Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Tiga minggu berlalu...
Kemeriahan dirumahku bertambah dengan kehadiran Larissa Chandra Prameswari Himawan juga sikembar SATYAJI YUDHANTORO HIMAWAN dan MAHARANI PRAMUDHITA HIMAWAN , putra kembar Maher. Ya Maher dikaruniai kembar beda jenis kelamin walaupun identik. Kehadiran mereka disambut meriah segenap anggota keluargaku. Sementara kehamilan Nirina pun makin membesar dan semua berjalan lancar. Termasuk derita Catur saat Nirina ngidam.

Dan disatu sore yang cerah diakhir pekan....
"Assalamualaikum...! " seru Kirana yang baru pulang setelah mengikuti lomba renang. Gemerincing medali terdengar.
Kami serempak menjawab salamnya. Istriku berada dibelakngnya.
" Ayaaah.... " ucap Kirana memelukku manja sambil memamerkan medali yang ia peroleh.
" Weuhhh.... Kerreen... " komenku kagum.
" 4 medali dia boyong. 2 emas 1 perak 1 perunggu. " ucap istriku dengan raut wajah puas.
" Dari nomor apa aja bun? " tanyaku antusias
" Gaya Bebas 50 meter sama Gaya Bebas 100 meter dapet emas. Perak dari Gaya Punggung 50 meter sama perunggu gaya ganti estafet. Pas estafet teamnya udah ketinggalan lumayan jauh. Tapi Kirana bisa ngejar di akhir yah... " kisah istriku dengan binar mata bahagia. Pelukanku kian erat mendekap Kirana Prativi si manja anak Rani dan Fikri.
Kirana bangkit dan melepas medalinya.
" Ini satu buat ayah... Satu buat bunda... Yang ini buat Icha, Aji, sama Dhita... " ucapnya sambil mengalungkan medali keleherku dan istriku. Lalu ia menggantungkan medali perak dan perunggu di box bayi keponakannya.
Kami tersenyum melihat polahnya.
" Ya udah ntar om Cipot bikinin rak khusus buat naro medali sama trophy nya. " ucap Cipot
" Aaa.. Ini kan buat ayah, bunda sama ponakan Na ooom... " sanggah Kirana.
" Beneer... Tapi bagusnya disimpen di rak biar ngga belatakan terus ilang nak.. " ucap Stella menjelaskan.
" Oooh... Jadi tetap kesimpen yah ateu.. " ucap Kirana. Stella mengangguk sambil tersenyum.
" Iya.. Terus medali buat emak bapak lu mana? " tanya Cipot lagi
" Nanti.. Kalo dapet dari kejurda sekalian seleksi PON. " jawabnya manja
" Hlaaah... " ucap Revka takjub. Ratri pun memandang Kirana dengan tatapan penuh kagum.
" Iya... Dia masuk 5 besar untuk kejurda di Bandung sekalian seleksi untuk kontingen PON Jawa Barat. Padahal Jakarta udah mau narik Kirana. Tapi dia malah milih Jawa Barat " ungkap istriku bangga sambil menatap Kirana yang sedang menata posisi medali dikepala keponakannya. Corry dan Meldy tersenyum bahagia sambil menemani Kirana menata medali.
Corry mengambil beberapa foto saat Kirana mengalungkan medali keleherku dan istriku, juga saat ia mencium pipi keponakannya dengan medali kebanggaan diatas kepala mereka. Lalu ia mengirimkan kepada Maher
" Wah... Itu medali siapa?? Kirana?? " tanya Maher melalui messenger.
" Iya.. Buat si bayi katanya yah... Dia dapet 2 emas 1 perak 1 perunggu, terus ikut seleksi PON sama kejurda. " ucap Corry
" Mantaaapppp... Jadiin status aaaah... " jawab Maher.
Corry dan Maher masih asyik Chat hingga tiba-tiba Aji merengek.
" O.. O.. Ooo..oou... Mana Cucu A Mak... " ucap istriku. A Mak adalah panggilan untuk nenek dalam bahasa Hokkian. Sementara aku dipanggil A Kong. A Mei dan A Fei yang memberikan panggilan itu.
" Ini A Mak... Aku mau sama A Mak sama A Kong... " jawab Corry seolah Aji yang menjawab
" Hmmm... Cucu A Mak ompol.. Aku nda betah A Mak... " ucap istriku sambil mengganti popok milik Aji. Saat masih mengurus Aji terdengar rengekan Dhita.
" Halah halah... Maharani kuu... Kenapa nangis nak... Sini A Kong liat dulu yaaa... " ucapku sambil memeriksa Dhita.
" Hmmmhh.. Dhita e e A Kong.. Nda enak..." ucapku. Terdengar rengekan halus Dhita seolah merespon ucapanku.
" Eumh.. Eumh.. Eumhh... Sikembar sedang diurus dulu yaaa..." suara Silvia terdengar
" Iya Mama Mpi... Aku sedang dibersihin sama A Kong sama A Mak..." jawab istriku
" Nanti kalo udah gede mainnya sama ateu Tata... Ateu Rachel... Juga yang lainnya yaa.. " sambung Silvia
Tiba tiba Aji menggeliat sambil membuka matanya. Sementara mulutnya manyun manyun.
" Lah.. Lah.. Laaah... Masih petet juga udah mau omong... Iya.. Udah mau omong.. " ucap Terry.
Sementara baby sitter berdiri menunggu kami selesai. Hingga akhirnya...
" Naaah... Tante Dian... Tante Yani.. Dhita sama Aji udah ganti... " ucap istriku
" Mas Aji Sini yuuu... Nen dulu sama mama ya nak..." jawab Dian.
" Mbak Dhita sama Tante Yani yaaa.. Gantian sama Mas Aji.. " ucap Yani.
Mereka mematuhi apa yang selama ini kami terapkan dalam tata cara mengasuh anak. Dan kami sangat percaya kepada mereka.
Tiba tiba terdengar rengekan manja Icha. Sigap istriku memeriksa. Dan seperti halnya kakak sepupunya. Icha juga ngompol. Setelah selesai dibersihkan...
" Ateu Teti... Icha mau nen... " ucap istriku
" Kita ke bubu yuuu... " Ajak Teti.
Tak lama berselang Icha sudah berada dipelukan bubu nya.

Jakarta..
Sekelompok delegasi pemerintah China melangkah memasuki Tangga Istana. Anggota Paspampres dan jajaran staff kepresidenan menyambut kedatangan mereka.
Raut wajah malu, berdosa dan merasa ada tekanan terpancar diwajah mereka. Ditambah ada rasa takut dan tak enak hati menyesaki dada mereka.
" Please Coming in.. " sambut Presiden Agung kepada delegasi China pimpinan Jend. Tang Shan
" Mr. President.... On behalf of people of China, we would like to apology about the incident that happened on South China Sea... " ucap Jend. Tang Shan sambil menunduk
" We can talk about it inside..." sahut Presiden Agung bijak sambil menjabat tangan dan menepuk bahu Jend. Tang Shan.
Lalu delegasi China dan presiden Agung memasuki istana menuju ruang yang telah disiapkan oleh protokoler istana.
"Once again, we would like to apology about the Incident. Trully... Military dont want to occupied another country with this way.. Indonesia and China have verry long sweet history. Lot of Chinese halfblood, known as Chindo, live together in peace and harmony in here. And many of them send they dissapointed statement to us. We are understand, because they worry about theyre life. Even Indonesian people taking care of them verry good and always think that yehy are Indonesia people, not Chindo. We just dont want to make Indonesian people feel hurt so bad about all things happened." ucap Jend. Tang Shan
" General. We understand about this and we already hear that you take the position as president and party chairman from Xi Jin Yao. Even its your internal matter, but we hope it can be turning point to make our relationship getting better. And we are sorry about your man that passed away at South China Sea. Our deepest condolecence for them. " jawab presiden Agung.
" Thank you mr. President..." jawab Jend. Tang Shan
" And about POW you an bring them back. And we will give them our hands, like transportation and acomodation before they going back home." sambung presiden Agung.
" Aah... Xie xie mr. President... Xie xie... And about asimilation staff that mr. Secretary of foreign affair said. We just let them choose what the best life for them." jawab Jend. Tang Shan gembira sembari melakukan gerakan salam hormat khas pendekar kungfu. Bukannya China tidak mampu menjemput tentara mereka yang ditawan Indonesia. Tapi ia merasa gembira karena ketulusan Indonesia menerima permintaan maaf China. Maka dari itu, sebagai penghormatan terhadap keputusan presiden Agung. Jend. Tang Shan menerima tawaran baik dari presiden Agung.
" And now.. Here is the coffee. Its Indonesian traditional coffee. Harvested from some area in Indonesia " ucap presiden Agung.
" Xie xie mr. President... " ucap Jend. Tang Shan dan beberapa petinggi delegasi.
Perbincangan mereka berlanjut. Terutama mengenai perbaikan hubungan yang rusak akibat invasi yang dimotori oleh Xi Jin Yao dan antek anteknya.
" Actually we want to meet with the Natuna killers, specially The Killer twins... " Ucap Mars. Lin Dong
" Too bad.. They are on patrol at our sea. But dont worry... I will ask to Jend. Rafli first.. " ucap presiden Agung
Lalu ia terlihat berbicara singkat kepada Jend. Rafli yang dijawab anggukan dari Jend. Rafli
" Hmmmhh... Jend. Rafli said we will make video conference after lunch. So firmally and officially as president of Republic of Indonesia I invite all China delegates to have lunch with us today. " undang presiden Agung.
" Xie xie... Xie xie.. We gratefull thanks for your invitation and we will be there.. " jawab Jend. Tang Shan
Lalu ia berdiri dan berseru
" Long life mr. president of Indonesia... Ling life mr. president of Indonesia... ' sambil membuat gerakan menghormat ala Ksatria China
Serentak seluruh delegasi berdiri dan mengikuti..
" Long life mr. president of Indonesia... Long life mr. president of Indonesia..." sambil membuat gerakan serupa.
Presiden Agung terkesima dengan penghormatan itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd