibir mereka saling melumat, dan lidah sudah mulai bermain menyeruak masuk saling menyerang rongga mulut masing-masing.



Bersambung………..
 
mantap alur ceritanya tinggal tambah yg lebih segar anak tante buat 3 beradik stella esti dan julia
 
Bimabet
setelah si simak cerita suhu benaran detail dan mantap baiknya lanjut di tambah pemeran biar ngga bosan
Terima kasih suhu. Masih dirancang karakter baru. Sekarang yg masuk sdh ada Sella. Kedepan ada Renata, nanti ada siapa lagi yah, masih dipikirkan suhu.

:Peace::Peace:


mantap alur ceritanya tinggal tambah yg lebih segar anak tante buat 3 beradik stella esti dan julia
Idenya boleh juga nih. Anak tante dari siapa yah. Apa tantenya Julia, tantenya Dean, atau tante Rully. Lebih seru kayanya kalau tantenya yang ikut, bukan anaknya. Heheheheehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd