Gerhana Abrisyam
Bulan Anastasya
Part1 SAHABATKU
Di Suatu kota, bertepatan di malam ini. Malam datangnya gerhana bulan merah. seorang ibu yang sedang melakukan persalinan dibantu oleh seorang dokter perempuan dan kedua orang suster melakukan persalinan pengeluaran bayi.
"Huft..Huft.. Huft"
"Ayo bu, terus bu. Sedikit lagi bayi nya mau keluar" Ucap Dokter
"Iya..Dok. Huft.. Huft.. Huft..
Dilangit gerhana merah sedikit demi sedikit menghilang tapi dibalik menghilangnya gerhana merah.
Seorang anak terlahir dengan anugrah yang tidak dimiliki oleh orang lain didunia ini. Anugrah yang didapat dari gerhana merah.
"owekk..owekk... Suara tangisan bayi terdengar di ruangan bersalin tersebut. Setelah keluarnya bayi tersebut, ibu dari anak itu langsung pingsan seketika.
Tapi alangkah terkejutnya dokter dan juga susternya saat melihat mata sebelah kanan bayi tersebut yang mengeluarkan pancaran sinar warna merah sedangkan mata yang sebelah kiri normal seperti mata orang pada umumnya.
"ini sebuah mata yang luar biasa, aku tidak pernah bertemu dengan manusia yang memiliki mata merah semerah darah. Seketika itu semua benda yang ada di tempat itu bergerak.
"Ada apa ini dok, kenapa semua benda di ruangan ini bergerak?"
"Aku juga tidak tau sus, mungkin ini semua dari bayi ini. Bayi yang sangat spesial.
Tiba-tiba semua benda berhenti, Ketika ibu dari bayi itu tersadar dari pingsannya
"Alhamdulillah ibu sudah sadar"Ucap syukur Dokter
"Iya,, Dok. Mana anak saya Dok, saya ingin melihatnya.
"Anak ibu salah satu bayi spesial yang ada di dunia. Saya tidak pernah melihat mata semerah itu." Jelas Dokter
"Astaga ada apa dengan mata kanan dari bayi saya, Dok??" Tanya wanita itu
"Saya juga tidak tau yang pasti, Bu. Saya belum melakukan pengecekan secara langsung terhadap mata anak Ibu. Apakah terjadi kecacatan pada mata anak Ibu" Jelas sang Dokter
Sang wanita yang baru saja melahirkan langsung meneteskan air mata nya. Dia tidak tega melihat anaknya menderita seperti ini.
Tapi alangkah terkejutnya, Saat tiba-tiba mata kanan sang bayi kembali normal seperti mata orang biasa pada umumnya. Semua orang di ruangan itu nampak bingung, Ibu dari sang bayi pun nampak penjelasan kepada Dokter.
"Jujur ini di luar kendali saya sebagai Dokter. Saya tidak pernah menangani kasus seperti ini sebelumnya, Bu. Tapi saya percaya kalau mata anak Ibu tidak apa-apa" Ujar sang Dokter
"Syukur kalo begitu"
Ibu dari bayi tersebut langsung mencium kening dari bayi nya sambil berkata
"Seandainya ada ayah kamu nak disini, pasti dia sangat senang melihatmu terlahir didunia ini. Tapi pasti ayah kamu sudah tenang dialam sana dan tersenyum bahagia melihat kita berdua diatas sana"
"Oh ya bu. Bayinya belum dikasih nama biar nanti kita data nama bayi tersebut." Tanya sang Dokter
"Anak saya lahir tepat pada waktu gerhana bulan dan almarhum suami saya berpesan untuk memberikannya nama belakangnya untuk anak saya, jadi saya menamainya *Gerhana Abrisyam*
***************
16 tahun kemudian.....
Ya aku sekarang berada di SMP kelas 3
Aku menjadi anak yang paling pendiam di kelas, hidup dengan bully an sudah sejak lama aku terima. Padahal aku tau dengan muda menghancurkan mereka dengan sebuah mataku ini. Tapi dengan didikan keras oleh kakekku dan juga sekaligus menjadi guruku ini, seorang yang memiliki tingkat ketenangan emosi, aku jadi bisa mengendalikan emosiku ini. Setiap kali emosiku memuncak mata sebelah kananku akan menyala merah dan itu bisa sangat berbahaya, apalagi aku masih sangat belum terlalu bisa mengontrol emosiku. Seperti kejadian waktu pulang sekolah dulu
*flashback waktu pulang sekolah 3 tahun lalu*
Disaat melewati gang, aku mendengar suara tangisan perempuan di suatu sudut gang.
Aku mencari suara perempuan tersebut dan aku seperti mengenali suara tangisan tersebut.
"Hahaha... Umpan sini tasnya ron, kita buat si cupu ini nangis"
"Tangkap Yog tasnya"
Tas tersebut berada dalam genggaman Roni. Membuat si anak perempuan itu menjadi menangis tidak berdaya.
"Hiks..hiks... Apa sih salahku Ron,Yog? Kenapa kamu selalu bully aku?"ucap lirih perempuan tersebut
"Hahaha loh tuh jadi cewek terlalu cupu. Lihat dandanan lo gini buat gue jijik tau gak. Betul gak Yog??"
"Yoi Ron. Enaknnya kita buang dimana ini tasnya, tas kumel kayak gini buat gue sakit mata"
"Ngapain dibuang, kita bakar aja tasnya. Nih gue bawa koreknya, hahaha" Tawa Yogi
"Pliss jangan bakar tas gue Yog,Ron. Itu satu-satunya tas pemberian almarhum Ayah aku, Hiks...Hiks...
Ternyata yang menangis dan menjerit tadi memang benar sahabat yang paling aku sayangi.
Melihat sahabatku menjadi seperti itu membuat emosiku sudah tidak terbendung lagi, Mata sebelah kananku yang selalu aku terjaga agar tidak lepas kontrol akhirnya lepas juga akibat emosi yang meluap-luap mataku langsung berubah menjadi merah.
"Bangsat kalian beraninya sama cewek, kalo berani lawan gue" Teriak ku yang dilanda amarah
"Eh bro temen cupu nya akhirnya datang juga. Sang kesatria yang akan menyelamatkan tuan putri buruk rupa, hahaha"
Tawa mereka berdua yang meremehkan ku, Sudah cukup aku dihina selama ini tapi kalau mereka sudah berani menyakiti orang terdekatku jangan harap mereka tertawa seperti ini, Aku akan membuat mereka menyesal.
"Kita hajar aja bro biar dia tau rasa"
Aku menyeringai di hadapan mereka berdua, Dengan kekuatan mataku ini aku langsung seketika ada dibelakang yogi dan roni, langsung aku hantam belakang kepala mereka hingga mereka pingsan seketika. Belum cukup dengan hanya mereka pingsan, Aku masih terus memukul dan menendang perut kedua nya. Hingga membuat keduanya hampir mati jika saja tidak ada yang menghentikan emosiku.
"Gerhana cukup!!! Kamu udah terlalu keterlaluan. Mereka udah gak bisa ngelawan lagi, aku gak mau hikss... Sahabatku hiks.... Hiks... Jadi pembunuh gara-gara aku
Seketika itu, Aku langsung tersadar dari emosiku yang membuat mata sebelah kananku menjadi normal kembali. Aku langsung berhadapan dengan bulan sahabatku
"Bulan maafin aku, Aku masih belum bisa mengontrol emosiku, apalagi lihat kamu dibully kayak tadi. Aku gak mau lihat kamu sampe sedih apalagi nangis kayak tadi, karena kamu satu-satu nya sahabat yang aku punya. Bulan kamu orang ke-2 yang aku sayangi setelah orang tua aku."
"Makasih juga udah mau jadi sahabat aku selama ini. Tapi kamu juga harus bisa kontrol emosi kamu, sejahat jahatnya manusia kita tidak berhak untuk membunuhnya karena sang maha pencipta lah yang akan membalas mereka dengan sendirinya"
"Ini yang buat aku suka sama kamu. Kamu manusia yang memiliki hati berjiwa malaikat"
"Apaan sih kamu."
Sambil kepalanya menunduk malu, "Aku cuma perempuan cupu, jelek yang gak pantes dapet pujian"
Sambil kudekati Bulan hingga tepat di hadapannya dan kuangkat kepala nya
"Jangan dengerin kata-kata orang, mau kamu dibilang cupu, jelek atau apapun itu kamu tetep perempuan tercantik setelah ibu aku.
Kuberikan kecupan di keningnya, mataku dan matanya berpandangan hingga akhirnya tersenyum.
"Makasih ya, aku gak tau lagi dibalik kerasnya hidupku ini masih ada orang yang mau sayang sama aku" ujar Bulan yang terdengar sangat tulus
Aku tersenyum kepada nya, yaudah sekarang kita pulang kerumah ini udah mau sore, entar kita dicariin lagi
"Terus kedua anak itu gimana, kalo orang tuanya gak terima terus ngelaporin kamu ke polisi gimana???" Tanya bulan sambil ketakutan
"Udah biar nanti aku yang urus, yang terpenting kamu harus pulang ini soalnya udah sore banget"
"Tapi kamu..."
Telunjuk ku langsung ku arahkan ke bibir Bulan.
"Udah kamu diem aja. Mata kananku langsung berubah merah dan langsung mengeluarkan portal hitam, kugandeng tangannya memasuki portal tersebut dan sampailah ke depan halaman rumah bulan.
"Udah sampe tuan putri" Ucapku bagaikan pangeran berkuda putih
"Aku masih gak nyangka kamu punya kekuatan istimewa kayak tadi, berasa kayak liat superhero yang ada di komik komik" Kagum Bulan
"Kan aku emang superhero, superhero yang akan menyelamatkanmu setiap waktu"
"Apaan sih gombal aja dari tadi" pipinya langsung jadi semerah tomat"
Ku pegang pipinya "kamu lucu klo pipimu jadi merah kayak gini" sekarang kamu masuk rumah, mandi terus jangan lupa makan
"Yaudah aku masuk dulu ya, makasih udah nolongin aku, sambil tersenyum"
Aku pun mengangguk dan langsung membuka portal, masih ada yang harus aku urus.
Note: Jangan lupa kasih komentar apapun sebagai bagian apresiasi untuk penulis. So stay enjoy!
Bon voyage