Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Taxi Driver

CHAPTER 5
Gunawan nampak tenang duduk di atas sofa. Ruangan yang dia tempati kali ini terlihat cukup mewah dengan berbagai fasilitas layaknya bintang 5. Satu hal yang sebenarnya cukup mengherankan mengingat itu merupakan ruangan dari kantor polisi.

Tak banyak waktu, terdengar suara pintu ruangan berderit terbuka.

“Maaf membuatmu menunggu,”ucap sebuah suara. Dia sosok pria dengan perawakan tinggi gagah. Wajahnya dihiasi dengan kumis tebal dan mata bulat besar. Membuat dirinya terlihat agak mengerikan jika dilihat orang awam. Terlebih dengan seragam polisi yang dilingkapi dengan berbagai lencana mengkilap.

. Ia adalah AKBP Wirata. Seorang penyidik senior di Polda Metro Jaya. Ia begitu dihormati rekan-rekan di kepolisian maupun petugas hukum lainnya karena intuisi, analisa, dan kecekatannya dalam menangani ribuan kasus sepanjang karirnya. Bahkan banyak penyidik lain termasuk kejaksaan dan hakim dari luar daerah yang berkonsultasi dengannya untuk menangani kasus pelik dan semua saran yang diberikan Wirata selalu berhasil.

Hal lain yang membuat Wirata disegani adalah karena integritas yang ia junjung tinggi. Telah berulang kali para penjahat mencoba menyuapnya. Namun semua selalu ditolak tegas oleh Wirata.

“Gak papa. Baru juga sebentar.”Gunawan tersenyum sembari bangkit dan menyalami Wirata.

Kedua pria itu akhirnya duduk berhadapan.

“Jadi, mengapa aku diundang ke sini?”tanya Gunawan langsung.

“Gun, aku yakin kau pasti sudah dengar mengenai kasus Jessica.”

“Ya. Tentu saja. Beritanya lumayan trending. Memangnya kenapa?”

“Cukup mengejutkan melihat namamu terkait dalam masalah ini.”ujar Wirata dengan tatapan curiga sembari mengeluarkan beberapa dokumen.”Kau, mengakuisisi perusahaan Fishpack bukan?”

“Wah, ketahuan toh. Padahal aku sudah pakai perusahaan cangkang.”Gunawan hanya tersenyum tipis.

“Apa sebenarnya maumu, Gun,”todong Wirata.

“Bukan apa-apa. Ini Cuma bisnis. Fishpack adalah perusahaan besar dengan valuasi tinggi. Terlepas dari semua kasus yang menjeratnya. Kupikir sayang saja jika perusahaan itu harus gulung tikar. Apalagi ada ribuan pekerja yang dimilikinya. Mereka bisa langsung kehilangan penghidupan di sana. Ya, meskipun aku juga tahu Fispack sangat tidak manusiawi dalam memperlakukan karyawannya.”

“Tapi kau gak mengambil alih Fishpack. Kau malah memberikannya pada salah satu pekerja kelas bawahnya. Apa sebenarnya maumu?”

“Apa salahnya?”Gunawan mengangkat kedua bahunya.”Aku sudah terlalu tua untuk mengurusi perusahaan baru. Biarkan aku fokus mengurus Happy Taxi sedangkan Fishpack cukup kupantau dan ambil bagi hasilnya. Lagipula yang kutunjuk adalah orang yang kompeten. Buktinya perusahaannya sekarang masih profit.”

Wirata menatap tajam Gunawan. Tapi dia kehabisan alasan untuk menodong Gunawan.

“Tak usah terlalu curiga. Semua hanya bisnis legal.”

Wirata mendengus.”Kau jelas tahu alasan sebenarnya aku memanggilmu bukan?”

“Apa ini soal Jessica?”

“Jessica adalah buronan besar kepolisian. Kami sudah cari kemana-mana. Tapi tidak ada satupun tanda keberadaannya.”

“Sayangnya, meski aku sekarang memiliki Fishpack, bukan berarti aku tahu keberadaan Jessica. Jikapun aku tahu, aku akan langsung menghubungimu.”

“Ingat ini, Gun. Meski kau sahabatku, aku gak akan berhenti mengawasimu.”

Gunawan tersenyum.”Boleh-boleh saja.”



Di tempat lain, Ramos baru saja menaikkan seorang penumpang dalam BMW hitam kebanggaannya. Penumpangnya kali ini adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas besar di Jakarta. Ia bernama Laras. Seorang gadis yang berasal dari luar pulau yang merantau dari kampungnya di daerah Sumatera untuk berkuliah di Jakarta.

“Bisa ceritakan semuanya,”pinta Ramos sembari menekan satu tombol di dashboard begitu mobil mulai maju ke jalan raya.

“Apa aku bisa mempercayaimu ?”Laras bertanya menyelidik.

“Yah, itu hakmu. Tapi sepertinya tidak ada lagi yang bisa kau percaya.”Ramos menyengir menjawabnya. Dia paham kalau orang-orang tak akan mudah percaya dengan layanan seperti mereka. Namun, lain ceritanya jika orang itu diambang putus asa.

Laras menghela nafas panjang. Sepertinya sopir ini tahu segalanya.”Jikapun aku bercerita memang kalian bisa apa.”

“Kami pernah menghancurkan hidup seorang konglomerat besar hingga anggota dewan untuk membalaskan dendam klien kami. Tak ada lawan yang tak bisa kami kalahkan. Dan untuk jawaban dari pertanyaanmu, maka kami akan membalaskan dendammu dengan pembalasan yang akan membuatmu puas.”

“Benarkah itu?”

“Aku tak bisa memperlihatkan bukti berupa kasus-kasus yang kami tangani. Itu adalah rahasia perusahaan yang hanya boleh dilihat oleh para petinggi. Tapi kembali lagi, kau tidak punya pilihan selain mempercayai kami.”

Laras mendengus. Sepertinya dia tidak punya pilihan selain mempercayai Ramos. Akhirnya Laras memutuskan untuk bercerita.

Semua dimulai dari penerimaan dirinya di kampus terkenal di Jakarta. Ia yang berasal dari desa miskin di Sumatera yang bahkan untuk belajar harus menumpang di balai desa girang bukan kepalang. Dia yang Cuma hidup bersama ibunya langsung memutuskan untuk menerima tawaran kuliah itu. Demi memenuhi semua kebutuhannya, Ibunya bahkan harus menjual tanah warisan dari ayahnya.

Maka dimulailah kisah Laras di Jakarta. Awalnya dia hidup seperti mahasiswa kebanyakan. Dia belajar dengan giat agar semua harapan ibunya tidak sia-sia. Namun semua berubah ketika dia masuk ke semester 2.

Laras yang saat itu berada di BEM mulai didekati oleh katingnya. Dia seorang lelaki yang tampan dan punya banyak penggemar. Entah mengapa ia mendekati Laras tapi kemudian Laras menerima lelaki bernama Andi itu dan mereka lalu resmi berpacaran.

Kehidupan pacaran Laras awalnya berjalan lancar. Dia mulai sering pergi berduaan dengan Andi dan mengunjungi berbagai kafe untuk nongkrong. Laras yang berasal dari pelosok begitu terpesona karena mendapatkan pacar gaul seperti Andi.

Namun rupanya hubungannya dengan Andi malah mengundang masalah. Geng cewek paling berkuasa di fakultas yaitu Chelsea, Linda, dan Wiwik merasa tersaingi oleh Laras apalagi Chelsea yang memang sebelumnya adalah pacar Andi. Menjadi musuh dari trio itu sontak langsung menghancurkan kehidupan kampus Laras.

Chealse sering kali mengolok-olok Laras. Dia dan kedua kawannya bahkan semakin menganggu Laras dengan menyelengkat kakinya, menguncinya di kamar mandi, sampai mengirimkan pesan berisi ancaman untuk meninggalkan Andi.

Semakin lama, kelakuan Chelsea, Linda, dan Wiwik semakin keterlaluan. Merka bahkan pernah mencuri hp Laras. Ketika hp tersebut dikembalikan, Laras sadar kalau file pribadi termasuk kontaknya juga ikut terambil.

Laras sebenarnya jengah menghadapi kelakuan dari mereka bertiga. Tapi Laras paham kalau posisi mereka bertiga terlalu tinggi untuk dilawan gadis kampung seperti dirinya. Chelsea adalah anak dari dekan fakultas. Semenara Linda dan Wiwik adalah anak dari pengusaha besar yang kaya raya.

Andi, sang pacar juga berkali-kali mengingatkan utnuk tidak memperpanjang masalah. Dia bilang kalau percuma melawan. Yang ada malah masalahnya akan semakin runyam.

Puncak dari masalahnya adalah ketika Laras ditabrak oleh Chelsea dengan mobilnya saat Laras hendak ke kosan. Bukannya turun dan minta maaf, Chelsea malah melanjutkan dengan melindas kaki Laras hingga kakinya harus lumpuh dalam waktu yang lama.

Seakan musibah tak mau pergi, Laras mendapatkan kabar buruk dari Andi. Andi bilang kalau orang tuanya sedang sakit keras di kampung dan membutuhkan pinjaman dalam jumlah besar. Andi berjanji akan mengembalikan semua uangnya sebelum pembayaran UKT karena orang tuanya memang berencana untuk menjual tanah. Laras yang mendengar janji tersebut tanpa pikir panjang menyerahan semua uangnya yang harusnya dipakai untuk membayar kuliah sampai lulus pada Andi.

Hingga kemudian, Laras akhirnya mengetahui jebakan maut yang selama ini menjeratnya. Kala itu Laras tak sengaja melihat Andi dan Chelsea yang keluar malam dengan mobil milik Chelsea. Melihat itu, Laras langsung membuntuti mereka berdua yang rupanya tengah party di club.

Betapa hancur hati Laras melihat Andi yang tengah bermesraan dengan Chelsea. Terlihat juga Wiwik dan Linda yang ikut bersama.

Hati Laras semakin hancur mendengar kalau ini semua adalah skenario dengan Andi. Mereka sengaja menjebak Laras untuk memeras semua uangnya. Ia memang target sempurna terutama karena latar belakangnya yang polos. Semua perataan Andi soal orang tuanya juga adalah kepalsuan. Semua uang yang diberikan digunakan untuk membiayayi foya-foya Andi dan geng Chelsea. Apalagi dari pembicaraan mereka, Laras tahu kalau sebenarnya Chelsea adalah pacar Andi yang sebenarnya.

Begitu hancur hidup Laras. Sudahlah dia ditipu, dia juga harus menerima perundungan hingga menghancurkan kakinya. Apalagi ketika dia ditelpon ibunya yang bertanya kabarnya juga bertanya apakah dia sudah menyelesaikan pembayaran UKT-nya.

Laras tak tahu apa lagi yang bisa ia lakukan. Mau melapor pada polisi juga sepertinya percuma. Saat itulah terlintas pikiran untuk bunuh diri.

Hingga kemudian ketika ia hendak melompat dari jembatan, dia melihat striker dari ReXi. Dia tak yakin dengan tulisan yang tertera. Namun dalam posisi ini, segala kemungkinan balas dendam layak untuk dicoba.

“Begitulah ceritaku. Entah bagaimana jika aku harus menghadapi ibuku nanti jika tahu kalau semua uangnya hilang.”ucap Laras terisak.”Orang sepertiku memangnya sebaiknya tidak terlahir ke dunia ya.”

“Aku mungkin tak pantas mengatakan ini, tapi biar kuberi sebuah nasihat.”ujar Ramos sembari tetap fokus mengemudi.”Ibumu akan jauh lebih sedih mendengarmu bunuh diri dibanding kehilangan semua hartanya. Jadi, jangan pernah berpikir membuat ibumu lebih sedih. Dia sudah sangat menderita sekarang.”

Laras hanya bisa menunduk dan terisak.

“Nah, sekarang apakah kau masih ingin balas dendam?”

Laras mengangkat kepalanya.”Ya. Aku harus membalas dendam. Tapi bagaimana caranya?”

“Serahkan semuanya pada kami. Yang perlu kau lakukan sekarang…..bisa kau lihat ponselmu?”

Laras menengok di ponselnya. Ada pesan yang menanyakan kembali keinginannya untuk balas dendam beserta pilihan ya dan tidak.

“Bagaimana jika aku menjawab tidak?”

“Maka aku akan menurunkanmu saat itu juga. Lalu semua pembicaraan ini, anggap saja tidak pernah terjadi.”

“Dan jika aku memilih ya?”

“Maka kami akan membalaskan dendammu. Balasan yang tidak biasa. Dan kau juga akan ikut bertanggung jawab atasnya. Akhirnya semua bergantung dengan pilihanmu.”

Laras terdiam sejenak. Ingin ia mundur dan memilih tidak. Namun kemarahan yang memuncak menuntun jarinya untuk memilih ya.

“Baiklah. Mulai sekarang, balas dendam akan dimulai. Untuk sementara kusarankan mengajukan cuti ke kampus. Bilang saja kau harus opname.”

Mobil itu berhenti di sebuah hotel bintang lima untuk menurunkan Laras sebelum akhrinya mobil tersebut melakukan perjalanan.
 
CHAPTER 6
Wiwik dan Linda benar-benar terdesak sekarang. Mereka tak menyangka kalau dalam seminggu, rangkaian hal gila berturut-turut datang.

Semua dimulai ketika mereka melihat promo menarik di aplikasi orange. Mereka yang semenjak dulu adalah pemuja diskonan langsung menyambarnya. Mereka bahkan rela berhutang ke sebuah pinjol yang disarankan oleh penjual untuk melunasi pembayaran. Sampai kemudian mereka sadar kalau akun dari toko itu mendadak hilang ketika mereka melunasi pembayaran.

Wiwik dan Linda lantas mulai saling menyalahkan atas kebodohan mereka. Tapi di tengah amarah yang memuncak, muncul sebuah pesan di hp Wiwik.

“Ini kalian bukan?”Bersama pesan tersebut muncul foto bugil mereka yang sedang mandi. Ada pula foto mereka yang tengah party dengan minuman keras.

“Siapa kau!!!”tuntut Wiwik dalam balasannya.

“Siapa aku tidak penting. Yang penting ini foto kalian bukan? Kupikir orang tua kalian akan tertarik untuk melihatnya. Atau apa teman-teman kampus kalian lebih tertarik? Aku jadi penasaran. Lagipula kalian masih ingin uang kalian kembali kan?”

“Anjing lu!!!”Wiwik tak dapat menahan amarahnya. Dia langsung mengangkat ponsel dan langsung menghubungi nomor tersebut.

“Sudah kuduga kau akan menelponku.”ucap sebuah suara yang terdengar tenang.

“Lu kan yang udah nipu gw. Terus lu juga yang udah moto kita diem-diem kan?”

“Kurang tepat sih. Itu kerjaan temenku. Tapi marilah kita anggap demikian.”

“Cepet lu kembaliin duit gw terus hapus semua foto itu! Atau enggak—”

“Mau nelfon polisi. Boleh dicoba. Aku tahu kalian anak orang kaya. Menggerakkan polisi bukan masalah besar. Tapi kayaknya itu percuma deh. Aku tidak ada di Indonesia jadi mengingat….yah intinya susah deh.”

“Apa mau lu!!!”

“Baguslah kalau paham. Begini, aku orang yang suka liat cewek. Apalagi yang bugil. Lebih-lebih yang bugil di luar ruangan. Jadi, bisa kasih foto kayak gitu?”

“Dah gila lu!!!”

“Mungkin. Tapi untuk saat ini, kalian gak punya pilihan lain kan? Jadi ikuti saja permainannya. Ah, sebagai permulaan, kukembalikan sepertiga uang kalian.”

Wiwik terdiam mendengar kalimat orang itu.

“Nah, kuberi 2 hari untuk berpikir. Kuharap jawaban yang memuaskan.”

Wiwik dan Linda menghabiskan 2 hari untuk berpikir. Mereka paham kalau orang tersebut hendak mempermainkan mereka dan mungkin ingin menikmati tubuh mereka. Namun dalam keadaan seperti ini, mereka tak punya pilihan selain menurut.

Maka di hari itu mereka berdua segera pergi menuju sebuah mall yang tidak terlalu ramai di pinggiran kota. Mereka mendapatkan pesan dari orang tersebut yang menyuruh mereka berdua untuk diam menunggu sampai mall tutup pukul 10 malam. Kemudian mereka diarahkan pergi ke kamar mandi dan menunggu di sana sampai tengah malam.

“Sekarang kalian lepas pakaian kalian lalu keluar dari kamar mandi dan pergi ke bagian supermarket.”Itulah isi pesan yang mereka dapat tepat pada pukul 12.

“Gila nih orang!”jerit Wiwik dengan wajah masam mendapati pesan tersebut.

Linda yang ikut membacanya juga ikut kesal.”Mending kita pulang sekarang Wik.”

Wiwik ikut mengangguk. Tapi baru saja mereka hendak membuka pintu kamar mandi, sebuah pesan kembali dikirimkan.

“Fotonya udah kusebar di grup angkatan.”Orang itu mengirimkan bukti screensht dari foto kirimannya.”Buat sekarang masih kusensor. Tapi kalau kalian gak nurut, sensornya bakal kuhilangin.”

Linda lekas mengecek grup angkatannya. Benar saja grup tengah heboh karena kiriman misterius tersebut. Banyak yang berspekulasi kalau orang dalam foto tersebut adalah kawan mereka.

“Gimana nih, Wik. Habis kita.”

“Tapi masa kita mau telanjang keluar.”

“Terus mau lu gimana? Mau semua teman-teman kita tahu foto itu?”

Wiwik berpikir keras sebelum akhirnya menghela nafas kalah. Sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya.

“Kalau udah mutusin, cepetan keluar. Oh ya, bajunya jangan sampai di bawa. Tinggalin aja di sana. Jangan coba buat curang. Aku awasin kalian”

Dengan menelan kekesalannya, Wiwik akhirnya memutuskan untuk menerima perintah itu. Dia menarik keluar kaus yang dia pakai hingga menampakkan bh berwarna hitam yang menyembunyikan keindahan dari tokednya yang menggantung menggoda. Namun hanya sesaat saja bh itu berada karena Wiwik langsung melepasnya. Dia juga melorotkan celana beserta celana dalamnya sehingga menampakkan memeknya yang ditumbuhi oleh bulu lebat.

Linda juga melakukan hal yang sama dengan melucuti semua kain yang membalut tubuhnya hingga telanjang bulat. Bedanya toked Linda tidak terlalu besar dan tergolong kecil. Bagian memeknya terlihat gundul dan merekah menggoda dengan warna merah muda.

Mereka berdua dengan penuh kekhawatiran akhirnya keluar dengan hanya membawa ponsel masing-masing. Mereka menelusuri mall yang sepenuhnya sepi tanpa ada penerangan sama sekali. Bahkan tak ada juga satpam yang kelihatan. Mereka terus berjalan menuju bagian supermarket melewati eskalator yang mati sambil menggunakan cahaya senter dari hp sebagai sumber penerangan.

“Aku ada hadiah spesial di meja kasir. Dalam konak warna merah.”Bunyi pesan itu mengarahkan.

Sesuai dengan pesan yang diberikan, mereka menemukan sebuah kotak dari kardus yang terutup dengna kertas kado warna merah mengkilat. Segera mereka membuka kotak tersebut yang rupanya berisi 2 buah dildo besar dengan ukuran jumbo dan berwarna hitam.

“Sudah dapat kan? Nah sekarang kalian pakai dildo itu sampai klimaks. Setelah itu maka akan kuhapus semua foto dan video kalian.”

Wiwik dan Linda kembali saling pandang. Mereka berusaha mencari dimana sebenarnya sosok pengirim pesan itu mengawasi mereka. Namun semakin dicari, mereka hanya menemukan kesunyiaan.

Mereka yang yakin kalau tidak ada siapapun yang mungkin melihat mereka, Wiwik dan Linda langsung mengambil dildo dan memasukkan dildo tersebut ke dalam memek mereka.

Sebenarnya Linda dan Wiwik bukanlah perempuan yang tabu dengan mainan sex seperti ini. Mereka biasa menggunakan dildo untuk bermastrubasi ketika sedang senggang. Jadi mereka bisa langsung tahu bagaimana menggunakan dildo.

“Lu yakin nih mau mainin dildo?”tanya Linda ragu.

“Eeeemmm… langsung ajalah. Cuma ini cara kita.”

Mereka membulatkan hati bersamaan dengan dildo yang digenggam erat. Peralahan mereka memasukkan ujung dari dildo tersebut ke dalam gerbang memek masing-masing. Seketika mereka merasakan kalau dildo itu mulai bergetar seperti layaknya getaran vibrator.

Mereka meringis meraskaan dildo yang mulai memberikan getaran dalam memek mereka. Getaran tersebut membangkitkan gairah dan rangsangan yang segera membuat mereka terjebak dalam nafsu mereka sendiri.

Didorong dengan kebutuhan untuk cepat-cepat orgasme, mereka berdua lantas langsung memasukkan dildo tersebut semakin dalam ke liang memek mereka. Namun nampaknya mereka tak perlu usaha besar untuk mencapai klimaks.

Dildo tersebut tiba-tiba saja bergtar lebih keras seperti layaknya dering hp. Tapi tak cukup di situ, dildo tersebut tiba-tiba saja membuat gerakan memutar layaknya mixer yang mengocok adonan kue.

“AAAAHHHHHH!!!!!”Mendapatkan perubahan tersebut membuat Linda dan Wiwik berteriak histeris. Mereka merasa jika bagian dalam memek mereka seperti dibor hingga dildo tersembut menyentuh dinding rahim mereka.

Tubuh mereka mengejan merasakan getaran rangsangan yang mengguncang sekuju tubuh layaknya gempa bumi. Permainan brutal dari dildo itu mampu mengirimkan sinyal pada otak untuk segera mencapai klimaks.

Dan benar saja, tubuh mereka mengejan kuat. Bersamaan dengan otot-otot yang menegang menyambut adanya lonjakan nafsu yang tak mampu terbendung. Tak lama kemudian keluarlah semburan air kenikmatan yang meluncur bagi air mancur yang langsung membasahi lantai mall.

Wiwik dan Linda sontak langsung jatuh terlentang seakan semprotan tersebut juga membawa semua energi mereka bersamanya. Nafas mereka terngah-engah seakan-akan habis berlari marathon. Badan mereka terasa kaku dan sagat sulti utnuk sekedar digerakkan.

Wiwik melirik ke arah layar ponselnya dan melihat pesan baru.

“Selamat karena sudah menyelesaikan misinya. Sesuai janjiku, aku sudah menghapus semua foto dan rekaman termasuk yang ada di grup. Oh ya, kalian sudah boleh balik sekarang. Hati-hati ya di jalan.”

Wiwik tersenyum senang membaca pesan tersebut. Sepertinya mereka tak perlu lagi brurusan dengna orang cabul itu lagi selamanya.

Namun ketika Linda dan Wiwik hendak bangun untuk bersiap kembali ke kamar mandi, mereka mendengar sebuah suara yang mengejutkan.

“Wah..wah..wah. Kayaknya kita dapt rejeki nompok nih.”

Sebuah cahaya senter menyorot tubuh telanjang mereka. Sontak Wiwik dan Linda berusaha menyembunyikan tubuh telanjang mereak menggunakan tangan sambil menunduk malu.

“Gile loh. Mimpi apa gua semalem bisa nemu cewek lagi bugil malem-malem di mall sambil coli pake dildo.”timpal suara lain.

Tiba-tiba lampu bagian supermarket menyala sehingga Wiwik dan Linda bisa melihat dengna seksama siapa yang telah memergoki mereka.

Rupanya mereka semua adalah kumpulan satpam dan juga ob jika ditilik dari seragam yang mereka kenakan. Mereka semu adalah pria kisaran 40-50 tahun dengan wajah dekil seperti jarang mandi.

“Ppp..ppaaak…tolong kami bisa jelaskan.”

“hehehhee. Gak usah dijelasin kami juga paham kok neng. Kalian lagi sange an makanya coli di sini sambil bugil.”

“Bukan itu pak!”

“Waduh, gak usha malu lah neng. Emang cewek mana yang mau bugil di mall tengah malem begini. Coli lagi.”

“Kalau sangemah gak usah begini neng. Dateng aja ke kita. Dijamin eneng semua bakalan puas deh sama kita-kita.

Menyadari niat busuk dari mereka, Linda dan Wiwik segera berdiri dan berusaha melarikandiri. Namun dengan cepat 2 satpam dalam kelompok itu langsung menangkap dan meringkus mereka hingga jatuh terlungkup di lantai.

“Ampun pak. Jangan apa-apain kami.”Wiwik yang biasanya selalu keras kini bisa juga meluluhkan air mata.

“Tolong lepasin kami pak,”pinta Linda sesenggukan.

“Gak usah takut neng. Kita Cuma mau main bentar kok,”ucap satpam dengan tawa yang menakutkan.

“Hehehehehe. Rupanya kata orang itu bener. Kita bisa dapat rejeki nompok kalau ke sini pas tengah malam.”

Mendengar kalimat itu membuat Linda dan Wiwik seketika merinding. Mereka yakin kalau orang yang telah menyuruh untuk bugil di mall adalah orang yang sama yang telah mengajak para ob dan satpam untuk ke tempat mereka.

“Ya udah. Kita sikat aja nih 2 lonte.”

“Sikat dong. Langsung aja pake semua lubangnya.”

“To—“belum sempat Linda menyelesaikan kalimatnya, kontolnya sudah disumbat dengna kontol panjang milik satpam. Kontol itu tak hanya bermain di mulutnya tapi juga didorong masuk hingga mencapai tenggorokannya yang membuat Linda seperti hendka tersedak.

Wiwik hendak membantu Linda tapi kemudian dia sudah ditarik oleh seorang ob yang telah melepaskan celananya langsung menangkapnya dan menjepitnya dalam posisi tengkurap. Dalam keadaan seperti itu, si ob langsung menghujamkan kontolnya masuk ke dalam dua bongkahan pantat semok Wiwik.

“Hmmmpppphhhh!!!!”Linda sampai menangis karena kesulitan nafas. Tenggorokkannya terutup rapat oleh sumpalan kontol.

“Udahhhhh...udahhh...”Wiwik memelas ketika merasakan gesekan kuat yang seakan menghancurkan pantatnya.

Namun para pemerkosanya tidak peduli. Mereka malah lebih kuat melampiaskan nafsunya dalam memakai semua lubang milik Linda dan Wiwik. Teriakan yang mereka keluarkan justru menjadi penyemangat agar kontol mereka lebih cepat lagi dalam memompa ke dalam lubang kenikmatan.

Wiwik dan Linda perlahan mulai pasrah mendapati perlakuan kasar dari para pemerkosanya. Apa yang bisa mereka lakukan hanya merintih dan membiarkan tubuh mereka dinikmati kontol-kontol dari kalangan yang selama ini mereka anggap rendah.

“Sekarang kalian saling berhadapn terus cium bibir kawan kalian.”perintah si OB dengan nada kasar. Kawan-kawannya lekas membantu dan membuat Wiwik dan Linda saling berhadap-hadapan kemudian wajah mereka didekatkan dengan paksa hingga bibir mereka saling memagut.

“HMMMPPPHHHH!!!!!”Wiwik dan Linda berusaha bernafas namun cengkraman tangan di belakang tangan memaksa bibir mereka untuk saling menempel.

Sementara itu di belakang telah bersiap pria lain dengan kontol yang telah ngaceng. Tanpa mempedulikan Wiwik dan Linda yang kesulitan bernafas karena bibir mereka saling mengunci, kontol tersebut langsung menghujam ke bagian anus mereka yang sempir.

“Hahahahahaaha...emang mantep ya lonte-lonte ini. Gak sia-sia gua dateng ke tempat ini.”ucap salah seorang pria yang tengah memompa anus Winda.

“Yoi. Mana gratis lagi.”

Ucapan mereka diiringi tawa yang membahana di tengah mall yang sepi. Mereka mengabaikan Wiwik dan Linda yang tegnah tersiksa akibat perlakuan mereka.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd