Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa karakter cewek yang mau dibuat menjadi binal ?


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Birahi Ci Sella

ESTI


SELLA


POV Esti

Persetubuhan kami bertiga seperti tidak pernah berhenti. Sepulang dari mall dengan suasana yang canggung, berubah menjadi pergumulan kenikmatan. Malam hari kami mengakhir persetubuhan dengan kepuasan puncak hingga pukul 1 dini hari. Sebelum matahari mengeluarkan sinarnya penuh, persetubuhan kami kembali mengawali aktivitas. Tidak ada rasa sungkan diantara kami bertiga, kecuali ingin memuaskan birahi yang semakin memuncak. Ci Sella yang terlihat tegas, hatinya luluh, wajahnya terlihat mesum, dan tidak terlihat kemarahan. Kepuasan yang dicapai, membuat Ci Sella justru menampakkan keliarannya.

Dean dan aku yang awalnya hanya menjalankan hukuman dari Ci Sella, justru berubah menjadi buas. Saling memuaskan, dan memberikan sentuhan untuk mencapai puncak kenikmatan. Tidak ada ketakutan dari hukuman yang kami terima. Apalagi sejak Ci Sella ikut bergabung dalam persetubuhan kami. Bahkan, keikutsertaan Ci Sella mampu membakar birahiku. Sebagai adik yang sebetulnya segan dengan Ci Sella, justru semakin berani memberikan rangsangan ke tubuhnya.

Tanpa rasa takut, lumatan bibir kami menyatu. Tidak hanya itu, bibirku mengisap, dan memilin putting susunya yang berwarna coklat. Urusan susu, Ci Sella pastinya lebih besar dariku. Putingnya lebih bulat dan menonjol. Wajar, anaknya sudah tiga. Sedangkan aku, masih satu orang. Jadi putting susuku pun, pastinya tidak terlalu keluar dan bulat besar seperti milik Ci Sella. Kami sama-sama menikmati kocokan kontol Dean yang merupakan suami Ci Julia. Kontol panjang yang memberikan kenikmatan dahsyat hingga pagi ini.

Deru nafas kami berangsur normal. Tenaga mulai pulih, meski masih menyisakan rasa nikmat. Ci Sella membangkitkan tubuhnya. Tanganku diraihnya untuk membantu tubuhku bangkit dari tempat tidur. Ia pun turut menarik tangan Ko Dean yang sejak tadi rebahan mengembalikan tenaganya setelah menggenjot Ci Sella. Kami bertita bersamaan melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Shower dihidupkan untuk membasahi tubuh kami. Ukuran kamar mandi yang besar, memungkinkan tubuh kami bersatu di bawah shower. Setelah cukup membersihkan tubuh, dan kelamin, Ci Sella mengajak kami segera keluar dari kamar mandi.

“Kita lanjutkan lagi sebelum kamar di cek out. Kalian pulang jam berapa,” ajak Ci Sella kepada kami, untuk melanjutkan persetubuhan. Aku sendiri sedikit kaget, ternyata Ci Sella mempunyai birahi yang tinggi. Ia seperti tidak pernah puas menerima hujaman konto Dean yang panjang. Baru selesai persetubuhan, dan beristirahat sebentar, kembali mengajak kami beradu kelamin. Kini aku memahami, ternyata dibalik ketegasan sikapnya, tersembunyi birahi tinggi. Keinginan selalu mendapatkan kepuasan dari hujaman konto.

“Pesawat kalian jam berapa,” Ci Sella kembali mengulangi ucapannya.

“Penerbangan jam 11 Ci. Jam 9, kami berangkat dari hotel menuju bandara,” jawabku.

“Sekarang baru jam 7, kita masih punya waktu dua jam,” sahut Ci Sella lagi.

Perempuan yang merupakan kakak sulungku itu, mengambil posisi duduk di pinggir tempat duduk. Ia memberikan isyarat kepada Ko Dean untuk mendekat. Pahanya dikangkangkannya dengan alas kakinya menyentuh ujung tempat tidur. Telapak tangannya di taruh agak ke belakang tubuhnya, sebagai pondasi. Ko Dean seperti dicocok hidung langsung mengikuti perintah Ci Sella. Wajah Ko Dean turun mendekati memek Ci Sella yang sudah terbuka lebar. Ci Sella menginginkan memeknya dijilati lidah Dean. Mata Ci Sella langsung terpejam, ketika lidah Dean mulai menyentuh bibir memeknya.

Melihat aktivitas mereka, birahiku mulai terpancing. Aku mengambil posisi duduk berada di samping Ci Sella. Perlahan tanganku mulai mengelus dan merabai tubuhnya. Mata Ci Sella melirikku. Senyuman keluar dari bibir tipisnya pertanda menyetujui kehadiranku. Tanganku mulai bermain di susunya. Jari tanganku meraih putting susunya berwarna coklat. Semakin membuat Ci Sella blingsatan seperti kesetanan. Mulutnya mulai mengeluarkan lenguhan dan erangan disertai beberapa ucapan yang tida jelas.

Sssssssssttttttttttttttt…… Aaaaaaaacccchhhhh…..

Kuperhatikan lidah Ko Dean sibuk menjilati seluruh bagian memek Ci Sella. Bagian clitosnya dimainkan dengan ujung lidahnya. Jari tangan Ko Dean mulai aktif memberikan gesekan di bibir memeknya. Kulit bibir memeknya menjadi sasaran gesekan jarinya. Ci Sella semakin memasrahkan tubuhnya untuk dikerjai. Matanya terpejam, tubuh dan kepalanya terdongkak ke belakang. Posisinya membuat dadanya terbusung sempurna. Memudahkan aku untuk mengerjai susunya. Mulutku langsung melahap putting susunya berwarna coklak. Kuberikan isapan, dan sesekali lidahku memberikan jilatan memutar.

Tubuh Ci Sella memberikan respon rangsangan yang diberikan pada memek, dan susunya. Beberapa kali perutnya terlihat terangkat, memberikan reaksi dari sedotan dan isapan putting susunya. Ditambah jari tangan Ko Dean sudah mulai mempermainkan lubang memeknya. Bahkan mulut Ci Sella mulai mengeluarkan racauan tidak keruan. Desahan dan lenguhannya terdengar memenuhi kamar hotel. Hampir lima menitan kami perlakukan begitu, Ci Sella terlihat menahan kenikmatan. Rasa nikmat yang hampir meledak dari lubang memeknya ditandai dengan tubuhnya mulai mengejang kuat.

Aaaaaaaacccchhhhh….. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. ssseeeeeeeeerrrrrrtt

Jebol sudah pertahanan di ujung lubang memek Ci Sella. Permainan jari tangan Ko Dean membuatnya mendapatkan squirt. Cairan bening keluar dari lubang memek Ci Sella. Jari tangan Dean ditarik keluar dari lubang memeknya. Memberikan kesempatan cair itu mengalir dengan derasnya membahasi lantai kamar hotel. Deru nafas Ci Sella terdengar cukup kencang. Badannya berbentuk melengkung, untuk memberikan jalan cairan beningnya lebih deras keluar dari memeknya.

“Shhhhiiiiitttt…… aku squirt lagi. Gila kamu Dean. Aku bisa ketagihan ngentot sama kamu,” racau Ci Sella di sela deru nafasnya yang memburu.

Dean hanya memberikan senyuman kecil. Ci Sella langsung mengangkat kepalaku sejajar dengan wajahnya. Bibirku menjadi sasaran pelampiasan squirt yang didapatkannya. Dilumatnya bibirku hingga lidahnya masuk ke rongga mulut. Lumatan bibir Ci Sella, langsung aku berikan perlawanan. Kami saling melumat, dan mengulum. Ci Sella tersentak kaget. Jari tangan Dean mulai bermain kembali di lubang memeknya. Kocokan tangan Dean terlihat sangat cepat. Ia tidak ingin membuat kesempatan untuk memberikan squirt yang kedua untuk Ci Sella.

Kocokan jari tangan Ko Dean di dalam memek Ci Sella semakin cepat. Lumatan mulut kami semakin hebat. Saling membalas memasukkan lidah ke rongga mulut. Nafsu birahi Ci Sella semakin terpancing. Dengan cepat memberikan respon dari setiap rangsangan yang diberikan ke tubuhnya. Ci Sella semakin pasrah dengan perlakuan jari tangan Ko Dean yang mengocok memeknya. Lenguhannya hampir tidak terdengar. Tertutup mulut kami yang saling melumat. Tubuhnya terasa semakin bergetar, dan mulai ingin segera mengejang. Menandakan ada sesuatu yang ingin dikeluarkan dari lubang memeknya.

“Oooowwwwwhhh…. My good. Aku sampai lagi,” ucap Ci Sella ketika lumatan bibir kami terlepas. Diiringi dengan keluarnya cairan bening yang cukup deras dari lubang memeknya. Jari tangan Ko Dean langsung dicabutnya dari lubang memek Ci Sella.

Ssseeeeeeeeerrrrrrtt….. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Berulang kali memek Ci Sella mengeluarkan cairan bening dengan deras. Deru nafasnya memburu dengan cepat. Kini sasaran Ko Dean lubang memekku. Mulutnya secara tiba-tiba sudah berada di bibir lubang memekku. Lidahnya mulai bermain menyapu seluruh permukaan memekku hingga clitos. Aku sempat terkaget merasakan memekku, disapu lidahnya. Tubuhku langsung terdongkak ke belakang dengan paha semakin mengangkang. Tanganku bertumpu pada tempat tidur. Badanku membusung membuat susuku yang lebih kecil dari ukuran milik Ci Sella, semakin terbusung ke depan.

Tenaga Ci Sella mulai pulih setelah mendapatkan squirt yang kedua. Ia mendekatkan wajahnya ke tubuhku. Susuku menjadi sasarannya. Mulutnya mulai menempel di susuku. Lidahnya bermain menjilati putting susuku. Tubuhku semakin bergetar menerima rangsangan dua orang sekaligus. Jari tangan Ko Dean untuk keluar masuk di dalam lubang memekku. Gerakkan semakin lincah dan dimudahkan dengan cairan kental yang mulai keluar dari lubang memekku. Mataku mulai terpejam merasakan kenikmatan setiap jilatan lidah di putting susu, dan gerakan jari tangan Ko Dean yang masuk lubang memekku lebih dalam.

Sssssssssttttttttttttttt…… Aaaaaaaacccchhhhh…..

Mulutku mulai mengeluarkan desahan yang mengisi kesunyian di dalam kamar hotel. Pantatku sesekali melakukan gerakan mengikuti setiap kocokan jari tangan Ko Dean. Ci Sella semakin bersemangan mengisap, dan menjilati putting susuku yang berwarna coklat muda. Kupasrahkan tubuhku mendapatkan perlakuan dari mereka. Nafsu birahiku semakin memuncak untuk mencapai kepuasan. Ujung memekku terasa disentuh ujung dari Ko Dean. Rasanya geli, namun sangat nikmat. Hanya bisa tergambar dari raut wajah mesumku yang menimbulkan sisi liar kewanitaan yang ingin memuaskan hasrat seks.

Jari tangan Ko Dean semakin lincah keluar masuk dalam memek. Ujungnya sengaja disentuhkannya pada mulut rahimku. Gerakan jarinya diikuti pantatku yang mendorong ke depan, membuat kontolnya semakin masuk ke dalam. Lima menitan perlakuan mereka di putting susuku, dan lubang memek, membuat pertahananku terasa hampir jebol. Mulut rahimku seperti hendak melepaskan sesuatu. Dinding memekku semakin kuat mencengram jari tangan Ko Dean. Kenikmatan puncak dari hasrat birahi yang harus cepat dicapai. Membuat erangan dan desahan semakin tidak terkontrol keluar dari mulutku. Dan akhirnya, jebol sudah pertahananku yang diiringi dengan lenguhan dan erangan yang lepas dari mulutku. Memekku menyemprotkan cairan bening sangat deras pertanda aku mendapatkan squirt.

Ssseeeeeeeeerrrrrrtt….. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Cairan bening yang keluar dari lubang memekku semakin membuat lantai kamar hotel banjir. Seluruh lantai terlihat basah, ketika mata sayuku membuka perlahan. Deru nafasku memburu. Mulutku langsung disambut lumatan dari Ci Sella. Lidahnya bermain hingga rongga, dan membuat aku gelagapan. Belum siap menerima serangan lidahnya di sela squirt dahsyat yang kudapatkan pagi ini. Tubuhku melemah pasrah, tanpa perlawanan. Squirt yang kudapatkan menguras tenaga.

Mata sayuku terbuka memerahatikan sekitarnya. Terlihat tangan Ko Dean meraih tubuh Ci Sella. Ia membalikkan posisi tubuh Ci Sella menungging. Kontol panjang yang sudah tegang maksimal sudah bersiap masuk ke dalam lubang memek. Kaki Ci Sella diturunkan ke lantai, tangannya menahan berat tubuhnya. Ko Dean mendekatkan tubuhnya ke pantat Ci Sella, untuk mengambil posisi menghujamkan kontolnya. Aku yang masih kelelahan, membiarkan mereka memulai peraduan kelamin.

Blllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeessssssshhhhh………….

“Sssssssssttttttttttttttt……” mulut Ci Sella mengeluarkan desisan. Bibir memeknya menerima sodokan kontol panjang milik Ko Dean. Didorong perlahan untuk memastikan seluruh batang kontol masuk ke dalam.

Deru nafasku mulai teratur. Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur. Kepalaku mengambil posisi di bawah tubuh Ci Sella. Tepatnya wajahku sudah berhadapan dengan susu Ci Sella. Kakiku terjuntai ke lantai. Bulu belahan memekku terekspose ke atas, disertai bulu tipis halus tertata. Sengaja aku memposisikan tubuh seperti itu, untuk memberikan kesempatan jari tangan Ko Dean kembali mengerjai memekku. Lelah tubuh yang kurasakan, tidak mampu menurunkan birahiku yang mulai terpancing naik.

Memek Ci Julia mulai diobok-obok Ko Dean menggunakan kontol. Keduanya saling memberikan gerakan mengimbangi setiap sodokan kontol yang berada di dalam memek. Aku sendiri kini sibuk mengisap, dan menyedot putting susu Ci Sella. Jari tangan Ko Dean terasa sudah memberikan elusan ke bibir memekku. Beberapa kali sengaja bibir memekku dielus hingga ujung jarinya mengenai clitosku. Desahan dan erangan kembali bersahutan mengisi ruangan kamar yang cukup besar. Terdengar atau tidak hingga keluar, kami tidak peduli. Kami hanya fokus saling merangsang, dan ingin segera mendapatkan puncak kenikmatan.

Kocokan jari tangan Ko Dean di dalam memekku semakin cepat. Beriringan dengan cepatnya keluar masuk kontolnya di memek Ci Sella. Semakin membuat aku dan Ci Sella bersahutan mengeluarkan desahan maupun erangan. Mulutku mengisap putting susu Ci Sella yang mulai mengeras. Dinding memekku semakin menyempit, memberikan sensasi empotan kepada jari tangan Ko Dean yang semakin tertarik masuk ke dalam. Cukup lama genjotan jari tangan di memekku, dan kontol Ko Dean di memek Ci Sella. Akhirnya memekku dan Ci Sella meledang bersamaan mengeluarkan sesuatu. Bedanya, aku mengeluarkan cairan bening dengan deras pertanda mendapatkan squirt kembali. Sedangkan Ci Sella mengeluarkan cairan kental pertanda orgasme.

Ssseeeeeeeeerrrrrrtt….. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Creeeeetttttt……

Kocokan kontol Ko Dean di memek Ci Sella dihentikannya. Jari tangannya sudah lepas dari jepitan memekku, untuk membiarkan derasnya cairan bening keluar dari memekku. Sedangkan nafasku dan Ci Sella memburu bersahutan. Dengusan angin yang keluar dari hidung kami terasa sampai kulit. Tubuh kami berdua mengejang sejadinya, menikmati puncak kepuasan birahi paling tinggi. Belum nafasku berangsur normal, sebuah kontol kurasakan sudah berada di bibir lubang memekku. Kepalanya sudah menyentuh muara memek yang perlahan menyeruak masuk. Ko Dean sudah tidak sabat menunggu tenagaku pulih. Ia langsung melesakkan kontolnya yang hampir mengeluarkan semburan sperma dari lubang kecil di kepalanya.

Blllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeessssssshhhhh………….

“Sssssssssttttttttttttttt……” mulutku mengeluarkan desisan di sela nafas yang masih memburu. Genjotan Ko Dean masih pelan berirama. Aku yang masih menikmati sisa squirt mengerang sejadinya. Kulirik Ci Sella masih memejamkan mata menikmati sisa orgasme yang didapatkan. Perlahan memekku mulai bisa menyesuaikan dengan keberadaan kontol Ko Dean di dalamnya. Pantatku menggoyang pelan mengikuti irama sodokan kontolnya. Tubuh Ci Sella berbalik mengarah ke Ko Dean. Mulutnya langsung melumat bibir Ko Dean. Ia memberikan lumatan, dan kuluman ke bibir Ko Dean tanpa ampun.

Perlahan pantat Ci Sella bergeser. Pahanya dikangkangkan tepat berada di depan wajahku. Memeknya diturunkan menyentuh mulutku. Mendapatkan kocokan kontol Ko Dean di memekku, dan serangan memek Ci Sella di mulutku, membuat birahiku kembali naik. Lidahku mulai bermain di memek Ci Sella yang mulai mengering setelah mendapatkan orgasmenya. Kurasakan masih ada sisa cairan kental di memek Ci Sella. Jilatan lidahku membuat pantatnya terangkat, dan kembali diturunkannya. Clitosnya tidak luput menjadi sasaran jilatan lidahku.

Sssssssssttttttttttttttt…… Aaaaaaaacccchhhhh….. Ooooowwwwwhhhhhh…….

Desisan, desahan, dan erangan kami terdengar bersahutan mengisi kesunyian dalam kamar hotel. Kami mulai memacu kembali kenikmatan persetubuhan badan. Ci Sella tidak menampakkan kelelahan sama sekali. Tenaganya seperti cepat pulih, dan ingin kembali mendapatkan rangsangan. Mulutnya beradu lumatan dengan Ko Dean. Sedangkan memeknya dipuaskan dengan jilatan lidahku dari bawah. Aku sendiri mendapatkan genjotan kontol di memek yang sudah mulai berirama cepat.

Tubuhku mulai terasa ingin mengejang kaku. Membuat dinding memekku semakin menyempit. Kocokan batang kontol Ko Dean semakin terasa menyentuh setiap bagian dinding memekku. Bahkan beberapa kali kontolnya menghujam lebih dalam mengikuti tarikan dari dinding memek yang mulai basah. Kami berpacu untuk mendapatkan kenikmatan puncak. Kontol Ko Dean terasa semakin cepat mengobok-obok lubang memekku. Pantatku mengimbangi setiap genjotan yang dilakukan Ko Dean.

crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Creeeeetttttt……

Croooooooootttttt…… crrrrrrroooooooooooooootttt……….

Tubuhku mengejang maksimal. Kepala kontol Ko Dean menyemprotkan spermanya ke dalam memekku. semprotannya terasa hingga ujung, dan perlahan masuk dalam rahimku. Nafas kami memburu. Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan bersamaan. Cukup banyak semprotan sperma Ko Dean yang masuk ke dalam rahimku. Persetubuhan kami memberikan sensasi yang berbeda. Apalagi dengan adanya Ci Sella memberikan warna baru dalam persetubuhan terlarang yang kami lakukan.

ESTI


SELLA


POV Dean

Spermaku menyemprot memenuhi lubang memek Esti. Adik ipar kandung isteriku yang kini menjadi partner dalam persetubuhanku kali ini. Tidak hanya Esti, kini Ci Sella kakak tertua isteriku ikut serta di dalamnya. Puas menggenjot memek Ci Sella, tidak membuat kontolku menyemprotkan sperma. Padahal kepala kontolku terasa sudah sangat berkedut. Genjotanku terpaksa terhenti, seiring dengan orgasme yang didapatkan Ci Sella. Spontan aku langsung menarik tubuh Esti, dan langsung meneroboskan kontolku masuk ke dalam memeknya. Kami pun akhirnya mendapatkan orgasme bersamaan.

Usai menyemprotkan sperma ke memek Esti, tubuh sedikit melemah. Tubuhku ambruk ke tempat tidur dengan telentang. Hidungku mencari pernafasan, untuk menormalkan kembali tarikan oksigen melalui hidungku. Tidak kupedulikan lagi keberadaan Esti maupun Ci Sella yang baru kugenjot. Suara desahan nafas kami bersahutan memenuhi ruangan kamar. Terakhir sebelum spermaku muncrat, mulut Ci Sella melumat bibirku. Sedangkan memeknya sedang mendapatkan jilatan dari lidah Esti. Mataku terpejam menikmati sisa birahi yang maha dahsyat, sampai akhirnya kurasakan ada mulut yang sedang bermain di kontolku yang sudah mulai mengecil.

Bibir lembut menyaput kepala kontolku. Lidahnya menjulur menjilati lubang kecil di kepalanya. Aku sempat tersentak, dan mengarahkan pandangan ke bawah. Mataku yang terbuka menyipit melihat sosok perempuan cantik berambut panjang sedang mengerjai kontolku. Perempmpuan berwajah oriental yang kukenal tegas, dan bersifat keras. Ci Sella yang selalu kuhormati sebagai kakak ipar yang merupakan kakak kandung dari isteriku, Julia. Kini dengan ganasnya mulai mempermainkan kontolku yang sudah mengecil, setelah menyemprotkan peju ke memek Esti.

Kupasrahkan tubuhku tetap rebahan di tempat tidur. Kondisi tubuh dengan tenaga yang sudah mulai pulih memberikan respon. Kontol yang tadinya mengecil, perlahan mulai membesar. Kini tegang dan memperlihatkan ukuran aslinya. Belum tegang maksimal, tetapi cukup untuk mengobok-obok memek perempuan. Kuperhatikan Ci Sella yang mengulum kontolku hingga seluruh batangnya habis tertelan. Wajahnya memperlihatkan nafsu yang tinggi. Perempuan yang ternyata hyper seks, dan tidak pernah puas dengan sekali permainan. Ingin terus mendapatkan kepuasan birahi yang lebih.

Blllllllllllllleeeeeeeeeeeeeeessssssshhhhh………….

Kontolku sudah masuk ke dalam memeknya. Pahanya mengangkang, kakinya naik dan membuka berada di antara tubuhku. Perlahan seluruh batang kontolku tenggelam ke dalam lubang memeknya. Cairan memeknya yang keluar bercampur dengan liur Esti membuat kontolku dengan mudah masuk. Mata Ci Sella terlihat terpejam merasakan setiap sudut batang kontolku yang menyeruak masuk ke dalam liang senggamanya. Desisan panjang keluar dari mulut mungilnya bersamaan dengan ujung kontolku yang sudah bersentuhan dengan mulut rahimnya.

Sssssssssttttttttttttttt……

Kondisi tubuh yang sedikit mulai pulih setelah selesai menggenjot memek Esti, kini memberikan respon. Sesekali sengaja kugerakkan pantat untuk memberikan sensasi hentakkan batang kontolku, agar masuk lebih dalam di lubang memeknya. Itu membuat Ci Sella terbelalak menerima sentuhan kepala kontolku di ujung mulut rahimnya. Beberapa kali kulakukan gerakan itu, membuat Ci Sella menggigit bibir bawahnya merasakan kenikmatan yang dahsyat. Bahkan pantatnya mulai bergoyang maju mundur, untuk mengimbangi setiap sentakan dari batang kontolku.

Racauan yang tidak jelas mulai keluar dari mulut Ci Sella. Matanya yang terpejam, tidak membuat mulutnya berhenti mengeluarkan suara. Justru semakin liar, dan kata-kata vulgar keluar dari mulutnya yang menerima sentakan dari kontolku. Goyangannya yang tadinya berirama pelan, kini mulai lebih cepat. Batang kontolku semakin mendapatkan gesekan yang kuat dari dinding memeknya yang sudah sangat basah. Kami pun menuju keperaduan berdua, tanpa gangguan Esti yang sedang mengumpulkan tenaganya rebahan telentang di sebelahku. Kuperhatikan Esti tidak mempedulikan persetubuhan kami. Ia hanya sesekali memincingkan mata sambil menggelengkan kepala. Terlihat jelas rasa lelah di wajahnya. Orgasme dan squirt didapatkan Esti dalam jeda waktu yang tidak terlalu lama, membuat tenaganya terkuras.

Aaaaaaaacccchhhhh….. Ooooowwwwwhhhhhh…….

Pinggul Ci Sella kini ikut bergoyang. Meliuk seperti penari yang diikuti dengan gerakan pantatnya memutar. Kontolku semakin kuat bersentuhan dengan dinding memeknya. Sesekali kepala kontolku dengan kuat menyentuh ujung lubang memek yang sudah basah. Kami melakukan peraduan dengan posisi Ci Sella mengangkang di atasku cukup lama. Sedang aku mengikuti irama goyangnnya. Erangan dan desahan kencang keluar bersahutan dari mulut kami. Tanpa terasa, aku mulai merasakan dinding memek Ci Sella semakin kuat mencengkram batang kontolku. Instingku mengatakan, Ci Sella sudah hampir mencapai puncaknya.

Kutangkap tubuh Ci Sella, dengan lembut kubalikkan tubuhnya di tempat tidur. Aku memposisikan Ci Sella berbaring di tempat tidur. Usahaku membalikkan tubuhnya berhasil, tanpa melepaskan kontolku di dalam memeknya. Kugenjot kontolku ke dalam memek Ci Sella dengan kecepatan penuh. Membuat tubuh Ci Sella bergoyang meliuk-liuk mengikuti tusukan kontolku di dalam memeknya yang terasa menyempit. Aku sudah tidak sabar menyemprotkan sperma ke memek Ci Sella. Permainan kami sudah cukup lama dan mengurus tenaga. Sampai Ci Sella menarik tubuhku. Dadaku dijadikannya tempat perlindungan wajahnya. Tangannya mencengkram kuat tubuh bagian belakangku yang diiring dengan terdengarnya erangan keras dari Ci Sella.

Ooooowwwwwhhhhhh……. crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Creeeeetttttt……

Kakak kandung isteriku itu mendapatkan kembali orgasmenya. Tetapi kontolku belum juga menyemprotkan sperma. Padahal kepala kontolku sudah terasa membesar dan berkedut. Tanpa menunggu nafas Ci Sella normal. Kugenjot kencang kontolku yang berada di dalam memeknya. Tidak kupedulikan cengkraman tangan Ci Sella semakin kuat di tubuhku. Bahkan kukunya kurasakan menyentuh kulitku. Birahi yang sudah berada di ujung ubun-ubun, mendesakkan untuk menuntaskan permainan. Dengan sekali hentakan kuat yang membaut kontolku semakin menghujam lebih dalam, kusemprotkan sisa spermaku ke dalam memek Ci Sella.

Aaaaaaaacccchhhhh….. Croooooooootttttt…… crrrrrrroooooooooooooootttt……….

Lubang kecil di kepala kontolku menyemprot kencang sperma ke dalam lubang senggama Ci Sella. Tangannya yang mencengram tubuhku bagian belakang, membuat dadaku langsung terhimpit ke wajahnya. Mulutnya terasa menyedot bagian dadaku. Kurasakan dadaku seperti tergigit perempuan yang anggun mempesono dengan sikapnya yang tegas. Kubiarkan dia terus menyembunyikan wajahnya di dadaku sampai semprotan terakhir spermaku selesai. Perlahan kuangkat tubuhku untuk menjauhi wajahnya. Terlihat bekas gigitannya di dadaku. Meski tidak meninggalkan bekas luka, tetapi masa tercetak susunan giginya di kulitnya.

Persetubuhan kami selesai. Nafas memburu, membuatku ambruk ke tempat tidur mengambil tempat di sebelah Ci Sella. Tidak terasa permainan kami menghabiskan waktu hampir dua jam. Setelah tenaga pulih, aku bergegas menuju kamar mandi. Waktu kurang dari satu jam, kami harus tiba di bandara. Kalau tidak, kami pastinya ketinggalan penerbangan. Tidak lupa aku mengingatkan Esti, untuk segera membersihkan dirinya. Persetubuhan kami sejak malam hingga pagi hari sangat dahsyat. Ditambah keikutsertaan Ci Sella memberikan pengalaman baru untuk aku, maupun Esti. Awalnya kami hanya bertukar pasangan, kini ada Ci Sella yang menjadi partner baru persetubuhan terlarang.

Kuhidupkan shower di kamar mandi untuk membasahi seluruh tubuhku. Tidak lupa menyabuni seluruh tubuh, dan membersihkan rambut. Aku bergegas keluar dari shower untuk memberikan kesempatan kepada Esti membersihkan diri. Tubuhku berbalut handuk untuk menutupi bagian pinggang hingga paha. Ci Sella memilih untuk membersihkan memeknya di closet yang berada di samping ruang shower. Langkahku keluar meninggalkan pintu kamar mandi. Ci Sella ternyata mengiringi langkahku dari belakang.

Tangannya langsung mengambil ujung handukku. Sekali tarik, langsung terlihat tubuhku yang bugil. Sedangkan Ci Sella memang tidak mengenakan apapun di tubuhnya. Selesai membersihkan memeknya, dia langsung keluar dengan telanjang bulat. Ditangkapnya kontolku menggunakan tangan, dan langsung membuat gerakan mengocok. Konton kontolku yang tadinya kecil perlahan membesar. Aku sendiri masih kebingungan dengan ulah Ci Sella. Kami sedang mengejar penerbangan, agar tidak ketinggalan pesawat. Tetapi tangannya justru mempermainkan kontolku yang kini mulai mengeras di dalam genggamannya.

“Kontol kamu masih kuat menggoyang memekku. Ayo kita lakukan dengan cepat. Beri aku kepuasan dengan quickly seks,” ucap Ci Sella membisik ke kupingku. Kontolku yang berada di tangan Ci Sella langsung diarahkan ke muara lubang memeknya. Ia mengambil posisi menungging sambil berdiri menghadap jendela. Ditariknya kontolku yang membuat tubuhku merapat ke pantatnya. Kepala kontolku yang bersentuhan dengan mulut memeknya dari belakang. Ia langsung memerintahkan untuk mendorong pantat, agar kontolku bisa menyeruak masuk menembus lubang senggamanya.

“Aaaaaaaacccchhhhh…..,” desahan panjang keluar dari mulut Ci Sella. Aku kaget dengan tingkah kakak iparku. Baru selesai persetubuhan kami yang diakhiri dengan orgasme, kini ia minta aku menggenjot kembali memeknya. Benar-benar perempuan hyper seks. Ingin mendapatkan kepuasan tanpa henti dari kontol pria. Tengah bengong dengan pikiranku, terdengar suara Ci Sella memerintahkan menggoyangkan kontol dengan cepat.

“Cepat goyang. Jangan berhenti menggenjot memekku. Kita harus cepat menyelesaikan permainan, kalau kamu tidak ingin ketinggalan pesawat,” Ci Sella sedikit berteriak memerintahku yang masih kebingungan. Langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi memeknya dengan posisi menungging. Tangannya menahan tubuh di kaca jendela yang memperlihatkan pemandangan perkotaan. Tanpa ragu kupercepat genjotan kontolku di dalam lubang memeknya yang membuat suara kami bersahutan keluar menahan kenikmatan.

“Oooooowwwwwwhhhhh my good. Aku mau sampai. Cepat kita keluar bersamaan,” bentak Ci Sella kepadaku. Mendengar ucapannya yang tegas, membuat aku terus memburu nafsu. Aku ingin segera mengakhiri permainan. Ingin segera menyemprotkan kembali spermaku ke memek yang sudah mengeluarkan tiga orang anak itu. Tidak kupedulikan lagi situasi di sekitar kami. Genjotanku semakin kencang dengan kecepatan yang sangat tinggi.

crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt………. Creeeeetttttt……

Aaaaaaaacccchhhhh….. Croooooooootttttt…… crrrrrrroooooooooooooootttt……….

“Ooooowwwwwhhhhhh…….quickly seks memang nikmat. Kontol kamu membuat aku ketagihan,” mulut Ci Sella mengeluarkan perkataan meracau. Bersamaan dengan semprotan spermaku di lubang memeknya. Dinding memeknya terasa menjepit kuat batang kontolku. Terasa ada cairan yang membahasi setiap sudut batang kontolku yang perlaham mulai mengecil. Tubuh kami lemas, dan deru nafas memburu. Segera kucabut batang kontolku dari lubang memeknya. Langkahku menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuh. Kulihat Esti sudah rapi mengenakan pakaiannya. Sepanjang persetubuhanku dengan Ci Sella, Esti lebih memilih mengenakan pakaiannya untuk bersiap-siap menuju bandara. Dia sedang memoles wajahnya dengan dandanan tipis.

“Tunggu sebentar yah. Aku bersihkan tubuh dulu,” ucapku kepada Esti. Ia hanya menganggukan kepalanya disertai dengan tawa kecil. Wajahnya memperlihatkan seperti sedang mengejekku yang baru mendapatkan kenikmatan persetubuhan dengan Ci Sella. Sedangkan Ci Sella masih menikmamti sisa orgasme dengan posisi menungging. Shower kuhidupkan membahasi seluruh tubuh. Pikiranku menerawang dengan ulah Ci Sella. Perempuan tegas, dan tangguh yang ternyata ganas di tempat tidur. Bahkan terus meminta kepuasan dari kontolku.



***

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 lebih 15 menit. Kami harus buru-buru menuju bandara. Kalau tidak, aku dan Esti akan ketinggalan pesawat. Celana jeans berwarna hitam dengan kaos lebar oblong berwarna putih menjadi pilihanku. Esti terlihat mengenakan pakaian santai. Pilihannya setelan navy dengan lengan pendek dan celana selutut warna biru langit. Sedangkan Ci Sella hanya membersihkan tubuh seadanya, dan mengenakan pakaiannya tadi malam. Ia masih bertahan di hotel hingga jam 12 nanti. Penerbangannya sendiri baru nanti sore.

“Kalian tidak perlu menceritakan kejadian ini kepada siapa pun, termasuk suami kamu Esti, dan isteri kamu Dean,” ucapan tegas dari Ci Sella keluar dari mulutnya. Kami hanya memberikan anggukan kecil tanpa setuju. Mataku bertatapan dengan Esti seperti ingin mengisyaratkan sesuatu. Namun kami masih belum berani berbicara lebih banyak di depan Ci Sella. Kami menghormatinya sebagai kakak tertua dalam keluar ini.

“Tunggu saya kembali. Nanti saya akan atur rencana selanjutnya yang melibatkan Julia dan Rully,” Ci Sella melanjutkan pembicaraannya. Kami pun hanya menyatakan setuju dengan anggukan. Kemudian keluar pintu kamar hotel bersamaan. Menggunakan lift untuk menuju lobi, sedangkan Ci Sella kembali ke kamarnya di lantai 8. Esti menghubungi suaminya untuk mengabarkan kami sedikit terlambat. Meminta Rully dan Julia untuk lebih dahulu cek in penerbangan kami.

Setelah urusan administrasi hotel selesai, kami langsung bergegas menuju mobil yang sudah siap mengantarkan ke bandara. Reception hotel yang membantu kami menyiapkan mobil, agar kami tidak terlalu lama menunggu. Hampir satu jam kami habiskan untuk sampai ke bandara. Dari kejauhan kami melihat Rully dan Julia dengan wajah panik menunggu. Wajar kepanikan muncul, karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10 lewat 30 menit. Berdasarkan jadwal, kami akan boarding menuju pesawat pukul 11.

Esti kembali bergandengan tangan dengan suaminya. Sedangkan Julia langsung meraih tanganku, untuk menggiring kami segera masuk ke ruang tunggu penumpang. Sepanjang perjalanan menuju ruang tunggu, tidak ada pembicaraan yagn keluar. Kami lebih fokus untuk segera sampai di ruang tunggu penumpang. Tidak ingin ketinggalan pesawat, karena anak-anak kami sedang menunggu untuk dijemput pulang dari rumah mertuaku atau orang tua Julia. Tepat waktu yang ditentukan, pesawat meninggalkan bandara untuk terbang menuju kota tempat kami berasal.


“Kenapa hampir terlambat,” tanya isteriku singkat, ketika kami sudah berada di dalam pesawat.

“Tadi bangunnya kesiangan,” aku menjawab sekenanya. Sedikit ada rasa malas menjelaskan apa yang sudah kami alami. Apalagi Ci Sella sudah meminta untuk tidak menceritakan kejadian yang kami alami sejak tadi malam. Sebetulnya bisa saja aku menceritakan kepada isteriku. Aku percaya isteriku masih bisa menjaga rahasia. Tapi aku tidak ingin merusak suasana. Apalagi sekarang sudah melibat Ci Sella dalam permainan kami.

“Harusnya waktunya diatur. Tempat menginap papah kan tidak jauh dari bandara,” isteri melemparkan pertanyaan. Wajah terlihat cemberut. Tidak kujawab pertanyaannya. Tanganku bergerak untuk merangkulnya. Kusandarkan kepalanya ke dadaku. Usapan lembut kuberikan dari kening hingga seluruh rambutnya. Pikiranku mengatakan, masih ada perasaan cemburu di hati isteriku, ketika melihat kami turun dari mobil. Apalagi terlihat ia sangat gelisah menunggu kami di bandara.



Bersambung…………
 
Makasih hu updatenya... Sangean bener Sella.... Lebih sadis wkkk

Mantep ceritanya suhu :beer:
 
Makasih hu updatenya... Sangean bener Sella.... Lebih sadis wkkk

Mantep ceritanya suhu :beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd