Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nyai Runti (perjuangan untuk tanah & air)

Bimabet
Di Suatu pagi……………………..

“Para warga sekalian tidak usah khawatir. Saya akan segera meminta bantuan Tuan Johan untuk segera mengirim tabib ke kampung kita. Masalah akan segera selesai, jadi kalian tidak usah khawatir”.

Begitu lah pidato Tuan Bek Hasyim kepada warganya. Beberapa bulan terakhir di kampung hasyim sedang terjadi wabah penyakit malaria. Tidak sedikit warga kampung yang terjangkit, bahkan ada beberapa warga yang meninggal akibat ganasnya wabah tersebut. Bahkan dua putra hasyim juga terjangkit malaria & kini terbaring lemas di rumah.

Walaupun dalam keadaan berduka karena anaknya terjangkit malaria, tetapi hasyim menyempatkan waktunya untuk bertemu warga kampung untuk sekedar menenangkan suasana batin warganya yang sedang tidak baik kala itu.

Mendengar pidato dari pemimpin mereka, para warga menjadi sedikit tenang. Hasyim memang punya aura yang berbeda dari kebanyakan orang. Kata-katanya yang tenang & lugas membuat orang lain percaya dengan perkataannya. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa dia dipilih menjadi Tuan Bek di kampungnya..


Beberapa hari kemudian…………..

Berkat negosiasi dari hasyim kepada beberapa petinggi Batavia, lantas mereka mengimkan bantuan ke kampung hasyim berupa beberapa dokter. Para dokter tersebut dokter yang didatangkan langsung dari belanda. Biasanya para dokter tersebut hanya merawat para pejabat dari belanda atau para saudagar kaya pribumi.


Di rumah hasyim……...

Sama hal nya dengan penduduk yang lain, 2 putra hasyim juga mendapatkan perawatan dari dokter orang belanda. Dokter yang datang ke rumah hasyim tergolong masih muda. Dokter itu berperawakan tinggi besar khas orang belanda. Kulitnya putih & memiliki sedikit brewok di wajahnya.

Dengan telaten dokter itu mengecek & merawat 2 putra hasyim di kamar. Disaat dokter itu mengecek suhu badan putra hasyim, Runti masuk ke kamar tempat kedua putranya dirawat. Runti membawakan minum & pisang goreng untuk sekedar pengganjal perut untuk sang dokter.

Runti saat itu memakai atasan kemben & kain jarik warna coklat yang dililitkan di tubuh bagian bawahnya. Kemben yang runti kenakan berdada cukup rendah, sehingga kedua tetek runti seakan menggantung indah saat dia menaruh makan & minuman di bangku. Seketika pandangan sang dokter berpaling ke arah Runti.

“Menggairahkan sekali istri tuan hasyim ini” Gumam sang dokter.


Lamunan sang dokter buyar saat runti bertanya kepada sang dokter perihal kesehatan anaknya.

R : Bagaimana keadaan anak saya tuan ?

D : Ooooohhh…..eeeeehhhh……itu nyonya, putra nyonya sekarang dalam keadaan stabil, tapi harus istirahat terlebih dahulu

R : oooohhh….terimakasih tuan sudah merawat anak saya,…..ini ada makanan untuk sekedar mengganjal perut, makanlah tuan….

D : Ini makanan apa nyonya ?

R : ini pisang goreng tuan,….

D : kalian menggoreng pisang ? heeeehhhh…menjijikan sekali…..

R : Tidak tuan, ini rasanya enak, disini kami sering menggunakannya sebagai pengganti nasi jika persediaan padi kami mulai menipis….cobalah tuan…….

Kemudian sang dokter mencicipi pisang goreng, makanan yang selama ini belum dia makan. Tapi sekali lagi, perhatiannya bukan tertuju pada makanan yang ada dihadapannya. Perhatian sang dokter tertuju pada ekspresi wajah runti yang sedang memakan pisang goreng.

Runti sedang menimati pisang goreng dengan lahapnya. Karena panas, runti meniup-niup pisang itu. Bibir runti sangat dekat dengan pisang goreng yang dia pegang, sehingga terkesan bibirnya mencium pisang itu. Saat sudah dingin, pisang itu langsung dilahapnya satu pisang utuh, sehingga mulut runti dipenuhi dengan pisang goreng. Mulut runti terlihat menggelembung sesak karena pisang yang dia makan.

Mungkin dalam benak sang dokter dia sedang membayangkan “pisangnya” lah yang saat itu yang ada dalam mulut runti. Beberapa kali sang dokter menelan ludahnya sendiri melihat ekspresi runti saat menikmati pisang goreng. Kembali lamunan sang dokter buyar saat mendengar suara runti yang mengajaknya bicara.

R : Enak kan tuan pisangnya ?

D : iya, nikmat sekali rasanya…..eehhhhh, maksud saya iya enak nyonya pisang goreng buatanmu……..kalau begitu saya pamit dulu nyonya, saya akan periksa warga yang lain….

R : owh….baik tuan silahkan…..sekali lagi terimakasih tuan….


Sang dokter pun melanjutkan tugasnya untuk melihat keadaan warga kampung yang saat itu terserang wabah malaria. Mungkin bisa saja sang dokter meminta atau bahkan memaksa runti untuk melayani nafsunya yang sudah mulai bangkit karena melihat keelokan runti. Tapi sekali lagi karena hasyim lah sang dokter mengurungkan niatnya. Sang dokter paham akan merepotkan jika dia harus berurusan dengan hasyim.

Skip……..……………..skip……………….…………….skip……………………………


Beberapa bulan kemudian

Di rumah hasyim…….

Sedang ada pertemuan beberapa orang yang tergabung dalam rencana penyerangan ke markas kompeni. Hampir tengah malam mereka melakukan rapat persiapan untuk penyerangan lusa. Rapat tersebut bertempat di rumah hasyim.

Tapi, tanpa mereka sadari ada tamu tak diundang mengawasi rapat tersebut. Sepasang mata mengintip mereka yang ada di dalam rumah dari kejauhan. Dia tak lain adalah Sukarwo……

Niat awal sukarwo adalah menengok pujaan hatinya runti, sebelum dia melelapkan kedua matanya. Tapi yang dia dapati justru segerombolan orang di rumah hasyim yang sedang apa mereka lakukan sukarwo tak tahu. Sebenarnya sukarwo ingin lebih mendekat, tapi sepertinya itu mustahil karena rumah hasyim dijaga pada setiap sudutnya. Hal itu membuat sukarwo semakin penasaran. Sukarwo pun memutuskan untuk tetap mengawasi sembari menunggu waktu yang tepat untuk mencari informasi tentang pertemuan di rumah hasyim.

Cukup lama sukarwo menunggu, hingga akhirnya terlihat segerombolan orang keluar & kemudian meninggalkan rumah hasyim.

“Ini dia kesempatan bagiku” pikir sukarwo


Dengan hati-hati, sukarwo mendekati rumah hasyim. Dari celah jendela sukarwo mengintip keadaan di dalam rumah hasyim. Ternyata keadaan di dalam rumah hasyim sudah sepi. Hanya ada sisa-sisa makanan & minuman bekas orang-orang yang ada di pertemuan tadi.

Dari arah belakang terlihat runti sedang membersihkan sisa-sisa makanan & minuman yang berserakan. Saat runti sedang sibuk bersih-bersih, terlihat hasyim mengendap-endap mendekati istrinya dari belakang, & aaaaahhhhhh………………………., suara desahan runti ketika memeluknya dari belakang.

R : Abang ini membuat kaget aku saja yah…..(sambil matanya melotot ke arah belakang)

H : Masih lama kah neng bersih-bersihnya ? aku sudah tidak bisa menahannya Runti istriku….(Sambil menggesekan alat kelaminnya ke pantat runti)

R : Sabar bang, ini liat sendiri, masih berserakan kemana-mana ini (sambil menunjuk bekas makanan & minuman yang masih berserakan)


Seakan tidak memperdulikan istrinya yang sedang bersih-bersih, lantas hasyim menggendong runti lalu dibawanya menuju ranjang pengantin mereka.

“Aaaaahhhhhhhh……abaaaaaaaaaang…..”Pekik runti saat tubuhnya digendong paksa oleh suaminya.


H : Besok saya tidak pulang untuk beberapa hari. Besok saya juga akan bekerja sangat keras untuk membinasakan para “babi eropa” itu, Runti istriku. Jadi malam ini aku ingin menghabiskan malam bersamamu sebelum esok menjelang (Sambil melihat wajah istrinya yang sedang dalam gendongannya)

R : Sebelum engkau pergi memperjuangkan apa yang selama ini menjadi cita-citamu, malam ini akan aku berikan sesuatu yang spesial untukmu bang….(sambil mengecup pipi suaminya)


“Membinasakan ?.......cita-cita hasyim ?......apa maksud perkataan mereka ? apakah itu semua ada hubungannya dengan pertemuan di rumah hasyim barusan ?” pikir Sukarwo


Sukarwo yang sedari tadi mengintip menjadi semakin penasaran dengan yang dibicarakan hasyim & runti. Sukarwo pun kemudian berpindah posisi mengintip hasyim & runti yang sudah berpindah ke kamar mereka.

Saat sukarwo mengintip melalui celah jendela kayu rumah hasyim, dia terbelalak melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana……………..


Bersambung……………………..
 
Jangan melupakan sejarah, Jasmerah
Klo dibilang sejarah, ngk jg sih hu
Krn setahuku sejarah itu sesuatu yg benar" terjadi, sedangkan cerita yg aku buat ini cuma karangan semata

Aku milih tema ini Krn menurut yg aku baca dulu di zaman penjajahan nasib para perempuan itu sangat ngenes dibawah kekuasaan kompeni.....
Trus aku mikir kayaknya menarik aku angkat jd cerita....
Hehehe.........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd