Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Taxi Driver

CHAPTER 5
Gina dengan senang menandatangani sebuah dokumen yang agak tebal. Ada banyak pasal dalam dokumen tersebut tapi Rangga dengan senang hati menguraikan maksud dari pasal secara padat dan jelas sebelum akhirnya Gina membubuhkan tanda tangan di ujung dokumen.

“Jadi, apa benar Fishpack menjadi milikku?”tanya Gina menutup map dokumen.

“Hmmm….secara legal memang. Tapi kau juga terikat perjanjian bagi hasil dengan Pak Gunawan sekaligus harus menjalankan semua aturan darinya. Bisa dibilang kau menjadi kepanangan tangan kami.”

“Tapi apa kalian yakin? Aku bukan orang pintar.”

“Kau ditunjuk oleh suara mayoritas pekerja di Fishpack. Kupikir itu sudah cukup menjadi dalih atas pengangkatanmu. Jangan khawatir, kami akan mendampingi Fishpack sampai dapat berjalan sendiri. Kami punya konsultan berpengalaman untuk itu. Yang perlu kau lakukan tinggal menjalankan semua yang sudah dirancang.”

“Kalian baik sekali.”Mata Gina berkaca-kaca. Dia tidak menyangka putaran takdir akan secepat ini. Baru beberapa bulan lalu dia menjadi budak Jessica yang harus hidup dibawah ketakutan, kini ia menjadi direktur Fishpack.

“Ini sudah tugas kami.”jawab Rangga tersenyum lembut.”Anggap saja ini bayaran karena telah menyelamatkan semua karyawan Fishpack. Kalau bukan karenamu, mungkin kami tidak akan pernah tahu kebusukan fishpack.”

“Tapi jujur saja, aku tak menyangka kalian melakukan ini semua. Kalian sudah seperti agen rahasia saja.”

Rangga tersenyum misterius.”Ah, kami Cuma sekumpulan pekerja yang iseng ingin membantu saja. Semua yang terjadi hanya kebetulan. Mungkin Jessica terllau bodoh saja.”

“Saya tidak sebodoh itu.”Gina menggeleng.”Kalian jelas bukan orang biasa. Terutama setelah melihat apa yang terjadi belakangan.”

Gina tidak bercanda. Apa yang terjadi sebulan ini benar-benar gila. Fishpack dibekukan oleh kepolisian atas tuduhan eksploitasi tenaga kerja, penyuapan, hingga penjualan makanan tak layak. Aset-aset Fishpack kemudian dijual dan berhasil dibeli Gunawan lewat perusahaan cabangnya dengan harga miring.

Gunawan kemudian mengumpulkan semua mantan pekerja Jessica dan menawarkan perusahan tersebut untuk mereka jalankan sendiri. Lewat pemungutan suara, akhirnya Gina diangkat menjadi pemimpin baru karena dengan laporannya lah kemudian mereka semua bisa erbebas dari jerat Jessica. Meskipun para pekerja hanya mengira kalau semua ini adalah pekerjaan polisi. Rahasia mengenai ReXi masihlah menjadi rahasia.

“Yah, Anda boleh berasumsi. Tapi untuk sekarang, sebaiknya Anda rahasiakan semua keterlibatan kami. Jadikan ini hanya kita yang tahu.”

“Tentu. Saya pastikan tidak ada yang tahu soal ReXi.”

“Omong-omong, Mbak Gina, apa sudah kepikiran nama baru untuk perusahaan ini?”

“Iya juga ya. Perusahan ini perlu nama baru. Apa Anda punya usul?”

“Bagaimana jika kita bertanya pada budak kesayangan kita.”

“Benar juga.”Gina mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah aplikasi. Kemudian dia menekan sebuah tombol dalam aplikasi tersebut.

Beberapa detik kemudian, pintu kantor Gina terbuka dan terlihatlah Jessica yang berjalan tanpa sehelai kain apapun yang menutupi tubuhnya selain sebuah kolar besi yang melingkar di lehernya. Aplikasi di ponsel Gina terhubung dengan perangkat di kolar besi sehingga akan menghasilkan sengatan listrik yang menjadi pertanda bagi Gina untuk segera datang.

Jessica langsung bersujud di lantai.”Saya datang Nyonya.”

Gina sontak mendekat dan menginjak kepala Jessica.”Heh, sana layani dulu tamu kita.”

“Baik Nyonya.”

Dengan patuh kemudian bangkit dalam posisi merangkak lalu berjalan layaknya anjing ke arah Rangga.

Dengan penuh kelembutan Jessica mulai meraih ujung resleting Rangga dengan mulutnya kemudian menariknya ke bawah sampai celana Rangga terlepas. Hal yang sama dilakukan pada celana dalam Rangga sehingga namaklah dengan gagah kontol Rangga yang terlihat bersih tanpa bulu.

Jessica hendak mengulum langsung kontol Rangga tapi kemudian Rangga berujar.”Gua lagi gak mau blowjob. Sekarang gua mau anal.”

Jessica mengangguk paham. Segera dia berdiri dan menyodorkan anusnya untuk Rangga sodomi. Tanpa menunggu waktu lagi, Rangga langsung menyodok anus Jessica.

“AAGGGGHHHH.!!!1 shhhhhhhh!!!!” Jessica merintih dan meringis merasakan kontl rangga yang keluar masuk ke dalam saluran anusnya mulai mengobrak-abrik bagian dalam duburnya seakan hendak menghancurkannya.

“Eh budak. Gua mau ganti nama nih perusahaan. Lu ada usul gak?”tanya Gina dengan nada kasar.

“Shhhhh…say….a….***k…ssshhhhhhh…”

PLAKK!!!! Dengan kasar Gina menampar wajah Jessica.

“Jawab ******!”

“Saya gak tahu nyonya.”

Cuhhhh!!!! Gina meludahi wajah cantik Jessica kemudian menamparnya lagi.

“Ah elu emang budak ******.”

“Iya Nyonya. Saya hanya budak bodoh.”

“Tapi meski ******, yang penting bisa dipake.”timpal Rangga yang kini mulai memainkan kedua toked bulat Jessica.

“Ehhhhhhhh…iya Tuannnn…silahkan pakai tubuh budak ini….”

Rangga dengan senang hati membenamkan kontolnya jauh ke dalam menembus kerapatan bagian belakang tubuh Jesica hingga ia merasa tubuhnya seakan terbelah karena tusukan luar biasa yang memaksa masuk.

“Ehhmmmm….emang mantep ya anal dari mantan bos.”ucap Rangga mengeluark masukkan kontolnya ke dalam anus Jessica.

Setelah beberapa saat mendiami anus Jessica, Rangga dengan kasar menarik paksa kontolnya. Meninggalkan Jessica yang mengerang kesakitan karena anusnya dijebol.

“Augggghhhhhhhhh!!!!!

PLAK!!! Rangga dengan kasar menampak pantat putih mulus Jessica.

“Berisik ******. Lu kalo lagi ngentot bisa anteng dikit gak.”

“Ii…iiya…tuan. Maafkan budak hina ini.”

Begitulah nasib tragis yang harus Jessica alami untuk menebus dosa-dosanya. Dia memang tidak dipenjara karena polisi tidak mampu melacak keberadaannya meskiun sejatinya ia masih berada di kantor lamanya.

Jessica diharuskan tinggal di dalam sebuah bilik toilet laki-laki yang ada digudang. Bilik itu tak boleh dibersihkan bahkan bekas kencingnya tak boleh disiram. Di ruang bau itulah Jessica tinggal.

Kemudian Jessica diharuskan bekerja untuk mengepak ikan-ikan. Dia tidak boleh mengenakan sehelai akaian apapun selama bekerja kecuali sarung tangan plastik yang membukus tangannya. Di sekitarnya, bersiap beberapa pekerja yang akan mencambuknya jika dia lambat bekerja.

Kemudian di saat istirahat siang, Jessica akan diikat di tengah pekerja untuk kemudian dipakai beramai-ramai sebagai tugas tambahannya untuk memenuhi kebutuhan hasrat seksual para pekerja.

Setiap harinya, mulut, anus, hingga memeknya menjadi tempat bersarang kontol-kontol para pekerja. Bahkan Jessica dipaksa untuk menelan semua sperma dan juga air kencing dari pekerja di sana.

Untuk makannya sendiri, Jessica diharuskan memakan nasi hampir basi dan sedikit ikan sisa seperti bagian kepala dan ujung ekor dengan balutan sperma dan air kencing para pekerja. Ketika hendak ke kamar mandi, Jessica harus melakukannya di lapangan luas tempat orang berlalu lalang.

Begitu selesai bekerja, Jessica kini harus melayani para pekerja perempuan. Dia diharuskan menjadi samsak para perempuan kesal karena melihat para lelaki yang mendekatinya. Setiap hari dia menerima cambukan, tendangan di memeknya, sampai direndam dengan posisi terbalik di laut.

Terkadang Jessica juga dipanggil oleh Gina untuk menjamu para tamu. Di sana dia diharuskan menghibur para tamunya termasuk dengan bersetubuh dengan para tamunya.

Malam harinya, Jessica harus menjanjakan tubuhnya pada para orang jalanan dengan harga murah. Barulah ketika tengah malam ia bisa kembali tidur di bilik toiletnya yang bau.

Seminggu sekali, akan ada dokter yang memeriksa tubuhnya sekaligus mengobatinya agar tidak terkena penyakit menular. Namun tentu itu bukan untuk kebaikan Jessica melainkan agar bisa dipakai kembali dan menerima lebih banyak siksaan.

“Ah, makasih udah pinjemin barangnya.”ucap Rangga seraya memakai kembali celananya.

“Sama-sama. Jangan bosen buat pake lagi ya. Nanti tinggal saya atur.”balas Gina seraya menjambak rambut Jessica.

Usai pertemuan itu, Rangga sgera terun dari kantor dengan cepat. Di pinggir jalan, sudah menanti BMW hitam yang dikemudikan oleh Ramos.

“Lama sekali,”kata Ramos begitu Rangga memakai sabuk pengaman di sampingnya.

“Sori. Keasyikan main aku. Anusnya emang bikin nagih. Kau harus coba kapan-kapan.”

“Jadi, semua urusan udah selesai?”tanya Ramos seraya melajukan mobilnya.

“Kurang lebih. Nanti sisanya biar diurus sama Pak Gunawan.”

“Baguslah.”Ramos menekan sebuah tombol di dashboard mobil.”Misi selesai.”
 
Wah kirain part 5 bagian full adegan gangbang dan humiliation jessica dari part sebelumnya wkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd