PART 9
" berhenti memanggiku dengan embel embel itu " kataku.
" eh Lam kamu kenal dengan mereka? " tanay Eri dengan mimik muka heran .
" temen lama " kataku
" setelah tiga tahun tidak bertemu, eh tau taunya bisa bertemu dengan kapten secara tidak sengaja di tempat ini "
" Adit, Kamil stop aku mohon, jangan panggil aku dengan sebutan kapten karna aku bukan kapten kalian "
" bagi kami kamu adalah sosok kapten yang selalu menjadi panutan kami, meskipun kamu sudah tidak bermain satu tim dengan kami "
" hu uh betul yang di katakan adit " sahut kamil.
" tapi aku merasa terganggu dengan panggilan itu" kataku
" eh btw itu pacar kamu ya, pintar juga kamu ya cari yang bening bening, kenalin dong " kata kamil tanpa menghiraukan perkataanku
"huuuh.. dia temen satu kelas aku namanya Eri, Eri kenalin ini teman SMP ku ini namanya adit dan yang ini kamil kataku sambil menujuk kamil.
" eri " sahut eri sambil mengulurkan tangannya
" adit " kata adit sambil menjabat tangan eri lalu di susul oleh kamil.
" gi mana permainan kami tadi sudah meningkat kan " sahut adit
" ya sangat meningkat jauh " jawabku.
" tapi kenapa kapten tidak masuk menjadi tim basket, seandainya kapten masuk pasti kami sudah di libas habis " kata adit
" aku ga ada waktu untuk itu, kamu tahukan aku dulu itu Cuma ikut tim basket karna mengejar beasiswanya doang, dan sekali lagi tolong berhenti memanggil aku dengan sebutan kapten"
" baiklah kami akan berhenti memenggilmu dengan sebutan kapten tapi kamu harus melawan kami berdua dulu " sahut kamil sambil menaik turunkan kedua alisnya.
" eeitt.. tunggu dulu kami tidak akan membiarkan kalian lewat kalau tidak menerima tawaran kami " kata adit sambil menahanku ketika aku ingin berjalan keluar dari tempat ini.
" ntar kalian di cariin sama pelatih kalian " kataku
" makanya itu buruan " sahut adit sambil melemparkan bola basket ke arahku. Kalau begini aku harus memenuhi keinginan mereka karna aku sudah hapal betul seperti apa watak dari mereka berdua ini.
"Baiklah "kataku
" eh ri kamu pulang duluan aja nanti aku pulang sendiri aja ga apa apa ". Kataku ke eri yang sedari tadi hanya bengong mendengar pembicaraan kami.
" tapi kan kita berangkatnya bareng, jadi pulang harus bareng juga " kata eri
" udah ga papa kamu pulang aja " kataku memaksa eri untuk pulang karna ku tidak mau ia melihatku bermain basket.
" baiklah kalau gitu " dengan berat hati eri pergi meninggalkan kami bertiga di GOR ini.
" Ayolah alam, keluarkan kemanpuanmu kami sudah berlati selama tiga tahun ini agar bisa sama sepertimu " sahut adit sambil mengambil posisi.
Aku menyimpan tasku dan mulai mendribble bola basket ini sambil merusaha melewati mereka, tetapi ketika hendak mengecoh bola di tanganku berhasil di curi oleh mereka dan memasukkan bola ke dalam ring.
" aayolah lam main yang serius dong jangan kecewakan kami, kami sudah nunggu lama saat saat yang sperti ini " kata kamil
" baiklah aku akan serius" kataku sambil mendribble bola denga sangat cepat yang lebih cepat dari sebelumnya sambil berusaha melalui mereka berdua dengan . Dan tanpa mereka sadari bola sudah masuk ke dalam ring.
" nah itu yang aku tunggu serangan cepat dari mantan kapten tim kami yang selalu membawa kami meraih posisi pertama " kata adit sambil tersenyum dan berusaha mendribel bola melalauiku. Ketika dia sudah hampir melaluiku aku berhasul merebut bola dari tangannya dan membawa bola ke arah ringnya dengan sangat cepat dan langsung melakukan ancang ancang tembakan tiga poin tapi kamil lagsung melompat berusaha menghalangi tembakanku. Dengan cepat aku langsung merubah tembakan dari shoot 3 pon jadi lay up shoot dan bola itu suskses bersarang di ringnya.
" baiklah kali ini akan masuk ". sahut adit sambil melakukan drible cepat dan berusaha mengecohku dengan menyerang langsung berdua tanpa ada yang bertahan. Seperti sebelumnya. Tapi aku merampas bola dari mereka ketika adit berusaha mongoper bola ke kamil dan menggiringnya ke arah ringnya kamil dan adit dengan cepat berusaha menghalangiku dengan kecepatan berlari mereka tapi aku masih lebih cepat dari mereka.
Aku sengaja menggiring bola tak tentu arah tanpa melakukan shooting karna aku ingin memberikan kesempatan pada mereka berdua untuk merebut bola dari tanganku tapi sepertinya aku masih terlalu gesit menghindari mereka berdua dan aku langsung melakukan shoot dari tengah lapangan yang mendarat mulus ke dalam mulut ring tanpa ada halangan sedekitpun.
" ahh ahh.. ahhh.. ha ha ha...." tawa kami betiga yang ngos ngosan dengan keringat yang keluar dari badan kami.
" masih tetap gesit aja ya, pada hal kami telah berlati sekuat tenaga selama di sma tapi masih aja teap kalah." Kata adit
" tidak juga kok skill kalian telah bertambah " kataku
" iya tapi masih belum bisa mengalahkanmu " kata kamil sambil memberiku handuk.
" adit, kamil ternyata kalian ada di sini di cariin sama pelati tuh teriak " seorang teman mereka yang datang mencarinya.
" dah dulu ya kalian uadah di cariin tuh, aku juga harus pulang dah soreh ni " kataku sambil menyerahkan handuk ke adit.
" eh btw kenapa kamu ninggalin jakarta " kata kamil.
" eh soal itu.... aku Cuma pengen aja coba suasanan di sini " kataku sambil mengambil tasku.
" eh dah dulu ya, lain kali kalau ada kesempatan kita main bareng lagi " kataku sambil berlalu keluar GOR. Tapi di depan pintu aku melihat eri masih ada di sini dan meluhatku dengan muka yang penuh tanda tanya.
" eh kok belum pulang ri " kataku
" ternyata kamu jago main basket ya " tanyanya
" kamu liat semuanya " kataku
Eri hanya menganggukkan kepalanya.
" Cuma bisa dikit aja "
" temen kamu itu dulu sekolah di smp mana", tanya eri saat kami berjalan ke tempat ia parkir mobilnya
" SMP di jakarta, emang kenapa " tanyaku.
" jadi kamu berasal dari salah satu SMP di jakarta" kata eri tanpa menjawab pertanyaanku.
" iya aku dulunya SMP di sana aku masuk ke tim basket karna mengejar beasiswa dari tim basket itu, makanya aku bisa sedikit bermain basket dan mereka tadi adalah teman satu timku " kataku
' kok aku sudah mulai tidak bersikap dingin ke cewek lagi ya, ini semua pasti karna gara gara Nia nih ' pikirku
" itu bukan bisa lagi tapi itu udah jago namanya buktinya kamu melawan dua orang tanpa memerikan mereka kesempatan untuk memasukkan bola dan permainan kamu sudah di atas rata rata". kata eri
" ahhh bisa aja kamu"
Kami pu masuk kedlam mobil dam eri menjalankannya ke luar dari daerah parkiran GOR.
" eh lam kamu bisa nyetir mobil "
" enggak "
" kirain bisa, mau aku ajarin"
" tidak usah entar mobil kamu aku tabrakin lagi, aku ga ada uang untuk ganti rugi" kataku
" yee kan bisa hati hati "
" ah enggak ah lagian buat apa juga aku belajar nyetir, orang juga gak punya mobil "
" yee.. meskipun kamu tidak punya mobil bukan berarti kamu tidak boleh belajar menyetir kan " kata eri sambil mencubit pinggangku.
" awww sakit tau "
" eh rumah kamu di mana sekalian aku anterin pulang saja" .
" eh gausah kamu turunin aku di kampus aja "
" ehh bawal juga kamu ya di tawari yang enak malah pilih yang susah, pokoknya aku ga akan turunin kamu di kampus "
" ahk..baiklah terus terus aja nanti aku kasi tau jalannya"
Taklama kemudian aku memberikan instruksi kepada eri untuk membelokkan mobilnya ke arah kontrakanku.
" nah di stop di dekat pohon mangga itu" kataku.
" siap pak bos " gurau eri
.
Setlah mobil berhenti akupun keluar dan mengucapkan terimah kasih.
" aku pulang dulu ya " kata eri
" titip hadija ya " kataku.
" hadija siapa?." tanyanya dengan heran
" hati hati di jalan maksudnya"
" ye kirain orang " kata eri sambil tersenyum
" aku pulang dulu ya da..." pamitnya sambil melambaikan tangan ke arahku.
" hah.. sial aku sudah mulai membuka diri ke cewe lagi " kataku sambil masuk ke dalam kontrakanku.
.............................................................
To Be Continued