Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Disclaimer
  1. Ini hanya cerita fiktif, tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun.
  2. Kesamaan nama hanya sebuah kebetulan semata.
  3. Segala adegan yang terjadi di dalam cerita tidak di anjurkan dalam kehidupan asli.
  4. Foto-foto yang di gunakan hanya sebagai illustrasi/mulustrasi, tanpa dengan maksud merugikan siapapun

Halo semuanya....
Selamat datang di Thread/Cerita perdana saya.







Mam... aku minta Maaf....

Part 1


Di suatu pagi menjelang siang
Di suatu rumah dalam suatu komplek perumahan

Tok… tok… tok.. tok…, terdengan suara pintu kamar diketukan.

Terlihat seorang ibu rumah tangga, Santy (38 Tahun) yang secara fisik layak seperti ibu-ibu yang sudah punya anak dan mendekati umur 40 tahun, tidak kurus dan tidaklah gemuk. Sebenernya Santy memiliki dada yang cukup membusung dan pinggul yang menggiurkan pria manapun apabila dia rajin berolahgara dan merawat dirinya dengan sungguh. Santy sudah menjanda selama 2 tahun. Dia di tinggal suaminya yang meninggal karena serangan jantung. Dengan Harta warisan dari suami dan tokonya, cukup membuat Santy hidup dengan tenang berkecukupan.


Saat ini Santy sedang mencoba membangunkan anak semata wayangnya, Henry (18 Tahun). Seorang pemuda yang baru saja lulus dari SMA, yang cenderung agak gemuk, malas dan sangat kecanduan bermain game. Saking kencaduannya, di kadang tidak acuh atas kejadian di sekitarnya, yang ada dalam pikirannya hanya game dan game saja.

Bahkan karena kencaduannya itu, tidak seperti anak-anak yang lain yang seumuran, bukannya sibuk mencari Universitas untuk melanjutkan pendidikan, Henry malah lebih sering bergadang hanya untuk main game.

Tok… Tok… Tok…

“Henry…. Hen… bangun dong sayang, sudah siang iniiiiii!” pinta Santy di depan pintu kamar anaknya sambil terus mengetuk pintu anaknya.

Tok… Tok… Tok…

“Sayang sudah jam 10 lohh iniii, masa masih mau tidur sih” lanjut sang ibu sambil terus mengetuk pintu kamar anaknya.

Tok… Tok… Tok…Tok…..

Hening tidak ada balasan dari anaknya yang masih didalam kamarnya.

“huft…… ni anak kebiasaan deh mentang-mentang baru lulus SMA, malah malas-malasan gini malah gak usaha cari kuliah yang dia mau” batin Santy.

Dengan suara yang lebih keras dan ketukan yang lebih keras DOK… DOK… DOK….“ HENRY BANGUN SUDAH SIANG INI, KOK MALAH MALAS-MALASAN Sih”.

Lalu terdengar suara grasak-grusuk dari dalam kamar anaknya. Tak Lama Kemudian terbukalah pintu kamar anaknya.

Clek….

Terlihat Henry yang masih terlihat berantakan habis bangun tidur. Dengan rambut yang acak-acakan si anak bertanya dengan nada kesal kepada ibunya. “Paan sih Ma !? Kan Henry masih libur habis lulus” keluh Henry.

Lalu Santy menjawab “Lahhhh terus kalau libur kamu bisa malas-malasan terus gitu? “

“Lihat tuh si Andre (18 Tahun), pagi-pagi sudah ngajak mama sepedaan” Lanjut ibunya Henry.

Andre merupakan tetangga dari Santy dan Henry yang masih dalam satu komplek meski rumah mereka tidak bersebelahan. Andre merupakan teman sepermainan Henry, tetapi beda sekolah. Meskipun begitu mereka sama-sama gemar bermain game, tetapi berbanding terbalik dengan Henry, Andre gemar berolahraga untuk menjaga fit tubuhnya untuk tetap prima sehingga terlihat atletis dan menggairahkan kaum hawa. Dan tidak hanya itu berbanding dengan Henry yang pemalu dan pemalas, Andre sangat easy-going terhadap semua orang.

Setelah mendengar omelan ibunya dan selesai mengucek-ngucek matanya, Henry baru sadar kalau ibu masih berkeringat dan sedang memakai pakaian olaharga, sebuah T-shirt putih kebesaran dan legging yang dibalut celana pendek diluarnya. (ane gak nemu ilustrasinya, harap pembaca bisa berimajinasi hehehe intinya buka pakaian ketat. Detail ini penting buat kedepannya ya)

Lalu Henry berkomentar “Oalahhh, tumben si Andre ngajak mama sepedean”

Dengan ketus Santy menjawab “Lahhhh kamu gimana sihhh…., ini kan sudah ketiga kali-nya dalam seminggu ini Mama sepedaan pagi sama Andre”

Dengan cengengesan Henry membalas ketusan ibunya ”Hehe iya ya…. ? Aku gak sadar Mam hehehe….”

Lalu Santy dengan nada kesal dan sambil menoel kepala anaknya “Ishh kamu sih nge-game terusssss, masa gak sadar mama ngapain aja. Padahal kamu juga di rumah loh…..“

“Kan Henry sering mama ajak juga, ehh….giliran diajak kamunya kalau gak lagi maen game paginya atau kamunya masih tidur abis bergadang” omel Santy ke anaknya

“Males aku banget aku sih mam….. Di luar panas pake bangettttt’” keluh Henry sambil menggaruk-garuk lehernya.

Dengan berdecak pinggang “Duhhh… jangan ogahan gitu dong… kan biar kamu sehat juga sayangggg, kamu tuh harus banyak gerak dan kena sinar matahari juga sayang, masa mau di kamar terus sihh” komentar Santy terhadap kebiasan buruk anaknya.

Lanjut omelan Santy “Kamu tuh ya… harusnya juga nemenin Mama tau…. Siapa tau nanti kamu kuliah di luar kota”

“Takutnya jarang ketemu mama nanti, harusnya kita spend time together honey….” ujar Santy sambil mengelus pipi anaknya dan memelas kepada anaknya

Tapi Henry dengan jengkel malah menepis tangan ibunya sendiri. Dan hal itu membuat Sant kaget dan sedit.

“Yaelah….Mam, terserah aku dong Mam, Henry mau ngapain aja toh masih libur juga…” ketus Henry dengan tindakan dan nada yang agak sedikit menjengkelkan di telinga Ibunya.

Santy hanya bisa menghela kecewa dan terdiam menatap anaknya yang barusan menepis tangannya dan ogah-ogahan untuk berolah-raga. “Yauda deh…… terserah kamu mau ngapain aja selama liburan, tapi jangan lupa cari dan daftar kuliah ya sayang…” pinta dan pasrah Santy.

Meski ada rasa kecewa, tapi tetap dengan rasa keibuannya, Santy meminta anaknya untuk sarapan pagi yang sudah disiapkan olehnya. “Oh ya… Hen… tuh ada makanan buat sarapan kamu. Mama tadi beli bubur ayam di warung Pak Joko. At least….. kamu makan teratur dan yang sehat dong sayanggg” lanjut Santy.

“iya… iya….., thanks Mam” Jawab Henry datar.

Di tengah obrolan antara ibu dan anak tersebut, tiba-tiba muncul sesosok pemuda dari dapur rumah Santy dan Henry. Siapa lagi kalau bukan si Andre, jejaka ganteng dan bercharismatic yang baru saja menemani Santy untuk bersepedaan pagi tadi di sekitar komplek mereka.

“Halo broooo….., baru bangun ni hahhaha” sapaan dan tawaan mampir dari mulut Andre.

Terlihat Andre yang berkeringatan yang menenggunakan Jersey Sepeda yang merupakan pakaian ala pesepeda jaman sekarang. Dengan reseleting dada yang terbuka, memarkan badan yang fit dan memiliki six-pack yang dapat memikat wanita manapun. Andre menghampiri pasangan ibu dan anak tersebut lalu bertanya ke Herny “Bergadang lagi ni Hen….?ck.. ck.. ck… Nge-push rank nih?”

Dengan meggaruk-garuk kepala, Henry hanya cengar-cengir mengganguk.

Lalu ejekan datang dari Andre “Sekali-kali olahraga bisa kali brooo…. biar gak tambah bulet gitu badan lo hahaha”

“Hehehe” Cengir Henry atas ejeken temannya itu. Lalu Henry menjawab dengan nada tidak antusias “Males gw bro….., panasss di luar. Enakan naekin rank gw mah”

“Tuhkan Henry lebih mentingin nge-game, sampe gak pernah mau olahraga nemenin mamanya padahal sudah di ajakin juga” omel Santy di depan Andre.

“Wahhhh parahhh……. masa lu gak mau nemenenin nyokap lu juga sih? Durhaka loh hahaha” ejek Andre untuk memana-manasi Santy

Mendengar itu Santy menyahut “Tuh kamu Hen…. dengerin si Andre, durhaka kamu mentingin game daripada mama kamu sendiri….huh…”

Andre manghampir Santy dan berdiri disebelahnya dan menepok dadanya sendiri buk…buk…, Andre berkata “Sudah tante, biar Andre aja yang nemenin sepedaan”
.
“Iya Dre, makasih ya sudah ngajakin dan nemenin tante sepedaan” Jawab Santy.

“Si Henry mending gausa di ajakin lagi ya tante, percuma kan si Henry pasti gak bakal mau dan ngeluh doang….” Lanjut Andre menganjurkan Santy

Dengan mendesah capek, Santy setuju atas anjuran “Hadehh bener kata kamu Dre, Iyaaahh tante juga capek ngajakin anak tante. Bisanya cuma makan tidur makan game doanng”.

Henry hanya bisa terdiam pasi atas omongan Andre dan Santy yang menyindir dirinya. Tidak heran dengan sikap Henry yang diam, di depan Andre dia memang cenderung mengalah atau bahkan takut. Bahkan Henry hanya diam melihat tatapan Andre terhadap ibunya yang cenderung mesum.

Lalu ibunya Henry menyeletuk ke Andre “oh ya Dre, padahal baru tiga kali loh bareng kamu Dre…., tapi sudah bikin nagih aja ya sepedean pagi-pagi gitu”.

“Iya tante, emang bikin nagih kok. Jadi gini tan…… kalau badan kita sudah terbiasa dengan berolahraga nantinya badan kita bakal nagih untuk terus beraktivitas” Jelas Andre.

Sambil menganggukan kepalanya, Santy bertanya “Oh begitu ya….. ? Kamu tahu juga banyak ya soal ginian ya?”

“Iya dong tante, Andre kan dibiasain olahraga sejak kecil dan pas kecil pernah mimpi jadi atlet tapi gak jadi heheh” Jawab Andre

“Hmmm… bener juga sih, tante dulu sering lihat kamu sama papa kamu jogging kalau pagi. Sekali lagi makasih ya Dre, nanti ajak tante lagi ya” timpa Santi

“Sama-sama tante, biar gak hanya sehat dan badannya jadi bagus hehehe” cengir Andre dengan menatap Santy dari atas hingga bawah.

Tetapi Santy tidak menghiraukan tatapan, toh dia pikir maklum seorang pria, dan tidak mungkin Andre punya niat buruk terhadap dirinya. Lalu tanpa sengaja Santy melihat ke bagian bawah Andre, dan melihat ada “sesuatu yang besar” disitu. Santy langsung menolehkan kepalanya melihat kearah lain. Tanpa disadari oleh Santy, Andre tersenyum melihat gelagat dirinya.

Dan yang terjadi adalah bawah ada beberapa detik di keheningan di rumah tersebut, untuk menghilangi kecangungan itu, Santy berseru “Wah bener tuh Dre!!, biar badan tante makin bagus dan langsing juga”.

“Nah bener tante……. makanya besok-besok sepedaan lagi sama Andre ya…” Ajak Andre dengan antusias

“Iya dengan senang hati Dre…. biar tante makin strong dan sehat hihihi.” Jawab Santy semangat dan gembira atas ajakan kedepan tetangganya mudanya.

Henry hanya bisa mendengarkan obrolan antara ibu dan temannya sambil melanjutkan diamnya sambil menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal itu. Bahkan saking asiknya pembicaraan antara Santy dan Andre, Henry tidak di ajak dari pembicaraan mereka lagi. Oleh Karena itu Henry memutuskan untuk ke meja makan untuk menyantap sarapan yang di belikan oleh mama nya. Meskipun gitu Santy dan Andre tetap terus ngobrol tentang rencana sepedaan mereka di kemudian hari tanpa mengacuhkan Henry. Di saat Santy tidak melihat dirinya, Andre hanya tersenyum dan menatap Henry dengan tatapan merendahkan.

Setelah ngobrol panjang dengan Andre, Santy memutuskan untuk mandi. Lalu sebelum Andre pamitan untuk pulang, dia mengajak henry untuk nge-game “Oh ya Hen, nanti kita kapan-kapan maen bareng push rank ya…sambil pake Dscrd juga ya”

Dengan senang menerima tawaran tersebut, memang pada dasarnya Andre sangat jago maen game juga. “Mayan auto-win nih” Pikir Henry

Lagi game dan game yang berada di kepala Henry, dia tidak sadar hal tersebut yang akan menjatuhkannya ke jurang yang amat dalam.

Apakah jurang tersebut?????

bersambung…..

Catatan

- Ini Merupakan karya pertama saya di dunia cerita.
- Harap maklum dan maafkan bila ada kekurangan dari berbagai segi (POV, format, bahasa, typo dan lain- lain) dari cerita saya.
- Mohon kritik dan saran ya guys
- Perihal update belum menentu jadwalnya ya

Index - Main Story
  1. Part 1 - Page 1​
  2. Part 2 - Page 4
  3. Part 3 - Page 8
  4. Part 4 - Page 20
  5. Part 5 - Page 30
  6. Part 6 - Page 35
  7. Part 7 - Page 41
  8. Part 8 - Page 47
  9. Part 9 - Page 50
  10. Part 10 - Page 56
  11. Part 11 - Page 61
Extra Story
  1. A Day With Ara - Page 56
  2. The White Menu Club - Coming soon.​

Update suhu
 
Part 12a

Keesokan Hari.

PoV Henry


Aku kembali mencoba menelfon mama, masih tidak ada akfif. Begitu juga dengan Andre, sama-sama tidak bisa di hubungi.

*Plak….aku pukul kepala-ku sendiri karena bodoh. Kenapa aku tidak pergi kerumah Andre saja. Siapa tahu mama disana pikirku. Secepat kilat aku kesana. Ketika sampai langsung saja kuketuk pintu rumah Andre.

“Iyaaa sebentarrrr……” teriak seorang wanita dari dalam rumah.

*Clek…..pintu terbuka. Terlihat sosok wanita masih muda melonggokan kepala-nya keluar. Sesaat melihatku, dia langsung mengenali diriku.

“Oalah mas Henry toh. Ada apa ya mas?” ucap wanita yang bernama Ayu itu. Dia adalah pembantu wanita di rumah Andre. Jadi kamu berdua memang sudah saling kenal.

“Halo mbak Ayu, anu…. saya cari Andre mbak”.

“Ohhhh lagi nggak ada mas. Den Andre nya lagi pergi keluar kota…..” jawab Mbak Ayu.

“Keluar kota? Kemana ya mbak?” lanjut aku bertanya.

“Wahhh….saya nggak tahu mas, ngomong-nya sih cuma keluar kota saja” lanjut Mbak Ayu.

“Tapi Mbak lihat ibu saya nggak? bu Santy?” tanyaku lagi beharap dia tahu keberadaan mama.

“Bu Santy? Waduhh mas, saya nggak liat juga tuh…” ucap mbak Ayu yang kemudian langsung tersenyum berarti kepadaku. Raut muka mbak ayu juga terlihat ada sesuatu yang di sembunyikan. Melihat senyuman dari mbak Ayu, aku yakin pasti ia juga tahu hubungan mama dan Andre. Tapi sayang aku tidak berani ofmenuduh mbak Ayu tanpa bukti.

Sudah pasti mama pernah melakukan bersenggama di rumah Andre. Karena aku ingat dengan ucapan mama, kalau setiap gowes dia pasti mampir ke rumah Andre dulu. Bahkan aku yakin kalau mereka tidak benar-benar sepedaan. Alasan gowesan hanya untuk membodohi-bodohiku.

“Begitu ya…. ya sudah deh. Saya pulang dulu ya Mbak, permisi” Aku pergi dari rumah andre. Binggung tidak tahu mau ngapain lagi, mau tak mau aku hanya bisa pulang ke rumah.

Sambil berjalan kaki menuju rumah, sesekali aku melihat kebelakang ke rumah Andre. Ternyata mbak Ayu masih di berdiri depan pintu. Aku lihat dia sedang bermain dengan Hp-nya sambil tertawa. Pas pandangan mata aku bertemu dengan mbak ayu, ia pun tersenyum lebar kepadaku.

Sial….. Aku benar-benar di permainkan mereka semua.

*Kriukkkk…..

Uang dalam aplikasi ojek online milik-ku terisi saldo sangat banyak, jadi kalau mencari makan aku tidak perlu pusing lagi. Kalau aku lihat history transaksi, mama lah yang mengisinya. Ia memang benar-benar sudah mempersiapkan ini semua. Aku menjadi tidak sabar untuk mengetahui alasan mama melakukan ini semua.



Selesai makan, aku berbaring di kamar. Mau main game juga sudah tak ada semangat lagi. Aku lirik flash disk yang masih tercolok di PC-ku. Penasaran dengan video selanjut-nya, lantas aku buka file video 2.

File Video 2

*Slurp.... Slurp.... Cleck... Cleck... Slurp.....

Tidak perlu basa-basi, video ini langsung panas dari awal. Mama sedang bersimpuh di depan Andre, dengan mulut penuh oleh kontol besar yang sudah keras. Kedua tangan mama di berpegangan kepada paha Andre. Dan dengan semangat memaju-mundurkan kepalanya, mengocok penis Andre dengan mulutnya. Lantai di antar mereka berdua pun basah oleh ludah mama.

Seketika nafsu-ku pun terusik lagi. Sial ini junior tidak bisa di ajak kompromi. Tampaknya aku akan coli lagi sambil melihat mama digenjot nikmat oleh Andre dibelakangku.

Seperti file video 1 yang sudah kutonton, video ini di rekam di kamarku lagi. Kalau aku lihat jam dinding kamarku yang terekam video ini, terlihat video di rekam di jam 3.

“Oh iya tan, mending telpon Henry dulu. Biar pasti dia pulang jam berapa nanti” anjur Andre, sembari berkecak pinggang menikmati kuluman mulut mama.

“Puah….Cuphhh” kecup mama di kepala penis Andre.

“Bener juga kamu Dre, siniin Hp tante”.

“Di speaker phone aja tan, biar aku bisa dengar juga”. Mama pun mengangguk setuju dengan permintaan Andre.

*Tut….Tut….Tut… suara mama sedang menelponku. Mama memberikan hp-nya kepada andre untuk di pegang oleh-nya. Sembari menunggu aku angkat, mama kembeli menjejali mulutnya dengan kemaluan Andre.

*Slurp….Slurp….Slurp….Slurp….Slurp….

“Halo mam, kenapa nelpon? Ada apa?” terdengar suaraku dari speaker Hp mama.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Aku lihat di video itu, meski sudah kujawab telpon dari mama, ia masih saja terus menghisap penis Andre dengan nikmat. Tak peduli anak-nya yang sudah menjawab telepon dari-nya.

“Mam halo, halo mam……” kembali aku bersuara.

“Ehmm…puah….kamu dimana sayang?” tanya mama akhirnya berbicara membalas panggilaanku.

*Clek…Clek…Clek…Cuph…Happ

Selesai bernyata mama malah kembali memanjakan penis Andre dengan mulut dan kini tangannya juga turut membantu, memang ia sudah menjadi binal. Ia tak pernah membiarkan sedetik mulutnya nganggur dan kosong.

“Masih di tournament mam. Memangnya kenapa ?”.

*Slurp….Slurp….Plop…..Clek…Clek…Piuh…

“Ohh, mama cuma nanya aja kok *Cuph…Cuph…Hap….Slurp…Puah… terus kamu Pulang jam berapa?” di sela sela bertanya kepada anak-nya, sempat-sempatnya mama terus memanjakan kontol Andre.

Andre hanya tersenyum melihat kelakuan mama. Ia mengelus kepala mama dengan lembut.

*Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

“Bukannya aku tadi sudah bilang ya? Aku pulang malam mam”.

*Puah….Clek…Clek…Clek…”Ohh iya ya, mama cuma mastiin aja. Biar mama nanti siapin makanan buat kamu makan nanti” jawab mama *Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

“Oh nanti aku makan di sini kok, biar sekalian. Ngomong-ngomong mama lagi ngapain sih? Dari tadi ada suara-suara gak jelas gitu”.

*Puah….Clek…Clek…Cuph….Clek…” oh mama lagi makan mie kuah, sama ada sosis-nya juga. Sosis-nya besar banget loh Hen, di kasih Andre” ucap mama berbohong kepadaku waktu itu. Jelas-jelas dia sedang menghisap kontol Andre, bukan makan mie kuah. Dan bodohnya, waktu itu aku percaya dengan omongan mama.

Eh tunggu sebentar pikirku…..Aku pause video itu. *Plak….suara jidat tertepok. Aku memukul jidatku sendiri karena kepolosanku. Tersadar apa yang di maksud mama dengan sosis berurat pemberian Andre. Ternyata maksud mama adalah kontol Andre yang berurat-urat besar.

Kembali aku play video itu.

“Ohhhhhh, Terus mama kok makannya jam segini, memangnya belum makan siang ya?” lanjut ku bertanya lagi.

*Glok…Glok…Glok…Glok…Glok…

Pantas saja waktu itu mama tidak menjawab langsung, ternyata dia sedang face-fuck oleh Andre. Teman brengsek itu, memaju mundurkan pinggul-nya dengan cepat, tak ayal mulut mama terhujam oleh penis Andre yang besar itu.

Kemudian Andre menahan kepala mama, dan mendiamkan penis-nya dalam-dalam. Pasti mentok sampai tenggorokan.

“Mam mam keselek ya? Halooo” jelas terdengar suara aku yang khawatir dengan mama yang tiba-tiba tidak menjawab lagi. Seandai-nya aku tahu kalau mulut mama sedang penuh dengan kontol Andre

*Puah….puk….puk…puk…..

Ketika Andre, menarik kontol dari mulut mama terlihat banyak benang saliva yang menjutai dari mulut mama ke kontol-nya. Dan ludah pun berhamburan ke lantai kamar-ku. Hadeh…..pantes saja lantai ku kemarin basah sekali.

“Hihihi iya mama tadi keselek ama sosis besar-nya Andre” setelah cukup menghirup udara, mama akhirnya bisa menjawab aku yang khawatir saat itu.

“Haha mama ada-ada saja deh, bikin panik aku tahu nggak sih. Masa bisa keselek sama sosis sih” mendengar itu, aku merutuki diriku sendiri yang terlalu polos dan bodoh.

“Sosis-nya gede sih, berurat-urat besar gini jadi bikin keselek hihihi. Tapi enak loh Hen hihihi”.

*Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

“Kok Ber-urat? Itu bakso apa sosis mam” tanyaku saat itu, yang terdengar bodoh bagiku.

*Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…Ploop

“Hihihi gak tau ni Hen. Kok bisa Sosis-nya Andre unik banget Hen, berurat-urat tebal gini”.

Terlihat di layar, kala itu mama bertelponan dengan aku sambil tetap melayani kontol Andre dengan semangat.

*Clek….Clek….Clek

“Hmmm, terus mama kenapa makan jam segini?” tanyaku lagi pada mama saat itu.

“Ehmmm…. tadi Andre tiba-tiba nawarin ko..ehh sosis-nya. Karena kelihatan enak, mama jadi pengen deh hihihi. Terus Mama jadi keenakan deh”.

*Clek….Clek….Clek

“Hoooo gitu, ok deh. Makannya jangan cepet-cepet mam, nanti keselek lagi. Dari tadi aku dengar suaranya kayak lahap banget makannya hahaha” ucapku ke mama pada waktu itu.

“Hihihihi enak sih besar dan berurat gini. Sudah ya sayang mama mau lanjut nyep…eh makan lagi, nanti telpon kalau mau pulang ya Hen” pinta mama waktu itu. Kembali dia mengingatkan aku untu

*Crek…panggilan itu berakhir.

“Oops, hampir salah ngomong tante hihihi” tawa mama, ketika tahu hampir salah ucap.

“Hahaha, dasar mama binal, bisa-bisanya telponan sama anak sambil nyepong kontol” ejek Andre kepada mama.

“Hihihi itu anak dongo banget ya, masa dia gak tau bunyi nyepong sih. Padahal kan kerjaan dia kan cuma ngegame dan coli dong, harusnya tau dong” ucap mama.

Mama….. Aku tidak dongo ucapku dalam hati. Aku sebagai anak yang baik, tidak mau berprasangka buruk…..

Aku tonton Mama kembali memanjakan kontol Andre. Mama kembali melumat kemaluan Andre dengan buas.

“Ayo Dre, saatnya kamu sodok tante ya” Pinta mama.

Mama meminta Andre untuk duduk di pinggiran kasur. Andre pun mendudukkan diri, dengan kontol keras tegak mengancung menantang mama.

*Cuuh Cuuh Clek Clek Cuuh Cuuh

Meski sudah sangat basah, mama terus meludahi kontol Andre. Ia meratakan ludah-nya agar terbalur rata di sejukur batang penis Andre. Pasti karena ukuran kontol Andre yang besar, jadinya
harus sangat basah. Kalau nggak nanti nggak bisa masuk ke memek mama yang mungil itu, pikiku.

Mama naik ke pangkuan Andre, dengan begitu aku hanya bisa melihat punggung mama yang sedang di pangku oleh Andre. Ia genggam batang kontol Andre, lalu mengarahkan kepala kemaluan Andre ke lubang nikmat-nya.

Ketika dirasa sudah pas, mama menurunkan tubuh-nya dan…*Blesh…..”Ughhh mentokk dreee” desah mama ketika penis Andre berhasil masuk sepenuh-nya. Mama mendiamkan diri diatas pangkuan Andre. Mereka saling memeluk erat satu sama lain. Punggung mama yang berkeringat terlihat sangat seksi, menggairahkan.

Dengan kemaluan mereka yang kini sudah menjadi satu, mereka terdiam saling meresapi kemaluan pasangannya masing-masing. Bibir mereka pun bertemu, saling melumat pelan dan mesra. Tak lupa mereka juga saling menggerayangi.

“Kontol kamu memang hebat, punya papanya henry aja gak pernah mentok loh, sampe nyentuh dasar rahim tante gini” puji mama ke Andre.

“Hahaha, memang kecil banget ya punya papa Henry?” tanya Andre.

“Banget, KECIL banget Dreeee…..” ucap mama menekankan kata kecil.

“Ukuran punya papa Henry mah gak nyampe setengah punya kamu. Tante heran, kok dulu tante bisa puas sama yang ukuran gituan ya” lanjut mama menjelaskan kemaluan milik mendiang papa.

“Tante sudah pernah bilang ke kamu kan? Kalau si Henry juga kecil kayak papanya. Bapak dan anak sama saja, sama-sama kecil hihihi” lagi mama berucap sekaligus menghina anak sekaligus suami-nya yang sudah tiada.

Mama sudah kelewatan, bisa-bisa nya dia membanding kemaluan anak kandung-nya dengan kepunyaan orang lain. Bahkan papa yang sudah tiada pun juga kena imbas-nya.

“Berarti Henry punyanya titit tan, bukan kontol hahaha” tawa Andre ikut mengejek-ku.

“Hihihi iya bener juga kamu, dia mah punya nya titit kayak anak kecil” lanjut mama menambah ejekan Andre kepadaku.

“Herny kamu punyanya kan titit kan? Bukan kontol kayak gini kan? Hihihih” pertanyaan mama sangatlah menghina diriku. Orangtua mana yang membahas, atau bahkan menjelek-jelekan kemaluan anaknya.

Aku tundukkan kepala melihat penisku yang sudah ereksi dengan maksimal, yang tergenggam oleh tanganku. Memang benar apa kata mereka, penis Andre yang memerlukan dua tangan
untuk menggenggam penuh lingkaran batang-nya. Sedangkan milikku hanya dengan satu tangan saja sudah cukup. Hidup ini memang tidak adil.

“Ogh….tante” lenguh Andre ketika mama mengoyangkan tubuhnya, mengulek kontol Andre yang tertancap dalam-dalam di memeknya.

“Dreeee…….kontol kamu enyakkkkkk” erang mama centil.

Kemudian mama menaik-turunkan tubuh, mengenjot penis Andre di dalam memeknya. Mereka berdua mendesah-desah. Dengan posisi ini mama yang lebih banyak bekerja ketimbang Andre. Peluh pun bercucuran membasahi kedua tubuh mereka.

*Plok Plok Plok…..“Ah….Ah….Ah…Ah…ko-kontollll” lanjut mama mendesah.

“Oh tanteeee Santyyyy” erang Andre

Tak lama dalam posisi itu, mama berganti posisi pangkuan. Sekarang mama menghadap kamera. Dengan begini aku bisa melihat ekspresi mama yang keenakan menggenjot Kontol Andre.

“Ohhh….Dreeee” desah mama.

Dari belakang kedua tangan Andre menyelinap dari bawah ketiak mama, untuk menjamah kedua payudara mama. Jari andre juga memanjakan pucuk ujung dari buah dada mama yang sudah mancung tegang.

“Ohhhh….Dre…..remessss….terusss….aahhhh” desah mama manja, menikmati Andre pada payudara-nya.

Mama menghentikan goyangannya.

“Lihat Hen…. sumber susu kamu dulu lagi di remes nih” goda mama ke arah kamera.

“Oughhh…. yang kenceng Dreee” pinta mama sambil ia sendiri ikut meremas tangan Andre yang sedang hinggap di kedua toked bulatnya.

“Nah gitu sayang…….yang kencenggg….ahhhhh” desah mama.

Lalu mama menoleh kebelakang untuk bercumbu dengan Andre. Melihat pemandangan mama sedang bercumbu dengan mesra serta payudara-nya di remas manja oleh Andre, membuat diriku semakin terangsang. Penisku sudah maksimal, precum pun sudah banjir membasahi batang kemaluanku.

“Ohhhh….mamaaaaa……”desahku sambil mengocok-mengocok penisku sendiri terus.

*Plop

Mama berdiri dari pangkuan Andre, hingga kontol Andre terlepas. Ia kembali masukkan kontol Andre yang basah ke mulutnya.

*Slurph.... Slurph..... Slurph.... Slurph....

“Ohhhh….. Tanteeee” erang Andre keenakan.

“Andre…hh…tante pengen dientot kamu sambil di gendong ya sayang” pinta mama. Kemudian mama kembali berpangku dan memasukan kontol Andre ke liang senggamanya. Ia rangkul Andre, dan melingkarkan kakinya di pinggangnya. Andrepun memeluk mama, lalu kemudian ia berdiri.

Andre langsung mengayunkan tubuh mama yang sedang di gendong olehnya.

*Plok Plok Plok Plok

“Andreeeeee….ahh…ahh…..”

“Dreee….kamuuuu kok kuat bangetttt sihhhh….”

*Cup Cup Cup Slrup....

Sambil menggendong mama, Andre berjalan mendekat kamera. Dengan begini, aku bisa melihat batang pajang beurat Andre yang menjulang tinggi dengan kepalanya tertancap dalam memek mama

“Gilaaaa….” gumamku. Aku bisa melihat bibir vagina mama terpaksa terbuka lebar untuk menampung kontol Andre yang besar

*Plok Plok Plok Plok

*Cup Cup Cup Slrup...... Andre menghentikan ayunannya, dan bercumbu dengan mama. Harus aku akui, Andre sangat kuat.

“Henryyyy…mamaaaaa…. Keluarrrrr….lagihhhhh..oghhhhh” teriak mama meraih orgasmenya. Andre manaikkan tubuh mama, hingga kontolnya lepas dari memek mama. Tubuh mama bergetar di dalam pelukan Andre.

“Ohhhhhhh………” erang mama panjang sambil mendongak.

*Cret Cret Cret Cret.

Dari dekat aku bisa melihat bagaimana menyemburkan cairan orgasmenya dengan begitu hebatnya. Lantai di bawah mereka, alias lantai kamarku pun sudah banjir.

Kepala mama bersandar di bahu Andre yang bidang itu.

“Capek tan?” Andre bertanya sambil menciumi kepala mama yang bersandar di bahunya.

“Hh…..hh…hh….iya…dre capek banget” jawab mama dengan nafas yang berat.

“hh…Kamu…?” tanya mama balik

“Hehehe belum tan” nyengir Andre sambil terus

“Ah gila kamu dre! Kuatnya kebangetan ah, bisa mampus nih tante” omel mama.

“Loh kok marah tan, nggak Andre kasih jatah lagi nih” ancam Andre.

*Cuph……”Hihihi canda dong sayang, wanita mana sih, yang gak mau sama penjatan perkasa kayak kamu sih” ucap mama

Melihat mereka bergurau seperti itu, aku jadi merasa cemburu. Tak ingat lagi kapan aku bercanda dengan mama.

Mama turun dari gendongan Andre. Lalu ia berlutut lalu menungging di atas kasur. Tanpa banyak bicara, Andre pun langsung ke belakang tubuh mama. Ia hujam memek mama dengan cepat.

*Plok Plok Plok

*Plak “Aduhhh….dre….atitttt…ah…ah..” pekik mama manja seperti anak kecil.

“Dikit….lagi….dikit….lagiiiiii…….ahhhhh” erang mama. Nampaknya dia akan kembali meraih orgasme untuk kesian kalinya untuk hari ini. Aku sendiri terus mengurut pelan penisku yang sudah basah ini.

*Tring….Tring…Tring….

Di video itu terdengar suara hp berbunyi tanda panggilan masuk. Mereka berdua tersontak kaget mendengar dering handphone yang nyaring itu. Seketika Andre menghentikan ayunan pinggul-nya. Ia meraih handphone mama yang tergeletak di dekatnya.

“Tannnn…. Si pencundang nelpon nih” ucap Andre. Mama menoleh kebelakang melihat Andre.

Kalau aku terka-terka dari jam, berarti itu yang menelpon mama adalah aku sendiri ketika minta di bukakan pintu rumah. Ternyata aku menggangu mereka berdua sedang asik bersetubuh. Pantas saja waktu aku pulang kemarin, mama sangat lama membukakan pintu rumah. Jadi seandainya aku tidak kehilangan kunci rumah waktu itu, aku bakal memergoki mereka…….

Seandainya……

“Duhhhh lagi enak-enak…hh… juga……diemien aja…lah..hh….” dengus mama kesal. Aku ingat, waktu itu aku terus mencoba menelpon mama.

Dengan sambil tetap menungging, mama meraih Hp-nya dari pegangan Andre. “Duh…..Si Henry kenapa sih, bisanya ganggu kesenangan orang ajah” omel mama. Terlihat dia sangat kesal

“Mam, aku di depan nih, kunci-ku hilang. Tolong bukain pintu depan dong mam” terdengar suaraku yang meminta dibukakan pintu rumah. Mendengar permintaan aku, raut muka mama menjadi sangat geram marah.

“Memang anak tolol, padahal sudah tante ingetin terus, kalau mau pulang telpon dulu” ucap mama pelan sambil menutup mic handphone-nya, supaya tidak terdengar aku yang sedang menelpon.

“Mam halo, mam halooo……” terdengar suara-ku yang masih memanggil mama. Mama terlihat semakin kesal.

*Crek….. Lantas ia matikan panggilan telponku.

“Sudah Dre, matiin aja kameranya. Terus kamu langsung bersih-bersih aja di kamar mandi kamar tante” perintah mama kepada Andre. Kemudian Andre melepaskan kontol-nya dari lubang memek mama. Sebelum kamera mati mereka sempat berbicara dulu.Tak Bukannya segera berbenah, untuk membukakan pintu mereka berdua masih sempat untuk menghina diriku yang saat itu sudah menunggu di depan.

“Ok deh, tan. Jangan marah tan, nanti ketahuan Henry” Jawab Andre singkat.

“Jangan marah katamu Dre? Padahal tante tanggung tadi, bentar lagi orgasme, eh malah gagal gara-gara Henry".

“Tenang aja tan, besok-besok masih bisa kan” ucap Andre, berusaha menenangkan amarah mama.

“Iya-iya” jawab mama malas, lalu ia berdiri dan memungut pakaiannya yang tercecer.

“Oh iya ini terus kamarnya gimana?”.

“Bilang aja abis pijetan”.

“Ah seriusan tan?” Andre tidak percaya dengan ucapan mama.

“Pasti percaya…..diakan bego, udah deh percaya aja ama tante” ucap mama yang mencemooh diriku. Kata-kata mama ada benarnya, buktinya kemarin aku benar-benar percaya dengan mereka. Bahkan sampai aku pasrah membiarkan kamarku menjadi tempat ‘pijet’.

Lalu Andre berjalan ke arah kamera, terlihat kontol besar-nya yang masih ereksi keras dan basah dengan lendir memek mama itu berayun-ayun ke kanan ke kiri. Lalu dia ambil kamarenya dari tri-pod, sekarang satu layar hanya ada wajah-nya.
“Brengsek lu hen, ganggu doang. Dasar pencundang sampah” ucap Andre emosi kepada kamera yang ditujukan kepada aku.

“Tuh Hen dengerin Andre, kamu tuh memang anak pencundang tidak berguna, bisa-nya cuma ganggu kesenenangan orang aja” ucap mama. Meski tidak terlihat fisik-nya, suara mama terdengar bete.

Video itu pun berhenti.

“Haaaaaaah…….” hela nafasku lemas. Aku tidak mengerti dengan diriku sendiri, persaan marah, cemburu, penasaran dan nafsu bercampur aduk menjadi satu.

Sebentar deh……

Aku teringak dengan gelagat aneh mama dan Andre malam itu, jangan-jangan…….mereka mengeruh kenikmatan pada saat aku membersihkan sisa-sisa peterempuran mereka di kamarku. Berarti mama waktu itu…. Menelan sperma Andre di depan aku, dengan dalih makan.

Bodohnya aku……



File Video 3

Aku lihat video ini berdurasi lebih lama dari video sebelum-nya. Dan berbeda dengan video-video sebelum-nya, kini mereka berada di rumah Andre. Dan seperti video awal, ini juga menggunakan tripod.

*Degh….jantung berdegup dengan keras ketika melihat pemandangan yang baru pertama aku lihat.

Tubuh bugil tante Hani. Ia sedang berdiri di depan kamera, melenggokan tubuh-nya yang tak kalah seksi. Wow…. puting kiri tante Hani di tindik. Terlihat sangat seksi, dan menggairahkan. Apa tidak sakit ya.

“Iya-iya Han, kamu seksi kok” terdengar suara mama menyindir Tante Hani yang bergaya depan kamera.

“Hehehe iya dong mbak, emang kamu masih endut” balas Tante Hani.

“Enak aja, masa kayak gini di bilang gendut. Dasar adik binal” sergah mama mama mengejek balik tante Hani.

Berarti tante Hani bermain belakang, alias selingkuh dari om Doni. Aku semakin tidak mengerti, apa yang terjadi sebenarnya, mengapa tante Hani ikutan juga dengan mama. Tiba-tiba kamera-nya bergerak, sehingga arah merekam pun berubah.

“Hahhhh…..” kagetku. Apa-apaan ini?!

Tak hanya Tante Hani yang tanpa busana, tapi disana juga ada mama sudah bugil juga. Bahkan si Kiryo pembantu laki-laki yang sudah tua di rumah Andre, juga berada di situ. Tapi bedanya laki-laki tua itu masih berpakain lengkap.

Terlihat di atas sofa panjang, tubuh atas kiryo condong ke arah mama, kedua tangan-nya sedang meremas-remas buah dada mama. Namun mama tidak risih di pegang-pegang oleh lelaki tua yang jelek itu. Ia terus berbicara dengan tante Hani, tanpa menghiraukan Kiryo. Kalau begini pasti mama sudah pernah tidur bareng sama Kiryo. Mereka akan melakukan melakukan pesta seks.

Ah gilaaaaaa……masa mama mau sih bersetubuh sama orang tidak jelas seperti itu. Aku tidak menyangka akan melihat mama bersetubuh dengan orang selain Andre. Dan orang lain itu adalah Kiryo pula. Bersetubuh dengan Andre saja sudah merupakan pengkhianatan besar. Ini malah sekarang di tambah Kiryo, laki-laki tua yang beda status sosial dengan diri.

Tapi……

Apakah ada orang lagi ya? selain Andre dan Kiryo ya……

Lamunanku buyar ketika ada pergerakan dalam video itu.

Terlihat Tante Hani bergabung dengan mereka. Sekarang Kiryo di apit oleh mama dan tante Hani. Tampaknya mama ternyata akan melakukan threesome. Bak raja si Kiryo, merangkul mama dan tante Hani yang terlihat seperti selir kerajaan. Berkali-kali si pria tua itu memberikan kecupan kepada pipi mama dan tante Hani. Keduanya pun terkekeh geli menerimanya.

“Ihhhh….bapak mah genittttt” seru mama manja, sambil terus diciumi

“Tau niihhhhh…..sampe basah gini” ujar tante Hani.

“Saya bales nih” Mama membalasnya dengan mengelus selangkangan Kiryo yang masih memakai celana.

Ia pusatkan usapannya di sebuah benda keras yang tercetak di celana itu. Sudah pasti itu adalah kontol Kiryo. Kalau di perhatikan dari besarnya cetakan yang kayak tabung , aku rasa besar hampir sama dengan milik Andre. Sesekali mama memencet-memencet gemes ujung dari
benda keras yang masih terbalut celana, yang pasti adalah kepala penis Kiryo. Sedangkan tante Hani hanya meraba-raba lembut paha Kiryo.

“Gimana Dre sudah siap?” tanya tante Hani ke Andre yang tidak terlihat di dalam video ini. Pasti si Andre sedang mengotak-ngatik kamera pikirku.

“Sudah tanteku sayang” ucap Andre di balik kamera.

“Nanti hasil-nya harus bagus ya Dre. Biar Henry bisa coli hihihi, ya kan Hen?” ucap mama kepada kameranya.

“Tenang sayang, pasti nanti hasil-nya bagus” balas Andre.

Gila pikirku, mereka akan merekam sebuah film porno layak-nya professional. Dengan menjadi bintang main-nya adalah mama aku sendiri, berserta adik-nya. Dan aku akan coli sambil menonton mereka semua. Harusnya aku marah, tapi ini malah tak sabar untuk coli.

“Sip, sudah ready nih. Bisa dimulai tan“ ucap Andre kepada mereka bertiga yang duduk di sofa panjang.

“Halo Henry…. Mama mau bikin film bokep nih….. Ini buat kamu coli loh hihihih. Terus coba lihat nih ada siapa” mama menunjuk tante hani yang ada di seberang-nya. Padahal tanpa perlu di kenalkan aku juga sudah lihat tadi. Hadehhhhh…..ada-ada saja mereka ini.

“Haiiii keponakan tante yanggg…….” ujar Tante Hani yang di gantung, tidak menyelesaikan kalimatnya.

“Yang apa hayooo?” tanya mama.

“Yang pencundannggg hihihihi” teriak tante Hani disertai cekikian. Mama pun tertawa mendengar penuturan adik kandung-nya, tanda setuju.

Hati aku jadi terluka mendengar kata-kata tante Hani. Ia juga ikutan menghina aku, seperti mama yang lakukan pada aku. Namun meski sakit hati mendengar ucapan mereka, aku tidak bisa menampik bahwa aku semakin terangsang menanti aksi binal mereka.

“Memang loh Han, keponakanmu itu mah cuma bisa bikin marah doang, bikin darah tinggi kumat aja. Sudah gitu mesum juga lagi” tambah mama.

“Oh yaaaa? Mesum gimana sih kak?” dari nada bicara dan raut wajah yang dibuat-buat kaget, pasti tante Hani sudah tahu tabiat buruk aku dari mama. Kurasa pura-pura bertanya lagi cuma untuk memanas-manasi aku yang akan menonton. Dan itu berhasil, amarahku semakin menumpuk.

“Ihhh…. tau gak sih Dek, dia itu tuh suka coli pakai foto aku loh Han” jelas mama.

“Serius kak? Ihhhh…. kok kamu parah banget sih Hen, masa mesum sama mama sendiri sih” lanjut tante Hani dengan akting kaget dan jijinya. Lebih parah aku atau mereka sih, dasar gila pikirku.

Selama membahasku atau lebih tepatnya mengejekku, keduanya tetap memanjakan Kiryo yang di berada di tengah-tengah mereka.

“Oh ya Hen, kamu pasti kenal sama laki-laki ini kan? Pasti dong. Sana ngomong Kir” perintah mama kepada pria tua itu.

“Hehehe, halo den Henry, maap-maap aja nih hehehe” si Kiryo menyengir senang ke kamera, sambil menggaruk kepala-nya. Terlihat dia malu-malu, tapi tak dapat menutupi nafsu yang sudah menggebu-gebu. Ya iya lah, siapa yang tidak tahan dengan perlakuan mama dan tante Hani. Aku juga pasti tidak menolak.

‘Dasar tua bangka’ hardikku dalam hati.

“Ouwhhhh….. Memek sudah becek nih, padahal cuma megang-megang ini doang” desah mama sambil terus meremas selangkangan Kiryo.

“Hehehe Bu Santy, masa megang senjata saya sudah becek aja hehehe. Sudah gak sabar di sodok saya ya?” tanya Kiryo kepada mama dengan nada meledek.

“Iyahhhh pakkk” mama malah menjawab lirih.

“Hehehe kalau begitu dicium sayang dong Bu Santy, jangan di elus-elus doang” pinta Kiryo dengan kurang ajarnya mama.

Namun mama menurut dengan permintaan itu dan segera membawa kepalanya turun ke selanggkangan Kiryo. Aku lihat mama terpejam ketika akan mengecup penis kiryo yang masih di dalam celana.

*Cuph…..

Dalam video ini, adegan itu terasa sangat khidmat penuh kasih sayang ketika mama memberikan kecupan kecil di sana. Aku sendiri tak ingat kapan aku menerima ciuman dari bibir mama. Ini malah kontol tua yang menerima/

“Aku juga sudah becek banget loh pak, banjir malah” ucap tante Hani tidak mau kalah.

“Nah cium juga dong hehehe” kata Kiryo terkekeh lebar. Terlihat giginya yang kuning dan sudah tidak lengkap lagi.

Seperti mama tadi, tante Hani juga melekatkan bibir di batang penis Kiryo. Sekarang mereka berdua bergantian memberikan kecupan di kontol Kiryo yang masih di dalam celana. Si Empu kontol itu pun tersenyum menjijikan. Dan dengan kurang ajarnya, ia mengelus-elus kepala mama dan tante Hani yang sedang mencium-mencium selangkangan-nya.

“Sudah-sudah, saatnya kalian sepong kontol saya” pinta Kiryo. Mama dan Tante Hani mengangkat kepalanya masing-masing, tersenyum hangat dan mengganguk kepada kiryo.

“Duhhh nih kontol tua sudah gak sabar ya di isep-isep ya” ucap mama kepada kontol sambil di toel-toel olehnya.

“Hihihi, lucu amat sih kamu kak, heran aku jadi binal begini” tawa tante Hani melihat kelakuan kakaknya. Sama, aku juga heran kok tan.

“Bawel ah kamu dek” hardik mama.

Tetap bertiga di sofa, mama dan tante Hani merubah posisi menjadi saling menghadap dengan Kiryo tetap di tengah-tengah mereka. Dengan posisi seperti itu, aku bisa melihat service yang diberikan mama dan tante Hani ke pembantu tua bangka itu.

Kini kedua wanita yang kusayangi itu bekerja sama membuka celana Kiryo. Terpampang lah batang penis keriput punya Kiryo yang sudah keras dan menjulang tinggi. Masih lebih pendek dan lebih kecil sedikit dari pada milik Andre. Tapi tetap saja lebih besar dari milikku sendiri, sangat jauh malahan. Hebat juga pikirku, sudah tua seperti masih perkasa.

Dari layar monitor aku dapat melihat kedua kedua wanita itu matanya nanar melihat kontol berurat milik Kiryo. Bahkan terlihat Mama menggigit bibir bawah, tanda tak sabar melahap habis kontol Kiryo.

*Cuh Cuh Cuh

Mama ludahi telapak tangannya, lalu dia mengocok pelan kontol Kiryo. Tangannya naik turun dengan lembut, merasapi urat-urat besar yang timbul. Mata mama pun tak lepas dari kontol yang sedang di manja olehnya.

“Hmmmm…..ohhh….enak banget bu Santy” ucap Kiryo seraya menegadah.

“Hihihihi apanya yang enak?” tanya mama.

“Kontol saya enak Bu, dikocokin pake tangan ibu, lembut banget” ujar Kiryo keenakan sekaligus memuji betapa halusnya tangan mama.

Sedangkan tante Hani menyosor mulut si Kiryo. Ia merangkul leher pria tua itu. Lantas kedua-nya terlibat perturangan mulut yang ganas. Kiryo membalas dengan meremas-remas payudara Tante Hani.

*Cuph…..Slurp……Slurp……Slurp……bunyi lumatan mulut mereka sangat nyaring. Slurpp…..…”ohhhhh…..pakkkk….remessssss” erang Tante Hani di tengah cumbuannya dengan kakek tua itu.

Fuckkkk…. Apa tante tidak jijik ya. Mendingan sama aku saja tan, dari pada sama lelaki tua seperti Kiryo pikirku.

Tapi…..

Menonton tua bangka itu bercumbu dengan Tante Hani malah membuatu semakin terangsang, nafsu dalam diriku bertambah naik. Melihat mereka bergumul bagai menonton interracial porn saja.

Terlihat adegan di depan ku semakin panas, secara sadar aku turut kembali mengurut-urut peni-ku perlahan. Seperti kemarin aku ingin menikmati tontonan ini. Meskipun aku selalu di hina sama mama terus, tetapi nafsuku menang.

Sekarang mama menunggging di atas sofa, mulut mama hanya berjarak beberapa centi dari kepala kontol Kiryo. Aku yakin si kampret tua jelek itu bisa merasakan hembusan nafas mama di penisnya.

*Cuph Cuph Cuph *Cuph Cuph Cuph

Mama bertubi-bertubi mendaratkan bibirnya di sekujur kontol Kiryo. Tak ada yang bagian luput dari bibir mama, kedua bola yang mengelantung juga tidak terlupakan untuk dikecupi juga. Aku hanya bisa geleng-geleng melihat mama yang terus memanjakan batang itu dengan bibir-nya.

“Aduhhh kak, kamu suka kontol banget yaaaa” kata Tante Hani, melihat kakak-nya memuja sebuah kontol tua.

“He-eh, malahan *Cuph Aku… *Cuph… lebih sayang *Cuph sama *Cuph kontol daripada *Cuph Henry” ucap mama di sela-sela mengecupi kontol Kiryo. Ini kedua kalinya aku mendengar berkata seperti itu. Aku semakin kencang meremas-remas kontol, rasa emosi dan nafsu bercampur menjadi satu.

“Waduh, gimana tuh Hen? masa mama kamu lebih sayang sama kontol tua Kiryo daripada kamu hihihi” ucap tante Hani sambil menggerling nakal ke kamera.

“Kayaknya kamu payah banget ya, sampe kalah sama kontol tua gini hihihi” tambah tante Hani terus memanas-manasi keponakannya sendiri yang sedang menonton.

Mama menegakan badannya, lalu menoleh ke kamera. Meski hanya dari layar, terasa tatapannya. menusuk Ia berkata berkata dengan tegas “Dengerin mama ya Hen. Sekarang mama cuma sayang sama Andre dan kontol perkasanya”.

Seketika nafsu dalam diriku menurun. Mendengar itu aku menjadi sedih, masih tidak mengerti kenapa mama terus berkata seperti itu. Kenapa ia terus mengeluarkan ucapan yang sangat jahat.

“Kalau sama saya gimana Bu? Sayang juga gak hehehe” ucap Kiryo yang membuyarkan lamunanku.

“Enak aja sayang, saya mau ngentot sama kamu juga cuma karena kontolmu ini lumayan enak” hardik mama. Kata-kata mama di sambut gelak tawa oleh mereka semua.

“Kok lumayan enak sih Bu?” tanya Kiryo kepada mama yang masih memegang kontolnya.

“Sudah gak usah banyak protes Kir, masih mending saya kasih jatah, atau…….” ucap Mama

“Hehehe, iya-iya Bu, canda doang kok hehehe”.

“Sudah ah, ngomong mulu nih. Mendingan sekarang ena-ena. Enjoy the show ya Hen, jangan kedip hihihi” ucap mama kepada kamera.

*Happ….Slurp….. Slurp……. Slurp….. Slurp…….

Dengan buas mama langsung melahap batang penis Kiryo yang sudah basah karena ludahnya sendiri. Di lumat kepala kontol keruput Kiryo. Pasti lidah mama menggelitik lubang kencing Kiryo yang pesing itu. Kulihat pipi mengempot, menyedot habis penis tua itu. Seperti ingin menarik keluar sperma yang tersimpan di dalam situ.

*Slurp….. Slurp….. Slurp…….Slurp….. Slurp…….

“Ohhh Bu Santyyy…. Emang joss sepongannyaaa…” desah Kiryo. Ia tidak tinggal diam, dia mengelus-elus mesra punggung mama yang mulus itu, terkadang meremasnya pelan saking keenakan hisapan mama.

Dengan tetap bersender di tangan Kiryo, Tante Hani pun tidak tinggal diam. Telapak tangan-nya memainkan buah zakar kiryo yang menggelantung besar. Yang kemudian di bales oleh kiryo dengan memainkan tindikan Tante Hani di puting kirinya. Apa tidak sakit ya pentil di puting susu gitu. Sebentar-sebentar……aku baru sadar! Apa om Doni tahu kalau puting istrinya di tindik ya.

“Uhhhh kak, kamu semangat banget sih ngisepin kontol Kiryo” lirih Tante Hani.

*Plop…..clek cleck “Habisnya kontol Kiryo enak juga sih” ucap mama sambil mengocok kemaluan Kiryo yang sudah sangat basah.

“Hehehehe” nyengir Kiryo.

Tiba-tiba Mama dan tante Hani saling bertatapan cukup lama. Tetap mengocok penis, mama memandang wajah adiknya dengan sayu. Kalau aku ikuti gerakan mata mama, terlihat bola mata-nya bolak balik menatap bibir dan mata adik kandung-nya. Jangan-jangan mama….

“Aku sayang kamu Dek……” ucap mama pelan penuh perasaan.

“Aku juga sayang kamu Kak” balas Tante Hani juga dengan perasaan.

Lho Lho mama dan tante Hani mau ngapain ini……….

Kedua kepala mereka maju saling maju mendekati. Tak ayal bibir mama menempel di bibir tante Hani. Lalu kedua saling mengecup bibir dengan lembut dan pelan.

Ini pertama kali aku melihat adegan lesbi, dan gilanya di lakukan oleh mamaku sendiri dan adik kandungnya. Mama dan tante Hani, hanyut dalam ciuman yang penuh cinta dan nafsu itu. Yang awal kecupan-kecupan lembut, lama kelamaan menjadi cumbuan yang buas.

*Cuph Cuph Cuph Cuph Slurp……Cuph

Saking buasnya saling melumat, sampai air ludah meraka tumpah ruah jatuh membasahi kontol Kiryo yang berada di bawah kepala mereka berdua. Tangan mama tidak tinggal diam, tetap menggurut batang kontol Kiryo yang sudah basah, menjadi semakin basah karena liur dia dan tante Hani yang jatuh.

Cukup lama mereka bercumbu, lidah mereka keluar saling membelit. Pria manapun pasti terpana melihat pemandangan yang erotis ini. Tidak aku terkecuali aku. Sekarang saja aku sedang coli melihat mama dan tante hani bercumu dengan dahsyatnya.

“Loh ini kenapa malah keasikan cipokan gini sih, kasian tuh si Kiryo nganggur sampe mupeng gitu” protes Andre, yang membuat mama dan tante Hani memundurkan kepalanya masing.

Ketika terlepas, terlihat benang saliva terjuntai dari bibir mama dan bibir tante Hani, yang kemudian putus karena keduanya sudah menjauh. “Ohhhh fuck, seksi banget” ucapku keras melihat itu. Aku menekan-nekan penisku sendiri.

“Ihhhh Andre jangan ngerusak suasana deh!” ucap mama sambil mengelap area mulutnya dengan bagian belakang tangannya.

“Tauuu nih, padahal lagi enak lho” rengek tante Hani.

“Padahal gak apa-apa loh den, kapan lagi saya bisa lihat bu Santy ngelesbong sama bu Hani hehehehe” ucap Kiryo.

“Sudah-sudah, sana lanjut ke adegan sepong” perintah Andre.

“Sudahlah Dre, mainnya biasa aja. nggak perlu di arahin gitu. Biarin natural aja ngentotnya. Tapi tante mau nyeponging Kiryo dulu ya” pinta mama.

“Ok deh, tan” jawab Andre singkat.

Kurasa ada benarnya kata-kata mama kalau ada arahan dari orang lain, maka pergumulannya akan tidak luwes. Eh sebentar-sebentar kenapa aku malah mengomentari cara pembuatan film bokep mereka. Harusnya aku merutuki perbuatan mereka. Hadeh…. Yang ada juga aku malah coli.

“Bareng kak, Aku juga mau nyepong kontol, mulut dah asem sama jinggong Kiryo nih”ucap tante Hani.

“Asem? Masa asem? Emang mau ngerokok aja kamu dek” seru mama sambil tangannya tak pernah lepas dari kontol Kiryo.

“Lho kan ini rokok daging hihihi” canda tanteku itu.Cukup lucu juga tante Hani pikirku.

“Eh Iya ya, bener kamu juga dek Hahahah” tawa mama.

Kulihat tangan Kiryo bergerak ke arah belakang kepala mama. Lalu mendorong kepala mama untuk mendekati kontol kiryo yang sudah basah. Tak ada ada penolakan, mama otomatis membuka mulutnya lebar dan langsung melahap dalam-dalam batang penis Kiryo.

“Aaaaaa……*Hap”

Terlihat mulut mama tidak dapat menampung keseluruhan kontol kiryo yang panjang dan berdiameter cukup lebar itu. Terlihat urat-urat besar di sekujur kontol Kiryo terjepit ketat oleh bibir mama. Dengan mata tertutup, mama mulai menghisap kontol Kiryo.

*Slurp….. Slurp….. Slurp…. Cuph Slurp….. Slurp……Cuph

“Ohhhhh……ini lonteeee jago banget ngisep kontol

Mama menaik turunkan kepalanya dengan ritme yang terjaga. Aku yakin mama sangat menikmati menghisap penis Kiryo. Terlihat dari wajahnya yang memancarkan kebahagiaan.

Tante Hani juga ikutan memberi service oral seks kepada laki tua itu. Ia mengerjai bagian batang penis yang tidak masuk ke dalam mulut mama. Kakak dan adik kandung itu bekerja sama memuaskan sebuah kontol tua yang besar. Aku menduga bukan sekali ini saja mereka mem-BJ satu kontol barengan seperti itu.

“Hmmmmm…*slick…enak ya kak….*slickkk….” tanya tante Hani di sela menjilat sisi batang Kiryo. Lidah menulusri

“Hiyaaa(iyaaa)....*Slurp….Slurp….Slurp….” jawab mama dengan mulut masih penuh dengan kemaluan Kiryo.

“Ohhhh……kakak adik kok jadi pelacur….gilaaaa” erang Kiryo kenaakan. Mama dan tante Hani tidak marah dihina oleh pria yang status sosial jauh di bawa mereka. Justru mereka tetap asik memuaskan Kiryo, atau bahkan memuaskan diri mereka sendiri.

*Slurp….. Slurp…. Slurp…. Cuph….. Slurp….. Slurp…. Cuph

Tanpa ada bicara lagi, mereka sangat telaten memanjakan kemaluan yang sudah tua namun perkasa. Ketika mama melepaskan hisapannya, dengan sigap tante Hani menggantikannya. Giliran Tante Hani yang menyumpal mulutnya yang manis dengan kontol besar Kiryo. Bola zakar Kiryo yang besar dan sangat keriput itu tak luput dari remas lembut mama dan Tante Hani.

Gilirian mama kini menjilati sisi-sisi penis Kiryo. Dengan jelas lidah mama menelusuri urat-urat besar yang terlihat berkedut-kedut kuat karena perbuatannya. Tubuhku merinding membayangkan lidah mama menjilat-jilat penis itu. Alangkah nikmatnya kalau itu benar-benar terjadi. Kubayangkan lidah mama yang menulurusi sekujur batang penisku.

Tak lupa mama juga mengecupi bagian batang penis yang tidak masuk ke dalam mulut tante Hani. Aku rasa mama sangat suka menciumi kontol. Karena kalau dilihat dari video sebelumnya dan video yang ini, mama selalu menciumi kontol dengan bertubi-butubi.

Kiryo terpejam dan bersender di sofa menikmati sepongan wanita-wanita yang kusayangi itu. Ia juga mengelus-elus punggung mama dan tante Hani yang sedang sujud di atas sofa.

Ahhhh betapa beruntung keparat tua itu. Aku bayangkan diriku yang mengantikan si tua itu. Akibatnya secara sadar, amarah aku kepada mama saat ini malah naik turun. Ada birahi harus di tuntaskan. Kalah, aku kalah lagi dengan nafsu ini.

Melihat mama dan tante Hani, terus menyepong kontol Kiryo dengan semangat. Suara hisapan yang merdu dan seksi pun membahana terdengar dari speakerku.

Tak bisa bohong, aku terkagum dengan stamina si Kiryo. Sudah 20 menitan lebih berlangsung dan dikerjai oleh wanita secantik mama dan tante Hani, ia tidak muncrat-muncrat. Kalau aku, di pegang saja tentu tidak tahan untuk tidak mengeluarkan pejuku.

Lama aku menonton mama dan tante Hani menyepong kontol Kiryo. Aku check durasinya. Gila sudah 30 menit lewat, si Kiryo masih sanggup menahan serangan mama dan tante Hani. Meski penis milliku sudah tegang maksimal, aku sekuat tenaga menahan diri untuk tidak ejakulasi sekarang. Aku masih ingin tahu adegan selanjutnya, jadi hanya aku urut-urut alus saja penisku.

“Ohhh lonteeee….. kuuuuu……, sayaaaaa mau crotttt” Racau Kiryo keras. Muka merah seperti kepiting rebus.

Dengan sigap mama memasukan kontol Kiryo kedalam mulutnya. Lalu ia hisap dengan rakus. Tangannya pun tak lupa mengocok-ngocok batang Kiryo sudah mengkilat basah. Gerakan kepala dan tangan mama semakin cepat dan liar, tanda tak sabar menelan cairan haram Kiryo.

*Slurp….. Cleck Slurp….. Cleck Slurp…… Cleck. Suara hisapan yang basah terdengar nyaring, sampai membuatku merinding. Apalagi suaru itu keluar karena mamaku sendiri sedang menghisap kemaluan milik kakek-kakek.

“Buuuu……ohhhh” Kiryo mengerang dengan hebat. Ia meremas kepala mama yang sedang naik turun.

“Ayo Kir….keluarin yang banyak, keluarin semua Kir” tante Hani menyemangati. Ia pun turut membantu dengan meremas-remas kantung zakar Kiryo. Mengurut supaya peju Kiryo keluar melimpah.

“Ohhhh sayaaaa keluarrrrr…… telennnnn….ooghhhhh” Aku liat tubuh Kiryo bergetar. Tubuh tua namun gempal milik kiryo terhentak-hental dengan hebat. Aku yakin di setiap hentakan tubuhnya, ia pasti menyemprot mulut mama dengan pejunya.

Aku hanya bisa tercengang, melihat proses pengisian mulut mama dengan peju Kiryo. Sedikit demi dikit, pipi mama membesar. Aku yakin mulut mama semakin penuh dengan sperma Kiryo.

Gila…. tua-tua banyak banget ngecrotnya, karena terlihat sedikit lelehan cairan putih keluar lewat sela-sela bibir mama yang masih menjepit ketat kepala kontol Kiryo. Dengan tubuh Kiryo berhenti bergetar, mama menarik mulutnya dari Kontol Kiryo lalu ia bersimpuh di depan kamera. Sehingga di layar monitor terpampang wajah mama yang merah dengan pipi menggelembung menampung sperma Kiryo.

Lalu mama membuka mulutnya lebar-lebar. Melihat isi mulutnya aku mengocok-ngocok kontol ku yang sudah tegang dengan cepat.

“Ohhhh….kenapaaaa….mamaaa…jadiii….binal…. Begini…..” erangku keenakan akibat kocokan di kontolku sambil melihat mulut mama di penuhi sperma.

Bagaimana tidak terangsang hebat. Melihat mulut ibu kandung sendiri penuh dengan sperma milik seorang kakek-kakek tua. Tapi apakah orang lain juga terangsang ya melihat ibunya sendiri begitu, atau hanya aku saja.
Tante Hani mendekati mama, dan ikut bersimpuh di sebelahnya.

“Kaakkkk Santyyyyyy…..” panggil tante Hani manja ke mama. Dia gesekkan bahunya ke bahu mama. Perbuatannya itu tampak seperti layaknya anak kecil akan meminta sesuatu. Mama menengok ke arah tante Hani yang berada di sampingnya.

“Hapahhh….(Apaaa)?” dengan mulut masih penuh peju, mama bertanya ke Tante Hani.

“Bagi dong pejunyaaaa…” pinta Tante Hani dengan wajah memelas.

“Hakk wolleehhh….. (Gak Boleh….)” ujar mama menggoda adiknya. Siapa sangka kalau aku akan melihat mama dan adiknya berebutan peju dari seorang pembantu yang sudah tua. Aku sendiri tetap saja mengocok kemaluanku. Terasa sebentar lagi klimaks.

“Ihhh pelit banget sih” rajuk tante Hani dengan wajah cemberut.

“Hiya-Hiya Hini (Iya-iya sini)” mama memutar tubuhnya menghadap adiknya. Kini mereka berdua bersimpuh dan saling beharhadapan. Mama membentakang kedua tangannya, menanti adiknya.

Dengan secepat kilat tante Hani menyergap mulut mama yang terbuka dengan bibirnya sendiri. Ia memeluk tubuh mama erat, tak ingin melepaskan tubuh kakaknya. Keduanya terpejam menghayati lumatan mereka.

“Ehmmmm…..Cuph….Cuphhh…..hmmmm” gumam mama menikmati cumbuannya dengan adik kandungnya. Tante Hani juga turut menikmatinya.


Aku bisa melihat perpindahan peju Kiryo dari mulut mama ke mulut Hani. Terlihat cairan putih kental sangat banyak sekali yang masuk kemulut tante Hani. Bahkan sampah tumpah ke dagu mereka berdua, mengotori sekitaran mulut mereka. Melihat mama dan tante Hani yang berbagi peju, aku kocok-kocok kemaluanku semakin cepat

*Glek. Tante Hani menelan peju pemberian mama.

“Puah…..ehmmmm enak kak”. Mendengar ucapan tante Hani, dengan mulut masih penuh dengan peju Kiryo, mama tersenyum.

*Glek. Mama pun juga menelan sperma Kiryo.

Kini mereka saling mecumbu mesra. Mama menjilat mulut dan dagu tante Hani, membersihkan peju Kiryo yang tercecer di sana. Begitu juga tante Hani. Dengan lidahnya, ia membesihkan sisa peju yang tertinggal di sekitar mulut tante Hani. Tampak seperti ibu kucing yang memandikan anakknya.

“Ehmmmmm…. Enakkkk” goda mama ke kamera. Lidahnya dengan sensual membersihkan sisi-sisi mulutnya.

“Ohhhh…..gw ngecrottt lagiiii” teriakku ketika memuntahkan laharku.

*Crot…. Crot…. Crot…. Crot…..

Beberapa semburan spermaku kembali mengotori meja komputer yang ada di depanku. Jari-jariku pun juga basah.

“Hosh….hosh….hosh……”

Mama dan Tante Hani membuka mulut lebar ke arah kamera, memperlihatkan kalau sudah tidak ada lagi sperma Kiryo yang tersisa.

Aku iri dengan Andre dan Kiryo. Mereka bisa memuntahkan peju di mulut mama bahkan di mulut tante Hani juga bisa.

“Gimana bu? Enak gak peju saya” tanya Kiryo yang masih bersender santai di sofa.

“Yahhhh lumayan lah” jawab mama sambil menyeka mulut dengan jarinya, yang kemudian hasil sekaan di bawa kemulut untuk di telan.

Aku pause video itu. Dengan sempoyongan aku berjalan keluar untuk ambil minum. Lalu aku termenung lelah di kasur. Masih saja mama tidak bisa di hubungi. Atau aku lapor polkis saja ya, ah tapi tidak mungkin mereka mau membantu.

Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku. Kenapa memberikan aku tontonan seperti ini, lalu apa sebenarnya rencana mereka. Apakah mama memiliki maksud dari menghinaku terus.



Hari sudah siang, aku putuskan untuk makan. Setelah makan siang dan tenaga sudah pulih, aku kembali terduduk untuk menonton kelanjutan video ini. Aku baru sadar, meski baru muncrat, ternyata penis Kiryo masih ereksi dengan perkasa. Sangat hebat pikirku, apa dia pakai obat kuat ya.

“Kir, kamu minggir dulu” perintah mama ke Kiryo.

Lalu mama dan Tante Hani bersender di sofa, dan mengangkang lebar. Keduanya sama-sama menekuk kedua kakinya, sehingga berdua terlihat mengangkang seperti bentuk huruf M. Bulu kemaluan mama sangat banyak tapi di cukur rapih. Sedangkan tante Hani di cukur habis, sehingga mulus tanpa bulu jembut.

Melihat memek mama dan tante Hani, birahiku kembali bangkit, membuatku serasa mendapat tenaga baru, penisku kembali tegang.

Mama menepuk-menepuk vagina yang sudah basah dan merah merekah itu. Tante Hani pun juga ikutan seperti kakaknya.

Ternyata kali ini Andre ikutan. Ketika dia masuk frame, terlihat kontol besarnya bergoyang ke kiri dan ke kenan dengan hebat. Aku iri dengan kepunyaan Andre. Seandainya juniorku juga besar, pasti mama mengijinkan aku untuk menggauilinya juga.

*Puk Puk Puk Puk

“Hihihih, ayo di nikmatin” ujar tante Hani sambil melebarkan bibir vaginanya dengan dua jarinya.

“Ayo sini, pejantan-pejantanku silahkan di nikmati hidangan memek basahnya” ajak mama vulgar kepada Kiryo Dan Andre.

Kembali ke video, aku lihat Andre duduk di depan mama. Sedangkan Kiryo duduk di depan tante Hani. Kini aku tak bisa melihat memek-memek basah yang bikin terangsang itu. Karena terhalang oleh tubuh Kiryo dan Andre.

“Wuihhh Bu Hani, memeknya sudah becek banget nih. Kangen saya Bu, sudah lama gak ngerasaain memek ibu hehehe” ucap Kiryo.

“Yauda makanya jangan banyak ngo…….Ohhh Kirrr…” desah tante Hani yang diikuti getaran tubuhnya. Kiryo menyerang dengan tiba-tiba, sehingga tante Hani tidak bisa menyelesaikan bicaranya.

*Slurpt….. Slurpt….. Slurpt…. Slurpt….

“Ahhh….Kiryooo” erang tante Hani.

Berbeda dengan Kiryo yang sudah menjilat memek dengan buasnnya, Andre hanya mengecupi kedua belah paha mama yang mulus itu. Berkali ia kecup kedua paha mama. Tatapan mama sayu melihat ke arah Andre yang berada di depan selangkangan.

Aku rasa hubungan mama dan Andre, lebih dari seorang wanita dengan simpanan brondongnya. Seperti video kemarin, tak hanya nafsu tapi ada rasa kasih sayang juga yang terpancar dari mata mama. ‘Sialan lu Dre, Tak hanya menikmati tubuh mama, tapi kau juga merebut hati mama gw’ gerutuku dalam hati.

Dengan kedua tangannya berpegangan kepada kedua paha mama, Andre tundukan kepalanya mendekat ke selangkangan mama. Aku tidak bisa melihat apa yang dia lakukan.

“Ohhhhhh….yeshhh….sayanggggg…..” desah mama panjang.

“Ahhhh….ahhhhh”

“Ini memek punya kamu sayangg…..”.

“Lihat Hennn….ah……lidahhhhh penjantannnn mamaaaa lagiii …oh…… maininnnn itilll…. mamaaaa” lagi desah mama mendesah keenakan sekaligus memanas-manasi aku.

“Terussss Dreeee…..enakkkk” lanjut mama mengerang-erang. Tubuhnya bergerak-gerak tidak karuan seperti cacing kepanasan. Peluh pun bercucuran membanjiri seluruh tubuhnya.

“Ohhh… Hennnn…. temannnn……. kamuuu…. lagiiii….. ngorekkkk… lubang… memek….. mamaaaa……” racau mama keenakan karena lumatan Andre di kemaluannya.

Tangan kanan Mama meremas dan mengelus kepala Andre yang berada di selangkangannya. Sesekali menjambak rambut Andre. Namun Andre tidak bergeming, ia terus menlumat habis kemaluan mama, tempat aku dulu bernaung.

Kedua kakak-adikk yang merupakan ibu kandung aku dan adiknya, itu mendesah-desah di atas sofa ketika kemaluan mereka di kerjai oleh para penjatannya. Keduanya saling berlomba mendapatkan orgasme.

“Kiryoooo akuu dapetttt…..ohhhh” Tante Hani mendapatkan orgasmenya duluan, tubuhnya berguncang hebat. Berkali semburan hebat keluar dari lubang kencingnya.
*Cret….cret….cret…. .

“Hehehe, sampe muncrat-muncrat gitu Bu. Enak kan bu? Jagokan saya hehehe” ucap Kiryo menyombongkan diri.

“Iyahhhh…..kam-kamuuu hebatt” ucap tante Hani dengan nada parau. Matanya terpejam akibat klimaksnya yang hebat.

“Dre…..Dre….dikittt lagiiii” racau mama. Giliran mama yang akan mendapatkan orgasmenya. Ia turut meremas payudaranya sendiri.

“Ahhhh……. Dre…tanteeee…. dapettttt….shitttt…akhhhh..” erang mama dengan kerasnya ketika berhasil mendapat puncak nikmatnya. Tubuhnya bergetar-getar hebat. Mata mama mendelik ke atas, hanya terlihat putih saja. Menurutku mama medapatkan orgasme yang sangat hebat. *Cret…..Cret….Cret…. Lubang memek menyemburkan cairan orgasmenya dengan hebatnya.

Terlihat air mengalir deras dari sofa mama duduk. Cairan itu jatuh menetes ke lantai.

“Hihihhi…maaf sayang, kamu….jadi hh…. basah….hh…. Kuyup” ucap mama dengan nafas tersengal-sengal.

“Hehehe tante squirt terus ya kalau sama aku” ucap Andre. Harusku akui, walau masih muda, Andre sangat ahli dalam urusan menaklukan wanita.

“Hhh…..Iya, hh…… sini sayang…hh…” ucap mama membuka lebar kedua tangannya, ingin memeluk Andre. Andre pun menyambut ajakan peluk mama, dan menindih tubuh mama

“Makasih sayang, kamu terus kasih tante kenikmatan” ucap mama mesra sambil mengelus pipi Andre.

*Cuph

Terdengar suara cumbuan, namum aku tidak melihat aktivitas mulut mereka. Namun menilai dari suara, terasa sangat syahdu dan nikmat. Dan mereka cukup lama berada dalam posisi itu.

Bahkan tante Hani yang ada di sebelah mereka mengomentari mereka,“Duh mesranya kalian, nikah aja gih sana”.

‘Nikah?’ gumamku. Tidak mungkin kan? Mana mungkin mama menikah dengan seseorang yang jauh umurnya dengan dirinya. Apalagi pasangannya adalah teman anaknya sendiri.

Mama tak menghiraukan kata-kata tante Hani, dan terus saja berciuman dengan Andre. Tapi malah aku yang termenung. Bodoh, apa yang kupikirkan oleh otakku ini. Tidak mungkin mama akan menikah dengan Andre. Lagipula apa yang mama lakukan sudah lebih gila dari menikah. Untuk apa aku pusing-pusing memikikirkan hal itu. Ada-ada saja.

“Sirik aja si kamu dek” ucap mama setelah melepaskan cumbuannya, yang hanya di balas tawa oleh tante Hani.

Setelah cukup istirahat, mama meminta para pria untuk duduk di sofa. Kulihat kemaluan Andre dan Kiryo masih dalam keadaan belum tegang maksimal. Tapi tetap saja besar di bandingkan dengan miliku yang sudah ereksi maksimal ini.

“Sini Andre sayang, biar tante blowjob kontol kamu dulu biar keras” ucap mama yang kemudian langsung bersimpuh depan Andre.

“Dek, kamu sama Kiryo ya” perintah mama ke adiknya. Lantas tante Hani bersimpuh di depan Kiryo si pembantu tua di rumah Andre. Dengan segera mama dan Tante Hani, melesekan kepala mereka ke selengkangan pasangan masing-masing.

Namun Aku tidak bisa melihat mama dan tante Hani yang mengservice kontol di depan mereka agar siap bergempur liang cinta mereka. Tapi aku yakin, hisapan kedua sangatlah nikmat. Kenapa aku tahu? Kerena Andre dan Kiryo mengerang keenakan akibat ulah wanita-wanita di depan mereka. Sial aku tambah iri saja.

*Slurp… .Slurp…. Slurp…. Slurp…..

*Plop….

“Ohhhh…. Dreeee…. Kontol kamuuu… enak bangett sih buat di sepong” ucap mama di sela-sela menghisap kemaluan Andre.

*Slurp…”Punya suamimu dulu gimana kak?”

“Enakan ini lah Dek, jauh banget” *Hap Slurp…. Slurp… Slurp… Slurp…” jawab mama di sela-sela BJ-nya.

*Plop….. Clek Clek Clek Puk Puk Puk Clek Cuph Cuph

“Punya kakak iparmu dulu itu yaa…,, nggak kecil sih. Ya standard lah, tapi beda jauh banget sama punya Andre yang besar, tebal, panjang, berurat-urat dan berotot ini, tahan lama pula *Cuph” ucap mama yang diakhiri dengan kecupan di lubang kencing Andre.

*Happ *Slurp… .Slurp…. Slurp…. Slurp…..

*Plop….. Clek Clek Clek Puk Puk Puk Clek Cuph Cuph

“Terusss Dek, lihat ini loh urat-uratnya gede banget, ini yang bikin nagih di memek, kalau punya suami dulu mulus gak berurat gitu” lanjut mama terdengar menjelaskan kemaluan papa kepada tante Hani.

Sampai kapan mama mau membawa-bawa nama papa yang sudah tenang di alam sana. Aku tak bisa bayangkan perasaan papa kalau tahu istrinya binal seperti ini. Bahkan istrinya sekarang
menyakiti perasaan anak kandung sendiri. Seharusnya aku sebagai anak laki-laki bisa melindungi mama, tapi ini aku malah menikmati aksi gilanya dengan temanku sendiri.

“Hap” *Slurp…. Slurp…. Slurp… Slurp ….

“Puuah……Ayo kontolku sayang, saatnya kamu masuk ke memek aku ya“ ujar mama mengajak berbicara kontol Andre.

Mama dan tante Hani berbarengan mengangkangin pejantan mereka masing-masing yang terduduk di sofa. Sekilas aku bisa melihat kedua kontol itu sudah mengkilat basah dan keras. Keduanya menggesekan kepala kontol di belahan vagina mereka. Belum apa-apa Mama dan Tante Hani sudah mendesah-desah karena ulah mereka sendiri, karena gesekan kepala kontol di memek mereka.

*Bleshhh….. “Oh….Dre…..kerassss…” Desah mama.

“Ngh…..ohhh” hanya itu yang keluar dari mulut tante Hani.

Dari layar bisa kulihat kepala kontol Andre yang sudah banjir precum dan cairan lubrikasi mama, berhasil menembus lubang memek mama. Begitu juga dengan Tante Hani, lubang cintanya berhasil di tembusi oleh Kiryo.

“Gilaaa tan, ohhh…masih sempit ajaaa” erang Andre ketika kontolnya perlahan menembusi lubang nikmat mama. Kembali aku mengamati proses kontol Andre menginvasi jalur aku keluar ke dunia ini. Melihat tempat aku dulu bersinggah itu di kunjungi oleh kontol Andre, membuat nafasku tercekat. Perasaan marah dan terangsang bercampur menjadi satu.

“Dekkkk…. Kontol Andre gedeee….. bangetttt…..” racau mama.

“Iyaaa kak, punya Kiryo jugaaa samaaa” sahut tanteku itu.

Keduanya hanya berdiam diri diatas pasangan masing-masing.

Mama condongkan tubuh atasnya ke tante Hani. Begitu pula tante Hani, juga ikutan mencondongkan tubuhnya. Kini bibir mama dan tante Hani bertemu. Ciuman panas pun terjadi. Mereka bercumbu di atas pangkuan pasangan masing-masing. Mama menjulurkan lidah, begitu juga tante Hani. Lidah mereka bertarung, saling membelit dengan indah. Air liur pun berjatuhan ke sofa.

“Hh…..makasih ya dek sudah memberikan kakak kenikmatan ini” ucap mama sambil mengusap pipi adiknya yang berada di sampingnya.

“Sama-sama kak Santy-ku tersayang, apapun untuk kakak tercinta kuberikan” balas tante Hani.

Hah?! Apa yang dimaksud dengan pembiciraan mereka barusan. Jadi tante Hani yang memulai ini semua duluan. Bukan Andre, atau mama sendiri tapi tante Hani yang menjadi biang keroknya. Kenapa tante Hani menjerumuskan mama dalam perbuatan hina ini. Apa tujuannya ? Aku semakin tidak mengerti.

*Plok Plok Plok Plok

Tapi pikiranku yang binggung menjadi buyar karena suara tumbukan kulit dengan kulit yang terdengar nyaring masuk ke dalam telingaku. Ternyata Andre dan Kiryo tidak tinggal diam, tanpa permisi mereka langsung menggenjot pasanganya dari bawah. Andre memegang pinggul mama, sedangkan Kiryo

“Nghh…..” Karena masih saling bercumbu, Mama dan tante Hani mendesah tertahan akibat genjotan Andre dan Kiryo. Mama langsung menggenjot balik kontol Andre dengan buas. Begitu juga dengan tante Hani yang turut menaik turunkan tubuhnya di atas pangkuan Kiryo. Keempatnya mendesah-desah nikmat.

Tak mau kalah dengan mereka, aku juga mengocoki kemaluan ku yang sudah kembali keras sejak tadi. Padahal aku belum lama keluar, tapi karena menonton video ini, nafsuku terus bangkit kembali.

Mama menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Andre yang bersandar di sofa. Lalu ia dan Andre saling becumbu, walau begitu pinggung mama tidak berhenti bergoyang memutar mengulek kontol Andre yang tertancap di dalam tubuhnya. Sementara itu, tubuhnya tante Hani tetap tegak lurus.

“Ohhh…Kiryoooo…. terusssss…. remes dada sayaaaa….” pinta tanteku itu.

“Toketnya sekel banget Bu” jawab Kiryo meremasi dada tante Hani.

Sedangkan sekarang goyangan pinggul mama berhenti, tapi masih tetap bercumbu mesra dengan Andre.

Kali ini aku patut bersyukur, dapat menikmati tontonan ini tanpa banyak mendengar hinaan mama kepadaku. Pasti karena terlalu asyik mengejar kenikmatan, sampai mama lupa dengan diriku.

Tanpa melepas kontol Andre dari memeknya, mama berjongkok di atas sofa. Lantas dengan sangat cepat mama menurunkan pantatnya. Terlihat lemak pantat mama yang montok beriisi bergetar karena ulahya.

*Plok Plok Plok PLok Plok

“tanteeeee…..” erang Andre

“Ahhh…Dre….kerassss….. bangettt sihhhhh” racau mama, sembari terus menggenjot kontol Andre yang menyumpal memeknya. Andre letakan kedua tangannya di pinggul mama. Ia turut membantu mama yang sedang naik turun di atas tubuhnya.

Sekarang kedua pasangan itu saling berlomba mencapai puncak kenikmatan seks. Aku hanya bisa melihat mereka semua sambil coli. Menyedihkan, sangat menyedihkan. Tapi enak.

“Ohhhh…. pegal Kir, ganti posisi dong” ucap tante Hani yang kemudian melepaskan tautan kontol Kiryo dari memeknya. Aku bisa lihat betapa basah dan lengketnya area kelamin mereka.

Tante Hani langsung meranggkak di lantai. Kali ini ia menghadap ke arah samping, sehingga aku bisa melihat lebih jelas mereka ngentot.

Si Kiryo dengan sigap langsung ke belakang Tante Hani. Tanpa basa-basi, Kiryo langsung menghujam memek tante Hani dengan cepat. Erangan pun keluar dari mulut Hani, yang terdengar sangat mengairahkan.

“Memek..ibu mantepppp bangettt” ujar Kiryo sambil terus menyodok Tante Hani dari belakang.

“Ah…ah…ah…ah” tante Hani hanya mendesah-desah saja. Di tengah sodokan Kiryo, tante Hani mengedipkan matanya, serta menyeringai ke kamera. Seolah menggodaku untuk menikmati pertunjukan yang ia persembahkan

Sedangkan mama tidak lagi terjongkok di atas pangkuan Andre. Hanya terduduk manis dengan kontol Andre masih tertancap di dalam tubuhnya. Ia hanya terus berciuman dengan Andre dengan mesra. Andre pun mengelus punggung mama yang mulus dan berkeringat. Benar-benar seperti pasang kekasih.

Sambil memeluk mama, Andre berdiri dengan menggendong mama. Mama mengaitkan kakinya di pinggahn Andre. Saking panjangnya, kontol Andre tidak lepas dari jepitan memek mama. Kalau punya ku pasti sudah lepas.

“Dreee……kamu….kuat….bangett….ohhhh…..” rintih mama di tengah-tengah genjotan Andre yang kuat.

Dengan gagahnya Andre menggenjot mama dengan posisi berdiri. Harus di akui andre sangat kuat, ia mampu menggendong mama serta mengentotinya. Aku saja pasti tidak kuat menggendong mama, apalagi bersenggama dalam posisi berdiri.

Dari speaker keluar sahutan-sahutan dan erangan mama dan tante Hani yang keenakan di entot.

Andre tanpa berhenti mengeluarkan masukan kontolnya ke lubang aku berasal dulu. Saking beceknya memek mama, di setiap hujaman banyak cairan berlendir terciprat ke lantai.

“Dre……akuuuu…keluarrrrr……ahhhhhh” lolong mama panjang mencapai orgasme yang hebat. Tubuhnya yang bergetar dalam pelukan Andre.

“Terusss….Kirrr…..Terussss….Kiryoo……” teriak tante Hani yang disertai kelojotan tubuhnya yang hebat. Cairan orgasme tante Hani muncrat dengan keras membasahi lantai di bawahnya. Kiryo memegang pinggul tante Hani, agar kontolnya tidak terlepas. Ketika sudah reda klimaksnya, tanteku itu ambruk ke lantai, sehingga penis Kiryo tercabut. Nafas tante Hani terdengar parau. Kontol Kiryo basah dengan selimuti cairan putih milik tante Hani.

Mama turun dari pelukan Andre, lalu ia berbaring di sofa. Dadanya kembang kempis mencoba mengisi paru-parunya dengan oksigen.

Mama dan tante Hani, yang merupakan kakak-adik itu baru saja menggapai orgasme yang hebat pada saat bersamaan. Dan aku sebagai anak dan keponakan, menonton mereka mengeruk kenikmatan.

Andre menyampiri tante Hani yang masih tengkurep di lantai. Dengan santainya ia membalikan tubuh wanita itu menjadi telentang di lantai. Ia langsung mengobel memek tante Hani. Bunyi kecipak basah nyaring muncul akibat hujaman jari Andre di liang cinta tante Hani.

“Dreee…..” lirih tante Hani menerima tusukan jari-jari Andre.

“Enak tan?” tanya Andre. Tanteku itu hanya mengganguk lemah sambil terus mengeluarkan desahan kecil “Ah..ahh…ahh…”.

Lalu aku alihkan pemandanganku ke mama yang sekarang terduduk. Kepala Kiryo berada di antara kedua paha mama. Sudah pasti dia sedang melumat memek basah mama.

“Ohhhh Kiryooo…..Itilku jangan dijailin terussss donggg” desah mama. Aku heran, si Kiryo tidak jijik dengan memek mama yang baru saja di gempur oleh Andre. Aku rasa mungkin nafsu sudah di ubun-ubun, jadi tidak ada rasa jijik lagi.

“Sudahhh…Kirr…kontolin saya sekarang juga” pinta mama dengan muka merah kerena menahan birahi yang kembali bergejolak.

“Sama bu, saya sudah gak tahan juga. Pengen ngentotin memek ibu” ucap Kiryo.

Kemudian Kiryo menegakkan badannya, dan bersiap memasuki dirinya ke dalam tubuh mama. Ah brengsek, aku tidak bisa melihat mama yang sedang digenjot oleh Kiryo. Karena terhalang tubuh Kiryo.

Tampaknya ronde ke dua akan segera dimulai. Andre juga sudah menggenjot tante Hani yang terbaring di lantai. Payudara tanteku yang menggiurkan itu di remas-remas oleh Andre. Tak lupa Andre juga memainkan tindikan di puting kiri tante Hani. Tak ayal tante Hani terpekik akibat ulah Andre.

“Ohhhh Kiryoo….genjotan kamu enakkkk” Mama mengerang nyaring karena di genjot kuat dan cepat oleh Kiryo

“Nggak nyesel kan bu? Sudah kasih ijin saya untuk mecicipi tubuh bu ibu” tanya Kiryo sambil terus menggerakan pinggulnya.

“Nggak Yoo…., saya nggak nyesel. Kontol kamu enakkk…. Ohhh……terusss…..Yoooo…” jawab mama sambil tetap disetubuhi Kiryo dengan ganas.

“Fuckkkk….. memek tante gak kalah sempit sama punya tante Santy” puji Andre.

“Ahh…ahh….ah…Dre….” Tante Hani hanya bisa mendesah-desah.

Dengan monitor aku terus saja menonton kedua pasangan itu terus bergumul berusaha meraih kenikmatan. Padahal salah satu dari mereka adalah mamaku sendiri. Bahkan tante Hani juga ada disana. Tapi hal tersebut tidak menghentikan kocokan tanganku di penisku sendiri, guna menuntaskan nafsu semata.

“Kiryo kencengin…saya mau dapet lagiiiii…..” pinta mama saat akan meraih orgasme lagi. Mama hebat juga, mampu meraih orgasme berkali-kali.

“Okehhh…. Bu Santyyyy….rasain nihhh….” jawab Kiryo. Lantas ia naikkan kecepatan dia menggenjot mama. Tak hanya cepat, tapi juga bertenaga. Mama pun mengerang di buatnya “Oughhh…yaa…gitu….ahhhh…..Kiryooo….ahhh….terusss”.

“Nghhhh…..keponakan tante sayang….ahh…ahh…” Dengan wajah yang terlihat sayu, Tante Hani memanggilku di tengah-tengah genjotan Andre yang kuat.

“Li-lihat tuh mamah mu…..”.

“Keenakan di kontolin Kiryo, hihihihihi….ahhh….Andreee”.

“Inget Hen….nyokap lu punya gw….ohhhh….". Ucap Andre sambil menggerakan pinggul, mengeluar masukan kemaluanya yang besar ke memek tante Hani.

“Tuh…nghhh….ahhhh….dengerin…penjantan….mama-mu” tambah tante Hani.

“Kiryyyyooooo…….” teriak mama memanggil nama orang yang tengah menggumulinya. Di atas sofa, tubuh mama berguncang dengan hebatnya. Mama baru saja mendapatkan orgasme lagi.

“Ahhh….tuh…Hen…mamamu….orgasme lagi….hihihihi…ahhhh….dapettt” ucap tante Hani yang lalu juga mendapatkan orgasme.

Kembali aku menonton mama dan tante Hani meraih puncak persetubuhan.

Andre menarik diri, hingga penisnya terlepas dari jepitan vagina tante Hani. Aku takjub, Andre sudah memberikan mama dan Tante Hani orgasme, tapi ia belum juga muncrat.

“Bersihin kontol saya dong….” pinta Kiryo yang sekarang sedang meyodorkan kontol. Tidak jijik dengan cairan orgasmenya, mama memasukan kontol itu ke mulutnya.

*Hap….Slurp…Slurp…Slurp…Slurp… dengan pelan ia hisap kontol Kiryo, membersihkannya.

“Bersihin punya aku juga dong tan” Andre juga mengarahkan kontolnya ke mulut mama yang masih penuh dengan penis Kiryo.

*Plop *Hap….Slurp…Slurp…Slurp…Slurp… Kini giliran kontol Andre yang dimanjakan. Mama tidak jijik dengan cairan orgasme tante Hani. Kontol Kiryo sudah besih dari cairan orgasme mama, kini pria tua itu menghampiri tante Hani yang masih tergeletak di lantai. Ia rebahan di samping tubuh tante Hani, dan hanya memeluk tanteku.

*Slurp…Slurp…Slurp…Slurp… Dengan lemah lembut mama gerakan kepalanya maju mundur. ia sangat menikmati kontol Andre yang basah dengan cairan orgasme adiknya sendiri.

*Plop mama mengeluarkan kontol Kiryo yang sudah besih dari lendir-lendir nikmat. “Kamu belum keluar juga ya sayang?”

“Hehehe belum tan”

“Huh, sampe capek tante nanyain kamu kapan keluar tau!”.

“Hmmm, kayaknya sekali lagi bisa nih tan”.

“Ohhh, tapi kasih tante nafas dulu ya, ambilin minum dong sayang” pinta mama. Lantas Andre hilang dari layar, kurasa dia mengambil mama air. Sekarang yang terlihat hanya mama di sofa, Kiryo dan tante Hani yang berbaring di lantai. Tanteku itu terlihat membelai mesra kenjatanan Kiryo yang masih keras itu.

Aku sendiri dengan susah payah menahan diri untuk tidak ejakulasi. Aku yakinkan diriku untuk bertahan, hingga akhir video ini.





10 Menit Kemudian.

“Andre, penjantanku, sini sayang” panggil mama mesra.

“Tolong bantuin angkat tubuh tante ya” pinta mama yang tampak sudah tidak ada tenaga lagi.

“Capek tan?” tanya Andre.

“Iyahhhh……., pake nanya lagi kamu ah”.

“Hehehe” tawa Andre.

Kemudian Andre membantu mama berdiri dari sofa. Kala mama sudah berdiri sempurna, ia langsung memeluk Andre dengan erat. Ia berbisik sesuatu di telinga Andre. Kamera yang merekam mereka, tidak menangkap apa yang mama ungkapkan ke Andre. Aku pun jadi penasaran apa yang mereka bicarakan.

Mama bergerak mendekati kamera, lalu ia membungkuk di depan kamera. Kemudian ia mendekatkan wajahnya ke kamera, lalu ia cium lensanya. Saking dekatnya dengan kamera, kini layar monitorku full dengan wajah mama. Aku bisa melihat wajahnya yang capek namun memancarkan kepuasan dan kebahagian. Aku tidak bisa melihat apa-apa di belakang mama. Keberadaan tante Hani, Andre dan Kiryo tidak bisa kulihat lagi keberadaan mereka.

“Henryyy…..” ucap mama dengan lembut, seolah memanggilku, memintaku untuk mendengarkan dirinya.

“Kamu haru rela…..”

”Rela tubuh dan hati mama di kuasai oleh Andre”.

“Mama, ibu kamu ini yang mengandung dan melahirkan kamu sudah menjadi milik Andre seorang”.

“Ingat ya Henry. Kamu harus menikmati mama yang sudah melahirkan kamu ini, di entot oleh teman kamu sendiri” ucap mama tegas.

“Kamu cuma pencundang yang tidak berguna, jadi percuma kamu melawan lagi”.

“Jadi sayang, sekali lagi mama minta…….”.

“Kamu untuk menikmatin ini semua ya”.

“Dan lepaskan birahimu sayang”.

*Cup. Mama mencium lensa kamera lagi.

“Enjoy the show, Honey”.

Aku hanya terdiam mendengar mama berbicara panjang lebar itu. Aku sedih dan amarah ketika mendengar kata-kata mama. Walau begitu, tanpa perlu di minta, aku telah terlanjur menikmati ini semua. Lalu apakah benar kata-kata mama? Kalau aku pencundang tidak beguna.

“Pasti titit menyedihkan kamu nganceng kan?” tebak mama.

Aku pandangi penis ereksiku yang kugenggam dengan telapak tanganku. Kemarin aku sudah memutuskan untuk menikmati. Bimbang kembali hadir hati pun tetap ada, binggung antara lanjut terus menikmati mama mengkhianati aku dan papa dengan bersetubuh dengan Andre atau berhenti.

“Ngh…..”.

Lamunku buyar mendengar geraman mama. Aku lihat mama mengernyit degan mulut terbuka lebar, membentuk huruf O.

“Ohhhhhh……”

“Kerassss……”

“Kontol Andre perkasa banget sayang…ahh…ahh..ahh”

Astaga…..aku mengerti, Andre sedang kembali memasukan Kontolnya kedalam tubuh mama. Aku hanya bisa membuka mulutku karena terkejut. Meski hanya melalui layar, aku bisa melihat wajah mama yang sedang disetubuhi dari belakang sedekat ini.

*Plok….Plok….Plok….Plok….

“Henryyy….lihat wa-wajah….ah…. Mamamu ini yang kenakaan di entotin….ahhhh”

*Plok….Plok….Plok….Plok….

“Yang kuat Kiryoooo……ahhhhh” erang tante Hani. Aku tidak bisa melihat beliau, hanya suara erangannya dan dengusan Kiryo yang terdegar. Sudah pasti, si tua bangka itu kembali menyenggamai adik mama.

Bermenit-menit aku memandangi wajah mama yang merem melek keenekan di genjot oleh Andre. Telingaku di manja desahan-desahan mama yang merdu dan seksi. Aku semakin cepat mengocoki kontolku sendiri, rasa muncrat terasa
“Tante Santyyy…… saya ngercrotttt” erang Andre.

“Nghhh…..ohhhhh” dengus Andre.

“Ohhh….Henryyyyy….rahim mama disemburrrr….Andreeee” teriak mama.

“Mamaaa….dapettt…sayangggg…..ohhhh” erang mama melolong panjang, mendapatkan orgasmenya. Tubuh mama mengejang dengan hebatnya. Aku bisa melihat wajah mama saat orgasme. Kedua mata mama mendelik keatas, hanya terlihat putihnya. Mulut mama menganga lebar, tanpa ada suara yang keluar.

*Clek….Clek…Clek….”Oh mama……nghh…..” erangku sambil mengocok kontolku dengan cepat dan kuat. Melihat mama orgasme, membuatku tidak kuat lagi.

*Crot Crot Crot ”Mamaaaaaa…….”*Crot Crot Crot. Lubang kencingku mengerluarkan lahar putihnya dengan hebat, namun tidak sebanyak tadi. Lagi….. Meja, monitor dan keyboard ternodai oleh cairanku sendiri.

“Hhh….hhh…hhh….” nafas mama yang terdengar parau. Begitu juga nafasku yang berat karena barusan saja ejakulasi. Tubuh mama ditarik kebelakang, di peluk Andre. Temanku itu menarik wajah mama kebelakang, dan mencium bibirnya. Dengan lemah mama membalasnya. Tak lama ia tarik wajahnya.

“Terima kasih sayangku, pejantanku”.

Video pun habis, layar menjadi hitam. Kembali pantulan wajahku yang menyedihkan terpampang. Hampir dua jam aku menonton video mereka bergumul panas. Aku hanya bisa coli, sambil meratapi nasibku sendiri. Dengan pasrah aku terbaring di kasur, menanti jawaban atas kejadian ini semua.





 
Copas fujitux?

Part 12b

Keesokan Harinya.

Sudah puluhan kali aku telpon mama, tetap saja tidak tersambung. Begitu juga dengan Andre. Bahkan Tante Hani juga sudah aku coba hubungi, tapi sama, tidak tersambung juga. Dan juga, aku tidak berani berterus terang kepada Om Doni, padahal aku punya bukti yang jelas kalau istrinya selingkuh. Malahan di satu sisi, aku curiga om Doni tahu.

Yang hanya bisa kulakukan adalah kembali menonton video yang tersisa. Siapa tahu, aku bisa menemukan jawabannya.


File Video 4

Video ini dimulai dengan mama yang terduduk dengan anggun dan cantik. Ia terduduk di meja bundar yang tertata rapih dengan elegan. Tampak mama berada dalam sebuah restoran yang sangat mewah. Mama terlihat sangat cantik menawan dengan dress hitam yang belahan dadanya rendah. Belum pernah aku melihat mama memakai pakaian seperti itu.

Aku pause video itu, mencoba membaca sesuatu yang tercetak di serbet restoran itu. ‘White Menu Club’ gumamku. Itu restoran dimana ya tanyaku sendiri. Aneh, Aku sudah cari di internet, tapi tidak ketemu apa-apa mengenai restoran ini. Benar-benar misterius.

Terlihat mama hanya tersenyum ke arah kamera. Tiba-tiba dari samping, sebuah tangan memberikan mama segelas champagne. Aku tidak bisa melihat siapa yang memberikan minuman itu, dan aku juga belum tahu siapa yang merekam mama. Namun tiba-tiba kamera ini meng-zoom out dan…..


Astaga……

Seorang pelayan pria berdiri di samping meja, dan orang itu bugil, hanya memakai dasi kupu-kupu hitam di leher-nya. Aku bisa melihat penis pelayan itu yang sudah ereksi yang hebat. Kepala penisnya sangat terlihat merah sekali, seperti hendak meledak.

“Madam Santy, please enjoy our finest champagne” Ucap pelayan itu. (Nyonya Santy, silakan nikmati sampanye terbaik kami).

Sambil menyentik dagu dan memandangi pria itu, mama berucap “It seems you are forgetting something”. (sepertinya kamu melupakan sesuatu).

“Oh forgive me, Madam santy. Please forgive me, for my insolence” (Oh, maafkan saya, Nyonya Santy. Mohon maafkan saya atas ketidaksopanan saya).

Apa-apaan ini?! waiter pria itu mengocok kontolnya didepan mama. Kemaluan pelayan itu semakin bengkak. Mama menepis tangan pelayan yang sedang masturbasi itu. Ia memegang kontol itu dan menariknya mendekat ke mulutnya.

“Come here, I’ll do it myself. I want to suck that tasty cock of yours” pinta mama. (Kemarilah, aku akan melakukannya sendiri. Aku ingin mengisap kontolmu yang enak itu).

*Hap….Slurp….Slurp….Slurp….Slurp…. Aku tercengang melihat Mama memasukan kemaluan orang lain yang tidak kenal olehnya. Gila, mama benar gila.

Tak lama pria itu hendak berejakulasi. “Oughhh….ma-madam, I’m Coming” (Nyonya, saya mau keluar). *Plop…Clek Clek Clek. Mendengar itu mama menarik mulutnya dari kontol itu, dan meraih gelas champangne-nya. Ia arahkan moncong kontol itu ke dalam gelas minumannnya sendiri. Apakah mama akan melakukan apa yang kupikirkan…….

“Ohhhhh…..” desah pelayan itu yang diikuti dengan tembakan-tembakan spermanya yang keluar dari lubang kencingnya, masuk kedalam gelas champagne. Selesai pria itu berejakulasi, mama menarik gelasnya. Lalu ia pamerkan minumanya yang baru saja di diberikan peju orang tidak dikenal. Aku bisa melihat cairan putih yang mengambang di minuman itu.

“Cheers” ucap mama sambil mengangkat gelas untuk bersulang. Lalu ia tempelkan pinggiran gelas champagne itu di bibirnya. Sambil terpejam mama, menegak champage yang sudah dikasih sperma itu. Dengan sekali teguk, mama menghabiskan minuman aneh itu.

“Puahhhh…..hmmmm….ohhhh darling, your cum its so tasty” puji mama setelah menghabiskan minuman itu tanpa sisa. (ohhhh sayang, pejumu enak sekali).

“Thank you, for the compliment madam. If you need anything, call me, and the club will provide it.” ucap pria itu. (Terima kasih, atas pujiannya Nyonya. Jika Anda butuh sesuatu, hubungi saya, dan klub akan menyediakannya).

“Your welcome. We will look into the menu. You can rest first honey” (Terima kasih kembali. Kami akan melihat ke dalam menu. Kamu bisa istirahat dulu sayang).

“I’ll take my leave then. Madam Santy, madam Ara, please enjoy the evening,” ucap pria itu lalu meninggalkan mama. (Kalau begitu saya akan pergi. Nyonya Santy, Nyonya Ara, selamat menikmati malam ini)

Tunggu sebentar…….Hah?! Ara? Pacar Andre?.

“Gimana tan? Enak champagne di kasih peju?” tanya seorang wanita di balik kamera. Aku tidak bisa melihat dia, tapi bila didengar dari suaranya, itu sudah pasti Ara, pacar Andre. Tak kusangka Ara juga terlibat dalam lingkaran hitam mama.

“Hmm..enak Ra, benar-benar appetizer yang enak. This club never disappoint me”. (Klub ini tidak pernah mengecewakan aku). Ucapan mama membuktikan kalau mama sering ke klub atau restoran, entah apapun itulah. Aku tidak habis pikir menjadi binggung, sebenarnya klub itu menyediakan apa.

“Hihihih, then what we should order for this night?” tanya Ara. (lalu apa yang harus kita pesan untuk malam ini). Minuman saja disemprot peju, berarti apakah makanannya juga……..gila, ini hal gila yang pernah kuketahui.

“Hmmmm…… I want a caesar salad with lots of cum” (Aku ingin salad caesar dengan banyak peju). Aku merinding mendengar pilihan makanan mama. Ia akan memakan salad yang sudah di peju. Tapi peju siapa? Peju pelayan tadi? Atau peju orang lain lagi.

“Sounds good, I guess, I'll go for that too” ucap Ara. (Kedengarannya enak, kayaknya aku akan memilih itu juga).


Video pun selesai. Aku terbenggong di kursiku. Aku terheran dengan restoran yang aneh dan gila itu. Dan kenapa ada Ara? Astaga bukanya menemukan jawaban, malah menambah pertanyaan saja.

Bersambung…..

Pesan Penulis
  1. Maaf lama ngilang, penulis sempat mandek sama cerita ini. Penulis masih susah menulis sex-scene yang baik.​
  2. Sesuai janji, update kali ini 10k kata lebih.​
  3. Part file video 4, terinspirasi dari cerita dari luar dengan bahasa inggris. Judulnya 'The White Menu' oleh ExtraAqua. Ini linknya, tapi kayaknya harus pake VPN.​
  4. Next update, extra story 'The White Menu Club".​
  5. Oh ya, penulis sudah rilis cerita one shot 'Demi Anakku'. Link.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd